SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  16
ROTASI
Kelompok 5 :
Jhon Petter Estomihi Surbakti(5223230042)
Variabel Dalam
Rotasi
Gambar menunjukkan benda tegar
dengan bentuk arbitrer yang berotasi
terhadap suatu benda tetap sumbu,
disebut sumbu rotasi atau sumbu rotasi.
Dalam rotasi murni (sudut gerak), setiap
titik benda bergerak dalam lingkaran yang
pusatnya terletak pada sumbu rotasi, dan
setiap titik bergerak melalui sudut yang
sama selama waktu tertentu selang. Dalam
translasi murni (gerak linier), setiap titik
benda bergerak dalam garis lurus, dan
setiap titik bergerak melalui jarak linier
yang sama selama selang waktu tertentu.
Posisi Sudut
Pada Gambar, posisi sudut ϴ
diukur relatif terhadap arah
positif dari sumbu x. Dari
geometri, kita tahu bahwa ϴ
diberikan oleh
𝜃 =
𝑠
𝑟
ϴ = posisi sudut
s = busur lingkaran
r = jari jari lingkaran
Posisi sudut adalah sudut
garis relatif terhadap
arah tetap, yang kita
ambil sebagai posisi
sudut nol.
Sudut yang didefinisikan dengan cara ini diukur dalam radian
(rad) dan bukan dalamputaran (rev) atau derajat. Radian, sebagai
rasio dua panjang, adalah bilangan murni dan dengan demikian
tidak memiliki dimensi. Karena keliling lingkaran jari-jari r adalah
2πr , ada 2π radian dalam satu lingkaran penuh. Maka dengan
demikian :
1 𝑟𝑒𝑣 = 360° =
2π𝑟
𝑟
= 2π 𝑟𝑎𝑑
1 𝑟𝑎𝑑 = 57,3° = 0,159 𝑟𝑒𝑣
Kita tidak me-reset ϴ ke nol dengan setiap rotasi lengkap dari
garis referensi tentangsumbu rotasi. Jika garis referensi
menyelesaikan dua putaran dari nol posisi sudut, maka posisi
sudut ϴ dari garis adalah 4π rad
Perpindahan Sudut
Jika benda pada Gambar 10-3 berputar terhadap sumbu rotasi
seperti pada Gambar 10-4, mengubahposisi sudut garis referensi
dari ϴ1 ke ϴ 2, tubuh mengalamiperpindahan sudut Δϴ
diberikan oleh
∆𝜃 = 𝜃1 − 𝜃2
Definisi perpindahan sudut ini berlaku tidak hanya untuk benda
lurus sebagai akeseluruhan tetapi juga untuk setiap partikel di
dalam tubuh itu.
Jika sebuah benda bergerak translasi sepanjang sumbu
x,perpindahan sudut positif atau negatif, tergantung pada
apakah benda itubergerak ke arah positif atau negatif dari
sumbu
Kecepatan Sudut
Misalkan benda berputar kita berada pada posisi sudut ϴ1 pada
waktu t1 dan pada posisi sudut ϴ2 pada waktu t2 seperti pada
Gambar. Kita mendefinisikan kecepatan sudut rata-rata tubuh
dalam interval waktu dari t1 ke t2 menjadi :
𝜔 =
𝜃2 − 𝜃1
𝑡2 − 𝑡1
=
∆𝜃
∆𝑡
Kecepatan sudut (seketika) , yang akan paling kita perhatikan,
adalah batas rasio dalam Persamaan.Saat ∆t mendekati nol. Jadi,
𝜔 = lim
∆𝑡→0
∆𝜃
∆𝑡
=
𝑑𝜃
𝑑𝑡
Percepatan Sudut
Jika kecepatan sudut benda yang berputar tidak konstan, maka benda tersebut memiliki
percepatan sudut. Misalkan ω2 dan ω1 adalah kecepatan sudutnya pada waktu t2 dan
t1,masing-masing. Percepatan sudut rata-rata dari benda yang berputar dalam interval dari
t1 ke t2 didefinisikan sebagai
𝑎 =
𝜔2 − 𝜔1
𝑡2 − 𝑡1
=
∆𝜔
∆𝑡
di mana ∆𝜔 adalah perubahan kecepatan sudut yang terjadi selama waktu
interval ∆𝑡.
Percepatan sudut (seketika) adalah jika batas kuantitas ini sebagai ∆𝑡 mendekati nol. Jadi
𝑎 = lim
∆𝑡→0
∆𝜔
∆𝑡
=
𝑑𝜔
𝑑𝑡
ROTASI DAN PERCEPATAN SUDUT
