2. Gender &
Jenis Kelamin
Keduanya digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antara
perempuan dan laki-laki.
More..
“Menurut H.T Wilson
Gender adalah suatu dasar untuk
menentukan faktor budaya dan
kehidupan kolektif dalam
membedakan laki-laki dan
perempuan.”
Gender
Menurut Floyd T. Cullop:
“Istilah sex/jenis kelamin umumnya
digunakan untuk merujuk pada
perseoalan reproduksi dan
aktivitas seksual, selebihnya
digunakan istilah gender.”
Jenis Kelamin
Sosial Budaya
Biologis
Sehingga, Jenis Kelamin adalah perbedaan bentuk,
sifat, dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan,
sedangkan Gender adalah pembagian peran sosial
yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan
berdasarkan jenis kelamin mereka.
3. Ketidakadilan
Gender
Ketidakadilan dan diskriminasi gender
merupakan kondisi tidak adil akibat dari sistem
dan struktur sosial, dimana baik perempuan
maupun laki-laki menjadi korban dari sistem
tersebut.
Tidak
Langsung
Langsung
Perlakuan
atau sikap
Undang-undang
atau kebijakan-
kebijakan
4. Marginalisasi
• Peluang menjadi pembantu rumah tangga lebih banyak perempuan
• Banyak pekerjaan yang dianggap pekerjaan perempuan seperti guru TK, sekretaris, dan
perawat
• Peluang untuk menjadi pimpinan di lingkungan TNI (Jenderal) lebih banyak diberikan kepada
laki-laki
• Teknologi mengambil alih pekerjaan yang biasa dilakukan baik laki-laki ataupun perempuan
Contoh
Proses peminggiran ekonomi/pemiskinan salah satu jenis kelamin. Ketidakadilan ini
sering terjadi di negara berkembang. Kebijakan, tradisi, hingga ilmu pengetahuan bisa
menjadi penyebabnya.
5. Surbodinasi
• Bila seorang istri ingin berpergian ke luar negeri harus ada izin dari suami,
sedangkan suami bisa berpergian tanpa izin dari istri.
Contoh
Keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin lebih penting dibanding jenis kelamin lainnya. Sejak
dahulu ada pandangan yang menempatkan kedudukan dan peran perempuan lebih rendah dari
laki-laki. Sehingga, banyak kasus dalam tradisi hingga aturan birokrasi yang menomor duakan
perempuan.
6. Pandangan Stereotip
• Label perempuan sebagai “Ibu rumah tangga” sangat merugikan mereka saat hendak aktif
dalam kegiatan laki-laki seperti politik, bisnis, maupun birokrasi
• Label laki-laki sebagai “pencari nafkah” menyebabkan apapun yang dilakukan perempuan
dianggap sebagai “sampingan”, sehingga kurang dihargai
Contoh
Pelabelan atau penandaan yang sering kali bersifat negatif dan secara umum melahirkan
ketidak adilan. Salah satu jenis yang melahirkan ketidakadilan dan diskriminasi adalah
stereotip yang bersumber dari pandangan gender karena menyangkut pelabelan
terhadap salah satu jenis kelamin tertentu.
7. Violence/Kekerasan
• Keuangan keluarga dijaga ketat oleh satu pihak, dan pihak lainnya tak memiliki kebebasan
untuk menggunakan uang yang diberikan/didapatkan sendiri
• Istri menghina/mencela kemampuan seksual atau kegagalan karir suami
• Setelah menikah, istri dilarang bekerja oleh suami
• Pemerkosaan
• Domestic Violence (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
Contoh
Serangan terhadap fisik atau mental psikologi seseorang. Oleh karena itu, kekerasan
tidak hanya menyangkut serangan fisik(Pemukulan, dll) saja, serangan
nonfisik(pelecehan seksual, ancaman, atau paksaan) juga.
8. Beban Kerja
Beban Kerja yang harus dilakukan oleh salah satu jenis kelamin tertentu merupakan bentuk
ketidakadilan gender.
Berbagai observasi mengatakan bahwa perempuan mengerjakan hampir 90% dari pekerjaan
rumah tangga. Sehingga bagi mereka yang bekerja di luar rumah, selain bekerja di wilayah
publik, merekapun harus mengerjakan pekerjaan domestik.
Inilah yang mengakibatkan Double Burden/Beban Ganda.
9. Kondisi dimana porsi dan siklus sosial perempuan dan
laki-laki setara, serasi, seimbang, dan harmonis. Kondisi
ini dapat terwujud apabila ada perlakuan adil antara
perempuan dan laki-laki
Kesetaraan
Gender
10. Feminisme
Feminisme berasal dari kata latin, Femina atau perempuan.
Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890 dengan mengacu
pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta
pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan
Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik,
dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk
mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender
di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial
Aliran feminisme terbagi menjadi 2 kluster: yang merubah
nature (kodrati) perempuan dan yang melestarikan nature
perempuan.
11. Bergerak pada tatanan individu tentang pentingnya sosialisasi androgini
(persamaan pengasuhan dan perlakuan antara laki-laki dan perempuan
Feminisme Eksistensialisme
Feminisme Liberal ialah pandangan untuk menempatkan perempuan yang memiliki
kebebasan secara penuh dan individual. Perjuangannya bertujuan untuk transformasi
sosial melalui undang-undang dan hukum agar perempuan dapat merubah naturenya dan
mencapai kesetaraan dengan laki-laki
Feminisme Liberal
Mencapai masyarakat sosialis yang dilakukan mulai dari tingkat keluarga. Karl Marx
memformulasikan perempuan yang kedudukannya sebagai kaum proletar pada
masyarakat kapitalis barat. Tujuannya untuk menghilangkan kelas termasuk institusi
keluarga
Feminisme Sosialis
Merubah
Nature
Perempuan
Pendekatan Marxis yang telah dimodifikasi melalui pendekatan agama dengan
memakan agama untuk membebaskan perempuan dari belengu keluarga dan
laki-laki
Teologi Feminis
12. Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan terhadap perempuan
terjadi akibat sistem patriarki. Tubuh perempuan merupakan objek utama
penindasan oleh kekuasaan laki-laki. Oleh karena itu, feminisme radikal
mempermasalahkan antara lain tubuh serta hak-hak reproduksi, seksualitas
(termasuk lesbianisme), seksisme, relasi kuasa perempuan dan laki-laki, dan
dikotomi privat-publik. Cenderung membenci laki-laki sebagai individu atau
kolektif. Dan Lesbian merupakan bentuk pembebasan dari dominasi laki-laki.
Feminisme Radikal
Gerakan yang ingin mengembalikan kesadaran manusia akan pentingnya kualitas
feminim dalam masyarakat. Tidak anti keluarga, dan mendukung peran keibuan.
Namun menganggap sistem patriakis adalah sistem yang merusak. Mengkritik para
feminis yang menyuruh untuk membuang Nature mereka, dan sangat peduli
terhadap lingkungan hidup. Mengajak para perempuan untuk bangkit melestarikan
kualitas feminim agar dominasi sistem maskulin dapat diimbangi.
Ekofeminisme
Melestarikan
Nature
Perempuan
13. Sekian, Terima Kasih
“Barang siapa yang menyulitkan (orang lain)
maka Allah akan mempersulitnya pada hari
kiamat” (HR Al-Bukhari no 7152).