SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
Télécharger pour lire hors ligne
Pengelolaan Spesimen Klinis
LEGIONELLOSIS
1
Pendahuluan
• Legionellosis : Penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat
emerging diseases. Penyakit legionella dan Pontiac
fever adalah tipe yang sering menyebabkan legionelosis
• Penyakit legionella lebih berat dibanding Pontiac fever
• Sejarah :Pada tanggal 21 - 24 Juli 1976
diselenggarakan konvensi tahunan tentang
Pennsylvania's Legiun Amerika ke-58 di Hotel Bellevue-
Stratford di Philadelphia. ada 182 peserta konvensi
mengalami gejala pneumonia : dengan demam, batuk,
dan radang paru paru. Secepatnya, 34 individu
meningggal disebabkan penyakit atau mengalami
komplikasi (CFR 18,7%)
• Penyebab : Agent Bakteri Legionella pneumophila ( ada
sekitar 39 spesies Legionella ) , 2 – 5 % dari total
pneumoniae
Pendahuluan
• Gejalanya tidak khas, gejalanya lebih mirip bakteri lain
penyebab pneumoniae
• Merupakan penyakit saluran napas bawah
• Inkubasi 2 – 10 hari, Kasus di belanda > 10 hari
• Penyakit Legionella tidak ditularkan dari manusia
ke manusia ??, kuman ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui sumber – sumber air seperti tower
pendingin udara, serta sumber – sumber air yang
tercemar oleh legionella.
• Penularan Legionella: masuk kedalam tubuh manusia
dengan cara menghirup udara yang tercemar.
• Semua orang bisa terkena terutama usia pertengahan
dan yang terbanyak adalah usia yang lebih tua,
5
Di Lingkungan
6
Prinsip Dasar Pengelolaan
Spesimen PIE
• Pengelolaan spesimen bertujuan →
mendapatkan spesimen dengan kualitas baik
dan kuantitas cukup.→ sesuai SOP
• Pengelolaan spesimen yang baik akan
mencegah spesimen rusak selama proses
pengiriman dan memberikan hasil
pemeriksaan yang akurat.
• Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk
penetapan diagnosa.
• Pengelolaan spesimen meliputi pengambilan,
penanganan, penyimpanan, pengepakan,
pengiriman serta metode pencatatan dan
pelaporan. → sesuai SOP
KUALITAS SPESIMEN
BURUK !!
Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity Penanganan Spesimen
Biosafety (WHO) : Prinsip
penyimpanan, teknologi dan praktek
yg dilaksanakan dlm rangka
melindungi pekerja laboratorium dari
paparan bahan-2 berbahaya potensial
(patogen & toxin) serta tidak
mencemari lingkungan sekitarnya
Biosecurity : Upaya perlindungan
perorangan dan institusi
(laboratorium) thd usaha
pencurian, penyalahgunaan,
pengalihan, pelepasan dengan
sengaja dari bahan biologi
berbahaya (patogen & toxin) dan
sabotage
Terpapar MO Patogen,
Kecelakaan, terkena
Benda tajam
Bahaya di Laboratorium Bahaya di lapangan
Spesimen Aman
9
• Urine : mendeteksi
Antigen Legionella
(lipopolisakarida)
• Sputum
• Darah
JENIS SPESIMEN
Persiapan untuk Pengambilan
Spesimen
10
Dalam pengelolan spesimen yang
pertama dan yang paling utama : CUCI
TANGAN !
Prinsip dasar kewaspadaan Universal
(Biosafety &Biosecurity)
 Penggunaan APD yang cukup
Jas laboratorium
Sarung tangan disposable
Masker disposable
Goggle (pelindung mata)
Tutup kepala
Sepatu tertutup
 Desinfektasi
Mencuci tangan dengan
desinfektan sebelum dan
sesudah
Menjaga kebersihan
ruangan dengan
desinfektan
13
1. Container Steril spesimen
Urine (Air kemih) dan
sputum
2. Plastik Klip atau Plastik
pembungkus Pot Urin
3. Pengambilan darah
Peralatan dan
Bahan
Wadah Penampung Urine untuk
bayi
14
Pengambilan
Spesimen
Urine
Pemeriksaan urine dilakukan untuk deteksi seseorang terinfeksi legionella,
Antigen legionella dapat terdeteksi sampai beberapa hari sejak gejala
15
Pengambilan
Spesimen
Sputum
16
Pengambilan
Spesimen
Darah
PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN
SPESIMEN
Peraturan internasional transportasi
agen yang infeksius
UNCETDG ICAO IATA
TRANSPORT OF
INFECTIOUS SUBSTANCES
Scientific background to the 13th revised edition of the UN Model
Regulations regarding the requirements for transporting infectious
substances
2003
United Nations Committee of
Experts on the Transport of
Dangerous Good
International
Civil Aviation
Organization
International Air
Transport
Association
Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
Transportasi Agen menular (Infectious
Substances) tunduk pada peraturan nasional
dan internasional :
1. Penggunaan yang tepat dari bahan
kemasan
2. Label yang tepat, Notifikasi
Kepatuhan:
1. Mengurangi kemungkinan paket
pengiriman rusak
2. Meminimalkan paparan
3. Meningkatkan efisiensi operator dan
meningkatkan kepercayaan dalam
pengiriman paket
Kategori Bahan
Infeksius
Sesuai dengan Regulasi
(IATA)
• Kategori A
• Kategori B
• Kategori A, adalah Bahan yang
dapat menyebabkan kecacatan
permanen, mengancam kesehatan
atau menyebabkan penyakit yang
fatal pada manusia maupun
hewan.
• Diberi tanda UN 2814 jika
menyebabkan penyakit pada
manusia atau hewan.
• Diberi tanda UN 2900 jika
menyebabkan penyakit pada
hewan saja
• Kategori B, adalah agen infeksius
yang tidak memenuhi kriteria pada
kategori A.
• Merupakan Bahan Biologis
(Biological Substances) yang tidak
masuk dalam kategori A
• Dianggap mempunyai risiko lebih
rendah.
• Diberi tanda UN 3373
20
KATEGORI BAHAN INFEKSIUS
22
Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan
Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
23
• Spesimen pasien harus dilakukan
tatalaksana sebagai UN3373,
"Substansi Biologis, Kategori B", ketika
akan diangkut/ditransportasikan
dengan tujuan diagnostik atau
investigasi.
• Semua spesimen harus dikemas untuk
mencegah kerusakan dan tumpahan.
Adapun system yang digunakan
adalah dengan menggunakan tiga lapis
(Three Layer Pacakging) sesuai
dengan pedoman dari WHO dan
International Air Transport Association
(IATA).
PENGEPAKAN DAN
PENGIRIMAN
SPESIMEN
24
Dokumen, data pasien,
W1, kuisioner
Penyelidikan
Epidemiologi
Pengepakan dan Pengiriman
Dalam wadah plastic,
lekatkan di luar box
Ditujukan sesuai dengan Laboratorium Pemeriksa
Lokasi Masing-masing Daerah/Propinsi
26
Jalur darat
27
METODE PEMERIKSAAN
Kultur legionella
• Gold standar Diagnostik laboratorium penyakit
infeksi Legionella adalah Kultur
• Media yang digunakan adalah BCYE (buffered
charcoal yeast extract) dengan supplemen dan
antibiotik untuk menekan kemungkinan bakteri
lain yang ada pada sampel
• Sensitifitas dan spesifitas kultur
Jenis sampel Sensitifitas Spesifitas
Air lingkungan 6 – 65 % 100 %
Sputum 5 – 70 % 100 %
Transtracheal aspirate 30 – 90 % 100 %
Lung biopsy 90 – 99 % 100 %
Darah 10 – 30 % 100 %
Uji Aglutinasi
• Diteteskan reagen latex pada obyek gelas.
• Diambil koloni tersangka denngan
menggunakan ose.
• Diletakkan pada reagen latex tersebut,
campur hingga homogen.
• Hasil positif bila ada aglutinasi.
• Hasil negatif bila tidak ada aglutinasi
PCR → menjadi pilihan
Beberapa Pemeriksaan antigen
legionella
• Bahan pemeriksaan swab Biofilm, Swab debu
• Immunocromatographic methode
• Minimum Ag : 106-108
Beberapa Pemeriksaan antigen
legionella
• Bahan pemeriksaan Urine
• Immunocromatographic methode
• Minimum Ag : 106-108
Mendeteksi antibodi legionella
• Pemeriksaan antibodi terhadap legionella menjadi
kurang penting seiring dengan munculnya RDT antigen
• Mendeteksi antibodi IgG/IgA/IgM
• Spesimen yang digunakan adalah serum
• Sensitifitas pemeriksaan 70 – 90 % , spesifitas 95 – 99
%
Thank you
Terimakasih
34

