SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  23
BAB 9
BANK UMUM BERDASAR
PRINSIP SYARIAH
Oleh :
Julio Valdano Abram
Dasar Hukum
1. UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU
Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 ayat
3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank
adalah menyediakan pembiayaan dan atau
melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah ,
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh BI memuat
antara lain:
a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan
prinsip syariah.
b. Pembentukan dan dewan pengawas Syariah.
c. Persyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang
melakukan kegiatan usaha secara konvensional untuk
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah.
Terjadi revisi pada UU No.7 Thun 1992 Tentang Perbankan
Pasal 6 huruf m. Perubahan ini pada dasarnya menyangkut
tiga hal, yaitu:
a. Istilah “prinsip bagi hasil” diganti dengan prinsip syariah,
meskipun esensinya tidak berbeda.
b. Ketentuan rinci semula ditetapkan dengan “peraturan
pemerintah” kemudian diganti denga ketentuan Bank
Indonesia”
c. UU yang lama hanya menyebutkan prisnsip bagi hasil
dalam hal penyediaan dana saja, sedangkan UU yang
baru menyebutkan prinsip bagi hasil dalam hal
penyediaan dana dan juga dalam “kegiatan lain”.
Keiatan lain bisa diterjemahkan dalam banyak hal yang
mencakup penghimpunan dana dan penggunaan dana.
Bank umum yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah melalui:
A. Pendirian kantor cabang atau kantor dibawah kantor
cabang baru: atau
B. Pengubahan kantor cabang atau kantor dibawah
kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha
secara konvensional menjadi kantor yang melakukan
kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
• Bank Umum yang sejak awal kegiatannya berdasarkan
prisnsip syariah tidak diperbolehkan melakukan kegiatan
usaha secara konvensional.
• Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan
kegiatannya berdasarkan prinsip syariah tidak
diperkenankan melaksanakan kegiatan secara
konvensional.
• Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan
kegiatannya secara konvensional tidak diperkenankan
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
Pengertian
a. Bank Konvensional
Bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunana
dana maupun dalam rangka penyaluran dananya,
memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga
tau sejumlah imbalan dalam presentase tertentu dari
dana untuk suatu periode tertentu. Persentase tertentu
ini biasanya ditetapkan per tahun.
b. Bank Syariah
Bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana
maupun dalam rangka penyaluran dananya
memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar
prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
Hingga awal tahun 2005 terdapat 3 Bank UmumSyariah dan 16 Unit
Usaha Syariah.
• Bank Umum Syariah:
1. Bank Muamalat Indonesia (BMI)
2. Bank Syariah Mandiri (BSM)
3. Bank Syariah Indonesia
• Unit Usaha Syariah
1. Bank IFI Syariah
2. Bank Danamon Syariah
3. BRI Syariah
4. Bank Niaga Syariah
5. Bank Permata Syariah
6. BNI syariah
7. BII Syariah
8. Bank Riau Syariah
9. Bank Jabar Syariah
10. Bank Sumut Syariah
11. Bank DKI Syariah
12. Bank Lombok NTB
13. Bank Aceh Syariah
14. Bank Kalsel Syariah
15. HSBC Syariah
16. BTN Syariah
Perbedaan Bank Konvensional dengan
Bank Syariah
Perbedaan Falsafah
Bank Syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam
seluruh aktivitasnya sedangkan bank konvensional justru
kebalikannya.
Konsep Pengelolaan Dana Nasabah
Dalam sistem bank syariah, dana nasabah dikelola dalam
bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi
berbeda dengan deposito pada Bank Konvensional dimana
deposito merupakan upaya membungakan uang.
Kewajiban mengelola Zakat
Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu
dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun,
mengadministrasikannya dan menditribusikannya.
Struktur Organisasi
Didalam struktur organisasi Bank Syariah diharuskan
adanya Dewan Pengawas Syaraih (DPS). DPS dibawahi
oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
secara ringkas.
NO Bank Syariah Bank Konvensional
1 Berinvestasi pada sesuatu
yang halal
Bebas Nilai
2 Atas dasar bagi hasil,
margin keuntungan dan dan
fee
Sistem Bunga
3 Besaran bagi hasil berubah-
ubah tergantung kinerja
usaha
Besarannya tetap
4 Profit dan Falah oriented Profit Oriented
5 Pola hubungan kemitraan Hubungan debitur-kreditur
6 Ada dewan pengawas
syariah
Tidak ada lembaga sejenis
Dewan Pengawas, Dewan Komisaris, dan
Direksi
Berdasarkan Prinsip Syariah, kepengurusan Bank syariah terdiri
dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
yang berkedudukan di kantor pusat bank.
Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang
perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
b. Memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya.
c. Menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan
tersebut harus memiliki integritas yang baik.
• Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 2
(dua)orang.
• Jumlah Dewan Direksi sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang.
• Bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dapat
menempatkan WNA sebagai anggota Dewan Komisaris
dan Direksi.
Kegiatan Usaha Bank Syariah
• Prinsip Kegiatan Usaha
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Nomor 32/34/KEP/DIR 2 Mei 1999, Prinsip kegiatan Bank
Syariah adalah:
- Hiwalah - Qardh
- Ijarah - Al Qard Ul Hassan
- Ijarah Wa Iqtina - Al Rahn
- Istishna - Salam
- Kafalah - Sharf
- Mudharabah - Ujr
- Murabahah - Wadi’ah
- Musyarakah - Wakalah
Kegiatan Usaha
Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan
kegiatan usahanya yang meliputi:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan yang meliputi:
 Giro berdasarkan prinsip wadi’ah
 Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau
mudharabah
 Deposito berjangka berdasarkan prinsip
mudharabah
 Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau
mudharabah
2. Melakukan Penyaluran Dana Melalui:
 Transaksi jual beli berdasrkan prinsip murabahah,
ishtisna,ijarah, salam dan jual beli lainnya.
 Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah,
musyarakah.
3. Memberikan jasa-jasa
 Memindahkan uang berdasrkan prinsip wakalah
 Menyediakan tempat penyimapana barang dan surat
berharga berdasrkan prinsip wadia’ah yad amanah.
4. Melakukan Kegiatan Lain, seperti:
 Melakukan prinsip valuta asing berdasarkan prinsip sharf
 Melakukan kegiatan penyertaan modal mealui prinsip
musyarakah
5. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang
disetuji oleh Dewan Syariah Nasional.
Badan Hukum Dan Pendirian
 Badan Hukum
Bentuk badan hukum suatu bank berdasarkan prinsip
syariah dapat berupa:
1) Perseroan Terbatas
2) Koperasi
3) Perusahaan daerah
 Pendirian
Bank berdasarkan prinsip syariah hanya dapat didirikan
dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah dengan izin direksi BI.
Bank tersebut hanya dapat di dirikan oleh :
1) Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum
Indonesia
2) Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum
Indonesia dengan warga negara asing dan/atau badan
hukum asing secara kemitraan.
 Modal
Modal disetor untuk mendirikan bank berdasarkan
prinsip syariah ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar
Rp. 3 triliun. Modal disetor bagi bank yang berbentuk
badan hukum koperasi adalah simpanan pokok, simpanan
wajib, dan hibah sebagaimana di atur dalam UU tentang
Perkoperasian.
Kepemilikan Bank Syariah
Kepemilikan bank berdasarkan prinsip syariah oleh badan
hukum Indonesia setinggi-tingginya sebesar modal sendiri
bersih badan hukum yang bersangkutan. Modal sendiri
bersih merupakan :
• Penjumlahan dari modal di setor, cadangan dan laba,
dikurangi penyertaan dan kerugian , bagi badan hukum
Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah, atau
• Penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib,
hibah, modal penyertaan, dana cadangan, dan sisa hasil
usaha, di kurangi penyertaan dan kerugian, bagi badan
hukum koperasi
Yang dapat menjadi pemilik bank berdasarkan prinsip
syariah adalah pihak-pihak yang :
 Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang
perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BI.
 Menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan
memiliki Integritas yang baik. Pemilik bank yang memiliki
integritas yang baik antara lain adalah pihak - pihak yang
memiliki akhlak dan moral yang baik, mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku, memiliki komitmen
yang tinggi terhadap pengembangan operasional bank
yang sehat, serta dinilai layak dan wajar untuk menjadi
pemegang saham bank.
Bank Muamalat
• Produk-produk bank Muamalat:
a) Penyaluran dana:
Produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh bank
Muamalat meliputi hal-hal berikut ini:
1) Pembiayaan atas dasar prinsip Murabahah.
2) Pembiayaan atas dasar prinsip Bai Bithaman Ajil
3) Pembiayaan dengan prinsip Mudharabah.
4) Pembiayaan atas dasar prinsip Musyarakah.
5) Pembiayaan atas dasar prinsip Quardh ul Hasan.
b) Penghimpunan Dana
Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas
dana yang disimpan oleh nasabah didalam bank.
Imbalannya diberikan atas dasar prinsip bagi hasil.
Produk-produk penghimpunan dana ini meliputi:
1. Deposito atas dasar prinsip Mudharabah.
2. Tabungan atas dasar prinsip Mudharabah.
3. Giro atas dasar prinsip Wadiah.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Contenu connexe

