SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Télécharger pour lire hors ligne
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
PENGATURAN TAMBAHAN
PENGHASILAN
BAGI PNS INSTANSI DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
1
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Outline
Latar belakang Pengaturan
Konsep Pengaturan TPP
Simulasi Perhitungan
Dampak Pengaturan TPP Pemda
Pokok – Pokok Pengaturan
11
2
3
4
5
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
LATAR BELAKANG PENGATURAN#1
▪ UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
mengamanatkan PP yang mengatur Gaji,
Tunjangan, dan Fasilitas Lainnya, namun
sampai dengan saat ini belum terbit.
▪ Saat ini pengaturan terkait TPP masih
berpedoman pada PP 58/2005
▪ Pasal 58 PP 12/2019: Pemberian tambahan
penghasilan kepada Pegawai ASN daerah
ditetapkan dengan Perkada berpedoman
pada Peraturan Pemerintah.
▪ Perlu adanya landasan hukum yang
mengatur mengenai tata cara pemberian
TPP kepada PNSD.
Aspek SosiologisAspek Filosofis
• Pemberian TPP dapat memberikan
motivasi kepada PNSD untuk berkinerja
dengan baik, berintegritas, dan
memberikan pelayanan publik secara
optimal dan professional.
Aspek Yuridis
• Pemda dapat memberikan TPP kepada
PNSD guna mendukung agenda reformasi
birokrasi di daerah.
• Pemberian TPP mempertimbangkan
kemampuan keuangan daerah dengan
memperoleh persetujuan DPRD.
• Terdapat 400 daerah sudah menetapkan
Perkada TPP, mayoritas tidak berdasarkan
kinerja.
• Hasil evaluasi program reformasi birokrasi
sebagian daerah masih berpredikat CC
dan belum ada yang mendapatkan
predikat A
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Ketentuan Penghitungan Tunjangan Kinerja di Pusat dan Kekosongan Hukum di Daerah
INSTANSI PUSAT (K/L)
Nilai Capaian Reformasi
Birokrasi
Nilai dan kelas jabatan Indeks harga nilai
jabatan
Faktor penyeimbang Indeks tunjangan
kinerja daerah
provinsi
Tunjangan Kinerja Pusat
PermenPAN RB No 63/2011 tentang Penataan Sistem
Tukin Pegawai Negeri Sipil
Pasal 80 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
(1) Selain Gaji, PNS juga menerima Tunjangan dan Fasilitas
(2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi tunjangan kinerja dan kemahalan
4LATAR BELAKANG PENGATURAN#2
Untuk Tunjangan kinerja bagi pemda, seyogianya daerah juga memberikan berdasarkan peraturan ini, namun hampir seluruh daerah tidak
membayarkan dengan formula ini, sehingga formulasi ITKDP dan Faktor Penyeimbang perlu diusulkan untuk ditinjau ulang
Tunjangan Kinerja Daerah
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
KemenPANRB melakukan
asistensi & supervisi
pelaksanaan RB kepada K/L
K/L melaksanakan RB dan
melakukan penilaian mandiri
pelaksanaan RB
KemenPANRB melakukan
verifikasi & penilaian
capaian progress RB K/L,
serta mengusulkan Tunkin
kepada Kemenkeu
• Kemenkeu menetapkan ijin
prinsip pemberian Tunkin
K/L
• KemenPANRB mengajukan
ijin prakarsa RPerpres Tunkin
K/L kepada Presiden
melalui Setneg
KemPANRB memprakarsai
proses penyusunan s.d.
penetapan Perpres Tunkin
K/L setelah Presiden
memberikan ijin prakarsa
Mekanisme Kebijakan Pemberian TPP di daerah (existing)
KemenPANRB melakukan
sosialisasi RB kepada Pemda
Beberapa Pemda
melaksanakan
sebagian/seluruh program
RB, namun belum dilakukan
asistensi, supervisi oleh
KemenPANRB
Mayoritas Pemda telah
menetapkan Tunjangan
Kinerja Daerah / Tambahan
Penghasilan Pegawai melalui
Perkada
PP No. 58/2005
tentang
PengelolaanKeuangan Daerah
Pasal 63 ayat (2)
Pemda dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada PNS daerah
berdasarkan pertimbangan yang obyektif
dg memperhatikan kemampuan keuangan
daerah dan memperoleh persetujuan DPRD
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku;
5
Mekanisme Kebijakan Pemberian Tukin Di Pusat (PermenPANRB No. 11/2015)
LATAR BELAKANG PENGATURAN#3
