RSUD Cikalongwetan didirikan pada tahun 2015 untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Bandung Barat. Rumah sakit ini berlokasi strategis di jalur Padalarang-Purwakarta dan bertujuan untuk melayani masyarakat sekitar dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
1. LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI INSTALASI FARMASI RAWAT INAP
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIKALONGWETAN
Disusun oleh:
Nama : Siti Rohayani
NIS : 161707150
Program Keahlian : FARMASI
SMK ADIDAYA NUSANTARA CIKALONGWETAN
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Jl. Stadion Abibraya Kp. Ciganda Desa. Rende Kec. Cikalongwetan
Kab.Bandung Barat 40556
2021
2. LEMBAR PNGESAHAN
SMK ADIDAYA NUSANTARA
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Telah diketahui dan disahkan pada:
Tanggal 28 Oktober 2021
Menyetujui,
Kepala Program Farmasi, Pembimbing Sekolah
Tita Rosita, S.Sos. MM Apt.Akhmad Depi Juniarto S.Farm
NIP. 196710291991032008
Mengetahui,
Kepala SMK Adidaya Nusantara
Iden Suparman, S.Pd
3. LEMBAR PENGESAHAN
INSTANSI DUNIA KERJA
Laporan PKL
Telah diketahui dan disahkan pada:
Tanggal 28 Oktober 2021
Menyetujui,
Kepala Instalasi Farmasi Pembimbing
RSUD Cikalongwetan RSUD Cikalongwetan
Apt. Fajar Rahmadi Sidik S.Farm Apt.Akhmad Depi Juniarto S.Farm
4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Siti Rohayani
Nama Panggilan : Siti
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 04 Januari 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Jumlah Saudara Kandung : 3 Orang
Alamat : Kp.Sukarendah RT/01RW/06 Desa.Sirnagalih Kec.
Cipeundeuy Kab. Bandung Barat Prov. Jawa Barat
No Telepon : +6283822385325
Alamat Email : sitirohayani900@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2008 : Tamat PAUD Al_falah
Tahun 2014 : Tamat MI Ciroyom 1
Tahun 2017 : Tamat SMPN 3 Cipeundeuy
Tahun 2019-Sekarang : SMK Adidaya Nusantara
5. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala, atas berkat
Rahmat, Nikmat dan Karunia-Nya sehingga pelaksanaan kerja praktik di RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) CIKALONGWETAN dapat terlaksanakan
dengan baik dan lancar.
Laporan ini adalah sebagai bentuk hasil dari Praktik Kerja Laporan (PKL)
yang telah dilakukan sejak 01 juli 2021 sampai dengan 31 juli 2021. Laporan PKL
diperlukan sebagai persyaratan dalam mengikuti Uji Kompetensi atau Ujian Nasional
tahun pelajaran 2021, juga untuk memenuhi nilai raport semester 4. Hasil laporan
disusun berdasarkan data-data yang diperoleh selama mengikuti PKL pada bagian
Humas.
Dengan selesainya laporan PKL, penulis mengucapkan banyak terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
a. Bapak Iden Suparman S.Pd, selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Adidaya Nusantara;
b. Ibu Eli Yulia S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Kurikulum;
c. Ibu Tita Rosita S.Sos.MM, selaku Ketua Program Keahlian Farmasi SMK
Adidaya Nusantara;
d. Ibu dr. Maisara S.R Hanif, MARS, selaku Pimpinan Rumah sakit yang telah
mengijinkan penulis untuk dapat melaksanakan PKL di RSUD Cikalongwetan;
e. Bapak Apt.Akhmad Devi Juniarto S.Farm, selaku Pembimbing Internal;
f. Bapak Kinkin Sodikin S.Pd, selaku Pembimbing Laporan;
6. ii
g. Bapak dan Ibu Guru, selaku pengajar SMK Adidaya Nusantara yang telah
memberikan pengetahuan kepada penulis;
h. Kepada Kedua Orang Tua yang telah memberikan bantuan dan dukungan
penuh baik dalam bentuk material maupun spiritual;
i. Dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan Laporan
ini;
Penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna dan masih terdapat
kekurangan-kekurangan di dalamnya, oleh karena itu penulis mengharapkan para
pembaca dapat memberikan kritik serta saran untuk menyempurnakan kekurangan
yang ada dalam laporan ini. Apabila ada kesalahan dalam penulisan baik Nama, Gelar,
atau istilah praktikan mohon maaf.
