Dokumen tersebut membahas tentang analisis investasi dan kelayakannya, termasuk prinsip-prinsip dan metode-metode analisis kualitatif dan kuantitatif seperti NPV, IRR, payback period, serta tahapan identifikasi kesempatan investasi dan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kelayakan suatu investasi."
2. a. Menilai kelayakan investasi dari aspek
keuangan dengan beberapa metode
b. Prinsip dalam menilai kelayakan sebuah
investasi
c. Analisa Qualitatif : NPV, IRR dan Payback
Period
d. Analisa Quantatif dalam menilai kelayakan
investasi
e. Penilaian investasi paska realisasi investasi
Pokok Bahasan
3. 1. Indentifikasi:
• Pada tahap ini sponsor proyek melihat adanya
kesempatan investasi yg
menguntungkan.Pengamatan dilakukan thdp
lingkungan utk memperkirakan kesempatan
dan ancaman bagi proyek.
2. Perumusan:
• tahap ini menterjemahkan kesempatan
investasi ke dalam suatu rencana proyek yg
konkret, dengan faktor-faktor penting dan
dijelaskan secara garis besar.
Identifikasi Kesempatan Usaha
4. Identifikasi Kesempatan …
3. Penilaian :
• Tahap untuk melakukan analisa aspek pasar,
teknik, keuangan, dan perekonomian.
4. Pemilihan :
• Tahap untuk melakukan pemilihan dengan
mempertimbangkan segala keterbatasan dan
tujuan yg akan dicapai.
5. Implementasi:
• Tahap untuk penyelesaian proyek tsb dengan
tetap berpegang pada anggaran.
5. Cara Identifikasi Kesempatan
a. Mempelajari impor: menunjukkan masih
ada celah pasar yg belum dapat dipenuhi
dari dalam negeri.
b. Meneliti bahan baku lokal : jumlah yg
melimpah, harga yg murah, dan kualitas yg
bagus. Semua menunjukkan kemungkinan
untuk dieksploitasi.
c. Mempelajari ketrampilan tenaga kerja dan
ketersediaannya.
6. Cara …
d. Melakukan studi industri. Dapat menemukan
berbagai industri yg sedang berkembang.
e. Menerapkan kemajuan teknologi. Penguasaan
teknologi merupakan salah satu sumber
‘competitive advantage’.
f. Mempelajari hubungan antar industri.
Perkembangan suatu industri menciptakan
kesempatan bagi industri lainnya.
g. Menilai rencana pembangunan oleh Pemerintah
h. Melakukan pengamatan di tempat/negara lain. Hal
ini memungkinkan menrapkannya di
tempat/negara sendiri.
7. • Bagi Perusahaan Swasta :
Pemilik perusahaan adalah investor yg tujuan
berinvestasi adalah mencari keuntungan
untuk memaksimalkan kemakmurannya.
Memaksimalkan nilai perusahaan melalui
nilai saham.
• Bagi Pemerintah/Negara :
Memaksimalkan kemakmuran masyarakat.
Kriteria yg digunakan adal “social cost and
benefit”.
Tujuan Keputusan Investasi
8. Pasar Konsumen dan Produsen, serta
Pemasaran
Teknik dan teknologi, serta Produksi
Keuangan
Manajemen
Yuridis (Hukum/Legal)
Politik, Ekonomi dan Sosial
Sumber Daya Manusia & Sumber Daya Alam
Lingkungan Industri & Lingkungan Hidup
Risiko Bisnis
Aspek-Aspek
10. Berbagai publikasi yg diterbitkan oleh lembaga
Pemerintah maupun Swasta :
• Biro Pusat Statistik
• BKPM (D)
• Bank Indonesia & OJK
• Asosiasi Industri
• Lembaga-lembaga Penelitian
Data dan Sumber Data
11. 1. Aspek Pasar dan Pemasaran, mempelajari dan
menganalisa:
• permintaan dan penawaran,
• harga,
• perkiraan penjualan,
• program pemasaran (marketing mix)
Aspek-Aspek …
12. 2. Aspek Teknis dan Produksi, menyangkut pertanyaan
penting tentang :
• studi pengujian pendahuluan;
• skala produksi;
• proses produksi;
• peralatan dan perlengkapan produksi;
• penanganan limbah;
• tata letak pabrik;
• lokasi produksi;
• skedul kerja, dan
• teknologi yg akan digunakan, dsb.