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
6LATAR BELAKANG PENGATURAN#4
Lebih dari 400 daerah yang telah menetapkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) melalui Perkada, namun
pemberian TPP tersebut besarannya bervariasi dan belum berdasarkan kinerja (reformasi birokrasi).
Mekanisme pemberian TPP existing:
1. Tanpa proses review dr pusat atas capaian RB nya, Mayoritas Pemda telah membayarkan TPP melalui Peraturan Kepala Daerah;
2. Peraturan Kepala Daerah disusun berdasarkan nilai “subyektifitas” terhadap kemampuan Keuangan daerah;
3. Pemberian TPP existing tidak terstandar dan tidak proporsional antar kelas jabatan
Provinsi Es I Es II Es III
DKI Jakarta 127,7 63,9 41,2
Sumut 100,0 50,0 22,4
Banten 75,0 41,0 21,0
Bengkulu 60,0 27,0 8,8
Kep. Riau 58,4 30,2 16,3
Papua Barat 50,0 35,0 17,5
Riau 44,5 31,0 9,6
Kaltim 35,0 17,0 10,0
Sultra 32,5 21,5 6,3
Jabar 32,0 25,0 11,0
Kab Es II Es III Es IV
Peg. Bintang 159,5 21,3 10,4
Bogor 78,9 29,6 18,1
Malinau 76,9 29,0 19,7
Lanny Jaya 66,7 10,7 5,0
Badung 62,0 23,0 12,1
Maybrat 50,0 3,0 1,5
Keerom 50,0 15,0 10,0
Minahasa 45,0 15,0 9,5
Pangkep 41,8 20,1 9,7
Bengkalis 40,4 10,7 7,1
Kota Es II Es III Es IV
Pekanbaru 90,0 21,5 15,0
Bekasi 86,0 39,0 20,8
Bandung 73,7 34,1 16,6
Tangerang 61,8 28,3 18,5
Balikpapan 54,0 14,5 11,2
Tangsel 49,7 27,9 16,9
Tasikmalaya 48,0 20,2 8,6
Medan 40,0 20,0 7,0
Cirebon 35,8 14,9 8,8
Serang 35,0 8,8 6,1
(Rp Juta)
Top 10 Provinsi dengan TPP Es-I tertinggi Top 10 Kabupaten dengan TPP Es-II tertinggi Top 10 Kota dengan TPP Es-II tertinggi
(Rp Juta)(Rp Juta)
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Tujuan
Pengaturan
7
1. Mempercepat reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kinerja dan pelayanan publik
3. Memperlebar ruang fiskal APBD untuk meningkatkan belanja publik (belanja modal)
4. Menyesuaikan pemberian TPP dengan kinerja dan kemampuan keuangan daerah
5. Mengurangi ketimpangan tunjangan kinerja antar kelas jabatan
6. Mengendalikan besaran TPP di daerah agar tidak berlebihan, dan melampaui tukin PNS Pusat
KONSEP PENGATURAN: TATA KELOLA #1
KemenPAN-RB, Kemendagri, &
Kemenkeu melakukan asistensi &
supervisi pelaksanaan RB di Daerah
▪ Pemda melaksanakan RB & penilaian
mandiri pelaksanaan RB
▪ Pemda berkoordinasi dengan BKN
menyusun evaluasi jabatan
Tim Penilai RB melakukan verifikasi &
penilaian capaian progress RB serta
validasi evaluasi jabatan bagi Pemda
▪ Pemda menyusun RPerkada TPP
setelah mendapat persetujuan DPRD
▪ RPerkada TPP Pemda diajukan ke
Pusat (Kemenkeu + Kemendagri)
Pemda menetapkan
Perkada TPP berdasarkan
hasil evaluasi dari Pusat
Monitoring dan
Evaluasi TPP
Penghitungan besaran TPP Daerah hendaknya juga dilakukan dengan mempertimbangkan faktor POTENSI EFISIENSI
terhadap pos-pos belanja tertentu dalam APBD secara selektif, sehingga pemberian TPP bagi PNS Instansi Daerah menjadi
“layak” dan tidak menambah beban APBD.
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
Simulasi: Penghitungan 8
Simulasi based on adjustment terhadap Permenpan 63 Tahun 2011 dan Perka BKN No.20 Tahun 2011
TPP Daerah = Indeks Harga Jabatan Daerah x Nilai Kelas Jabatan x Nilai Capaian Reformasi Birokrasi
➢ IHJD merupakan indeks yang
mencerminkan nilai harga
jabatan di suatu daerah
dengan memperhitungkan
kemampuan keuangan daerah
(Kapasitas Fiskal)
➢ IHJD juga merupakan indeks
yang mencerminkan nilai TPP
per pegawai per hari sebagai
bagian dari kinerja pegawai
➢Nilai kelas jabatan adalah
nilai yang dihasilkan dari
proses evaluasi jabatan;
➢Dalam model simulasi
dilakukan pendekatan
interval nilai minimal dan
maksimal per kelas jabatan
➢Nilai Capaian RB adalah
hasil evaluasi TPRB
terhadap progress RB di
daerah
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
9SIMULASI: contoh hasil untuk daerah
Nama Daerah Eksisting
