SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  6
Télécharger pour lire hors ligne
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




               Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat
              di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya

                               Anastasia Susiani Nugroho, Andrian, Marselius
                                 Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya

            Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran burnout yang dialami perawat dan
            penggunaan bentuk strategi coping yang dapat mereduksi stres perawat. Penelitian ini
            merupakan total population study. Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah
            perawat yang bekerja di ruang rawat inap berjumlah 82 orang, terdiri dari 39 perempuan
            dan 43 laki-laki. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket, yang terdiri dari
            angket terbuka dan tertutup, adapun angket tertutup meliputi burnout dan coping stres.Hasil
            analisis menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap menggunakan kedua jenis strategi
            coping stres dengan kategori sedang, problem focused coping dengan persentase 53,7%
            dan emotional focused coping sebesar 57,3%. Burnout yang dihasilkan termasuk dalam
            kategori rendah (68,3%) dan sangat rendah (26,8%).

            Kata kunci: burnout, coping stres, perawat, rumah sakit jiwa

         Kerja merupakan suatu kebutuhan                      Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan
manusia yang sangat beragam, berkembang, dan                  fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan
dapat berubah seiring berjalannya waktu. Dewasa               yang berkualitas oleh pihak rumah sakit. Mutu
ini, banyak orang yang bekerja tidak pada                     pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh
keahlian/keinginannya sehingga mengalami stres                beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan
kerja dan berdampak menimbulkan burnout                       adalah sumber daya manusia (SDM), yang
(kelelahan kerja). Burnout merupakan respon                   meliputi tenaga medis (dokter, perawat) dan non
yang berkepanjangan terkait faktor penyebab stres             medis. Menurut Gunarsa (1995) pekerjaan
yang terus-menerus terjadi di tempat kerja di                 seorang perawat harus mengutamakan pelayanan
mana hasilnya merupakan perpaduan antara                      karena perawat berhubungan langsung dengan
pekerja dan pekerjaannya (Papalia, 2007).                     pasien sehingga harus mengetahui kebutuhan
Penelitian yang diterbitkan dalam Health Science              pasien yang merupakan konsumen utama di
Journal (Malliarou, Moustaka, Konstantinidis,                 rumah sakit. Salah satu performa sebuah rumah
2008) mengungkapkan bahwa sekarang ini                        sakit diukur dari performa perawatnya sehingga
semakin banyak ditemukan burnout di dalam                     seorang perawat harus memiliki kemampuan
lingkungan      kerja.   Banyak     faktor   yang             interpersonal yang tinggi, terutama rasa empati.
memengaruhi munculnya gejala burnout tersebut.                Menurut      Dewi      (dalam    PPNI,     2001)
Dalam tulisannya, para peneliti menyimpulkan                  mengungkapkan bahwa perawat merupakan motor
bahwa faktor lingkungan, seperti kerja sama tim               suatu rumah sakit sehingga perlu adanya
dan shift kerja turut memengaruhi munculnya                   pemberdayaan yang maksimal. Keperawatan
sindrom burnout. Maslach di dalam Papalia                     merupakan salah satu bentuk pelayanan yang
(2007) mengemukakan bahwa burnout dapat                       menjadi bagian integral dari sistem pelayanan
terjadi pada orang yang profesinya terkait dengan             kesehatan. Perawat selalu mengadakan interaksi
pelayanan masyarakat (guru, terapis, pekerja                  langsung dengan pasien, keluarga, tim kesehatan
sosial, polisi, dan pekerja rumah sakit) di mana              dan lingkungannya (Priharjo, 1995).
mereka      akan     merasa    frustrasi   dengan                     Permasalahan terkait perawat juga terjadi
ketidakmampuannya untuk membantu masyarakat                   di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya.
dengan baik dan optimal.                                      Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala
         Rumah sakit merupakan salah satu bentuk              Bidang Keperawatan diperoleh informasi bahwa
sarana kesehatan yang diselenggarakan baik oleh               terdapat salah satu permasalahan yang masih
pemerintah maupun swasta. Rumah sakit di dalam                dihadapi yaitu dalam hal operasional, yakni
menjalankan       fungsinya   diharapkan    dapat             kekurangan SDM terutama tenaga perawat dan
memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan                  dokter. Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada
pelayanan      kesehatan    kepada     masyarakat.            perawat Rumah Sakit Jiwa Menur menyebabkan
                                                         1
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




terjadinya penurunan motivasi ketika perawat            coping: individu berpegang teguh pada
melakukan atau melaksanakan pekerjaanya.                pendiriannya dan memperjuangkan apa yang
Sebagian besar para perawat di rumah sakit jiwa         diinginkan, dan mengubah situasi agresif. Seeking
memiliki kecenderungan untuk bekerja lebih              support coping: mencari bantuan dan dukungan
santai dan waktu yang tersedia cukup banyak             dari orang lain untuk mengatasi situasi stres.
sehingga menjadikan mereka mengalami stres              Planful problem solving: indvidu membuat
kerja karena merasa dirinya menganggur. Pada            rencana tindakan dan mengubah situasi untuk
perawat yang bertugas shift pagi-siang merasa           memecahkan masalah yang sedang dihadapinya.
santai dalam pekerjaannya karena ada bantuan            Yang kedua ialah Coping yang berfokus pada
dari perawat yang sedang magang, namun pada             emosi/emotion-focused coping sebagai usaha
perawat shift malam merasa kewalahan dengan             untuk menurunkan emosi negatif yang dirasakan
jumlah perawat yang lebih sedikit dan terkadang         ketika sedang menghadapi masalah atau tekanan.
pasien mengalami gaduh gelisah di tengah malam.         Emotion focused coping terdiri dari lima jenis
Ada juga yang mengatakan bentuk pelayanan               ,yaitu Self control: invididu mengontrol perasaan
yang monoton menjadikan mereka jenuh bekerja            dan      tindakannya.      Distancing:    individu
dan tidak bisa mengembangkan potensi yang ada           menggambarkan usaha-usaha untuk melepaskan
di dalam diri mereka.                                   diri dengan menyibukkan diri dalam berbagai
        Hasil survey awal burnout melalui               aktivitas.     Positive    reappraisal:   individu
pengisian angket dari 25 orang perawat di ruang         mengubah pemikiran dirinya secara positif dan
rawat inap dapat dijelaskan bahwa sebanyak 36%          mengandung         nilai     religius.   Accepting
(9 orang) perawat tergolong dalam tahap 1, yaitu        responsibility: individu mengenali peran dirinya
masih belum dijumpai adanya stres kerja diantara        terhadap masalah dan belajar dari pengalaman
mereka, 24% (6 orang) perawat tergolong dalam           yang ada.        Escape avoidance:        individu
tahap 2, yaitu mulai adanya kejenuhan dan stres         menghindari atau melarikan diri dari lingkungan
kerja namun masih dapat menekan/mengatasi hal           secara nyata.
tersebut, 20% (5 orang) perawat tergolong dalam                  Rutter       (dalam      Smeth,     1994)
tahap 3, yakni perawat tersebut sudah memasuki          menambahkan strategi coping yang efektif adalah
tingkat stres kerja yang sedang, mereka akan            sesuai dengan jenis dan situasi stres yang dialami
berusaha untuk mempertimbangkan cara-cara               individu tersebut. Taylor (dalam Smeth, 1994)
dalam mengurangi stres kerjanya, dan 20% (5             juga mengungkapkan keberhasilan suatu coping
orang) perawat yang terakhir tergolong dalam            yang dilakukan individu tergantung pada
tahap 5, yakni mereka sudah memasuki tahapan            penggabungan pemilihan jenis coping sesuai
yang sangat rentan dalam pekerjaanya dan mulai          permasalahan yang dihadapi daripada mencari
mengalami terjadinya burnout.                           satu strategi yang paling cocok.

