SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
DIKSI
A. Pendahuluan
Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern
dan mobilitas posisional. Maksudnya, kata memiliki komposisi tertentu, baik
secara fonologis maupun morfologis, dan secara relatif memiliki distribusi yang
bebas, yaitu dapat digunakan sesuai dengan kepentingan. Kata-kata itu dapat
ditata dalam suatu konstruksi yang lebih besar sesuai dengan kaidah-kaidah
sintaksis suatu bahasa.
Konstruksi yang demikian akan terlihat dalam proses komunikasi, akan
tetapi yang sangat penting dari penataan kata-kata itu ialah pengertian (sense)
yang tersirat dari penggunaan kata tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang
terlibat dalam komunikasi akan dapat saling memahami dan aktivitas komunikasi
akan berjalan dengan baik dan lancar.
Pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa tiap kata mngungkapkan suatu
gagasan atau ide. Artinya, kata merupakan media penyalur gagasan, hal ini
sejalan dengan uraian Keraf yang menyatakan bahwa semakin banyak kata yang
dikuasai seseorang, semakin banya ide atau gagasan yang dikuasai dan yang
sanggup diungkapkannya.
Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin
mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara
pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya
penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita
berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam
penggunaan kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang
baik ihwal penggunaan diksi atau pilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan
mungkin vital, terutama untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam
berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata maupun kalimat dalam praktik berbahasa
sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau
1
kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca
atau pendengarnya.
Salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam berbicara atau
menulis adalah diksi (pilihan kata). Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik
(semansiologi), yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Dalam memilih kata,
pembicara/penulis dituntut untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus
itu jika sebuah kata kurang dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua
persyaratan yang dituntut oleh pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan kesesuaian.
Ketetapan artinya kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca dengan tepat. Kesesuaian artinya tafsiran pendengar/penulis
sesuai dengan tafsiran pembicara/penulis.
B. Pengertian Diksi
Diksi ialah pilihan kata. maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.1
Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan
gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih
umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap
kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas
terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada
pemilihan kata dan gaya.
Adapun menurut tokoh Gorys Keraf (2002) mengemukakan poin-poin
penting tentang diksi.
Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus
dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan
1
Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,2010), hlm. 28
2
kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana
yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat
nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang
dimiliki kelompok masyarakat pendengar.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa
sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang
dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan
kata yang dimiliki suatu bahasa.2
Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat
dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak
bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya,
termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada
dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang
sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja
menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat
yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema
penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek
agar sesuai.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepea
apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu
pemilihan kata harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata
itu.
2
Ramlan A.Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2007), hlm. 77
3
Menurut Wikipidea, Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada
pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti
"diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasikata - seni berbicara jelas
sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan
ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi,
daripada pemilihan kata dan gaya.3
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada
dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan
dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang
sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja
menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat
yang berbeda.
Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting
sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar
sesuai.
Di dalam karangan ilmiah, kata yang digunakan harus berbentuk formal
dan digunakan secara konsisten (taat asas). Oleh karena itu, pilihan kata dalam
penulisan karangan ilmiah harus baik dan benar, sehingga makna yang diacunya
tepat dan jelas.
Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh
efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu,
seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata yang dapat
mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan
kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang
disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya.
Contoh :
3
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi.
4
1. Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin menggunakan kedua
kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya kata pahit dan getir
berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan pengalaman yang
getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu getir.
2. Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara praktis mengacu kepada
aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak bisa saling
menggantikan. Maksudnya, masing-masing kata memiliki penggunaan yang
berbeda sesuai dengan nuansa makna yang dikandungnya. Kata meneliti
digunakan untuk menyebut aktifitas yang terencana, sistematis, dan
menggunakan metode ilmiah. Hasil dari aktivitas ini dikomunikasikan dalam
bentuk tertulis yang disebut dengan laporan penelitian.
Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang mengacu
kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang mendukung pernyataan seseorang.
Aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang yang berwenang menangani kasus
hokum, seperti polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan.
Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para medis-dokter-yang
dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu dilakukan dalam rangka
menyimpulkan jenis penyakit yang diderita fasien melalui gejala-gejala yang