Tendances

Pasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptPasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptDamayanti
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodikMainatul Ilmi
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetShintaAndrianie
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoliSari Riani
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahNeyna Fazadiq
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskalshafirahany22
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Arief Anzarullah
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 

Tendances (20)

Pasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.pptPasar persaingan sempurna.ppt
Pasar persaingan sempurna.ppt
 
10 sistem persediaan periodik
10   sistem persediaan periodik10   sistem persediaan periodik
10 sistem persediaan periodik
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Makalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaingMakalah strategi bersaing
Makalah strategi bersaing
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada Aseet
 
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbanganPortofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan FiskalMakalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
Makalah Kebijakan Ekonomi Moneter dan Fiskal
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
Analisis neraca pembayaran indonesia (full)
 
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 

Similaire à BANK SYARIAH DAN KONSEP DASARNYA

6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptxAdiyathRandy
 
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahDiah Ayu Ningsih
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahAgnes Puspita
 
Perbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumPerbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumEka Rochaningrum
 
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptxBANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptxmuhammadarsyad77
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat xxxxyys
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxPPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxNonaInnasya
 
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxPembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxhadiisyam
 
Bank syarie28099ah
Bank syarie28099ahBank syarie28099ah
Bank syarie28099ahAsep Sahwani
 

Similaire à BANK SYARIAH DAN KONSEP DASARNYA (20)

6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
Bank
BankBank
Bank
 
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bab 2 Buku Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Sesi 4 bank syariah
Sesi 4 bank syariahSesi 4 bank syariah
Sesi 4 bank syariah
 
Perbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrumPerbankan eka rochaningrum
Perbankan eka rochaningrum
 
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptxBANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
BANK SYARIAH (BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH).pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
Bank syariah dan Bank Perkreditan Rakyat
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptxPPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
PPT BANK SYARIAH KELOMPOK 2 MA.20.C.02.pptx
 
Hukum_Perbankan.pdf
Hukum_Perbankan.pdfHukum_Perbankan.pdf
Hukum_Perbankan.pdf
 
Materi bprs
Materi bprsMateri bprs
Materi bprs
 
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptxPembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
Pembahasan ke 100 Hukum_Perbankan syariah.pptx
 
DDD
DDDDDD
DDD
 
7-BPR-Syariah.pptx
7-BPR-Syariah.pptx7-BPR-Syariah.pptx
7-BPR-Syariah.pptx
 
Bank syariah
Bank syariahBank syariah
Bank syariah
 
Bank syarie28099ah
Bank syarie28099ahBank syarie28099ah
Bank syarie28099ah
 

Dernier

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Dernier (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

BANK SYARIAH DAN KONSEP DASARNYA

  • 1. BAB 9 BANK UMUM BERDASAR PRINSIP SYARIAH Oleh : Julio Valdano Abram
  • 2. Dasar Hukum 1. UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah , sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
  • 3. Pokok-pokok ketentuan yang ditetapkan oleh BI memuat antara lain: a. Kegiatan usaha dan produk-produk bank berdasarkan prinsip syariah. b. Pembentukan dan dewan pengawas Syariah. c. Persyaratan bagi pembukaan kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah.
  • 4. Terjadi revisi pada UU No.7 Thun 1992 Tentang Perbankan Pasal 6 huruf m. Perubahan ini pada dasarnya menyangkut tiga hal, yaitu: a. Istilah “prinsip bagi hasil” diganti dengan prinsip syariah, meskipun esensinya tidak berbeda. b. Ketentuan rinci semula ditetapkan dengan “peraturan pemerintah” kemudian diganti denga ketentuan Bank Indonesia” c. UU yang lama hanya menyebutkan prisnsip bagi hasil dalam hal penyediaan dana saja, sedangkan UU yang baru menyebutkan prinsip bagi hasil dalam hal penyediaan dana dan juga dalam “kegiatan lain”. Keiatan lain bisa diterjemahkan dalam banyak hal yang mencakup penghimpunan dana dan penggunaan dana.
  • 5. Bank umum yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dapat juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah melalui: A. Pendirian kantor cabang atau kantor dibawah kantor cabang baru: atau B. Pengubahan kantor cabang atau kantor dibawah kantor cabang yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional menjadi kantor yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
  • 6. • Bank Umum yang sejak awal kegiatannya berdasarkan prisnsip syariah tidak diperbolehkan melakukan kegiatan usaha secara konvensional. • Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip syariah tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan secara konvensional. • Bank Perkreditan Rakyat yang melaksanakan kegiatannya secara konvensional tidak diperkenankan melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.
  • 7. Pengertian a. Bank Konvensional Bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunana dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga tau sejumlah imbalan dalam presentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. Persentase tertentu ini biasanya ditetapkan per tahun. b. Bank Syariah Bank yang dalam aktivitasnya, baik penghimpun dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil.
  • 8. Hingga awal tahun 2005 terdapat 3 Bank UmumSyariah dan 16 Unit Usaha Syariah. • Bank Umum Syariah: 1. Bank Muamalat Indonesia (BMI) 2. Bank Syariah Mandiri (BSM) 3. Bank Syariah Indonesia • Unit Usaha Syariah 1. Bank IFI Syariah 2. Bank Danamon Syariah 3. BRI Syariah 4. Bank Niaga Syariah 5. Bank Permata Syariah 6. BNI syariah 7. BII Syariah 8. Bank Riau Syariah 9. Bank Jabar Syariah 10. Bank Sumut Syariah 11. Bank DKI Syariah 12. Bank Lombok NTB 13. Bank Aceh Syariah 14. Bank Kalsel Syariah 15. HSBC Syariah 16. BTN Syariah
  • 9. Perbedaan Bank Konvensional dengan Bank Syariah Perbedaan Falsafah Bank Syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank konvensional justru kebalikannya. Konsep Pengelolaan Dana Nasabah Dalam sistem bank syariah, dana nasabah dikelola dalam bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi berbeda dengan deposito pada Bank Konvensional dimana deposito merupakan upaya membungakan uang.
  • 10. Kewajiban mengelola Zakat Bank syariah diwajibkan menjadi pengelola zakat yaitu dalam arti wajib membayar zakat, menghimpun, mengadministrasikannya dan menditribusikannya. Struktur Organisasi Didalam struktur organisasi Bank Syariah diharuskan adanya Dewan Pengawas Syaraih (DPS). DPS dibawahi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN).
  • 11. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional secara ringkas. NO Bank Syariah Bank Konvensional 1 Berinvestasi pada sesuatu yang halal Bebas Nilai 2 Atas dasar bagi hasil, margin keuntungan dan dan fee Sistem Bunga 3 Besaran bagi hasil berubah- ubah tergantung kinerja usaha Besarannya tetap 4 Profit dan Falah oriented Profit Oriented 5 Pola hubungan kemitraan Hubungan debitur-kreditur 6 Ada dewan pengawas syariah Tidak ada lembaga sejenis
  • 12. Dewan Pengawas, Dewan Komisaris, dan Direksi Berdasarkan Prinsip Syariah, kepengurusan Bank syariah terdiri dari Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Dewan Pengawas Syariah yang berkedudukan di kantor pusat bank. Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b. Memiliki kemampuan dalam menjalankan tugasnya. c. Menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan tersebut harus memiliki integritas yang baik.
  • 13. • Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya 2 (dua)orang. • Jumlah Dewan Direksi sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang. • Bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dapat menempatkan WNA sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
  • 14. Kegiatan Usaha Bank Syariah • Prinsip Kegiatan Usaha Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 32/34/KEP/DIR 2 Mei 1999, Prinsip kegiatan Bank Syariah adalah: - Hiwalah - Qardh - Ijarah - Al Qard Ul Hassan - Ijarah Wa Iqtina - Al Rahn - Istishna - Salam - Kafalah - Sharf - Mudharabah - Ujr - Murabahah - Wadi’ah - Musyarakah - Wakalah
  • 15. Kegiatan Usaha Bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi: 1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang meliputi:  Giro berdasarkan prinsip wadi’ah  Tabungan berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah  Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah  Bentuk lain berdasarkan prinsip wadi’ah atau mudharabah
  • 16. 2. Melakukan Penyaluran Dana Melalui:  Transaksi jual beli berdasrkan prinsip murabahah, ishtisna,ijarah, salam dan jual beli lainnya.  Pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip mudharabah, musyarakah. 3. Memberikan jasa-jasa  Memindahkan uang berdasrkan prinsip wakalah  Menyediakan tempat penyimapana barang dan surat berharga berdasrkan prinsip wadia’ah yad amanah. 4. Melakukan Kegiatan Lain, seperti:  Melakukan prinsip valuta asing berdasarkan prinsip sharf  Melakukan kegiatan penyertaan modal mealui prinsip musyarakah 5. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetuji oleh Dewan Syariah Nasional.
  • 17. Badan Hukum Dan Pendirian  Badan Hukum Bentuk badan hukum suatu bank berdasarkan prinsip syariah dapat berupa: 1) Perseroan Terbatas 2) Koperasi 3) Perusahaan daerah  Pendirian Bank berdasarkan prinsip syariah hanya dapat didirikan dan melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah dengan izin direksi BI.
  • 18. Bank tersebut hanya dapat di dirikan oleh : 1) Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia 2) Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia dengan warga negara asing dan/atau badan hukum asing secara kemitraan.  Modal Modal disetor untuk mendirikan bank berdasarkan prinsip syariah ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp. 3 triliun. Modal disetor bagi bank yang berbentuk badan hukum koperasi adalah simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah sebagaimana di atur dalam UU tentang Perkoperasian.
  • 19. Kepemilikan Bank Syariah Kepemilikan bank berdasarkan prinsip syariah oleh badan hukum Indonesia setinggi-tingginya sebesar modal sendiri bersih badan hukum yang bersangkutan. Modal sendiri bersih merupakan : • Penjumlahan dari modal di setor, cadangan dan laba, dikurangi penyertaan dan kerugian , bagi badan hukum Perseroan Terbatas/Perusahaan Daerah, atau • Penjumlahan dari simpanan pokok, simpanan wajib, hibah, modal penyertaan, dana cadangan, dan sisa hasil usaha, di kurangi penyertaan dan kerugian, bagi badan hukum koperasi
  • 20. Yang dapat menjadi pemilik bank berdasarkan prinsip syariah adalah pihak-pihak yang :  Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BI.  Menurut penilaian Bank Indonesia yang bersangkutan memiliki Integritas yang baik. Pemilik bank yang memiliki integritas yang baik antara lain adalah pihak - pihak yang memiliki akhlak dan moral yang baik, mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional bank yang sehat, serta dinilai layak dan wajar untuk menjadi pemegang saham bank.
  • 21. Bank Muamalat • Produk-produk bank Muamalat: a) Penyaluran dana: Produk penyaluran dana yang ditawarkan oleh bank Muamalat meliputi hal-hal berikut ini: 1) Pembiayaan atas dasar prinsip Murabahah. 2) Pembiayaan atas dasar prinsip Bai Bithaman Ajil 3) Pembiayaan dengan prinsip Mudharabah. 4) Pembiayaan atas dasar prinsip Musyarakah. 5) Pembiayaan atas dasar prinsip Quardh ul Hasan.
  • 22. b) Penghimpunan Dana Bank tidak memberikan imbalan berupa bunga atas dana yang disimpan oleh nasabah didalam bank. Imbalannya diberikan atas dasar prinsip bagi hasil. Produk-produk penghimpunan dana ini meliputi: 1. Deposito atas dasar prinsip Mudharabah. 2. Tabungan atas dasar prinsip Mudharabah. 3. Giro atas dasar prinsip Wadiah.