Kelas Jabatan Kebutuhan Anggaran
Potensi Efisiensi
Min Max Min Max
Provinsi Jawa Tengah
Jabatan Tertinggi 25,000,000 25.913.284 29.076.558 3.590.378.717.406 4.446.389.893.208 2.959.838.966.000 356.694.973.300
Jabatan Terendah 3,000,000 5.463.837 7.029.497
Provinsi DKI Jakarta
Jabatan Tertinggi 127,100,000 70.263.310 78.840.458 13.800.312.659.102 17.243.820.078.145 12.667.950.957.000 1.385.754.892.263
Jabatan Terendah 4,860,000 14.815.075 19.060.331
Kab. Sleman
Jabatan Tertinggi 11.000.000 8.841.152 10.088.161 390.125.686.427 473.037.842.695 366.132.163.926 164.912.605.577
Jabatan Terendah 1.800.000 2.395.938 3.082.494
Kab. Badung
Jabatan Tertinggi 62,000,000 30.767.961 34.523.852 875.015.538.626 1.069.018.875.106 725.647.126.105 266.329.873.750
Jabatan Terendah 4,794,500 6.487.449 8.346.426
Kota Ambon
Jabatan Tertinggi 1,500,000 6.336.967 7.110.531 131.328.110.853 158.322.201.424 117.632.546.073 44.323.773.468
Jabatan Terendah 750,000 1.336.155 1.719.029
Kota Bandung
Jabatan Tertinggi 73,705,883 24.473.759 27.461.307 1.459.750.154.012 1.766.732.926.952 1.143.977.150.323 53.529.886.109
Jabatan Terendah 3,054,118 5.160.312 6.638.997
Nasional → 80.471.005.737.299 98.019.416.789.468 89.138.618.985.938 41.670.143.559.826
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
10Dampak Pengaturan TPP: Kemampuan Membayar
Kemampuan Membayar
TPP Min Max
Provinsi
Mampu 16 4
Tidak Mampu 18 30
Jumlah 34 34
Kabupaten
Mampu 385 336
Tidak Mampu 30 79
Jumlah 415 415
Kota
Mampu 50 28
Tidak Mampu 43 65
Jumlah 93 93
Total
Mampu 451 368
Tidak Mampu 91 174
Jumlah 542 542
Kemampuan Membayar
TPP Min Max
Provinsi
Mampu 33 28
Tidak Mampu 1 6
Jumlah 34 34
Kabupaten
Mampu 414 410
Tidak Mampu 1 5
Jumlah 415 415
Kota
Mampu 89 73
Tidak Mampu 4 20
Jumlah 93 93
Total
Mampu 536 511
Tidak Mampu 6 31
Jumlah 542 542
Sebelum Efisiensi Setelah Efisiensi
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
POKOK - POKOK PENGATURAN TPP
Untuk memberikan pedoman bagi
Pemerintah Daerah dalam
menetapkan besaran TPP bagi PNS
Instansi Daerah dalam rangka
pengendalian pelaksanaan belanja
daerah yang efisien dan efektif
serta percepatan agenda Reformasi
Birokrasi di daerah.
11
Maksud & Tujuan Prinsip – Prinsip Pemberian
❑ Kepastian hukum;
❑ Akuntabel;
❑ Proporsionalitas;
❑ Efektif, efisien,
dan ekonomis;
Dasar Pemberian
❑ Nilai Capaian Reformasi
Birokrasi;
❑ Nilai dan Kelas Jabatan;
❑ Indeks harga kelas jabatan
Daerah;
Kriteria Penerima
PNS Instansi
Daerah yang
mempunyai
jabatan di
lingkungan
Pemerintah Daerah
❑ Diberhentikan sementara;
❑ diberhentikan dari jabatan
organiknya dengan diberikan
uang tunggu;
❑ Diperbantukan/dipekerjakan di
instansi lain diluar Pemda;
❑ Pegawai lain yang tidak berhak
mendapatkan TPP berdasarkan
peraturan perundang-
undangan.
➢ Kepala Daerah dapat/wajib
melakukan penyesuaian
terhadap Peraturan Kepala
Daerah tentang TPP bagi PNS di
Instansi Daerah paling lambat 1
(satu) tahun sejak berlakunya
Peraturan Pemerintah ini
Mekanisme
Pemberian
i. Kewajiban kepada daerah untuk
melakukan evaluasi jabatan, Analisis
Jabatan/Anjab, dan Analisis Beban
Kerja/ABK;
ii. Penetapan nilai kelas jabatan
berkoordinasi dengan BKN;
iii. Proses validasi evaluasi jabatan dan
penetapan bobot capaian RB oleh
Kemenpan RB;
iv. Formula/rumusan TPP;
v. Tata cara pembayaran;
vi. Evaluasi dan Sanksi
Ketentuan Penutup
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai
berlaku, ketentuan yang memiliki pengertian
sama dengan TPP (Tunjangan Kinerja Daerah dan
sebagainya) dinyatakan masih berlaku sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan
Pemerintah ini dan dalam hal daerah belum
melakukan penyesuaian terhadap Peraturan
Kepala Daerah tentang TPP dalam jangka waktu
yang telah ditentukan
❑ Keadilan;
❑ Kesetaraan;
dan
❑ Kesejahteraan
INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN
TERIMA KASIH

