Buku ini membahas tentang interaksi sosial dan keruangan di negara-negara ASEAN serta pengaruhnya terhadap perkembangan masyarakat. Bab pertama membahas interaksi keruangan di negara-negara ASEAN dan pengaruh faktor alam serta teknologi terhadap perubahan ruang dan interaksi. Bab kedua membahas pengaruh interaksi sosial terhadap perkembangan masyarakat melalui konsep mobilitas sosial, keberagaman, konflik dan integrasi
4. • Setelah membaca teks negara-negara
ASEAN, peserta didik mampu menjelaskan
letak geografis, posisi geografis, dan kondisi
keruangan negara-negara ASEAN secara
tepat.
• Setelah berdiskusi mengenai kerja sama
antarnegara ASEAN, peserta didik mampu
mengidentifikasi pengaruh kerja sama
antarruang negara-negara ASEAN.
• Setelah melakukan pengamatan interaksi
keruangan di negara-negara ASEAN, peserta
didik mampu menganalisis pengaruh
interaksi keruangan terhadap kehidupan di
negara-negara ASEAN.
Tujuan
Pembelajaran
7. Brunei Darussalam
Brunei Darussalam terbagi menjadi dua wilayah, yaitu
wilayah timur dan barat.
Iklim di Brunei Darussalam sama seperti iklim di
Indonesia, yaitu iklim tropis.
Pada 2017 jumlah penduduk Brunei Darussalam sekira
428.697 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk 1,9%.
Komoditas ekspor utama adalah minyak mentah, olahan
minyak bumi, dan gas alam cair.
Komoditas impornya yaitu mesin-mesin, peralatan
transportasi, dan bahan-bahan kimia.
Organisasi kerja sama multilateral yang diikuti Brunei
Darussalam antara lain WTO, G-7, OPEC, dan OKI.
8. Filipina
Pada 2017 jumlah penduduk Filipina sekira
104.918.090 jiwa.
Filipina memiliki iklim tropis (panas) yang dipengaruhi
angin monsun.
Filipina memiliki banyak gunungapi aktif.
Komoditas pertanian tersebut antara lain beras, kelapa,tebu, jagung, pisang, nanas, mangga,
daging sapi, telur, dan ikan. Komoditas industri Filipina meliputi peralatan elektronik, tekstil, obat-
obatan, kimia, dan mebel.
9. Kamboja
Kamboja memiliki iklim tropis.
Kamboja memiliki bentang alam khas,
yaitu hampir menyerupai piring.
Pada 2017 jumlah penduduk Kamboja
sekira 16.005.373 jiwa.
Perekonomian Kamboja bertumpu
pada sektor pertanian dengan sistem
pengelolaan tradisional
Tergabung menjadi anggota ASEAN. Kerja sama melalui
badan-badan yaitu PBB seperti ILO, UNESCO, dan WHO.
10. Laos
Komoditas ekspor yaitu bijih timah, kayu, kapas, kopi, kapur barus, dan kulit.
Komoditas impor yaitu beras, minyak bumi, mesin, dan barang elektronik.
Laos terlibat aktif dalam organisasi ASEAN. Laos mengikuti organisasi
internasional seperti ASEM, FAO, IBRD, IFC, UNDP, UNIDO, UNESCO, dan WHO.
11. Malaysia
Wilayahnya terbagi menjadi dua kawasan yaitu
Malaysia Barat dan Malaysia Timur.
Termasuk negara beriklim tropis.
Jumlah penduduk Malaysia pada 2018 sekira 32,4
juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk 0,3% per
tahun.
Selain pertanian, penduduk Malaysia bekerja di
sektor pertambangan dan perindustrian.
Menjadi salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN. Malaysia
aktif dalam organisasi internasional seperti ADB, ASEM,
ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO, UNESCO, WHO, WIPO,
dan APEC.
12. Myanmar
• Pada 2017 jumlah penduduk
Myanmar sekira 53.370.609 jiwa.
• Awalnya negara Myanmar bernama
Burma atau Birma.
• Kesuburan tanah di delta Sungai
Irrawaddy dan Sungai Salwan sesuai
untuk usaha pertanian.
• Menjadi anggota ADB, ESCAP, ACU,
FAO, IBRD, IDA, IFC, ILO, IMF, WTO,
UNESCO, UNIDO, UNICEF, dan EALAF.
• Wilayah selatan beriklim tropis.
Wilayah utara beriklim subtropis.
13. Singapura
Negara yang memiliki luas daratan sempit.
Singapura memiliki iklim tropis.
Pada 2017 jumlah penduduk Singapura sekira 5.708.844 jiwa.
Sumber daya alam yang terbatas menyebabkan Singapura mengembangkan kegiatan
ekonomi sektor industri dan jasa.
Salah satu negara pemrakarsa ASEAN. Singapura mengambil banyak peran dalam organisasi
kerja sama. Organisasi kerja sama yang diikuti Singapura antara lain WTO, ADB, dan PBB.