KONSTAN
Dalam banyak kasus rotasi dan percepatan sust konstan saling berhubungan. Untuk
itu berikut adalah beberapa rumus dimana terdapat hubyngan antara kedua
variabel tersebut
MENGHUBUNGKAN GERAK LINEAR
DAN ROTASI
Kita sudah membahas gerak
melingkar beraturan, di mana sebuah
partikel bergerak dengan kecepatan
linier konstan v sepanjang lingkaran
dan di sekitar sumbu rotasi. Ketika
tubuh kaku,seperti komidi putar,
berputar di sekitar sumbu, setiap
partikel dalam tubuh bergerak dalam
lingkaran sendiri di sekitar sumbu itu.
Karena benda itu kaku, semua partikel
membuat satu revolusi dalam jumlah
waktu yang sama; yaitu, mereka
semua memiliki kecepatan sudut yang
sama yaitu ω
Kita sering perlu menghubungkan
variabel linier s, v, dan a untuk titik
tertentu dalam benda yang berputar ke
variabel sudut ϴ, ω, dan a untuk benda
itu. Dua set variabel dihubungkan oleh
r, jarak tegak lurus titik dari sumbu
Perputaran. Jarak tegak lurus ini adalah
jarak antara titik dan sumbu rotasi,
diukur sepanjang tegak lurus terhadap
sumbu. Itu juga jari-jari r lingkaran
yang dilalui oleh titik di sekitar sumbu
rotasi.
Posisi
Jika sebuah garis acuan pada sebuah benda
tegar berputar melalui sudut ϴ, sebuah titik di
dalam benda pada posisi r dari sumbu rotasi
bergerak sejauh s sepanjang busur lingkaran,
dimana s diberikan oleh
𝑠 = 𝜃𝑟
ϴ merupakan satuan sudut dalam radian
Kecepatan
Kecepatan linier titik
bersinggungan dengan
lingkaran; adalah kecepatan
linier titik v diberikan oleh
𝑣 = 𝜔𝑟
di mana v adalah kecepatan
sudut (dalam radian per detik)
benda, dan dengan demikian
juga intinya.
Percepatan
Seperti pada percepatan, bahwa
bagian dari percepatan linier
bersinggungan dengan jalur titik yang
bersangkutan. Kita dapat
menyebutnya komponen tangensial di
percepatan linier titik, yaitu :
𝑎𝑡 = 𝑎𝑟
di mana a adalah besar percepatan
sudut (dalam radian per sekon kuadrat)
benda. Komponen radial dari a adalah
𝑎 =
𝑣2
𝑟
= 𝜔2
𝑟
Jika titik tersebut bergerak melingkar beraturan, periodeT dari
gerak titik dan benda adalah
𝑇 =
2𝜋𝑟
𝑣
=
2𝜋
𝜔
Dalam Satuan Radian
ENERGI KINETIK DALAM ROTASI
Bilah gergaji meja yang berputar cepat tentu
memiliki energi kinetik karena berotasi.
Bagaimana kita bisa mengekspresikan energi?
kita tidak dapat menerapkan rumus yang
sudah dikenal 𝐾 =
1
2
𝑚𝑣2ke gergaji secara
keseluruhan karena itu akan memberi kita
energi kinetik
hanya dari pusat massa gergaji, yaitu nol.
Sebagai gantinya, kita akan memperlakukan
gergaji meja (dan benda lurus berputar lainnya)
sebagai kumpulan partikel dengan kecepatan yang
berbeda. Kita kemudian dapat menjumlahkan
kinetika energi dari semua partikel untuk
menemukan energi kinetik tubuh secara
keseluruhan. Dengan cara ini kita peroleh, untuk
energi kinetik benda yang berputar
Masalah dengan Persamaan diatas adalah bahwa v tidak sama untuk semua
partikel. Kita selesaikan masalah ini dengan mengganti v dari Persamaan 𝑣 = 𝜔𝑟
, sehingga kita memiliki
Nah pada pembelajaran sebelumnya kita juga sudah mempelajari bahwa momen
inersia adalah :
Dengan mensubtitusikan ke persamaan sebelumnya maka kita dapat
𝐾 =
1
2
𝐼𝜔2

