SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  43
SISTEM SARAF
KELOMPOK 5
• Ike Nurjannah

110210103007

• Choyrul Lulu’

110210103078

• Anifatus Sholeha

110210103083
PENGERTIAN
• Sistem saraf merupakan suatu adaptasi
fungsional yang dapat mengirimkan stimulus
yang diterima secara cepat melalui serabutserabutnya.
• Sistem saraf
menerima rangsang
mengolah
diteruskan untuk menanggapi
rangsangan tadi
otak
meneruskan
rangsangan ke organ yang bersangkutan.
STRUKTUR SISTEM SARAF
Mekanisme kerja sistem saraf
Resting Potensial Membrane
Potensia aksi
• Potensial aksi adalah perubahan polaritas
membran dimana bagian dalam neuron
berubah dari muatan negatif menjadi
positif selama beberapa milisekon
• Potensial aksi terjadi ketika neuron
menyampaikan informasi.
Fase Potensial aksi
Transmisi Potensial Aksi Sepanjang
Akson
Axon

Action
potential
–

–

+

+

+

+

+

+

+

+
+

–
–

–
–

–
–

–
–

–
–

–
–

–

+

+

+

+

+

+

+

Na+

–

Action
potential

K+
+
–
–

+
–
–

–

+

+

–

+

+

+

+

+

–
–

–
–

–
–

+

+

The depolarization-repolarization process is
repeated in the next region of the
membrane. In this way, local currents
of ions across the plasma membrane
cause the action potential to be propagated
along the length of the axon.

+
–
–

+

The depolarization of the action
potential spreads to the neighboring
region of the membrane, re-initiating
the action potential there. To the left
of this region, the membrane is
repolarizing as K+ flows outward.

3

–

–

Na+

+

K+

Action
potential

K+
+

+

–
–

–
–

–
–

+

+

+

+

+
–
–
+
K+

An action potential is generated
as Na+ flows inward across the
membrane at one location.

2

+

+

1

–
+
+
–

–
Na+

–

–

+

+
+

+
+

–

–

+
–
Transmisi sinaps
1. transnisi listrik
melewati sinaps

• Membran pre- dan postsinapsis
saling berdekatan satu sama lain
dan secara fisik dihubungkan oleh
gap junction. Ion lewat dari
membran presinapsis ke
postsinapsis melalui pori protein
(konekson).
Transmisi Kimiawi Melintasi Sinapsis

• Elemen-elemen dasar dari
sinapsis kimiawi. Sinapsis
kimiawi ini dapat ditemukan
diantara akson, antara akson
dengan badan sel dan antara
akson dengan organ efektor
(misalnya dengan otot)
Prinsip Penghantaran Impuls
I m s di t er i m ol eh r esept or
pul
a
dendr i t
Badan sel
akson
dendr i t neur on
yang l ai n
ef ekt or .
Penghantaran Impuls Melalui Sel Syaraf
Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Syaraf
1. Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam
keadaan istirahat.
2. Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar
neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan
listrik di dalam neuron bermuatan negatif
(Polarisasi)
a. Polarisasi

b. Ada Rangsangan

c. Depolarisasi

3. Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan
mengenalinya (reseptor) dan kemudian
menimbulkan impuls syaraf
4. Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan
dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi
(muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif
danA muatan listrik di dalam neuron bermuatan
positif)
5. Proses depolarisasi ini berlangsung cepat
dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang
dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa
mencapai kecepatan 1/1000 detik).
6. Setelah impuls berlalu, neuron akan
kembali ke keadaan semula (polarisasi).