dirasakan pasiennya atau indikator-indikator lain yang terlihat dari fisik pasien.
Hasil dari aktivitas ini dikenal dengan diagnosis.
C. Syarat-Syarat Pemilihan Kata
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.
Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif
adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Makna
denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang
bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan.
5
Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai
akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan
pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti
untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman.
Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban,
sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.4
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah
kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata
umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus,
koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata
khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.5
3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra.
Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan
kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra.
Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk mengungkapkan
gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan
yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada
suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam
menyampikan gagasan penulis.6
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai
makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah
mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik
yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.
4
Zaenal Arifin, Op.cit., hlm. 28.
5
Mahmudah dan Fitriyah ZA, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: FiTK Press, 2007),
hlm. 83
6
Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), hlm. 32
6
5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan
oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah
seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu
digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa
digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah: Kata Popular:
Analogi kiasan
Final akhir
Diskriminasi perbedaan perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format ukuran
Anarki kekacauan
Biodata biografi singkat
Bibliografi daftar pustaka
Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-
ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Agar menghasilkan
cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut:
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan.
2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara
tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan
dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa
pembaca.
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-
kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien.
7
Contoh paragraf:
1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana
sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore.
Kamipun pulang tak lama kemudian.
2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai.
Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah
disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang
berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan
kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang
dengan hati senang.
Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam
pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena
enak dibaca dan tidak membosankan.
D. Fungsi Diksi Dalam Kalimat
Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat untuk ditempatkan
dalam kalimat sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa mewakili maksud
atau gagasan. Makna kata itu secara leksikal banyak yang sama, tetapi
penggunaanya tidak sama. Seperti kata penelitian, penyelidikan. Kata-kata
tersrbut bersinonim (mempunyai arti yang sama), tetapi tidak bisa ditempatkan
dalam kalimat yang sama. Contoh dalam kalimat:
1. Mahasiswa tingkat akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya
ilmiah sebagai tugas akhir dalam studinya
2. Penyelidikan kasus penggelapan uang negara sudah dimulai
3. Berdasarkan pengamatan saya situasi belajar di kelas A cukup kondusif
4. Berdasarkan hasil penyidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat
dia menjadi tersangka
8
Keempat kata dalam kalimat-kalimat itu tidak bisa ditukar. Seandainya
ditukar, tidak akan sesuai sehingga akan membingungkan pendengar atau
pembaca. Dari segi kesopanan, kata mati, meninggal, gugur, mangkat, wafat, dan
pulang ke rahmatullah,dipilih berdasarkan jenis mahluk, tingkat sosial, dan
waktu. Contoh:
1. Kucing saya mati setelah makan ikan busuk
2. Ayahnya meninggal tadi malam
3. Pahlawanku gugur di medan laga
4. Beliau wafat 1425H
Frase biasa dipakai dalam bewara kematian di surat kabar, seperti”…telah
pulang ke rahmatullah kakek Jauhari….”. dari segi makna, kata islam dan muslim
sering salah penggunaanya dalam kalimat. Kita pernah mendengar orang berkata,
“Setelah menjadi Islam dia rajin bersedekah”. Seharusnya, “Setelah masuk Islam
dia rajin bersedekah”. Kalau mau menggunakan kata menjadi maka selanjutnya
harus menggunakan kata muslim. Contoh, “Setelah menjadi muslim dia rajin
bersedekah”. Islam adalah nama agama yang berarti lembaga, sedangkan muslim
adalah orang yang beragama Islam. Kata menjadi dapat dipasangkan dengan
orangnya dan kata masuk tepat dipasangkan dengan lembaganya. Berikut ini
adalah Fungsi Diksi:
1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak
resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
4. Menciptakan suasana yang tepat.
5. Mencegah perbedaan penafsiran.
6. Mencegah salah pemahaman.
7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.7
E. Kesimpulan
7
Ramlan A Gani, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2011)., hlm.111-112
9
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang
tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak
bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya,
termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan.
Dalam memilih kata karena itu merupakan kunci utama pengarang dalam
menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga
merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat di baca ,
serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat
apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan.
Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan
kata–kata itu.
Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang
menjadi syarat dari Diksi, yaitu :
1. Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan
benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca.
2. Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi
pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
10
Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika
Pressindo,2010.
Gani, Ramlan A. Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta : FITK Press.2011.
Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: FITK Press, 2007.
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi.
Mahmudah dan Fitriyah ZA. Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: FiTK Press,
2007
Tasai, Amran. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo,
2010.
11

