SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  58
INFORMASI
DAN PROSES
BISNIS
PEMODELAN PROSES BISNIS: MODEL REAL
Dosen:Rismayani,S.Kom.,MT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
KELOMPOK 4
FEBRIAN PAEMBONAN (161120)
MUH AKRAMULAR (161130)
FATHIYAH (161153)
KELAS: D (SISTEM INFORMASI)
1 | m o d e l R E A L
INFORMASI
DAN PROSES
BISNIS
PEMODELAN PROSES BISNIS: MODEL REAL
Dosen:Rismayani,S.Kom.,MT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA
MAKASSAR
2017
KELOMPOK 4
FEBRIAN PAEMBONAN (161120) ☹
MUH AKRAMULlAR (161130) 😊
FATHIYAH (161153) 😊
KELAS: D (SISTEM INFORMASI)
2 | m o d e l R E A L
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, atas segala
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Pemodelan Proses Bisnis: Model REAL”. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Informasi dan
Proses Bisnis.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
3 | m o d e l R E A L
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis.
Dengan selesainya makalah ini, penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepada Ibu
Rismayani,S.Kom.,MT selaku dosen yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Terima kasih juga kepada kedua orang tua tercinta dengan penuh kasih
sayang dan kesabaran telah membesarkan dan mendidik kami sehingga dapat
menempuh pendidikan yang layak. Juga buat kakak-kakak dan adik-adik yang
membantu baik moril maupun materil selama penulis menempuh pendidikan
di STMIK DIPANEGARA.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan.
Makassar, Juni 2017
Kelompok IV
4 | m o d e l R E A L
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.........................................................................................2
UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................3
DAFTARISI......................................................................................................4
BAB I................................................................................................................5
A. Pengertian Model......................................................................................5
B. Proses Bisnis............................................................................................5
C. Pemodelan Proses Bisnis............................................................................6
D. Tujuan Pemodelan Proses Bisnis.................................................................8
BAB II..............................................................................................................9
A. Model REA/REAL (resource, event, agent, and location) ..............................9
B. Elemen model REA.................................................................................10
C. Keuntungan pemodelan REA...................................................................12
D. Analisis Rantai Nilai...............................................................................13
E. Aplikasi Basis Data.................................................................................16
F. Menetapkan Atribut Entitas......................................................................23
G. Membuat Tampilan Pengguna..................................................................24
BAB III...........................................................................................................26
A. Pemodelan Proses Bisnis REAL...............................................................26
B. 6 Langkah Pengembangan ModelProses Bisnis REAL ...............................27
C. Risiko kejadian - Event Risks...................................................................32
BAB IV...........................................................................................................39
Contoh Kasus...................................................................................................40
1. Mc.Kell Retail Store...........................................................................40
2. Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc...................................45
BAB V............................................................................................................56
A. KESIMPULAN......................................................................................56
B. SARAN .................................................................................................56
DAFTARPUSTAKA.......................................................................................57
5 | m o d e l R E A L
BAB I
A. Pengertian Model
Model adalah representasidari kenyataan. sepertihalnya sebuah gambar
yang melukiskan banyak kata, sehingga jika model ini dimasukan dalam
lingkup system ia dapat menerangkan seluruh aktivitas nyata dari sebuah
system dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk gambar.
Model dapat dibuat pada system yang sudah ada sebagai cara untuk
memahami systemtersebut dengan lebih baik atau untuk systemyangsedang
di usulkan sebagai cara mendokumentasikan persyaratan bisnis atau desain
teknis.
B. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal ddengan
hasilnya yangbernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu aktivitas yang satu
berhubungan dengan aktivitas lainnya yang melibatkan data, unit organisasi,
dan suatu ukuran waktu yang logis. Contohnya dalam sutau perusahaan
dimulai dari proses produksi sampai dengan proses distribusinya. Proses
bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi.
6 | m o d e l R E A L
C. Pemodelan Proses Bisnis
Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model
bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus
diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat.
Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan kegiatan
bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber
daya yang digunakan dari kegiatan tersebut.
Penggunaan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode
untuk membantu anda memahami proses-proses bisnis. Selai itu juga
digunakan ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis
data. Namun, kami memfokuskan pada penggunaan model REAL.
Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan
sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi
Pelanggan perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang dapat
diperbaiki, dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan
pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau
merampingkan proses interaksimanusia atau mesin, dengan mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan sistem.
7 | m o d e l R E A L
Model ini mengintegrasikan :
 kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang
diperlukan setelah merger 2
 departemen/perusahaan yang berbeda atau merger
orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa yang
saling berkaitan
 Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six
Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.
 Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau
jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami
 Mulaidi bagian atas rantai nilai dan bekerja kebawah dan
bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi Rakyat dan Entitas yang
terlibat dalam Proses
 Mulaidi bagian bawah rantai nilai dan bekerja keatas lagi
untuk memahami setiap langkah prestasi yang mengarah ke hasil
yang diinginkan
 Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang
terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar) untuk
dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang
sebelumnya tidak terdeteksi
8 | m o d e l R E A L
D. Tujuan Pemodelan Proses Bisnis
ada 4 tujuan pemodelan proses bisnis yaitu:
1. Memahami struktur dan dinamika organisasi
2. Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan
menemukan potensi untuk kemajuan organisasi
3. Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai
sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi
4. Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang
diperlukan untuk mencapai target organisasi
Model Proses Bisnis diperlukan untuk:
 Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada bekerja
 Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus dikerjakan dan
kaitannya dengan proses lain
 Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan proses
 Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis yang ada
sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik.
9 | m o d e l R E A L
BAB II
A. Model REA/REAL (resource, event, agent, and location)
Model proses bisnis REAL merupakan suatu metode formal untuk
mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar yang
akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-kejadiannya.
REAL (resource, event, agent, and location) merupakan hasil modifikasi
oleh Hollander et al. (1996) dari model REA (resource, event, and agent) yang
diusulkan oleh McCathy (1982) untuk melengkapi struktur dalam
perancangan database sistem informasi akuntansi (SIA).
REA adalah sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system
akuntansi tradisional. System ini didasarkan model basis data tradisional dan
lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun.
Dari analisis struktur akun tradisional, McCarthy (1982) mengembangkan
sebuah generalisasi ER (entitas-hubungan) model fenomena akuntansidisebut
Sumber Daya, Peristiwa, dan Agen (REA) model akuntansi. Agen adalah
"orang dan instansiyang berpartisipasidalam acara ekonomi dari perusahaan
atau yang bertanggung jawab atas partisipasi bawahan "(McCarthy 1982,
563.) Unit ekonomi adalah "subset dari agen ekonomi. Unit berada di dalam
partisipasi:agen yang bekerja Untuk atau merupakan bagian dari perusahaan
yang diperhitungkan "(McCarthy 1982, 563.).
10 | m o d e l R E A L
Denna dkk. (1993) kemudian membuat keberadaan unit eksplisit dengan
menambahkan lokasi, mengubah REA menjadi NYATA. Alasannya adalah
bahwa jika informasi tentang lokasi penting, maka kecuali jika hal itu dapat
diturunkan, itu harus ditangkap secara eksplisit. Hollander dkk. (1996) juga
mencatat bahwa lokasi dapat menjadi menjadi penting bagi peraturan dan
tujuan lainnya. Selain itu, Hollander et al. (1996) memberikan contoh lokasi
dimana toko berada diberi pengenal unik dan informasi tentang toko disimpan
di meja toko. Selanjutnya, Hollander et al.(1996) membedakan antara agen
internal dan eksternal.
REA sendiri berfokus padapemodelan konsep (Misalnyasumber daya) di
mana arus informasi berbasis, daripada memodelkan informasi artefak
(Misalnyacek, faktur dan buku besar). Di bawah REA, artefak informasi yang
diperlukan dipertimbangkan pandangan, daripada mempengaruhi model data
yang mendasarinya. Akhirnya, jika modelnya dibangun dengan benar,
tampilan tertentu dapat dihasilkan dari model data yang
mendasarinya. Demikian, perusahaan dapat mengintegrasikan berbagai data
dalam database perusahaan, termasuk keuangan dan data non-keuangan
B. Elemen model REA
Elemen dalam model REA adalah sebagai berikut:
11 | m o d e l R E A L
1. Resource /Sumber Daya
Resource / Sumber DayaEkonomi Resource didefinisikan sebagai sesuatu
yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources
adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah.
2. Event / Peristiwa
Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang
mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sumber daya. Kegiatan/peristiwa
berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadian-kejadian seperti
perdagangan, produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan ekonomi adalah
berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem informasi dan harus
diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentuknya basis data yang
lengkap. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi :
1. Peristiwa operasi (apa yang terjadi)
2. Peristiwa informasi (apa yang dicatat)
3. Peristiwa manajemen (apa yang dilakukan sebagai hasil)
Deri ketiga jenis peristiwaekonomi dia atas yang termasuk dalam model
REA hanya satu yaitu kegiatan operasi.
3. Agent/Pelaku
12 | m o d e l R E A L
Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam
sebuah peristiwaekonomi. Merekaadalah berbagai pihak dari dalam dan luar
perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau
membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi
bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman,
pelanggan dan pemasok.
C. Keuntungan pemodelan REA
Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh:
1. Operasional yang lebih Efisien
Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan
peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal :
 Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu
paramanajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak bernilai
tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.
 Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data
terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai
prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan data.
 Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa
bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya
dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.
13 | m o d e l R E A L
2. Peningkatan Produktivitas
Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan atau
penghilangan aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan kapasitas
lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan
produktivitas keseluruhan perusahaan.
3. Keunggulan Kompetitif
Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA
memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan
akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik,
kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel.
D. Analisis Rantai Nilai
Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif
rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat
menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan.
Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara
aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritas berdasarkan nilainya demi
mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk
mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis).
14 | m o d e l R E A L
Analisis rantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas utama
dan aktivitas pendukung.
Aktivitas utama yakni aktivitas yang menghasilkan nilai bagi
perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu
aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari :
a. Inbound Logistics/ logistic lingkar dalam terdiri dari penerimaan,
penyimpanan, dan distribusibahan-bahan masukan yang digunakan
oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
b. Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah
masukan menjadi jasa dan produk yang sudah jadi, sebagai
contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah perusahaan otomotif
mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap.
c. Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas
yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para
pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi
melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas
outbond logistics.
d. Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli
jasa atau produk yang dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan
adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
15 | m o d e l R E A L
e. Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual
kepada para pelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan
perawatan.
Aktivitas pendukung terdiri dari:
a) Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatan akuntansi,
keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi
sebuah organisasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.
b) Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang
berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan,
pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai.
c) Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan
jasa, contohnya penelitian dan pengembangan, investasi dalam
teknologi informasi yang baru, pengembangan website, dan desain
produk.
d) Pembelian (Purchasing), termasuk seluruh aktivitas yang
mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan
bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas
utama.
16 | m o d e l R E A L