Aspek-Aspek …
13. Aspek-Aspek …
3. Aspek Keuangan, mempelajari berbagai faktor, a.l:
• kebutuhan dana untuk investasi dan modal kerja;
• sumber pendanaan;
• taksiran penghasilan;
• manfaat dan biaya;
• proyeksi keuangan, dsb.
19. • Break Even Point adalah Titik Pulang Pokok, yaitu
jumlah penerimaan penjualan = jumlah seluruh biaya
yang dikeluarkan
(Total revenue = Total Cost).
• Total Cost = Biaya tetap + Biaya variabel
(Fixed cost) (Variable cost).
Break Even Point (BEP)
20. BEP ....
Contoh :
• Biaya tetap =Rp.1.000.000,00
• Biaya variable =Rp.120.000,00/unit
• Perusahaan menginginkan harga jual tiap
unit = Rp.320.000,00
• Hitung berapa Titik Pulang Pokok (BEP)?
• Gambarkan Grafik BEP.
23. Latihan : Perhitungan BEP
SOAL :
1. Hitung berapa BEP
dalam unit dan BEP
dalam rupiah?
2. Gambarkan grafik BEP
nya.
24. • Nilai sekarang (Present Value) adalah berapa
nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa
yang akan datang.
• Sebagai gambaran adalah jika anda ingin
memiliki uang sebesar 100 juta tiga tahun
mendatang dengan tingkat inflasi 7% per tahun,
maka berapa uang yang harus anda persiapkan
dari sekarang?.
• Dengan menggunakan perhitungan present
value, akan dapat ditentukan berapa uang yang
harus anda tabung untuk mendapatkan uang
sebesar Rp.100 juta lima tahun ke depan.
Present Value (PV)
25. Present Value
• Ibu Fitri menginginkan uangnya yang sejumlah
Rp 100.000.000 dalam 5 tahun ke depan.
Tingkat bunga yang sebesar 6% pertahun.
Lantas berapakah uang yang harus ditabung
oleh Ibu Fitri saat ini, agar mampu mencapai
nilai Rp 100.000.0000 pada waktu 5 tahun
yang akan datang atau berapakan nilai PV nya?
• Diketahui :
FV sebesar Rp 100.000.000
i (faktor diskon) sebesar 6% = 0,06
n (durasi investasi) selama = 5 tahun
26. • Jawaban :
Presen Value = Rp 100.000.000 / (1+0,06)^5
= Rp 100.000.000 / 1.3382255776
PV = Rp 74.725.817
• Artinya, bila Ibu Fitri ingin mempunyai uang
sebanyak Rp 100.000.000 dalam kurun 5 tahun
ke depan, maka ia harus menabung sebanyak
Rp 74.725.817 pada saat ini.
PV = FV / (1+i)^n
27. Net Present Value
• Nilai laba bersih usaha di waktu yang akan datang
Deskripsi Th 1 Th 2 Th 3 Rata-rata
Penjualan 50,000,000 62,500,000 78,125,000 63,541,667
Biaya investasi 60,000,000 0 0 20,000,000
Biaya Operasional 20,000,000 25,000,000 31,250,000 25,416,667
Total Biaya 80,000,000 25,000,000 31,250,000 45,416,667
Keuntungan Bersih (30,000,000) 37,500,000 46,875,000 18,125,000
% Laba rata-rata dari investasi 30.21%
NPV = Keuntungan bersih rata-rata x 100%
Biaya Investasi
Kesimpulan:
Dengan laba bersih rata rata sebesar 30,21% maka proyek ini layak
dilaksanakan.