Contenu connexe

Tendances

Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
Fuad Nasir
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Ken Arok
 
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatikWacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Nurulbanjar1996
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Ahmad NazRi
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
Oki16
 
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayuSemantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
noorabib
 

Tendances (20)

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Tugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indoTugas power point makalah b.indo
Tugas power point makalah b.indo
 
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWOTINDAK TUTUR  DALAM DIALOG FILM ANIMASI  ADIT & SOPO JARWO
TINDAK TUTUR DALAM DIALOG FILM ANIMASI ADIT & SOPO JARWO
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
Bahan mentah
Bahan mentahBahan mentah
Bahan mentah
 
Diksi persentation
Diksi persentationDiksi persentation
Diksi persentation
 
Pragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasaPragmatik&pembelajaran bahasa
Pragmatik&pembelajaran bahasa
 
Hubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatisHubungan semantik pragmatis
Hubungan semantik pragmatis
 
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatikWacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
Wacana dan kebuayaan mata kuliah pragmatik
 
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
Perubahan-makna-dalam-bahasa-melayu
 
Diksi tugas kelompok
Diksi tugas kelompokDiksi tugas kelompok
Diksi tugas kelompok
 
Makalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa IndonesiaMakalah Bahasa Indonesia
Makalah Bahasa Indonesia
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kataBahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
Bahasa indonesia - diksi atau pilihan kata
 
Tugas power point
Tugas power pointTugas power point
Tugas power point
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
 
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayuSemantik dan peristilahan bahasa melayu
Semantik dan peristilahan bahasa melayu
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 

En vedette (9)

Interact
InteractInteract
Interact
 
YES Surprise
YES SurpriseYES Surprise
YES Surprise
 
Apresentação Dia 3
Apresentação Dia 3Apresentação Dia 3
Apresentação Dia 3
 
Un año con Santo Domingo de Guzmán. La Infancia.
Un año con Santo Domingo de Guzmán. La Infancia.Un año con Santo Domingo de Guzmán. La Infancia.
Un año con Santo Domingo de Guzmán. La Infancia.
 
Java SE
Java SEJava SE
Java SE
 
CURRICULUM VITEA Mutale Lombe
CURRICULUM   VITEA Mutale LombeCURRICULUM   VITEA Mutale Lombe
CURRICULUM VITEA Mutale Lombe
 
Harsha updated cv
Harsha updated cvHarsha updated cv
Harsha updated cv
 
Suratun Nisa CV (1)
Suratun Nisa CV (1)Suratun Nisa CV (1)
Suratun Nisa CV (1)
 
Pixel PROFILE-2015
Pixel PROFILE-2015Pixel PROFILE-2015
Pixel PROFILE-2015
 

Similaire à Diksi 1

Similaire à Diksi 1 (20)

Diksi dan arti
Diksi dan artiDiksi dan arti
Diksi dan arti
 
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptxDIKSI KELOMPOK 5.pptx
DIKSI KELOMPOK 5.pptx
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
makalah semantik
makalah semantikmakalah semantik
makalah semantik
 
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
Tugas makalah tik_megawati_karlina_037117016
 
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
Mengetahui pentingnya akurasi pemilihan kata (BAHASA INDONESIA)
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Tugas tik
Tugas tikTugas tik
Tugas tik
 
Semantik Pragmatis
Semantik PragmatisSemantik Pragmatis
Semantik Pragmatis
 
Semantik
SemantikSemantik
Semantik
 
PPT Bhs.indo kel 4.pptx
PPT Bhs.indo kel 4.pptxPPT Bhs.indo kel 4.pptx
PPT Bhs.indo kel 4.pptx
 
Semantik makna
Semantik maknaSemantik makna
Semantik makna
 
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
PPT PILIHAN KATA ATAU DIKSI (BAHASA INDONESIA)
 
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)Modul 6  pilihan kata (diksi) (1)
Modul 6 pilihan kata (diksi) (1)
 
Semantik bahasa indonesia
Semantik bahasa indonesiaSemantik bahasa indonesia
Semantik bahasa indonesia
 

Plus de Kewin Harahap

Plus de Kewin Harahap (11)

Materi ibadah 2
Materi ibadah 2Materi ibadah 2
Materi ibadah 2
 
Pengesahan dekan
Pengesahan dekanPengesahan dekan
Pengesahan dekan
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 
Cover makalah ed
Cover makalah edCover makalah ed
Cover makalah ed
 
Cover makalah ed
Cover makalah edCover makalah ed
Cover makalah ed
 
Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)Demokrasi (paisal)
Demokrasi (paisal)
 
Adjectivr
AdjectivrAdjectivr
Adjectivr
 
Cover doktrin kepercayaan
Cover doktrin kepercayaanCover doktrin kepercayaan
Cover doktrin kepercayaan
 
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranMasalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguran
 
