SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  48
Télécharger pour lire hors ligne
KURIKULUM 2004



  STANDAR KOMPETENSI



       Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA


        SEKOLAH DASAR




 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
         Jakarta, Tahun 2003
Katalog dalam Terbitan


Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian
dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional
         Standar Kompetensi Mata Pelajaran
         Pendidikan Agama Buddha SD, - Jakarta:
Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003
iv, 48 hal.


         ISBN 979-725-153-5




2
KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami
perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi
respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta
pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-
Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional
pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan
serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.
Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu
dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,
akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.
Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan
pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian
kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan
berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.
Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar
Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk
masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.
Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Buddha untuk satuan pendidikan SD.
Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat
menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan
pembelajaran di sekolah masing-masing.

                                                   Jakarta, Oktober 2003
        Direktur Jendral                          Kepala Badan Penelitian
Pendidikan Dasar dan Menengah                       dan Pengembangan


      Dr. Ir. Indra Jati Sidi                          Dr. Boediono
        NIP. 130672115                                NIP. 130344755


                                                                            3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................                      3

DAFTAR ISI .................................................................................................            4

I.    PENDAHULUAN .................................................................................                      5
      A. Rasional .........................................................................................              6
      B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) ...............................                                        7
      C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha ............................                                          8
      D. Ruang Lingkup .............................................................................                     9
      E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................                                      10
      F Standar Kompetensi Bahan Kajian ................................................
       .                                                                                                                10
      G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD ......................................                                    11
      H. Rambu-rambu ...............................................................................                    12

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......                                                                18
    Kelas I .........................................................................................................   18
    Kelas II .......................................................................................................    22
    Kelas III ......................................................................................................    27
    Kelas IV ......................................................................................................     32
    Kelas V .......................................................................................................     37
    Kelas VI ......................................................................................................     41




4
1           PENDAHULUAN


Dewasa ini, perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
terjadi begitu cepat dan dampaknya menyentuh hampir seluruh aspek
kehidupan. Perubahan tersebut menuntut adanya paradigma baru dalam
penanganannya, termasuk pada sektor pendidikan.“Di antara ragam tuntutan
perbaikan di sektor pendidikan adalah kebutuhan dilakukannya
penyempurnaan kurikulum.

Kurikulum disempurnakan bertujuan untuk meningkatkan mutu
pendidikan secara nasional. Agar lulusan pendidikan lebih memiliki
keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan
internasional. Kurikulum berbasis kompetensi dipilih untuk mewujudkan
harapan itu. Hal ini dilakukan agar Sistem Pendidikan Nasional dapat
merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan
cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi
program pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristik
siswa, serta tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum
yang berdiversifikasi. Selain itu, basis kompetensi harus menjamin
pertumbuhan keimanan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni,
serta pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak
mulia.

Penerapan kurikulum berbasis kompetensi sangat tepat dalam rangka
implementasi pendidikan agama yang bertujuan mencapai nilai-nilai
agama dalam kehidupan siswa pada setiap jenjang pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama pada setiap siswa
dengan keunikan yang berbeda untuk pemahaman iman terhadap setiap
agama sesuai tingkat kemampuan serta daya pikir masing-masing.




                                                                      5
Pendidikan Agama Buddha



A. Rasional

     Pendidikan agama di sekolah seharusnya memberikan warna bagi
     lulusan pendidikan, khususnya dalam merespon segala tuntutan
     perubahan yang ada di Indonesia. Hingga kini pendidikan agama
     dipandang sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, tetapi dalam
     kenyataannya dipandang hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian,
     terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Memang tidak adil
     menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan
     dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab hal itu
     bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan
     watak dan kepribadian siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan
     agama masih terdapat berbagai kelemahan. Ini mendorong dilakukannya
     penyempurnaan terus-menerus, di antaranya materi pendidikan agama
     yang selama ini lebih banyak terfokus pada pengayaan pengetahuan
     (kognitif), sementara pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan
     (psikomotorik) sangat kurang. Kendala lain adalah kurangnya
     keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberikan motivasi
     kepada siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pendidikan agama dalam
     kehidupan sehari-hari, lemahnya sumber daya guru dalam
     pengembangan pendekatan dan metode pengajaran yang variatif atau
     beragam, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta
     rendahnya peran serta orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikan
     agama di rumah.

     Di dalam kurikulum Pendidikan Agama tahun 1975, 1984, dan 1994,
     target yang harus dicapai (attainment target) dicantumkan dalam tujuan
     pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi kejelasan tentang
     kemampuan siswa yang harus dikembangkan. Atas dasar teori dan
     prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dipraktikkan di berbagai
     negara seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika, juga didorong
     oleh arus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru, maka penyusunan
     kurikulum Pendidikan Agama perlu dilakukan dengan berbasis
     kemampuan dasar (basic competencies).

     Dalam implementasinya kurikulum Pendidikan Agama tahun 1994 lebih
     banyak didominasi oleh pencapaian kemampuan kognitif dan sangat


6
Pendahuluan



   kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah, meski secara
   nasional kebutuhan keberagamaan siswa pada dasarnya tidak berbeda.
   Dengan pertimbangan tersebut, perlu disusun Kurikulum dan Hasil
   Belajar Pendidikan Agama (KHB PA) yang memuat perencanaan
   pengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara menyeluruh
   dan bertahap sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan kelas 12 (TK-
   12) dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam
   pengembangan kurikulum Pendidikan Agama sesuai dengan kebutuhan
   daerah dan sekolah.


B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB)

   Pendidikan Agama Buddha adalah usaha sadar yang dilakukan secara
   terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan
   peserta didik agar dengan pemahaman terhadap Buddha Dharma yang
   diperoleh dari Pendidikan Agama Buddha di sekolah dapat diterapkan
   dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga memberikan
   manfaat bagi dirinya sendiri, sesama dan lingkungannya. Dengan
   demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan
   Agama Buddha memiliki keyakinan (Saddha) dan motivasi untuk
   mengamalkan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai pribadi
   maupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat.

   Wilayah kajian Pendidikan Agama Buddha salah-satunya
   menitikberatkan kepada segi moral (sila). Sebagaimana diketahui bahwa
   kajian moral mencakup kajian atas duniawi dan keyakinan (saddha).
   Sedangkan kajian moral itu sendiri melampaui batas ilmu (batas dunia
   empiris manusia).

   Pendidikan Agama Buddha yang diberikan di semua sekolah termasuk
   pada Sekolah Dasar mengacu kepada Ajaran Sakyamuni Buddha (Buddha
   Gautama) yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengan
   demikian secara singkat Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Dasar
   memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaan pengetahuan secara
   komprehensif (Pariyatti), mengamalkan hasil yang dipelajari menjadi
   pedoman dalam berperilaku sehari-hari (Pariyatti), dan pada akhirnya


                                                                         7
Pendidikan Agama Buddha



     pencapaian kebenaran Dharma (Pativedha). Oleh karena itu, pelaksanaan
     pembelajaran Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Dasar tidaklah
     hanya berorientasi pada pelaksanaan formal belaka, tetapi lebih
     menekankan pada implementasi nilai-nilai keagamaan Buddha (Buddha
     Dharma) dalam berperilaku sehari-hari.


C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha

     1. Fungsi
        Fungsi Pendidikan Agama Buddha tingkat Sekolah Dasar adalah:
        a. Membantu anak didik dalam menerima transformasi informasi
           nilai-nilai Dharma sesuai Tripitaka.
        b. Membantu anak didik dalam menghayati, mengamalkan, dan
           mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari sesuai
           dengan tingkat kemampuannya.
        c. Menjadikan anak didik mampu bertanggung jawab terhadap
           segala tindakan melalui pikiran, ucapan, dan jasmani yang
           dilakukan sesuai dengan prinsip Dharma.

     2. Tujuan
        Tujuan Pendidikan Agama Buddha pada siswa Sekolah Dasar yaitu:
        a. Meningkatnya keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti)
            kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, para Bodhisattva dan
            Mahasattva.
        b. Meningkatnya pelaksanaan Moral (Sila), Meditasi (Samadhi),
            dan Kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma
            (Agama Buddha).
        c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu memahami,
            menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai
            dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci
            Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertanggung
            jawab (sesuai dengan prinsip Dharma) dalam kehidupan sehari-
            hari.
        d. Memahami dan meneladan sifat-sifat Buddha Gotama melalui
            riwayat hidup-Nya.



8
Pendahuluan



D. Ruang Lingkup

   Melalui penyajian Kurikulum PAB diharapkan siswa mampu mengalami
   sutau proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha
   Dharma yang dipelajari melalui Pendidikan Agama Buddha. Hal itu
   tercermin pada Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis
   Kompetensi.

   Ruang lingkup Pendidikan Agama Buddha pada tingkat Sekolah Dasar
   adalah:
   a. Melalui pengajaran yang didasarkan kepada Kurikulum Pendidikan
       Agama Buddha, anak didik tingkat Sekolah Dasar diharapkan
       menyelami proses transformasi informasi nilai-nilai kehidupan
       berdasarkan Buddha Dharma sesuai dengan tingkat kemampuan
       yang dipelajari pada tiap tingkat kelasnya.
   b. Fokus Kurikulum Pendidikan Agama Buddha adalah menyoroti
       kehidupan manusia sebagai pusat kehidupannya dan Tiratana
       (Buddha, Dharma, dan Sangha) sebagai teladan dan pelindung serta
       menjadikan Tipitaka/Tripitaka sebagai sumber ajaran Buddha
       sekaligus sebagai pedoman hidup.
   c. Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah Dasar
       diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai-nilai
       keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus dapat
       mengekspresikan Dharma dalam perilaku kehidupan sehari-hari
       sehingga siswa dapat belajar memahami, menganalisis, dan
       mempraktikkannya.
   d. Pada jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas
       diperkenalkan komponen-komponen: (1) Sejarah, (2) keyakinan
       (Saddha), (3) perilaku/moral (Sila), (4) Kitab Suci Agama Buddha
       (Tipitaka/Tripitaka), (5) Samadhi meditasi (Samadhi), dan (6)
       kebijaksanaan (Panna). Keenam aspek tersebut dalam penjabarannya
       disesuaikan dengan kemampuan dasar yang diharapkan pada setiap
       jenjang pendidikan.
   e. Seluruh rangkaian Kurikulum Pendidikan Agama Buddha dari
       tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas adalah
       Pendidikan Agama Buddha yang menjadikan pedoman bagi peserta
       didik.


                                                                       9
Pendidikan Agama Buddha



E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk
     hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai
     oleh peserta didik melalui pengalaman belajar.

     Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi:
     1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan
         kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai dengan
         agama yang dianutnya.
     2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan
         mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi
         dengan orang lain.
     3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik-
         teknik, pola, struktur, dan hubungan.
     4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang
         diperlukan dari berbagai sumber.
     5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan
         teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
         nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.
     6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam
         masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks
         budaya, geografis, dan historis.
     7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual
         serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan
         pribadi menuju masyarakat beradab.
     8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi
         dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
     9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri,
         dan bekerja sama dengan orang lain.


F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

     Standar Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Buddha adalah
     kemampuan yang meliputi pengetahuan (kognitif), penghayatan
     (afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui


10
Pendahuluan



   proses kegiatan pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan
   tingkat perkembangan siswa. Kompetensi Dasar dalam pendidikan
   agama Buddha merupakan penjabaran ajaran tentang nilai-nilai Buddhis
   yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka yang berlaku untuk
   pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, yaitu:
   a. Siswa beriman (memiliki Saddha) dan bertakwa kepada Tuhan Yang
       Maha Esa, Sang Tiratana/Triratna, para Bodhisattva dan Mahasattva.
   b. Meningkatnya latihan dan pengamalan sila, samadhi, dan panna
       dalam kehidupan sehari-hari.
   c. Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Buddha sesuai
       dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/
       Tripitaka. Dengan demikian, peserta didik diharpkan menjadi
       manusia yang bertanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa,
       dan bernegara.
   d. Memahami dan meneladani perilaku Buddha sesuai riwayat hidup
       Buddha Gotama serta Sejarah asal-usul dan Perkembangan Agama
       Buddha.


G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD

   1. Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam buddhis serta
       mengenal identitas agama Buddha.
   2. Mengenal sejarah/riwayat kelahiran Bodhisattva Pangeran Siddharta.
   3. Meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta.
   4. Mengenal lambang-lambang dalam agama Buddha.
   5. Meneladan sifat-sifat luhur Buddha dan Boddhisattva.
   6. Mengenal puja bakti di Vihara, Cetiya, dan di rumah
   7. Mengenal sikap sopan santun dalam kehiduan sehari-hari
   8. Mengenal riwayat kehidupan pangeran Sidharta pada masa remaja
       dan masa berumahtangga.
   9. Mengkontruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila.
   10. Mengkontruksi sikap umat Buddha dalam berbagai lingkungan.
   11. Mengenal sejarah hari raya agama Buddha.
   12. Mengenal semagat Bohisatta Pangeran Sidharta dalam mencapai ke
       Buddhaan.
   13. Menerapkan sifat-sifat luhur Buddha dalam kehidupan sehari-hari.


                                                                        11
Pendidikan Agama Buddha



     14. Mengidentifikasi kitab suci Tri Pitaka.
     15. Mengenal Puja Bakti.
     16. Mengenal tempat-tempat suci agama Buddha.
     17. Mengenal proses Bodhisattva Sidharta mencapai ke Buddhaan.
     18. Meyakini hukum-hukum alam.
     19. Mengkontruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia yang
         bermurah hati.
     20. Mengenal tujuan akhir umat Buddha.
     21. Mengenal Meditasi untuk belajar mengendalikan diri.
     22. Mengenal Kotbah Pertama Sang Buddha.


H. Rambu-rambu

     1. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
        a. Pendekatan Pembelajaran
           Pendidikan Agama Buddha diterapkan melalui pendekatan
           terpadu yang meliputi:
           • Pendekatan pembinaan, yaitu memberikan pembinaan
               keagamaan Buddha kepada siswa dalam rangka penanaman
               nilai-nilai ajaran Dharma.
           • Pendekatan pengamalan, yaitu memberikan kesempatan
               kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran
               Dharma.
           • Pendekatan emosional, yaitu usaha untuk menggugah
               emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati
               ajaran Buddha.
           • Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan
               rangsangan/stimulus kepada rasio atau akal dalam
               memahami dan menerima kebenaran Dharma.
           • Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan nilai-nilai
               ajaran Buddha dengan menempatkan segi kemanfaatan bagi
               siswa dalam kehidupan sehari-hari.
           • Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur Buddha,
               Bodhisattva, siswa-siswa utama Buddha, guru agama, dan
               tokoh agama, maupun orang tua sebagai cermin manusia
               yang berkepribadian sesuai Buddha Dharma.