14. Thailand
Thailand merupakan satu-satunya negara ASEAN yang
tidak pernah dijajah bangsa lain.
Wilayah Thailand beriklim tropis
Pada 2017 jumlah penduduk Thailand
sekira 69.037.513 jiwa.
Hasil pertanian utamanya adalah padi yang
menjadi komoditas ekspor negara ini.
Thailand termasuk salah satu negara pemrakarsa ASEAN. Thailand ikut dalam
organisasi internasional seperti ADB, ASEM, ESCAP, FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, ILO,
UNESCO, WHO, WIPO, dan APEC.
15. Vietnam
Negara ASEAN yang berada paling timur
di Semenanjung Indocina.
Cuaca di Vietnam terbagi empat wilayah yaitu Pegunungan Utara, Vietnam
bagian utara, Vietnam bagian tengah, dan Vietnam bagian selatan.
Pada 2017 jumlah penduduk Vietnam
mencapai 95.540.800 jiwa.
Komoditas ekspor utama antara lain beras, karet, kopra, aneka kayu, minyak
bumi, dan bijih besi. Komoditas impor utama antara lain bahan bakar minyak
(BBM), besi, baja, pupuk, obat-obatan, dan bahan kimia.
Vietnam tergabung menjadi anggota ASEAN. Vietnam juga menjadi anggota Asia-
Europe Meeting (ASEM), FAO, IBRD, IDA, IFC, IMF, MIGA, UNDP, UNCTAD, GSPT,
UNIDO, ILO, UNESCO, dan WHO.
16. Apa tujuan kerja sama
antarnegara ASEAN?
Menjalin hubungan
antara dua negara atau
lebih dengan tujuan
mencapai suatu
kesepakatan yang
menguntungkan.
Ekonomi Sosial Budaya
Pendidikan Politik
Interaksi Antarnegara di Kawasan ASEAN
18. Bentuk Kerja Sama Antarnegara ASEAN
Kesepakatan ekonomi
Indonesia dan Singapura
Bidang
Ekonomi
Penyelenggaraan festival
budaya
Bidang
Sosial
Budaya
20. • Politik-keamanan
• Ekonomi
• Sosial budaya
Tiga Pilar ASEAN
• Kekompakan
• Konsistensi
• Keterbukaan
• Saling memiliki
• Saling menghormati
• Kesetiakawanan
sosial
Faktor Pendorong
• Stabilitas kawasan
Asia Tenggara
• Pemenuhan
kebutuhan di
kawasan Asia
Tenggara
Peningkatan Kerja
Sama Antarnegara
ASEAN
Upaya Peningkatan Kerja Sama Antarnegara ASEAN
21. Pengaruh Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan
di Negara-Negara ASEAN
Pengaruh Faktor Alam terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi
Keruangan
Faktor Alam
Faktor Geologi
Faktor Ketersediaan Sumber Daya Alam
Pengaruh Perkembangan Teknologi terhadap Perubahan Ruang
Teknologi Transportasi
Teknologi Komunikasi
Pengaruh Interaksi Keruangan terhadap Kehidupan Ekonomi
Pengaruh Konversi Lahan terhadap Perubahan Ruang dan Interaksi
Antarruang
Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Permukiman
Pengaruh Konversi Lahan Pertanian menjadi Kawasan Industri
24. • Setelah melakukan kegiatan diskusi mengenai
mobilitas sosial, kamu mampu mendeskripsikan
proses, bentuk, faktor pendorong, faktor
penghambat, dan dampak mobilitas sosial.
• Setelah melakukan kegiatan penelitian
sederhana terkait realitas keberagaman dalam
masyarakat, kamu mampu mengidentifikasi
perbedaan dalam lingkungan sekitarnya.
• Setelah melakukan analisis kasus terhadap
konflik dan proses integrasi sosial, kamu
mampu mendeskripsikan ragam konflik sosial.
Tujuan
Pembelajaran
25. Apa itu Mobilitas Sosial?
Mobilitas sosial merupakan proses individu/kelompok yang
melakukan perpindahan kedudukan dari kelas sosial satu ke kelas
sosial lainnya. Perpindahan tersebut memengaruhi perubahan
yang terjadi dalam individu dan kelompok.
Mobilitas Sosial
26. Mengapa Kita Perlu Mempelajari Mobilitas Sosial?
Kita dapat memahami tujuan individu/kelompok melakukan
perpindahan kedudukan dan dampaknya terhadap lingkungan
sekitar.
28. Mobilitas Sosial Vertikal
Mobilitas sosial vertikal naik
(social climbing) naik
menunjukkan perubahan kelas
sosial yang lebih baik dari
sebelumnya.
Mobilitas sosial vertikal turun
(social sinking) menunjukkan
perpindahan status atau kelas
sosial seseorang menuju kelas
sosial yang lebih rendah.
