SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  139
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Kelompok 4
Christina Kezia G (1212100025)
Yenisa Nur Ns (1212100026)
Gabriela Dinda O (1212100028)
PENGANTAR
FILSAFAT ILMU
Dosen Pengampun : Dr. Sigit Sardjono, M.S.
Pendahuluan
Filsafat ilmu adalah bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu atau ilmu yang
membahas landasan ilmu secara filsafat ( mansur 2018:40), widiawati (2013:94)
berpendapat “filafat ilmu adalah menjelaskan hakekat illmu yang mempunyai
banyak keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu
mengenai berbagai fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri,
selain itu filsafat ilmu juga dapat melatih cara berfikir menjadi kritis “.secara
historis filsafat merupakan induk ilmu yang biasa yang disebut dengan “mother
of science”.filsafat ilmu memberi landasa historis-filosofif bagi setiap kajian ilmu
yang ditekuni. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap
disiplin ilmu
DAFTAR ISI
• HALAMAN UTAMA
• PENDAHULUAN
• DAFTAR ISI
• BAB 1
• BAB 2
• BAB 3
• BAB 4
• BAB 5
• BAB 6
• BAB 7
• BAB 8
• BAB 9
• BAB 10
• PENUTUPAN
IKHTIAR SEJARAH
PEMIKIRAN FILSAFAT
Kelompok 4 :
◦Christina Kezia G ( 1212100025 )
◦Yenisa Nur Na’ima S ( 1212100026 )
◦Gabriel Adinda Oktaviarny ( 1212100028 )
Zaman Modern
Aliran Rasionalisme
Dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650
M ) suatu kebenaran tahan terhadap ujian
kesangsian yang radikal ini, maka
kebenaran itu 100% pasti dan menjadi
landasan bagi seluruh pengetahuan.
Aliran Empririsme
Dalam pemikiran David Hume ( 1711-1776 )
yang memilih pengalaman sebagai sumber
utama pengetahuan. Pengalaman itu dapat
bersifat lahirilah ( menyangkut dunia ),
maupun batinilah ( menyangkut pribadi
manusia ). Oleh karena itu pengenalan
inderawi merupakan bentuk pengenalan
yang paling jelas dan sempurna
Masa Kini
( 1800-Sekarang )
Filsafat masa kini merupakan aneka bentuk
reaksi langsung atau tak langsung atas
pemikiran Georg Wilhelm Friedrich Hegel
(1770-1831). Menurut Hegel semua yang ada
dan semua kejadian merupakan
pelaksanaan-yang-sedang-berjalan dari Yang
Mutlak dan bersifat rohani.
Dari sini dapat difahami munculnya sejumlah aliran-aliran penting ini:
◦ Positivisme menyatakan bahwa pemikiran tiap manusia, tiap ilmu dan suku bangsa melalui 3
tahap, yaitu teologis, metafisis dan positif ilmiah.
◦ Marxisme (diberi nama mengikuti tokoh utama Karl Marx, 1818-1883) mengajarkan bahwa
kenyataan hanya terdiri atas materi belaka, yang berkembang dalam proses dialektis (dalam
ritme tesis-antitesis-sintesis).
◦ Eksistensialime merupakan himpunan aneka pemikiran yang memiliki inti sama, yaitu
keyakinan, bahwa filsafat harus berpangkal pada adanya (eksistensi) manusia konkrit, dan
bukan pada hakekat (esensi) manusia-pada-umumnya.
◦ Fenomenologi tokoh penting: Edmund Husserl, 1859-1938) merupakan aliran yang ingin
mendekati realitas tidak melalui argumen-argumen, konsep-konsep, atau teori umum.
Fenomenologi banyak diterapkan dalam epistemologi, psikologi, antropologi, dan studi-studi
keagamaan (misalnya kajian atas kitab suci).
◦ Pragmatisme Tokoh aliran ini: John Dewey (1859-1914). tidak menanyakan "apakah itu?",
melainkan "apakah gunanya itu?" atau "untuk apakah itu?". Yang dipersoalkan bukan "benar
atau salah", karena ide menjadi benar oleh tindakan tertentu.
◦ Neo-kantisme dan neo-thomisme merupakan aliran-aliran yang merupakan kelahiran kembali
dari aliran yang lama, oleh dialog dengan aliran lain.
Tokoh-Tokoh Filsafat
◦ Thales ( 624-546 SM ) Filsafat dimulai oleh Thales, sebagai seorang filsafat jagat raya. Memiliki
gelar “ Bapak Filsafat “
◦ Anaximander ( 610-546 SM ) Menjelaskan bahwa substansi pertama bersifat kekal dan ada
dengan sendirinya. Substansi sendiri adalah “ Udara “ Argumentasinya adalah “ Udara
merupakan sumber segala kehidupan “
◦ Pythagoras ( 572-497 SM ) seorang ahli matematika ia mengajarkan bahwa bilangan
merupakan substansi dari semua benda. Filsafatnya didapatnya dari sebuah dahlil yang
berbunyi : “ bilangan memerintah jagat raya “
◦ Heraclitus ( 544- 484 SM ) mengatakan bahwa alam smesta itu selalu dalam keadaan
berubah yang mana ia menyatakan “ Engkau tidak dapat terjun ke sungai yang dua kali
karena air sungai itu selalu mengalir “
◦ Parmanides (450 SM ) Seorang tokoh Relativme, relativme sendiri adalah suatu pandangan bahwa
pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang
serba terbatas. Ia juga disebut sebagai seorang logikawan pertama.
◦ Zeno ( 490 SM ) merupakan tokoh yang merelatifkan kebenaran. Baginya tidak ada kebenaran mutlak
dan tidak ada generalisasi.
◦ Protagoras ( 480-411 SM ) ia menyatakan bahwa “ manusia adalah ukuran kebenaran “. Ia juga
menyatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi
◦ Gorgias ( 485-380 SM ) ia menyatakan bahwa persoalan pokok dalam filsafat bukanlah alam
melainkan manusia. Ia telah membangkitkan jiwa humanism dan semangat berfilsafat.
◦ Socrates ( 470-399 SM ) ia meyakinkan bahwa tidak semua kebenaran itu relatif, ada pula kebenaran
yang memang relatif namun tidak semuanya.
◦ Plato ( 427-347 SM ) ia merupakan seorang murid dan juga sahabat Socrates, sebagai muridnya Plato
menjelaskan bahwa kebenaran umum itu memang ada tidak dibuat-buat melainkan sudah ada dalam
alam idea.
◦ Aristoteles ( 384-32 SM ) disebut sebagai bapak logika, logikanya disebut logika tradisional ( dalam
perkembangannya ada logika modern )
Filsafat Sebagai Demitologisasi Metafisis
Suatu Jalan yang mengarah pada mitos menuju ilmu yang melalui
sastra dan juga filsafat dapat juga disebut “demitologisasi”. Istilah
demitologisasi ini mengacu pada proses pengambilan “mitos”
(dalam pengertian modern sebagai “keyakinan yang keliru”).
mitos, sastra, filsafat, dan juga ilmu diakui sebagai salah satu
paparan perkembangan cara berpikir manusia terutama pada
skala makrokomik (budaya manusia) dan skala mikrokostnik (yakni
individu manusia).
Empat Daya Benak
◦ Mitos menggunakan imajinasi untuk mengungkap keyakinan.
Sastra memakai gelora jiwa untuk meng ungkap keindahan.
◦ Filsafat memanfaatkan pemahaman untuk mengungkap
kebenaran.
◦ Ilmu (science) menerapkan penimbangan untuk
rnengungkap pengetahuan.
Dengan menentukan arah pengungkapan dayanya, sangat
memudahkan kita untuk memahami lebih lengkap mengenai
keterikatan ide-ide tersebut.
Empat Arah Pemikiran Manusia
Kata "logika" berasal dari kata Yunani logos, yang
bermakna "kata"—yang meliputi kata yang terucap
("pidato"), kata yang tertulis ("buku"), dan kata yang
terpikir ("akal"). Proses pergeseran dari pengalaman
logos sendiri mendalam ke suatu keadaan yang
melupakan kehadirannya merupakan proses
demitologisasi. Dalam pengertian tertentu, pelalaian
logos merupakan malapetaka bagi umat manusia.