12
Pendahuluan



Selain beberapa pendekatan di atas, juga dijelaskan rambu-
rambu sebagai berikut:
1. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha pada dasarnya
    menyajikan:
    a. Kompetensi dasar merupakan uraian kognitif
         (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik
         (perubahan sikap) yang dicapai melalui proses
         pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan
         tahap perkembangan siswa.
    b. Materi pokok, merupakan sarana atau wahana untuk
         mencapai/mengembangkan kompetensi dasar sebagai
         bagian dari bahan kajian yang berupa bahan ajar/
         pengertian konseptual.
    c. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik yang
         dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian
         kompetensi dasar.
    d. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan
         proses yang mencakup seluruh komponen: kompetensi
         dasar, materi pokok dan indikator pencapaian hasil.
    e. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan
         kegiatan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan
         daerah setempat.
2. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha,
    Saddha, Sila, dan Samadhi diberikan perhatian khusus pada
    setiap level.
3. Pokok-pokok Buddha Dharma yang dipandang perlu dapat
    dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tanpa
    membedakan sekte/aliran.
4. Dalam PAB ranah Psikomotorik lebih diutamakan tanpa
    mengabaikan ranah kognitif dan ranah afektif sehingga
    penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat dilaksanakan
    dalam bentuk tes dan nontes.
5. Bila di suatu sekolah Pendidikan Agama Buddha tidak
    terlaksana karena tidak adanya guru Agama Buddha, maka
    pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaannya
    bersama pembimas atau penyelenggara bimas Buddha dan
    vihara setempat.


                                                             13
Pendidikan Agama Buddha



               6. Sumber Pendidikan Agama Buddha adalah Kitab Suci
                  Tipitaka/Tripitaka, buku pegangan yang lain baik untuk
                  guru maupun untuk siswa merupakan buku referensi yang
                  saling melengkapi.
               7. Alokasi waktu untuk pendidikan Agama Buddha adalah 2
                  (dua) jam per minggu. Guru diharapkan dapat menentukan
                  alokasi waktu untuk setiap Materi Pokok dan Kompetensi
                  Dasar dengan menyesuaikan dan mempertimbangkan
                  kondisi setempat.

          b. Penilaian
             Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai
             informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh
             tentang proses dan hasil dari perubahan perkembangan sikap,
             perilaku, dan pengetahuan yang telah dicapai anak didik dalam
             PAB.

               Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
               menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
               belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan
               berkesinambungan dengan aspek yang dinilai sehingga menjadi
               informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

               Tujuan penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk
               menentukan tingkat ketercapaian kemampuan dasar yang
               diharapkan. Selain itu, penilaian juga dapat dijadikan pedoman
               untuk perbaikan dan penyempurnaan Proses Belajar Mengajar
               serta output pembelajaran PAB.

               Penilaian hasil belajar siswa untuk PAB mencakup tiga tujuan
               pembelajaran yang meliputi tiga ranah yakni; kognitif, afektif,
               dan psikomotorik. Melalui pendekatan dialogis partisipatif maka
               hasil belajar diharapkan lebih berorientasi pada sikap,
               pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan benar
               menurut ajaran Buddha. Di samping itu, juga
               mempertimbangkan kemampuan siswa memahami pengetahuan
               agama Buddha dengan benar.


14
Pendahuluan



       Penilaian hasil belajar PAB menurut jenjang dan satuan
       pendidikan terdiri atas:
       a. Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertakwa
          kepada Tuhan dengan berperilaku susila pada keluarga,
          teman sesama, maupun masyarakat.
       b. Pencapaian kemampuan pengetahuan agama Buddha secara
          baik dan benar.
       c. Melalui kemajuan Dharma maka siswa tumbuh menjadi
          pribadi yang dewasa, mandiri, kritis, dan rasional dalam
          menghadapi setiap aspek kehidupannya.

2. Pengorganisasian Materi
   Untuk melaksanakan kegiatan intra kurikuler terdapat berbagai cara
   pengorganisasian belajar di sekolah agar siswa dapat mengikuti
   pelajaran dengan minat dan motivasi yang besar. Kegiatan
   pengorganisasian tersebut mencakup:

   1) Memeriksa keadaan kelas, Guru dalam aktivitas mengajar harus
      mengenal siswa, cara pengenalannya di antaranya dengan
      menggunakan peta kelas, mengajukan pertanyaan, menunjuk
      untuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan lain sebagainya.
      Bilamana guru telah mengenal kelas dan mampu menguasai
      keadaan kelas, maka proses belajar-mengajar akan berjalan
      dengan lancar. Guru harus pandai-pandai memikat hati siswa
      dan membangkitkan serta memberikan motivasi besar sehingga
      dapat menimbulkan suasana yang baik antara guru dengan
      siswa, agar tercipta ketertiban, kemauan dan semangat belajar.

   2) Memeriksa Keadaan Siswa, Pada waktu guru memasuki kelas
      hendaknya berusaha memelihara ketertiban kelas,
      membangkitkan semangat, motivasi dan minat belajar siswa.
      Oleh karena itu, seorang guru harus melihat situasi dan kondisi
      siswa ketika pertama kali masuk, apakah dalam keadaan tenang,
      gaduh, ribut dan sebagainya. Selain itu guru juga harus peka
      terhadap kondisi fisik siswa, misalnya untuk siswa yang kurang
      dengar, dan kurang awas sehingga siswa tersebut merasa
      terbantu dengan tempat duduk yang disarankan guru. Jangan


                                                                    15
Pendidikan Agama Buddha



               sekali-kali memulai pelajaran dikala situasi belum tertib,
               upayakan dengan mengendalikan siswa yang membuat suasana
               belajar kurang tertib dengan cara menegur, memberikan
               pertanyaan dan sebagainya.

          3) Menguasai Materi yang akan disampaikan, minat dan motivasi
             belajar siswa akan tumbuh bilamana guru mampu mengusai
             bahan atau materi yang akan diajarkannya, mampu
             menyampaikan dengan metode yang mudah dipahami oleh
             siswa. Apabila materi belum dikuasai guru, maka akan timbul
             suasana belajar yang tidak menyenangkan, siswa akan merasa
             jenuh, bosan dan tidak mempunyai minat, sehingga kemampuan
             yang hendak dicapai dalam proses belajar-mengajar tidak akan
             terwujud. Dalam menyampaikan materi guru seyogyanya
             melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

               a. Pendahuluan
                  Pendahuluan merupakan bagian yang sangat penting dari
                  pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan
                  membaca Namaskara gatha, agar seluruh kegiatan
                  pembelajaran dapat terlaksana dengan tenang, damai, lancar
                  dan tercapainya tujuan. Pendahuluan yang baik akan
                  mengiringi kegiatan belajar-mengajar ke arah yang
                  bermakna (meaningful learning). Sebaliknya, pendahuluan
                  yang asal-asalan akan membuat kegiatan pembelajaran tidak
                  akan tercapai.

               b. Kegiatan Inti
                  Kegiatan Inti adalah kegiatan belajar-mengajar yang
                  dilakukan di kelas. Kegiatan ini adalah bagian pokok dari
                  kegiatan pembelajaran atau proses belajar-mengajar.

               c. Diskusi Akhir
                  Pada tahap ini semua kegiatan kelompok diakhiri dengan
                  pemaparan hasil kerja kelompok yang dipimpin oleh guru
                  atau seorang siswa yang ditunjuk oleh guru. Di akhir diskusi
                  guru menuliskan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh


16
Pendahuluan



            di papan tulis. Dapat juga siswa diminta untuk
            menuliskannya di papan tulis. Kemudian dapat didiskusikan
            penerapan-penerapan pengetahuan yang telah disimpulkan
            tadi dalam kehidupan sehari-hari.

        d. Doa Penutup
           Pada bagian ini guru atau siswa berharap agar seluruh
           kegiatan belajar-mengajar untuk diberkahi oleh Sang Tri
           Ratna, dan persiapan untuk pembelajaran yang akan datang.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
   Pendidikan Agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi
   baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi
   dan komunikasi. Inovasi-inovasi baru tersebut erat kaitannya dengan
   kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen
   dan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut
   saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada
   siswa secara terpadu.

    Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan,
    misalnya penyediaan komputer yang dilengkapi dengan akses
    internet, kliping artikel-artikel dari surat kabar dan majalah yang
    topik-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemoderenan.
    Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat
    dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain; televisi, radio,
    video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan
    kemampuan masing-masing sekolah.




                                                                      17
2            KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN
                  MATERI POKOK


Kelas                  : I (Satu)

Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 1. Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam
                        Buddhis serta mengenal identitas Agama Buddha.

     Kompetensi
                    Hasil Belajar         Indikator         Materi Pokok
       Dasar
Menerapkan         • Melaksanakan • Menjelaskan            • Sikap hormat
sikap-sikap          sikap hormat.   pengertian anjali dan   (anjali)
menghormat,        • Membaca doa.    namaskara.              namaskara.
berdoa, dan        • Memberi       • Menerapkan sikap
memberi salam        salam           anjali dan namaskara.
Buddhis.             Buddhis.
                                   • Membaca doa           • Membaca doa.
                                     sebelum dan sesudah
                                     melakukan kegiatan.
                                   • Menerapkan doa
                                     sesuai fungsi dan
                                     tujuannya.

                                    • Menyebutkan       • Salam
                                      macam-macam salam   Buddhis.
                                      Buddhis.
                                    • Menerapkan cara
                                      memberi salam
                                      Buddhis.

Mengenal           • Mengidentifi- • Menyebutkan nama      • Tempat
identitas Agama      kasi tempat/     tempat ibadah agama    ibadah.
Buddha.              ibadah,          Buddha.              • Macam
                     rohaniwan,     • Membedakan masing-     Rohaniwan
                     kitab suci,      masing jenis tempat    Agama
                     hari raya, dan   ibadah agama Buddha.   Buddha.
                     Guru Agung     • Menyebutkan nama     • Kitab Suci
                     agama            kitab suci agama       Tripitaka.
                     Buddha.          Buddha.



18
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
                                  • Menyebutkan hari-          • Hari-hari raya
                                    hari raya agama              Agama
                                    Buddha.                      Buddha.
                                  • Menyebutkan nama           • Guru Agung
                                    Guru Agung agama             Agama
                                    Buddha.                      Buddha.


Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah/riwayat kelahiran Bodhisattva
                        Pangeran Siddharta.

  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
Mengungkapkan • Mengungkap-       • Menceritakan proses • Mimpi Ratu
riwayat         kan mimpi           mimpi Ratu Mahamaya.  Mahamaya.
kelahiran       Ratu              • Menjelaskan makna
Pangeran        Mahamaya.           mimpi Ratu Mahamaya.
Siddharta.
              • Menjelaskan       • Menyebutkan nama    • Kelahiran
                proses              orangtua, suku, dan   Pangeran
                kelahiran           kerajaan Pangeran     Siddharta.
                Pangeran            Siddharta.
                Siddharta.        • Menyebutkan tempat
                                    dan tahun kelahiran
                                    Pangeran Siddharta.
                                  • Menjelaskan
                                    keajaiban saat
                                    Pangeran Siddharta
                                    dilahirkan.
                                  • Menyebutkan 8
                                    kejadian yang
                                    bersamaan dengan
                                    kelahiran Pangeran
                                    Siddharta.

                • Mengungkap- • Menceritakan           • Ramalan
                  kan petapa     kembali isi ramalan     petapa Asita.
                  Asita terhadap petapa Asita terhadap
                  Pangeran       Pangeran Siddharta.
                  Siddharta.



                                                                                   19
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator           Materi Pokok
       Dasar
                                          • Menceritakan
                                            keajaiban yang terjadi
                                            saat petapa Asita
                                            meramal Pangeran
                                            Siddharta.

                      • Mengungkap- • Menyebutkan jumlah • Upacara
                        kan kejadian   brahmana yang hadir   pemberian
                        saat upacara   untuk meramal         nama.
                        pemberian      Pangeran Siddharta  • Masa kecil
                        nama.          saat upacara          Pangeran
                                       pemberian nama.       Siddharta.
                                     • Menjelaskan isi
                                       ramalan 8 Brahmana
                                       dari 108 Brahmana
                                       yang hadir pada
                                       upacara pemberian
                                       nama.
                                     • Menjelaskan makna
                                       kata “Siddharta”.

                      • Mengungkap • Menjelaskan
                        kan kembali      kejadian setelah
                        peristiwa Ratu   tujuh hari Ratu
                        Mahamaya         Mahamaya
                        setelah tujuh    melahirkan
                        hari             Siddharta.
                        melahirkan     • Menyebutkan nama
                        Siddharta.       ibu sambung yang
                                         mengasuh Pangeran
                                         Siddharta.

Memiliki              • Meningkatkan • Menguraikan macam- • Keberadaan
keyakinan               keyakinan      macam sebutan        Tuhan Yang
(Saddha) yang           terhadap       Tuhan dalam agama    Maha Esa.
kuat terhadap           Tuhan Yang     Buddha.
Tuhan Yang              Maha Esa.    • Mewujudkan
Maha Esa.                              keyakinan terhadap
                                       Tuhan Yang Maha
                                       Esa.




20
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                   Hasil Belajar             Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
Mengenal dan      • siswa mampu • Menyebutkan 4                     • Brahmavihara.
mengembangkan       melatih dan       Brahmavihara.
sifat-sifat luhur   mengembang- • Mmengembangkan
(Brahmavihara).     kan sifat-sifat   sifat-sifat luhur
                    luhur             (Brahmavihara)
                    (Brahmavihara).   dalam kehidupan
                                      sehari-hari.
                                    • Mengungkapkan
                                      kisah-kisah sesuai
                                      dengan sifar-sifat
                                      luhur
                                      (Brahmavihara).

Memiliki         • Mentaati           • Menyebutkan                 • Macam-
ketaatan           peraturan            macam-macam                   macam
terhadap           dalam                peraturan.                    peraturan.
peraturan.         kehidupan          • Melaksanakan                • Hiri dan
                   sehari-hari.         kegiatan sesuai               ottapa.
                 • Menerapkan           dengan peraturan.
                   sifat malu         • Meningkatkan
                   berbuat jahat        kedisiplinan dalam
                   (hiri) dan sifat     kehidupan sehari-
                   takut akibat         hari.
                   perbuatan          • Terbiasa memiliki
                   jahat (ottapa).      sifat malu berbuat
                                        jahat (hiri) dan sifat
                                        takut akibat berbuat
                                        jahat (ottapa).




                                                                                        21
Pendidikan Agama Buddha



Kelas                       : II (Dua)

Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 3. Meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta.
     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator          Materi Pokok
       Dasar
Mengikuti             • Meneladan      • Menyebutkan sifat-       • Masa kanak-
keteladanan             sifat Pangeran   sifat Pangeran             kanak
Pangeran                Siddharta        Siddharta pada masa        Pangeran
Siddharta pada          pada masa        kanak-kanak.               Siddharta.
masa kanak-             kanak-kanak. • Terbiasa berperilaku
kanak.                                   sesuai dengan sifat-
                                         sifat Pangeran
                                         Siddharta.
                                       • Menceritakan
                                         kembali kisah
                                         Pangeran Siddharta
                                         menolong burung
                                         belibis yang dipanah
                                         Devadatta.