d. Impuls syaraf berjalan

e. Neuron kembali terpolarisasi

7. Saat impuls berjalan sampai di teminal
sinapsis, impuls akan dibawa oleh
neurotransmiter menuju neuron lainnya.
Begitu seterusnya sampai impuls berjalan
menuju otak.
8. Di otak, impuls akan diterjemahkan dan
ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan
dengan bentuk rangsangannya
Sistem saraf vertebrata
Sistem saraf pusat
• 1. Otak
Otak merupakan pusat saraf yang terletak
di dalam rongga tengkorak. Otak manusia
terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan
kanan.
Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan.
Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang
pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi
empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah,
otak kecil, dan sumsum lanjutan
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang dilindungi atau
berada di dalam ruas-ruas tulang belakang.
Bagian luarnya berwarna putih dan bagian
dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang
belakang terletak memanjang dari ruas-ruas
leher sampai ruas pinggang yang kedua.
Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang
belakang
Sistem saraf berbagai vertebrata
Sistem saraf tepi
1. sistem saraf sadar
a. sistem saraf kranial
b. sistem saraf spinal
2. sistem saraf tidak sadar
a. saraf simpatik
b. Saraf parasimpatik
Mekanisme Gerak Biasa
Rangsangan reseptor

saraf sensorik

otak

saraf motorik

Sumsum tulang
belakang
Mekanisme Gerak Reflek
rangsangan reseptor

saraf sensorik

sumsum tulang
belakang

efektor

saraf motorik
1. Pada Protozoa (Amoeba)
• Tidak mempunyai susunan saraf tetapi
mempunyai kepekaan terhadap rangsang
dari luar dan mampu menanggapi
rangsang.
• Protoplasmanya dapat melakukan segala
kegiatan sebagai mahkluk hidup.
2. Pada Coelenterata (anemon laut)
Hydra
• Pada coelenterate aquatic seperti Hydra,
ubur-ubur, dan anemon laut pada
mesogleanya terdapat sistem saraf difus.
• Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf
masih tersebar dan saling berhubungan satu
sama lain menyerupai jala maka juga disebut
saraf jala (jaring saraf).
3. Pada Echinodermata (Bintang laut)
• Sistem saraf pada Echinodermata masih
merupakan sistem saraf primitif.
• Pada bintang laut memiliki sistem saraf
sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang
melingkari kerongkongan dengan cabangcabangnya menuju ke setiap lengan.
• Pada Asteroidea, sistem sarafnya terdiri atas:
pentagon nefrosum superficial dan pentagon
nervosum profundum; nervus radialis
supervicialis dan nervus radialis provundus,
dan sistem saraf aboral.
4. Pada Platyhelminthes (Planaria)
• Susunan sistem saraf pada cacing berupa
sistem tangga tali.
• Planaria, yang termasuk golongan cacing
pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi.
• Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada
otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini
berukuran kecil..
5. Pada Nemathelminthes
• Sistem saraf pada Nemathelminthes berupa
ganglion cerebral (dua kelompok sel-sel saraf
dengan commisura) dan berkas saraf longitudinal
(truncus nervosus) yang bejumlah 2-3 buah.
Contohnya pada Nematoda yang sistem sarafnya
terdiri atas :
• 1. ganglion cerebrale dan ganlion anale, dan
• 2. berkas saraf longitudinal (truncus nervosus).
6. Pada Annelida (Cacing tanah)
• Annelida mempunyai jumlah neuron yang lebih banyak
di bagian otak. Saraf yang terdapat di sepanjang
tubuhnya merupakan saraf ventral yang tersusun atas
beberapa ganglion. Di dalam ganglion terdapat
interneuron yang mengoordinasi berbagai aksi pada
setiap segmen.
• Cacing tanah mempunyai perkembangan system saraf
lebih meju yaitu terbentuknya ganglia yang segmental
sepanjang tubuhnya.
7. Pada Mollusca
• Sistem saraf pada Mollusca terdiri atas ganglia yang
terkumpul di ujung tubuh sebelah anterior.
• Otak yang besar pada cumi-cumi atau gurita yang
disertai dengan mata pembentuk citra yang besar
dan penghantaran yang cepat dise[panjang akson
raksasa berkorelasi positif dengan kehidupan
pemangsa yang aktif pada hewan ini
8. Pada Arthropoda
• Sistem saraf pada Arthropoda yaitu susunan serupa
tangga tali yang disebut susunan saraf tangga tali
dengan ganglion cerebrale dan ganglia abdominal.
•
• Sistem saraf serangga juga terdiri dari sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi, berupa sistem saraf
tangga tali. pada belalang sistem saraf pusat
tersusun atas kelompok-kelompok badan sel saraf
yang disebut ganglia.
Fakta Unik Sistem Saraf
• Sitem Motorik Pada Kecoa
Memiliki kecepatan reaksi amat
mengagumkan, untuk meloloskan diri
dari bahaya. Rahasianya terletak pada
sistem saraf dan sistem gerak motorik
kecoa. Serangga ini, dalam sejarah
evolusinya
yang
panjang,
mengembangkan dua sistem sensomotorik yang independen.
Dalam arti, keduanya dapat berfungsi
berbarengan, atau juga berfungsi
masing-masing tanpa tergantung sistem
yang lain.
• Kehebatan kecoa yg lain yaitu kecoa
masih mampu bertahan hidup walau
kepalanya sudah tidak ada.

Contenu connexe

Tendances

Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Lampung University
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
f' yagami
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
nurahlina08
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
bbawor aji
 

Tendances (20)

Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewanOrganogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
Organogenesis sistem saraf//perkembangan hewan
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Fisiologi pengecapan
Fisiologi pengecapanFisiologi pengecapan
Fisiologi pengecapan
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Jaringan otot
Jaringan ototJaringan otot
Jaringan otot
 
Cephalopoda
CephalopodaCephalopoda
Cephalopoda
 
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptxKONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
KONSEP DASAR SISTEM SARAF.pptx
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATASISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XISistem Indra - Biologi Kelas XI
Sistem Indra - Biologi Kelas XI
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
Lisosom
LisosomLisosom
Lisosom
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
 
Katak
KatakKatak
Katak
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem syaraf
Sistem syarafSistem syaraf
Sistem syaraf
 
Jaringan Epitel
Jaringan Epitel Jaringan Epitel
Jaringan Epitel
 

En vedette

Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
 
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah lakuASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
Amin Upsi
 
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
Putri Cavaluna
 
Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darah
Rama Laweru
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
prickyshit
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
Din Shofyan
 

En vedette (20)

Materi biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fixMateri biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fix
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem Koordinasi
Sistem KoordinasiSistem Koordinasi
Sistem Koordinasi
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah lakuASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
ASAS PSIKOLOGI Asas biologi dalam tingkah laku
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
regulasi (koordinasi) xii sma
regulasi (koordinasi) xii smaregulasi (koordinasi) xii sma
regulasi (koordinasi) xii sma
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
Psikologi keperawatan (pesonality#12 a)
 
Fisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darahFisiologi pembuluh darah
Fisiologi pembuluh darah
 
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaanPerilaku kekerasan dan penganiayaan
Perilaku kekerasan dan penganiayaan
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
SISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASISISTEM KOORDIASI
SISTEM KOORDIASI
 
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem SarafFisiologi Hewan Sistem Saraf
Fisiologi Hewan Sistem Saraf
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Sistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada ManusiaSistem Pernafasan Pada Manusia
Sistem Pernafasan Pada Manusia
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 

Similaire à Sistem saraf

Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1
Ryan Falamy
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
Iseu Pranyoto
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Andi Asri Ainun
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
Iseu Pranyoto
 

Similaire à Sistem saraf (20)

SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Sistem syaraf 1
Sistem syaraf 1Sistem syaraf 1
Sistem syaraf 1
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1Presentasi Sistem Syaraf 1
Presentasi Sistem Syaraf 1
 
Coordination book (part 1)
Coordination book  (part 1)Coordination book  (part 1)
Coordination book (part 1)
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Makalah saraf
Makalah sarafMakalah saraf
Makalah saraf
 
Coordination book
Coordination bookCoordination book
Coordination book
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMAMATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
MATERI Sistem saraf KELAS XI SMA
 
Coordination (part 1)
Coordination (part 1)Coordination (part 1)
Coordination (part 1)
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 

Sistem saraf

  • 2. KELOMPOK 5 • Ike Nurjannah 110210103007 • Choyrul Lulu’ 110210103078 • Anifatus Sholeha 110210103083
  • 3. PENGERTIAN • Sistem saraf merupakan suatu adaptasi fungsional yang dapat mengirimkan stimulus yang diterima secara cepat melalui serabutserabutnya. • Sistem saraf menerima rangsang mengolah diteruskan untuk menanggapi rangsangan tadi otak meneruskan rangsangan ke organ yang bersangkutan.
  • 5.
  • 6.
  • 7. Mekanisme kerja sistem saraf Resting Potensial Membrane
  • 8. Potensia aksi • Potensial aksi adalah perubahan polaritas membran dimana bagian dalam neuron berubah dari muatan negatif menjadi positif selama beberapa milisekon • Potensial aksi terjadi ketika neuron menyampaikan informasi.
  • 9.
  • 11. Transmisi Potensial Aksi Sepanjang Akson Axon Action potential – – + + + + + + + + + – – – – – – – – – – – – – + + + + + + + Na+ – Action potential K+ + – – + – – – + + – + + + + + – – – – – – + + The depolarization-repolarization process is repeated in the next region of the membrane. In this way, local currents of ions across the plasma membrane cause the action potential to be propagated along the length of the axon. + – – + The depolarization of the action potential spreads to the neighboring region of the membrane, re-initiating the action potential there. To the left of this region, the membrane is repolarizing as K+ flows outward. 3 – – Na+ + K+ Action potential K+ + + – – – – – – + + + + + – – + K+ An action potential is generated as Na+ flows inward across the membrane at one location. 2 + + 1 – + + – – Na+ – – + + + + + – – + –
  • 12. Transmisi sinaps 1. transnisi listrik melewati sinaps • Membran pre- dan postsinapsis saling berdekatan satu sama lain dan secara fisik dihubungkan oleh gap junction. Ion lewat dari membran presinapsis ke postsinapsis melalui pori protein (konekson).
  • 13. Transmisi Kimiawi Melintasi Sinapsis • Elemen-elemen dasar dari sinapsis kimiawi. Sinapsis kimiawi ini dapat ditemukan diantara akson, antara akson dengan badan sel dan antara akson dengan organ efektor (misalnya dengan otot)
  • 14. Prinsip Penghantaran Impuls I m s di t er i m ol eh r esept or pul a dendr i t Badan sel akson dendr i t neur on yang l ai n ef ekt or .
  • 15. Penghantaran Impuls Melalui Sel Syaraf Proses Jalannya Impuls Melalui Sel Syaraf 1. Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam keadaan istirahat. 2. Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan listrik di dalam neuron bermuatan negatif (Polarisasi) a. Polarisasi b. Ada Rangsangan c. Depolarisasi 3. Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan mengenalinya (reseptor) dan kemudian menimbulkan impuls syaraf 4. Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi (muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif danA muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif)
  • 16. 5. Proses depolarisasi ini berlangsung cepat dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa mencapai kecepatan 1/1000 detik). 6. Setelah impuls berlalu, neuron akan kembali ke keadaan semula (polarisasi). d. Impuls syaraf berjalan e. Neuron kembali terpolarisasi 7. Saat impuls berjalan sampai di teminal sinapsis, impuls akan dibawa oleh neurotransmiter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak. 8. Di otak, impuls akan diterjemahkan dan ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya
  • 18. Sistem saraf pusat • 1. Otak Otak merupakan pusat saraf yang terletak di dalam rongga tengkorak. Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh bagian kiri. Hal ini terjadi karena pindah silang pada jalur-jalur spinal. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lanjutan
  • 19. 2. Sumsum Tulang Belakang Sumsum tulang belakang dilindungi atau berada di dalam ruas-ruas tulang belakang. Bagian luarnya berwarna putih dan bagian dalam berwarna kelabu. Sumsum tulang belakang terletak memanjang dari ruas-ruas leher sampai ruas pinggang yang kedua. Selaput otak juga menyelaputi sumsum tulang belakang