Para filsuf itu diacu sebagai filsu f-filsuf "prasokrates" karena mereka hidup
sebelum masa seorang filsuf yang sangat berpengaruh yang bernama Sokrates.
Salah satu kepedulian utama filsuf "prasokrates" adalah memerikan hakikat
"realitas puncak" (ultimate reality). Di antara para pelaku demitologisasi paling awal
ini terdapat empat orang yang pandangannya pantas mendapat sebutan istimewa
yaitu :
◦ Thales, Berpendapat bahwa segala sesuatu pada akhirnya bisa direduksikan
diair.
◦ Anaximenes ( kira-kira 585-528 SM ) membantah dengan mengeklaim bahwa
anasir yang paling dasar itu sebenarnya udara.
◦ Heraklitus ( kira-kira 500-480 SM ) memiliki gagasan yang menarik mengenai
logika lawanan, menyarankan agar api merupakan anasir yang paling tepat untuk
memaparkan kompleks bangunan metafisis dasar.
◦ Demokritus ( kira-kira 460-371 SM ) mirip dengan suatu ideologi politik modern
populer, membela kondisi “ atomisme “ terawal yang memandang anasir dasar
sebagai “ yang ada “ atau “ apa itu “ saja.
Empat Analisis Di Yunani Kuno
◦ dikemukakan oleh Anaximander (kira-kira 610-546 S.M.), berpendapat bahwa di
antara empat anasir tersebut tidak ada yang bisa diakui dengan tepat sebagai
unsur dasar, karena anasir tersebut saling berlawanan (seperti basah dan kering,
panas dan dingin).
◦ Pandangan tersebut dikembangkan lagi oleh Empedokles (kira-kira 495-435
S.M.), yang mengakui keempat anasir tersebut sebagai realitas-realitas dasar,
yang menjelaskan keseimbangannya karena dianut bersama-sama dengan daya
yang berlawanan antara "cinta" (philia) dan "cekcok" (neikos).
Para filsuf tersebut berusaha memahami makna tersembunyi terhadap khazana
mitologis mereka sendiri dari suatu posisi diluar mitos tersebut. Hasilnya adalah
penjelasan yang sekarang ini bisa kita sebut sebagai penjelasan “ simbolik “
mengenai bagaimana kita bisa memecahkan suatu masalah metafisik.
Filsafat Sebagai Dialog Rasional
Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno
adalah garis yang menempatkan para filsuf yang
memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing
di satu sisi, para filsuf mempunyai pandangan
yang jelas tampak lebih relevan dengan
permasalahan filosofis kontemporer.
Filsafat Sebagai Ilmu Teologis
Kata Yunani telos ("maksud") juga mengacu pada
akhir atau tujuan benda atau peristiwa. Aristoteles
menggunakan metode teleologis untuk
menerapkan realisme pada hal-hal partikula yang
artinya, ia berpendapat bahwa forma benda
sebaiknya terketahui melalui penyelidikan tentang
maksud forma tersebut.
FILSAFAT
KEBENARAN
( proporsi akan benar jika dilandasi teori, hanya
allah yang maha benar )
Kelompok 4
1. Christina Kezia G (1212100025)
2. Yenisa Nur Na’ima S (1212100026)
3. Gabriel Adinda Oktaviarny (1212100028)
76
FILSAFAT KEBENARAN
Seorang murid plato bernama Aristoteles mengatakan bahwa
kebenaran itu bersifat subjektif yang artinya kebenaran bagi
seseorang adalah tidak benar bagi yang lain, sehingga kemudian
lahirlah kebenaran relatif dan kebenaran mutlak.
77
Banyak dari para filsuf menganggap benar
bahwa pengetahuan terdiri sebagai berikut :
✘ Pengetahuan Akal
Ilmu yang kemudian
untuk membahasnya
disebut logika.
✘ Pengetahuan Budi
Moral yang kemudian
untuk membahasnya
disebut etika.
✘ Pengetahuan
Inderawati
Seni yang untuk
membahasnya disebut
estetika.