                      • Mengenal      • Menyebutkan tiga          • Sarana untuk
                        sarana untuk    kolam untuk                 membahagia-
                        membahagiakan   Pangeran Siddharta.         kan Pangeran
                        Pangeran      • Menjelaskan tujuan          Siddharta.
                        Siddharta       dibangunnya tiga
                        pada masa       kolam untuk
                        kanak-kanak.    Pangeran Siddharta.

                      • Mengungkap        • Menguraikan jenis-    • Masa
                        kan peristiwa       jenis pendidikan        pendidikan
                        masa                yang diberikan          Pangeran
                        pendidikan          kepada Pangeran         Siddharta.
                        Pangeran            Siddharta.
                        Siddharta.        • Menyebutkan nama
                                            guru Pangeran
                                            Siddharta pada masa
                                            kanak-kanak.
                                          • Menjelaskan
                                            kelebihan-kelebihan
                                            Pangeran Siddharta
                                            saat menerima
                                            pendidikan.



22
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                Materi Pokok
    Dasar
                 • Menceritakan • Menceritakan suasana • Perayaaan
                   kembali        perayaan membajak.     membajak
                   peristiwa    • Menjelaskan sikap      sawah.
                   perayaaan      Pangeran Siddharta
                   membajak       ketika perayaan
                   sawah.         membajak
                                  berlangsung.
                                • Menceritakan dua
                                  keajaiban yang terjadi
                                  pada diri Pangeran
                                  Siddharta bertepatan
                                  dengan perayaan
                                  membajak.

Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 4. Mengenal lambang-lambang dalam Agama
                        Buddha.

  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Mengenal Panji   • Mengenal dan • Menjelaskan asal-usul • Panji Buddhis.
Buddhis.           mendeskripsi-   warna Panji Buddhis.
                   kan Panji     • Menyebutkan enam
                   Buddhis.        warna dalam Panji
                                   Buddhis.
                                 • Menjelaskan arti
                                   masing-masing warna
                                   dalam Panji Buddhis.
                                 • Menjelaskan fungsi
                                   Panji Buddhis.
                                 • Membiasakan
                                   mengunakan Panji
                                   Buddhis dalam acara
                                   keagamaan Buddha.




                                                                                  23
Pendidikan Agama Buddha



Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 5. Meneladan sifat-sifat luhur Buddha dan
                        Bodhisattva.
     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator          Materi Pokok
       Dasar
Mengenal sifat-       • Meneladan       • Menjelaskan sifat-      • Sifat-sifat
sifat luhur             dan               sifat luhur Buddha        Buddha dan
Buddha dan              mengembang-       dan Bodhisattva.          Bodhisattva.
Bodhisattva.            kan sifat-sifat • Mengembangkan           • Cerita-cerita
                        luhur Buddha      sifat-sifat luhur         Bodhisattva.
                        dan               Buddha dan
                        Bodhisattva.      Bodhisattva.
                                        • Terbiasa berperilaku
                                          sesuai dengan sifat-
                                          sifat Buddha dan
                                          Bodhisattva.

                      • Mencontoh         • Mencertitakan         • Prilaku baik.
                        perilaku baik       kembali kisah ‘Rusa
                        dari kisah          Yang Cerdik’.
                        “Rusa Yang        • Mengambil manfaat     • Cerita Rusa
                        Cerdik”             dari kisah ‘Rusa Yang   yang cerdik.
                        (Tipallattha        Cerdik’.
                        Jataka).

                      • Meneladan         • Menyebutkan tiga        • Cerita
                        dan                 sahabat dalam kisah       persahabatan
                        menerapkan          ‘Persahabatan Yang        yang baik.
                        sifat baik dari     Baik’(Kurunga Miga
                        kisah               Jataka).
                        ‘Persahabatan     • Menyebutkan sifat-
                        Yang Baik’          sifat dari tiga sahabat
                        (Kurunga            dalam kisah
                        Miga Jataka).       ‘Persahabatan Yang
                                            Baik’ (Kurunga Miga
                                            Jataka).
                                          • Menerapkan sifat
                                            saling menolong
                                            sesuai dengan kisah
                                            Persahabatan Yang
                                            Baik’ (Kurunga Miga
                                            Jataka).




24
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
                                  • Meneladan
                                    pengorbanan
                                    Bodhisattva.

                • Mendeskripsi • Menjelaskan lima    • Pengorbanan
                  kan lima       pengorbanan           Bodhisattva.
                  perngorbanan   Bodhisattva.
                  Bodhisattva. • Memberi contoh lima
                                 bentuk pengorbanan
                                 Bodhisattva.

                • Mengenal        • Menyebutkan nama- • Macam-
                  nama-nama         nama Bodhisattva.   macam figur
                  dan macam-      • Mengamati perbedaan Bodhisattva.
                  macam figur       figur Bodhisattva
                  Bodhisattva.      melalui gambar atau
                                    rupang.

Mengidentifikasi • Membedakan • Menyebutkan                    • Macam-
perbuatan baik     perbuatan     macam-macam                     macam
dan buruk.         baik dan      perbuatan baik dan              perbuatan.
                   buruk.        perbuatan buruk.
                 • Membiasakan • Memberikan contoh
                   berperilaku   perbuatan baik
                   baik.         melalui pikiran,
                                 ucapan, dan jasmani.
                               • Membedakan
                                 perilaku baik dan
                                 buruk.
                               • Menjelaskan alasan
                                 berbuat baik dan
                                 berbuat buruk.




                                                                                   25
Pendidikan Agama Buddha



Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 6. Mengenal puja bhakti di Vihara/Cetiya dan di
                        rumah.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator           Materi Pokok
       Dasar
Mengenal dan    • Membiasakan             • Menyebutkan tempat • Kebaktian.
melaksanakan      diri                      kebaktian.
kebaktian agama   melakukan               • Menjelaskan tujuan
Buddha.           kebaktian                 melaksanakan
                  setiap pagi               kebaktian.
                  dan sore.
                • Membiasakan             • Menerangkan
                  diri                      manfaat kebaktian.
                  melakukan               • Menjelaskan arti
                  kebaktian                 lambang dalam
                  bersama di                persembahan di altar.
                  Vihara/Cetiya           • Terbiasa melakukan
                                            kebaktian di vihara/
                                            cetiya dan di rumah.

Aspek              : Sila, Samadhi, dan Panna
Standar Kompetensi : 7. Mengenal sikap sopan santun dalam kehidupan
                        sehari-hari.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator           Materi Pokok
       Dasar
Menerapkan            • membiasakan • Menjelaskan                   • Sopan santun.
perilaku sopan          diri bersikap    pengertian sopan
santun dalam            sopan santun.    santun.
kehidupan             • Membiasakan • Memberikan contoh
sehari-hari.            sopan santun     sikap sopan santun.
                        di rumah,      • Terbiasa berperilaku
                        sekolah dan di   sopan santun dalam
                        masyarakat.      kehidupan sehari-
                                         hari.
                                       • Memberikan contoh
                                         sopan santun di
                                         rumah, di sekolah,
                                         dan di masyarakat.




26
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas              : III (Tiga)

Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 8. Mengenal riwayat kehidupan Pangerah Sidharta
                        pada masa remaja dan masa berumah tangga.

  Kompetensi
                 Hasil Belajar        Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Mengenal dan    • Mengungkap- • Menceritakan kisah    • Masa remaja
mendeskripsikan   kan kembali   masa remaja             Pangeran
kisah kehidupan   kisah         Pangeran Siddharta.     Siddharta.
Pangeran          kehidupan   • Menyebutkan tiga
Siddharta pada    masa remaja   istana yang dibangun
masa remaja dan   Pangeran      untuk Pangeran
masa berumah      Siddharta.    Siddharta.
tangga.                       • Menjelaskan tujuan
                                dibangun tiga istana.
                              • Menjelaskan sikap
                                pengeran Siddharta
                                terhadap tiga istana
                                yang dibangun untuk
                                Pangeran Siddharta.

                • Mengungkap- • Menceritakan kisah     Masa berumah
                  kan kembali    kehidupan masa        tangga.
                  kisah          berumah tangga
                  kehidupan      Pangeran Siddharta.
                  masa berumah • Menceritakan
                  tangga         sayembara yang
                  Pangeran       diikuti Pangeran
                  Siddharta.     Siddharta untuk
                                 memilih jodoh.
                               • Menyebutkan jumlah
                                 gadis yang siap
                                 dipilih Pangeran
                                 Siddharta sebagai
                                 calon permaisuri.
                               • Menjelaskan
                                 peristiwa pesta besar
                                 dalam perkawinan
                                 Pangeran Siddharta
                                 dengan Putri
                                 Yasodhara.



                                                                                27
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator          Materi Pokok
       Dasar
                                          • Menyebutkan
                                            macam-macam
                                            sayembara yang
                                            diikuti oleh
                                            Panageran Siddharta.
                                          • Menceritakan
                                            keadaan rumah
                                            tangga Pangeran
                                            Siddharta dengan
                                            Yasodhara.

                      • Mengungkap- • Menjelaskan sikap            • Empat
                        kan kembali 4    Pangeran Siddharta          peristiwa yang
                        peristiwa yang   setelah melihat 4           dilihat
                        dilihat oleh     peristiwa.                  Pangeran
                        Pangeran       • Menjelaskan                 Siddharta.
                        Siddharta.       keputusan akhir
                                         Pangeran Siddharta
                                         setelah melihat 4
                                         peristiwa.

Meningkatkan     • Menjadikan             • Menyebutkan unsur      Tiratana/
kadar keyakinan    Tiratana/                Triratna.              Triratna.
dan berlindung     Triratna               • Menjelaskan makna
kepada Tiratana/   sebagai                  Triratna.
Triratna.          pelindung.             • Menjelaskan tujuan
                                            yakin terhadap
                                            Triratna.
                      • Melafalkan        • Terbiasa membaca
                        paritta             paritta Tisarana
                        Tisarana.           sebagai pernyataan
                                            berlindung kepada
                                            Triratna.
                                          • Menyatakan
                                            permohonan maaf
                                            kepada Triratna.
                                            (Paritta Acaya
                                            Vivarana).




28
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 9. Mengkonstruksi sikap umat Buddha Untuk
                        menjadi Manusia susila.

  Kompetensi
                   Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
Memiliki dasar   • menghayati    • Menyebutkan sila-sila • Pancasila
perbuatan baik     dan             dalam Pancasila         Buddhis.
sesuai dengan      berprilaku      Buddhis.
Pancasila          sesuai dengan • Melatih diri sesuai
Buddhis.           sila-sila       sila-sila dalam
                   Pancasila       Pancasila Buddhis.
                   Buddhis.      • Melafalkan sila-sila
                                   Pancasila Buddhis.
                                 • Memberi contoh
                                   perilaku yang
                                   mencerminkan sila-
                                   sila dalam Pancasila
                                   Buddhis

                 • Menunjukkan • Menjelaskan manfaat
                   hubungan      melaksanakan
                   dengan        Pancasila Buddhis.
                   pelaksanaan • Menjelaskan akibat
                   Sila.         melanggar Pancasila
                                 Buddhis.
                               • Menyanyikan
                                 Viharagita Pancasila.

Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 10. Mengkonstruksi sikap umat Buddha dalam
                          berbagai lingkungan.

  Kompetensi
                   Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
Mengenal           • Mengamalkan • Menyebutkan lima             • Kewajiban
kewajiban anak       kewajiban       kewajiban anak               anak terhadap
terhadap orang tua   anak terhadap   terhadap orangtua.           orang tua.
dan kewajiban        orangtua.     • Melaksanakan lima
siswa terhadap                       kewajiban anak
guru dalam                           terhadap orangtua.
Sigalovada Sutta.



                                                                                    29
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator       Materi Pokok
       Dasar
                                          • Membaca kutipan/
                                            syair bait ke-5
                                            Mangala Sutta.

                      • Mengamalkan • Menyebutkan lima         • Kewajiban
                        kewajiban     kewajiban siswa            siswa
                        siswa         terhadap guru.             terhadap
                        terhadap    • Melaksanakan lima          guru.
                        guru.         kewajiban siswa
                                      terhadap guru.
                                    • Menjelaskan
                                      hubungan siswa
                                      dengan guru (Vin.
                                      IV.45).

Mengenal ciri-   • Mengidentifi- • Menyebutkan ciri-ciri • Ciri-ciri
ciri dan memilih   kasi ciri-ciri   sahabat yang baik.     sahabat baik
sahabat yang       dan memilih • Memilih teman yang        (kalyanamita).
baik.              sahabat yang     baik dalam pergaulan.
                   baik           • Menjauhi teman yang
                   (kalyanamita).   jahat dalam pergaulan.
                                  • Bekerjasama dengan
                                    teman yang baik
                                    dalam pergaulan.
                                  • Menjelaskan manfaat
                                    memiliki teman yang
                                    baik dalam pergaulan.

Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 11. Mengenal sejarah hari raya agama Buddha.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator       Materi Pokok
       Dasar
Mengidentifikasi- • Melaksanakan • Mengidentifikasikan         • Hari-hari raya
kan hari-hari       perayaan       hari-hari raya magha          agama
raya agama          peringatan     puja.                         Buddha.
Buddha.             hari raya    • Mengidentifikasikan
                    agama          hari raya Waisak.
                    Buddha.      • Mengidentifikasikan
                                   hari raya Asadha.



30
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                 Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
                                 • Mengidentifikasikan
                                   hari raya Kathina.

Mendiskripsikan • Mengungkap- • Menjelaskan alasan            • Makna hari
makna hari raya   kan alasan     memperingati hari              raya agama
agama Buddha.     dan makna      raya agama Buddha.             Buddha.
                  memperingati • Menjelaskan makna
                  hari raya      hari raya agama
                  agama Buddha.  Buddha.




                                                                                  31
Pendidikan Agama Buddha



Kelas                       : IV (Empat)

Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 12. Mengenal semangat Bodhisattva Pangeran
                         Sidharta dalam mencapai keBuddhaan.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar      Indikator         Materi Pokok
       Dasar
Mengenal tekad        • Meneladan      • Menjelaskan tekad     • Tekad dan
dan semangat            tekad dan        dan semangat            semangat
Pangeran                semangat         Pangeran Siddharta.     Pangeran
Sidharta dalam          Pangeran       • Mengambil makan         Siddharta
upaya                   Siddharta        tekad dan semangat      mencapai
mewujudkan              untuk            Pangeran Siddharta.     kebuddhaan.
cita-cita untuk         mencapai cita- • Menyebutkan 8
mencapai                cita menjadi     (delapan) anugerah
kebuddhaan.             Buddha.          yang dimohon
                                         Pangeran Siddharta
                                         kepada ayahnya.
                                       • Menceritakan
                                         peristiwa kepergian
                                         Pangeran Siddharta di
                                         tengah malam untuk
                                         meninggalkan istana
                                         dan keluarga.
                                       • Menjelaskan alasan
                                         Pangeran Siddharta
                                         meninggalkan istana
                                         dan keluarganya.
                                       • Menceritakan
                                         kejadian di sungai
                                         Anoma.
                                       • Menjelaskan
                                         kejadian yang
                                         dialami kuda
                                         Kanthaka setelah
                                         ditinggalkan
                                         Pangeran Siddharta.
                                       • Mengungkapkan
                                         perasaan simpati raja
                                         Bimbisara terhadap
                                         petapa Siddharta.