Penulis berharap semoga laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca.
Cikalongwetan, 28 Oktober 2021
Siti Rohayani
7. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................vi
BAB I ............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Waktu Dan Tempat PKL....................................................................................2
C. Tujuan PKL........................................................................................................3
a. Tujuan Umum.................................................................................................3
b. Tujuan Khusus................................................................................................3
D. Manfaat...............................................................................................................3
a. Manfaat Bagi Siswa :......................................................................................3
b. Manfaat Bagi Instansi :...................................................................................3
c. Manfaat Bagi Sekolah : ..................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
A. Pengertian PKL ..................................................................................................4
B. Tinjauan Tempat PKL........................................................................................5
a. Sejarah Intansi :..............................................................................................5
8. iv
b. Struktur organisasi RSUD Cikalongwetan.....................................................9
BAB III........................................................................................................................11
KASUS DAN PEMBAHASAN..................................................................................11
A. Instalasi farmasi rawat inap RSUD cikalongwetan.........................................11
B. Laporan praktik kerja farmasi ..........................................................................16
BAB IV .......................................................................................................................21
PENUTUP...................................................................................................................21
A. Kesimpulan.......................................................................................................21
B. Saran.................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................22
Lampiran-Lampiran ........................................................................................................
Absen...............................................................................................................................
Jurnal Kegiatan................................................................................................................
Lembar Monitoring .........................................................................................................
Foto Target ......................................................................................................................
9. v
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel 1.1 PKL
Daftar Tabel.1.2 Sumber Daya Manusia (SDM)
Daftar Tabel 1.3 Struktur Organigram RSUD Cikalongwetan
Daftar Tabel 1.4 Struktur Instalasi Farmasi
10. vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Penyimpanan obat syrup
Gambar 1.2 Penyimpanan Cairan infus
Gambar 1.3 Penyimpanan alat Kesehatan
Gambar 1.4 Laci penyimpanan injeksi
Gambar 1.5 Penyimpanan obat hight alert
Gambar 2.1 Menulis rekap resep
Gambar 2.2 Menulis nama-nama obat
12. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia perkembangan kesehatan semakin membaik, hal tersebut
terbukti dari banyaknya inovasi dunia kesehatan yang diciptakan untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat. Salah satu perkembangan kesehatan di
Indonesia adalah di bidang pelayanan.
Untuk mewujudkan sebagai bukti proses pelayanan, maka
penyelenggaraan instalasi farmasi pun harus dilaksanakan sesuai prosedur.
Instalasi farmasi mempunyai tanggung jawab yang besar terutama
berhubungan dengan pelayanan obat atau perbekalan farmasi mulai dari
seleksi sampai dengan pemberian obat kepada pasien.
Instalasi farmasi adalah sebuah sarana yang yang menjadi tempat
apoteker bekerja atau tempat penganbilan obat atas resep Dokter tertentu.
Selain itu juga berfungsi melayani, mengayomi dan memberikan informasi
tentang obat Alat Kesehatan (alkes).
Kegiatan di RSUD diantaranya menulis etiket dan menempelkan pada
kemasan obat, menyiapkan dan meracik sediaan farmasi, menyimpan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan, memesan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan, menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan,
mendokumentasikan administrasi sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan,
menulis copy resep.
Tujuan dan manfaat PKL sangat penting bagi generasi berikutnya dan
akan saling menguntungkan satu sama lain baik bagi siswa, intalasi ataupun
13. 2
sekolah. Untuk itu pihak sekolah harus lebih menyiapkan kompetensi bagi
siswa yang akan melaksanakan PKL atau siswa yang akan turun langsung
kedunia kerja.
B. Waktu Dan Tempat PKL
Kegiatan PKL RSUD Cikalongwetan dilaksanakan dari Tanggal 01 Juli
2021 sampai dengan 30 Juli 2021. Tempat pelaksanaan PKL RSUD
Cikaongwetan.
Terbagi menjadi 3 (Tiga) Shift.