Contenu connexe

Tendances

Analisis atas lkpj kepala daerah
Analisis atas lkpj kepala daerah Analisis atas lkpj kepala daerah
Analisis atas lkpj kepala daerah
Syukriy Abdullah
 
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
KutsiyatinMSi
 

Tendances (20)

ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016Telaahan TPP Kaltim 2016
Telaahan TPP Kaltim 2016
 
Kenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pnsKenaikan pangkat pns
Kenaikan pangkat pns
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...
Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...
Menuju ASN yang Profesional Berbasis Sistem Merit melalui Penguatan Jabatan F...
 
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paserTelaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
 
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdfPeraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
Peraturan BPKP No 5 Tahun 2021.pdf
 
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010 Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
Teori dan Praktek Penyusunan Renstra dan Renja SKPD sesuai Permendagri 54/2010
 
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan PelaporanDraft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Draft Evaluasi Jabatan Analis Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
 
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
1. penyetaraan jabatan admiistrasi ke jabatan fungsional
 
Materi skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkatMateri skp untuk kenaikan pangkat
Materi skp untuk kenaikan pangkat
 
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATIKAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
KAJIAN KEBUTUHAN SOP DAN SP KEPADA BUPATI
 
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
3.1. Paparan Manajemen PPPK 2023.pdf
 
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
Kebijakan dana-alokasi-umum-2021
 
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Tatakelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
 
Analisis atas lkpj kepala daerah
Analisis atas lkpj kepala daerah Analisis atas lkpj kepala daerah
Analisis atas lkpj kepala daerah
 
Sosialisasi hasil spi okt 2019
Sosialisasi hasil spi   okt 2019Sosialisasi hasil spi   okt 2019
Sosialisasi hasil spi okt 2019
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Management Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN NasionalManagement Talenta ASN Nasional
Management Talenta ASN Nasional
 
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
20210412 01 devi_anantha_asdep_manajemen_kinerja_dan_kesejahteran
 

Similaire à Paparan uji petik_tpp

Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Pandu Widiarto
 
Propil apbd 2012 sip hamdi
Propil apbd 2012 sip hamdiPropil apbd 2012 sip hamdi
Propil apbd 2012 sip hamdi
Yusharnadi uray
 
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptxPresentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
roys20
 
Masalah dan rekomendasi fordis
Masalah dan rekomendasi fordisMasalah dan rekomendasi fordis
Masalah dan rekomendasi fordis
liliksubaryanto
 
0105.0329 c5.6 tp_t1_2015
0105.0329 c5.6 tp_t1_20150105.0329 c5.6 tp_t1_2015
0105.0329 c5.6 tp_t1_2015
Joko Mls
 
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Sri Budi Sukiyanto
 

Similaire à Paparan uji petik_tpp (20)

Sosialisasi TPP.pptx
Sosialisasi TPP.pptxSosialisasi TPP.pptx
Sosialisasi TPP.pptx
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptxRB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
RB SAKIP ZI DPUBM_7 Des edit.pptx
 
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptxMateri acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
Materi acara TL WISMP Sentul bogor.pptx
 
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
 
Kajian mapping abk kota samarinda 2014
Kajian mapping abk kota samarinda 2014Kajian mapping abk kota samarinda 2014
Kajian mapping abk kota samarinda 2014
 
Rencana
RencanaRencana
Rencana
 
Tor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kedirieditTor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
Tor rab-man-purwoasri-kab-kediriedit
 
Rerfgere
RerfgereRerfgere
Rerfgere
 
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten TubanHasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
Hasil Audit Sosial CSR Migas di Kabupaten Tuban
 
Propil apbd 2012 sip hamdi
Propil apbd 2012 sip hamdiPropil apbd 2012 sip hamdi
Propil apbd 2012 sip hamdi
 
Assalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wbAssalamualiakum wr wb
Assalamualiakum wr wb
 
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptxPresentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
Presentasi Pemprov DIY - 21 Feb 2020 -.pptx
 
Masalah dan rekomendasi fordis
Masalah dan rekomendasi fordisMasalah dan rekomendasi fordis
Masalah dan rekomendasi fordis
 