Contenu connexe

Similaire à Penatalaksanaan Legionella.pdf

Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darahBiomedis Teknisi
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahMuhammadSubhan713040
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Joni Iswanto
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxMuhammadSyifaMaududd
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020ILKKM SG BULOH
 
Materi IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptxMateri IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptxjehandra1
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxShintaDinyanti1
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxMulyantiUnisaBandung
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxAuliaEko
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxkharisma74
 
ppt Streptococcus sp.pptx
ppt Streptococcus sp.pptxppt Streptococcus sp.pptx
ppt Streptococcus sp.pptxtiara732994
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorPatenPisan1
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimenpjj_kemenkes
 

Similaire à Penatalaksanaan Legionella.pdf (20)

Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Genap ii pengambilan sepesimen darah
Genap ii   pengambilan sepesimen darahGenap ii   pengambilan sepesimen darah
Genap ii pengambilan sepesimen darah
 
Makalah cairan otak
Makalah cairan otakMakalah cairan otak
Makalah cairan otak
 
Tatalaksana Isolasi Mandiri Pasien COVID-19
Tatalaksana Isolasi Mandiri Pasien COVID-19 Tatalaksana Isolasi Mandiri Pasien COVID-19
Tatalaksana Isolasi Mandiri Pasien COVID-19
 
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalahPOWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
POWERPOINT PPI COVID beserta latar belakang masalah
 
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)Masalah infeksi di sarkes(revisi)
Masalah infeksi di sarkes(revisi)
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptxPengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
Pengendalian Lingkungan Perawatan Pasien COVID -19.pptx
 
Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020Typhoid dan Cholera 2020
Typhoid dan Cholera 2020
 
Power Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharaniPower Point tiara dian maharani
Power Point tiara dian maharani
 
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.pptINFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
INFEKSI_NOSOKOMIAL.ppt
 
Materi IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptxMateri IDK dr Enty.pptx
Materi IDK dr Enty.pptx
 
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptxKELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
KELOMPOK 1 IKK DOK ERNA.pptx
 
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptxPRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI 1_KDK_Mulyanti.pptx
 
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptxMateri-PPI-untuk-Umum.pptx
Materi-PPI-untuk-Umum.pptx
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
 
ppt Streptococcus sp.pptx
ppt Streptococcus sp.pptxppt Streptococcus sp.pptx
ppt Streptococcus sp.pptx
 
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon SurveyorWorkshop PPI Untuk Calon Surveyor
Workshop PPI Untuk Calon Surveyor
 
Makalah imunologi
Makalah imunologiMakalah imunologi
Makalah imunologi
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 

