Dokumen tersebut membahas tentang pewarisan sifat menurut hukum genetika Mendel. Terdapat penjelasan tentang materi genetis, kromosom, persilangan monohibrid dan dihibrid, serta rekayasa genetika.
1. PEWARISAN SIFAT
(GENETIKA)
Nama Kelompok :
1. Enjelita Dewi Sandra [14]
2. Ismatulloh Jihan Alim [17]
3. M. Khabib Amrulloh [25]
4. Nasirotul Hidayah [28]
5. Setiyawan Budi Antikah [31]
6. Wenniz Dwi Purwantri [36]
2. PEWARISAN SIFAT
Pewarisan sifat (Plassa). Makhluk hidup yang ada di
muka bumi ini sangat beragam. Setiap jenis makhluk hidup
mempunyai sifat dan ciri tersendiri sehingga dapat
membedakannya antara yang satu dengan yang lainnya.
Sifat atau ciri yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup ada
yang dapat diturunkan dan ada pula yang tidak dapat
diturunkan. Dalam pewarisan sifat dari generasi ke
generasi berikutnya mengikuti pola tertentu yang khas bagi
setiap makhluk hidup. Pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya disebut hereditas. Cabang biologi yang
khusus mempelajari tentang hereditas adalah genetika.
Tokoh yang sangat berjasa dalam menemukan hukum-
hukum genetika adalah Gregor Johann Mendel (1822 –
1884) dari Austria. Beliau lahir tanggal 22 Juli 1822. Karena
jasanya itu beliau dijuluki sebagai Bapak Genetika.
3. A. MATERI GENETIS
Di dalam setiap sel terdapat faktor
pembawaan sifat keturunan (materi genetis),
misalnya pada sel tulang, sel darah, dan sel
gamet. Substansi genetis tersebut terdapat di
dalam inti sel (nukleus), yaitu pada kromosom
yang mengandung gen. Gen merupakan substansi
hereditas yang terdiri atas senyawa kimia
tertentu, yang menentukan sifat individu. Gen
mempunyai peranan penting dalam mengatur
pertumbuhan sifat-sifat keturunan. Misalnya
pertumbuhan bentuk dan warna rambut,
susunan darah, kulit, dan sebagainya.
4. 1. Gen
Morgan, seorang ahli genetika dari Amerika menemukan bahwa
faktor-faktor keturunan yang dinamakan gen tersimpan di dalam lokus
yang khas di dalam kromosom. Gen-gen terletak pada kromosom secara
teratur dalam satu deretan secara linier dan lurus berurutan. Dengan
menggunakan simbol, kromosom dapat digambarkan sebagai garis
panjang vertikal dan gen-gen sebagai garis pendek horizontal pada garis
vertikal tersebut. Karena letak gen yang linier dan lurus berurutan, maka
secara simbolik dapat dilukiskan pula garis-garis pendek horizontal (gen-
gen) tersebut berderetan.
Dari sekian banyak gen yang berderet secara teratur pada benang-
benang kromosom, masing-masing gen mempunyai tugas khas dan
waktu beraksi yang khas pula. Ada gen yang menunjukkan aktivitasnya
saat embrio, lainnya pada waktu kanak-kanak ataupun gen lainnya lagi
setelah spesies menjadi dewasa. Mungkin juga suatu gen aktif pada suatu
organ namun tidak aktif pada organ yang lain. Setiap gen menduduki
tempat tertentu dalam kromosom yang dinamakan lokus gen.
5.
6. Gen yang menentukan sifat-sifat dari suatu
individu biasanya diberi simbol huruf pertama dari
suatu sifat. Gen dominan (yang mengalahkan gen lain)
dinyatakan dengan huruf besar dan resesif (gen yang
dikalahkan gen yang lain) dinyatakan dengan huruf
kecil.
Sebagai contoh, pada tanaman ercis dapat dinyatakan
T = simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi;
t = simbol untuk gen yang menentukan batang rendah.
Karena tanaman ercis individu yang diploid, maka
simbol tanaman itu ditulis dengan huruf dobel.
TT= simbol untuk tanaman berbatang tinggi;
tt = simbol untuk tanaman berbatang rendah.
7. 2. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam nukleus mempunyai susunan halus
berbentuk batang panjang atau pendek, lurus atau bengkok. Di dalam
nukleus terdapat substansi berbentuk benang-benang halus, seperti jala
yang dapat menyerap zat warna. Benang-benang halus tersebut
dinamakan retikulum kromatin. Retikulum berarti jala yang halus. Kroma
berarti warna, dan tin berarti badan. Definisi Kromosom adalah benang-
benang halus yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetis kepada
keturunannya.
Kromosom dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa pada
sel-sel yang sedang membelah. Dalam sel yang aktif melakukan
metabolisme, kromosom-kromosom memanjang dan tidak tampak.