Hasil monev kinerja ptsp
Hasil monev kinerja ptspHasil monev kinerja ptsp
Hasil monev kinerja ptsp
 
1 rkpd 2019
1 rkpd 20191 rkpd 2019
1 rkpd 2019
 
0105.0329 c5.6 tp_t1_2015
0105.0329 c5.6 tp_t1_20150105.0329 c5.6 tp_t1_2015
0105.0329 c5.6 tp_t1_2015
 
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
 
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
 
Kolaborasi Penanganan Kumuh SMF Rev 01082023_.pptx
Kolaborasi Penanganan Kumuh SMF Rev 01082023_.pptxKolaborasi Penanganan Kumuh SMF Rev 01082023_.pptx
Kolaborasi Penanganan Kumuh SMF Rev 01082023_.pptx
 

Plus de Joseph Sitepu

Plus de Joseph Sitepu (20)

Teknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademikTeknik penyusunan naskah akademik
Teknik penyusunan naskah akademik
 
Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02Kompensasi 140105002608-phpapp02
Kompensasi 140105002608-phpapp02
 
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovinPenentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
Penentuan ukuran sampel_memakai_rumus_slovin
 
Draft policy paper 13juli menilai naskah akademik penyusunan aturan
Draft policy paper 13juli menilai naskah akademik penyusunan aturanDraft policy paper 13juli menilai naskah akademik penyusunan aturan
Draft policy paper 13juli menilai naskah akademik penyusunan aturan
 
Analisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasionalAnalisis perhitungan belanja operasional
Analisis perhitungan belanja operasional
 
Skoring penilaian kesejahteraan manusia
Skoring penilaian kesejahteraan manusiaSkoring penilaian kesejahteraan manusia
Skoring penilaian kesejahteraan manusia
 
Panel viii rakornas 2019 - irjen kemendagri
Panel viii  rakornas 2019 - irjen kemendagriPanel viii  rakornas 2019 - irjen kemendagri
Panel viii rakornas 2019 - irjen kemendagri
 
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii  rakornas 2019 - menteri lhkPanel viii  rakornas 2019 - menteri lhk
Panel viii rakornas 2019 - menteri lhk
 
Panel viii rakornas 2019 - esdm
Panel viii  rakornas 2019 - esdmPanel viii  rakornas 2019 - esdm
Panel viii rakornas 2019 - esdm
 
Panel viii rakornas 2019 - bpkp
Panel viii  rakornas 2019 - bpkpPanel viii  rakornas 2019 - bpkp
Panel viii rakornas 2019 - bpkp
 
Panel vi rakornas 2019 - menteri perindustrian
Panel vi   rakornas 2019 - menteri perindustrianPanel vi   rakornas 2019 - menteri perindustrian
Panel vi rakornas 2019 - menteri perindustrian
 
Panel vi rakornas 2019 - menteri koperasi dan kukm
Panel vi   rakornas 2019 - menteri koperasi dan kukmPanel vi   rakornas 2019 - menteri koperasi dan kukm
Panel vi rakornas 2019 - menteri koperasi dan kukm
 
Panel v rakornas 2019 - menteri pan & rb
Panel v     rakornas 2019 - menteri pan & rbPanel v     rakornas 2019 - menteri pan & rb
Panel v rakornas 2019 - menteri pan & rb
 
Panel v rakornas 2019 - menteri kumham
Panel v     rakornas 2019 - menteri kumhamPanel v     rakornas 2019 - menteri kumham
Panel v rakornas 2019 - menteri kumham
 
Panel v rakornas 2019 - kepala bkpm
Panel v     rakornas 2019 - kepala bkpmPanel v     rakornas 2019 - kepala bkpm
Panel v rakornas 2019 - kepala bkpm
 
Panel iv rakornas 2019 - menteri desa dan pdtt
Panel iv    rakornas 2019 - menteri desa dan pdttPanel iv    rakornas 2019 - menteri desa dan pdtt
Panel iv rakornas 2019 - menteri desa dan pdtt
 
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubunganPanel iv    rakornas 2019 - kementerian perhubungan
Panel iv rakornas 2019 - kementerian perhubungan
 
Panel vi rakornas 2019 - wamen bumn
Panel vi   rakornas 2019 - wamen bumnPanel vi   rakornas 2019 - wamen bumn
Panel vi rakornas 2019 - wamen bumn
 
Panel iv rakornas 2019 - kemen pupr
Panel iv    rakornas 2019 - kemen puprPanel iv    rakornas 2019 - kemen pupr
Panel iv rakornas 2019 - kemen pupr
 
Panel ii rakornas 2019 - menko kemaritiman & investasi
Panel ii     rakornas 2019 - menko kemaritiman & investasiPanel ii     rakornas 2019 - menko kemaritiman & investasi
Panel ii rakornas 2019 - menko kemaritiman & investasi
 

Paparan uji petik_tpp

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENGATURAN TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PNS INSTANSI DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN 1
  • 2. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Outline Latar belakang Pengaturan Konsep Pengaturan TPP Simulasi Perhitungan Dampak Pengaturan TPP Pemda Pokok – Pokok Pengaturan 11 2 3 4 5
  • 3. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN LATAR BELAKANG PENGATURAN#1 ▪ UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan PP yang mengatur Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas Lainnya, namun sampai dengan saat ini belum terbit. ▪ Saat ini pengaturan terkait TPP masih berpedoman pada PP 58/2005 ▪ Pasal 58 PP 12/2019: Pemberian tambahan penghasilan kepada Pegawai ASN daerah ditetapkan dengan Perkada berpedoman pada Peraturan Pemerintah. ▪ Perlu adanya landasan hukum yang mengatur mengenai tata cara pemberian TPP kepada PNSD. Aspek SosiologisAspek Filosofis • Pemberian TPP dapat memberikan motivasi kepada PNSD untuk berkinerja dengan baik, berintegritas, dan memberikan pelayanan publik secara optimal dan professional. Aspek Yuridis • Pemda dapat memberikan TPP kepada PNSD guna mendukung agenda reformasi birokrasi di daerah. • Pemberian TPP mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dengan memperoleh persetujuan DPRD. • Terdapat 400 daerah sudah menetapkan Perkada TPP, mayoritas tidak berdasarkan kinerja. • Hasil evaluasi program reformasi birokrasi sebagian daerah masih berpredikat CC dan belum ada yang mendapatkan predikat A
  • 4. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Ketentuan Penghitungan Tunjangan Kinerja di Pusat dan Kekosongan Hukum di Daerah INSTANSI PUSAT (K/L) Nilai Capaian Reformasi Birokrasi Nilai dan kelas jabatan Indeks harga nilai jabatan Faktor penyeimbang Indeks tunjangan kinerja daerah provinsi Tunjangan Kinerja Pusat PermenPAN RB No 63/2011 tentang Penataan Sistem Tukin Pegawai Negeri Sipil Pasal 80 UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN (1) Selain Gaji, PNS juga menerima Tunjangan dan Fasilitas (2) Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi tunjangan kinerja dan kemahalan 4LATAR BELAKANG PENGATURAN#2 Untuk Tunjangan kinerja bagi pemda, seyogianya daerah juga memberikan berdasarkan peraturan ini, namun hampir seluruh daerah tidak membayarkan dengan formula ini, sehingga formulasi ITKDP dan Faktor Penyeimbang perlu diusulkan untuk ditinjau ulang Tunjangan Kinerja Daerah
  • 5. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN KemenPANRB melakukan asistensi & supervisi pelaksanaan RB kepada K/L K/L melaksanakan RB dan melakukan penilaian mandiri pelaksanaan RB KemenPANRB melakukan verifikasi & penilaian capaian progress RB K/L, serta mengusulkan Tunkin kepada Kemenkeu • Kemenkeu menetapkan ijin prinsip pemberian Tunkin K/L • KemenPANRB mengajukan ijin prakarsa RPerpres Tunkin K/L kepada Presiden melalui Setneg KemPANRB memprakarsai proses penyusunan s.d. penetapan Perpres Tunkin K/L setelah Presiden memberikan ijin prakarsa Mekanisme Kebijakan Pemberian TPP di daerah (existing) KemenPANRB melakukan sosialisasi RB kepada Pemda Beberapa Pemda melaksanakan sebagian/seluruh program RB, namun belum dilakukan asistensi, supervisi oleh KemenPANRB Mayoritas Pemda telah menetapkan Tunjangan Kinerja Daerah / Tambahan Penghasilan Pegawai melalui Perkada PP No. 58/2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah Pasal 63 ayat (2) Pemda dapat memberikan tambahan penghasilan kepada PNS daerah berdasarkan pertimbangan yang obyektif dg memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku; 5 Mekanisme Kebijakan Pemberian Tukin Di Pusat (PermenPANRB No. 11/2015) LATAR BELAKANG PENGATURAN#3