Dernier

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 

Dernier (9)

materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 

Penatalaksanaan Legionella.pdf

  • 2. Pendahuluan • Legionellosis : Penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat emerging diseases. Penyakit legionella dan Pontiac fever adalah tipe yang sering menyebabkan legionelosis • Penyakit legionella lebih berat dibanding Pontiac fever • Sejarah :Pada tanggal 21 - 24 Juli 1976 diselenggarakan konvensi tahunan tentang Pennsylvania's Legiun Amerika ke-58 di Hotel Bellevue- Stratford di Philadelphia. ada 182 peserta konvensi mengalami gejala pneumonia : dengan demam, batuk, dan radang paru paru. Secepatnya, 34 individu meningggal disebabkan penyakit atau mengalami komplikasi (CFR 18,7%) • Penyebab : Agent Bakteri Legionella pneumophila ( ada sekitar 39 spesies Legionella ) , 2 – 5 % dari total pneumoniae
  • 3. Pendahuluan • Gejalanya tidak khas, gejalanya lebih mirip bakteri lain penyebab pneumoniae • Merupakan penyakit saluran napas bawah • Inkubasi 2 – 10 hari, Kasus di belanda > 10 hari • Penyakit Legionella tidak ditularkan dari manusia ke manusia ??, kuman ini masuk kedalam tubuh manusia melalui sumber – sumber air seperti tower pendingin udara, serta sumber – sumber air yang tercemar oleh legionella. • Penularan Legionella: masuk kedalam tubuh manusia dengan cara menghirup udara yang tercemar. • Semua orang bisa terkena terutama usia pertengahan dan yang terbanyak adalah usia yang lebih tua,
  • 4.
  • 6. 6
  • 7. Prinsip Dasar Pengelolaan Spesimen PIE • Pengelolaan spesimen bertujuan → mendapatkan spesimen dengan kualitas baik dan kuantitas cukup.→ sesuai SOP • Pengelolaan spesimen yang baik akan mencegah spesimen rusak selama proses pengiriman dan memberikan hasil pemeriksaan yang akurat. • Pemeriksaan spesimen diperlukan untuk penetapan diagnosa. • Pengelolaan spesimen meliputi pengambilan, penanganan, penyimpanan, pengepakan, pengiriman serta metode pencatatan dan pelaporan. → sesuai SOP KUALITAS SPESIMEN BURUK !!
  • 8. Prinsip – prinsip Biosafety dan Biosecurity Penanganan Spesimen Biosafety (WHO) : Prinsip penyimpanan, teknologi dan praktek yg dilaksanakan dlm rangka melindungi pekerja laboratorium dari paparan bahan-2 berbahaya potensial (patogen & toxin) serta tidak mencemari lingkungan sekitarnya Biosecurity : Upaya perlindungan perorangan dan institusi (laboratorium) thd usaha pencurian, penyalahgunaan, pengalihan, pelepasan dengan sengaja dari bahan biologi berbahaya (patogen & toxin) dan sabotage Terpapar MO Patogen, Kecelakaan, terkena Benda tajam Bahaya di Laboratorium Bahaya di lapangan Spesimen Aman
  • 9. 9 • Urine : mendeteksi Antigen Legionella (lipopolisakarida) • Sputum • Darah JENIS SPESIMEN
  • 11. Dalam pengelolan spesimen yang pertama dan yang paling utama : CUCI TANGAN !
  • 12. Prinsip dasar kewaspadaan Universal (Biosafety &Biosecurity)  Penggunaan APD yang cukup Jas laboratorium Sarung tangan disposable Masker disposable Goggle (pelindung mata) Tutup kepala Sepatu tertutup  Desinfektasi Mencuci tangan dengan desinfektan sebelum dan sesudah Menjaga kebersihan ruangan dengan desinfektan
  • 13. 13 1. Container Steril spesimen Urine (Air kemih) dan sputum 2. Plastik Klip atau Plastik pembungkus Pot Urin 3. Pengambilan darah Peralatan dan Bahan Wadah Penampung Urine untuk bayi
  • 14. 14 Pengambilan Spesimen Urine Pemeriksaan urine dilakukan untuk deteksi seseorang terinfeksi legionella, Antigen legionella dapat terdeteksi sampai beberapa hari sejak gejala