E. Aplikasi Basis Data
Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih dahulu
aplikasi basis data tradisional, termasuk didalamnya karakteristik operasional
dari aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran serta perbedaannya dari
sistem file datar. Dengan demikian kita diharapkan akan lebih memahami
pemodelan REA, yang digunakan untuk mengembangkan basis data
relasional yang mendukung berbagai proses bisnis.
1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas
Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim, dan
pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses bisnis
dalam aplikasi basis data ini secara fundamental tidak berbeda dengan file
datar.
Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan
datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar yang
bertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang
ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk memenuhi
kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini berorientasi pada akun yang
seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan pengguna.
Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan hanya
17 | m o d e l R E A L
menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung
kebutuhan para pengguna lainnya.
Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah
sebagai berikut:
a. Tabel Pelanggan, berisi alamat dan informasi kredit pelanggan.
Nilai batas kredit digunakan untuk memvalidasi berbagai transaksi
penjualan.
b. Tabel Faktur Penjualan, menangkap berbagai transaksi penjualan
pada suatu periode. Tabel ini juga dapat digunakan untuk
menggantikan beberapa record akuntansi tradisional. Karena tabel
ini berisi jumlah totalyangbelum dibayar untuk setiap faktur, maka
menjumlahkan file jumlah faktur akan menghasilkan penjualan total
(sama dengan jurnal penjualan).
c. Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke
pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan dihubungkan dengan
satu atau lebih record dalam tabel ini. Dalam tabel barang
penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur
dan nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk
menetapkan secara unik tiap record dalam tabel. Kedua kunci
tersebut juga memberikan link ke berbagai record terkait dalam
tabel faktur penjualan dan persediaan.
18 | m o d e l R E A L
f. Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data
lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual,
file jumlah barang saat ini akan dikurangi sejumlah nilai field
jumlah barang direcord tabel barang dijual.
g. Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan yang
dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini adalah
nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi
bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel faktur penjualan
dikirimkan dalam periode yang disebutkan.
2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas
Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa
bukan pada record akuntansi klasik.
a. Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi
gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian
dimulai dengan pengidentifikasian barang persediaan yang perlu
dipesan. Dalam perusahaan retail tahap ini dilakukan ketika
penjualan barang jadi dicatat dalam record persediaan. Dalam
kondisi ini, proses pembelian melibatkan pengisian kembali
persediaan barang jadi. Di perusahaan manufaktur, sistem
pembelian terjadi ketika perusahaan mengisi kembali bahan baku
yang digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi manapun,
19 | m o d e l R E A L
persediaan dijual ataupun persediaan dalam produksi field jumlah
barang saat ini akan dikurangi oleh aplikasi komputer. Dengan
pengurangan tiap persediaan, sistem akan menguji kondisi
pemesanan ulang yang terjadi ketika jumlah barang saat ini berada
di bawah titik pemesanan ulang. Sistem akan mempersiapkan
pesanan pembelian yang dikirimkan ke pemasok dan
menambahkan record ke tabel pesanan pembelian. Jumlah nilai
barang saat ini akan tetap dibawah titik pemesanan ulang sampai
persediaan diterima dari pemasok.
b. Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian yang
dimasukkan ke pemasok. Record tersebut akan tetap terbuka
hingga persediaan tiba.
c. Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap
barang yang dipesan. Karena sebuah transaksi dapat melibatkan
satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian
dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi
2 kunci primer yaitu No PO dan No Barang yang mengidentifikasi
setiap record dalam tabel. Kunci-kunci tersebut menyediakan link
ke tabel pesanan Pembelian dan Persediaan.
d. Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari
pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dan diperiksa serta
dibuat dokumen penerimaannya. Staf administrasi bagian
20 | m o d e l R E A L
penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai barang
yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara
otomatis melakukan menaikkan field jumlah barang saat ini dalam
record persediaan, menghilangkan status pemesanan ulang dengan
membuat field nomor PO menjadi kosong kembali, membuat record
dalam tabel laporan penerimaan, menutup record pemesanan
pembelian dengan menempatkan nomor laporan penerimaan ke
dalam field yang disediakan.
e. Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting
yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal :
 Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai cek
untuk membayar akun usaha periode terkait serta
menggantikan jurnal pengeluaran kas manual.
 Jumlah dari berbagai barang yang masih belum
dibayar pada pemasok tertentu sama dengan buku
pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut.
 Totalvoucher yang belum dibayar merupakan saldo buku
besar utang usaha perusahaan
3. keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasi-
informasi yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan
21 | m o d e l R E A L
pelanggan dan pembelian dari pemasok. Didesain untuk hanya menangkap
data transaksi keuangan dan peristiwa non-ekonomidiabaikan. Sedangkan
REA adalah sistem yang berbasis peristiwa, sistem REA ini responsif
terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi sehingga memungkinkan
pembuatan basis data yang lebih kaya dan dapat mendukung kebutuhan
informasi semua pengguna dalam perusahaan.
4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis
Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional,
diagram hubungan entitas (ER) digunakan untuk membuat model antar
berbagai entitas perusahaan yang penting.
22 | m o d e l R E A L
Contoh diagram REA dan REAL
Model REA
ModelREAL
23 | m o d e l R E A L
F. Menetapkan Atribut Entitas
ModelREA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute) entitas.
Berikut ini fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.
 Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan
persediaan, memasukkan pesanan, dan menerima persediaan.
 Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang
terpenngaruh oleh peristiwa
 Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan
pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi
bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang
 Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan,
mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan.
 Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang
dipengaruhi oleh peristiwa
 Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan, pelanggan,
staf adminnistrasi bagian gudang, dan staf administrasi bagian
pengiriman
Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi,
penerimaan kas, dan sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan
digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
24 | m o d e l R E A L
Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada
basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data
merupakan hal penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari model
model tersebut
G. Membuat Tampilan Pengguna
Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu
mendukung beberapa tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan
harus dipertimbangkan untuk tahap awal dalam pengembangan model. Hal
inni dapat deiwujudkan melalui penetapan kisaran atribut data yang akan
menangani kisaran tampilan yang diinginkan
Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan,
dokumen, dan layar komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physicalview).
Tampilan ini dapat membantu desainer memahami berbagai hubungan
penting antardata.
Setelah attribute diidentifikasi, formulir dan prosedur untuk
mengumpulkan data peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat didesain.
Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat dibuat untuk menghasilakn
tampilan atau laporan.
Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format
untuk laporan hasil dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini
25 | m o d e l R E A L
menyajikan contoh tampilan fisik bagi tiga pengguna. Tampilan pertama
adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi mengenai barang
persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut.
Tampilan pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang
membutuhkan perincian aktivitas penjualan harian yang disusun berdasarkan
pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar,
menyajikan daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis harian.
26 | m o d e l R E A L
BAB III
A. Pemodelan Proses Bisnis REAL
Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitas-
aktivitas bisnis tersebut. Sehingga kita diharuskan berfikirnsebagai seorang
investigator bisnis atau reporter yang akan mendapatkan jawaban dari variasi
siapa, apa, kapan, dimana dan pertanyaan kenapa.
Sebagai seorang analisis, akan didapat karakteristik bisnis event dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
 Kejadian relevan secara strategis Apa Yang Terjadi? Bagaiamana
masing-masing peristiwa mengeksekusi dan mengapa
mengeksekusi.?
 Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa terjadi?
 Agen internal dan ekternal Apa peran-peran dilaksanakan dan
siapa yang / apa yang agen-agen melaksanakan peranperan
didalam melaksanakan masing-masing peristiwa?
 Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang dilibatkan dan
berapa banyak digunakan?.
 Lokasi Dimana peristiwa terjadi?
 Risiko Apa yang mungkin terjadi untuk setiap kegiatan?
27 | m o d e l R E A L
Sebagai Analisis bisnis, pertanyaan diatas dapat dijadikan batasan / scope
manajemen mana yang terlibat atau perubahan apa yang akan terjadi, dan
kapan mengelola sebuah proses bisnisnya.
Model REAL membantu kita menampilkan jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan diatas secara grafik dan lembaran model matrix sebagai
pelengkapnya
B. 6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL
1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya.
Model yang efektif dan lengkap tergantung dari seberapa pahamnya
seorang analis terhadap organisasi tersubut. Contoh memfokuskan bagian
proses bisnis, pengumpulan data organisasi baik tujuan, strategis, rantai
penilaian, produk dan pelanggan, memahami orang-orang dalam organisasi,
struktur organisasi, teknologi dan pengukuran target.
2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi kegiatan-
kegiatan operasional yang penting secara strategi.
Seorang analis harus mampu menganalisa organisasi secara singkat demi
tingkatan sampai yang lebih kecil-micro level. Contoh: dengan menganalisa
satu proses dalam satu waktu akan mempermudah mengidentifikasi kegiatan
operasional yang ada dalam setiap proses bisnis.
28 | m o d e l R E A L
Mulai dengan pembagian organisasi ke dalam proses bisnis.
“Apa yang terjadi? Bagaimana dan mengapa?”
Model grafik REAL—termasuk kejadian operasional penting
secara strategis bahwa meliputi suatu proses bisnis. (yang
organisasi inginkan untuk merencanakan, mengevaluasi dan
melaksanakan atau pengawasan)
Mulai model grafik REAL mu. Oleh kejadian perwakilan sebagai
rectangles dengan suatu descriptor di dalam rectangle. Pilih syarat dengan
teliti yang menguraikan masing-masing kejadian operasional. Kami
menyarankan dengan menggunakan satu bentuk active voice untuk
menyebutkan nama kejadian.
REAL Business Process Model Matrix
(Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL)
Kejadian Tujuan
Bisnis
Pemicu
Kejadian
Resiko
Bisnis
Catatan
29 | m o d e l R E A L
3. Menganalisa setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk
mengidentifikasi kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak-
pihak), dan location (lokasi) yang terkait dengan suatu kejadian.
Uraikan karakteristik-karakteristik penting dari kejadian
karakteristik-karakteristik yang:
 Jika dihilangkan, dapat merubah ketidaktepatan atau
uraiantidak sempurna pada kejadian.
 Bentuk dasar untuk membangkitkan keluaran informasi
konsumen gunakan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi aktivitas organisasi.
Analis akan dihadapkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
a) What kinds of resource were involved? (Sumber daya apa
yang terlibat?)
Organisasi harus memiliki sejumlah sumber daya sebagai stok. Sebuah
operating event mempunyai pengaruh terhadap sumber stok, karena kegiatan
melibatkan arus keluar atau arus masuk sebuah sumber daya organisasi.
Operating event mendeskripsi jumlah dan jenis yang dibutuhkan dalam
proses. Contoh: identifikasi grosir yang terlibat dalam penjualan, cash
register, kantong plastic, sumber listrik untuk cash register.
30 | m o d e l R E A L
b) What Roles are performed and who/what agents perform the
roles? (Peran apa yang dilakukan dan siapa / agen apa yang melakukan
perannya?)
Aspek penting dari karakteristik pada operating event adalah
mengidentifikasi agen yang terlibat dan peraturan yang mereka buat.
Peraturan dapat menjangkau tingkat tanggung jawab internal (contoh:
salesperson, supervisor or inspector) sampai tingkat eksternal (customer dan
supplier). Peraturan dapat dilibatkan untuk menegesahkan credit card,
mendapatkan akses ke sumber daya milik organisasi, waktu proyek,
organisasi, mesin yang terprogram (robot/komputer). Semua tersebut dapat
dikatakan sebagai Agent dalam model proses REAL.
c) Where did the event occur? (Dimana kejadian itu terjadi?)
Kegiatan dapat dilakukan dimana saja dan secara fisik customer tidak
menjadi syarat untuk mengeksekusi kegiatan tersebut. Dalam pembuatan
REAL model, lokasi tidaklah menjadi point penting namun wajib untuk
diketahui dimana lokasi suatu proses atau kegiatan prosedilakukan khusunya
untuk mengumpulkan data oleh information event.
Untuk menggambarkannya letakkan lokasi dan sumber daya di sisi kiri
kegiatan/event danletakkan agent di sisi kanan kegiatan/event.
31 | m o d e l R E A L
4. Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, karakteristik, dan atribut dari
sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), pihak-pihak
(agent), dan lokasi (location).
Dengan mengidentifikasi kegiatan yang berelasi antara sumber, agent dan
lokasi sebelumnya akan membantu kita untuk mengidentifikasi karakteristik
tambahan pada operation event.
 Tentang apa waktu atau urutan didalam proses peristiwa itu perlu
terjadi?
 apa yang menjadi pengecualian dari kegiatan proses order?
 Apa yang sebenarnya otorisasi atau persetujuan yang tepat untuk
melaksanakan suatu kejadian?
 apayang menjadi alasan sumber dayadigunakan padaproses order?
 lokasi mana yang dapat diterima untuk melakukan kegiatan.?
 Apa yang dimaksud periode waktu yang dapat diterima antara
kejadian di dalam suatu proses bisnis?
 Bagaimana kekuatan order -pesanan dari kejadian tukar menukar
oleh konsumen?
 Apakah lokasi dari barang-barang yang mana perihal yang
dikirimkan?
 Berapa banyak pelayan toko yang ditugaskan kepada masing-
masing pelanggan?
32 | m o d e l R E A L
 Perlukah suatu penjulan pesanan membutuhkan pramuniaga
penjagaan dari tunai?
 Dapatkah suatu pelanggan mempunyai dua alamat yang
berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
C. Risiko kejadian - Event Risks
 Satu peristiwa opersasi yang terjadi pada urutan dan waktu yang
salah,
 Satu peristiwa operasi yang terjadi tanpa otorisasi yang tepat.
 Satu peristiwaoperasiyangdisertai dengan aget internal yang salah,
 Satu peristiwa operasi yang disertai dengan agen eksternal yang