Contenu connexe

Similaire à Kelompok 5 Fisika.pptx

Similaire à Kelompok 5 Fisika.pptx (20)

Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkar
 
Gerak Melingkar
Gerak MelingkarGerak Melingkar
Gerak Melingkar
 
Gerak melingkar
Gerak melingkarGerak melingkar
Gerak melingkar
 
Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3Buku Fisika Kela X- bab 3
Buku Fisika Kela X- bab 3
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi Gerak translasi dan gerak rotasi
Gerak translasi dan gerak rotasi
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Modul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmbModul kelas x unit 4 gmb
Modul kelas x unit 4 gmb
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
4. kinematika dan_dinamika_rotasi_[compatibility_mode]
 
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
2. KINEMATIKA PARTIKEL.pptx
 
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegarBab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
Bab 3-rotasi-dan-kesetimbangan-benda-tegar
 
GLB SMA PPT
GLB SMA PPTGLB SMA PPT
GLB SMA PPT
 
Kinematika rotasi
Kinematika rotasiKinematika rotasi
Kinematika rotasi
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
04 bab 3
04 bab 304 bab 3
04 bab 3
 
fisika xi 1 3
fisika xi 1 3fisika xi 1 3
fisika xi 1 3
 
2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar2 grk parabola&melingkar
2 grk parabola&melingkar
 
Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11 Fisika sma kelas 11
Fisika sma kelas 11
 
Momentum Sudut
Momentum SudutMomentum Sudut
Momentum Sudut
 

Dernier

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
taniaalda710
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 

Dernier (14)