Coping stres                                            Burnout

        Menurut     Sarafino     (2008)   coping               Burnout merupakan istilah yang menunjuk
merupakan suatu proses dimana individu mencoba          pada sindroma yang merupakan kumpulan respon
untuk mengelola jarak yang ada diantara tuntutan-       individu terhadap stres. Burnout merupakan
tuntutan dengan sumber daya yang mereka                 respon yang berkepanjangan terkait faktor
gunakan dalam menghadapi situasi stressful.             penyebab stres yang terus-menerus terjadi tempat
        Weiten (2010) mengungkapkan coping              kerja di mana hasilnya merupakan perpaduan
adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk         antara pekerja dan pekerjaannya (Papalia, 2007).
mengatasi masalah atau menangani emosi yang                    Weiten (2010) menjelaskan bahwa burnout
umumnya bersifat negatif.                               meliputi kelelahan fisik, kelelahan mental, dan
Menurut Sarafino (2008) dan Folkman (dalam              emosi yang disebabkan stres yang berhubungan
Wortman, 1992) terdapat dua jenis coping stres,         dengan pekerjaan, yang biasa terjadi pada
yaitu coping yg berfokus pada masalah/problem-          individu yang bekerja dalam bidang pelayanan
solving focused coping sebagai usaha untuk              sosial. Kelelahan fisik yang terjadi dapat meliputi
mengurangi tuntutan dari situasi yang dapat             merasakan berkurangnya tenaga, merasa lemah,
menimbulkan stres atau meningkatkan sumber              atau kelelahan yang kronis. Kelelahan mental
daya untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang        dapat dimunculkan dengan tingginya sikap negatif
menyebabkan stres tersebut. Problem focused             pada seseorang, pekerjaan, dan hidupnya.
coping terdiri dari tiga jenis, yaitu Confrontive       Kelelahan emosi terkait adanya perasaan tidak

                                                    2
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




berdaya, tidak berpengharapan, dan merasa                  merupakan perempuan, yakni sebanyak 43 subjek
terjebak atau terperangkap dalam pekerjaannya.             (52,4%) dan sisanya sebesar 47,6% merupakan
         Menurut Baron dan Greenberg (2003)                laki-laki. Subjek dalam penelitian ini mayoritas
terdapat dua faktor penyebab yang menimbulkan              berusia 20-30 tahun (48,8%).
terjadinya        burnout,        yaitu:      faktor
eksternal/lingkungan       kerja,   yaitu   kondisi        Deskripsi variabel penelitian
pekerjaan yang buruk, kurang adanya promosi
jabatan, prosedur aturan yang kaku, dan tuntutan                    Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, maka
pekerjaan, gaya kepemimpinan, dan faktor                   diperoleh faktor utama penyebab stres dapat
internal, yaitu usia, jenis kelamin, harga diri, dan       dinyatakan bahwa sebesar 43,9% subjek memilih
kepribadian.                                               faktor pekerjaan sebagai pendorong utama yang
         Menurut Maslach dan Jackson (dalam                menyebabkan stres, 22% subjek memilih
Sarafino, 2008) Terdapat tiga komponen yang                keluarga, 14,6% menjawab tidak ada, dan 19,5%
sering digunakan untuk menjelaskan terjadinya              menjawab lain-lain. Pilihan jawaban lain-lain
burnout, yaitu kelelahan emosi; pada kondisi ini,          meliputi kekurangan uang dan faktor lawan jenis.
rasa lelah muncul begitu saja tanpa sebelumnya
didahului oleh pengeluaran energi yang berarti.            Analisis butir dan reliabilitas pengukuran
Selain itu, rasa lelah ini tidak dapat hilang,
meskipun individu tersebut sudah melakukan                         Hasil analisis butir dan reliabilitas untuk
istirahat selama beberapa hari. Kelelahan emosi            variabel burnout dan coping stres berturut-turut
ditandai dengan munculnya rasa marah, depresi,             adalah 0,276-0,874 dan 0,968, serta 0,220-0,831
dan mudah tersinggung. Depersonalisasi; suatu              dan 0,972.
kondisi kecenderungan individu untuk menjauh
atau menghilang dari lingkungannya, bahkan tidak           Distribusi frekuensi burnout
memperdulikan orang-orang di sekitarnya dan                  Kategori      Interval     Frekuensi       Persentase
bersikap negatif. Feeling of low accomplishment;              Sangat
suatu kondisi ketika individu merasa bahwa                    tinggi      X > 125,8           1               1,2%
dirinya tidak mampu atau tidak puas melakukan                 Tinggi      103,6< X
tugas yang dibebankan padanya secara tepat.                                <125,8             1               1,2%
                                                              Sedang      81,4< X
                                                                           <103,6             2               2,4 %
                                                              Rendah      59,2< X
                     Metode                                                 <81,4             56          68,3%
                                                              Sangat
        Penelitian ini merupakan total population             rendah      X < 59,2            22          26,8 %
study, subjek penelitian ini adalah seluruh                    Total                          82          100 %
populasi perawat yang bekerja di ruang rawat inap
Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya               yang         Nilai mean ideal problem focused coping antar
berjumlah 82 orang, terdiri dari 36 laki-laki dan          ruangan
46 perempuan, dan peneliti akan mengambil                   No     Ruang Kerja           Mean          Kategori
keseluruhannya. Proses analisis data akan diawali            1   Puri Anggrek            49,08          Sedang
dengan uji validitas dan reliabilitas skala yang             2   Flamboyan               47,54          Sedang
digunakan. Apabila skala tidak valid bila sig>0,05           3   Wijaya Kusuma           59,50          Tinggi
dan r<0,3; dan reliabel (α< 0,7; Nunnally, 1978),            4   Puri Mitra              47,29          Sedang
maka akan dilakukan pengguguran butir sampai                 5   Gelatik                 49,36          Sedang
skala valid dan reliabel. Selanjutnya akan                   6   Kenari                  46,14          Sedang
dilakukan distribusi frekuensi dan tabulasi silang
menggunakan spss 16.00.                                    Nilai mean ideal emotional focused coping
                                                           antar ruangan
                                                            No    Ruang Kerja         Mean         Kategori
                       Hasil                                 1   Puri Anggrek         76,46         Sedang
                                                             2   Flamboyan            72,39         Sedang
Deskripsi subjek penelitian                                  3   Wijaya Kusuma        93,00         Tinggi
                                                             4   Puri Mitra           74,00         Sedang
                                                             5   Gelatik              76,86         Sedang
       Subjek penelitian dalam penelitian ini                6   Kenari               73,57         Sedang
berjumlah 82 subjek. Subjek sebagian besar

                                                       3
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




                                                                                                                           Bahasan
Tabulasi silang PFC dan ruang kerja
                                           Ruang                                                               Distribusi frekuensi nilai mean ideal dari
            Puri            Flam        Wijaya   Puri                                      Tota        problem focused coping yang digunakan subjek
KTP                                                              Gela            Ken
           Anggr            boya        Kusum    Mitr                                       l
FC
             ek               n           a       a
                                                                  tik            ari                   termasuk dalam kategori sedang (53,7%).
           F %              F %         F % F %                  F       %       F   % F       %       Distribusi frekuensi nilai mean ideal dari
San                                                                      1                     1       emotional focused coping yang digunakan oleh
gat                                                      7               4                     5
Ting                                    1   71           ,               ,                 1   ,       subjek dan termasuk dalam kategori sedang
 gi        0       0        0       0   0   ,5   1       1       2       8       0   0     3   9       (57,3%). Penggunaan coping stres pada perawat
                                                         1               3           3         2       ruang rawat inap tersebut termasuk dalam kategori
                   3                                     4               5           5         4
Ting               0,               2       7,           ,               ,           ,     2   ,       sedang, artinya ada kekonsistenan dalam diri
 gi        4       8        3       3   1   1    2       3       5       7       5   7     0   4       subjek, hal ini berarti pada masalah yang
                                                         7               3           5         5
                   6                                     8               5           0         3
                                                                                                       membutuhkan       penyelesaian     subjek    akan
Seda               9,       1       7       14   1       ,               ,           ,     4   ,       menggunakan coping stres berupa problem
 ng        9       2        0       7   2   ,3   1       6       5       7       7   1     4   7       focused coping, dan pada masalah yang hanya
                                                                                     7         1
Ren                                                                                  ,         ,       perlu penurunan emosi negatif maka akan
dah        0       0        0       0   0   0    0       0       0       0       1   1     1   2       menggunakan emotional focused coping, ataupun
San                                                                      1                             kombinasi dari kedua coping. Menurut Rutter
gat                                                                      4           7         4
Ren                                         7,                           ,           ,         ,       (dalam Smeth, 1994) keefektifan penggunaan
dah        0       0        0       0   1   1    0       0       2       3       1   1     4   9       suatu coping tergantung pada cara pemilihan
                   1                1                    1               1           1         1
Tota       1       0        1       0   1   10   1       0       1       0       1   0     8   0
                                                                                                       ketepatan coping sesuai dengan permasalahan
 l         3       0        3       0   4   0    4       0       4       0       4   0     2   0       yang ada.
                                                                                                               Berdasarkan hasil wawancara enam orang
Tabulasi silang EFC dan ruang kerja                                                                    subjek penelitian terkait tabel 20, permasalahan
                          Ruang                                                                        utama yang mereka hadapi yaitu terkait keluarga
   K
                        Wija
                                             Tot                                                       dan pekerjaan yang meliputi, kenaikan biaya
               Puri Fla  ya    Puri
   TE
               Ang  mbo Kusu   Mitr Gel  Ken
                                              al                                                       hidup tidak diimbangi dengan kenaikan gaji,
   FC
               grek yan  ma     a   atik ari                                                           kurangnya sumber daya perawat pada shift malam
               F % F % F % F % F % F % F %                                                             menjadikan perawat yang bertugas cukup
      Sa
      ng                                                                                               kewalahan apabila ada pasien yang gelisah di
      at                                    7                                              1           malam hari, banyaknya waktu menganggur/santai
      Ti                                    1                        7                     3           karena adanya perawat yang magang sehingga
      ng                                1   ,                        ,                 1   ,
      gi       0        0       0   0   0   5    0   0       1       1       0   0     1   4           subjek merasa kemampuannya tidak dapat
                                    2                1               5           2                     berkembang, dan adanya gangguan selama
      Ti                7           3       7        4               0           8
      ng                ,           ,       ,        ,               ,           ,     1   2
                                                                                                       bekerja (suara TV, sesama teman kerja yang
      gi       1        7       3   0   1   1    2   3       7       0       4   6     8   2           saling      bercakap-cakap).        Permasalahan-
                        9           7       1        8               2           5         5           permasalahan yang dialami sebagian subjek
   Se                   2           7       4        5               8           7         8
   da          1        ,       1   ,       ,    1   ,               ,           ,     4   ,           tersebut merupakan sumber stres yang bersifat
   ng          2        3       0   0   2   3    2   7       4       6       8   2     8   5           negatif (distress) yang dapat memengaruhi
   Re                                                                            7         1           penurunan kinerja subjek.
   nd                                                                            ,         ,
   ah          0        0       0   0   0   0    0   0       0       0       1   1     1   2                    Distribusi frekuensi nilai mean ideal
   Sa                                                                                                  burnout, sebanyak 56 orang subjek penelitian
   ng
   zat                                                               1                                 memiliki burnout dengan kategori rendah
   Re                                       7                        4           7         4           (68,3%) kemudian dilanjutkan 22 orang
   nd                                       ,                        ,           ,         ,
   ah          0        0       0   0   1   1    0   0       2       3       1   1     4   9           subjek dengan kategori sangat rendah
                        1           1       1        1               1           1         1           (26,8%). Weiten (2010) menjelaskan burnout
   To          1        0       1   0   1   0    1   0       1       0       1   0     8   0
   tal         3        0       3   0   4   0    4   0       4       0       4   0     2   0           terdiri dari kelelahan fisik, emosi, dan mental
                                                                                                       dalam diri individu terkait              dengan
                                                                                                       pekerjaanya terutama dalam bidang pelayanan
                                                                                                       sosial. Perawat merupakan salah satu dari
                                                                                                       pekerja sosial yang paling rentan mengalami
                                                                                                       burnout karena selain harus berinteraksi
                                                                                                       langsung dengan pasien dan keluarganya
                                                                                                       dalam waktu yang tidak singkat, perawat juga
                                                                                                   4
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




memiliki karakteristik tugas atau lingkungan             rumah sakit dapat menyiasati kurangnya jumlah
kerja yang bersifat kompleks, dan terkadang              perawat pada shift malam sehingga dapat
berkaitan dengan keselamatan jiwa seseorang.             mencegah meningkatnya burnout pada perawat
Burnout yang terjadi pada sebagian besar                 yang bekerja di shift malam.
subjek termasuk dalam kategori rendah dan                        Saran-saran yang dapat diberikan untuk
                                                         dapat meminimalisasi kelemahan pada penelitian
sangat rendah dikarenakan subjek sudah
                                                         selanjutnya yaitu: sebaiknya penelitian ini
memiliki strategi coping yang dirasa efektif             dilakukan menggunakan metode kualitatif agar
sehingga tidak berdampak pada hal-hal yang               dapat lebih dilakukan probing dan mendalami
buruk terkait pekerjaannya.                              permasalahan yang sedang dialami subjek
                                                         sehingga tidak menimbulkan bias. Penelitian
                   Simpulan                              selanjutnya diharapkan menambahkan kaitan
                                                         dukungan sosial dengan pemilihan strategi coping
         Strategi coping stres yang digunakan oleh       stres.
perawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
meliputi dua jenis, yaitu problem focused coping                         Pustaka Acuan
dan emotional focused coping. Coping stres dapat
membantu subjek dalam menghadapi situasi                 Aronson, E. & Pines, A. (1988). Career burnout:
stressful/burnout. Penggunaan strategi coping            Causes & cures. New York:
yang efektif sesuai dengan permasalahan yang                Free Press.
sedang dihadapi dapat meminimalkan terjadinya            Azwar, S. (2000). Tes prestasi: Fungsi dan
stres/burnout di tempat kerja.                           pengembangan pengukuran prestasi
                                                            belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
                                                         Bahtiar, Y. & Suarli, S. (2009). Manajemen
                  Kelemahan                              keperawatan dengan pendekatan
                                                            praktis. Jakarta: Erlangga.
         Penelitian    ini memiliki     beberapa         Baron, R. A. & Grennberg, J. (2003). Behavior in
keterbatasan, yaitu: adanya singkatan di dalam           organizations: Understanding
memberikan simbol untuk jenis kelamin                       and managing the human side of work (8th ed.).
menjadikan jumlah perawat laki-laki dan                  Upper Saddle River: Pearson
perempuan pada hasil olahan angket tidak sama               Education.
dengan data yang diberikan oleh pendamping.              Chesham, D. J., Quine, L., & Rutter, D. R. (1993).
Adanya keterbatasan peneliti dalam menggali              Social psychological
jawaban-jawaban yang kurang jelas, seperti lain-            approaches to health. New York: Harverster
lain, tidak ada. Adanya bias/faking good antara          Wheatsheaf.
hasil angket dan wawancara sehingga terjadi              Dubrin, J. A. (1994). Applying psychology:
ketidaksesuaian antara keduanya. Peneliti kurang         Individual and organizational
memiliki kemampuan yang baik di dalam                       effectiveness. New Jersey: Prentice-Hall inc.
membahasakan hasil penelitian. Berdasarkan hasil         Elcom. (2010). Seri belajar kilat SPSS 17.
wawancara di akhir penelitian baru disadari              Yogyakarta: Andi Offset.
adanya faktor dukungan sosial di dalam pemilihan         Farber, B. A. (1985). Stress and burnout in the
strategi coping stres.                                   human service professions. New
                                                            York: Pergamon Press.
                                                         Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (1995).
                     Saran                               Psikologi perawatan. Jakarta: BPK
                                                            Gunung Mulia Hadi, S
         Bagi perawat, sebaiknya perawat dapat           Maherawati, H. (2007). Perbedaan stres dan
menyeimbangkan antara penggunaan problem                 intensitas rokok ditinjau dari coping
focused coping dan emotional focused coping                 stres pada perokok mahasiswa. (Skripsi tidak
sehingga tidak berdampak buruk pada keseharian           diterbitkan). Fakultas Psikologi
dan kinerjanya.                                             Universitas Surabaya.
         Bagi rumah sakit, walaupun hasil                Malliarou, M. M., Moustaka, E. C., &
penelitian menunjukkan bahwa mayoritas subjek            Konstantinidis, T. C. (2008). Burnout of
penelitian mengalami burnout pada kategori                  nursing personnel in a regional university
rendah dan sangat rendah, namun sebaiknya pihak          hospital. Health Science Journal,

                                                     5
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)




   2(3), 140-152.
Nurvida, H. (1997). Hubungan antara motivasi
berprestasi dengan gejala
   burnout pada polantas di Satlantas Polwiltabes
Surabaya. (Skripsi tidak
   diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas
Surabaya.
Ogden, J. (2004). Health psychology (3rd ed.).
New York: Open University.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D.
(2007). Human development (10th
  ed.). New York: McGraw Hill.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
(2011). Perawat, ujung tombak pelayanan
kesehatan. Jakarta: Penulis.
Priharjo, R. (1995). Etika keperawatan.
Yogyakarta: Kanisius.
Riduwan. (2006). Dasar-dasar statistika.
Bandung: Alfabeta.
Robbins, S. P. (2008). Perilaku organisasi:
Organizational behavior (12th ed.).
   Jakarta: Salemba Empat.
Sarafino, E. P. (2008). Health biopsychosocial
interactions (6th ed.). New York:
   John Willey& Sons, Inc.
Sihotang, I. N. (2004). Burnout pada karyawan
ditinjau dari persepsi terhadap
   lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin.
Jurnal Psyche,1(1), 9-17.
Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta:
Grasindo.
Soebekti, S. (2007). Hubungan kemampuan
penyesuaian diri dengan burnout
   buruh linting rokok Prima Lestari. (Skripsi
tidak diterbitkan). Fakultas
   Psikologi Universitas Surabaya.
Sudjana. (1992). Metoda statistika. Bandung:
Tarsito.
Suryabrata, S. (2009). Metodologi penelitian.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Weiten, W. (2010). Psychology: Themes and
variations (8th ed.). California:
   Wadworth.
Widyawati, S. N. (2012). Konsep dasar
keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Wolf, L. V., Weitzel, M. H., & Fuerst, E. V.
(1984). Dasar-dasar ilmu
   keperawatan. Jakarta: Gunung Agung.
Wortman, C. B. & Loftus, E. F. (1992).
Psychology (4th ed.). USA: McGraw Hill
   inc.




                                                    6

Contenu connexe

Tendances

Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Ade Rahman
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...KANDA IZUL
 
Konsep Keperawatan
Konsep KeperawatanKonsep Keperawatan
Konsep KeperawatanNursestikes
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanUwes Chaeruman
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,pjj_kemenkes
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanYabniel Lit Jingga
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020ardiners
 
Teori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanTeori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanKelvinPolapa
 
Teori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanTeori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanKelvinPolapa
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Amalia Senja
 
1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesionalrosellamarie
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanasep nababan
 
Model keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineModel keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineNs. Lutfi
 
223 222-1-pb
223 222-1-pb223 222-1-pb
223 222-1-pbBudi Leo
 

Tendances (20)

Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (1st meeting)
 
Betty neuman’s
Betty neuman’sBetty neuman’s
Betty neuman’s
 
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKA...
 
Konsep Keperawatan
Konsep KeperawatanKonsep Keperawatan
Konsep Keperawatan
 
Model Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori KeperawatanModel Konsep & Teori Keperawatan
Model Konsep & Teori Keperawatan
 
Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 Peran, Fungsi dan tugas Perawat, Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
Peran, Fungsi dan tugas Perawat,
 
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawanMakalah 2011 wasis eko kurniawan
Makalah 2011 wasis eko kurniawan
 
Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3Keperawatan komunitas 3
Keperawatan komunitas 3
 
Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020Dokumentasi gadar 2020
Dokumentasi gadar 2020
 
Teori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanTeori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newman
 
Teori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newmanTeori model healt_care_system_newman
Teori model healt_care_system_newman
 
Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa Proses keperawatan kesehatan jiwa
Proses keperawatan kesehatan jiwa
 
1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional1. konsep dasar keperawatan profesional
1. konsep dasar keperawatan profesional
 
Konsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatanKonsep dasar keperawatan
Konsep dasar keperawatan
 
Florence nightingale
Florence nightingaleFlorence nightingale
Florence nightingale
 
Model keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levineModel keperawatan menurut levine
Model keperawatan menurut levine
 
Terapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTLTerapi Realitas APTL
Terapi Realitas APTL
 
223 222-1-pb
223 222-1-pb223 222-1-pb
223 222-1-pb
 
TERAPI REALITAS
TERAPI REALITAS TERAPI REALITAS
TERAPI REALITAS
 

Similaire à Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya

Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaNotesyaAAmanupunnyo
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanyounkOyounk
 
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...Annisa Novita
 
paplau 1.docx
paplau 1.docxpaplau 1.docx
paplau 1.docxDanCxk
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutikpjj_kemenkes
 
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf ljuwitajambi114
 
Kemampuan menjadi model.pptx
Kemampuan menjadi model.pptxKemampuan menjadi model.pptx
Kemampuan menjadi model.pptxninaprayogi1
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxNatasyaAlBaihaqi1
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sjuwitajambi114
 
Landasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluargaLandasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluargaindrayani2002
 
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxmanajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxNandaMaisyuri1
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theoryanmeyshie
 
teory peplau.docx
teory peplau.docxteory peplau.docx
teory peplau.docxDanCxk
 
Analisis jurnal jiwa
Analisis  jurnal  jiwaAnalisis  jurnal  jiwa
Analisis jurnal jiwaana ana
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Septian Muna Barakati
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatanpjj_kemenkes
 

Similaire à Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya (20)

Model konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwaModel konseptual dalam kep. jiwa
Model konseptual dalam kep. jiwa
 
model konseptual keperawatan
model konseptual keperawatanmodel konseptual keperawatan
model konseptual keperawatan
 
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...
Pengaruh stres kerja terhadap prestasi kerja dan identifikasi manajemen stres...
 
paplau 1.docx
paplau 1.docxpaplau 1.docx
paplau 1.docx
 
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi TerapeutikDasar-dasar Komunikasi Terapeutik
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf lTUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
TUGAS JUWITA 233001090101.pdf tugas pdf l
 
Kemampuan menjadi model.pptx
Kemampuan menjadi model.pptxKemampuan menjadi model.pptx
Kemampuan menjadi model.pptx
 
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptxTEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
TEORI_MODEL_KEPERAWATAN_konsep_keperawatan_pptx.pptx
 
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay sanalays 1 progres with ensabilop shlllay s
analays 1 progres with ensabilop shlllay s
 
Landasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluargaLandasan teoritis keperawatan keluarga
Landasan teoritis keperawatan keluarga
 
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptxmanajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
manajemen gangguan psikososial pada pasien kritis.pptx
 
Lazarus’s theory
Lazarus’s theoryLazarus’s theory
Lazarus’s theory
 
teory peplau.docx
teory peplau.docxteory peplau.docx
teory peplau.docx
 
Analisis jurnal jiwa
Analisis  jurnal  jiwaAnalisis  jurnal  jiwa
Analisis jurnal jiwa
 
Betty neumann
Betty neumannBetty neumann
Betty neumann
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak)
 
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
Makalah terapi aktivitas kelompok (tak) AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam KeperawatanKomunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
Komunikasi dan Hubungan Terapeutik dalam Keperawatan
 

Plus de KANDA IZUL

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaKANDA IZUL
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...KANDA IZUL
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATKANDA IZUL
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...KANDA IZUL
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...KANDA IZUL
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...KANDA IZUL
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitasKANDA IZUL
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKANDA IZUL
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatanKANDA IZUL
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945KANDA IZUL
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKANDA IZUL
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMKANDA IZUL
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUKANDA IZUL
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...KANDA IZUL
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...KANDA IZUL
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...KANDA IZUL
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...KANDA IZUL
 
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIK
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIKMODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIK
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIKKANDA IZUL
 

Plus de KANDA IZUL (20)

Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesiaGangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
Gangguan tidur pada anak usia bawa tiga tahun lima kota di indonesia
 
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN KESETIAAN PASIEN ( SURVEY PADA PASIEN B...
 
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWATJURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
JURNAL PERSEPSI TERHADAP PERTAHANAN BIROKRASI DAN STRES KERJA PERAWAT
 
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN STRES PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT TIPE...
 
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARA...
 
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
JURNAL PELAYANAN ASURANSI KESEHATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI RSUD KABUPATEN SE...
 
Konsep seksualitas
Konsep seksualitasKonsep seksualitas
Konsep seksualitas
 
KONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGAKONSEP KELUARGA
KONSEP KELUARGA
 
Proses keperawatan
Proses keperawatanProses keperawatan
Proses keperawatan
 
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
Memahami arti dan pentingnya pembukaan uud 19945
 
KONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKITKONSEP SEHAT SAKIT
KONSEP SEHAT SAKIT
 
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAMKONSEP SAKIT DALAM ISLAM
KONSEP SAKIT DALAM ISLAM
 
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAMKONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
KONSEP HIDUP SEHAT DALAM ISLAM
 
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAMURGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
URGENSI MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
JURNAL HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, ISI PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN PEKERJAAN...
 
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS ...
 
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
JURNAL PERILAKU SEKSUAL ANAK USIA PRA REMAJA DI SEKITAR LOKALISASI DAN FAKTOR...
 
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DEPO MEDROKSIPROGESTERON ASETAT DENGAN GANGGUAN MENST...
 
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIK
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIKMODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIK
MODEL-MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN KLINIK
 

Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya

  • 1. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) Studi Deskriptif Burnout dan Coping Stres pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya Anastasia Susiani Nugroho, Andrian, Marselius Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran burnout yang dialami perawat dan penggunaan bentuk strategi coping yang dapat mereduksi stres perawat. Penelitian ini merupakan total population study. Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah perawat yang bekerja di ruang rawat inap berjumlah 82 orang, terdiri dari 39 perempuan dan 43 laki-laki. Teknik pengambilan data menggunakan metode angket, yang terdiri dari angket terbuka dan tertutup, adapun angket tertutup meliputi burnout dan coping stres.Hasil analisis menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap menggunakan kedua jenis strategi coping stres dengan kategori sedang, problem focused coping dengan persentase 53,7% dan emotional focused coping sebesar 57,3%. Burnout yang dihasilkan termasuk dalam kategori rendah (68,3%) dan sangat rendah (26,8%). Kata kunci: burnout, coping stres, perawat, rumah sakit jiwa Kerja merupakan suatu kebutuhan Keberhasilan rumah sakit dalam menjalankan manusia yang sangat beragam, berkembang, dan fungsinya ditandai dengan adanya mutu pelayanan dapat berubah seiring berjalannya waktu. Dewasa yang berkualitas oleh pihak rumah sakit. Mutu ini, banyak orang yang bekerja tidak pada pelayanan rumah sakit sangat dipengaruhi oleh keahlian/keinginannya sehingga mengalami stres beberapa faktor, diantaranya yang paling dominan kerja dan berdampak menimbulkan burnout adalah sumber daya manusia (SDM), yang (kelelahan kerja). Burnout merupakan respon meliputi tenaga medis (dokter, perawat) dan non yang berkepanjangan terkait faktor penyebab stres medis. Menurut Gunarsa (1995) pekerjaan yang terus-menerus terjadi di tempat kerja di seorang perawat harus mengutamakan pelayanan mana hasilnya merupakan perpaduan antara karena perawat berhubungan langsung dengan pekerja dan pekerjaannya (Papalia, 2007). pasien sehingga harus mengetahui kebutuhan Penelitian yang diterbitkan dalam Health Science pasien yang merupakan konsumen utama di Journal (Malliarou, Moustaka, Konstantinidis, rumah sakit. Salah satu performa sebuah rumah 2008) mengungkapkan bahwa sekarang ini sakit diukur dari performa perawatnya sehingga semakin banyak ditemukan burnout di dalam seorang perawat harus memiliki kemampuan lingkungan kerja. Banyak faktor yang interpersonal yang tinggi, terutama rasa empati. memengaruhi munculnya gejala burnout tersebut. Menurut Dewi (dalam PPNI, 2001) Dalam tulisannya, para peneliti menyimpulkan mengungkapkan bahwa perawat merupakan motor bahwa faktor lingkungan, seperti kerja sama tim suatu rumah sakit sehingga perlu adanya dan shift kerja turut memengaruhi munculnya pemberdayaan yang maksimal. Keperawatan sindrom burnout. Maslach di dalam Papalia merupakan salah satu bentuk pelayanan yang (2007) mengemukakan bahwa burnout dapat menjadi bagian integral dari sistem pelayanan terjadi pada orang yang profesinya terkait dengan kesehatan. Perawat selalu mengadakan interaksi pelayanan masyarakat (guru, terapis, pekerja langsung dengan pasien, keluarga, tim kesehatan sosial, polisi, dan pekerja rumah sakit) di mana dan lingkungannya (Priharjo, 1995). mereka akan merasa frustrasi dengan Permasalahan terkait perawat juga terjadi ketidakmampuannya untuk membantu masyarakat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. dengan baik dan optimal. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Rumah sakit merupakan salah satu bentuk Bidang Keperawatan diperoleh informasi bahwa sarana kesehatan yang diselenggarakan baik oleh terdapat salah satu permasalahan yang masih pemerintah maupun swasta. Rumah sakit di dalam dihadapi yaitu dalam hal operasional, yakni menjalankan fungsinya diharapkan dapat kekurangan SDM terutama tenaga perawat dan memperhatikan fungsi sosial dalam memberikan dokter. Keterbatasan jumlah tenaga kerja pada pelayanan kesehatan kepada masyarakat. perawat Rumah Sakit Jiwa Menur menyebabkan 1
  • 2. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) terjadinya penurunan motivasi ketika perawat coping: individu berpegang teguh pada melakukan atau melaksanakan pekerjaanya. pendiriannya dan memperjuangkan apa yang Sebagian besar para perawat di rumah sakit jiwa diinginkan, dan mengubah situasi agresif. Seeking memiliki kecenderungan untuk bekerja lebih support coping: mencari bantuan dan dukungan santai dan waktu yang tersedia cukup banyak dari orang lain untuk mengatasi situasi stres. sehingga menjadikan mereka mengalami stres Planful problem solving: indvidu membuat kerja karena merasa dirinya menganggur. Pada rencana tindakan dan mengubah situasi untuk perawat yang bertugas shift pagi-siang merasa memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. santai dalam pekerjaannya karena ada bantuan Yang kedua ialah Coping yang berfokus pada dari perawat yang sedang magang, namun pada emosi/emotion-focused coping sebagai usaha perawat shift malam merasa kewalahan dengan untuk menurunkan emosi negatif yang dirasakan jumlah perawat yang lebih sedikit dan terkadang ketika sedang menghadapi masalah atau tekanan. pasien mengalami gaduh gelisah di tengah malam. Emotion focused coping terdiri dari lima jenis Ada juga yang mengatakan bentuk pelayanan ,yaitu Self control: invididu mengontrol perasaan yang monoton menjadikan mereka jenuh bekerja dan tindakannya. Distancing: individu dan tidak bisa mengembangkan potensi yang ada menggambarkan usaha-usaha untuk melepaskan di dalam diri mereka. diri dengan menyibukkan diri dalam berbagai Hasil survey awal burnout melalui aktivitas. Positive reappraisal: individu pengisian angket dari 25 orang perawat di ruang mengubah pemikiran dirinya secara positif dan rawat inap dapat dijelaskan bahwa sebanyak 36% mengandung nilai religius. Accepting (9 orang) perawat tergolong dalam tahap 1, yaitu responsibility: individu mengenali peran dirinya masih belum dijumpai adanya stres kerja diantara terhadap masalah dan belajar dari pengalaman mereka, 24% (6 orang) perawat tergolong dalam yang ada. Escape avoidance: individu tahap 2, yaitu mulai adanya kejenuhan dan stres menghindari atau melarikan diri dari lingkungan kerja namun masih dapat menekan/mengatasi hal secara nyata. tersebut, 20% (5 orang) perawat tergolong dalam Rutter (dalam Smeth, 1994) tahap 3, yakni perawat tersebut sudah memasuki menambahkan strategi coping yang efektif adalah tingkat stres kerja yang sedang, mereka akan sesuai dengan jenis dan situasi stres yang dialami berusaha untuk mempertimbangkan cara-cara individu tersebut. Taylor (dalam Smeth, 1994) dalam mengurangi stres kerjanya, dan 20% (5 juga mengungkapkan keberhasilan suatu coping orang) perawat yang terakhir tergolong dalam yang dilakukan individu tergantung pada tahap 5, yakni mereka sudah memasuki tahapan penggabungan pemilihan jenis coping sesuai yang sangat rentan dalam pekerjaanya dan mulai permasalahan yang dihadapi daripada mencari mengalami terjadinya burnout. satu strategi yang paling cocok. Coping stres Burnout Menurut Sarafino (2008) coping Burnout merupakan istilah yang menunjuk merupakan suatu proses dimana individu mencoba pada sindroma yang merupakan kumpulan respon untuk mengelola jarak yang ada diantara tuntutan- individu terhadap stres. Burnout merupakan tuntutan dengan sumber daya yang mereka respon yang berkepanjangan terkait faktor gunakan dalam menghadapi situasi stressful. penyebab stres yang terus-menerus terjadi tempat Weiten (2010) mengungkapkan coping kerja di mana hasilnya merupakan perpaduan adalah upaya yang dilakukan oleh individu untuk antara pekerja dan pekerjaannya (Papalia, 2007). mengatasi masalah atau menangani emosi yang Weiten (2010) menjelaskan bahwa burnout umumnya bersifat negatif. meliputi kelelahan fisik, kelelahan mental, dan Menurut Sarafino (2008) dan Folkman (dalam emosi yang disebabkan stres yang berhubungan Wortman, 1992) terdapat dua jenis coping stres, dengan pekerjaan, yang biasa terjadi pada yaitu coping yg berfokus pada masalah/problem- individu yang bekerja dalam bidang pelayanan solving focused coping sebagai usaha untuk sosial. Kelelahan fisik yang terjadi dapat meliputi mengurangi tuntutan dari situasi yang dapat merasakan berkurangnya tenaga, merasa lemah, menimbulkan stres atau meningkatkan sumber atau kelelahan yang kronis. Kelelahan mental daya untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang dapat dimunculkan dengan tingginya sikap negatif menyebabkan stres tersebut. Problem focused pada seseorang, pekerjaan, dan hidupnya. coping terdiri dari tiga jenis, yaitu Confrontive Kelelahan emosi terkait adanya perasaan tidak 2
  • 3. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) berdaya, tidak berpengharapan, dan merasa merupakan perempuan, yakni sebanyak 43 subjek terjebak atau terperangkap dalam pekerjaannya. (52,4%) dan sisanya sebesar 47,6% merupakan Menurut Baron dan Greenberg (2003) laki-laki. Subjek dalam penelitian ini mayoritas terdapat dua faktor penyebab yang menimbulkan berusia 20-30 tahun (48,8%). terjadinya burnout, yaitu: faktor eksternal/lingkungan kerja, yaitu kondisi Deskripsi variabel penelitian pekerjaan yang buruk, kurang adanya promosi jabatan, prosedur aturan yang kaku, dan tuntutan Berdasarkan hasil distribusi frekuensi, maka pekerjaan, gaya kepemimpinan, dan faktor diperoleh faktor utama penyebab stres dapat internal, yaitu usia, jenis kelamin, harga diri, dan dinyatakan bahwa sebesar 43,9% subjek memilih kepribadian. faktor pekerjaan sebagai pendorong utama yang Menurut Maslach dan Jackson (dalam menyebabkan stres, 22% subjek memilih Sarafino, 2008) Terdapat tiga komponen yang keluarga, 14,6% menjawab tidak ada, dan 19,5% sering digunakan untuk menjelaskan terjadinya menjawab lain-lain. Pilihan jawaban lain-lain burnout, yaitu kelelahan emosi; pada kondisi ini, meliputi kekurangan uang dan faktor lawan jenis. rasa lelah muncul begitu saja tanpa sebelumnya didahului oleh pengeluaran energi yang berarti. Analisis butir dan reliabilitas pengukuran Selain itu, rasa lelah ini tidak dapat hilang, meskipun individu tersebut sudah melakukan Hasil analisis butir dan reliabilitas untuk istirahat selama beberapa hari. Kelelahan emosi variabel burnout dan coping stres berturut-turut ditandai dengan munculnya rasa marah, depresi, adalah 0,276-0,874 dan 0,968, serta 0,220-0,831 dan mudah tersinggung. Depersonalisasi; suatu dan 0,972. kondisi kecenderungan individu untuk menjauh atau menghilang dari lingkungannya, bahkan tidak Distribusi frekuensi burnout memperdulikan orang-orang di sekitarnya dan Kategori Interval Frekuensi Persentase bersikap negatif. Feeling of low accomplishment; Sangat suatu kondisi ketika individu merasa bahwa tinggi X > 125,8 1 1,2% dirinya tidak mampu atau tidak puas melakukan Tinggi 103,6< X tugas yang dibebankan padanya secara tepat. <125,8 1 1,2% Sedang 81,4< X <103,6 2 2,4 % Rendah 59,2< X Metode <81,4 56 68,3% Sangat Penelitian ini merupakan total population rendah X < 59,2 22 26,8 % study, subjek penelitian ini adalah seluruh Total 82 100 % populasi perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang Nilai mean ideal problem focused coping antar berjumlah 82 orang, terdiri dari 36 laki-laki dan ruangan 46 perempuan, dan peneliti akan mengambil No Ruang Kerja Mean Kategori keseluruhannya. Proses analisis data akan diawali 1 Puri Anggrek 49,08 Sedang dengan uji validitas dan reliabilitas skala yang 2 Flamboyan 47,54 Sedang digunakan. Apabila skala tidak valid bila sig>0,05 3 Wijaya Kusuma 59,50 Tinggi dan r<0,3; dan reliabel (α< 0,7; Nunnally, 1978), 4 Puri Mitra 47,29 Sedang maka akan dilakukan pengguguran butir sampai 5 Gelatik 49,36 Sedang skala valid dan reliabel. Selanjutnya akan 6 Kenari 46,14 Sedang dilakukan distribusi frekuensi dan tabulasi silang menggunakan spss 16.00. Nilai mean ideal emotional focused coping antar ruangan No Ruang Kerja Mean Kategori Hasil 1 Puri Anggrek 76,46 Sedang 2 Flamboyan 72,39 Sedang Deskripsi subjek penelitian 3 Wijaya Kusuma 93,00 Tinggi 4 Puri Mitra 74,00 Sedang 5 Gelatik 76,86 Sedang Subjek penelitian dalam penelitian ini 6 Kenari 73,57 Sedang berjumlah 82 subjek. Subjek sebagian besar 3
  • 4. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) Bahasan Tabulasi silang PFC dan ruang kerja Ruang Distribusi frekuensi nilai mean ideal dari Puri Flam Wijaya Puri Tota problem focused coping yang digunakan subjek KTP Gela Ken Anggr boya Kusum Mitr l FC ek n a a tik ari termasuk dalam kategori sedang (53,7%). F % F % F % F % F % F % F % Distribusi frekuensi nilai mean ideal dari San 1 1 emotional focused coping yang digunakan oleh gat 7 4 5 Ting 1 71 , , 1 , subjek dan termasuk dalam kategori sedang gi 0 0 0 0 0 ,5 1 1 2 8 0 0 3 9 (57,3%). Penggunaan coping stres pada perawat 1 3 3 2 ruang rawat inap tersebut termasuk dalam kategori 3 4 5 5 4 Ting 0, 2 7, , , , 2 , sedang, artinya ada kekonsistenan dalam diri gi 4 8 3 3 1 1 2 3 5 7 5 7 0 4 subjek, hal ini berarti pada masalah yang 7 3 5 5 6 8 5 0 3 membutuhkan penyelesaian subjek akan Seda 9, 1 7 14 1 , , , 4 , menggunakan coping stres berupa problem ng 9 2 0 7 2 ,3 1 6 5 7 7 1 4 7 focused coping, dan pada masalah yang hanya 7 1 Ren , , perlu penurunan emosi negatif maka akan dah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 menggunakan emotional focused coping, ataupun San 1 kombinasi dari kedua coping. Menurut Rutter gat 4 7 4 Ren 7, , , , (dalam Smeth, 1994) keefektifan penggunaan dah 0 0 0 0 1 1 0 0 2 3 1 1 4 9 suatu coping tergantung pada cara pemilihan 1 1 1 1 1 1 Tota 1 0 1 0 1 10 1 0 1 0 1 0 8 0 ketepatan coping sesuai dengan permasalahan l 3 0 3 0 4 0 4 0 4 0 4 0 2 0 yang ada. Berdasarkan hasil wawancara enam orang Tabulasi silang EFC dan ruang kerja subjek penelitian terkait tabel 20, permasalahan Ruang utama yang mereka hadapi yaitu terkait keluarga K Wija Tot dan pekerjaan yang meliputi, kenaikan biaya Puri Fla ya Puri TE Ang mbo Kusu Mitr Gel Ken al hidup tidak diimbangi dengan kenaikan gaji, FC grek yan ma a atik ari kurangnya sumber daya perawat pada shift malam F % F % F % F % F % F % F % menjadikan