SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
PEWARISAN SIFAT
(GENETIKA)
Nama Kelompok :
1. Enjelita Dewi Sandra [14]
2. Ismatulloh Jihan Alim [17]
3. M. Khabib Amrulloh [25]
4. Nasirotul Hidayah [28]
5. Setiyawan Budi Antikah [31]
6. Wenniz Dwi Purwantri [36]
PEWARISAN SIFAT
Pewarisan sifat (Plassa). Makhluk hidup yang ada di
muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup
mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat
membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada
yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat
diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke
generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi
setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang
khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika.
Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-
hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 –
1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena
jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
A. MATERI GENETIS
Di dalam setiap sel terdapat faktor
pembawaan sifat keturunan (materi genetis),
misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel
gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di
dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom
yang mengandung gen. Gen merupakan substansi
hereditas yang terdiri atas senyawa kimia
tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen
mempunyai peranan penting dalam mengatur
pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya
pertumbuhan bentuk dan warna rambut,
susunan darah, kulit, dan sebagainya.
1. Gen
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa
faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus
yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara
teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan
menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis
panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis
vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka
secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-
gen) tersebut berderetan.
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-
benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas khas dan
waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya
saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya lagi
setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu
organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki
tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu
individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari
suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain)
dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang
dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf
kecil.
Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka
simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
2. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus
berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam
nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala
yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut
dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma
berarti warna, dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah benang-
benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada
keturunannya.
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada
sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan
metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak.
Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-
kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat
warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang
banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom
dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom
berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel
telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing
mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan
menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n). Untuk
mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk
hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
Tabel 5.1 Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup
Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh
mengandung dua perangkat atau dua set
kromosom yang diterima dari kedua induknya.
Kromosom yang berasal dari induk betina
berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal
dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom
yang berasal dari induk jantan dan induk betina
disebut kromosom homolog. Pengertian
kromosom homolog, yaitu kromosom yang
mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang
sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut
diploid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel
kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya
memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel
tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom
haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan
demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah
macam kromosom atau perangkat kromosom
dalam suatu individu. Contoh: manusia
mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka
dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46
kromosom (diploid).
Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan
kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada individu jantan
maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom
yang menentukan jenis kelamin suatu individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer
dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan
menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini
berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer
terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika
sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama
panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung,
telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya (1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang
mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen.
Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan
substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung
informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan
asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk
mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Struktur kromosom
PERSILANGAN MONOHIBRID &
DIHIBRID
1. Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel
Penelitian dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh
Mendel, menghasilkan 2 hukum pewarisan sifat.
Kedua hokum yang dimaksud adalah :
1). Hukum Mendel I [ hukum segregasi ] yang menyatakan :
“ gen-gen se alel akan memisah secara bebas pada waktu
meiosis ke dalam gamet yang berbeda “
2). Hukum Mendel II [ hukum Asosiasi ] yang menyatakan :
“ pada saat fertilisasi gen-gen yang terdapat didalam
gamet akan mengelompok secara bebas membentuk
genotip tertentu “
Untuk memahami pewarisan sifat menurut hokum
Mendel ini, anda harus memahami beberapa istilah
berikut ini :
• Parental [ induk = tetua = orang tua ] biasa di labeli P :
adalah individu jantan atau betina yang melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan.
• Filial [ turunan = zuriat ] biasa dilabeli F : adalah hasil
dari perkawinan parental
• Genotip : adalah factor penentu sifat , biasa
dilambangkan dengan dua huruf / empat huruf dan
seterusnya. Contoh : Aa, AA, AaBb, AABb dan lain
sebagainya.
• Fenotip : adalah sifat / tampilan luar individu yang dapat
diindera [ merupakan hasil interaksi antara factor genetis
dan lingkungan ]. Contoh : warna bunga merah, buah
bulat, mata sipit, rambut lurus, dll.
• Allele : gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian
pada kromosom homolog
• Homozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah
sifat yang sama .Contoh : AA, aa,
• Heterozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah
sifat yang berbeda . Contoh : Aa, Mm,
• Monohybrid : satu sifat beda. Misalnya : biji bulat , biji
kisut
• Dihibrid : dua sifat beda. Misalnya : biji bulat warna kulit
biji hijau, buah lebat batang tinggi. Dll.
• Rasio fenotip : angka-angka yang menunjukkan
perbandingan sifat nampak pada keturunan [ F ] dari hasil
persilangan.
Ada beberapa macam persilangan monohybrid, antara lain :
1. Persilangan monohybrid dominansi penuh
Bagan persilangan :
P1
Fenotip : Jantan Biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : BB Bb
Gamet : B B
F1 : 100% Bb
Biji bulat
P2
Fenotip : Jantan biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : Bb Bb
Gamet : B dan b B dan b
Kemungkinan F2
Rasio genotip F2 adalah :
BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % : 25 %
Rasio fenotip F2 adalah :
Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 % : 25 %
Gamet
Jantan/betina
B b
B BB
Biji bulat
Bb
Biji bulat
b Bb
Biji bulat
Bb
Biji kisut
2. Persilangan monohybrid co-dominan [ intermediet ]
bagan persilangan :
P1
Fenotip : Jantan bunga merah X Betina bunga putih
Genotip : RR rr
Gamet : R r
F1 : Rr
100 % Bunga merah muda
P2
Fenotip : Bunga merah muda X Bunga merah muda
Genotip : Rr Rr
Gamet : R dan r R dan r
Kemungkinan F2 :
Rasio genotip F2 adalah :
RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
25% : 50% : 25%
Rasio fenotip F2 adalah :
Bunga merah : bunga merah muda : bunga putih =
1 : 2 : 1 = 75% : 25 %
Gamet
Jantan/betina
R r
R RR
Bunga merah
Bb
Bunga merah muda
r Rr
Bunga merah muda
Rr
Bunga putih
REKAYASA GENETIKA
Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia
mentransfer (memindahkan )gen(DNA) yang dianggap
menguntungkan dari satu organism kepada susunan gen
(DNA) dariorganism lain.Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam rekayasa genetika secara
sederhanaurutannya sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang
diinginkan
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk
Manfaat Rekayasa Genetika :
a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia,
dengan diproduksinya berbagai
hormonemanusia seperti insulin dan hormone
pertumbuhan
b. Tersedianya bahan makanan yang lebih
melimpah
c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui
d. Proses industri yang lebih murah
e. Berkurangnya polusi
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas
adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan
pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atautanaman melalui seleksi
dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan
mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun
demikian, masyarakat ilmiah sekaranglebih bersepakat dengan batasan
yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologimolekular
untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresigenetik yang diarahkan pada kemanfaatan
tertentu.Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan
organisme, mulai dari bakteri,fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan.
Bidangkedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di
bidang yang relatif baru ini. Sementaraitu bidang lain, seperti ilmu
pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan
dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini
untuk mengembangkan bidang masing-masing.Perkembangan Ilmu
terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai
ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah
dari usaha-usaha yangdilakukan untuk menyingkap material yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Ketika orang mengetahui bahwa kromosom
adalah material yang membawa
bahanterwariskan itu (disebut gen) maka itulah
awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan
struktur DNA menjadi titik yang paling pokok
karena dari sinilah orang kemudian dapat
menentukan bagaimana sifat dapat diubah
dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah
suatu polimer bervariasi.Tahap-tahap penting
berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim
restriksi (pemotong)DNA, regulasi (pengaturan
ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon
laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen
(termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling).
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
dionadya p
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Riana Suprapti
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Tezzara Clara Sutjipto
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendel
Izmoend Dy
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
ahmaddzul
 