salah,
 Satu peristiwa operasi yang disertai dengan sumber daya yang
salah,
 Satu peristiwaoperasi yang disertai dengan jumlah yang salah dari
sumber daya , dan/atau
 Satu peristiwa yang terjadi di lokasi yang salah.
5. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung
(direct relationship) antara sumber daya (resource), kejadian-
kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi (location).
33 | m o d e l R E A L
Pemahaman relasi yang ada pada operation event dan bagaimana setiap
operation event sesuai dengan proses bisnis adalah sanagat penting untuk
memahami karakteristik, kebiasaan dan atribut.
Mengambarkan satu bari dari masing-masing peristiwa untuk
masisng-masing sumber daya, agen internal, agen eksternal,
anddan lokasi berhubungan dengan peristiwa tersebut. Dengan
segera, tambahkan istilah yang berarti atau rasa yang
berhubungan antara objek-objek.
Dengan tampilan grafik kejadian hubungkan dengan kejadian
lain untuk menunjukan urutan kebutuhan yang dipelukan pada
kejadian di dalam proses bisnis. Mengambarkan bentuk
peristiwa ke peristiwa di dalam urutan yang benar.
Hubungan langsung dokumen antara para agen-agen, lokasi, dan
sumber dayayang bersifat bebas dari peritiwaoperasi. Hubungkan dalam satu
baris.
34 | m o d e l R E A L
Template without diamonds
resource
resource
location
location
event
Internal
agent
Internal
agent
external
agent
external
agent
event
35 | m o d e l R E A L
Template with diamonds
Mengidentifikasi Hubungan Langsung
Contoh:
Suatu proses bisnis sales/collection bahwa terdiri dari tiga kejadian:
Ambil pesanan pelanggan, Persediaan penjualan, dan Pengumpulan tunai
Langkah 1: Hubuangan antara kejadian – kejadian dan kaitan sumber
daya, agen dan lokasi
Hubungan objek Hubungan objek
resource
resource
location
location
event
Internal
agent
Internal
agent
external
agent
external
agent
event
36 | m o d e l R E A L
pesanan – persediaan pesanan – penjual
pesanan – konsumen penjualan – persediaan
penjualan – konsumen penerimaan kas – tunai
Penerimaan kas – konsumen
Langkah 2: Hubungan antara kejadian secara langsung yang
berhubungan (e.g. berurutan atau urutan kejadian yang terjadi selama
proses binis)
Objek terkait
pesanan – penjualan
pejualan – penerimaan kas
Langkah 3: Hubungan antara setiap sumber daya, agen, atau lokasi yang
mempunyai hubungan langsung bebas pada setiap peristiwa yang terjadi.
Objek terkait
penjual - konsumen
6. Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
37 | m o d e l R E A L
Pada saat draft dari model REAL telah terbentuk dengan lengkap, maka
langkah selanjutnyaadalah memvalidasi model tersebut dengan pelaku bisnis
untuk mendapatkan nilai yang akurat serta mengulangi langkah-langkah bila
dibutuhkan. Sesi Validasi dimanapun diperlukan hasil konfirmasi model
ketelitian atau model modifikasi.
Modifikasi-modifikasi pada umumnya memerlukan satu decomposing
atau lebih kejadian operasi yang lebih detail mengenai kejadian operasi atau
kombinasi kejadian.
Begitu diciptakan model REAL, Apakah kebutuhan diperbaharui atau
dipelihara? Ya. Sifat alami dari proses – proses bisnis dan kejadian/peristiwa
selalu berubah setiap waktu. Lebih pentinglagi, padahari ini dunia lebih cepat
melangkah, sifat alami dari prosesproses bisnis dan kejadian/peristiwa sering
kali harus berubah beberapa lama kemudian.
Orang yang akan memvalidasi model adalah orang yang mengerti secara
detail dari tujuan proses bisnis dan kegiatan-kegiatannya. Pada saat validasi
inilah terjadi konfirmasi bentuk model yang sesungguhnya diharapkan atau
bisa saja terjadi modifikasi terhadap model tersebut.
38 | m o d e l R E A L
Menghubungkan Proses-Proses
Memahami hubungan antara proses-prose bisnis individual adalah
sangat penting. Secara bersama-sama proses bisnis menghasilkan akuisisi
pada barang dan jasa, konversi barang dan saja yang diperoleh menjadi
barang dan jasa untuk konsumen, pengiriman barang dan jasa untuk
konsumen, dan pengumpulan atau pembayaran dari konsumen
Proses – proses bisnis terhubung secara bersama ke dalam dua arah :
 oleh pembagian bersama sumber daya atau
 Oleh suatu peristiwa dalam satu proses yang mencetuskan satu
peristiwa di dalam proses yang lain.
39 | m o d e l R E A L
Partial REAL Diagram Untuk Contoh Proses Bisnis
Terhubung
--
-
-
+
+
Terima barang
dari pemasok
Pembayaran
pemasok
untuk barang
Perolehan sumber
daya manusia
Pembayaran
untuk sumber
daya manusia
Pembayaran
kembali
pemasok
Perolehan
keuangan
Terima
pembayaran
dari konsumen
Pengiriman
barang ke
konsumen
persediaan
tunai
Sumber
daya
manusia
40 | m o d e l R E A L
BAB IV
Contoh Kasus
Berikut ini beberapa contoh kasus model REAL yang kami dapat dari
beberapa sumber di internet:
1. Mc.Kell Retail Store
Script: Mc.KELL’S RETAIL STORE
Mc.Kell’s Retail Store has hired you to analyze their sales/collection
process. Customer can purchase a variety of merchandise from Mc.Kell’s.
Each sale involves a customer assisted by a sales person. The customer can
buy oneor more items of merchandise. Mc.Kell’s sales force randomly assists
customers (Mc.Kell’s does not assign customers to specific salesperson), each
sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several registers). Individual
items of merchandise are not uniquely identified.This means that Mc.Kell’s
does not assign a unique identifier to each white T-Shirt sold or each pair of
size 9 white tennis shoes. The customer are allowed to pay with cash, check
or credit card (Mc.Kell’s does not assign customers to specific salesperson),
each sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several registers).
41 | m o d e l R E A L
Terjemahan:
Toko Eceran Mc.Kell telah mempekerjakan Anda untuk menganalisis
proses penjualan / penagihan mereka. Pelanggan bisa membeli berbagai
barang dagangan dari Mc.Kell's. Setiap penjualan melibatkan pelanggan yang
dibantu oleh tenaga penjualan. Pelanggan bisa membeli satu atau lebih barang
dagangan. Tenaga penjualan Mc.Kell secara acak membantu pelanggan
(Mc.Kell's tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan tertentu), setiap
penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki beberapa register).
Item barang dagangan individual tidak dikenali secara unik. Ini berarti bahwa
Mc.Kell's tidak memberikan pengenal unik ke setiap T-Shirt putih yang dijual
atau masing-masing sepasang sepatu tenis putih ukuran 9. Pelanggan
diperbolehkan membayar dengan uang tunai, cek atau kartu kredit (Mc.Kell
tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan tertentu), setiap penjualan
terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki beberapa register).
42 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 2:
Mc.Kell’s diidentifikasi memiliki dua kegiatan penting yaitu Sell
Merchandise dan Receive Customer Payment. Dari identifikasi tersebut
dibuatlah model grafik REAL untuk McKell’s seperti berikut.
kejadian
Menjual
dagangan
Menerima
pembayaran
pelanggan
43 | m o d e l R E A L
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 3:
Mc.Kell’s Retail Store Case Check point (setelah Step 4):
 Setiap penjualan dilakukan pada lokasi register yang spesifik.
(Lokasi)
 Setiap penjualan melibatkan hanya 1 customer (external agent)
 Hanya 1 salesperson (internal agent) bertanggung jawab untuk
setiap penjualan.
 Salesperson dan customer tidak mempunyai hubungan relasi yang
spesifik tetapi hanya relasi pada proses penjualan.
Barang
dagangan
Tunai
penjual
konsumen
Menjual
barang
dagangan
pengawas
Menerima
pembayaran
konsumen
Sumber daya
agent
lokasi
kejadian
44 | m o d e l R E A L
 Pada saat menganalisa kegiatan, analis dapat membuat beberapa
dokumen seperti:
 penjualan hanya melibatkan barang/souvenir bukan asset
perusahaan.
 penjualan tidak dapat melibatkan barang/souvenir yang
tidak ditawarkan.
 setiap penjualan dimasukkan kedalam register dan akan
dicocokkan dengan record penjualan yang ada.
Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 5:
Barang
dagang
Tunai
register
Hasil
hasil
Menjual
barang
dagang
Menerima
pembayaran
konsumen
konsumen
penjual
45 | m o d e l R E A L
2. Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc.
Cherry Bee, Inc. adalah perusahaan kecil pemeliharaan lebah beroperasi
di lokasi Preston Idaho. Pada musim semi Marc, pemilik, menyewa beberapa
pekerja lebah untuk mengatur dan pedulimpada gudang yang dimiliki oleh
Cherry Bee. Marcmembayar pekerja Gudang mingguan selama musim semi,
musim panas, dan musim gugur.
Marcpembelian persediaan baru dan material untuk pekerja gudang untuk
digunakan. Para pekerja lebah pergi ke ladang untuk mengecek
setiap sarang, mengobati masing-masing sarang, membersihkan setiap lebah
yang mati didalam sarang, dan menambahkan air gula jika penawaran madu
didalam sarang adalah rendah.
Dua kali selama musim panas, para pekerja menyuling sari madu dari
sarang. Mereka pergi ke gudang pewawaran untuk menyaring madu dan
mengkemas produk akhir dalam berbagai variasi yang berbeda kemasan
ukuran. Madu akhir ditempatkan pada rak di dalam ruang penyimpanan. Pada
akhir musim gugur, para pekerja kembali mengecek setia sarang, memberikan
mengobatan kembali, dan membungkus sarang dengan plastik hitam agar
tetap hangat selama musim dingin.
Sepanjang tahun, konsumen membeli madu dari Marcditoko Cherry Bee.
Beberapa konsumen komersial membeli madu dengan membuka rekening,
46 | m o d e l R E A L
selagi kebayakan konsumen membayar tunai. Marc pembelian persediaan
keduanya pada rekening dan dengan tunia dari pemasok lokal. Pengobatan,
gula dan plastik hitam, adalah tersimpan di Gudang penewaran Bersama
persediaan yang lain dan material, seperti juga dengan persediaan madu.
Peristiwa bisnis yang terjadi pada Cherry Bee,Inc. adalah:
 Sewa pekerja
 Upah pekerja
 Pembelian persediaan
 Cek Gudang
 Sari madu
 Saring madu
 Kemas madu
 Gudang madu
 Jual madu
 Terima pembayaran
 Bayar persediaan
 Menyimpan persediaan
47 | m o d e l R E A L
Proses- proses Bisnis CherryBee
Proses Akuisisi
/ Pemeliharaan /
Pembayaran
Tenaga Kerja
Kebutuhan dan
Bahan Akuisisi
/ Pemeliharaan /
proses
pembayaran
Proses konversi Penjualan /
proses
pengumpulan
Mempekerjakan
pekerja
Membeli
persediaan
Cek sarang Jual madu
kepada
pelanggan
Membayar
pekerja
Membayar
persediaan
Ekstrak madu Menerima
pembayaran
untuk madu
yang dijual
Persediaan toko Saring madu
Kemas madu
Simpan madu
48 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
peristiwa Agen internal Agen eksternal Sumber daya
Mempekerjakan
pekerja
Manajer (Marc) Pekerja
potensial
Kerja manusia
Membayar
pekerja
Kasir (Marc),
pekerja sarang
kas
Beli tikar &
persediaan
Agen
pembelian
(marc)
vendor Pemasok
material
Membayar tikar
& Persediaan
Pegawai
payables (Marc)
vendor kas
Tikar toko &
Persediaan
Pekerja sarang Pemasok
material
Cek sarang Pekerja sarang Sarang, tikar &
perlengkapan
49 | m o d e l R E A L
Matrik Model Proses Bisnis CherryBee
Lokasi Tujuan bisnis Pemicu peristiwa
Toko CherryBee Mempekerjakan
pekerja terampil dan
dapat diandalkan
dengan harga yang
wajar
Butuh tenaga kerja
Toko CherryBee Membayar hanya
untuk layanan yang
diterima, membayar
pada waktu yang tepat
Pembayaran untuk
jasa jatuh tempo
Toko penjual Memiliki tikar &
persediaan di tangan
saat dibutuhkan,
membayar harga
terendah
Kebutuhan akan tikar
& persediaan
Di CherryBee atau
toko penjual
Membayar persediaan
secara tepat waktu
untuk
Pembelian tikar &
persediaan
50 | m o d e l R E A L
mempertahankan niat
baik vendor
Gudang pasokan Menyimpan bahan &
persediaan di lokasi
yang aman dan
nyaman
Pembelian tikar &
persediaan
bidang Pastikan gatal-gatal
itu healt dan siap
untuk diproduksi
Awal musim semi
bidang Ekstrak semua madu
pada titik yang tepat
dalam waktu tanpa
limbah
Sarang penuh dengan
madu
Gudang pasokan Menghasilkan madu
bersih untuk dijual
Diekstrak madu
Gudang pasokan Kemas madu dalam
wadah yang
mempromosikan umur
simpan yang panjang
Madu disaring
Gudang pasokan Simpan madu di
tempat yang aman dan
Madu dikemas
51 | m o d e l R E A L
nyaman sampai
dibutuhkan di toko
Toko CherryBee Jual madu berkualitas
dengan harga yang
pantas secepat
mungkin
Pelanggan memasuki
toko
Toko CherryBee Kumpulkan
pembayaran dari
pelanggan pada waktu
yang tepat
menjualan madu
52 | m o d e l R E A L
Labor Acquisition/Maintenance/Payment Process (Akuisisi /
Pemeliharaan Tenaga Kerja /Proses Pembayaran)
Pay Workers
(membayar
pekerja)
Cash
(kas)
Marc
Human labor
(Tenaga Kerja
Manusia)
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Hive Workrs
(pekerja
sarang)
Hire workers
(memperkerjakan
pekerja)
53 | m o d e l R E A L
Supplies and Materials Acquisition/Maintenance/ Payment
Process (Persediaan dan Bahan Akuisisi /Proses Pemeliharaan /
Pembayaran)
Cash (kas)
Supply Barn
(Gudang
persediaan)
CherryBee
store (toko
cherryBee)
Material & supplies
(persediaan &bahan)
Vendor store
(toko penjual)
Store mat. &
supplies
Hive Workrs
(pekerja sarang)
Vendor
(penjual)
Purchase mat.
& supplies
Marc
Pay Workers
(membayar
pekerja)
54 | m o d e l R E A L
Sales/Collection Process (Proses Penjualan / Pengumpulan)
Collect
payment
(mengambil
keuuntungan)
Sell honey
(menjual
madu)
Cash
(kas)
Marc
Packaged
honey
(membungku
s madu)
CherryBee store
(toko
cherryBee)
customer
(pelanggan)
55 | m o d e l R E A L
Conversion Process (Proses Konversi)
Hive (sarang lebah)
Extract
honey
(ekstra
Packaged honey
(penegemassan
madu)
field
Packaged
honey
(penegemass
an madu)
Strain honey
(saring madu)Honey in process
(proses madu)
Supplay barn
Hive
Workrs
Check hives
(mengecek
sarang)
Material &
supplies
Store honey
(penjualan
madu)
56 | m o d e l R E A L
BAB V
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model proses bisnis REAL merupakan suatu
metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik-
karakteristik dasar yang akan menggambarkan proses-proses bisnis dan
kejadian-kejadiannya. Terdapat 6 Langkah Pengembangan Model Proses
Bisnis REAL yaitu: 1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan
tujuan-tujuannya, 2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan operasional yang penting secara strategi, 3.Menganalisa
setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi
kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak-pihak), dan location (lokasi)
yang terkait dengan suatu kejadian, 4.Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan,
karakteristik, dan atribut dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian
(event), pihak-pihak (agent), dan lokasi (location), 5.Mengidentifikasi dan
mendokumentasikan hubungan langsung (direct relationship) antara sumber
daya (resource), kejadian-kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi
(location), 6.Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang
bisnis.
B. SARAN
Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penulisan makalah ini
diharapkan mempunyai implikasi yang luas untuk makalah selanjutnya
dengan topik yang sama. Dalam pembuatan makalah selanjutnya kami
berharap dapat lebih fokus dan mendetail, hendaknya dapat memperbanyak
sumber-sumber bukan hanya dari internet tetapi dari buku sehingga lebih
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
57 | m o d e l R E A L
DAFTAR PUSTAKA
Ardianda, erhan “Business Prosess Model”, www. acamedia.edu dalam:
http://www.academia.edu/15467996/Business_process_model Diakses 29 mei 2017.
Blogdarmanto ipan, “pemodelan proses bisnisspot.co.id dalam:
http://ipandarmanto3rut.blogspot.co.id/2011/01/pemodelan-proses-bisnis.html Diakes
29 mei 2017. Diakses 31 juni2017.
Juli, Wiwin, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: BAB 10-PENDEKATAN
REA UNTUK PEMODELAN PROSES BISNIS”, blogspot dalam
http://dokumen.tips/documents/pendekatan-rea-untuk-pemodelan-proses-
bisnis.html#Diakses 29 mei 2017.
Khadir, mohammad, “pendekatan rea untuk pemodelan proses bisnis”, blogsopt
dalam: http://mohamad khaidir.blogspot.co.id/2013/07/pendekatan-rea-untuk-
pemodelan-proses.html Diakses 29 mei 2017.
Pahlepi, Iman “pemodelan proses bisnis”, dalam:
http://slideplayer.info/slide/3647747/ Diakes 29 mei 2017.
Lestari, indah, “pemodelan proses bisnis”, www.slideshare.net dalam:
https://www.slideshare.net/indahdlestari520/makalah-sistem-informasi-akuntansi-
pemodelan-proses-bisnis Diakses 31 juni 2017.
O’leary, Daniel , “Modeling Time in REA/REAL Databases: Planning and
Availability“,dalam:
https://pdfs.semanticscholar.org/3797/123536a96fc113243394806a815ceb2599f7.pdf
Diakses 31 juni 2017.