perawat yang bertugas cukup Sa ng kewalahan apabila ada pasien yang gelisah di at 7 1 malam hari, banyaknya waktu menganggur/santai Ti 1 7 3 karena adanya perawat yang magang sehingga ng 1 , , 1 , gi 0 0 0 0 0 5 0 0 1 1 0 0 1 4 subjek merasa kemampuannya tidak dapat 2 1 5 2 berkembang, dan adanya gangguan selama Ti 7 3 7 4 0 8 ng , , , , , , 1 2 bekerja (suara TV, sesama teman kerja yang gi 1 7 3 0 1 1 2 3 7 0 4 6 8 2 saling bercakap-cakap). Permasalahan- 9 7 1 8 2 5 5 permasalahan yang dialami sebagian subjek Se 2 7 4 5 8 7 8 da 1 , 1 , , 1 , , , 4 , tersebut merupakan sumber stres yang bersifat ng 2 3 0 0 2 3 2 7 4 6 8 2 8 5 negatif (distress) yang dapat memengaruhi Re 7 1 penurunan kinerja subjek. nd , , ah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 Distribusi frekuensi nilai mean ideal Sa burnout, sebanyak 56 orang subjek penelitian ng zat 1 memiliki burnout dengan kategori rendah Re 7 4 7 4 (68,3%) kemudian dilanjutkan 22 orang nd , , , , ah 0 0 0 0 1 1 0 0 2 3 1 1 4 9 subjek dengan kategori sangat rendah 1 1 1 1 1 1 1 (26,8%). Weiten (2010) menjelaskan burnout To 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 8 0 tal 3 0 3 0 4 0 4 0 4 0 4 0 2 0 terdiri dari kelelahan fisik, emosi, dan mental dalam diri individu terkait dengan pekerjaanya terutama dalam bidang pelayanan sosial. Perawat merupakan salah satu dari pekerja sosial yang paling rentan mengalami burnout karena selain harus berinteraksi langsung dengan pasien dan keluarganya dalam waktu yang tidak singkat, perawat juga 4
  • 5. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) memiliki karakteristik tugas atau lingkungan rumah sakit dapat menyiasati kurangnya jumlah kerja yang bersifat kompleks, dan terkadang perawat pada shift malam sehingga dapat berkaitan dengan keselamatan jiwa seseorang. mencegah meningkatnya burnout pada perawat Burnout yang terjadi pada sebagian besar yang bekerja di shift malam. subjek termasuk dalam kategori rendah dan Saran-saran yang dapat diberikan untuk dapat meminimalisasi kelemahan pada penelitian sangat rendah dikarenakan subjek sudah selanjutnya yaitu: sebaiknya penelitian ini memiliki strategi coping yang dirasa efektif dilakukan menggunakan metode kualitatif agar sehingga tidak berdampak pada hal-hal yang dapat lebih dilakukan probing dan mendalami buruk terkait pekerjaannya. permasalahan yang sedang dialami subjek sehingga tidak menimbulkan bias. Penelitian Simpulan selanjutnya diharapkan menambahkan kaitan dukungan sosial dengan pemilihan strategi coping Strategi coping stres yang digunakan oleh stres. perawat di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya meliputi dua jenis, yaitu problem focused coping Pustaka Acuan dan emotional focused coping. Coping stres dapat membantu subjek dalam menghadapi situasi Aronson, E. & Pines, A. (1988). Career burnout: stressful/burnout. Penggunaan strategi coping Causes & cures. New York: yang efektif sesuai dengan permasalahan yang Free Press. sedang dihadapi dapat meminimalkan terjadinya Azwar, S. (2000). Tes prestasi: Fungsi dan stres/burnout di tempat kerja. pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bahtiar, Y. & Suarli, S. (2009). Manajemen Kelemahan keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga. Penelitian ini memiliki beberapa Baron, R. A. & Grennberg, J. (2003). Behavior in keterbatasan, yaitu: adanya singkatan di dalam organizations: Understanding memberikan simbol untuk jenis kelamin and managing the human side of work (8th ed.). menjadikan jumlah perawat laki-laki dan Upper Saddle River: Pearson perempuan pada hasil olahan angket tidak sama Education. dengan data yang diberikan oleh pendamping. Chesham, D. J., Quine, L., & Rutter, D. R. (1993). Adanya keterbatasan peneliti dalam menggali Social psychological jawaban-jawaban yang kurang jelas, seperti lain- approaches to health. New York: Harverster lain, tidak ada. Adanya bias/faking good antara Wheatsheaf. hasil angket dan wawancara sehingga terjadi Dubrin, J. A. (1994). Applying psychology: ketidaksesuaian antara keduanya. Peneliti kurang Individual and organizational memiliki kemampuan yang baik di dalam effectiveness. New Jersey: Prentice-Hall inc. membahasakan hasil penelitian. Berdasarkan hasil Elcom. (2010). Seri belajar kilat SPSS 17. wawancara di akhir penelitian baru disadari Yogyakarta: Andi Offset. adanya faktor dukungan sosial di dalam pemilihan Farber, B. A. (1985). Stress and burnout in the strategi coping stres. human service professions. New York: Pergamon Press. Gunarsa, S. D., & Gunarsa, Y. S. (1995). Saran Psikologi perawatan. Jakarta: BPK Gunung Mulia Hadi, S Bagi perawat, sebaiknya perawat dapat Maherawati, H. (2007). Perbedaan stres dan menyeimbangkan antara penggunaan problem intensitas rokok ditinjau dari coping focused coping dan emotional focused coping stres pada perokok mahasiswa. (Skripsi tidak sehingga tidak berdampak buruk pada keseharian diterbitkan). Fakultas Psikologi dan kinerjanya. Universitas Surabaya. Bagi rumah sakit, walaupun hasil Malliarou, M. M., Moustaka, E. C., & penelitian menunjukkan bahwa mayoritas subjek Konstantinidis, T. C. (2008). Burnout of penelitian mengalami burnout pada kategori nursing personnel in a regional university rendah dan sangat rendah, namun sebaiknya pihak hospital. Health Science Journal, 5
  • 6. Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) 2(3), 140-152. Nurvida, H. (1997). Hubungan antara motivasi berprestasi dengan gejala burnout pada polantas di Satlantas Polwiltabes Surabaya. (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Ogden, J. (2004). Health psychology (3rd ed.). New York: Open University. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2007). Human development (10th ed.). New York: McGraw Hill. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). (2011). Perawat, ujung tombak pelayanan kesehatan. Jakarta: Penulis. Priharjo, R. (1995). Etika keperawatan. Yogyakarta: Kanisius. Riduwan. (2006). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta. Robbins, S. P. (2008). Perilaku organisasi: Organizational behavior (12th ed.). Jakarta: Salemba Empat. Sarafino, E. P. (2008). Health biopsychosocial interactions (6th ed.). New York: John Willey& Sons, Inc. Sihotang, I. N. (2004). Burnout pada karyawan ditinjau dari persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis dan jenis kelamin. Jurnal Psyche,1(1), 9-17. Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Grasindo. Soebekti, S. (2007). Hubungan kemampuan penyesuaian diri dengan burnout buruh linting rokok Prima Lestari. (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Sudjana. (1992). Metoda statistika. Bandung: Tarsito. Suryabrata, S. (2009). Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Weiten, W. (2010). Psychology: Themes and variations (8th ed.). California: Wadworth. Widyawati, S. N. (2012). Konsep dasar keperawatan. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wolf, L. V., Weitzel, M. H., & Fuerst, E. V. (1984). Dasar-dasar ilmu keperawatan. Jakarta: Gunung Agung. Wortman, C. B. & Loftus, E. F. (1992). Psychology (4th ed.). USA: McGraw Hill inc. 6