32
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                  Hasil Belajar        Indikator                Materi Pokok
    Dasar
                • Mengungkap- • Menyebutkan guru-            • Pangeran
                  kan peristiwa   guru yang ditemui            Siddharta
                  saat Pangeran   Pangeran Siddharta           bertapa dan
                  Siddharta       selama bertapa.              berguru.
                  bertapa dan   • Menceritakan cara
                  berguru.        yang dilakukan oleh
                                  Pangeran Siddharta
                                  dalam bertapa
                                  bersama lima petapa.
                                • Menjelaskan
                                  pertolongan anak
                                  gembala terhadap
                                  petapa Siddharta.
                                • Menjelaskan lima
                                  MIMPI AGUNG
                                  petapa Siddharta
                                  menjelang
                                  pencapaian
                                  penerangan
                                  sempurna.
                                • Menceritakan
                                  pertemuan petapa
                                  Siddharta dengan
                                  Sujata.

Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 13. Menerapkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan
                          sehari-hari.

  Kompetensi
                  Hasil Belajar        Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Menghayati dan • Menerapkan     • Menerapkan sikap    • Sifat lemah
melaksanakan      Dharma yang     sabar dalam           lembut dan
Dharma yang       membuat         kehidupan sehari-     baik hati
dapat membuat     seseorang       hari.                 (Khanti
seseorang         menjadi       • Menceritakan ulang    Soracca).
menjadi lemah     lemah lembut    kisah tentang
lembut dan baik   dan baik hati   kesabaran (Khanti).
hati (Khanti      (Khanti       • Mempraktikkan sikap
Soracca).(A.I.94; Soracca).       jujur dalam ucapan
Vin.I.349)                        dan tindakan.



                                                                                 33
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator           Materi Pokok
       Dasar
Mengenal orang- • Berperan                 • Memberikan             • Sifat lemah
orang yang        sebagai orang              pertolongan kepada       lembut dan
memiliki sifat    yang dapat                 orang/makhluk yang       baik hati
Pubhakari dan     memberikan                 yang perlu ditolong.     (Khanti
katannukatavedi.  pertolongan             • Memberi contoh            Soracca).
                  sejati.                    orang/makhluk yang
                                             perlu ditolong.
                                          • Menceritakan
                                             kembali Kisah
                                             Sutasoma.
                                          • Meneladan cara
                                             menolong makhluk
                                             lain dalam Kisah
                                             Sutasoma.
                                          • Pubhakari dan
                                             katannukatavedi.

                      • Mewujudkan        • Menjelaskan cara
                        rasa terima         berterima kasih
                        kasih kepada        kepada orang yang
                        orang yang          telah memberikan
                        telah               pertolongan/berbuat
                        memberikan          kebaikan.
                        pertolongan       • Menerapkan rasa
                        sejati.             terima kasih kepada
                                            orang yang telah
                                            memberikan
                                            pertolongan/berbuat
                                            kebaikan.




34
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Aspek              : Tri Pitaka
Standar Kompetensi : 14. Mengidentifikasi Kitab suci Tri Pitaka.

  Kompetensi
                   Hasil Belajar           Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Meyakini kitab    • Menjadikan      • Menjelaskan            • Kitab suci
suci Tri Pitaka     Tri Pitaka        pengertian Tripitaka.    Tipitaka/
sebagai sumber      sebagai         • Menyebutkan hal-hal      Tripitaka.
ajaran Buddha.      pedoman           yang dibahas dalam
                    hidup sehari-     kitab suci Tripitaka.
                    hari.           • Menguraikan
                                      kelebihan dan
                                      keagungan kitab suci
                                      Tripitaka.
                                    • Menjelaskan
                                      keajaiban dari ajaran/
                                      Tripitaka (Digha
                                      Nikaya Sihananda
                                      Vagga 9.273).

Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 15. Mengenal puja bakti.

  Kompetensi
                   Hasil Belajar           Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Melakukan       • Membiasakan • Melaksanakan            • Kebaktian.
kebaktian dalam   diri            kebaktian baik secara
kehidupan         Melaksana       individu maupun
sehari-hari.      kan kebaktian   bersama-sama.
                  Menyebutkan • Menjelaskan manfaat
                  jenis-jenis     kebaktian.
                  kebaktian.    • Menyebutkan
                                  rohaniwan yang
                                  membabarkan
                                  Dharma pada saat
                                  kebaktian.
                                • Menjelaskan tugas
                                  pemimpin kebaktian.
                                • Menjelaskan perlunya
                                  altar.




                                                                                     35
Pendidikan Agama Buddha



Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 16. Mengenal tempat-tempat suci agama Buddha.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar   Indikator        Materi Pokok
       Dasar
Mengenal candi- • Mengiden-       • Menyebutkan candi      • Candi-candi
candi Buddhis di  tifikasi candi-   candi Buddhis di         Buddhis di
Indonesia.        candi Buddhis     Indonesia.               Indonesia.
                  di Indonesia. • Menjelaskan fungsi
                                    candi.
                                  • Mendeskrisikan
                                    sejarah singkat candi
                                    candi Buddhis di
                                    Indonesia.
                                  • Menjelaskan candi
                                    candi yang digunakan
                                    dalam rangkaian
                                    upacara Waisak
                                    Nasional.
                                  • Menerapkan sikap-
                                    sikap terpuji terhadap
                                    keberadaan candi
                                    candi Buddhis.




36
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas               : V (Lima)

Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 17. Mengenal Proses Bodhisattva Siddharta
                         mencapai kebuddhaan.

  Kompetensi
                 Hasil Belajar        Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
Mendeskripsikan • Mengungkap- • Menceritakan          • Pencapaian
proses            kan proses    kembali keajaiban di    kebudhaan
pencapaian        pencapaian    sungai Neranjara.       Bodhisattva
kebuddhaan        kebudhaan   • Mengungkap ikrar        Siddharta.
Bodhisattva       Bodhisattva   petapa Siddharta
Siddharta.        Siddharta.    untuk mencapai
                                kebuddhaan.
                              • Menjelaskan godaan
                                mara terhadap petapa
                                Siddharta.
                              • Memiliki keteladanan
                                petapa Siddharta yang
                                tak tergoyahkan
                                dalam mengalahkan
                                godaan mara.
                              • Menyebutkan objek
                                meditasi yang
                                digunakan petapa
                                Siddharta sehingga
                                mencapai tingkat
                                kebuddhaan.
                              • Menyebutkan waktu
                                dan tempat pencapaian
                                kebuddhaan.

                • Mengungkap- • Mengungkapkan                • Pekik
                  kan pekik     kejadian saat petapa           kemenangan.
                  kemenangan.   Siddharta mencapai
                                tingkat kebuddhaan.
                              • Membaca kutipan
                                ‘Pekik Kemenangan’
                                yang diucapkan
                                petapa Siddharta
                                setelah mencapai
                                kebuddhaan.



                                                                                 37
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator          Materi Pokok
       Dasar
                      • Mengungkap- • Menjelaskan           • Tujuh minggu
                        kan kembali    peristiwa selama       setelah
                        peristiwa      tujuh minggu setelah   penerangan
                        tujuh minggu   petapa Siddharta       sempurna.
                        setelah        mencapai Penerangan
                        penerangan     sempurna.
                        sempurna.    • Meneladan sifat
                                       rendah hati Sang
                                       Buddha terhadap
                                       pengetahuan yang
                                       dimilikinya.

Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 18. Meyakini hukum-hukum alam.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator          Materi Pokok
       Dasar
Mengenal dan          • Mendeskripsi- • Mendefinisaikan     • Hukum
meyakini                kan Hukum       pengertian Hukum      Kesunyataan.
Hukum                   Kesunyataan.    Kesunyataan.
Kesunyataan.                          • Menyebutkan
                                        macam-macam
                                        Hukum Kesunyataan.
                                      • Menjelaskan peranan
                                        Hukum Kesunyataan.

                      • Mengidentifi-     • Menjelaskan Empat      • Empat
                        kasi hakikat        Kesunyataan Mulia.       Kesunyatan
                        kehidupan         • Menguraikan Empat        Mulia.
                        menurut             Kesunyataan Mulia.
                        ajaran            • Mengidentifikasi jenis
                        Buddha.             penderitaan.
                                          • Memberi contoh jenis
                                            penderitaan.
                                          • Menjelaskan cara
                                            melenyapkan
                                            penderitaan.
                                          • Mengatasi
                                            penderitaan dalam
                                            kehidupan sehari-hari.



38
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                 Hasil Belajar        Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Mengenal dan    • Mengdeskrip- • Menjelaskan           • Hukum
meyakini adanya   sikan Hukum    pengertian Hukum        Karma.
Hukum Karma       Karma.         Karma.
dan Hukum                      • Menyebutkan Karma
Kelahiran                        menurut sifatnya.
Kembali.                       • Menyebutkan syarat
                                 perbuatan baik dan
                                 buruk.
                               • Menunjukkan
                                 perbuatan baik dan
                                 buruk serta akibatnya
                                 dalam kehidupan
                                 sehari-hari.
                               • Melaksanakan karma
                                 baik dalam
                                 kehidupan sehari-
                                 hari.
                               • Menerangkan
                                 manfaat berbuat baik
                                 dan kerugian
                                 perbuatan buruk.
                               • Menyebutkan
                                 manfaat mempelajari
                                 hukum Karma.

               • Mendeskripsi- • Mendefinisikan
                 kan Hukum       hukum kelahiran
                 Kelahiran       kembali.
                 Kembali.      • Memberi contoh
                                 adanya hukum
                                 kelahiran kembali.
                               • Menjelaskan bahwa
                                 hidup bukan hanya
                                 sekali.
                               • Menerapkan
                                 hubungan karma
                                 dengan kelahiran
                                 kembali.
                               • Hukum Kelahiran
                                 Kembali.




                                                                                39
Pendidikan Agama Buddha



Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 19. Mengkonstruksi sikap umat Buddha untuk
                          menjadi manusia yang bermurah hati.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar          Indikator          Materi Pokok
       Dasar
Memiliki sifat • Menerapkan               • Menguraikan macam- • Macam-
Kemurahan Hati   cara-cara                  macam dana.           macam dana
                 berdana yang             • Menerangkan cara-   • Cara-cara
                 baik.                      cara berdana yang     memberi dana
                                            baik Menguraikan
                                            macam dana yang
                                            tepat waktu
                                            Menjelaskan manfaat
                                            berdana.
                                          • Mengidentifikasi
                                            ladang yang subur
                                            untuk berdana
                                            sehingga memberikan
                                            manfaat berlipat
                                            ganda.
                                          • Memberikan dana
                                            kepada yang
                                            menderita.

Mengenal cara         • Merawat           • Menjelaskan cara       • Cara merawat
merawat orang           orang sakit.        merawat orang sakit.     orang sakit.
sakit dan                                 • Menerapkan cara
menjaga pikiran                             merawat orang sakit.
agar jasmani
tidak sakit.          • Menjaga           • Menjelaskan cara
                        pikiran agar        menjaga pikiran agar
                        jasmani tidak       jasmani tidak sakit.
                        sakit.            • Melatih diri untuk
                                            menjaga agar pikiran
                                            tetap sehat.
                                          • Membiasakan hidup
                                            sehat dalam
                                            kehidupan sehari-
                                            hari.




40
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok



Kelas                : VI (Enam)

Aspek              : Keyakinan (Saddha)
Standar Kompetensi : 20. Mengenal tujuan akhir umat Buddha.

  Kompetensi
                  Hasil Belajar         Indikator                Materi Pokok
    Dasar
Meyakini dan     Mendeskripsikan • Menjelaskan                • Nibbana.
mengenalisis     Nibbana.          pengertian Nibbana.
adanya Nibbana                   • Menyebutkan dua
sebagai tujuan                     jenis Nibbana.
akhir umat                       • Mendefinisikan
Buddha.                            pengertian
                                   Saupadisesa-nibbana
                                   dan anupadisesa-
                                   nibbana.
                                 • Menyebutkan
                                   beberapa contoh
                                   orang yang telah
                                   mencapai Nibbana.
                                 • Menjelaskan cara
                                   untuk mencapai
                                   Nibbana.

                 Mengenal         • Menjalin persabatan • Kalyanamita.
                 persabahatan       baik dalam
                 baik dalam         kehidupan. sehari-
                 kehidupan.         hari.
                                  • Menjelaskan
                                    pengertian
                                    kalyanamitta.
                                  • Menyebutkan ciri-ciri
                                    sahabat sejati dan
                                    sahabat palsu.
                                  • Menyebutkan
                                    manfaat memiliki
                                    sahabat sejati.
                                  • Menyebutkan alasan
                                    menghindari sahabat
                                    palsu.
                                  • Menjelaskan akibat
                                    bersahabat dengan
                                    sahabat palsu.



                                                                                  41
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator           Materi Pokok
       Dasar
                                          • Berperilaku baik
                                            kepada sahabat dalam
                                            kehidupan sehari-
                                            hari.

Aspek              : Sila, Samadhi dan Panna
Standar Kompetensi : 21. Mengenal      Meditasi                untuk       Belajar
                          Mengendalikan Diri.
     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator           Materi Pokok
       Dasar
Mengenal dan      • Membiasakan • Menjelaskan                      • Meditasi.
melatih cara-cara   berlatih      pengertian meditasi.
bermeditasi.        meditasi.   • Menyebutkan dua
                                  macam meditasi.
                                • Menjelaskan tujuan
                                  samatha bhavana dan
                                  vipassana bhavana.
                                • Menjelaskan jumlah
                                  objek samatha
                                  bhavana dan
                                  vipassana bhavana.
                                • Menjelaskan
                                  pengertian miccha
                                  samadhi.
                                • Menjelaskan
                                  hubungan miccha
                                  samadhi dengan
                                  samatha bhavana.

                      • Menerapkan    • Menjelaskan
                        sikap/posisi    pengertian meditasi.
                        meditasi yang • Menyebutkan dua
                        benar.          macam meditasi.
                                      • Menjelaskan tujuan
                                        samatha bhavana dan
                                        vipassana bhavana.
                                      • Menjelaskan jumlah
                                        objek samatha
                                        bhavana dan
                                        vipassana bhavana.



42
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




  Kompetensi
                    Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
    Dasar
                                    • Menjelaskan
                                      pengertian miccha
                                      samadhi.
                                    • Menjelaskan
                                      hubungan miccha
                                      samadhi dengan
                                      samatha bhavana.