Contenu connexe

Tendances

Makalah Kelompok 11
Makalah Kelompok 11Makalah Kelompok 11
Makalah Kelompok 11fantasyfikri
 
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office Access
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office AccessImplementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office Access
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office AccessMuhammad Iqbal
 
1. pengenalan akuntansi
1. pengenalan akuntansi1. pengenalan akuntansi
1. pengenalan akuntansinazilah_ laila
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisnur putri
 
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)Era-ku
 
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)Proposal tugas akhir(angel edisi 2)
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)Angelino Benevides
 
Skripsi manajemen sumber daya
Skripsi manajemen sumber dayaSkripsi manajemen sumber daya
Skripsi manajemen sumber dayasuarsaen
 
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...tri yunny kartika
 
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...Amphie Yuurisman
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnisnur putri
 
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Latifah Ratantri
 
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...Uofa_Unsada
 
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...Uofa_Unsada
 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbaktisamuel2308
 

Tendances (19)

Makalah Kelompok 11
Makalah Kelompok 11Makalah Kelompok 11
Makalah Kelompok 11
 
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office Access
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office AccessImplementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office Access
Implementasi Aplikasi Absensi Menggunakan Ms.Office Access
 
1. pengenalan akuntansi
1. pengenalan akuntansi1. pengenalan akuntansi
1. pengenalan akuntansi
 
Tugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnisTugas informasi proses bisnis
Tugas informasi proses bisnis
 
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)Skripsi lengkap manajemen feb   muhammad aji nugroho (1)
Skripsi lengkap manajemen feb muhammad aji nugroho (1)
 
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)Proposal tugas akhir(angel edisi 2)
Proposal tugas akhir(angel edisi 2)
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Skripsi manajemen sumber daya
Skripsi manajemen sumber dayaSkripsi manajemen sumber daya
Skripsi manajemen sumber daya
 
Tugas Akhir
Tugas AkhirTugas Akhir
Tugas Akhir
 
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
SIM, Tri Yunny Kartia, 43216110077, Hapzi Ali, Analisis Dan Perencanaan Siste...
 
Makalah Pengantar Bisnis
Makalah Pengantar BisnisMakalah Pengantar Bisnis
Makalah Pengantar Bisnis
 
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
Skripsi "PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. JAPRAK ...
 
tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnis
 
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
Makalah unsur administrasi " ketatausahaan"
 
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...
“ANALISIS ASOSIASI MEREK (BRAND ASSOCIATION) PROGRAM TALKSHOW KICK ANDY di Me...
 
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SAL...
 
Makalah uts
Makalah utsMakalah uts
Makalah uts
 
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki SurbaktiContoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
Contoh CJR KKNI Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro-Samuel Rejeki Surbakti
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 

Similaire à Rismayanin S.Kom M.T

Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)erma wati
 
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Haris Tondok
 
kelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisniskelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisnisDefarlina
 
Makalah evakinkomp
Makalah evakinkompMakalah evakinkomp
Makalah evakinkompSaprudin92
 
Tata Consulting Services
Tata Consulting ServicesTata Consulting Services
Tata Consulting Servicesikaanisa1
 
Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7dian murdiana
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasanuru atika
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesnuru atika
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikNurFirmansyah6
 
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita Amalia
 
MAKALAH PROSES BISNIS
MAKALAH PROSES BISNISMAKALAH PROSES BISNIS
MAKALAH PROSES BISNISIlfan Juanda
 
Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Defarlina
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnisDefarlina
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...AkfikaRizkySabilla
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Naomiyosephine
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Naomiyosephine
 
SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...
 SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO... SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...
SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...Dewi Fitrianti
 

Similaire à Rismayanin S.Kom M.T (20)

Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
Tugas bisnis kelompok 4 kelas E (SI)
 
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
Tugas akhir informasi dan proses bisnis ( proses penjualan )
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
kelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisniskelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisnis
 
Makalah evakinkomp
Makalah evakinkompMakalah evakinkomp
Makalah evakinkomp
 
informasi proses bisnis
 informasi proses bisnis informasi proses bisnis
informasi proses bisnis
 
Tata Consulting Services
Tata Consulting ServicesTata Consulting Services
Tata Consulting Services
 
Kkp revisi
Kkp revisiKkp revisi
Kkp revisi
 
Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7Makalah manajemen strategik 2 7
Makalah manajemen strategik 2 7
 
Kelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasaKelompok 1 strategi operasi jasa
Kelompok 1 strategi operasi jasa
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan proses
 
Makalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategikMakalah uts manajemen strategik
Makalah uts manajemen strategik
 
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
Lita amalia makalah (rangkuman awal akhir) pak ade.
 
MAKALAH PROSES BISNIS
MAKALAH PROSES BISNISMAKALAH PROSES BISNIS
MAKALAH PROSES BISNIS
 
Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6Model REA kelompok 6
Model REA kelompok 6
 
kelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisniskelompok 1 informasi proses bisnis
kelompok 1 informasi proses bisnis
 
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
 
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
Sim, naomi yosepin, prof. dr. hapzi ali, cma, implementasi sistem informasi m...
 
SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...
 SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO... SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...
SIM, Dewi Fitrianti, Hapzi Ali, ARTIKEL : IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN INFO...
 