✘ Pengetahuan Kepercayaan
Disebut agama, Tetapi dalam hal ini
tidak boleh otoritatif karena agama
tidak memaksa, agama harus
diterima logika, etika dan estetika
dan agama itu hanyalah islam yang
terbukti kebenarannya,
keinclahannya dan kebaikannya.
✘ Pengetahuan Intuitif
Ditujukan kepada seseorang yang
kemudian disebut nabi harus diuji
terlebih dahulu seperti halnya
keberadaan Nabi Muhammad SAW,
sebagaimana penulis melakukan
bertahun-tahun dalam keadaan
atheis dan kemudian baru
menerimanya.
79
Untuk melihat sesuatu itu benar atau
tidak benar, maka ada beberapa kriteria
yang sudah dilembangkan yaitu :
✘ Teori Kebenaran Korespondensi
Kebenaran atas hubungan anatara
dua pernyataan. Misalnya ketika
dinyatakan bahwa monyet
mempunyai hidung pada pernyataan
pertama, dan pada pernyataan
kedua dinyatakan manusia juga
mempunyai hidung. Yang bisa
disimpulkan bahwa monyet sama
dengan manusia.
✘ Teori Kebenaran
Koherensi
Teori ini menentang teori
kohorespondensi karena
hidung bukan salah satu
syarat untuk menyatakan itu
monyet, apalagi manusia.
Karena manusia dan monyet
ada yang tidak memiliki
hidung atau bisa dikatakan
cacat.
✘ Teori Kebenaran
Paradigmatik
Kebenaran yang
berubah pada berbagai
ruang dan waktu, jadi
setelah kurun waktu
tertentu berubah dan
pada tempat tertentu
berubah.
80
✘ Teori Kebenaran
Pragmatis
Kebenaran hanya dalam
salah satu konsekuensi saja.
Kelemahan kebenaran ini
adalah apabila
kemungkinannya luas, oleh
karena itu harus dipilih
kemungkinannya hanya dua
dan saling bertolak belakang.
✘ Kebenaran Sintaksis
Kebenaran yang berangkat
dari tata bahasa yang
melekat. Karena teori ini
dipengaruhi pula oleh
kejiwaan dan ekspresi, maka
ada kemungkinan mereka
yang menerimanya yang juga
mempunyai ketertarikan jiwa
akan terpengaruh, apalagi
susunan tata bahasa yang
bernuansa rasa.
✘ Teori Kebenaran
Logika yang
Berlebihan
Kebenaran yang
sebenarnya telah
merupakan fakta, jadi
akan menjadi pemborosan
dalam pembuktiannya.
81
Yang maha benar
Puncak dari suatu kebenaran itu sendiri adalah dari allah yang maha
benar. Ilmu tidaklah bebas nilai, karena itu logika dan etika harus
berdialektika. Jadi bukan hanya karena penggabungan ilmu dan
agama akan tetapi dengan imtaq (iman dan taqwa).
82
Proposisi suatu pernyataan yang benar
Pernyataan merupakan istilah yang murni bersifat sintaksis, karna
pernyataan merupakan ‘kalimat berita’. Sedangkan makna yang
dimaksud oleh pernyataan dinamakan ‘proporsi’. Pernyataan kadang
diartikan sama dengan proporsi, sebaiknya keduanya tetap kita
pisahkan. Dalam hal ini perkataan ‘benar’ hanya dapat diterapkan
kepada proposisi.
83
Kebenaran bersifat semantik
‘proposisi’ ialah istilah yang bersifat semanik dan ‘kebenaran’
menunjukan bahwa makna suatu pernyataan artinya ‘proposisi’. Jadi
bila proposisinya tidak merupakan halnya, maka bisa dikatakan
bahwa proposisiya sesat. Jadi jelas mengapa F.H.Bradley
mengatakan bahwa kebenaran ialah kenyataan.
84
Ukuran kebenaran
Penganut skeptisisme mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada
satupun ukuran tentang kebenaran. Ukuran kebenaran tergantung
pada apa yang sebenarnya diberikan kepada kita oleh metode-
metode untuk memperoleh sebuah pengetahuan.