                   • Menerapkan    • Menjelaskan empat   • Cara meditasi
                     sikap/posisi    posisi dalam          yang benar.
                     meditasi yang   melaksanakan
                     benar.          meditasi.
                                   • Menjelaskan cara-
                                     cara sikap
                                     melaksanakan
                                     samatha bhavana dan
                                     vipassana bhavana.
                                   • Menjelaskan
                                     pentingnya
                                     kalyanamita dalam
                                     meditasi.
                                   • Menyebutkan tempat
                                     dan waktu yang
                                     tepat dalam
                                     melaksanakan
                                     meditasi.
                                   • Menjelaskan manfaat
                                     samatha bhavana dan
                                     vipassana bhavana.
Mengenal dan       • Mendiskripsi- • Menjelaskan definisi • Abhinna.
menganalisis         kan enam        abhinna.
enam macam           macam         • Menyebutkan enam
abhinna dan          Abhinna.        macam abhinna.
tingkatan jhana.                   • Menjelaskan cara-
                                     cara untuk mencapai
                                     abhinna.
                                   • Menjelaskan manfaat
                                     memiliki abhinna.
                                   • Menjelaskan ketidak
                                     kekalan dari
                                     abhinna.



                                                                                     43
Pendidikan Agama Buddha




     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator        Materi Pokok
       Dasar
                      • Menguraikan • Menjelaskan           • Jhana.
                        tingkat jhana.   pengertian jhana.
                                       • Menjelaskan cara
                                         untuk mencapai
                                         jhana.
                                       • Menyebutkan
                                         macam-macam jhana.
                                       • Menyebutkan
                                         manfaat memiliki
                                         jhana.


Aspek              : Saddha
Standar Kompetensi : 22. Mengenal sutra-sutra Mahayana sebagai
                         khotbah Buddha.
     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator        Materi Pokok
       Dasar
Mengenal sutra- • Menguraikan • Menyebutkan tiga               • Sutra-sutra
sutra Mahayana.   dan              sutra Mahayana yang           Mahayana.
                  mendeskripsi-    terkenal.
                  kan sikap      • Mejelaskan secara
                  sutra-sutra      singkat isi dari tiga
                  Mahayana         sutra Mahayana yang
                  yang terkenal.   terkenal.


Aspek              : Sejarah
Standar Kompetensi : 23. Mengenal Kotbah Pertama Sang Buddha.

     Kompetensi
                          Hasil Belajar         Indikator        Materi Pokok
       Dasar
Mengungkapkan • Menguraikan               • Menunjukkan tempat • Khotbah
isi khotbah      isi khotbah                khotbah pertama      pertama Sang
pemutaran roda   pertama Sang               Sang Buddha          Buddha.
Dharma           Buddha                   • Menceritakan
(Dharmacakka     kepada lima                peristiwa khotbah
Pavathan Sutta). petapa.                    pertama
                                          • Menyebutkan nama-
                                            nama petapa yang



44
Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok




Kompetensi
             Hasil Belajar         Indikator                 Materi Pokok
  Dasar
                               mendengarkan
                               khotbah pertama
                             • Menjelaskan isi
                               khotbah pertama
                               Sang Buddha
                             • Menjelaskan istilah
                               penahbisan bhikkhu
                               yang dilakukan oleh
                               Sang Buddha
                             • Menjelaskan
                               peristiwa lahirnya
                               sangha




                                                                              45
NOTES:




46
NOTES:




         47
Kutipan Pasal 44
Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1.   Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau
     memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,
     dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
     dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta
     rupiah).

2.   Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
     mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau
     barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud
     dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5
     (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
     puluh juta rupiah).

Contenu connexe

Tendances

Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Guss No
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miLaila Nur Salim
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Feriey Hadie
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Misdar Scout
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1Heri Waluyo
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Desi Wijayanti
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Waosutro Waosutro
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen33335
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummahAqil Al Asy'ariyyah
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Achmad Jainudin
 
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018Buku guru pai kelas 3 revisi 2018
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018Amphie Yuurisman
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfNas Lin
 

Tendances (15)

Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
Draft Kurikulum 2013 SMA Revisi 9 Februari 2013 (Kompetensi Inti dan Kompetens…
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-miKompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sd-mi
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-smp-ver-3-3-2013
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sd-ver-3-3-2013
 
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 105.c kompetensi dasar sma v040313 1
05.c kompetensi dasar sma v040313 1
 
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
Kurikulum 2013-kompetensi-dasar-sma-ver-3-3-2013
 
Dskp kssm tingkatan 1 pjpk
Dskp kssm tingkatan 1 pjpkDskp kssm tingkatan 1 pjpk
Dskp kssm tingkatan 1 pjpk
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
Kurikulum 2013 kompetensi dasar sd versi 030313
 
Ktsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumenKtsp terdiri atas dua dokumen
Ktsp terdiri atas dua dokumen
 
2 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-20132 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-2013
 
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
2. dokumen 1 ktsp k13 siraajul ummah
 
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013Instrumen validasi. smk ktsp 2013
Instrumen validasi. smk ktsp 2013
 
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018Buku guru pai kelas 3 revisi 2018
Buku guru pai kelas 3 revisi 2018
 
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdfdskp pjpk tingkatan 1 pdf
dskp pjpk tingkatan 1 pdf
 

Similaire à Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha SD

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenJasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiJasmin Jasin
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiJasmin Jasin
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamJasmin Jasin
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013Octaviana Adn
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupIyizz Hatikecil
 

Similaire à Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha SD (20)

Kbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristenKbk smp c. pendidikan agama kristen
Kbk smp c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolikKbk sd b. pendidikan agama katolik
Kbk sd b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristenKbk sma c. pendidikan agama kristen
Kbk sma c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristenKbk sd c. pendidikan agama kristen
Kbk sd c. pendidikan agama kristen
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Kbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alamKbk sd 05. pengetahuan alam
Kbk sd 05. pengetahuan alam
 
Kbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alamKbk smp 06. pengetahuan alam
Kbk smp 06. pengetahuan alam
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
 
Kbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimiaKbk sma 13. kimia
Kbk sma 13. kimia
 
Kbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesiaKbk sd 03 bahasa indonesia
Kbk sd 03 bahasa indonesia
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
 
KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013KI - KD Kurikulum 2013
KI - KD Kurikulum 2013
 
KBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematikaKBK SD 04. matematika
KBK SD 04. matematika
 
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesiaKbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk smp 03. bahasa & sastra indonesia
 
Model pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidupModel pendidikan-kecakapan-hidup
Model pendidikan-kecakapan-hidup
 

Plus de Jasmin Jasin

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkJasmin Jasin
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiJasmin Jasin
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahJasmin Jasin
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaJasmin Jasin
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanJasmin Jasin
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanJasmin Jasin
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianJasmin Jasin
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaJasmin Jasin
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisJasmin Jasin
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kJasmin Jasin
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanJasmin Jasin
 

Plus de Jasmin Jasin (15)

Michigan curriculumframework
Michigan curriculumframeworkMichigan curriculumframework
Michigan curriculumframework
 
Kbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografiKbk sma 09. geografi
Kbk sma 09. geografi
 
Kbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarahKbk sma 08. sejarah
Kbk sma 08. sejarah
 
Kbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenianKbk sma 06. kesenian
Kbk sma 06. kesenian
 
Kbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematikaKbk sma 05. matematika
Kbk sma 05. matematika
 
Kbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggrisKbk sma 04. bahasa inggris
Kbk sma 04. bahasa inggris
 
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesiaKbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
Kbk sma 03. bahasa & sastra indonesia
 
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraanKbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
Kbk sma 02. pendidikan kewarganegaraan
 
Kbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilanKbk sma 16. keterampilan
Kbk sma 16. keterampilan
 
Kbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & kKbk sma 15. t i & k
Kbk sma 15. t i & k
 
Kbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenianKbk smp 07. kesenian
Kbk smp 07. kesenian
 
Kbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematikaKbk smp 05. matematika
Kbk smp 05. matematika
 
Kbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggrisKbk smp 04. bahasa inggris
Kbk smp 04. bahasa inggris
 
Kbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & kKbk smp 10. t i & k
Kbk smp 10. t i & k
 
Kbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilanKbk smp 09. keterampilan
Kbk smp 09. keterampilan
 

Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha SD

  • 1. KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003
  • 2. Katalog dalam Terbitan Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha SD, - Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003 iv, 48 hal. ISBN 979-725-153-5 2
  • 3. KATA PENGANTAR Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum. Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang- Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasional pendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusan serta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah. Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakup pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri dan berhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah. Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, Standar Bahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untuk masing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk satuan pendidikan SD. Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapat menggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaan pembelajaran di sekolah masing-masing. Jakarta, Oktober 2003 Direktur Jendral Kepala Badan Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Pengembangan Dr. Ir. Indra Jati Sidi Dr. Boediono NIP. 130672115 NIP. 130344755 3
  • 4. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... 3 DAFTAR ISI ................................................................................................. 4 I. PENDAHULUAN ................................................................................. 5 A. Rasional ......................................................................................... 6 B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) ............................... 7 C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha ............................ 8 D. Ruang Lingkup ............................................................................. 9 E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ...................................... 10 F Standar Kompetensi Bahan Kajian ................................................ . 10 G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD ...................................... 11 H. Rambu-rambu ............................................................................... 12 II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ...... 18 Kelas I ......................................................................................................... 18 Kelas II ....................................................................................................... 22 Kelas III ...................................................................................................... 27 Kelas IV ...................................................................................................... 32 Kelas V ....................................................................................................... 37 Kelas VI ...................................................................................................... 41 4
  • 5. 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi terjadi begitu cepat dan dampaknya menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan. Perubahan tersebut menuntut adanya paradigma baru dalam penanganannya, termasuk pada sektor pendidikan.“Di antara ragam tuntutan perbaikan di sektor pendidikan adalah kebutuhan dilakukannya penyempurnaan kurikulum. Kurikulum disempurnakan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar lulusan pendidikan lebih memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif sesuai standar mutu nasional dan internasional. Kurikulum berbasis kompetensi dipilih untuk mewujudkan harapan itu. Hal ini dilakukan agar Sistem Pendidikan Nasional dapat merespon secara proaktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta tuntutan desentralisasi. Dengan cara seperti ini lembaga pendidikan tidak akan kehilangan relevansi program pembelajarannya terhadap kepentingan daerah dan karakteristik siswa, serta tetap memiliki fleksibilitas dalam melaksanakan kurikulum yang berdiversifikasi. Selain itu, basis kompetensi harus menjamin pertumbuhan keimanan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) terhadap Tuhan Yang Maha Esa, penguasaan keterampilan hidup, akademik, dan seni, serta pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi sangat tepat dalam rangka implementasi pendidikan agama yang bertujuan mencapai nilai-nilai agama dalam kehidupan siswa pada setiap jenjang pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi memberikan ruang yang sama pada setiap siswa dengan keunikan yang berbeda untuk pemahaman iman terhadap setiap agama sesuai tingkat kemampuan serta daya pikir masing-masing. 5
  • 6. Pendidikan Agama Buddha A. Rasional Pendidikan agama di sekolah seharusnya memberikan warna bagi lulusan pendidikan, khususnya dalam merespon segala tuntutan perubahan yang ada di Indonesia. Hingga kini pendidikan agama dipandang sebagai acuan nilai-nilai keadilan dan kebenaran, tetapi dalam kenyataannya dipandang hanya sebagai pelengkap. Dengan demikian, terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnya kesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agama di sekolah, sebab hal itu bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan agama masih terdapat berbagai kelemahan. Ini mendorong dilakukannya penyempurnaan terus-menerus, di antaranya materi pendidikan agama yang selama ini lebih banyak terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), sementara pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik) sangat kurang. Kendala lain adalah kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran lain dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari, lemahnya sumber daya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode pengajaran yang variatif atau beragam, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan, serta rendahnya peran serta orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikan agama di rumah. Di dalam kurikulum Pendidikan Agama tahun 1975, 1984, dan 1994, target yang harus dicapai (attainment target) dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Hal ini kurang memberi kejelasan tentang kemampuan siswa yang harus dikembangkan. Atas dasar teori dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dipraktikkan di berbagai negara seperti Singapura, Australia, Inggris, dan Amerika, juga didorong oleh arus reformasi, visi, misi, dan paradigma baru, maka penyusunan kurikulum Pendidikan Agama perlu dilakukan dengan berbasis kemampuan dasar (basic competencies). Dalam implementasinya kurikulum Pendidikan Agama tahun 1994 lebih banyak didominasi oleh pencapaian kemampuan kognitif dan sangat 6
  • 7. Pendahuluan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah, meski secara nasional kebutuhan keberagamaan siswa pada dasarnya tidak berbeda. Dengan pertimbangan tersebut, perlu disusun Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Agama (KHB PA) yang memuat perencanaan pengembangan kompetensi siswa yang perlu dicapai secara menyeluruh dan bertahap sejak Taman Kanak-kanak sampai dengan kelas 12 (TK- 12) dan diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum Pendidikan Agama sesuai dengan kebutuhan daerah dan sekolah. B. Pengertian Pendidikan Agama Buddha (PAB) Pendidikan Agama Buddha adalah usaha sadar yang dilakukan secara terencana dan kontinyu dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik agar dengan pemahaman terhadap Buddha Dharma yang diperoleh dari Pendidikan Agama Buddha di sekolah dapat diterapkan dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari, sehingga memberikan manfaat bagi dirinya sendiri, sesama dan lingkungannya. Dengan demikian tiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha memiliki keyakinan (Saddha) dan motivasi untuk mengamalkan Buddha Dharma dalam kehidupan sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas masyarakat. Wilayah kajian Pendidikan Agama Buddha salah-satunya menitikberatkan kepada segi moral (sila). Sebagaimana diketahui bahwa kajian moral mencakup kajian atas duniawi dan keyakinan (saddha). Sedangkan kajian moral itu sendiri melampaui batas ilmu (batas dunia empiris manusia). Pendidikan Agama Buddha yang diberikan di semua sekolah termasuk pada Sekolah Dasar mengacu kepada Ajaran Sakyamuni Buddha (Buddha Gautama) yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka. Dengan demikian secara singkat Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Dasar memiliki karakteristik pokok yaitu penguasaan pengetahuan secara komprehensif (Pariyatti), mengamalkan hasil yang dipelajari menjadi pedoman dalam berperilaku sehari-hari (Pariyatti), dan pada akhirnya 7
  • 8. Pendidikan Agama Buddha pencapaian kebenaran Dharma (Pativedha). Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha di Sekolah Dasar tidaklah hanya berorientasi pada pelaksanaan formal belaka, tetapi lebih menekankan pada implementasi nilai-nilai keagamaan Buddha (Buddha Dharma) dalam berperilaku sehari-hari. C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Buddha 1. Fungsi Fungsi Pendidikan Agama Buddha tingkat Sekolah Dasar adalah: a. Membantu anak didik dalam menerima transformasi informasi nilai-nilai Dharma sesuai Tripitaka. b. Membantu anak didik dalam menghayati, mengamalkan, dan mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuannya. c. Menjadikan anak didik mampu bertanggung jawab terhadap segala tindakan melalui pikiran, ucapan, dan jasmani yang dilakukan sesuai dengan prinsip Dharma. 2. Tujuan Tujuan Pendidikan Agama Buddha pada siswa Sekolah Dasar yaitu: a. Meningkatnya keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tiratana, para Bodhisattva dan Mahasattva. b. Meningkatnya pelaksanaan Moral (Sila), Meditasi (Samadhi), dan Kebijaksanaan (Panna) sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha). c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab (sesuai dengan prinsip Dharma) dalam kehidupan sehari- hari. d. Memahami dan meneladan sifat-sifat Buddha Gotama melalui riwayat hidup-Nya. 8
  • 9. Pendahuluan D. Ruang Lingkup Melalui penyajian Kurikulum PAB diharapkan siswa mampu mengalami sutau proses transformasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha Dharma yang dipelajari melalui Pendidikan Agama Buddha. Hal itu tercermin pada Kompetensi Dasar dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ruang lingkup Pendidikan Agama Buddha pada tingkat Sekolah Dasar adalah: a. Melalui pengajaran yang didasarkan kepada Kurikulum Pendidikan Agama Buddha, anak didik tingkat Sekolah Dasar diharapkan menyelami proses transformasi informasi nilai-nilai kehidupan berdasarkan Buddha Dharma sesuai dengan tingkat kemampuan yang dipelajari pada tiap tingkat kelasnya. b. Fokus Kurikulum Pendidikan Agama Buddha adalah menyoroti kehidupan manusia sebagai pusat kehidupannya dan Tiratana (Buddha, Dharma, dan Sangha) sebagai teladan dan pelindung serta menjadikan Tipitaka/Tripitaka sebagai sumber ajaran Buddha sekaligus sebagai pedoman hidup. c. Berdasarkan hasil yang akan dicapai pada tingkat Sekolah Dasar diharapkan dapat membimbing siswa untuk memahami nilai-nilai keagamaan sesuai Buddha Dharma dan sekaligus dapat mengekspresikan Dharma dalam perilaku kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat belajar memahami, menganalisis, dan mempraktikkannya. d. Pada jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas diperkenalkan komponen-komponen: (1) Sejarah, (2) keyakinan (Saddha), (3) perilaku/moral (Sila), (4) Kitab Suci Agama Buddha (Tipitaka/Tripitaka), (5) Samadhi meditasi (Samadhi), dan (6) kebijaksanaan (Panna). Keenam aspek tersebut dalam penjabarannya disesuaikan dengan kemampuan dasar yang diharapkan pada setiap jenjang pendidikan. e. Seluruh rangkaian Kurikulum Pendidikan Agama Buddha dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas adalah Pendidikan Agama Buddha yang menjadikan pedoman bagi peserta didik. 9
  • 10. Pendidikan Agama Buddha E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum Standar Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar sepanjang hayat yang dibakukan dan harus dicapai oleh peserta didik melalui pengalaman belajar. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ini meliputi: 1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling menghargai dan memberi rasa aman sesuai dengan agama yang dianutnya. 2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, dan mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang lain. 3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep, teknik- teknik, pola, struktur, dan hubungan. 4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 5. Memahami dan menghargai lingkungan fisik, makhluk hidup, dan teknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai untuk mengambil keputusan yang tepat. 6. Berpartisipasi, berinteraksi, dan berkontribusi aktif dalam masyarakat dan budaya global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis, dan historis. 7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkan nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat beradab. 8. Berpikir logis, kritis, dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk menghadapi berbagai kemungkinan. 9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri, dan bekerja sama dengan orang lain. F. Standar Kompetensi Bahan Kajian Standar Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Buddha adalah kemampuan yang meliputi pengetahuan (kognitif), penghayatan (afektif), dan perubahan sikap (psikomotorik) yang dicapai melalui 10
  • 11. Pendahuluan proses kegiatan pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kompetensi Dasar dalam pendidikan agama Buddha merupakan penjabaran ajaran tentang nilai-nilai Buddhis yang terdapat dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka yang berlaku untuk pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, yaitu: a. Siswa beriman (memiliki Saddha) dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Sang Tiratana/Triratna, para Bodhisattva dan Mahasattva. b. Meningkatnya latihan dan pengamalan sila, samadhi, dan panna dalam kehidupan sehari-hari. c. Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Buddha sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/ Tripitaka. Dengan demikian, peserta didik diharpkan menjadi manusia yang bertanggung jawab dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. d. Memahami dan meneladani perilaku Buddha sesuai riwayat hidup Buddha Gotama serta Sejarah asal-usul dan Perkembangan Agama Buddha. G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran SD 1. Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam buddhis serta mengenal identitas agama Buddha. 2. Mengenal sejarah/riwayat kelahiran Bodhisattva Pangeran Siddharta. 3. Meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta. 4. Mengenal lambang-lambang dalam agama Buddha. 5. Meneladan sifat-sifat luhur Buddha dan Boddhisattva. 6. Mengenal puja bakti di Vihara, Cetiya, dan di rumah 7. Mengenal sikap sopan santun dalam kehiduan sehari-hari 8. Mengenal riwayat kehidupan pangeran Sidharta pada masa remaja dan masa berumahtangga. 9. Mengkontruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia susila. 10. Mengkontruksi sikap umat Buddha dalam berbagai lingkungan. 11. Mengenal sejarah hari raya agama Buddha. 12. Mengenal semagat Bohisatta Pangeran Sidharta dalam mencapai ke Buddhaan. 13. Menerapkan sifat-sifat luhur Buddha dalam kehidupan sehari-hari. 11
  • 12. Pendidikan Agama Buddha 14. Mengidentifikasi kitab suci Tri Pitaka. 15. Mengenal Puja Bakti. 16. Mengenal tempat-tempat suci agama Buddha. 17. Mengenal proses Bodhisattva Sidharta mencapai ke Buddhaan. 18. Meyakini hukum-hukum alam. 19. Mengkontruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia yang bermurah hati. 20. Mengenal tujuan akhir umat Buddha. 21. Mengenal Meditasi untuk belajar mengendalikan diri. 22. Mengenal Kotbah Pertama Sang Buddha. H. Rambu-rambu 1. Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian a. Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Agama Buddha diterapkan melalui pendekatan terpadu yang meliputi: • Pendekatan pembinaan, yaitu memberikan pembinaan keagamaan Buddha kepada siswa dalam rangka penanaman nilai-nilai ajaran Dharma. • Pendekatan pengamalan, yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk senantiasa mengamalkan ajaran Dharma. • Pendekatan emosional, yaitu usaha untuk menggugah emosi siswa dalam meyakini, memahami, dan menghayati ajaran Buddha. • Pendekatan rasional, yaitu usaha untuk memberikan rangsangan/stimulus kepada rasio atau akal dalam memahami dan menerima kebenaran Dharma. • Pendekatan fungsional, yaitu usaha menyajikan nilai-nilai ajaran Buddha dengan menempatkan segi kemanfaatan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari. • Pendekatan keteladanan, yaitu menjadikan figur Buddha, Bodhisattva, siswa-siswa utama Buddha, guru agama, dan tokoh agama, maupun orang tua sebagai cermin manusia yang berkepribadian sesuai Buddha Dharma. 12