  • 6. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 6LATAR BELAKANG PENGATURAN#4 Lebih dari 400 daerah yang telah menetapkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) melalui Perkada, namun pemberian TPP tersebut besarannya bervariasi dan belum berdasarkan kinerja (reformasi birokrasi). Mekanisme pemberian TPP existing: 1. Tanpa proses review dr pusat atas capaian RB nya, Mayoritas Pemda telah membayarkan TPP melalui Peraturan Kepala Daerah; 2. Peraturan Kepala Daerah disusun berdasarkan nilai “subyektifitas” terhadap kemampuan Keuangan daerah; 3. Pemberian TPP existing tidak terstandar dan tidak proporsional antar kelas jabatan Provinsi Es I Es II Es III DKI Jakarta 127,7 63,9 41,2 Sumut 100,0 50,0 22,4 Banten 75,0 41,0 21,0 Bengkulu 60,0 27,0 8,8 Kep. Riau 58,4 30,2 16,3 Papua Barat 50,0 35,0 17,5 Riau 44,5 31,0 9,6 Kaltim 35,0 17,0 10,0 Sultra 32,5 21,5 6,3 Jabar 32,0 25,0 11,0 Kab Es II Es III Es IV Peg. Bintang 159,5 21,3 10,4 Bogor 78,9 29,6 18,1 Malinau 76,9 29,0 19,7 Lanny Jaya 66,7 10,7 5,0 Badung 62,0 23,0 12,1 Maybrat 50,0 3,0 1,5 Keerom 50,0 15,0 10,0 Minahasa 45,0 15,0 9,5 Pangkep 41,8 20,1 9,7 Bengkalis 40,4 10,7 7,1 Kota Es II Es III Es IV Pekanbaru 90,0 21,5 15,0 Bekasi 86,0 39,0 20,8 Bandung 73,7 34,1 16,6 Tangerang 61,8 28,3 18,5 Balikpapan 54,0 14,5 11,2 Tangsel 49,7 27,9 16,9 Tasikmalaya 48,0 20,2 8,6 Medan 40,0 20,0 7,0 Cirebon 35,8 14,9 8,8 Serang 35,0 8,8 6,1 (Rp Juta) Top 10 Provinsi dengan TPP Es-I tertinggi Top 10 Kabupaten dengan TPP Es-II tertinggi Top 10 Kota dengan TPP Es-II tertinggi (Rp Juta)(Rp Juta)
  • 7. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Tujuan Pengaturan 7 1. Mempercepat reformasi birokrasi 2. Meningkatkan kinerja dan pelayanan publik 3. Memperlebar ruang fiskal APBD untuk meningkatkan belanja publik (belanja modal) 4. Menyesuaikan pemberian TPP dengan kinerja dan kemampuan keuangan daerah 5. Mengurangi ketimpangan tunjangan kinerja antar kelas jabatan 6. Mengendalikan besaran TPP di daerah agar tidak berlebihan, dan melampaui tukin PNS Pusat KONSEP PENGATURAN: TATA KELOLA #1 KemenPAN-RB, Kemendagri, & Kemenkeu melakukan asistensi & supervisi pelaksanaan RB di Daerah ▪ Pemda melaksanakan RB & penilaian mandiri pelaksanaan RB ▪ Pemda berkoordinasi dengan BKN menyusun evaluasi jabatan Tim Penilai RB melakukan verifikasi & penilaian capaian progress RB serta validasi evaluasi jabatan bagi Pemda ▪ Pemda menyusun RPerkada TPP setelah mendapat persetujuan DPRD ▪ RPerkada TPP Pemda diajukan ke Pusat (Kemenkeu + Kemendagri) Pemda menetapkan Perkada TPP berdasarkan hasil evaluasi dari Pusat Monitoring dan Evaluasi TPP Penghitungan besaran TPP Daerah hendaknya juga dilakukan dengan mempertimbangkan faktor POTENSI EFISIENSI terhadap pos-pos belanja tertentu dalam APBD secara selektif, sehingga pemberian TPP bagi PNS Instansi Daerah menjadi “layak” dan tidak menambah beban APBD.
  • 8. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN Simulasi: Penghitungan 8 Simulasi based on adjustment terhadap Permenpan 63 Tahun 2011 dan Perka BKN No.20 Tahun 2011 TPP Daerah = Indeks Harga Jabatan Daerah x Nilai Kelas Jabatan x Nilai Capaian Reformasi Birokrasi ➢ IHJD merupakan indeks yang mencerminkan nilai harga jabatan di suatu daerah dengan memperhitungkan kemampuan keuangan daerah (Kapasitas Fiskal) ➢ IHJD juga merupakan indeks yang mencerminkan nilai TPP per pegawai per hari sebagai bagian dari kinerja pegawai ➢Nilai kelas jabatan adalah nilai yang dihasilkan dari proses evaluasi jabatan; ➢Dalam model simulasi dilakukan pendekatan interval nilai minimal dan maksimal per kelas jabatan ➢Nilai Capaian RB adalah hasil evaluasi TPRB terhadap progress RB di daerah