Dernier

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Dernier (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Rismayanin S.Kom M.T

  • 1. INFORMASI DAN PROSES BISNIS PEMODELAN PROSES BISNIS: MODEL REAL Dosen:Rismayani,S.Kom.,MT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA MAKASSAR 2017 KELOMPOK 4 FEBRIAN PAEMBONAN (161120) MUH AKRAMULAR (161130) FATHIYAH (161153) KELAS: D (SISTEM INFORMASI)
  • 2. 1 | m o d e l R E A L INFORMASI DAN PROSES BISNIS PEMODELAN PROSES BISNIS: MODEL REAL Dosen:Rismayani,S.Kom.,MT SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) DIPANEGARA MAKASSAR 2017 KELOMPOK 4 FEBRIAN PAEMBONAN (161120) ☹ MUH AKRAMULlAR (161130) 😊 FATHIYAH (161153) 😊 KELAS: D (SISTEM INFORMASI)
  • 3. 2 | m o d e l R E A L KATA PENGANTAR Puji syukur kami penjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, atas segala rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pemodelan Proses Bisnis: Model REAL”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Makassar, Juni 2017 Kelompok IV
  • 4. 3 | m o d e l R E A L UCAPAN TERIMA KASIH Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Informasi dan Proses Bisnis. Dengan selesainya makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepada Ibu Rismayani,S.Kom.,MT selaku dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Terima kasih juga kepada kedua orang tua tercinta dengan penuh kasih sayang dan kesabaran telah membesarkan dan mendidik kami sehingga dapat menempuh pendidikan yang layak. Juga buat kakak-kakak dan adik-adik yang membantu baik moril maupun materil selama penulis menempuh pendidikan di STMIK DIPANEGARA. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan. Makassar, Juni 2017 Kelompok IV
  • 5. 4 | m o d e l R E A L DAFTAR ISI KATAPENGANTAR.........................................................................................2 UCAPAN TERIMA KASIH................................................................................3 DAFTARISI......................................................................................................4 BAB I................................................................................................................5 A. Pengertian Model......................................................................................5 B. Proses Bisnis............................................................................................5 C. Pemodelan Proses Bisnis............................................................................6 D. Tujuan Pemodelan Proses Bisnis.................................................................8 BAB II..............................................................................................................9 A. Model REA/REAL (resource, event, agent, and location) ..............................9 B. Elemen model REA.................................................................................10 C. Keuntungan pemodelan REA...................................................................12 D. Analisis Rantai Nilai...............................................................................13 E. Aplikasi Basis Data.................................................................................16 F. Menetapkan Atribut Entitas......................................................................23 G. Membuat Tampilan Pengguna..................................................................24 BAB III...........................................................................................................26 A. Pemodelan Proses Bisnis REAL...............................................................26 B. 6 Langkah Pengembangan ModelProses Bisnis REAL ...............................27 C. Risiko kejadian - Event Risks...................................................................32 BAB IV...........................................................................................................39 Contoh Kasus...................................................................................................40 1. Mc.Kell Retail Store...........................................................................40 2. Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc...................................45 BAB V............................................................................................................56 A. KESIMPULAN......................................................................................56 B. SARAN .................................................................................................56 DAFTARPUSTAKA.......................................................................................57
  • 6. 5 | m o d e l R E A L BAB I A. Pengertian Model Model adalah representasidari kenyataan. sepertihalnya sebuah gambar yang melukiskan banyak kata, sehingga jika model ini dimasukan dalam lingkup system ia dapat menerangkan seluruh aktivitas nyata dari sebuah system dalam bentuk yang lebih sederhana dalam bentuk gambar. Model dapat dibuat pada system yang sudah ada sebagai cara untuk memahami systemtersebut dengan lebih baik atau untuk systemyangsedang di usulkan sebagai cara mendokumentasikan persyaratan bisnis atau desain teknis. B. Proses Bisnis Proses bisnis adalah kumpulan aktivitas dari mulai proses awal ddengan hasilnya yangbernilai. Proses bisnis juga merupakan suatu aktivitas yang satu berhubungan dengan aktivitas lainnya yang melibatkan data, unit organisasi, dan suatu ukuran waktu yang logis. Contohnya dalam sutau perusahaan dimulai dari proses produksi sampai dengan proses distribusinya. Proses bisnis selalu dipicu oleh kejadian ekonomi.
  • 7. 6 | m o d e l R E A L C. Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan bisnis memodelkan sistem organisasi ke dunia nyata. Model bisnis sangat membantu kita untuk memahami masalah yang harus diselesaikan oleh perangkat lunak yang akan kita buat. Model proses bisnis menjelaskan fungsi yang terkait dengan kegiatan bisnis, yang meliputi masukan, kontrol, keluaran, dan mekanisme / sumber daya yang digunakan dari kegiatan tersebut. Penggunaan REAL Business Process Modeling sebagai suatu metode untuk membantu anda memahami proses-proses bisnis. Selai itu juga digunakan ERD (entity relationship diagram) dalam membuat sistem basis data. Namun, kami memfokuskan pada penggunaan model REAL. Model ini dimanfaatkan untuk memahami bagaimana tenaga kerja dan sumber daya yang ada digunakan untuk membuat produk atau jasa bagi Pelanggan perusahaan. Juga untuk mengidentifikasi bagianbagian yang dapat diperbaiki, dibuat lebih efisien dan direkayasa ulang, dan memberikan pemahaman tentang apakah Sistem / Aplikasi dapat diotomatisasi atau merampingkan proses interaksimanusia atau mesin, dengan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem.
  • 8. 7 | m o d e l R E A L Model ini mengintegrasikan :  kegiatan antar departemen/perusahaan, terutama yang diperlukan setelah merger 2  departemen/perusahaan yang berbeda atau merger orangorang/kelompok memproduksi produk sejenis atau jasa yang saling berkaitan  Membantu dalam pelaksanaan dan penerimaan Six Sigma, ISO, CMM atau standar lainnya.  Mengidentifikasi apa yang nilai berwujud (produk atau jasa) yang diproduksi yang dibutuhkan untuk memahami  Mulaidi bagian atas rantai nilai dan bekerja kebawah dan bekerja ke bawah untuk mengidentifikasi Rakyat dan Entitas yang terlibat dalam Proses  Mulaidi bagian bawah rantai nilai dan bekerja keatas lagi untuk memahami setiap langkah prestasi yang mengarah ke hasil yang diinginkan  Mengatur Wawancara lengkap terhadap orangorang yang terlibat (atau representasi yang adil dari kelompok besar) untuk dapat mengungkap orangorang atau perangkat proses yang sebelumnya tidak terdeteksi
  • 9. 8 | m o d e l R E A L D. Tujuan Pemodelan Proses Bisnis ada 4 tujuan pemodelan proses bisnis yaitu: 1. Memahami struktur dan dinamika organisasi 2. Memahami masalah-masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan organisasi 3. Yakin bahwa para customer, end user, dan developer mempunyai sebuah pemahaman yang benar mengenai sebuah organisasi 4. Mampu memperoleh software aplikasi yang akan kita buat yang diperlukan untuk mencapai target organisasi Model Proses Bisnis diperlukan untuk:  Memahami bagaimana prosesproses yang sudah ada bekerja  Menjelaskan kepada pelaku proses apa yang harus dikerjakan dan kaitannya dengan proses lain  Membantu memastikan konsistensi dalam pelaksanaan proses  Mengidentifikasi masalah dan kelemahan proses bisnis yang ada sehingga dapat dikembangkan yang lebih baik.
  • 10. 9 | m o d e l R E A L BAB II A. Model REA/REAL (resource, event, agent, and location) Model proses bisnis REAL merupakan suatu metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik-karakteristik dasar yang akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-kejadiannya. REAL (resource, event, agent, and location) merupakan hasil modifikasi oleh Hollander et al. (1996) dari model REA (resource, event, and agent) yang diusulkan oleh McCathy (1982) untuk melengkapi struktur dalam perancangan database sistem informasi akuntansi (SIA). REA adalah sistem yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan system akuntansi tradisional. System ini didasarkan model basis data tradisional dan lebih beorientasi pada peristiwa dan bukan pada akun. Dari analisis struktur akun tradisional, McCarthy (1982) mengembangkan sebuah generalisasi ER (entitas-hubungan) model fenomena akuntansidisebut Sumber Daya, Peristiwa, dan Agen (REA) model akuntansi. Agen adalah "orang dan instansiyang berpartisipasidalam acara ekonomi dari perusahaan atau yang bertanggung jawab atas partisipasi bawahan "(McCarthy 1982, 563.) Unit ekonomi adalah "subset dari agen ekonomi. Unit berada di dalam partisipasi:agen yang bekerja Untuk atau merupakan bagian dari perusahaan yang diperhitungkan "(McCarthy 1982, 563.).
  • 11. 10 | m o d e l R E A L Denna dkk. (1993) kemudian membuat keberadaan unit eksplisit dengan menambahkan lokasi, mengubah REA menjadi NYATA. Alasannya adalah bahwa jika informasi tentang lokasi penting, maka kecuali jika hal itu dapat diturunkan, itu harus ditangkap secara eksplisit. Hollander dkk. (1996) juga mencatat bahwa lokasi dapat menjadi menjadi penting bagi peraturan dan tujuan lainnya. Selain itu, Hollander et al. (1996) memberikan contoh lokasi dimana toko berada diberi pengenal unik dan informasi tentang toko disimpan di meja toko. Selanjutnya, Hollander et al.(1996) membedakan antara agen internal dan eksternal. REA sendiri berfokus padapemodelan konsep (Misalnyasumber daya) di mana arus informasi berbasis, daripada memodelkan informasi artefak (Misalnyacek, faktur dan buku besar). Di bawah REA, artefak informasi yang diperlukan dipertimbangkan pandangan, daripada mempengaruhi model data yang mendasarinya. Akhirnya, jika modelnya dibangun dengan benar, tampilan tertentu dapat dihasilkan dari model data yang mendasarinya. Demikian, perusahaan dapat mengintegrasikan berbagai data dalam database perusahaan, termasuk keuangan dan data non-keuangan B. Elemen model REA Elemen dalam model REA adalah sebagai berikut:
  • 12. 11 | m o d e l R E A L 1. Resource /Sumber Daya Resource / Sumber DayaEkonomi Resource didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah. 2. Event / Peristiwa Event atau peristiwa ekonomi adalah fenomena-fenomena yang mempengaruhi perubahan-perubahan dalam sumber daya. Kegiatan/peristiwa berupa hasil dari berbagai aktivitas atau juga kejadian-kejadian seperti perdagangan, produksi, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan ekonomi adalah berbagai informasi yang sangat penting untuk sistem informasi dan harus diterima dengan sangat jelas untuk dapat terbentuknya basis data yang lengkap. Peristiwa ekonomi dikategorikan menjadi : 1. Peristiwa operasi (apa yang terjadi) 2. Peristiwa informasi (apa yang dicatat) 3. Peristiwa manajemen (apa yang dilakukan sebagai hasil) Deri ketiga jenis peristiwaekonomi dia atas yang termasuk dalam model REA hanya satu yaitu kegiatan operasi. 3. Agent/Pelaku