Ejaan 2
Ejaan 2Ejaan 2
Ejaan 2
 
Diksi 1
Diksi 1Diksi 1
Diksi 1
 

Diksi 1

  • 1. DIKSI A. Pendahuluan Kata merupakan satu unit dalam bahasa yang memiliki stabilitas intern dan mobilitas posisional. Maksudnya, kata memiliki komposisi tertentu, baik secara fonologis maupun morfologis, dan secara relatif memiliki distribusi yang bebas, yaitu dapat digunakan sesuai dengan kepentingan. Kata-kata itu dapat ditata dalam suatu konstruksi yang lebih besar sesuai dengan kaidah-kaidah sintaksis suatu bahasa. Konstruksi yang demikian akan terlihat dalam proses komunikasi, akan tetapi yang sangat penting dari penataan kata-kata itu ialah pengertian (sense) yang tersirat dari penggunaan kata tersebut. Dengan demikian, setiap orang yang terlibat dalam komunikasi akan dapat saling memahami dan aktivitas komunikasi akan berjalan dengan baik dan lancar. Pernyataan di atas mengisyaratkan bahwa tiap kata mngungkapkan suatu gagasan atau ide. Artinya, kata merupakan media penyalur gagasan, hal ini sejalan dengan uraian Keraf yang menyatakan bahwa semakin banyak kata yang dikuasai seseorang, semakin banya ide atau gagasan yang dikuasai dan yang sanggup diungkapkannya. Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam penggunaan kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana. Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal penggunaan diksi atau pilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin vital, terutama untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata maupun kalimat dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau 1
  • 2. kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya. Salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam berbicara atau menulis adalah diksi (pilihan kata). Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik (semansiologi), yaitu ilmu yang mempelajari makna kata. Dalam memilih kata, pembicara/penulis dituntut untuk berhati-hati dengan cara sering melihat kamus itu jika sebuah kata kurang dipahami maksudnya. Dalam memilih kata, ada dua persyaratan yang dituntut oleh pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan kesesuaian. Ketetapan artinya kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar/pembaca dengan tepat. Kesesuaian artinya tafsiran pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran pembicara/penulis. B. Pengertian Diksi Diksi ialah pilihan kata. maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.1 Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata – seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya. Adapun menurut tokoh Gorys Keraf (2002) mengemukakan poin-poin penting tentang diksi. Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata–kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan 1 Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo,2010), hlm. 28 2
  • 3. kata–kata yang tepat atau menggunakan ungkapan–ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa–nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa.2 Dalam KBBI (2002 : 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepea apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu pemilihan kata harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. 2 Ramlan A.Gani, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2007), hlm. 77 3
  • 4. Menurut Wikipidea, Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasikata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.3 Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai. Di dalam karangan ilmiah, kata yang digunakan harus berbentuk formal dan digunakan secara konsisten (taat asas). Oleh karena itu, pilihan kata dalam penulisan karangan ilmiah harus baik dan benar, sehingga makna yang diacunya tepat dan jelas. Diksi merupakan pemilihan kata dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam bahasa lisan dan tulisan. Untuk mendapatkan efek tertentu itu, seseorang yang akan berbicara atau menulis harus memilih kata yang dapat mewakili gagasannya dengan tepat. Disamping itu, ia juga memerlukan kemampuan untuk membedakan nuansa-nuansa makna dari gagasan yang disampaikan dan menemukan kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya. Contoh : 3 http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi. 4
  • 5. 1. Kata pahit bersinonim dengan kata getir. Ketika ingin menggunakan kedua kata tersebut kita harus memperhitungkan konteksnya kata pahit dan getir berterima pada konstruksi pengalaman yang pahit dan pengalaman yang getir, tetapi tidak berterima pada konstruksi obat itu getir. 2. Kata meneliti, menyelidiki, dan mendiagnosis secara praktis mengacu kepada aktifitas yang hampir sama, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak bisa saling menggantikan. Maksudnya, masing-masing kata memiliki penggunaan yang berbeda sesuai dengan nuansa makna yang dikandungnya. Kata meneliti digunakan untuk menyebut aktifitas yang terencana, sistematis, dan menggunakan metode ilmiah. Hasil dari aktivitas ini dikomunikasikan dalam bentuk tertulis yang disebut dengan laporan penelitian. Kata menyelidiki digunakan untuk menyebut aktifitas yang mengacu kepada upaya-upaya mencari bukti-bukti yang mendukung pernyataan seseorang. Aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang yang berwenang menangani kasus hokum, seperti polisi. Produk dari aktivitas ini dikenal dengan hasil penyelidikan. Kata mendiagnosis terkait dengan aktivitas para medis-dokter-yang dilakukan atas dasar keluhan fasiennya. Aktivitas itu dilakukan dalam rangka menyimpulkan jenis penyakit yang diderita fasien melalui gejala-gejala yang dirasakan pasiennya atau indikator-indikator lain yang terlihat dari fisik pasien. Hasil dari aktivitas ini dikenal dengan diagnosis. C. Syarat-Syarat Pemilihan Kata 1. Makna Denotatif dan Konotatif Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan. 5
