Dokumen tersebut membahas tentang manajemen produksi, proses produksi, faktor-faktor produksi, penentuan lokasi pabrik, lingkungan kerja, material handling, dan pengendalian produksi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar manajemen produksi dan operasi pabrik.
2. Manajemen merupakan pencapaian
tujuan organisasi dgn cara yg efektif
dan efisien lewat perencanaan
pengorganisasian pengarahan dan
pengawasan sumberdaya organisasi.
3. Manajemen Produksi yaitu
kegiatan untuk mengatur dan
mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya dana
dan bahan secara efektif dan
efisien untuk menambah
kegunaan suatu barang dan
jasa .
4. Dalam arti luas Produksi diartikan sebagai
suatu kegiatan yang mentransformasikan
masukan(input) menjadi keluaran(output).
Dalam arti sempit Produksi dimaksudkan
sebagai kegiatan pengolahan dalam pabrik,
yang hasilnya berupa barang baik barang
setengah jadi ataupun barang jadi.
6. PROSES PRODUKSI
proses produksi adalah suatu
kegiatan yang menggunakan semua
factor produksi dalam rangka
menciptakan sebuah barang agar
memiliki nilai guna atau menambah
nilai guna suatu barang tersebut.
7. Proses Produksi dapat ditinjau
dari 2 segi yaitu:
a. Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam
2 bagian :
- Proses produksi terus menerus (Continuous
production)
- Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten
Production)
8.
9. 2. Produksi yang terputus-
putus
Proses produksi ini
dilakukan berdasarkan
pesanan sehingga harus
mengatur kembali alat-
alat dan penyesuaian
terus-menerus.
10. Penentuan lokasi pabrik
Pemilihan lokasi pabrik
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor ini pada prakteknya
berbeda penerapannya bagi satu
pabrik dengan pabrik yang lain,
sesuai dengan produk yang
dihasilkan. Faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi
dilihat dari sisi produk yang
dihasilkan adalah sebagai berikut:
11.
12. Letak konsumen atau pasar
Sumber bahan baku
Sumber tenaga kerja
Air
Suhu udara
Listrik
Transportasi
Lingkungan masyarakat
Peraturan Pemerintah, Undang-
undang dan sistem pajak.
Pembuangan limbah industri
Fasilitas untuk pabrik
Fasilitas untuk karyawan
13. Dasar-Dasar Perencanaan
Dalam Penentuan Lokasi
Pabrik
Ada dua langkah utama yang
seharusnya diambil dalam proses
penentuan lokasi suatu pabrik,
yaitu pemilihan daerah dan
pemilihan berdasarkan size dari
jumlah penduduk serta lahan
secara khusus.
14. Tahap-Tahap Pemilihan
Serta Metode Penilaian
Lokasi Suatu Pabrik
1. Tahap pertama
Melihat kemungkinan daerah-
daerah alternatif. Yang perlu
diperhatikan : jenis proses, jenis
produk, sumber bahan
mentah, dan tempat pemasaran.
15. 2. Tahap kedua
Melihat pengalaman orang lain atau
pengalaman sendiri. Menentukan
kekhususan pabrik tersebut, seperti
mengenai lokasi, pengangkutan dan
lain-lain.
3. Tahap ketiga
Mempertimbangkan dan menilai
masyarakat untuk daerah lokasi
pabrik yangdianggap paling
menguntungkan.
16. LINGKUNGAN KERJA
A. Lingkungan kerja Fisik
“Lingkungan kerja fisik adalah semua
keadaan berbentuk fisik yang
terdapat di sekitar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung
maupun scara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi
dalam dua kategori, yakni :
17. Lingkungan yang langsung
berhubungan dengan karyawan
(Seperti: pusat kerja, kursi, meja dan
sebagainya)
Lingkungan perantara atau
lingkungan umum dapat juga disebut
lingkungan kerja yang mempengaruhi
kondisi manusia, misalnya
:temperatur, kelembaban, sirkulasi
udara, pencahayaan, kebisingan, getar
an mekanis, bau tidak
sedap, warna, dan lain-lain.
18. B. Lingkungan Kerja Non Fisik
“Lingkungan kerja non fisik adalah
semua keadaan yang terjadi yang
berkaitan dengan hubungan
kerja, baik hubungan dengan atasan
maupun hubungan sesama rekan
kerja, ataupun hubungan dengan
bawahan”.
Lingkungan non fisik ini juga
merupakan kelompok lingkungan
kerja yang tidak bisa diabaikan.
19. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Lingkungan Kerja
Penerangan/cahaya di tempat kerja
Temperatur/suhu udara di tempat kerja
Kelembaban di tempat kerja
Sirkulasi udara di tempat kerja
Kebisingan di tempat kerja
Getaran mekanis di tempat kerja
Bau tidak sedap ditempat kerja
Tata warna di tempat kerja
Dekorasi di tempat kerja
Musik di tempat kerja
Keamanan di tempat kerja
20. Material handling
material handling adalah kegiatan
mengangkat, mengangkut, meletakkan
bahan-bahan dalam proses di dalam pabrik,
kegiatan ini dimulai sejak bahan-bahan masuk,
atau diterima di pabrik, sampai pada saat
barang jadi dikeluarkan dari pabrik. Tujuan
material handling adalah sebagai berikut:
Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan
di tempat kerja, "Make Ready"
Melakukan kegiatan yang nyata dalam
pengolahan atau pembuatan barang "Do"
Memindahkan barang-barang, bahan-bahan
dari tempat kerja "Put Away ".
21. Manfaat material handling
Penghematan biaya produksi, penurunan
biaya persediaan, penggunaan ruangan
lebih efisien, serta meningkatkan
produktifitas perusahaan.
Pengurangan sisa afval, yaitu produk-
produk yang tidak sesuai standar.
Menaikkan luas produksi.
Peningkatan kondisi kerja karyawan.
Distribusi material akan berjalan lebih
baik.
22. Pengendalian produksi
Perencanaan dan pengendalian
produksi merupakan bidang ilmu yang
membahas efektivitas dan efisiensi
suatu sistem produksi. Aspek yang
dibahas di dalam perencanaan dan
pengendalian produksi adalah
pengaturan keseimbangan antara
permintaan pasar dengan kapasitas
produksi, dengan dukungan
penjadwalan pekerjaan dan
perencanaan persediaan bahan baku.
23. Sasaran utama perencanaan
dan pengendalian produksi
keseimbangan antara kapasitas
produksi dengan permintaan
pasar. Jika permintaan pasar
melebihi kapasitas, maka akan
terjadi permintaan yang tidak
terlayani, sementara jika
kapasitas melebihi permintaan
pasar maka akan terjadi
kelebihan kapasitas.
24. Gagasan dasar perencanaan
dan pengendalian produksi
adalah menyediakan kapasitas
yang sesuai dengan permintaan
pasar dan menyediakan
pendukung yang berupa
ketersediaan bahkan baku
yang memadai
25. Pengendalian persediaan
bahan baku
Apapun keadaan suatu perusahaan
pada prinsipnya seluruh
perusahaan-perusahaan yang
melaksanakan proses produksi akan
menyelenggarakan persediaan
bahan baku untuk kelangsungan
pelaksanaan proses produksi di
dalam perusahaan.