Shift Pagi : 08.00 WIB - 14.00 WIB
Shift Siang : 14.00 WIB - 20.00 WIB
Shift Malam : 20.00 WIB - 08.00 WIB
No Kegiatan Juli
Minggu
ke 1
Minggu
ke 2
Minggu
ke 3
Minggu
ke 4
Minggu
ke 5
1 Penerimaan
Siswa PKL
√
2 Pelaksanaan
PKL
√ √ √ √
3 Bimbingan
Laporan
√ √
4 Sidang √
Daftar Tabel. 1.1 Kegiatan PKL
14. 3
C. Tujuan PKL
a. Tujuan Umum
1. Memberikan pengalaman bagi siswa bagaimana dunia kerja yang
akan di hadapi masa depan nanti.
2. Untuk mencapai Visi dan Misi SMK Adidaya Nusantara.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan daya tangkap siswa saat melakukan pelayanan.
2. Menambah wawasan dan keahlian siswa yang tidak diperoleh di
lingkungan sekolah.
D. Manfaat
a. Manfaat Bagi Siswa :
1. Memperluas pengetahuan.
2. Melatih komunikasi.
b. Manfaat Bagi Instansi :
1. Dapat berbagi ilmu bagi siswa siswi PKL.
2. Membantu dan meningkatkan pekerjaan di Instalasi farmasi.
c. Manfaat Bagi Sekolah :
1. Mendapatkan kepercayaan dari instansi rumah sakit.
2. Penilaian bagus Dimata masyarakat.
15. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian PKL
PKL adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional tertentu.
PKL dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui PKL diharapkan dapat menciptakan tenaga
kerja yang profesional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan
praktik tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan
sekaligus mempelajari dunia kesehatan.
Tanpa diadakannya PKL ini kita tidak dapat langsung terjun ke dunia
kerja karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Selain itu instansi tidak dapat mengetahui mana tenaga kerja yang profesional
dan mana tenaga kerja yang tidak profesional. PKL memang harus
dilaksanakan karena dapat menguntungkan semua pihak yang
melaksanakannya.
16. 5
B. Tinjauan Tempat PKL
a. Sejarah Intansi :
RSUD Cikalongwetan adalah RS milik Pemda Kabupaten
Bandung Barat yang didirikan pada tahun 2015. RS milik pemerintah
daerah itu melengkapi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kab.
Bandung Barat setelah RSUD Cililin dan RSUD Lembang. Pembangunan
RSUD Cikalongwetan telah dimulai sejak tahun 2008 yang lalu dengan uji
kelayakan. Pada tahun 2011 dibuat masterplan dan pada tahun 2012 dibuat
detail engineering design (DED).
Akhir tahun 2015, pembangunan fisik dimulai, ditandai peletakan
batu pertama oleh Bupati Bandung Barat Bapak, H.Abu Bakar. RSUD
Cikalongwetan merupakan RS Tipe D didirikan dengan Luas lahan: 2.455
Ha dan mempunyai luas bangunan 134.000 m2 dengan kapasitas 130
tempat tidur.
Posisi dari RS ini berada di jalur Padalarang - Purwakarta dan
merupakan posisi strategis dalam penerimaan pasien dari Subang -
Purwakarta ataupun rujukan dari RSUD Kabupaten Bandung Barat.
Visi Dalam upaya menjadi salah satu RS kebanggaan masyarakat
Kabupaten Bandung Barat dan Jawa Barat, kami ingin tumbuh menjadi
RS yang “Unggul, Berkualitas dan Mandiri” sehingga kami bisa mengabdi
dan memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Misi Dengan semangat pengabdian dan kepedulian terhadap
sesama kami akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, paripurna dan mandiri.
17. 6
Moto FRIENDLY AND HOMY HOSPITAL Merupakan komitmen
mewujudkan rumah sakit yang nyaman, penuh keramahan dalam
pelayanan dan menghadirkan suasana yang menunjang kesembuhan
pasien. “SOMEAH HADE KA SEMAH, GENAH, MERENAH TUR
TUMANINAH"
1. Tujuan dibangun RSUD Cikalongwetan :
Tujuan RSUD Cikalongwetan mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat Kabupaten Bandung Barat, terutama di wilayah Cikalongwetan,
Cipeundeuy dan sekitarnya.
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
b. Meningkatkan mutu kesehatan masyarakat.
c. Meningkatkan kesejahteran karyawan.
d. Menjadikan role model sebagai rumah sakit pusat rujukan Provinsi
Jawa Barat.
e. Menjadikan rumah sakit pendidikan yang bermutu.
2. Rencana Strategi RSUD Cikalongwetan
a. Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) dengan target rumah sakit
Terakreditasi Paripurna.
b. Menjadikan rumah sakit Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
c. Meningkatkan Tipe rumah sakit menjadi rumah sakit tipe C dengan
meningkatkan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana sesuai UU yang
18. 7
berlaku. (CT Scan, Hemodialisis, Rehabilitasi Medis, Sub Spesialis, dan
lain-lain).
d. Dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan rumah sakit
pendidikan lainnya dalam hal RS pendidikan jejaring.
e. Kerjasama dengan BPJS Kesehatan.
f. Kerjasama dengan BPJS Tenaga Kerja → Trauma Center.
g. Kerjasama dengan Jampersal.
h. Kerjasama dengan perusahaan atau pabrik.
i. Kerjasama dengan klinik jejaring dan puskesmas.
j. Kerjasama dengan rumah sakit lainnya.
k. Kerjasama dengan instansi lainnya (Sekolah).
3. SDM yang di Miliki oleh RSUD Cikalongwetan
No Uraian Jumlah PNS TKK
APBD
TKK
BLUD
Keterangan
1 Manajemen 9 9
2 Dokter Spesialis 21 18 3
3 Dokter Umum 14 3 11
4 Dokter Gigi 2 2
5 S1 Keperawatan –Ners 27 6 19 2
6 D III Keperawatan 73 4 65 4
7 Tenaga Kesehatan Lainnya 5 2 3
8 Bidan 27 4 23
9 Apoteker 6 2 4
10 Asisten Apoteker 8 2 6
11 Tenaga Kesehatan Pendukung
Farmasi
2 2
12 Nutrisionis 4 3 1
20. 9
b. Struktur organisasi RSUD Cikalongwetan
Diagram 1.3 struktur RSUD cikalongwetan
a. Struktur Organisasi Intalasi Farmasi RSUD Cikalongwetan
Tabel 1.4 Struktur Organisasi Intalasi Farmasi
21. 10
Pelayanan instalasi farmasi Rawat inap adalah ketika pasien datang
dari rawat inap membawa resep menuju instalasi farmasi dan petugas apotek
menerima resep dari pasien atau keluarga pasien, setelah itu pengkajian resep
untuk menganalisa adanya masalah terkait obat dan menghidari terjadinya
medication error terutama pada tahap peresepan (presribing error) oleh
petugas apotek. Nah setelah itu diperiksa apakah resep itu lengkap jika tidak
lengkap, langsung konfirmasi ke dokter penulis resep, pasien keluarga atau
petugas perawatan.Jika sudah semuanya , resep diserahkan kebagian apotek
untuk diperiksa dan disiapkan obat nya, jika obat tidak tersedia, petugas
apotek membuat salinan resep untuk diambil di apotek lain. Setelah obat yang
telah selesai diserahkan kebagian penyerahan obat dan pemberian informasi
obat kepada pasien dan melakukan pembayaran dikasir dan pasien rawat inap
kembali ke perawatan.
22. 11
BAB III
KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Instalasi Farmasi Rawat Inap RSUD Cikalongwetan
Instalasi farmasi rawat inap RSUD cikalongwetan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh apoteker atau asisten apoteker untuk melayani pasien yang
membutuhkan obat.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah suatu unit di Rumah sakit
tempat penyelenggaran semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukan untuk
keperluan Rumah sakit dan pasien. Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud adalah
kegiatan yang menyangkut pembuatan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
distribusi, pencatatan, pelaporan, pemusnahan/penghapusan, pelayanan resep,
pelayanan informasi obat, konseling, farmasi klinik di ruangan.
IFRS merupakan suata organisasi pelayanan di rumah sakit yang memberikan
pelayanan produk yaitu sediaan farmasi, perbekalan kesehatan dan gas medis habis
pakai serta pelayanan jasa yaitu farmasi klinik (Pio, Konseling, Meso,Monitoring
terapi obat, reaksi merugikan obat) bagi pasien atau keluarga pasien.