  • 6. Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.4 2. Makna Umum dan Makna Khusus Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo.5 3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan gagasan penulis.6 4. Sinonim Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis. 4 Zaenal Arifin, Op.cit., hlm. 28. 5 Mahmudah dan Fitriyah ZA, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: FiTK Press, 2007), hlm. 83 6 Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2010), hlm. 32 6
  • 7. 5. Kata Ilmiah dan Kata Populer Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut. Kata Ilmiah: Kata Popular: Analogi kiasan Final akhir Diskriminasi perbedaan perlakuan Prediksi ramalan Kontradiksi pertentangan Format ukuran Anarki kekacauan Biodata biografi singkat Bibliografi daftar pustaka Diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan- ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Agar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan. 2. Pengarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca. 3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata- kata tersebut menjadi kalimat yang jelas, efektif, dan efisien. 7
  • 8. Contoh paragraf: 1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian. 2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang. Kedua paragraph diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan. D. Fungsi Diksi Dalam Kalimat Diksi dalam kalimat adalah pilihan kata yang tepat untuk ditempatkan dalam kalimat sesuai makna, kesesuaian, kesopanan, dan bisa mewakili maksud atau gagasan. Makna kata itu secara leksikal banyak yang sama, tetapi penggunaanya tidak sama. Seperti kata penelitian, penyelidikan. Kata-kata tersrbut bersinonim (mempunyai arti yang sama), tetapi tidak bisa ditempatkan dalam kalimat yang sama. Contoh dalam kalimat: 1. Mahasiswa tingkat akhir harus mengadakan penelitian untuk membuat karya ilmiah sebagai tugas akhir dalam studinya 2. Penyelidikan kasus penggelapan uang negara sudah dimulai 3. Berdasarkan pengamatan saya situasi belajar di kelas A cukup kondusif 4. Berdasarkan hasil penyidikan polisi, ditemukan fakta-fakta yang memperkuat dia menjadi tersangka 8
  • 9. Keempat kata dalam kalimat-kalimat itu tidak bisa ditukar. Seandainya ditukar, tidak akan sesuai sehingga akan membingungkan pendengar atau pembaca. Dari segi kesopanan, kata mati, meninggal, gugur, mangkat, wafat, dan pulang ke rahmatullah,dipilih berdasarkan jenis mahluk, tingkat sosial, dan waktu. Contoh: 1. Kucing saya mati setelah makan ikan busuk 2. Ayahnya meninggal tadi malam 3. Pahlawanku gugur di medan laga 4. Beliau wafat 1425H Frase biasa dipakai dalam bewara kematian di surat kabar, seperti”…telah pulang ke rahmatullah kakek Jauhari….”. dari segi makna, kata islam dan muslim sering salah penggunaanya dalam kalimat. Kita pernah mendengar orang berkata, “Setelah menjadi Islam dia rajin bersedekah”. Seharusnya, “Setelah masuk Islam dia rajin bersedekah”. Kalau mau menggunakan kata menjadi maka selanjutnya harus menggunakan kata muslim. Contoh, “Setelah menjadi muslim dia rajin bersedekah”. Islam adalah nama agama yang berarti lembaga, sedangkan muslim adalah orang yang beragama Islam. Kata menjadi dapat dipasangkan dengan orangnya dan kata masuk tepat dipasangkan dengan lembaganya. Berikut ini adalah Fungsi Diksi: 1. Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal. 2. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. 3. Menciptakan komunikasi yang baik dan benar. 4. Menciptakan suasana yang tepat. 5. Mencegah perbedaan penafsiran. 6. Mencegah salah pemahaman. 7. Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.7 E. Kesimpulan 7 Ramlan A Gani, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK Press, 2011)., hlm.111-112 9
  • 10. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Dalam memilih kata karena itu merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat di baca , serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Dalam memilih kata, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal yang menjadi syarat dari Diksi, yaitu : 1. Ketepatan dalam pemilihan kata yang dapat mewakili gagasan penulis dengan benar, sehingga tidak terjadi perbedaan tafsir antara penulis dengan pembaca. 2. Kesesuaian pemilihan kata yang cocok dengan konteks, seperti situasi pemakaian, sasaran penulis, dan lain-lain. DAFTAR KEPUSTAKAAN 10
  • 11. Arifin, Zaenal. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo,2010. Gani, Ramlan A. Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta : FITK Press.2011. Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: FITK Press, 2007. http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi. Mahmudah dan Fitriyah ZA. Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta: FiTK Press, 2007 Tasai, Amran. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta: Akademika Pressindo, 2010. 11