  • 13. Pendahuluan Selain beberapa pendekatan di atas, juga dijelaskan rambu- rambu sebagai berikut: 1. Kurikulum Pendidikan Agama Buddha pada dasarnya menyajikan: a. Kompetensi dasar merupakan uraian kognitif (pengetahuan), afektif (penghayatan) dan psikomotorik (perubahan sikap) yang dicapai melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup sesuai dengan tahap perkembangan siswa. b. Materi pokok, merupakan sarana atau wahana untuk mencapai/mengembangkan kompetensi dasar sebagai bagian dari bahan kajian yang berupa bahan ajar/ pengertian konseptual. c. Indikator pencapaian hasil belajar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian kompetensi dasar. d. Kegiatan pembelajaran merupakan rangkaian kegiatan proses yang mencakup seluruh komponen: kompetensi dasar, materi pokok dan indikator pencapaian hasil. e. Guru diharapkan dapat menyesuaikan materi dan kegiatan pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan daerah setempat. 2. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Buddha, Saddha, Sila, dan Samadhi diberikan perhatian khusus pada setiap level. 3. Pokok-pokok Buddha Dharma yang dipandang perlu dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan tanpa membedakan sekte/aliran. 4. Dalam PAB ranah Psikomotorik lebih diutamakan tanpa mengabaikan ranah kognitif dan ranah afektif sehingga penilaian terhadap hasil belajar siswa dapat dilaksanakan dalam bentuk tes dan nontes. 5. Bila di suatu sekolah Pendidikan Agama Buddha tidak terlaksana karena tidak adanya guru Agama Buddha, maka pihak sekolah dapat mencari kemungkinan pelaksanaannya bersama pembimas atau penyelenggara bimas Buddha dan vihara setempat. 13
  • 14. Pendidikan Agama Buddha 6. Sumber Pendidikan Agama Buddha adalah Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka, buku pegangan yang lain baik untuk guru maupun untuk siswa merupakan buku referensi yang saling melengkapi. 7. Alokasi waktu untuk pendidikan Agama Buddha adalah 2 (dua) jam per minggu. Guru diharapkan dapat menentukan alokasi waktu untuk setiap Materi Pokok dan Kompetensi Dasar dengan menyesuaikan dan mempertimbangkan kondisi setempat. b. Penilaian Penilaian adalah suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil dari perubahan perkembangan sikap, perilaku, dan pengetahuan yang telah dicapai anak didik dalam PAB. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Tujuan penilaian proses dan hasil belajar siswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kemampuan dasar yang diharapkan. Selain itu, penilaian juga dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan dan penyempurnaan Proses Belajar Mengajar serta output pembelajaran PAB. Penilaian hasil belajar siswa untuk PAB mencakup tiga tujuan pembelajaran yang meliputi tiga ranah yakni; kognitif, afektif, dan psikomotorik. Melalui pendekatan dialogis partisipatif maka hasil belajar diharapkan lebih berorientasi pada sikap, pertumbuhan perilaku siswa ke arah yang lebih baik dan benar menurut ajaran Buddha. Di samping itu, juga mempertimbangkan kemampuan siswa memahami pengetahuan agama Buddha dengan benar. 14
  • 15. Pendahuluan Penilaian hasil belajar PAB menurut jenjang dan satuan pendidikan terdiri atas: a. Pencapaian pembiasaan hidup beriman dan bertakwa kepada Tuhan dengan berperilaku susila pada keluarga, teman sesama, maupun masyarakat. b. Pencapaian kemampuan pengetahuan agama Buddha secara baik dan benar. c. Melalui kemajuan Dharma maka siswa tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, mandiri, kritis, dan rasional dalam menghadapi setiap aspek kehidupannya. 2. Pengorganisasian Materi Untuk melaksanakan kegiatan intra kurikuler terdapat berbagai cara pengorganisasian belajar di sekolah agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan minat dan motivasi yang besar. Kegiatan pengorganisasian tersebut mencakup: 1) Memeriksa keadaan kelas, Guru dalam aktivitas mengajar harus mengenal siswa, cara pengenalannya di antaranya dengan menggunakan peta kelas, mengajukan pertanyaan, menunjuk untuk mengerjakan soal-soal di depan kelas dan lain sebagainya. Bilamana guru telah mengenal kelas dan mampu menguasai keadaan kelas, maka proses belajar-mengajar akan berjalan dengan lancar. Guru harus pandai-pandai memikat hati siswa dan membangkitkan serta memberikan motivasi besar sehingga dapat menimbulkan suasana yang baik antara guru dengan siswa, agar tercipta ketertiban, kemauan dan semangat belajar. 2) Memeriksa Keadaan Siswa, Pada waktu guru memasuki kelas hendaknya berusaha memelihara ketertiban kelas, membangkitkan semangat, motivasi dan minat belajar siswa. Oleh karena itu, seorang guru harus melihat situasi dan kondisi siswa ketika pertama kali masuk, apakah dalam keadaan tenang, gaduh, ribut dan sebagainya. Selain itu guru juga harus peka terhadap kondisi fisik siswa, misalnya untuk siswa yang kurang dengar, dan kurang awas sehingga siswa tersebut merasa terbantu dengan tempat duduk yang disarankan guru. Jangan 15
  • 16. Pendidikan Agama Buddha sekali-kali memulai pelajaran dikala situasi belum tertib, upayakan dengan mengendalikan siswa yang membuat suasana belajar kurang tertib dengan cara menegur, memberikan pertanyaan dan sebagainya. 3) Menguasai Materi yang akan disampaikan, minat dan motivasi belajar siswa akan tumbuh bilamana guru mampu mengusai bahan atau materi yang akan diajarkannya, mampu menyampaikan dengan metode yang mudah dipahami oleh siswa. Apabila materi belum dikuasai guru, maka akan timbul suasana belajar yang tidak menyenangkan, siswa akan merasa jenuh, bosan dan tidak mempunyai minat, sehingga kemampuan yang hendak dicapai dalam proses belajar-mengajar tidak akan terwujud. Dalam menyampaikan materi guru seyogyanya melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan bagian yang sangat penting dari pembelajaran. Proses pembelajaran dimulai dengan membaca Namaskara gatha, agar seluruh kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan tenang, damai, lancar dan tercapainya tujuan. Pendahuluan yang baik akan mengiringi kegiatan belajar-mengajar ke arah yang bermakna (meaningful learning). Sebaliknya, pendahuluan yang asal-asalan akan membuat kegiatan pembelajaran tidak akan tercapai. b. Kegiatan Inti Kegiatan Inti adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di kelas. Kegiatan ini adalah bagian pokok dari kegiatan pembelajaran atau proses belajar-mengajar. c. Diskusi Akhir Pada tahap ini semua kegiatan kelompok diakhiri dengan pemaparan hasil kerja kelompok yang dipimpin oleh guru atau seorang siswa yang ditunjuk oleh guru. Di akhir diskusi guru menuliskan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh 16
  • 17. Pendahuluan di papan tulis. Dapat juga siswa diminta untuk menuliskannya di papan tulis. Kemudian dapat didiskusikan penerapan-penerapan pengetahuan yang telah disimpulkan tadi dalam kehidupan sehari-hari. d. Doa Penutup Pada bagian ini guru atau siswa berharap agar seluruh kegiatan belajar-mengajar untuk diberkahi oleh Sang Tri Ratna, dan persiapan untuk pembelajaran yang akan datang. 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasi baru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Inovasi-inovasi baru tersebut erat kaitannya dengan kreativitas guru dalam memahami substansi agama yang permanen dan substansi informasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkait dan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secara terpadu. Fasilitas yang dapat mendukung ke arah itu perlu diupayakan, misalnya penyediaan komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping artikel-artikel dari surat kabar dan majalah yang topik-topiknya berkaitan dengan masalah agama dan kemoderenan. Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapat dipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain; televisi, radio, video, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing sekolah. 17
  • 18. 2 KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK Kelas : I (Satu) Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 1. Mengenal sikap menghormat, berdoa dan salam Buddhis serta mengenal identitas Agama Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Menerapkan • Melaksanakan • Menjelaskan • Sikap hormat sikap-sikap sikap hormat. pengertian anjali dan (anjali) menghormat, • Membaca doa. namaskara. namaskara. berdoa, dan • Memberi • Menerapkan sikap memberi salam salam anjali dan namaskara. Buddhis. Buddhis. • Membaca doa • Membaca doa. sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. • Menerapkan doa sesuai fungsi dan tujuannya. • Menyebutkan • Salam macam-macam salam Buddhis. Buddhis. • Menerapkan cara memberi salam Buddhis. Mengenal • Mengidentifi- • Menyebutkan nama • Tempat identitas Agama kasi tempat/ tempat ibadah agama ibadah. Buddha. ibadah, Buddha. • Macam rohaniwan, • Membedakan masing- Rohaniwan kitab suci, masing jenis tempat Agama hari raya, dan ibadah agama Buddha. Buddha. Guru Agung • Menyebutkan nama • Kitab Suci agama kitab suci agama Tripitaka. Buddha. Buddha. 18
  • 19. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menyebutkan hari- • Hari-hari raya hari raya agama Agama Buddha. Buddha. • Menyebutkan nama • Guru Agung Guru Agung agama Agama Buddha. Buddha. Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 2. Mengenal sejarah/riwayat kelahiran Bodhisattva Pangeran Siddharta. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengungkapkan • Mengungkap- • Menceritakan proses • Mimpi Ratu riwayat kan mimpi mimpi Ratu Mahamaya. Mahamaya. kelahiran Ratu • Menjelaskan makna Pangeran Mahamaya. mimpi Ratu Mahamaya. Siddharta. • Menjelaskan • Menyebutkan nama • Kelahiran proses orangtua, suku, dan Pangeran kelahiran kerajaan Pangeran Siddharta. Pangeran Siddharta. Siddharta. • Menyebutkan tempat dan tahun kelahiran Pangeran Siddharta. • Menjelaskan keajaiban saat Pangeran Siddharta dilahirkan. • Menyebutkan 8 kejadian yang bersamaan dengan kelahiran Pangeran Siddharta. • Mengungkap- • Menceritakan • Ramalan kan petapa kembali isi ramalan petapa Asita. Asita terhadap petapa Asita terhadap Pangeran Pangeran Siddharta. Siddharta. 19
  • 20. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menceritakan keajaiban yang terjadi saat petapa Asita meramal Pangeran Siddharta. • Mengungkap- • Menyebutkan jumlah • Upacara kan kejadian brahmana yang hadir pemberian saat upacara untuk meramal nama. pemberian Pangeran Siddharta • Masa kecil nama. saat upacara Pangeran pemberian nama. Siddharta. • Menjelaskan isi ramalan 8 Brahmana dari 108 Brahmana yang hadir pada upacara pemberian nama. • Menjelaskan makna kata “Siddharta”. • Mengungkap • Menjelaskan kan kembali kejadian setelah peristiwa Ratu tujuh hari Ratu Mahamaya Mahamaya setelah tujuh melahirkan hari Siddharta. melahirkan • Menyebutkan nama Siddharta. ibu sambung yang mengasuh Pangeran Siddharta. Memiliki • Meningkatkan • Menguraikan macam- • Keberadaan keyakinan keyakinan macam sebutan Tuhan Yang (Saddha) yang terhadap Tuhan dalam agama Maha Esa. kuat terhadap Tuhan Yang Buddha. Tuhan Yang Maha Esa. • Mewujudkan Maha Esa. keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 20
  • 21. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • siswa mampu • Menyebutkan 4 • Brahmavihara. mengembangkan melatih dan Brahmavihara. sifat-sifat luhur mengembang- • Mmengembangkan (Brahmavihara). kan sifat-sifat sifat-sifat luhur luhur (Brahmavihara) (Brahmavihara). dalam kehidupan sehari-hari. • Mengungkapkan kisah-kisah sesuai dengan sifar-sifat luhur (Brahmavihara). Memiliki • Mentaati • Menyebutkan • Macam- ketaatan peraturan macam-macam macam terhadap dalam peraturan. peraturan. peraturan. kehidupan • Melaksanakan • Hiri dan sehari-hari. kegiatan sesuai ottapa. • Menerapkan dengan peraturan. sifat malu • Meningkatkan berbuat jahat kedisiplinan dalam (hiri) dan sifat kehidupan sehari- takut akibat hari. perbuatan • Terbiasa memiliki jahat (ottapa). sifat malu berbuat jahat (hiri) dan sifat takut akibat berbuat jahat (ottapa). 21
  • 22. Pendidikan Agama Buddha Kelas : II (Dua) Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 3. Meneladan sifat-sifat Pangeran Siddharta. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengikuti • Meneladan • Menyebutkan sifat- • Masa kanak- keteladanan sifat Pangeran sifat Pangeran kanak Pangeran Siddharta Siddharta pada masa Pangeran Siddharta pada pada masa kanak-kanak. Siddharta. masa kanak- kanak-kanak. • Terbiasa berperilaku kanak. sesuai dengan sifat- sifat Pangeran Siddharta. • Menceritakan kembali kisah Pangeran Siddharta menolong burung belibis yang dipanah Devadatta. • Mengenal • Menyebutkan tiga • Sarana untuk sarana untuk kolam untuk membahagia- membahagiakan Pangeran Siddharta. kan Pangeran Pangeran • Menjelaskan tujuan Siddharta. Siddharta dibangunnya tiga pada masa kolam untuk kanak-kanak. Pangeran Siddharta. • Mengungkap • Menguraikan jenis- • Masa kan peristiwa jenis pendidikan pendidikan masa yang diberikan Pangeran pendidikan kepada Pangeran Siddharta. Pangeran Siddharta. Siddharta. • Menyebutkan nama guru Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak. • Menjelaskan kelebihan-kelebihan Pangeran Siddharta saat menerima pendidikan. 22
  • 23. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menceritakan • Menceritakan suasana • Perayaaan kembali perayaan membajak. membajak peristiwa • Menjelaskan sikap sawah. perayaaan Pangeran Siddharta membajak ketika perayaan sawah. membajak berlangsung. • Menceritakan dua keajaiban yang terjadi pada diri Pangeran Siddharta bertepatan dengan perayaan membajak. Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 4. Mengenal lambang-lambang dalam Agama Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal Panji • Mengenal dan • Menjelaskan asal-usul • Panji Buddhis. Buddhis. mendeskripsi- warna Panji Buddhis. kan Panji • Menyebutkan enam Buddhis. warna dalam Panji Buddhis. • Menjelaskan arti masing-masing warna dalam Panji Buddhis. • Menjelaskan fungsi Panji Buddhis. • Membiasakan mengunakan Panji Buddhis dalam acara keagamaan Buddha. 23
  • 24. Pendidikan Agama Buddha Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 5. Meneladan sifat-sifat luhur Buddha dan Bodhisattva. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal sifat- • Meneladan • Menjelaskan sifat- • Sifat-sifat sifat luhur dan sifat luhur Buddha Buddha dan Buddha dan mengembang- dan Bodhisattva. Bodhisattva. Bodhisattva. kan sifat-sifat • Mengembangkan • Cerita-cerita luhur Buddha sifat-sifat luhur Bodhisattva. dan Buddha dan Bodhisattva. Bodhisattva. • Terbiasa berperilaku sesuai dengan sifat- sifat Buddha dan Bodhisattva. • Mencontoh • Mencertitakan • Prilaku baik. perilaku baik kembali kisah ‘Rusa dari kisah Yang Cerdik’. “Rusa Yang • Mengambil manfaat • Cerita Rusa Cerdik” dari kisah ‘Rusa Yang yang cerdik. (Tipallattha Cerdik’. Jataka). • Meneladan • Menyebutkan tiga • Cerita dan sahabat dalam kisah persahabatan menerapkan ‘Persahabatan Yang yang baik. sifat baik dari Baik’(Kurunga Miga kisah Jataka). ‘Persahabatan • Menyebutkan sifat- Yang Baik’ sifat dari tiga sahabat (Kurunga dalam kisah Miga Jataka). ‘Persahabatan Yang Baik’ (Kurunga Miga Jataka). • Menerapkan sifat saling menolong sesuai dengan kisah Persahabatan Yang Baik’ (Kurunga Miga Jataka). 24
  • 25. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Meneladan pengorbanan Bodhisattva. • Mendeskripsi • Menjelaskan lima • Pengorbanan kan lima pengorbanan Bodhisattva. perngorbanan Bodhisattva. Bodhisattva. • Memberi contoh lima bentuk pengorbanan Bodhisattva. • Mengenal • Menyebutkan nama- • Macam- nama-nama nama Bodhisattva. macam figur dan macam- • Mengamati perbedaan Bodhisattva. macam figur figur Bodhisattva Bodhisattva. melalui gambar atau rupang. Mengidentifikasi • Membedakan • Menyebutkan • Macam- perbuatan baik perbuatan macam-macam macam dan buruk. baik dan perbuatan baik dan perbuatan. buruk. perbuatan buruk. • Membiasakan • Memberikan contoh berperilaku perbuatan baik baik. melalui pikiran, ucapan, dan jasmani. • Membedakan perilaku baik dan buruk. • Menjelaskan alasan berbuat baik dan berbuat buruk. 25
  • 26. Pendidikan Agama Buddha Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 6. Mengenal puja bhakti di Vihara/Cetiya dan di rumah. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • Membiasakan • Menyebutkan tempat • Kebaktian. melaksanakan diri kebaktian. kebaktian agama melakukan • Menjelaskan tujuan Buddha. kebaktian melaksanakan setiap pagi kebaktian. dan sore. • Membiasakan • Menerangkan diri manfaat kebaktian. melakukan • Menjelaskan arti kebaktian lambang dalam bersama di persembahan di altar. Vihara/Cetiya • Terbiasa melakukan kebaktian di vihara/ cetiya dan di rumah. Aspek : Sila, Samadhi, dan Panna Standar Kompetensi : 7. Mengenal sikap sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Menerapkan • membiasakan • Menjelaskan • Sopan santun. perilaku sopan diri bersikap pengertian sopan santun dalam sopan santun. santun. kehidupan • Membiasakan • Memberikan contoh sehari-hari. sopan santun sikap sopan santun. di rumah, • Terbiasa berperilaku sekolah dan di sopan santun dalam masyarakat. kehidupan sehari- hari. • Memberikan contoh sopan santun di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. 26