Contoh:
28. • Net present value digunakan dalam suatu
proyeksi arus kas ataupun proyeksi untung rugi
di dalam suatu proyek, bisnis, ataupun investasi.
• Tujuan perhitungan net present value adalah
untuk mengetahui nilai aset ataupun kas
perusahaan yang ada pada saat ini, yang juga
disetarakan dengan nilai kas pada masa yang
akan datang.
• NPV juga bisa diartikan sebagai nilai perkiraan
keuntungan yang diperoleh dalam suatu usaha
di masa depan bila melakukan investasi uang
pada saat ini.
Net Present Value (NPV)
PV = FV / (1+i)^n NPV = P / (1+i)t
29. • Ct = Arus kas per tahun pada periode t.
• Co = Nilai investasi awal pada tahun ke 0 (rupiah)
• r = Suku bunga atau discount rate (%)
NPV =
C1 C2 C3 Ct C0
1 + r (1+r )2 (1+r )3 (1+r )t
NPV = C0
Ct
(1 + r )t
t
( ) -
+ + + ...+
Arus kas per tahun tetap
31. Makna Hasil Hitung NPV
Menunjukkan proyek akan
Nilai NPV > 0
Nilai NPV = 0
Nilai NPV < 0
Jika Bearti Maka
Nilai NPV > 0
Nilai NPV = 0
Nilai NPV < 0
32. Contoh Net Present Value
• Rully mempunyai bisnis periklanan dan memerlukan
suatu mesin percetakan untuk mendukung kegiatan
bisnisnya. Harga mesin cetak tersebut adalah
Rp 20.000.000. Lantas, apakah pembelian mesin
tersebut akan memberikan keuntungan atau malah
kerugian?.
• Untuk bisa mengetahuinya secara jelas, maka kita
harus melakukan perbandingan uang Rp 20.000.000
tersebut bila diinput ke deposito. Kita asumsikan
bahwa bunga deposito pada saat itu adalah 5% per
tahun (dalam melakukan perhitungan NPV tingkatan
bunga tetap setiap tahun), dengan jangka waktu
selama 3 tahun, maka perhitungan NPV bisa kita
lakukan sebagai berikut: ..... >>
33. P = nilai perkiraan jumlah arus yang diperoleh setelah melakukan pembelian mesin printing.
i = tingkat suku bunga (%).
t = periode tahun (tahun ke).
• Diketahui bahwa:
Tahun pertama = 10.000.000/(1+0,05)^1 = 9.523.809
Tahun kedua = 8.000.000/(1+0,05)^2 = 7.256.236
Tahun ketiga = 6.000.000/(1+0,05)^3 = 5.183.026
• Proyeksi NPV adalah:
= Rp (9.523.809 + 7.256.236 + 5.183.026) – Rp 20.000.000
= Rp 21.963.071 – Rp 20.000.000
= Rp 1.963.071
NPV = P / (1+i)t
• Dengan nilai proyeksi NPV selama 3 tahun, maka akan
memberikan keuntungan sebanyak Rp 1.963.071. Bearti
pembelian mesin percetakan tersebut bisa dilakukan, karena
mampu menghasilkan NPV lebih besar dari nol (>0).
Arus kas per tahun tidak tetap
34. P = nilai perkiraan jumlah arus yang diperoleh setelah melakukan pembelian mesin printing.
i = tingkat suku bunga (i1=5%, i2=7%, i3=9%).
t = periode tahun (tahun ke).
Diketahui arus kas :
Tahun pertama = Rp.10.000.000
Tahun kedua = Rp. 8.000.000
Tahun ketiga = Rp. 6.000.000
• SOAL :
• Coba dihitung, Bagaimana Proyeksi NPV nya?.
NPV = P / (1+i)t
• Dengan nilai proyeksi NPV selama 3 tahun tersebut,
akankah memberikan keuntungan? sebesar Rp...?.