Namun, menjelang sel mengalami proses pembelahan, kromosom-
kromosom tersebut memendek dan menebal, serta mudah menyerap zat
warna, sehingga mudah kita lihat melalui mikroskop.
a. Jumlah dan tipe kromosom
Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom tertentu, ada yang
banyak ada pula yang hanya sedikit. Manusia mempunyai 46 kromosom
dalam setiap inti selnya, 23 kromosom berasal dari ibu dan 23 kromosom
berasal dari ayah. Manusia memulai hidupnya dari sebuah sel, yaitu sel
telur yang dibuahi sel sperma. Sel telur dan sel sperma masing-masing
mempunyai 23 kromosom (n). Sel telur yang telah dibuahi sel sperma akan
menjadi zigot. Zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom (2n). Untuk
mengetahui jumlah kromosom yang dimiliki oleh berbagai jenis makhluk
hidup, perhatikan Tabel 5.1 berikut.
9. Pada makhluk hidup tingkat tinggi, sel tubuh
mengandung dua perangkat atau dua set
kromosom yang diterima dari kedua induknya.
Kromosom yang berasal dari induk betina
berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal
dari induk jantan, sehingga sepasang kromosom
yang berasal dari induk jantan dan induk betina
disebut kromosom homolog. Pengertian
kromosom homolog, yaitu kromosom yang
mempunyai bentuk, fungsi, dan komposisi yang
sama. Jumlah kromosom dalam sel tubuh disebut
diploid (2n). Adapun jumlah kromosom dalam sel
kelamin dinamakan haploid (n), karena hanya
memiliki separo dari jumlah kromosom dalam sel
tubuh. Dua perangkat atau dua set kromosom
haploid dari suatu spesies disebut genom. Dengan
demikian, genom dapat dikatakan sebagai jumlah
macam kromosom atau perangkat kromosom
dalam suatu individu. Contoh: manusia
mempunyai 23 pasang kromosom haploid maka
dalam sel tubuhnya berarti terdapat 2 × 23 = 46
kromosom (diploid).
10. Kromosom yang dimiliki oleh organisme secara umum dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan
kromosom seks (gonosom). Autosom terdapat pada individu jantan
maupun betina dan sifat-sifat yang dibawa tidak ada hubungannya
dengan penentuan jenis kelamin. Gonosom merupakan kromosom
yang menentukan jenis kelamin suatu individu.
b. Struktur kromosom
Secara garis besar, struktur kromosom terdiri atas sentromer
dan lengan. Sentromer atau kinetokor adalah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spidel yang berperan
menggerakkan kromosom selama proses pembelahan sel. Bagian ini
berbentuk bulat dan tidak mengandung gen. Sentromer disebut juga
pusat kromosom. Berdasarkan letak sentromernya, kromosom
dibedakan menjadi empat macam, yaitu metasentrik, jika sentromer
terletak di tengah-tengah antara kedua lengan; submetasentrik, jika
sentromer terletak agak ke tengah sehingga kedua lengan tidak sama
panjang; akrosentrik, jika sentromer terletak di dekat ujung,
telesentrik, jika sentrometer terletak di ujung lengan kromosom.
11. Gambar 5.4 Macam kromosom menurut letak sentromernya (1) metasentrik, (2) submetasentrik, (3) akrosentrik
Lengan atau badan kromosom adalah bagian kromosom yang
mengandung kromonema (pita bentuk spiral di dalam kromosom) dan gen.
Selubung pembungkus kromonema disebut matriks. Gen merupakan
substansi (bahan dasar) kimia di dalam kromosom yang mengandung
informasi genetik (pembawa sifat). Kromosom dibentuk oleh protein dan
asam-asam nukleat. Bagian ujung kromosom yang menghalangi
bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya disebut telomer. Untuk
mengetahui struktur kromosom, perhatikan Gambar 5.5.
13. PERSILANGAN MONOHIBRID &
DIHIBRID
1. Persilangan Monohibrid dalam Hukum Mendel
Penelitian dalam jangka waktu lama yang dilakukan oleh
Mendel, menghasilkan 2 hukum pewarisan sifat.
Kedua hokum yang dimaksud adalah :
1). Hukum Mendel I [ hukum segregasi ] yang menyatakan :
“ gen-gen se alel akan memisah secara bebas pada waktu
meiosis ke dalam gamet yang berbeda “
2). Hukum Mendel II [ hukum Asosiasi ] yang menyatakan :
“ pada saat fertilisasi gen-gen yang terdapat didalam
gamet akan mengelompok secara bebas membentuk
genotip tertentu “
14.
15. Untuk memahami pewarisan sifat menurut hokum
Mendel ini, anda harus memahami beberapa istilah
berikut ini :
• Parental [ induk = tetua = orang tua ] biasa di labeli P :
adalah individu jantan atau betina yang melakukan
perkawinan dan menghasilkan keturunan.