  • 27. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : III (Tiga) Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 8. Mengenal riwayat kehidupan Pangerah Sidharta pada masa remaja dan masa berumah tangga. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • Mengungkap- • Menceritakan kisah • Masa remaja mendeskripsikan kan kembali masa remaja Pangeran kisah kehidupan kisah Pangeran Siddharta. Siddharta. Pangeran kehidupan • Menyebutkan tiga Siddharta pada masa remaja istana yang dibangun masa remaja dan Pangeran untuk Pangeran masa berumah Siddharta. Siddharta. tangga. • Menjelaskan tujuan dibangun tiga istana. • Menjelaskan sikap pengeran Siddharta terhadap tiga istana yang dibangun untuk Pangeran Siddharta. • Mengungkap- • Menceritakan kisah Masa berumah kan kembali kehidupan masa tangga. kisah berumah tangga kehidupan Pangeran Siddharta. masa berumah • Menceritakan tangga sayembara yang Pangeran diikuti Pangeran Siddharta. Siddharta untuk memilih jodoh. • Menyebutkan jumlah gadis yang siap dipilih Pangeran Siddharta sebagai calon permaisuri. • Menjelaskan peristiwa pesta besar dalam perkawinan Pangeran Siddharta dengan Putri Yasodhara. 27
  • 28. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menyebutkan macam-macam sayembara yang diikuti oleh Panageran Siddharta. • Menceritakan keadaan rumah tangga Pangeran Siddharta dengan Yasodhara. • Mengungkap- • Menjelaskan sikap • Empat kan kembali 4 Pangeran Siddharta peristiwa yang peristiwa yang setelah melihat 4 dilihat dilihat oleh peristiwa. Pangeran Pangeran • Menjelaskan Siddharta. Siddharta. keputusan akhir Pangeran Siddharta setelah melihat 4 peristiwa. Meningkatkan • Menjadikan • Menyebutkan unsur Tiratana/ kadar keyakinan Tiratana/ Triratna. Triratna. dan berlindung Triratna • Menjelaskan makna kepada Tiratana/ sebagai Triratna. Triratna. pelindung. • Menjelaskan tujuan yakin terhadap Triratna. • Melafalkan • Terbiasa membaca paritta paritta Tisarana Tisarana. sebagai pernyataan berlindung kepada Triratna. • Menyatakan permohonan maaf kepada Triratna. (Paritta Acaya Vivarana). 28
  • 29. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 9. Mengkonstruksi sikap umat Buddha Untuk menjadi Manusia susila. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Memiliki dasar • menghayati • Menyebutkan sila-sila • Pancasila perbuatan baik dan dalam Pancasila Buddhis. sesuai dengan berprilaku Buddhis. Pancasila sesuai dengan • Melatih diri sesuai Buddhis. sila-sila sila-sila dalam Pancasila Pancasila Buddhis. Buddhis. • Melafalkan sila-sila Pancasila Buddhis. • Memberi contoh perilaku yang mencerminkan sila- sila dalam Pancasila Buddhis • Menunjukkan • Menjelaskan manfaat hubungan melaksanakan dengan Pancasila Buddhis. pelaksanaan • Menjelaskan akibat Sila. melanggar Pancasila Buddhis. • Menyanyikan Viharagita Pancasila. Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 10. Mengkonstruksi sikap umat Buddha dalam berbagai lingkungan. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal • Mengamalkan • Menyebutkan lima • Kewajiban kewajiban anak kewajiban kewajiban anak anak terhadap terhadap orang tua anak terhadap terhadap orangtua. orang tua. dan kewajiban orangtua. • Melaksanakan lima siswa terhadap kewajiban anak guru dalam terhadap orangtua. Sigalovada Sutta. 29
  • 30. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Membaca kutipan/ syair bait ke-5 Mangala Sutta. • Mengamalkan • Menyebutkan lima • Kewajiban kewajiban kewajiban siswa siswa siswa terhadap guru. terhadap terhadap • Melaksanakan lima guru. guru. kewajiban siswa terhadap guru. • Menjelaskan hubungan siswa dengan guru (Vin. IV.45). Mengenal ciri- • Mengidentifi- • Menyebutkan ciri-ciri • Ciri-ciri ciri dan memilih kasi ciri-ciri sahabat yang baik. sahabat baik sahabat yang dan memilih • Memilih teman yang (kalyanamita). baik. sahabat yang baik dalam pergaulan. baik • Menjauhi teman yang (kalyanamita). jahat dalam pergaulan. • Bekerjasama dengan teman yang baik dalam pergaulan. • Menjelaskan manfaat memiliki teman yang baik dalam pergaulan. Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 11. Mengenal sejarah hari raya agama Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengidentifikasi- • Melaksanakan • Mengidentifikasikan • Hari-hari raya kan hari-hari perayaan hari-hari raya magha agama raya agama peringatan puja. Buddha. Buddha. hari raya • Mengidentifikasikan agama hari raya Waisak. Buddha. • Mengidentifikasikan hari raya Asadha. 30
  • 31. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Mengidentifikasikan hari raya Kathina. Mendiskripsikan • Mengungkap- • Menjelaskan alasan • Makna hari makna hari raya kan alasan memperingati hari raya agama agama Buddha. dan makna raya agama Buddha. Buddha. memperingati • Menjelaskan makna hari raya hari raya agama agama Buddha. Buddha. 31
  • 32. Pendidikan Agama Buddha Kelas : IV (Empat) Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 12. Mengenal semangat Bodhisattva Pangeran Sidharta dalam mencapai keBuddhaan. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal tekad • Meneladan • Menjelaskan tekad • Tekad dan dan semangat tekad dan dan semangat semangat Pangeran semangat Pangeran Siddharta. Pangeran Sidharta dalam Pangeran • Mengambil makan Siddharta upaya Siddharta tekad dan semangat mencapai mewujudkan untuk Pangeran Siddharta. kebuddhaan. cita-cita untuk mencapai cita- • Menyebutkan 8 mencapai cita menjadi (delapan) anugerah kebuddhaan. Buddha. yang dimohon Pangeran Siddharta kepada ayahnya. • Menceritakan peristiwa kepergian Pangeran Siddharta di tengah malam untuk meninggalkan istana dan keluarga. • Menjelaskan alasan Pangeran Siddharta meninggalkan istana dan keluarganya. • Menceritakan kejadian di sungai Anoma. • Menjelaskan kejadian yang dialami kuda Kanthaka setelah ditinggalkan Pangeran Siddharta. • Mengungkapkan perasaan simpati raja Bimbisara terhadap petapa Siddharta. 32
  • 33. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Mengungkap- • Menyebutkan guru- • Pangeran kan peristiwa guru yang ditemui Siddharta saat Pangeran Pangeran Siddharta bertapa dan Siddharta selama bertapa. berguru. bertapa dan • Menceritakan cara berguru. yang dilakukan oleh Pangeran Siddharta dalam bertapa bersama lima petapa. • Menjelaskan pertolongan anak gembala terhadap petapa Siddharta. • Menjelaskan lima MIMPI AGUNG petapa Siddharta menjelang pencapaian penerangan sempurna. • Menceritakan pertemuan petapa Siddharta dengan Sujata. Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 13. Menerapkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Menghayati dan • Menerapkan • Menerapkan sikap • Sifat lemah melaksanakan Dharma yang sabar dalam lembut dan Dharma yang membuat kehidupan sehari- baik hati dapat membuat seseorang hari. (Khanti seseorang menjadi • Menceritakan ulang Soracca). menjadi lemah lemah lembut kisah tentang lembut dan baik dan baik hati kesabaran (Khanti). hati (Khanti (Khanti • Mempraktikkan sikap Soracca).(A.I.94; Soracca). jujur dalam ucapan Vin.I.349) dan tindakan. 33
  • 34. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal orang- • Berperan • Memberikan • Sifat lemah orang yang sebagai orang pertolongan kepada lembut dan memiliki sifat yang dapat orang/makhluk yang baik hati Pubhakari dan memberikan yang perlu ditolong. (Khanti katannukatavedi. pertolongan • Memberi contoh Soracca). sejati. orang/makhluk yang perlu ditolong. • Menceritakan kembali Kisah Sutasoma. • Meneladan cara menolong makhluk lain dalam Kisah Sutasoma. • Pubhakari dan katannukatavedi. • Mewujudkan • Menjelaskan cara rasa terima berterima kasih kasih kepada kepada orang yang orang yang telah memberikan telah pertolongan/berbuat memberikan kebaikan. pertolongan • Menerapkan rasa sejati. terima kasih kepada orang yang telah memberikan pertolongan/berbuat kebaikan. 34
  • 35. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Aspek : Tri Pitaka Standar Kompetensi : 14. Mengidentifikasi Kitab suci Tri Pitaka. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Meyakini kitab • Menjadikan • Menjelaskan • Kitab suci suci Tri Pitaka Tri Pitaka pengertian Tripitaka. Tipitaka/ sebagai sumber sebagai • Menyebutkan hal-hal Tripitaka. ajaran Buddha. pedoman yang dibahas dalam hidup sehari- kitab suci Tripitaka. hari. • Menguraikan kelebihan dan keagungan kitab suci Tripitaka. • Menjelaskan keajaiban dari ajaran/ Tripitaka (Digha Nikaya Sihananda Vagga 9.273). Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 15. Mengenal puja bakti. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Melakukan • Membiasakan • Melaksanakan • Kebaktian. kebaktian dalam diri kebaktian baik secara kehidupan Melaksana individu maupun sehari-hari. kan kebaktian bersama-sama. Menyebutkan • Menjelaskan manfaat jenis-jenis kebaktian. kebaktian. • Menyebutkan rohaniwan yang membabarkan Dharma pada saat kebaktian. • Menjelaskan tugas pemimpin kebaktian. • Menjelaskan perlunya altar. 35
  • 36. Pendidikan Agama Buddha Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 16. Mengenal tempat-tempat suci agama Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal candi- • Mengiden- • Menyebutkan candi • Candi-candi candi Buddhis di tifikasi candi- candi Buddhis di Buddhis di Indonesia. candi Buddhis Indonesia. Indonesia. di Indonesia. • Menjelaskan fungsi candi. • Mendeskrisikan sejarah singkat candi candi Buddhis di Indonesia. • Menjelaskan candi candi yang digunakan dalam rangkaian upacara Waisak Nasional. • Menerapkan sikap- sikap terpuji terhadap keberadaan candi candi Buddhis. 36
  • 37. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : V (Lima) Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 17. Mengenal Proses Bodhisattva Siddharta mencapai kebuddhaan. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mendeskripsikan • Mengungkap- • Menceritakan • Pencapaian proses kan proses kembali keajaiban di kebudhaan pencapaian pencapaian sungai Neranjara. Bodhisattva kebuddhaan kebudhaan • Mengungkap ikrar Siddharta. Bodhisattva Bodhisattva petapa Siddharta Siddharta. Siddharta. untuk mencapai kebuddhaan. • Menjelaskan godaan mara terhadap petapa Siddharta. • Memiliki keteladanan petapa Siddharta yang tak tergoyahkan dalam mengalahkan godaan mara. • Menyebutkan objek meditasi yang digunakan petapa Siddharta sehingga mencapai tingkat kebuddhaan. • Menyebutkan waktu dan tempat pencapaian kebuddhaan. • Mengungkap- • Mengungkapkan • Pekik kan pekik kejadian saat petapa kemenangan. kemenangan. Siddharta mencapai tingkat kebuddhaan. • Membaca kutipan ‘Pekik Kemenangan’ yang diucapkan petapa Siddharta setelah mencapai kebuddhaan. 37
  • 38. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Mengungkap- • Menjelaskan • Tujuh minggu kan kembali peristiwa selama setelah peristiwa tujuh minggu setelah penerangan tujuh minggu petapa Siddharta sempurna. setelah mencapai Penerangan penerangan sempurna. sempurna. • Meneladan sifat rendah hati Sang Buddha terhadap pengetahuan yang dimilikinya. Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 18. Meyakini hukum-hukum alam. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • Mendeskripsi- • Mendefinisaikan • Hukum meyakini kan Hukum pengertian Hukum Kesunyataan. Hukum Kesunyataan. Kesunyataan. Kesunyataan. • Menyebutkan macam-macam Hukum Kesunyataan. • Menjelaskan peranan Hukum Kesunyataan. • Mengidentifi- • Menjelaskan Empat • Empat kasi hakikat Kesunyataan Mulia. Kesunyatan kehidupan • Menguraikan Empat Mulia. menurut Kesunyataan Mulia. ajaran • Mengidentifikasi jenis Buddha. penderitaan. • Memberi contoh jenis penderitaan. • Menjelaskan cara melenyapkan penderitaan. • Mengatasi penderitaan dalam kehidupan sehari-hari. 38
  • 39. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • Mengdeskrip- • Menjelaskan • Hukum meyakini adanya sikan Hukum pengertian Hukum Karma. Hukum Karma Karma. Karma. dan Hukum • Menyebutkan Karma Kelahiran menurut sifatnya. Kembali. • Menyebutkan syarat perbuatan baik dan buruk. • Menunjukkan perbuatan baik dan buruk serta akibatnya dalam kehidupan sehari-hari. • Melaksanakan karma baik dalam kehidupan sehari- hari. • Menerangkan manfaat berbuat baik dan kerugian perbuatan buruk. • Menyebutkan manfaat mempelajari hukum Karma. • Mendeskripsi- • Mendefinisikan kan Hukum hukum kelahiran Kelahiran kembali. Kembali. • Memberi contoh adanya hukum kelahiran kembali. • Menjelaskan bahwa hidup bukan hanya sekali. • Menerapkan hubungan karma dengan kelahiran kembali. • Hukum Kelahiran Kembali. 39
  • 40. Pendidikan Agama Buddha Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 19. Mengkonstruksi sikap umat Buddha untuk menjadi manusia yang bermurah hati. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Memiliki sifat • Menerapkan • Menguraikan macam- • Macam- Kemurahan Hati cara-cara macam dana. macam dana berdana yang • Menerangkan cara- • Cara-cara baik. cara berdana yang memberi dana baik Menguraikan macam dana yang tepat waktu Menjelaskan manfaat berdana. • Mengidentifikasi ladang yang subur untuk berdana sehingga memberikan manfaat berlipat ganda. • Memberikan dana kepada yang menderita. Mengenal cara • Merawat • Menjelaskan cara • Cara merawat merawat orang orang sakit. merawat orang sakit. orang sakit. sakit dan • Menerapkan cara menjaga pikiran merawat orang sakit. agar jasmani tidak sakit. • Menjaga • Menjelaskan cara pikiran agar menjaga pikiran agar jasmani tidak jasmani tidak sakit. sakit. • Melatih diri untuk menjaga agar pikiran tetap sehat. • Membiasakan hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari. 40
  • 41. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kelas : VI (Enam) Aspek : Keyakinan (Saddha) Standar Kompetensi : 20. Mengenal tujuan akhir umat Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Meyakini dan Mendeskripsikan • Menjelaskan • Nibbana. mengenalisis Nibbana. pengertian Nibbana. adanya Nibbana • Menyebutkan dua sebagai tujuan jenis Nibbana. akhir umat • Mendefinisikan Buddha. pengertian Saupadisesa-nibbana dan anupadisesa- nibbana. • Menyebutkan beberapa contoh orang yang telah mencapai Nibbana. • Menjelaskan cara untuk mencapai Nibbana. Mengenal • Menjalin persabatan • Kalyanamita. persabahatan baik dalam baik dalam kehidupan. sehari- kehidupan. hari. • Menjelaskan pengertian kalyanamitta. • Menyebutkan ciri-ciri sahabat sejati dan sahabat palsu. • Menyebutkan manfaat memiliki sahabat sejati. • Menyebutkan alasan menghindari sahabat palsu. • Menjelaskan akibat bersahabat dengan sahabat palsu. 41
  • 42. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Berperilaku baik kepada sahabat dalam kehidupan sehari- hari. Aspek : Sila, Samadhi dan Panna Standar Kompetensi : 21. Mengenal Meditasi untuk Belajar Mengendalikan Diri. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal dan • Membiasakan • Menjelaskan • Meditasi. melatih cara-cara berlatih pengertian meditasi. bermeditasi. meditasi. • Menyebutkan dua macam meditasi. • Menjelaskan tujuan samatha bhavana dan vipassana bhavana. • Menjelaskan jumlah objek samatha bhavana dan vipassana bhavana. • Menjelaskan pengertian miccha samadhi. • Menjelaskan hubungan miccha samadhi dengan samatha bhavana. • Menerapkan • Menjelaskan sikap/posisi pengertian meditasi. meditasi yang • Menyebutkan dua benar. macam meditasi. • Menjelaskan tujuan samatha bhavana dan vipassana bhavana. • Menjelaskan jumlah objek samatha bhavana dan vipassana bhavana. 42
  • 43. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menjelaskan pengertian miccha samadhi. • Menjelaskan hubungan miccha samadhi dengan samatha bhavana. • Menerapkan • Menjelaskan empat • Cara meditasi sikap/posisi posisi dalam yang benar. meditasi yang melaksanakan benar. meditasi. • Menjelaskan cara- cara sikap melaksanakan samatha bhavana dan vipassana bhavana. • Menjelaskan pentingnya kalyanamita dalam meditasi. • Menyebutkan tempat dan waktu yang tepat dalam melaksanakan meditasi. • Menjelaskan manfaat samatha bhavana dan vipassana bhavana. Mengenal dan • Mendiskripsi- • Menjelaskan definisi • Abhinna. menganalisis kan enam abhinna. enam macam macam • Menyebutkan enam abhinna dan Abhinna. macam abhinna. tingkatan jhana. • Menjelaskan cara- cara untuk mencapai abhinna. • Menjelaskan manfaat memiliki abhinna. • Menjelaskan ketidak kekalan dari abhinna. 43
  • 44. Pendidikan Agama Buddha Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar • Menguraikan • Menjelaskan • Jhana. tingkat jhana. pengertian jhana. • Menjelaskan cara untuk mencapai jhana. • Menyebutkan macam-macam jhana. • Menyebutkan manfaat memiliki jhana. Aspek : Saddha Standar Kompetensi : 22. Mengenal sutra-sutra Mahayana sebagai khotbah Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengenal sutra- • Menguraikan • Menyebutkan tiga • Sutra-sutra sutra Mahayana. dan sutra Mahayana yang Mahayana. mendeskripsi- terkenal. kan sikap • Mejelaskan secara sutra-sutra singkat isi dari tiga Mahayana sutra Mahayana yang yang terkenal. terkenal. Aspek : Sejarah Standar Kompetensi : 23. Mengenal Kotbah Pertama Sang Buddha. Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar Mengungkapkan • Menguraikan • Menunjukkan tempat • Khotbah isi khotbah isi khotbah khotbah pertama pertama Sang pemutaran roda pertama Sang Sang Buddha Buddha. Dharma Buddha • Menceritakan (Dharmacakka kepada lima peristiwa khotbah Pavathan Sutta). petapa. pertama • Menyebutkan nama- nama petapa yang 44
  • 45. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok Kompetensi Hasil Belajar Indikator Materi Pokok Dasar mendengarkan khotbah pertama • Menjelaskan isi khotbah pertama Sang Buddha • Menjelaskan istilah penahbisan bhikkhu yang dilakukan oleh Sang Buddha • Menjelaskan peristiwa lahirnya sangha 45
  • 47. NOTES: 47
  • 48. Kutipan Pasal 44 Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987 1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).