  • 9. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 9SIMULASI: contoh hasil untuk daerah Nama Daerah Eksisting Kelas Jabatan Kebutuhan Anggaran Potensi Efisiensi Min Max Min Max Provinsi Jawa Tengah Jabatan Tertinggi 25,000,000 25.913.284 29.076.558 3.590.378.717.406 4.446.389.893.208 2.959.838.966.000 356.694.973.300 Jabatan Terendah 3,000,000 5.463.837 7.029.497 Provinsi DKI Jakarta Jabatan Tertinggi 127,100,000 70.263.310 78.840.458 13.800.312.659.102 17.243.820.078.145 12.667.950.957.000 1.385.754.892.263 Jabatan Terendah 4,860,000 14.815.075 19.060.331 Kab. Sleman Jabatan Tertinggi 11.000.000 8.841.152 10.088.161 390.125.686.427 473.037.842.695 366.132.163.926 164.912.605.577 Jabatan Terendah 1.800.000 2.395.938 3.082.494 Kab. Badung Jabatan Tertinggi 62,000,000 30.767.961 34.523.852 875.015.538.626 1.069.018.875.106 725.647.126.105 266.329.873.750 Jabatan Terendah 4,794,500 6.487.449 8.346.426 Kota Ambon Jabatan Tertinggi 1,500,000 6.336.967 7.110.531 131.328.110.853 158.322.201.424 117.632.546.073 44.323.773.468 Jabatan Terendah 750,000 1.336.155 1.719.029 Kota Bandung Jabatan Tertinggi 73,705,883 24.473.759 27.461.307 1.459.750.154.012 1.766.732.926.952 1.143.977.150.323 53.529.886.109 Jabatan Terendah 3,054,118 5.160.312 6.638.997 Nasional → 80.471.005.737.299 98.019.416.789.468 89.138.618.985.938 41.670.143.559.826
  • 10. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN 10Dampak Pengaturan TPP: Kemampuan Membayar Kemampuan Membayar TPP Min Max Provinsi Mampu 16 4 Tidak Mampu 18 30 Jumlah 34 34 Kabupaten Mampu 385 336 Tidak Mampu 30 79 Jumlah 415 415 Kota Mampu 50 28 Tidak Mampu 43 65 Jumlah 93 93 Total Mampu 451 368 Tidak Mampu 91 174 Jumlah 542 542 Kemampuan Membayar TPP Min Max Provinsi Mampu 33 28 Tidak Mampu 1 6 Jumlah 34 34 Kabupaten Mampu 414 410 Tidak Mampu 1 5 Jumlah 415 415 Kota Mampu 89 73 Tidak Mampu 4 20 Jumlah 93 93 Total Mampu 536 511 Tidak Mampu 6 31 Jumlah 542 542 Sebelum Efisiensi Setelah Efisiensi
  • 11. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN POKOK - POKOK PENGATURAN TPP Untuk memberikan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan besaran TPP bagi PNS Instansi Daerah dalam rangka pengendalian pelaksanaan belanja daerah yang efisien dan efektif serta percepatan agenda Reformasi Birokrasi di daerah. 11 Maksud & Tujuan Prinsip – Prinsip Pemberian ❑ Kepastian hukum; ❑ Akuntabel; ❑ Proporsionalitas; ❑ Efektif, efisien, dan ekonomis; Dasar Pemberian ❑ Nilai Capaian Reformasi Birokrasi; ❑ Nilai dan Kelas Jabatan; ❑ Indeks harga kelas jabatan Daerah; Kriteria Penerima PNS Instansi Daerah yang mempunyai jabatan di lingkungan Pemerintah Daerah ❑ Diberhentikan sementara; ❑ diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu; ❑ Diperbantukan/dipekerjakan di instansi lain diluar Pemda; ❑ Pegawai lain yang tidak berhak mendapatkan TPP berdasarkan peraturan perundang- undangan. ➢ Kepala Daerah dapat/wajib melakukan penyesuaian terhadap Peraturan Kepala Daerah tentang TPP bagi PNS di Instansi Daerah paling lambat 1 (satu) tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini Mekanisme Pemberian i. Kewajiban kepada daerah untuk melakukan evaluasi jabatan, Analisis Jabatan/Anjab, dan Analisis Beban Kerja/ABK; ii. Penetapan nilai kelas jabatan berkoordinasi dengan BKN; iii. Proses validasi evaluasi jabatan dan penetapan bobot capaian RB oleh Kemenpan RB; iv. Formula/rumusan TPP; v. Tata cara pembayaran; vi. Evaluasi dan Sanksi Ketentuan Penutup Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, ketentuan yang memiliki pengertian sama dengan TPP (Tunjangan Kinerja Daerah dan sebagainya) dinyatakan masih berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah ini dan dalam hal daerah belum melakukan penyesuaian terhadap Peraturan Kepala Daerah tentang TPP dalam jangka waktu yang telah ditentukan ❑ Keadilan; ❑ Kesetaraan; dan ❑ Kesejahteraan
  • 12. INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN TERIMA KASIH