Tendances (20)

Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Prinsip genetika2
Prinsip genetika2Prinsip genetika2
Prinsip genetika2
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
Kls 9 pewarisan_sifat_(_26_agst_2020)
 
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifatBab 6 ~ Pewarisan sifat
Bab 6 ~ Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat Hukum mendel dan pewarisan sifat
Hukum mendel dan pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan MonohibridTeori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
Teori Genetika Mendel dan Persilangan Monohibrid
 
5[1].1 form 5
5[1].1 form 55[1].1 form 5
5[1].1 form 5
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
Hukum i medel (zulfatun mahmudah)
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifat Pewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Pewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendelPewarisan sifat hk mendel
Pewarisan sifat hk mendel
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)(Hukum mendel si)
(Hukum mendel si)
 
Buku Hereditas
Buku HereditasBuku Hereditas
Buku Hereditas
 
Hukum mendel
Hukum mendelHukum mendel
Hukum mendel
 
Genetika Mendel
Genetika MendelGenetika Mendel
Genetika Mendel
 

Similaire à Pewarisan Sifat

Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Kampus-Sakinah
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Faridatul Amaniyah
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Zahidah Farhatiy
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
Sulistia Rini
 

Similaire à Pewarisan Sifat (20)

Bab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9iBab 5 bioteknologi 9i
Bab 5 bioteknologi 9i
 
Materi Substansi Genetik
Materi Substansi GenetikMateri Substansi Genetik
Materi Substansi Genetik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
 
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptxDasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
Dasar Geetika Kromosom, Lokus, Gen Alel.pptx
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANGKROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
KROMOSOM, BERANGKAI dan PINDAH SILANG
 
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunananAspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
Aspek klinis kelainan kongenital dan penyakit keturunanan
 
PPT M2 KB3
PPT M2 KB3PPT M2 KB3
PPT M2 KB3
 
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosomM 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
M 2 kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosomKb2 silsilah keluarga dan kromosom
Kb2 silsilah keluarga dan kromosom
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
Belajar gen, dna dan kromosom 2
Belajar gen, dna dan kromosom  2Belajar gen, dna dan kromosom  2
Belajar gen, dna dan kromosom 2
 
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
4._Pertemuan_4_(Genetika_dan_Hereditas)_.pptx
 
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologiPola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
Pola pola hereditas materi-kelas_12_biologi
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
Genetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi SelGenetika dan Reproduksi Sel
Genetika dan Reproduksi Sel
 
Kromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptxKromosom OK 3.pptx
Kromosom OK 3.pptx
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 

Plus de Isma Jihan (11)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS RETINOBLASTOMA.pptx
 
Neural tube defect
Neural tube defectNeural tube defect
Neural tube defect
 
Ad dukhon
Ad dukhonAd dukhon
Ad dukhon
 
Jual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadaiJual beli, utang piutang dan gadai
Jual beli, utang piutang dan gadai
 
Prepera
PreperaPrepera
Prepera
 
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranetPerangkat keras jaringan internet dan intranet
Perangkat keras jaringan internet dan intranet
 
Gerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleksGerak sadar dan gerak refleks
Gerak sadar dan gerak refleks
 
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
Kronologi berbagai peristiwa penting baik di tingkat pusat maupun daerah dala...
 
Latar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia iiLatar belakang terjadinya perang dunia ii
Latar belakang terjadinya perang dunia ii
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksiKelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
Kelainan dan penyakit pada sistem reproduksi
 