  • 20. Sistem saraf berbagai vertebrata
  • 21. Sistem saraf tepi 1. sistem saraf sadar a. sistem saraf kranial b. sistem saraf spinal 2. sistem saraf tidak sadar a. saraf simpatik b. Saraf parasimpatik
  • 22. Mekanisme Gerak Biasa Rangsangan reseptor saraf sensorik otak saraf motorik Sumsum tulang belakang
  • 23. Mekanisme Gerak Reflek rangsangan reseptor saraf sensorik sumsum tulang belakang efektor saraf motorik
  • 24. 1. Pada Protozoa (Amoeba)
  • 25. • Tidak mempunyai susunan saraf tetapi mempunyai kepekaan terhadap rangsang dari luar dan mampu menanggapi rangsang. • Protoplasmanya dapat melakukan segala kegiatan sebagai mahkluk hidup.
  • 26. 2. Pada Coelenterata (anemon laut)
  • 27. Hydra
  • 28. • Pada coelenterate aquatic seperti Hydra, ubur-ubur, dan anemon laut pada mesogleanya terdapat sistem saraf difus. • Disebut sistem saraf difus karena sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka juga disebut saraf jala (jaring saraf).
  • 29. 3. Pada Echinodermata (Bintang laut)
  • 30. • Sistem saraf pada Echinodermata masih merupakan sistem saraf primitif. • Pada bintang laut memiliki sistem saraf sirkuler yang terdiri dari cincin saraf yang melingkari kerongkongan dengan cabangcabangnya menuju ke setiap lengan. • Pada Asteroidea, sistem sarafnya terdiri atas: pentagon nefrosum superficial dan pentagon nervosum profundum; nervus radialis supervicialis dan nervus radialis provundus, dan sistem saraf aboral.
  • 32.
  • 33. • Susunan sistem saraf pada cacing berupa sistem tangga tali. • Planaria, yang termasuk golongan cacing pipih memiliki sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. • Sistem saraf pusat Planaria terdapat pada otak disebut juga ganglion anterior. Otak ini berukuran kecil..
  • 35. • Sistem saraf pada Nemathelminthes berupa ganglion cerebral (dua kelompok sel-sel saraf dengan commisura) dan berkas saraf longitudinal (truncus nervosus) yang bejumlah 2-3 buah. Contohnya pada Nematoda yang sistem sarafnya terdiri atas : • 1. ganglion cerebrale dan ganlion anale, dan • 2. berkas saraf longitudinal (truncus nervosus).
  • 36. 6. Pada Annelida (Cacing tanah)
  • 37. • Annelida mempunyai jumlah neuron yang lebih banyak di bagian otak. Saraf yang terdapat di sepanjang tubuhnya merupakan saraf ventral yang tersusun atas beberapa ganglion. Di dalam ganglion terdapat interneuron yang mengoordinasi berbagai aksi pada setiap segmen. • Cacing tanah mempunyai perkembangan system saraf lebih meju yaitu terbentuknya ganglia yang segmental sepanjang tubuhnya.
  • 39. • Sistem saraf pada Mollusca terdiri atas ganglia yang terkumpul di ujung tubuh sebelah anterior. • Otak yang besar pada cumi-cumi atau gurita yang disertai dengan mata pembentuk citra yang besar dan penghantaran yang cepat dise[panjang akson raksasa berkorelasi positif dengan kehidupan pemangsa yang aktif pada hewan ini
  • 41. • Sistem saraf pada Arthropoda yaitu susunan serupa tangga tali yang disebut susunan saraf tangga tali dengan ganglion cerebrale dan ganglia abdominal. • • Sistem saraf serangga juga terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi, berupa sistem saraf tangga tali. pada belalang sistem saraf pusat tersusun atas kelompok-kelompok badan sel saraf yang disebut ganglia.
  • 42. Fakta Unik Sistem Saraf • Sitem Motorik Pada Kecoa Memiliki kecepatan reaksi amat mengagumkan, untuk meloloskan diri dari bahaya. Rahasianya terletak pada sistem saraf dan sistem gerak motorik kecoa. Serangga ini, dalam sejarah evolusinya yang panjang, mengembangkan dua sistem sensomotorik yang independen.
  • 43. Dalam arti, keduanya dapat berfungsi berbarengan, atau juga berfungsi masing-masing tanpa tergantung sistem yang lain. • Kehebatan kecoa yg lain yaitu kecoa masih mampu bertahan hidup walau kepalanya sudah tidak ada.