  • 13. 12 | m o d e l R E A L Pelaku (agent) ekonomi adalah berbagai individu yang terlibat dalam sebuah peristiwaekonomi. Merekaadalah berbagai pihak dari dalam dan luar perusahaan yang memiliki kemampuan sendiri untuk menggunakan atau membuang sumber daya ekonomi. Contoh pelaku adalah staff administrasi bagian penjualan, pekerja produksi, staff administrasi bagian pengiriman, pelanggan dan pemasok. C. Keuntungan pemodelan REA Keuntungan permodelan REA yang dapat kita peroleh: 1. Operasional yang lebih Efisien Perusahaan yang menggunakan pendekatan REA dapat merasakan peningkatan efisiensi operasional dalam tiga hal :  Pendekatan REA untuk permodelan proses bisnis akan membantu paramanajer mengidentifikasi berbagai aktifitas yang tidak bernilai tambah, yang dapat ditiadakan dari operasional.  Penyimpanan data keuangan dan non-keuangan dalam bbasis data terpusat yang sama dapat mengurangi kebutuhan akan berbagai prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan data.  Penyimpanan data keuangan dan non keuangan berbagai peristiwa bisnis dalam bentuk yang terperinci akan memungkinakan adanya dukungan untuk keputusan manajemen yang lebih luas kisarannya.
  • 14. 13 | m o d e l R E A L 2. Peningkatan Produktivitas Peningkatan efisiensi operasional dari tiap bagian melalui peniadaan atau penghilangan aktivitas tidak benilai tambah akan menghasilkan kapasitas lebih. Kapasitas tambahan ini dapat diarahkan kembali untuk peningkatan produktivitas keseluruhan perusahaan. 3. Keunggulan Kompetitif Dengan mendukung tampilan untuk banyak pengguna, model REA memberikan para manajer informasi yang lebih relevan, tepat waktu, dan akurat. Hal ini akan mengarah pada layanan pelanggan yang lebih baik, kualitas produk yang lebih tinggi, serta proses produksi yang fleksibel. D. Analisis Rantai Nilai Keuntungan kompetitif dari aplikasi REA dapat dilihat dari perspektif rantai nilai (value chain). Rantai nilai adalah aktivitas-aktivitas yang dapat menambah nilai atau kegunaan bagi produk dan jasa perusahaan. Dalam aktivitas sehari-hari, perusahaan harus bisa membedakan antara aktivitas bisnisnya dan membuat skala prioritas berdasarkan nilainya demi mencapai tujuan perusahaan. Salah satu pendekatan yang diterapkan untuk mencapai tujuan tersebut disebut analisis rantai nilai (value chain analysis).
  • 15. 14 | m o d e l R E A L Analisis rantai nilai digunakan untuk membedakan antara aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama yakni aktivitas yang menghasilkan nilai bagi perusahaan. Sedangkan aktivitas pendukung yakni aktivitas yang membantu aktivitas utama. Aktivitas utama ini terdiri dari : a. Inbound Logistics/ logistic lingkar dalam terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusibahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya. b. Operasi (Operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa dan produk yang sudah jadi, sebagai contoh, aktivitas perakitan di dalam sebuah perusahaan otomotif mengubah bahan mentah menjadi mobil yang lengkap. c. Outbond Logistics / logistic lingkar luar adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan. Sebagai contoh, mengirimkan mobil yang sudah jadi melalui jasa pelayaran ke para dealer mobil, adalah aktivitas outbond logistics. d. Pemasaran dan Penjualan, mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan organisasi. Pemasangan iklan adalah sebuah contoh kegiatan pemasaran dan penjualan.
  • 16. 15 | m o d e l R E A L e. Pelayanan (Service), memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para pelanggan. Misalnya pelayanan perbaikan dan perawatan. Aktivitas pendukung terdiri dari: a) Infrastruktur Perusahaan, mengarah pada kegiatan akuntansi, keuangan, hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi. SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan. b) Sumber Daya Manusia, melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan perekrutan, pengontrakan, pelatihan, pemberian kompensasi dan keuntungan bagi pegawai. c) Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk dan jasa, contohnya penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru, pengembangan website, dan desain produk. d) Pembelian (Purchasing), termasuk seluruh aktivitas yang mengakibatkan perolehan bahan mentah, suplai, mesin dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas utama.
  • 17. 16 | m o d e l R E A L E. Aplikasi Basis Data Sebelum membahas lebih jauh permodelan REA, dibahas terlebih dahulu aplikasi basis data tradisional, termasuk didalamnya karakteristik operasional dari aplikasi siklus pendapatan dan pengeluaran serta perbedaannya dari sistem file datar. Dengan demikian kita diharapkan akan lebih memahami pemodelan REA, yang digunakan untuk mengembangkan basis data relasional yang mendukung berbagai proses bisnis. 1. Sistem Pencatatan Pesanan dan Penerimaan Kas Dalam Sistem ini, pesanan diterima, kredit diperiksa, barang dikirim, dan pelanggan ditagih. Sistem ini menunjukkan bahwa berbagai proses bisnis dalam aplikasi basis data ini secara fundamental tidak berbeda dengan file datar. Perbedaan yang paling signifikan yaitu dalam metode penyimpanan datanya. Tabel relational dalam tabel ini telah menggantikan file datar yang bertindak sebagai record akuntansi tradisional. Data transaksi yang ditangkap oleh sistem file datar cenderung dibuat terstruktur untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan. Sistem ini berorientasi pada akun yang seringkali mengakibatkan hilangnya perincian yang dibutuhkan pengguna. Orientasi dimungkinkan berfokus pada transaksi ekonomi bukan hanya
  • 18. 17 | m o d e l R E A L menangkap pengaruh keuangan saja. Basis data ini juga mendukung kebutuhan para pengguna lainnya. Jenis-jenis tabel dalam sistem pencatatan dan penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Tabel Pelanggan, berisi alamat dan informasi kredit pelanggan. Nilai batas kredit digunakan untuk memvalidasi berbagai transaksi penjualan. b. Tabel Faktur Penjualan, menangkap berbagai transaksi penjualan pada suatu periode. Tabel ini juga dapat digunakan untuk menggantikan beberapa record akuntansi tradisional. Karena tabel ini berisi jumlah totalyangbelum dibayar untuk setiap faktur, maka menjumlahkan file jumlah faktur akan menghasilkan penjualan total (sama dengan jurnal penjualan). c. Tabel Barang Dijual, terdiri atas record tiap barang yang dijual ke pelanggan. Tiap record pada tabel penjualan dihubungkan dengan satu atau lebih record dalam tabel ini. Dalam tabel barang penjualan, terdiri atas dua kunci primer, yaitu nomor faktur dan nomor barang. Kedua kunci tersebut dibutuhkan untuk menetapkan secara unik tiap record dalam tabel. Kedua kunci tersebut juga memberikan link ke berbagai record terkait dalam tabel faktur penjualan dan persediaan.
  • 19. 18 | m o d e l R E A L f. Tabel Persediaan, berisi jumlah barang, harga, pemasok, dan data lokasi gudang untuk tiap barang persediaan. Ketika produk dijual, file jumlah barang saat ini akan dikurangi sejumlah nilai field jumlah barang direcord tabel barang dijual. g. Tabel Daftar Pengiriman, adalah record dari semua pesanan yang dikirimkan oleh pelanggan. Kunci primer dalam tabel ini adalah nomor bill of lading. Tabel ini digunakan untuk memverifikasi bahwa semua penjualan yang tercatat dalam tabel faktur penjualan dikirimkan dalam periode yang disebutkan. 2. Sistem Pembelian dan Pengeluaran Kas Perbedaan sistem ini dengan file datar adalah fokusnya pada peristiwa bukan pada record akuntansi klasik. a. Tabel Persediaan, berisi data jumlah, harga, pemasok dan lokasi gudang untuk tiap barang dalam persediaan. Proses pembelian dimulai dengan pengidentifikasian barang persediaan yang perlu dipesan. Dalam perusahaan retail tahap ini dilakukan ketika penjualan barang jadi dicatat dalam record persediaan. Dalam kondisi ini, proses pembelian melibatkan pengisian kembali persediaan barang jadi. Di perusahaan manufaktur, sistem pembelian terjadi ketika perusahaan mengisi kembali bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Dalam kondisi manapun,
  • 20. 19 | m o d e l R E A L persediaan dijual ataupun persediaan dalam produksi field jumlah barang saat ini akan dikurangi oleh aplikasi komputer. Dengan pengurangan tiap persediaan, sistem akan menguji kondisi pemesanan ulang yang terjadi ketika jumlah barang saat ini berada di bawah titik pemesanan ulang. Sistem akan mempersiapkan pesanan pembelian yang dikirimkan ke pemasok dan menambahkan record ke tabel pesanan pembelian. Jumlah nilai barang saat ini akan tetap dibawah titik pemesanan ulang sampai persediaan diterima dari pemasok. b. Tabel Pesanan Pembelian, berisi berbagai record pembelian yang dimasukkan ke pemasok. Record tersebut akan tetap terbuka hingga persediaan tiba. c. Tabel Pesanan Pembelian Barang Dijual, berisi record setiap barang yang dipesan. Karena sebuah transaksi dapat melibatkan satu atau lebih produk, tiap record dalam tabel pesanan pembelian dihubungkan satu atau lebih record dalam tabel ini. Tabel ini berisi 2 kunci primer yaitu No PO dan No Barang yang mengidentifikasi setiap record dalam tabel. Kunci-kunci tersebut menyediakan link ke tabel pesanan Pembelian dan Persediaan. d. Tabel Laporan Penerimaan, ketika barang pesanan tiba dari pemasok, untuk selanjutnya akan dihitung dan diperiksa serta dibuat dokumen penerimaannya. Staf administrasi bagian
  • 21. 20 | m o d e l R E A L penerimaan akan memasukkan informasi mengenai berbagai barang yang diterima dalam tabel laporan penerimaan. Sistem secara otomatis melakukan menaikkan field jumlah barang saat ini dalam record persediaan, menghilangkan status pemesanan ulang dengan membuat field nomor PO menjadi kosong kembali, membuat record dalam tabel laporan penerimaan, menutup record pemesanan pembelian dengan menempatkan nomor laporan penerimaan ke dalam field yang disediakan. e. Tabel Voucher Pengeluaran, memberikan tiga informaasi penting yang secara tradisional terdapat dalam catatan akuntansi formal :  Tabel voucher pengeluaran berisi record dari berbagai cek untuk membayar akun usaha periode terkait serta menggantikan jurnal pengeluaran kas manual.  Jumlah dari berbagai barang yang masih belum dibayar pada pemasok tertentu sama dengan buku pembantu utang usaha untuk pemasok tersebut.  Totalvoucher yang belum dibayar merupakan saldo buku besar utang usaha perusahaan 3. keterbatasan Sistem Berbasis Transaksi Sistem ini memungkinkan pengguna untuk menangkap informasi- informasi yang berkaitan dengan peristiwa ekonomi, seperti penjualan
  • 22. 21 | m o d e l R E A L pelanggan dan pembelian dari pemasok. Didesain untuk hanya menangkap data transaksi keuangan dan peristiwa non-ekonomidiabaikan. Sedangkan REA adalah sistem yang berbasis peristiwa, sistem REA ini responsif terhadap fenomena ekonomi dan non-ekonomi sehingga memungkinkan pembuatan basis data yang lebih kaya dan dapat mendukung kebutuhan informasi semua pengguna dalam perusahaan. 4. Pendekatan Tradisional terhadap Proses Pemodelan Bisnis Dalam pendekatan tradisional, untuk desain basis data tradisional, diagram hubungan entitas (ER) digunakan untuk membuat model antar berbagai entitas perusahaan yang penting.
  • 23. 22 | m o d e l R E A L Contoh diagram REA dan REAL Model REA ModelREAL
  • 24. 23 | m o d e l R E A L F. Menetapkan Atribut Entitas ModelREA dapat digunakan untuk menetapkan atribut (attribute) entitas. Berikut ini fenomena akuntansi yang berhubungan dengan proses ini.  Peristiwa operasi dalam proses tersebut memasukkan permintaan persediaan, memasukkan pesanan, dan menerima persediaan.  Persediaan bahan baku adalah sumnber daya ekonomi yang terpenngaruh oleh peristiwa  Pelaku utama adalah staf administrasi bagian perencanaan dan pengendalian produksi, staf pembelian, pemasok, staf administrasi bagian penerimaan, dan staf administrasi bagian gudang  Peristiwa adalah proses menerima pesanan dari pelanggan, mengambil persediaan barang jadi, dan mengirimkan persediaan.  Persediaan barang jadi adalah sumber daya ekonomi yang dipengaruhi oleh peristiwa  Pelaku utama adalah staf administrasi bagian penjualan, pelanggan, staf adminnistrasi bagian gudang, dan staf administrasi bagian pengiriman Kebutuhan data berbagai proses bisnis lainnya seperti roduksi, penerimaan kas, dan sebagainya, akan didapatkan melalui cara ini dan digabungkan untuk menghasilkan skema umum dari kebutuhan data.