• Apakah pembelian mesin percetakan tersebut tetap
bisa dilakukan atau tidak?, Mengapa demikian?.
Dari case terdahulu : Arus kas per tahun tidak tetap dan
suku bunga juga berubah setiap tahunnya, sbb:
Latihan:
35. • Internal Rate of Return (IRR) adalah indikator
tingkat efisiensi dari sebuah investasi. IRR juga
dikenal sebagai metode untuk menghitung
tingkat bunga suatu investasi dan
menyamakannya dengan nilai investasi saat ini
berdasarkan penghitungan kas bersih di masa
mendatang.
• Singkatnya, apabila penghitungan internal rate
of return menunjukkan angka lebih besar
daripada modal yang dikeluarkan, maka dapat
dilakukan investasi (Begitu pula jika sebaliknya).
Internal Rate of Return (IRR)
36. • IRR = Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV –
NPV 1 = Net Present Value positif
NPV 2 = Net Present Value Negatif
• Misalnya:
• Sebuah perusahaan memberikan usulan dalam untuk
melakukan investasi senilai Rp 140.000.000. Sementara
arus kas yang dihasilkan setiap tahun sebesar Rp
22.000.000 selama kurun waktu 6 tahun. Asumsi
untuk rate of return-nya sebesar 13%. Kemudian, ketika
menghitung diskonto dihasilkan NPV Rp 6.649.000
dengan diskonto sebesar 12%, serta NPV sebesar
Rp 659.000 dengan diskonto 10%.
IRR = i1 + (NPV1/(NPV2+NPV1) x (i2-i1))
Rumus :
37. IRR...
• Selisih diskonto 12% – 10% = 2% atau Rp
6.649.000 + Rp 659.000 = 7.308.000, maka
nilai IRR adalah:
IRR = 10% + (659.000 : 7.308.000) x 2%
IRR = 10,18%
• Karena asumsi rate of return-nya sekitar 13%,
berarti angka 10,18% termasuk lebih kecil. Maka
investasi tersebut sebaiknya ditolak.
IRR = i1 + (NPV1/(NPV2+NPV1) x (i2-i1))
38. Investasi Awal
► Biaya Pra Operasi (Studi kelayakan, litbang produk,
perizinan, uji coba proses)
► Biaya Aktiva tetap
1. Tanah dan Bangunan
2. Mesin-mesin produksi
3. Tool and equifment
4. Kendaraan mobilitas
5. Peralatan kantor, dll
Penentuan umur proyek:
1. Umur ekonomis aktiva utama.
2. Umur ekonomis aktiva yang nilainya tertinggi.
39. Aspek-Aspek …
4. Aspek Manajemen, mempelajari tentang
• manajemen dalam masa pembangunan,
maupun
• manajemen selama masa operasi.
40. Aspek-Aspek …
5. Aspek Hukum, mempelajari tentang :
• bentuk badan hukum;
• jaminan-jaminan yg dapat disediakan jika
menggunakan sumber dana dari luar (pinjaman)
6. Aspek Ekonomi dan Sosial, meliputi:
• penelitian tentang pengaruh proyek terhadap
peningkatan pendapatan negara;
• devisa;
• penyerapan tenaga kerja;
• pemerataan kesempatan kerja;
• pengaruhnya terhadap industri lain di dalam negeri;
• aspek sosial : fasilitas umum; infra struktur;
pembukaan/pemekaran wilayah baru; dsb.
41. 7. Aspek SDM, meliputi:
• Perencanaan SDM
• Analisis Pekerjaan
• Rekrutmen, Seleksi, dan Orientasi
• Produktivitas
• Pelatihan dan Pengembangan
• Prestasi kerja
• Keahlian yang disyaratkan
• Pola gaji/ upah (kompensasi)
• Perencanaan karier
• Keselamatan dan Kesehatan kerja
• Pemberhentian
Aspek-Aspek …