  • 18. Peraturan internasional transportasi agen yang infeksius UNCETDG ICAO IATA TRANSPORT OF INFECTIOUS SUBSTANCES Scientific background to the 13th revised edition of the UN Model Regulations regarding the requirements for transporting infectious substances 2003 United Nations Committee of Experts on the Transport of Dangerous Good International Civil Aviation Organization International Air Transport Association Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
  • 19. Transportasi Agen menular (Infectious Substances) tunduk pada peraturan nasional dan internasional : 1. Penggunaan yang tepat dari bahan kemasan 2. Label yang tepat, Notifikasi Kepatuhan: 1. Mengurangi kemungkinan paket pengiriman rusak 2. Meminimalkan paparan 3. Meningkatkan efisiensi operator dan meningkatkan kepercayaan dalam pengiriman paket Kategori Bahan Infeksius Sesuai dengan Regulasi (IATA) • Kategori A • Kategori B
  • 20. • Kategori A, adalah Bahan yang dapat menyebabkan kecacatan permanen, mengancam kesehatan atau menyebabkan penyakit yang fatal pada manusia maupun hewan. • Diberi tanda UN 2814 jika menyebabkan penyakit pada manusia atau hewan. • Diberi tanda UN 2900 jika menyebabkan penyakit pada hewan saja • Kategori B, adalah agen infeksius yang tidak memenuhi kriteria pada kategori A. • Merupakan Bahan Biologis (Biological Substances) yang tidak masuk dalam kategori A • Dianggap mempunyai risiko lebih rendah. • Diberi tanda UN 3373 20 KATEGORI BAHAN INFEKSIUS
  • 21.
  • 22. 22 Pusat Kebijakan Sistem Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Badan Kebijakan dan Pembangunan Kesehatan
  • 23. 23 • Spesimen pasien harus dilakukan tatalaksana sebagai UN3373, "Substansi Biologis, Kategori B", ketika akan diangkut/ditransportasikan dengan tujuan diagnostik atau investigasi. • Semua spesimen harus dikemas untuk mencegah kerusakan dan tumpahan. Adapun system yang digunakan adalah dengan menggunakan tiga lapis (Three Layer Pacakging) sesuai dengan pedoman dari WHO dan International Air Transport Association (IATA). PENGEPAKAN DAN PENGIRIMAN SPESIMEN
  • 24. 24
  • 25. Dokumen, data pasien, W1, kuisioner Penyelidikan Epidemiologi Pengepakan dan Pengiriman Dalam wadah plastic, lekatkan di luar box
  • 26. Ditujukan sesuai dengan Laboratorium Pemeriksa Lokasi Masing-masing Daerah/Propinsi 26 Jalur darat
  • 28. Kultur legionella • Gold standar Diagnostik laboratorium penyakit infeksi Legionella adalah Kultur • Media yang digunakan adalah BCYE (buffered charcoal yeast extract) dengan supplemen dan antibiotik untuk menekan kemungkinan bakteri lain yang ada pada sampel • Sensitifitas dan spesifitas kultur Jenis sampel Sensitifitas Spesifitas Air lingkungan 6 – 65 % 100 % Sputum 5 – 70 % 100 % Transtracheal aspirate 30 – 90 % 100 % Lung biopsy 90 – 99 % 100 % Darah 10 – 30 % 100 %
  • 29. Uji Aglutinasi • Diteteskan reagen latex pada obyek gelas. • Diambil koloni tersangka denngan menggunakan ose. • Diletakkan pada reagen latex tersebut, campur hingga homogen. • Hasil positif bila ada aglutinasi. • Hasil negatif bila tidak ada aglutinasi
  • 30. PCR → menjadi pilihan
  • 31. Beberapa Pemeriksaan antigen legionella • Bahan pemeriksaan swab Biofilm, Swab debu • Immunocromatographic methode • Minimum Ag : 106-108
  • 32. Beberapa Pemeriksaan antigen legionella • Bahan pemeriksaan Urine • Immunocromatographic methode • Minimum Ag : 106-108
  • 33. Mendeteksi antibodi legionella • Pemeriksaan antibodi terhadap legionella menjadi kurang penting seiring dengan munculnya RDT antigen • Mendeteksi antibodi IgG/IgA/IgM • Spesimen yang digunakan adalah serum • Sensitifitas pemeriksaan 70 – 90 % , spesifitas 95 – 99 %