Pewarisan Sifat

  • 1. PEWARISAN SIFAT (GENETIKA) Nama Kelompok : 1. Enjelita Dewi Sandra [14] 2. Ismatulloh Jihan Alim [17] 3. M. Khabib Amrulloh [25] 4. Nasirotul Hidayah [28] 5. Setiyawan Budi Antikah [31] 6. Wenniz Dwi Purwantri [36]
  • 2. PEWARISAN SIFAT Pewarisan sifat (Plassa). Makhluk hidup yang ada di muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya. Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika. Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum- hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 – 1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
  • 3. A. MATERI GENETIS Di dalam setiap sel terdapat faktor pembawaan sifat keturunan (materi genetis), misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom yang mengandung gen. Gen merupakan substansi hereditas yang terdiri atas senyawa kimia tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya pertumbuhan bentuk dan warna rambut, susunan darah, kulit, dan sebagainya.
  • 4. 1. Gen Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen- gen) tersebut berderetan. Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang- benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas khas dan waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya lagi setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
  • 5.
  • 6. Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain) dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf kecil. Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi; t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah. Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel. TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi; tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
  • 7. 2. Kromosom Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma berarti warna, dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah benang- benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada keturunannya. Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak. Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom- kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop. a. Jumlah dan tipe kromosom Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n). Untuk mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
  • 8. Tabel 5.1 Jumlah kromosom pada berbagai jenis makhluk hidup
  • 9. Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh mengandung dua perangkat atau dua set kromosom yang diterima dari kedua induknya. Kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom yang berasal dari induk jantan dan induk betina disebut kromosom homolog. Pengertian kromosom homolog, yaitu kromosom yang mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut diploid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah macam kromosom atau perangkat kromosom dalam suatu individu. Contoh: manusia mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46 kromosom (diploid).
  • 10. Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada individu jantan maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu individu. b. Struktur kromosom Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung, telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
  • 11. Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya (1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen. Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
  • 13. PERSILANGAN MONOHIBRID & DIHIBRID 1. Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel Penelitian dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh Mendel, menghasilkan 2 hukum pewarisan sifat. Kedua hokum yang dimaksud adalah : 1). Hukum Mendel I [ hukum segregasi ] yang menyatakan : “ gen-gen se alel akan memisah secara bebas pada waktu meiosis ke dalam gamet yang berbeda “ 2). Hukum Mendel II [ hukum Asosiasi ] yang menyatakan : “ pada saat fertilisasi gen-gen yang terdapat didalam gamet akan mengelompok secara bebas membentuk genotip tertentu “
  • 14.
  • 15. Untuk memahami pewarisan sifat menurut hokum Mendel ini, anda harus memahami beberapa istilah berikut ini : • Parental [ induk = tetua = orang tua ] biasa di labeli P : adalah individu jantan atau betina yang melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. • Filial [ turunan = zuriat ] biasa dilabeli F : adalah hasil dari perkawinan parental • Genotip : adalah factor penentu sifat , biasa dilambangkan dengan dua huruf / empat huruf dan seterusnya. Contoh : Aa, AA, AaBb, AABb dan lain sebagainya. • Fenotip : adalah sifat / tampilan luar individu yang dapat diindera [ merupakan hasil interaksi antara factor genetis dan lingkungan ]. Contoh : warna bunga merah, buah bulat, mata sipit, rambut lurus, dll.
  • 16. • Allele : gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog • Homozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah sifat yang sama .Contoh : AA, aa, • Heterozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah sifat yang berbeda . Contoh : Aa, Mm, • Monohybrid : satu sifat beda. Misalnya : biji bulat , biji kisut • Dihibrid : dua sifat beda. Misalnya : biji bulat warna kulit biji hijau, buah lebat batang tinggi. Dll. • Rasio fenotip : angka-angka yang menunjukkan perbandingan sifat nampak pada keturunan [ F ] dari hasil persilangan. Ada beberapa macam persilangan monohybrid, antara lain : 1. Persilangan monohybrid dominansi penuh
  • 17. Bagan persilangan : P1 Fenotip : Jantan Biji bulat X Betina biji kisut Genotip : BB Bb Gamet : B B F1 : 100% Bb Biji bulat P2 Fenotip : Jantan biji bulat X Betina biji kisut Genotip : Bb Bb Gamet : B dan b B dan b Kemungkinan F2 Rasio genotip F2 adalah : BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % : 25 % Rasio fenotip F2 adalah : Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 % : 25 % Gamet Jantan/betina B b B BB Biji bulat Bb Biji bulat b Bb Biji bulat Bb Biji kisut
  • 18. 2. Persilangan monohybrid co-dominan [ intermediet ] bagan persilangan : P1 Fenotip : Jantan bunga merah X Betina bunga putih Genotip : RR rr Gamet : R r F1 : Rr 100 % Bunga merah muda P2 Fenotip : Bunga merah muda X Bunga merah muda Genotip : Rr Rr Gamet : R dan r R dan r Kemungkinan F2 : Rasio genotip F2 adalah : RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1 25% : 50% : 25% Rasio fenotip F2 adalah : Bunga merah : bunga merah muda : bunga putih = 1 : 2 : 1 = 75% : 25 % Gamet Jantan/betina R r R RR Bunga merah Bb Bunga merah muda r Rr Bunga merah muda Rr Bunga putih
  • 19. REKAYASA GENETIKA Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia mentransfer (memindahkan )gen(DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organism kepada susunan gen (DNA) dariorganism lain.Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika secara sederhanaurutannya sebagai berikut : 1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan 2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta 3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid 4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri 5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan 6. Pemanenan produk
  • 20. Manfaat Rekayasa Genetika : a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormonemanusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan b. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui d. Proses industri yang lebih murah e. Berkurangnya polusi
  • 21. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atautanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekaranglebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologimolekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresigenetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri,fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidangkedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementaraitu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.Perkembangan Ilmu terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah dari usaha-usaha yangdilakukan untuk menyingkap material yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
  • 22. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom adalah material yang membawa bahanterwariskan itu (disebut gen) maka itulah awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan struktur DNA menjadi titik yang paling pokok karena dari sinilah orang kemudian dapat menentukan bagaimana sifat dapat diubah dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah suatu polimer bervariasi.Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong)DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling).