2. a. Korupsi (Corruption)
b. Penyalahgunaan Asset
(Misappropriation of Asset).
c. Kecurangan pelaporan
keuangan(fraudulent financial
reporting).
d. Kecurangan Komputer (Computer
Fraud).
4. 1. Employee embezzlement merupakan fraud yang
terjadi ketika karyawan menipu pemberi kerja
dengan melakukan pencurian terhadap aset
perusahaan. Fraud tersebut dapat terjadi secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Management fraud adalah manipulasi yang
menyesatkan atas laporan keuangan,
stockholders lenders dan semua pengguna
laporan keuangan merupakan korban
dari fraud jenis ini.
3. Investment scams merupakan fraud yang terjadi
ketika seseorang mengelabui investor untuk
menanamkan sejumlah uang ke dalam investasi
yang sebenarnya tidak berharga.
Jenis-Jenis Fraud …
Albrecht, dkk., (2006)
5. 4. Vendor fraud dapat terjadi akibat fraud yang dilakukan
oleh vendor yang bertindak sendiri ataupun fraud yang
dilakukan melalui kolusi antara pembeli dan
vendor. Vendor fraud biasanya mengakibatkan biaya
pembelian yang lebih tinggi, pengiriman ba rang yang
berkualitas rendah, maupun tidak adanya pengiriman
barang meskipun pembayaran telah dilakukan.
5. Customers fraud merupakan fraud yang terjadi ketika
pelanggan tidak membayar penuh barang yang dibeli,
atau pelanggan menipu perusahaan untuk memberikan
sesuatu kepada mereka yang bukan merupakan haknya.
6. Miscellaneous fraud adalah fraud yang tidak termasuk ke
dalam lima jenis fraud di atas digolongkan ke
dalam miscellaneous fraud.
Jenis-Jenis Fraud …
Albrecht, dkk., (2006)
6. Jenis Fraud Berdasarkan Perbuatan
Uniform Occupational Fraud Classification
System (ACFE) membagi fraud (kecurangan) dalam tiga
jenis berdasarkan perbuatannya, yaitu:
1. Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation)
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan
(Fraudulent Statement)
3. Korupsi (Corruption)
(ACFE)
8. Jenis Fraud …… Perbuatan
1. Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation)
Meliputi penyalahgunaan /pencurian aset atau harta
perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan
bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena
sifatnya yang tangible atau dapat diukur/dihitung.
Misalnya:
(ACFE)
9. Jenis Fraud …… Perbuatan
2. Pernyataan palsu atau salah pernyataan
(Fraudulent Statement)
Merupakan tindakan yang dilakukan oleh
pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau
instansi pemerintah untuk menutupi kondisi
keuangan yang sebenarnya dengan melakukan
rekayasa keuangan (financial engineering) dalam
penyajian laporan keuangannya untuk
memperoleh keuntungan atau mungkin dapat
dianalogikan dengan istilah window dressing.
(ACFE)
10. 2. Pernyataan palsu …(Fraudulent Statement)
• Kecurangan ini dapat bersifat financial atau
kecurangan non financial, termasuk juga di
dalamnya kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material
Laporan Keuangan yang merugikan investor dan
kreditor.
11. 3. Korupsi (Corruption)
Jenis fraud ini paling susah dideteksi karena
menyangkut kerjasama dengan pihak lain seperti suap
dan korupsi, dimana hal ini merupakan jenis yang
terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang
penegakan hukumnya lemah dan masih kurang
kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga faktor
integritasnya masih dipertanyakan.
Fraud jenis ini sering kali tidak dapat terdeteksi karena
pihak yang bekerjasama menikmati keuntungan
(simbolis mutualisme). Termasuk di dalamnya adalah
penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan
(conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan
yang tidak sah/ illegal (illegal gratuities), dan
pemerasan secara ekonomi (economic extortion).
Jenis Fraud …… Perbuatan
(ACFE)
12. 3. Korupsi (Corruption) …
• Sebagian besar kecurangan ini dapat dideteksi
melalui keluhan dari rekan kerja yang jujur, laporan
dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan
menyampaikan komplain ke perusahaan.
• Atas sangkaan terjadinya kecurangan ini kemudian
dilakukan analisis terhadap tersangka atau
transaksinya.
13. Jenis Fraud Berdasarkan Frekuensi
Fraud (kecurangan) berdasarkan frekuensinya,
yaitu:
1. Tidak berulang (non-repeating fraud).
2. Berulang (repeating fraud)
14. • Dalam kecurangan yang tidak berulang,
tindakan kecurangan walaupun terjadi beberapa
kali pada dasarnya bersifat tunggal.
• Dalam arti, hal ini terjadi disebabkan oleh
adanya pelaku setiap saat (misalnya
pembayaran cek mingguan karyawan
memerlukan kartu kerja mingguan untuk
melakukan pembayaran cek yang tidak benar).
1. Tidak berulang (non-repeating fraud).
15. • Dalam kecurangan berulang, tindakan yang
menyimpang terjadi beberapa kali dan hanya
diawali sekali saja. Selanjutnya kecurangan
terjadi terus-menerus sampai dihentikan.
• Misalnya cek pembayaran gaji bulanan yang
dihasilkan secara otomatis tanpa harus
melakukan penginputan setiap saat.
Penerbitan cek terus berlangsung sampai
diberikan perintah untuk menghentikannya.
2. Berulang (repeating fraud)
16. Jenis Fraud Berdasarkan Konspirasi
Fraud (kecurangan) berdasarkan
konspirasi, yaitu:
1. Bona fide conspiracy, maupun
2. Pseudo conspiracy.
• Dalam bona fide conspiracy, semua pihak
sadar akan adanya kecurangan.
• Pseudo conspiracy, ada pihak-pihak yang
tidak mengetahui terjadinya kecurangan.
17. Jenis Fraud Berdasarkan Keunikannya
Fraud (kecurangan) berdasarkan
keunikannya, yaitu:
1. Kecurangan khusus (specialized fraud)
2. Kecurangan umum (garden varieties of
fraud).
18. • Kecurangan khusus (specialized fraud), yang
terjadi secara unik pada orang-orang yang
bekerja pada operasi bisnis tertentu.
• Contohnya: pengambilan aset yang disimpan
deposan pada lembaga-lembaga keuangan,
seperti bank, dana pensiun, reksa dana dan
klaim asuransi yang tidak benar.
1. Kecurangan khusus (specialized fraud)
19. • Kecurangan umum (garden varieties of
fraud) yang semua orang mungkin
menghadapinya dalam operasi bisnis secara
umum. Misalnya kickback, penetapan harga
yang tidak benar, pesanan pembelian atau
kontrak yang lebih tinggi dari kebutuhan
yang sebenarnya, pembuatan kontrak ulang
atas pekerjaan yang telah selesai,
pembayaran ganda, dan pengiriman barang
yang tidak benar.
2. Kecurangan umum (garden varieties of fraud).
20. Faktor GONE terjadinya Fraud
• G: Greed (Keserakahan)
• O: Opportunity (Kesempatan)
• N: Need (Kebutuhan)
• E: Exposure (Pengungkapan)
Dimana
O & E : Faktor Generik
G & N : Faktor Individu
Bologna (1993)
21. Modus Operandi Fraud
1. Faktor generik
a. Kesempatan (Opportunity) untuk melakukan
kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku
terhadap objek kecurangan dimana kesempatan
melakukan kecurangan selalu ada pada setiap
kedudukan. Namun, ada yang mempunyai
kesempatan besar dan ada yang kecil.
Secara umum, manajemen suatu organisasi atau
perusahaan mempunyai kesempatan yang lebih
besar untuk melakukan kecurangan daripada
karyawan.
22. b.Pengungkapan (Exposure) suatu
kecurangan belum menjamin tidak
terulangnya kecurangan tersebut, baik oleh
pelaku yang sama maupun oleh pelaku
yang lain.
Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan
seharusnya dikenakan sanksi apabila
perbuatannya terungkap.
Modus Operandi …
23. 2. Faktor Individu
Faktor ini melekat pada diri seseorang dan dibagi dalam
dua kategori, yaitu:
a. Moral, faktor ini berhubungan dengan
keserakahan (Greed) yang berkaitan dengan adanya
perilaku serakah yang secara potensial ada dalam
diri setiap orang.
Modus Operandi …
b. Motivasi, faktor ini berhubungan dengan
kebutuhan (Need) yang lebih cenderung
berhubungan dengan pandangan atau
pikiran dan keperluan pegawai atau
pejabat yang terkait dengan aset yang
dimiliki perusahaan.
24. • Xerox Corp merupakan perusahaan yang mengeluarkan mesin
fotokopi xerografis pertama di dunia. Pada tahun 1960-an Xerox
Corp merupakan perusahaan yang besar, namun pada tahun 1999
Xerox mengalami fase kemunduran, hal ini dilihat dari jatuhnya
harga saham Xerox dari harga $ 64 menjadi $3,81. Bahkan Xerox
harus menukar long–term bond yang jatuh tempo pada tahun 2009
dengan hanya sekitar 70% dari value bond . Jatuhnya harga saham
Xerox dan penukaran long–term bond yang hanya 70%
dari value bond, merupakan cerminan dari ketidakpercayaan
investor terhadap kinerja Xerox, mulai dari manipulasi penjualan
sampai pada pergeseran pendapatan. Tentunya informasi-informasi
yang bersifat palsu tersebut merugikan investor, karena investor
melakukan investasi tanpa mengetahui informasi yang sebenarnya.
Bila investor mengetahui informasi yang sebenarnya, tentu investor
dapat membeli saham Xerox dengan harga yang lebih murah dan
tidak perlu mengalami kerugian. Selain karena pihak manajemen
yang melakukan fraud, pihak auditor, yaitu KPMG juga menyetujui
laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar GAAP.
Fraud pada Xerox Corp
25. Fraud pada Xerox Corp …
• Pada kasus Xerox, terbukti bahwa enam manajemen
senior Xerox termasuk mantan CEO dan CFO Xerox,
telah melakukan fraud. Dengan cara memanipulasi
penjualan dan menggeser pendapatan. Berdasarkan
pada teori di atas, terbukti bahwa Xerox telah
melakukan Fraudulent Statement. Begitu juga dengan
auditor resmi dari Xerox, yaitu KPMG yang juga
membantu dalam manipulasi laporan keuangan. Di sini
dapat dilihat bahwa terjadi konspirasi, baik antar
manjemen seperti CEO, CFO dan manajemen lainnya,
juga ada konspirasi antar pihak manajemen dengan
auditor Xerox, yaitu KPMG. Hal tersebut terbukti dari
pihak manajemen yang mendukung adanya manipulasi
dan pergeseran pendapatan pada laporan keuangan
Xerox.
26. Modus Operandi dan
Penyebab Fraud pada Xerox Corp
• Menurut Bologna (1993), terdapat 4 penyebab
dilakukannya fraud yang disebut juga dengan teori
GONE
yaitu Greed (keserakahan), Opportunity (kesempatan)
, Need (kebutuhan), Exposure (pengungkapan)
• Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang
berhubungan dengan individu pelaku kecurangan
(faktor individual).
Sedangkan faktor Opportunity dan Exposure
merupakan faktor yang berhubungan dengan
organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan
(faktor generik) dengan penjelasan sebagai berikut:
27. • Pada kasus Xerox, modus dan penyebab fraud dapat
terjadi adalah adanya faktor generik, faktor individu,
dan tekanan.
• Faktor generik timbul dimana, adanya kesempatan dari
pihak manajemen (CEO dan CFO) untuk
melakukan fraud, adanya kerjasama di antara jajaran
manajemen dan auditor Xerox (yang pada waktu itu
adalah KPMG), mengakibatkan fraud pada tahun 1997
dan tahun 2003, dimana ada manipulasi pada
penjualan dan adanya pergeseran pendapatan. Pada
waktu itu KPMG menyatakan bahwa laporan keuangan
dari Xerox Corp hingga tahun 2001 telah sesuai dengan
GAAP, padahal pada kenyataannya hal tersebut
tidaklah benar.
Fraud pada Xerox Corp …
28. • Ketika kasus pertama telah muncul, Xerox kemudian
dikenai denda US$10 juta dan Xerox juga melakukan
revisi profit sesuai dengan permintaan SEC. Dari revisi
tersebut ditemukan bahwa Xerox telah mencatat
kelebihan penjualan sebesar US$ 6,4 miliar. Cukup
kontras, dimana adanya fraud sebesar US$ 6,4 miliar,
namun denda yang dikenakan hanya US$ 10 juta.
• Adanya faktor pengungkapan yang sebenarnya telah
dilakukan oleh SEC, namun sayangnya penalti yang
dikenakan kurang signifikan dengan perbuatan yang
telah dilakukan. Hal inilah yang menyebabkan Xerox
melakukan fraud kembali pada tahun 2003, dengan
mengeser pendapatan.
Fraud pada Xerox Corp …
29. • Pada faktor individu, jelas terdapat keserakahan
dari masing-masing individu untuk tetap
mendapatkan pengakuan dari investor maupun
masyarakat, bahwa Xerox masih dalam keadaan
yang menguntungkan, sehingga para investor
harus membeli saham Xerox dengan harga yang
lebih mahal, karena laporan-laporan yang tidak
sesuai dengan fakta yang ada.
• Adanya tekanan bahwa Xerox harus memenuhi
standar pasar saham Wall Street, hal tersebut
dilakukan agar para investor tetap percaya pada
Xerox dan tidak menarik investasi mereka.
Fraud pada Xerox Corp …