  • 25. 24 | m o d e l R E A L Kebutuhan akutansi dan non akuntansi akan memberikan kontribusi pada basis data secara umum. Dalam proses menggabungkan kebutuhan data merupakan hal penting untuk mengetahui dan meniadakan redunsi dari model model tersebut G. Membuat Tampilan Pengguna Pendekatan REA dapat menghasilkan sistem informasi yang mampu mendukung beberapa tampilan. Akibatnya, berbagai kemungkinan tampilan harus dipertimbangkan untuk tahap awal dalam pengembangan model. Hal inni dapat deiwujudkan melalui penetapan kisaran atribut data yang akan menangani kisaran tampilan yang diinginkan Sebagai reprentasi konseptual tampilan pengguna, maka laporan, dokumen, dan layar komputer, disebut sebagai tampilan fisik (physicalview). Tampilan ini dapat membantu desainer memahami berbagai hubungan penting antardata. Setelah attribute diidentifikasi, formulir dan prosedur untuk mengumpulkan data peristiwa, sumber daya, dan pelaku dapat didesain. Setelah itu dilakukan, antarmuka qudry dapat dibuat untuk menghasilakn tampilan atau laporan. Antarmuka query harus meliputi tampilan yang diterima, dan format untuk laporan hasil dari setiap query perlu ditentukan. Tiga figure berikut ini
  • 26. 25 | m o d e l R E A L menyajikan contoh tampilan fisik bagi tiga pengguna. Tampilan pertama adalah untuk staf pembelian yang membutuhkan informasi mengenai barang persediaan yang akan dipesan dan pemasok dari persediaan tersebut. Tampilan pengguna kedua adalah untuk manajer penjualan yang membutuhkan perincian aktivitas penjualan harian yang disusun berdasarkan pelanggan serta produk. Terakhir, tampilan ketiga, untuk bagian buku besar, menyajikan daftar voucher jurnal yang meringkas aktivitas bisnis harian.
  • 27. 26 | m o d e l R E A L BAB III A. Pemodelan Proses Bisnis REAL Membuat pemodelan REAL mengharuskan Anda mengidentifikasi aktivitas-aktivitas bisnis yang penting dan ciri-ciri mendasar dari aktivitas- aktivitas bisnis tersebut. Sehingga kita diharuskan berfikirnsebagai seorang investigator bisnis atau reporter yang akan mendapatkan jawaban dari variasi siapa, apa, kapan, dimana dan pertanyaan kenapa. Sebagai seorang analisis, akan didapat karakteristik bisnis event dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:  Kejadian relevan secara strategis Apa Yang Terjadi? Bagaiamana masing-masing peristiwa mengeksekusi dan mengapa mengeksekusi.?  Tanggal/Waktu Kapan masing-masing peritiwa terjadi?  Agen internal dan ekternal Apa peran-peran dilaksanakan dan siapa yang / apa yang agen-agen melaksanakan peranperan didalam melaksanakan masing-masing peristiwa?  Sumber daya Apa macam dari sumber daya yang dilibatkan dan berapa banyak digunakan?.  Lokasi Dimana peristiwa terjadi?  Risiko Apa yang mungkin terjadi untuk setiap kegiatan?
  • 28. 27 | m o d e l R E A L Sebagai Analisis bisnis, pertanyaan diatas dapat dijadikan batasan / scope manajemen mana yang terlibat atau perubahan apa yang akan terjadi, dan kapan mengelola sebuah proses bisnisnya. Model REAL membantu kita menampilkan jawaban atas pertanyaan- pertanyaan diatas secara grafik dan lembaran model matrix sebagai pelengkapnya B. 6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL 1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya. Model yang efektif dan lengkap tergantung dari seberapa pahamnya seorang analis terhadap organisasi tersubut. Contoh memfokuskan bagian proses bisnis, pengumpulan data organisasi baik tujuan, strategis, rantai penilaian, produk dan pelanggan, memahami orang-orang dalam organisasi, struktur organisasi, teknologi dan pengukuran target. 2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi kegiatan- kegiatan operasional yang penting secara strategi. Seorang analis harus mampu menganalisa organisasi secara singkat demi tingkatan sampai yang lebih kecil-micro level. Contoh: dengan menganalisa satu proses dalam satu waktu akan mempermudah mengidentifikasi kegiatan operasional yang ada dalam setiap proses bisnis.
  • 29. 28 | m o d e l R E A L Mulai dengan pembagian organisasi ke dalam proses bisnis. “Apa yang terjadi? Bagaimana dan mengapa?” Model grafik REAL—termasuk kejadian operasional penting secara strategis bahwa meliputi suatu proses bisnis. (yang organisasi inginkan untuk merencanakan, mengevaluasi dan melaksanakan atau pengawasan) Mulai model grafik REAL mu. Oleh kejadian perwakilan sebagai rectangles dengan suatu descriptor di dalam rectangle. Pilih syarat dengan teliti yang menguraikan masing-masing kejadian operasional. Kami menyarankan dengan menggunakan satu bentuk active voice untuk menyebutkan nama kejadian. REAL Business Process Model Matrix (Matriks Pemodelan Proses Bisnis REAL) Kejadian Tujuan Bisnis Pemicu Kejadian Resiko Bisnis Catatan
  • 30. 29 | m o d e l R E A L 3. Menganalisa setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak- pihak), dan location (lokasi) yang terkait dengan suatu kejadian. Uraikan karakteristik-karakteristik penting dari kejadian karakteristik-karakteristik yang:  Jika dihilangkan, dapat merubah ketidaktepatan atau uraiantidak sempurna pada kejadian.  Bentuk dasar untuk membangkitkan keluaran informasi konsumen gunakan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas organisasi. Analis akan dihadapkan pertanyaan-pertanyaan berikut: a) What kinds of resource were involved? (Sumber daya apa yang terlibat?) Organisasi harus memiliki sejumlah sumber daya sebagai stok. Sebuah operating event mempunyai pengaruh terhadap sumber stok, karena kegiatan melibatkan arus keluar atau arus masuk sebuah sumber daya organisasi. Operating event mendeskripsi jumlah dan jenis yang dibutuhkan dalam proses. Contoh: identifikasi grosir yang terlibat dalam penjualan, cash register, kantong plastic, sumber listrik untuk cash register.
  • 31. 30 | m o d e l R E A L b) What Roles are performed and who/what agents perform the roles? (Peran apa yang dilakukan dan siapa / agen apa yang melakukan perannya?) Aspek penting dari karakteristik pada operating event adalah mengidentifikasi agen yang terlibat dan peraturan yang mereka buat. Peraturan dapat menjangkau tingkat tanggung jawab internal (contoh: salesperson, supervisor or inspector) sampai tingkat eksternal (customer dan supplier). Peraturan dapat dilibatkan untuk menegesahkan credit card, mendapatkan akses ke sumber daya milik organisasi, waktu proyek, organisasi, mesin yang terprogram (robot/komputer). Semua tersebut dapat dikatakan sebagai Agent dalam model proses REAL. c) Where did the event occur? (Dimana kejadian itu terjadi?) Kegiatan dapat dilakukan dimana saja dan secara fisik customer tidak menjadi syarat untuk mengeksekusi kegiatan tersebut. Dalam pembuatan REAL model, lokasi tidaklah menjadi point penting namun wajib untuk diketahui dimana lokasi suatu proses atau kegiatan prosedilakukan khusunya untuk mengumpulkan data oleh information event. Untuk menggambarkannya letakkan lokasi dan sumber daya di sisi kiri kegiatan/event danletakkan agent di sisi kanan kegiatan/event.
  • 32. 31 | m o d e l R E A L 4. Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, karakteristik, dan atribut dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), pihak-pihak (agent), dan lokasi (location). Dengan mengidentifikasi kegiatan yang berelasi antara sumber, agent dan lokasi sebelumnya akan membantu kita untuk mengidentifikasi karakteristik tambahan pada operation event.  Tentang apa waktu atau urutan didalam proses peristiwa itu perlu terjadi?  apa yang menjadi pengecualian dari kegiatan proses order?  Apa yang sebenarnya otorisasi atau persetujuan yang tepat untuk melaksanakan suatu kejadian?  apayang menjadi alasan sumber dayadigunakan padaproses order?  lokasi mana yang dapat diterima untuk melakukan kegiatan.?  Apa yang dimaksud periode waktu yang dapat diterima antara kejadian di dalam suatu proses bisnis?  Bagaimana kekuatan order -pesanan dari kejadian tukar menukar oleh konsumen?  Apakah lokasi dari barang-barang yang mana perihal yang dikirimkan?  Berapa banyak pelayan toko yang ditugaskan kepada masing- masing pelanggan?
  • 33. 32 | m o d e l R E A L  Perlukah suatu penjulan pesanan membutuhkan pramuniaga penjagaan dari tunai?  Dapatkah suatu pelanggan mempunyai dua alamat yang berbeda? Mengapa atau mengapa tidak? C. Risiko kejadian - Event Risks  Satu peristiwa opersasi yang terjadi pada urutan dan waktu yang salah,  Satu peristiwa operasi yang terjadi tanpa otorisasi yang tepat.  Satu peristiwaoperasiyangdisertai dengan aget internal yang salah,  Satu peristiwa operasi yang disertai dengan agen eksternal yang salah,  Satu peristiwa operasi yang disertai dengan sumber daya yang salah,  Satu peristiwaoperasi yang disertai dengan jumlah yang salah dari sumber daya , dan/atau  Satu peristiwa yang terjadi di lokasi yang salah. 5. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung (direct relationship) antara sumber daya (resource), kejadian- kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi (location).
  • 34. 33 | m o d e l R E A L Pemahaman relasi yang ada pada operation event dan bagaimana setiap operation event sesuai dengan proses bisnis adalah sanagat penting untuk memahami karakteristik, kebiasaan dan atribut. Mengambarkan satu bari dari masing-masing peristiwa untuk masisng-masing sumber daya, agen internal, agen eksternal, anddan lokasi berhubungan dengan peristiwa tersebut. Dengan segera, tambahkan istilah yang berarti atau rasa yang berhubungan antara objek-objek. Dengan tampilan grafik kejadian hubungkan dengan kejadian lain untuk menunjukan urutan kebutuhan yang dipelukan pada kejadian di dalam proses bisnis. Mengambarkan bentuk peristiwa ke peristiwa di dalam urutan yang benar. Hubungan langsung dokumen antara para agen-agen, lokasi, dan sumber dayayang bersifat bebas dari peritiwaoperasi. Hubungkan dalam satu baris.
  • 35. 34 | m o d e l R E A L Template without diamonds resource resource location location event Internal agent Internal agent external agent external agent event
  • 36. 35 | m o d e l R E A L Template with diamonds Mengidentifikasi Hubungan Langsung Contoh: Suatu proses bisnis sales/collection bahwa terdiri dari tiga kejadian: Ambil pesanan pelanggan, Persediaan penjualan, dan Pengumpulan tunai Langkah 1: Hubuangan antara kejadian – kejadian dan kaitan sumber daya, agen dan lokasi Hubungan objek Hubungan objek resource resource location location event Internal agent Internal agent external agent external agent event
  • 37. 36 | m o d e l R E A L pesanan – persediaan pesanan – penjual pesanan – konsumen penjualan – persediaan penjualan – konsumen penerimaan kas – tunai Penerimaan kas – konsumen Langkah 2: Hubungan antara kejadian secara langsung yang berhubungan (e.g. berurutan atau urutan kejadian yang terjadi selama proses binis) Objek terkait pesanan – penjualan pejualan – penerimaan kas Langkah 3: Hubungan antara setiap sumber daya, agen, atau lokasi yang mempunyai hubungan langsung bebas pada setiap peristiwa yang terjadi. Objek terkait penjual - konsumen 6. Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang bisnis.
  • 38. 37 | m o d e l R E A L Pada saat draft dari model REAL telah terbentuk dengan lengkap, maka langkah selanjutnyaadalah memvalidasi model tersebut dengan pelaku bisnis untuk mendapatkan nilai yang akurat serta mengulangi langkah-langkah bila dibutuhkan. Sesi Validasi dimanapun diperlukan hasil konfirmasi model ketelitian atau model modifikasi. Modifikasi-modifikasi pada umumnya memerlukan satu decomposing atau lebih kejadian operasi yang lebih detail mengenai kejadian operasi atau kombinasi kejadian. Begitu diciptakan model REAL, Apakah kebutuhan diperbaharui atau dipelihara? Ya. Sifat alami dari proses – proses bisnis dan kejadian/peristiwa selalu berubah setiap waktu. Lebih pentinglagi, padahari ini dunia lebih cepat melangkah, sifat alami dari prosesproses bisnis dan kejadian/peristiwa sering kali harus berubah beberapa lama kemudian. Orang yang akan memvalidasi model adalah orang yang mengerti secara detail dari tujuan proses bisnis dan kegiatan-kegiatannya. Pada saat validasi inilah terjadi konfirmasi bentuk model yang sesungguhnya diharapkan atau bisa saja terjadi modifikasi terhadap model tersebut.
  • 39. 38 | m o d e l R E A L Menghubungkan Proses-Proses Memahami hubungan antara proses-prose bisnis individual adalah sangat penting. Secara bersama-sama proses bisnis menghasilkan akuisisi pada barang dan jasa, konversi barang dan saja yang diperoleh menjadi barang dan jasa untuk konsumen, pengiriman barang dan jasa untuk konsumen, dan pengumpulan atau pembayaran dari konsumen Proses – proses bisnis terhubung secara bersama ke dalam dua arah :  oleh pembagian bersama sumber daya atau  Oleh suatu peristiwa dalam satu proses yang mencetuskan satu peristiwa di dalam proses yang lain.