• Filial [ turunan = zuriat ] biasa dilabeli F : adalah hasil
dari perkawinan parental
• Genotip : adalah factor penentu sifat , biasa
dilambangkan dengan dua huruf / empat huruf dan
seterusnya. Contoh : Aa, AA, AaBb, AABb dan lain
sebagainya.
• Fenotip : adalah sifat / tampilan luar individu yang dapat
diindera [ merupakan hasil interaksi antara factor genetis
dan lingkungan ]. Contoh : warna bunga merah, buah
bulat, mata sipit, rambut lurus, dll.
16. • Allele : gen-gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian
pada kromosom homolog
• Homozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah
sifat yang sama .Contoh : AA, aa,
• Heterozigot : pasangan alel dengan gen penentu sebuah
sifat yang berbeda . Contoh : Aa, Mm,
• Monohybrid : satu sifat beda. Misalnya : biji bulat , biji
kisut
• Dihibrid : dua sifat beda. Misalnya : biji bulat warna kulit
biji hijau, buah lebat batang tinggi. Dll.
• Rasio fenotip : angka-angka yang menunjukkan
perbandingan sifat nampak pada keturunan [ F ] dari hasil
persilangan.
Ada beberapa macam persilangan monohybrid, antara lain :
1. Persilangan monohybrid dominansi penuh
17. Bagan persilangan :
P1
Fenotip : Jantan Biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : BB Bb
Gamet : B B
F1 : 100% Bb
Biji bulat
P2
Fenotip : Jantan biji bulat X Betina biji kisut
Genotip : Bb Bb
Gamet : B dan b B dan b
Kemungkinan F2
Rasio genotip F2 adalah :
BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 = 25 % : 50 % : 25 %
Rasio fenotip F2 adalah :
Biji bulat : biji kisut = 3 : 1 = 75 % : 25 %
Gamet
Jantan/betina
B b
B BB
Biji bulat
Bb
Biji bulat
b Bb
Biji bulat
Bb
Biji kisut
18. 2. Persilangan monohybrid co-dominan [ intermediet ]
bagan persilangan :
P1
Fenotip : Jantan bunga merah X Betina bunga putih
Genotip : RR rr
Gamet : R r
F1 : Rr
100 % Bunga merah muda
P2
Fenotip : Bunga merah muda X Bunga merah muda
Genotip : Rr Rr
Gamet : R dan r R dan r
Kemungkinan F2 :
Rasio genotip F2 adalah :
RR : Rr : rr = 1 : 2 : 1
25% : 50% : 25%
Rasio fenotip F2 adalah :
Bunga merah : bunga merah muda : bunga putih =
1 : 2 : 1 = 75% : 25 %
Gamet
Jantan/betina
R r
R RR
Bunga merah
Bb
Bunga merah muda
r Rr
Bunga merah muda
Rr
Bunga putih
19. REKAYASA GENETIKA
Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia
mentransfer (memindahkan )gen(DNA) yang dianggap
menguntungkan dari satu organism kepada susunan gen
(DNA) dariorganism lain.Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam rekayasa genetika secara
sederhanaurutannya sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang
diinginkan
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk
20. Manfaat Rekayasa Genetika :
a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia,
dengan diproduksinya berbagai
hormonemanusia seperti insulin dan hormone
pertumbuhan
b. Tersedianya bahan makanan yang lebih
melimpah
c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui
d. Proses industri yang lebih murah
e. Berkurangnya polusi
21. Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas
adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan
pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atautanaman melalui seleksi
dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan
mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun
demikian, masyarakat ilmiah sekaranglebih bersepakat dengan batasan
yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologimolekular
untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
sistem ekspresigenetik yang diarahkan pada kemanfaatan
tertentu.Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan
organisme, mulai dari bakteri,fungi, hewan tingkat rendah, hewan
tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan.
Bidangkedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di
bidang yang relatif baru ini. Sementaraitu bidang lain, seperti ilmu
pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan
dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini
untuk mengembangkan bidang masing-masing.Perkembangan Ilmu
terapan ini dapat dianggap sebagai cabang biologi maupun sebagai
ilmu-ilmu rekayasa (keteknikan). Dapat dianggap, awal mulanya adalah
dari usaha-usaha yangdilakukan untuk menyingkap material yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain.
22. Ketika orang mengetahui bahwa kromosom
adalah material yang membawa
bahanterwariskan itu (disebut gen) maka itulah
awal mula ilmu ini. Tentu saja, penemuan
struktur DNA menjadi titik yang paling pokok
karena dari sinilah orang kemudian dapat
menentukan bagaimana sifat dapat diubah
dengan mengubah komposisi DNA, yang adalah
suatu polimer bervariasi.Tahap-tahap penting
berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim
restriksi (pemotong)DNA, regulasi (pengaturan
ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon
laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR,
transformasi genetik, teknik peredaman gen
(termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi
terarah (seperti Tilling).