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 

Kelompok 5 Fisika.pptx

  • 1. ROTASI Kelompok 5 : Jhon Petter Estomihi Surbakti(5223230042)
  • 2. Variabel Dalam Rotasi Gambar menunjukkan benda tegar dengan bentuk arbitrer yang berotasi terhadap suatu benda tetap sumbu, disebut sumbu rotasi atau sumbu rotasi. Dalam rotasi murni (sudut gerak), setiap titik benda bergerak dalam lingkaran yang pusatnya terletak pada sumbu rotasi, dan setiap titik bergerak melalui sudut yang sama selama waktu tertentu selang. Dalam translasi murni (gerak linier), setiap titik benda bergerak dalam garis lurus, dan setiap titik bergerak melalui jarak linier yang sama selama selang waktu tertentu.
  • 3. Posisi Sudut Pada Gambar, posisi sudut ϴ diukur relatif terhadap arah positif dari sumbu x. Dari geometri, kita tahu bahwa ϴ diberikan oleh 𝜃 = 𝑠 𝑟 ϴ = posisi sudut s = busur lingkaran r = jari jari lingkaran Posisi sudut adalah sudut garis relatif terhadap arah tetap, yang kita ambil sebagai posisi sudut nol.
  • 4. Sudut yang didefinisikan dengan cara ini diukur dalam radian (rad) dan bukan dalamputaran (rev) atau derajat. Radian, sebagai rasio dua panjang, adalah bilangan murni dan dengan demikian tidak memiliki dimensi. Karena keliling lingkaran jari-jari r adalah 2πr , ada 2π radian dalam satu lingkaran penuh. Maka dengan demikian : 1 𝑟𝑒𝑣 = 360° = 2π𝑟 𝑟 = 2π 𝑟𝑎𝑑 1 𝑟𝑎𝑑 = 57,3° = 0,159 𝑟𝑒𝑣 Kita tidak me-reset ϴ ke nol dengan setiap rotasi lengkap dari garis referensi tentangsumbu rotasi. Jika garis referensi menyelesaikan dua putaran dari nol posisi sudut, maka posisi sudut ϴ dari garis adalah 4π rad
  • 5. Perpindahan Sudut Jika benda pada Gambar 10-3 berputar terhadap sumbu rotasi seperti pada Gambar 10-4, mengubahposisi sudut garis referensi dari ϴ1 ke ϴ 2, tubuh mengalamiperpindahan sudut Δϴ diberikan oleh ∆𝜃 = 𝜃1 − 𝜃2 Definisi perpindahan sudut ini berlaku tidak hanya untuk benda lurus sebagai akeseluruhan tetapi juga untuk setiap partikel di dalam tubuh itu. Jika sebuah benda bergerak translasi sepanjang sumbu x,perpindahan sudut positif atau negatif, tergantung pada apakah benda itubergerak ke arah positif atau negatif dari sumbu
  • 6. Kecepatan Sudut Misalkan benda berputar kita berada pada posisi sudut ϴ1 pada waktu t1 dan pada posisi sudut ϴ2 pada waktu t2 seperti pada Gambar. Kita mendefinisikan kecepatan sudut rata-rata tubuh dalam interval waktu dari t1 ke t2 menjadi : 𝜔 = 𝜃2 − 𝜃1 𝑡2 − 𝑡1 = ∆𝜃 ∆𝑡 Kecepatan sudut (seketika) , yang akan paling kita perhatikan, adalah batas rasio dalam Persamaan.Saat ∆t mendekati nol. Jadi, 𝜔 = lim ∆𝑡→0 ∆𝜃 ∆𝑡 = 𝑑𝜃 𝑑𝑡
  • 7. Percepatan Sudut Jika kecepatan sudut benda yang berputar tidak konstan, maka benda tersebut memiliki percepatan sudut. Misalkan ω2 dan ω1 adalah kecepatan sudutnya pada waktu t2 dan t1,masing-masing. Percepatan sudut rata-rata dari benda yang berputar dalam interval dari t1 ke t2 didefinisikan sebagai 𝑎 = 𝜔2 − 𝜔1 𝑡2 − 𝑡1 = ∆𝜔 ∆𝑡 di mana ∆𝜔 adalah perubahan kecepatan sudut yang terjadi selama waktu interval ∆𝑡. Percepatan sudut (seketika) adalah jika batas kuantitas ini sebagai ∆𝑡 mendekati nol. Jadi 𝑎 = lim ∆𝑡→0 ∆𝜔 ∆𝑡 = 𝑑𝜔 𝑑𝑡
  • 8. ROTASI DAN PERCEPATAN SUDUT KONSTAN Dalam banyak kasus rotasi dan percepatan sust konstan saling berhubungan. Untuk itu berikut adalah beberapa rumus dimana terdapat hubyngan antara kedua variabel tersebut
  • 9. MENGHUBUNGKAN GERAK LINEAR DAN ROTASI Kita sudah membahas gerak melingkar beraturan, di mana sebuah partikel bergerak dengan kecepatan linier konstan v sepanjang lingkaran dan di sekitar sumbu rotasi. Ketika tubuh kaku,seperti komidi putar, berputar di sekitar sumbu, setiap partikel dalam tubuh bergerak dalam lingkaran sendiri di sekitar sumbu itu. Karena benda itu kaku, semua partikel membuat satu revolusi dalam jumlah waktu yang sama; yaitu, mereka semua memiliki kecepatan sudut yang sama yaitu ω Kita sering perlu menghubungkan variabel linier s, v, dan a untuk titik tertentu dalam benda yang berputar ke variabel sudut ϴ, ω, dan a untuk benda itu. Dua set variabel dihubungkan oleh r, jarak tegak lurus titik dari sumbu Perputaran. Jarak tegak lurus ini adalah jarak antara titik dan sumbu rotasi, diukur sepanjang tegak lurus terhadap sumbu. Itu juga jari-jari r lingkaran yang dilalui oleh titik di sekitar sumbu rotasi.
  • 10. Posisi Jika sebuah garis acuan pada sebuah benda tegar berputar melalui sudut ϴ, sebuah titik di dalam benda pada posisi r dari sumbu rotasi bergerak sejauh s sepanjang busur lingkaran, dimana s diberikan oleh 𝑠 = 𝜃𝑟 ϴ merupakan satuan sudut dalam radian
  • 11. Kecepatan Kecepatan linier titik bersinggungan dengan lingkaran; adalah kecepatan linier titik v diberikan oleh 𝑣 = 𝜔𝑟 di mana v adalah kecepatan sudut (dalam radian per detik) benda, dan dengan demikian juga intinya.
  • 12. Percepatan Seperti pada percepatan, bahwa bagian dari percepatan linier bersinggungan dengan jalur titik yang bersangkutan. Kita dapat menyebutnya komponen tangensial di percepatan linier titik, yaitu : 𝑎𝑡 = 𝑎𝑟 di mana a adalah besar percepatan sudut (dalam radian per sekon kuadrat) benda. Komponen radial dari a adalah 𝑎 = 𝑣2 𝑟 = 𝜔2 𝑟
  • 13. Jika titik tersebut bergerak melingkar beraturan, periodeT dari gerak titik dan benda adalah 𝑇 = 2𝜋𝑟 𝑣 = 2𝜋 𝜔 Dalam Satuan Radian
  • 14. ENERGI KINETIK DALAM ROTASI Bilah gergaji meja yang berputar cepat tentu memiliki energi kinetik karena berotasi. Bagaimana kita bisa mengekspresikan energi? kita tidak dapat menerapkan rumus yang sudah dikenal 𝐾 = 1 2 𝑚𝑣2ke gergaji secara keseluruhan karena itu akan memberi kita energi kinetik hanya dari pusat massa gergaji, yaitu nol.
  • 15. Sebagai gantinya, kita akan memperlakukan gergaji meja (dan benda lurus berputar lainnya) sebagai kumpulan partikel dengan kecepatan yang berbeda. Kita kemudian dapat menjumlahkan kinetika energi dari semua partikel untuk menemukan energi kinetik tubuh secara keseluruhan. Dengan cara ini kita peroleh, untuk energi kinetik benda yang berputar
  • 16. Masalah dengan Persamaan diatas adalah bahwa v tidak sama untuk semua partikel. Kita selesaikan masalah ini dengan mengganti v dari Persamaan 𝑣 = 𝜔𝑟 , sehingga kita memiliki Nah pada pembelajaran sebelumnya kita juga sudah mempelajari bahwa momen inersia adalah : Dengan mensubtitusikan ke persamaan sebelumnya maka kita dapat 𝐾 = 1 2 𝐼𝜔2