  • 40. 39 | m o d e l R E A L Partial REAL Diagram Untuk Contoh Proses Bisnis Terhubung -- - - + + Terima barang dari pemasok Pembayaran pemasok untuk barang Perolehan sumber daya manusia Pembayaran untuk sumber daya manusia Pembayaran kembali pemasok Perolehan keuangan Terima pembayaran dari konsumen Pengiriman barang ke konsumen persediaan tunai Sumber daya manusia
  • 41. 40 | m o d e l R E A L BAB IV Contoh Kasus Berikut ini beberapa contoh kasus model REAL yang kami dapat dari beberapa sumber di internet: 1. Mc.Kell Retail Store Script: Mc.KELL’S RETAIL STORE Mc.Kell’s Retail Store has hired you to analyze their sales/collection process. Customer can purchase a variety of merchandise from Mc.Kell’s. Each sale involves a customer assisted by a sales person. The customer can buy oneor more items of merchandise. Mc.Kell’s sales force randomly assists customers (Mc.Kell’s does not assign customers to specific salesperson), each sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several registers). Individual items of merchandise are not uniquely identified.This means that Mc.Kell’s does not assign a unique identifier to each white T-Shirt sold or each pair of size 9 white tennis shoes. The customer are allowed to pay with cash, check or credit card (Mc.Kell’s does not assign customers to specific salesperson), each sale occurs at a specific register (Mc.Kell’s has several registers).
  • 42. 41 | m o d e l R E A L Terjemahan: Toko Eceran Mc.Kell telah mempekerjakan Anda untuk menganalisis proses penjualan / penagihan mereka. Pelanggan bisa membeli berbagai barang dagangan dari Mc.Kell's. Setiap penjualan melibatkan pelanggan yang dibantu oleh tenaga penjualan. Pelanggan bisa membeli satu atau lebih barang dagangan. Tenaga penjualan Mc.Kell secara acak membantu pelanggan (Mc.Kell's tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki beberapa register). Item barang dagangan individual tidak dikenali secara unik. Ini berarti bahwa Mc.Kell's tidak memberikan pengenal unik ke setiap T-Shirt putih yang dijual atau masing-masing sepasang sepatu tenis putih ukuran 9. Pelanggan diperbolehkan membayar dengan uang tunai, cek atau kartu kredit (Mc.Kell tidak menugaskan pelanggan ke petugas penjualan tertentu), setiap penjualan terjadi pada daftar khusus (Mc.Kell's memiliki beberapa register).
  • 43. 42 | m o d e l R E A L Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 2: Mc.Kell’s diidentifikasi memiliki dua kegiatan penting yaitu Sell Merchandise dan Receive Customer Payment. Dari identifikasi tersebut dibuatlah model grafik REAL untuk McKell’s seperti berikut. kejadian Menjual dagangan Menerima pembayaran pelanggan
  • 44. 43 | m o d e l R E A L Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 3: Mc.Kell’s Retail Store Case Check point (setelah Step 4):  Setiap penjualan dilakukan pada lokasi register yang spesifik. (Lokasi)  Setiap penjualan melibatkan hanya 1 customer (external agent)  Hanya 1 salesperson (internal agent) bertanggung jawab untuk setiap penjualan.  Salesperson dan customer tidak mempunyai hubungan relasi yang spesifik tetapi hanya relasi pada proses penjualan. Barang dagangan Tunai penjual konsumen Menjual barang dagangan pengawas Menerima pembayaran konsumen Sumber daya agent lokasi kejadian
  • 45. 44 | m o d e l R E A L  Pada saat menganalisa kegiatan, analis dapat membuat beberapa dokumen seperti:  penjualan hanya melibatkan barang/souvenir bukan asset perusahaan.  penjualan tidak dapat melibatkan barang/souvenir yang tidak ditawarkan.  setiap penjualan dimasukkan kedalam register dan akan dicocokkan dengan record penjualan yang ada. Toko Eceran McKell’s Model REAL tahap 5: Barang dagang Tunai register Hasil hasil Menjual barang dagang Menerima pembayaran konsumen konsumen penjual
  • 46. 45 | m o d e l R E A L 2. Penggunaan Pemodelan REAL - Cherry Bee, Inc. Cherry Bee, Inc. adalah perusahaan kecil pemeliharaan lebah beroperasi di lokasi Preston Idaho. Pada musim semi Marc, pemilik, menyewa beberapa pekerja lebah untuk mengatur dan pedulimpada gudang yang dimiliki oleh Cherry Bee. Marcmembayar pekerja Gudang mingguan selama musim semi, musim panas, dan musim gugur. Marcpembelian persediaan baru dan material untuk pekerja gudang untuk digunakan. Para pekerja lebah pergi ke ladang untuk mengecek setiap sarang, mengobati masing-masing sarang, membersihkan setiap lebah yang mati didalam sarang, dan menambahkan air gula jika penawaran madu didalam sarang adalah rendah. Dua kali selama musim panas, para pekerja menyuling sari madu dari sarang. Mereka pergi ke gudang pewawaran untuk menyaring madu dan mengkemas produk akhir dalam berbagai variasi yang berbeda kemasan ukuran. Madu akhir ditempatkan pada rak di dalam ruang penyimpanan. Pada akhir musim gugur, para pekerja kembali mengecek setia sarang, memberikan mengobatan kembali, dan membungkus sarang dengan plastik hitam agar tetap hangat selama musim dingin. Sepanjang tahun, konsumen membeli madu dari Marcditoko Cherry Bee. Beberapa konsumen komersial membeli madu dengan membuka rekening,
  • 47. 46 | m o d e l R E A L selagi kebayakan konsumen membayar tunai. Marc pembelian persediaan keduanya pada rekening dan dengan tunia dari pemasok lokal. Pengobatan, gula dan plastik hitam, adalah tersimpan di Gudang penewaran Bersama persediaan yang lain dan material, seperti juga dengan persediaan madu. Peristiwa bisnis yang terjadi pada Cherry Bee,Inc. adalah:  Sewa pekerja  Upah pekerja  Pembelian persediaan  Cek Gudang  Sari madu  Saring madu  Kemas madu  Gudang madu  Jual madu  Terima pembayaran  Bayar persediaan  Menyimpan persediaan
  • 48. 47 | m o d e l R E A L Proses- proses Bisnis CherryBee Proses Akuisisi / Pemeliharaan / Pembayaran Tenaga Kerja Kebutuhan dan Bahan Akuisisi / Pemeliharaan / proses pembayaran Proses konversi Penjualan / proses pengumpulan Mempekerjakan pekerja Membeli persediaan Cek sarang Jual madu kepada pelanggan Membayar pekerja Membayar persediaan Ekstrak madu Menerima pembayaran untuk madu yang dijual Persediaan toko Saring madu Kemas madu Simpan madu
  • 49. 48 | m o d e l R E A L Matrik Model Proses Bisnis CherryBee peristiwa Agen internal Agen eksternal Sumber daya Mempekerjakan pekerja Manajer (Marc) Pekerja potensial Kerja manusia Membayar pekerja Kasir (Marc), pekerja sarang kas Beli tikar & persediaan Agen pembelian (marc) vendor Pemasok material Membayar tikar & Persediaan Pegawai payables (Marc) vendor kas Tikar toko & Persediaan Pekerja sarang Pemasok material Cek sarang Pekerja sarang Sarang, tikar & perlengkapan
  • 50. 49 | m o d e l R E A L Matrik Model Proses Bisnis CherryBee Lokasi Tujuan bisnis Pemicu peristiwa Toko CherryBee Mempekerjakan pekerja terampil dan dapat diandalkan dengan harga yang wajar Butuh tenaga kerja Toko CherryBee Membayar hanya untuk layanan yang diterima, membayar pada waktu yang tepat Pembayaran untuk jasa jatuh tempo Toko penjual Memiliki tikar & persediaan di tangan saat dibutuhkan, membayar harga terendah Kebutuhan akan tikar & persediaan Di CherryBee atau toko penjual Membayar persediaan secara tepat waktu untuk Pembelian tikar & persediaan
  • 51. 50 | m o d e l R E A L mempertahankan niat baik vendor Gudang pasokan Menyimpan bahan & persediaan di lokasi yang aman dan nyaman Pembelian tikar & persediaan bidang Pastikan gatal-gatal itu healt dan siap untuk diproduksi Awal musim semi bidang Ekstrak semua madu pada titik yang tepat dalam waktu tanpa limbah Sarang penuh dengan madu Gudang pasokan Menghasilkan madu bersih untuk dijual Diekstrak madu Gudang pasokan Kemas madu dalam wadah yang mempromosikan umur simpan yang panjang Madu disaring Gudang pasokan Simpan madu di tempat yang aman dan Madu dikemas
  • 52. 51 | m o d e l R E A L nyaman sampai dibutuhkan di toko Toko CherryBee Jual madu berkualitas dengan harga yang pantas secepat mungkin Pelanggan memasuki toko Toko CherryBee Kumpulkan pembayaran dari pelanggan pada waktu yang tepat menjualan madu
  • 53. 52 | m o d e l R E A L Labor Acquisition/Maintenance/Payment Process (Akuisisi / Pemeliharaan Tenaga Kerja /Proses Pembayaran) Pay Workers (membayar pekerja) Cash (kas) Marc Human labor (Tenaga Kerja Manusia) CherryBee store (toko cherryBee) Hive Workrs (pekerja sarang) Hire workers (memperkerjakan pekerja)
  • 54. 53 | m o d e l R E A L Supplies and Materials Acquisition/Maintenance/ Payment Process (Persediaan dan Bahan Akuisisi /Proses Pemeliharaan / Pembayaran) Cash (kas) Supply Barn (Gudang persediaan) CherryBee store (toko cherryBee) Material & supplies (persediaan &bahan) Vendor store (toko penjual) Store mat. & supplies Hive Workrs (pekerja sarang) Vendor (penjual) Purchase mat. & supplies Marc Pay Workers (membayar pekerja)
  • 55. 54 | m o d e l R E A L Sales/Collection Process (Proses Penjualan / Pengumpulan) Collect payment (mengambil keuuntungan) Sell honey (menjual madu) Cash (kas) Marc Packaged honey (membungku s madu) CherryBee store (toko cherryBee) customer (pelanggan)
  • 56. 55 | m o d e l R E A L Conversion Process (Proses Konversi) Hive (sarang lebah) Extract honey (ekstra Packaged honey (penegemassan madu) field Packaged honey (penegemass an madu) Strain honey (saring madu)Honey in process (proses madu) Supplay barn Hive Workrs Check hives (mengecek sarang) Material & supplies Store honey (penjualan madu)
  • 57. 56 | m o d e l R E A L BAB V A. KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa model proses bisnis REAL merupakan suatu metode formal untuk mengidentifikasi dan menunjukkan karakteristik- karakteristik dasar yang akan menggambarkan proses-proses bisnis dan kejadian-kejadiannya. Terdapat 6 Langkah Pengembangan Model Proses Bisnis REAL yaitu: 1. Mengerti/ memahami lingkungan organisasi dan tujuan-tujuannya, 2. Meninjau proses-proses bisnis dan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan operasional yang penting secara strategi, 3.Menganalisa setiap kejadian yang dikaji pada langkah ke-2, untuk mengidentifikasi kegiatan resource (sumber daya),agent (pihak-pihak), dan location (lokasi) yang terkait dengan suatu kejadian, 4.Mengidentifikasi perilaku, kebiasaan, karakteristik, dan atribut dari sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), pihak-pihak (agent), dan lokasi (location), 5.Mengidentifikasi dan mendokumentasikan hubungan langsung (direct relationship) antara sumber daya (resource), kejadian-kejadian (event), Pihak-pihak (agent), dan lokasi (location), 6.Memvalidasi pemodelan REAL dengan pimpinan/orang-orang bisnis. B. SARAN Terlepas dari keterbatasan yang dimiliki, hasil penulisan makalah ini diharapkan mempunyai implikasi yang luas untuk makalah selanjutnya dengan topik yang sama. Dalam pembuatan makalah selanjutnya kami berharap dapat lebih fokus dan mendetail, hendaknya dapat memperbanyak sumber-sumber bukan hanya dari internet tetapi dari buku sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
  • 58. 57 | m o d e l R E A L DAFTAR PUSTAKA Ardianda, erhan “Business Prosess Model”, www. acamedia.edu dalam: http://www.academia.edu/15467996/Business_process_model Diakses 29 mei 2017. Blogdarmanto ipan, “pemodelan proses bisnisspot.co.id dalam: http://ipandarmanto3rut.blogspot.co.id/2011/01/pemodelan-proses-bisnis.html Diakes 29 mei 2017. Diakses 31 juni2017. Juli, Wiwin, “SISTEM INFORMASI AKUNTANSI: BAB 10-PENDEKATAN REA UNTUK PEMODELAN PROSES BISNIS”, blogspot dalam http://dokumen.tips/documents/pendekatan-rea-untuk-pemodelan-proses- bisnis.html#Diakses 29 mei 2017. Khadir, mohammad, “pendekatan rea untuk pemodelan proses bisnis”, blogsopt dalam: http://mohamad khaidir.blogspot.co.id/2013/07/pendekatan-rea-untuk- pemodelan-proses.html Diakses 29 mei 2017. Pahlepi, Iman “pemodelan proses bisnis”, dalam: http://slideplayer.info/slide/3647747/ Diakes 29 mei 2017. Lestari, indah, “pemodelan proses bisnis”, www.slideshare.net dalam: https://www.slideshare.net/indahdlestari520/makalah-sistem-informasi-akuntansi- pemodelan-proses-bisnis Diakses 31 juni 2017. O’leary, Daniel , “Modeling Time in REA/REAL Databases: Planning and Availability“,dalam: https://pdfs.semanticscholar.org/3797/123536a96fc113243394806a815ceb2599f7.pdf Diakses 31 juni 2017.