IFRS adalah fasilitas pelayanan penunjang medis, dibawah pimpinan seorang
Apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kompeten secara profesional, yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan
serta pelayanan kefarmasian yang terdiri atas pelayanan paripurna, mencakup
perencanaan; pengadaan; produksi; penyimpanan perbekalan kesehatan /sediaan
farmasi ; dispensing obat berdasarkan resep bagi penderita rawat inap dan rawat jalan.
Pengendalian mutu dan pengendalian distribusi dan penggunaan seluruh perbekalan
kesehatan di rumah sakit ; serta pelayanan farmasi klinis (Siregar dan Amalia, 2004).
23. 12
a. Penyimpanan Obat
Departemen kesehatan RI (2003) menyatakan bahwa penyimpanan
obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima
agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin. Setelah barang di terima di instalasi Farmasi perlu
dilakukan penyimpanan sebelum dilakukan pendistribusian. Penyimpanan
harus dapat menjamin kualitas dan keamanan sediaan farmasi. Alat kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian.
Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan
keamanan sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP).
Adapun bagian-bagian penyimpanan yaitu:
a. Alpabetis adalah cara penyimpanan obat menurut nama obat sesuai
dengan alpabetis.
b. Bentuk sediaan adalah cara penyimpanan obat menurut bentuk dari jenis
obat tersebut.
c. First In First Out (FIFO) adalah cara penyimpanan obat dimana obat
yang pertama masuk maka harus pertama dikeluarkan.
d. First Expired First Out (FEFO) adalah cara penyimpanan obat dimana
obat yang sudah dekat.Expired maka barang tersebut harus dikeluarkan
pertama.
e. Last In First Out (LIFO) adalah cara penyimpanan yang dimana jarang
masuk terakhir tetapi dikeluarkan pertama.
24. 13
b. Sistem Penyimpanan Resep
Reset disimpan mininal 3 tahun, yang dikelompokkan menurut tanggal,
nomor urut, dan jenis resep, yang disimpan pada suatu ruangan khusus.
c. Memberi Etiket
Etiket adalah kertas atau label yang berisi keterangan tentang
pengonsumsian obat dalam 1 hari. Ada dua jenis etiket yaitu etiket obat dalam
(warna putih) dan etiket obat luar (warna biru).
1. Obat dalam :tablet, kapsul, pil,lozenges, sirup, emulsi, suspensi,dan lain-
lainnya.
2. Obat luar : salep, krim, injeksi,transdermal, inhaler, dan obat kumur.
Pada etiket tertulis:
1. Pada sebelah atas : nama apotek, alamat apotek, nama Apoteker, nomer
Durat Ijin Praktik Apoteker (SIPA), Apoteker, atau nomer Surat Ijin
Apoteker (SIA).
2. Sebelah kiri atas : Nomor Reset
3. Sebelah kanan atas : Tempat dan tanggal pembuatan
4. Ditengah simetris : Nama Pasien
5. Dibawah nama pasien : Nama obat dan cara pemakaian
6. Pada obat luar (etiket biru) perlu ditulis pada bagian bawah :"obat luar
25. 14
d. Pengemasan Obat
Kegiatan ini dilakukan ketika obat sudah selesai disiapkan dan diberi
etiket, pengemasan dilakukan sekaligus untuk memeriksa obat apakah sesuai
dengan yang diminta diresep tersebut. Apabila benar, obat di masukan
kedalam kantong plastik.
e. Melakukan stock off name
Stock off name adalah bentuk rangkaian kegiatan perhitungan
persediaan stock barang yang masih tersimpan di dalam gudang untuk
kemudian dipasarkan.
Kegiatan ini adalah perhitungan perbekalan kesehatan yang
dilakukan secara periodik, kegiatan ini untuk mengecek kesesuain jumlah obat
dengan data yang ada pada kartu stock juga pengawasan dan perputaran obat.
Biasanya dilakukan sebulan sekali disetiap akhir bulan.
f. Copy Resep
Menurut KEPMENKES No. 280 th 1981: Copy resep atau salinan
resep adalah salinan yang dibuat Apoteker, selain memuat semua keterangan
yang terdapat dalam resep asli harus memuat pula: nama dan alamat apotek,
name dan SIA, tanda tangan atau paraf APA, det/detur untuk obat yang sudah
diserahkan atau ne detur untuk obat yang belum di serahkan, nomor resep, dan
tanggal pembuatan.
Bagian-bagian copy resep:
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan APA dan nomor SIA
26. 15
3. Nama, umur, pasien
4. Nama dokter penulisan resep
5. Tanggal penulisan resep
6. Tanggal dan nomor urut pembuatan
7. Tanda R/
8. Tanda "det" Atau "deteur" Untuk obat yang sudah diserahkan "ne det"
Atau "ne deteur" Untuk obat yang belum diserahkan
9. Tuliskan Pro Copy Conform (P.C.C) menandakan bahwa salinan resep
telah ditulis sesuai dengan aslinya.
g. Pelayanan informasi obat (PIO)
Pelayanan informasi adalah kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, terkini dan
komprehensif yang diberikan kepada dokter, Apoteker, perawat, profesi
kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.
Pio bertujuan untuk:
1. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan dilingkungan rumah sakit dan pihak lain di rumah sakit;
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan obat /sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP, terutama bagi
Tim farmasi dan terapi;
3. Menunjang penggunaan obat yang rasional.
27. 16
Adapun bagian-bagian Pio yaitu:
1. Memeriksa identitas pasienn.
2. Memanggil nama pasien.
3. Memberi tahu informasi obat seperti :nama obat, cara minum/pakai,
diminum berapa kali sekali sesuai signatur.
4. Jika ada obat yang di copy resep beritahu apa nama obat yang harus
diberi.
B. Laporan praktik kerja farmasi
a. Mencatat kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Dalam pencatatan sediaan farmasi yang pertama kita harus
mengetahui sediaan apa saja yang harus dibutuhkan dan setelah sediaan
ada pada instalasi Farmasi disana kita tidak molah sampai obat yang
sering keluar kosong dan jika sediaan tersebut hampir habis kita tulis
dibuku defekta.
Buku defekta yaitu buku dimana semua jenis sediaan, alat
kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai kita catat dibuku tersebut.
Ada beberapa bagian yaitu:
1. Mencatat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang sering
dibutuhkan oleh pasien atau obat yang sering tertera pada resep.
2. Mencatat sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang jarang
keluar atau jarang dibutuhkan oleh pasien.
b. Menerima sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
28. 17
Jadi menerima itu sama saja memesan, jadi memesan pasti
menerima dari gudang UPT atau gudang instalasi. Dalam penerimaan
sediaan farmasi ada alkes, BMHP, diterima oleh pihak gudang.
Langkahan langkah yang harus kita lakukan adalah :
1. Cek barang sesuai dengan bon permintaan barang
2. Cek fisik nomor dan tanggal expired
3. Simpan sesuai dengan bentuk sediaan
4. Simpan sesuai dengan FIFO dan FEFO
c. Menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Metode penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi,
bentuk sediaan dan jenis sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan dan
di susun secara alpabetis dengan menerapkan prinsip FEFO, FIFO atau
last in first out (LIFO) disertai sistem informasi manajemen.
Penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan penampilan dan
penamaan yang mirip masa, look alike sound alike (LASA)/norum
(nama obat rupa ucapan mirip).
d. Mendokumentasikan administrasi sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan
Di instalasi farmasi RSUD cikalongwetan tidak dilakukan
administrasi bayar berbayar. Namun melakukan perdokumentasian
percatatan barang atau sediaan yang di resepkan setiap harinya dibuku
khusus. Ada 3 buku.
1. Buku rekapan resep harian rawat jalan
29. 18
2. Buku rekapan resep harian IGD
3. Buku rekapan resep harian yang berisi obat-obat DKT
e. Menulis Copy Resep
Copy resep adalah salinan yang di buat oleh apoteker di suatu
apotek. Didalam suatu copy resep, terdapat beberapa bagian yang
penting
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor izin apoteker pengelola apotek
3. Tanda tangan atau paraf
4. Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan dan tanda nedet
(nedetur) untuk obat yang belum diserahkan pada, resep dengan
tanda ITER...... X diberi tanda detur orig/ detur.... X
5. Nomor resep dan tanggal pembuatan (Depression RI, 2004)
Copy resep dibuat untuk mempermudah pasien agar dapat
membeli obat yang sebelumnya sudah pernah ia tebus di apotek tanpa
bertemu dengan dokter terlebih dahulu.
f. Menulis etiket dan menempelkan pada kemasan sediaan farmasi
Di RSUD cikalongwetan menyiapkan etiket sesuai dengan
pengelompokkan obat (obat luar/dalam) dan besar kemasan menulis
etiket sesuai dengan resep dokter menyiapkan label (bila di perlu kan)
menempelkan etiket pada kemasan. Menempelkan label (bila di
perlukan) pada kemasan.
30. 19
g. Memberikan pelayanan informasi
Pelayanan informasi adalah kegiatan penyediaan dan pemberian
informasi, rekomendasi obat yang independen,akurat, tidak blas, terkini
dan komprehensif yang diberikan kepada dokter, Apoteker, perawat,
profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit.
Pio bertujuan untuk:
1. Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan dilingkungan rumah sakit dan pihak lain di rumah sakit
2. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang
berhubungan dengan obat/sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
Bahan Media Habis Pakai, terutama bagi Tim farmasi dan terapi
3. Menunjang penggunaan obat yang rasional
Adapun bagian-bagian pio yaitu:
1. Memeriksa identitas pasien
2. Memanggil nama pasien
3. Memberi tahu informasi obat seperti nama obat, cara minum/Pakai,
diminum berapa kali sekali sesuai signature
4. Jika ada obat yang di copy resep diberi tahu apa nama obat yang
harus diberi.
h. Memberikan pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas dan
perbekalan kesehatan
31. 20
1. Obat bebas adalah obat yang bisa diserahkan kepada pasien tanpa
resep dokter, obat ini berlambangkan bundaran berwarna hijau dan
harus tepi berwarna hitam.
2. Obat bebas terbatas adalah obat yang dapat di berikan kepada pasien
tanpa resep dokter dan pemakaiannya pun terbatas dan
dilambangkan dengan bundaran biru tua dengan garis tepi berwarna
hitam dan terdapat Peringatan- peringatan dikemasan luar obat yang
berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih. Cara memberikan
pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas:
a) Menanyakan keluhan yang dialami pasien dengan detail
b) Menanyakan apakah pasien punya riwayat sakit sebelumnya.
Apabila pasien mengalami riwayat sakit sebelumnya dan gejala
sama dengan riwayat sakit sebelumnya maka petugas
apotek/suatu instalasi memberikan pilihan apa mau ke dokter
atau diberi obat.
32. 21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan kefarmasian di Rumah sakit merupakan bagian tidak
terpisahkan dari rumah sakit yang melayani pada pasien terhadap sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan
dapat terjangkau bagi masyarakat.
Tujuan dalam pelayanan farmasi yaitu melangsungkan pelayanan
farmasi yang baik dalam keadaan yang optimal atau gawat darurat sesuai
dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang tersedia.
B. Saran
Semoga dengan adanya praktek kerja lapangan, penulis bisa lebih
memahami dalam dunia kerja sesungguhnya. Dan pembaca lebih cepat
memahami tentang standar pelayanan farmasi di Rumah sakit, sehingga dapat
menambah pengetahuan yang membuat lebih baik lagi.
33.
34. 22
DAFTAR PUSTAKA
Panitia PKL, Panduan PKL 2021, Bandung Barat, SMK Adidaya Nusantara
FARMAKOPE INDONESIA EDISI KETIGA (1979).DEPARTEMEN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pengertian PKL.2017 . Februari 05. Dipetik Maret 14.2019.
Dari PKL
Anief, M. 1997. Ilmu meracik obat. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY
PRESS
Syamsuni, A. 2006 Ilmu resep. Jakarta: BUKU KEDOKTERAN EGC.
Depkes RI. 2010. Tentang pengertian rumah sakit pemenkes RI
No.340/MENKES/per/III/2010
Depkes RI. 2016 Peraturan Pemerintah RI No.72 tahun 2016 tentang standar
pelayanan farmasi kefarmasian di rumah sakit.
https://majoo.id/solusi/detail/stock-opname
Salinan resep 2/3/2014 menurut KEPMENKES No. 280 Tahun 1981