Mobilitas sosial
vertikal naik (social
climbing)
Mobilitas sosial
vertikal turun
(social sinking)
29. Mobilitas Sosial Horizontal
Mobilitas sosial horizontal merupakan gerak
perpindahan status atau kedudukan
seseorang menuju status atau kedudukan
baru yang sederajat (Soerjono S. dan Budi S,
2014: 218). Mobilitas sosial horizontal tidak
menyebabkan kedudukan seseorang
menjadi lebih tinggi atau rendah.
30. Mobilitas Sosial Lateral
Mobilitas sosial
lateral dibedakan
menjadi dua yaitu
mobilitas sosial
permanen dan
tidak permanen.
Sumber:
mediaindonesia.com/read/detail/167244
pelaksanaan-mudik-lebaran-di-babel-masih-
perlu-ditingkatkan , diunduh 24 April 2019
31. Faktor Penghambat
Faktor Pendorong
Mobilitas Sosial
Faktor ekonomi
Faktor individu
Faktor struktural
Faktor politik
Pertumbuhan
penduduk
Kemudahan dalam
mengakses
pendidikan
Kemiskinan
Situasi politik yang
tidak kondusif
Faktor kebudayaan
Faktor diskriminasi
Jumlah keluarga yang
banyak
35. Keberagaman Masyarakat Indonesia
Letak strategis dan kondisi
geografis wilayah Indonesia
Perbedaan kondisi alam dan
iklim
Perkembangan ilmu
pengetahuan
Penerimaan masyarakat
terhadap kebudayaan lain
Faktor Penyebab
Keberagaman
Amatilah perbedaan di lingkungan sekolahmu. Apa saja
perbedaan yang kamu temui di lingkungan sekolah?
36. Macam-macam Keberagaman di Indonesia
Keberagaman
agama
Perbedaan
Pekerjaan
Keberagaman
suku bangsa/
etnik dan
budaya
Saksikan video
keberagaman
berikut!
https://youtu.be/cufJQ
b7d3jA
37. Peran dan Fungsi Keberagaman Budaya
Apa Peran Keberagaman Budaya?
Saling
melengkapi hasil
budaya
Sebagai daya
tarik bangsa asing
Mengembangkan
budaya nasional
Menanamkan
sikap toleransi
Perbedaan budaya bukan sebagai hambatan terciptanya persatuan
bangsa. Jika dikelola dengan baik, keberagaman budaya menjadi
kekuatan bagi pembangunan nasional.
Mendorong
inovasi
kebudayaan
38. Konflik dan Integrasi Sosial
Interaksi sosial dalam
keberagaman sosial budaya
dapat menimbulkan konflik
apabila tidak disikapi dengan
bijak.
Menurut Soerjono Soekanto,
konflik adalah proses sosial
ketika individu atau kelompok
manusia berusaha untuk
memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan
disertai ancaman dan
kekerasan.
40. Konflik vertikal merupakan konflik antarpihak dalam
suatu struktur organisasi yang mempunyai derajat
kedudukan berbeda. Misalnya, konflik yang terjadi
antara atasan dan bawahan dalam sebuah kantor.
Konflik horizontal merupakan
konflik yang terjadi
antarindividu dan
antarkelompok yang memiliki
kedudukan sama.
Konflik Berdasarkan Cakupannya
43. Faktor Penyebab Konflik Sosial
Perbedaan latar belakang
kebudayaan
Perubahan nilai secara cepat
Perbedaan individu
Perbedaan kepentingan
Kesenjangan sosial dan perbedaan
status
46. Integrasi Sosial
Integrasi sosial dalam
masyarakat plural tercipta
jika antarindividu atau
kelompok saling toleransi
dan menghormati.
Integrasi sosial merupakan
pembauran beberapa
unsur yang berbeda
menjadi satu kesatuan
utuh. Integrasi sosial di
Indonesia tercipta karena
adanya interaksi sosial
yang bersifat positif di
tengah keberagaman sosial
budaya. Bagaimana proses
terbentuknya integrasi
sosial dalam masyarakat?
47. Menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, integrasi
sosial dapat terwujud jika memenuhi syarat berikut.
Anggota masyarakat menyadari kebutuhan untuk saling mengisi.
Masyarakat berhasil menciptakan konsensus.
Norma dan nilai sosial berlaku cukup lama, tidak berubah, dan
konsisten.
Sumber:
https://salamadian.com/pengertian-
interaksi-sosial/, diunduh 27 April
2019
48. Integrasi sosial
Integrasi koersif, integrasi
yang terbentuk karena
adanya paksaan. Paksaan
biasanya berasal dari
pihak yang memiliki
kekuasaan lebih besar.
Integrasi normatif,
integrasi yang terjadi
karena adanya
kesepakatan nilai, norma,
dan cita-cita bersama.
Integrasi fungsional,
integrasi yang terbentuk
karena adanya
ketergantungan di antara
unsur-unsur dalam
masyarakat.
Bentuk dan Sifat
Integrasi Sosial