85
Paham koherensi (coherence theory)
Paham koherensi adalah kebenaran atas hubungan antara dua
kenyataan. Pandangan ini didukung oleh Phytagoras, Parmenides,
Spinoza dan Hagel. Paham ini juga dianut oleh kaum Rasionalisme
86
Epistemologi dalam teori koherensi
Penganut edialisme melakukan pendekatan masalah melalui epistemologi.
Itu dilakukan karena menurut mereka pemikiranlah yang menemukan
ketertiban dan tatanan serta sistem didalam kenyataan yang akan dihadapi,
dan pemikiranlah yang menghasilkan ide-ide sehingga kebenaran terletak
dalam keadaan saling berhubungan diantara ide-ide tersebut.
87
Koherpondensi adalah hukum yang saling
berhubungan
Ide-ide tidak mungkin saling berhubungan jika ide-ide itu hanya
merupakan bagian-bagian dari kebenaran seluruhnya. Ide-ide
tersebut harus teratur secara laras dan tidak mengandung
kontradiksi.
88
Pernyataan yang saling berhubungan
Pendirian yang baik sangat penting didalam ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan harus mampu mengadakan peramalan. Peramalan itu meliputi
penjabaran suatu proposisi mengenai peristiwa yang tidak dilukiskan dalam
sistem tersebut. Jika peristiwa yang dilukis didalam sistem dapat diamati,
maka peramalan itu sudah diverifikasi.
89
Teory kebenaran korespodensi (correspondence
theory)
Kebenaran yang sesuai antara pernyataan dangan fakta yang ada
dilapangan. Berikut adalah beberapa pokok penting yang perlu
diketahui tentang hal ini :
90
✘ Teori ini sangat didukung
oleh Empirisme, karena
teori ini sangat
menghargai pengamatan
dan pengujian Empiris.
Ia lebih menekankan
cara kerja pengetahuan
Aposteriori.
✘ Teori ini juga
menegaskan dualitas
anatara S dan O,
pengenalan yang
dikenal. Subjek atau
akal budi hanya
mengolah apa yang
diberikan oleh objek.
✘ Teori ini juga
menekankan bukti bagi
kebenaran suatu
pengetahuan. Namun
bukti ini bukan hasil
dari akal budi akan
tetapi sesuatu yang
disodorkan oleh objek
melalui panca indera.
91
Kata dan makna yang sesuai
Rogers berkata bahwa suatu keadaan-keadaan yang terletak dalam
kesesuaian antara esensi atau makna yang kita diberikan kepada
esensi atau makna yang terdapat didalam objeknya. Maka yang
sesuai bukanlah makna dengan objeknya, melainkan esensi
sebagai makna dengan esensi yang terdapat didalam objek.
92
Menggunakan perantara simbol
Suatu simbol harus berlaku sebagai perantara anatara apa yang ditujukan dalam
keadaan sesungguhnya dengan esensi atau makna yang terdapat dalam pikiran
seorang pendengar ataupun pembaca. Suatu bentuk dikatakan benar, jika
seseorang mengetahui makna kata tersebut berada dalam keadaan yang
menyebabkan dia mengucapkan kata yang sama dalam keadaan itu.
93
Paham empiris (emperical theory)
Kebenaran tentang paham empiris mendasarkan diri pada berbagai segi
pengalaman biasa ditujukan pada pengalam inderawi dari seseorang. Penganut
operasionisme mendefisikan makna berdasarkan atas tindakan, setiap proposisi
meramalkan hasil berupa konsekuensi tertentu sebagai akibat adanya tindakan
tertentu.
94
Theory pragmatisme
Kebenaran pragmatis adalah kebenaran hanya dalam salah satu
konsekuensi saja. Kelemahan dari kebenaran ini adalah apabila
kemungkinannya luas, harus memilih kemungkinannya hanya bisa
dua dan harus bertolak belakang.
95
Memverifikasi pernyataan yang benar
John Dewey memandang makna suatu proposisi terletak di dalam
konsekuensi-konsekuensi terhadap tingkah laku seseorang. Suatu
proposisi mengandung makna jika proposisi itu membuat suatu
perubahan.
96
✘ Bagaimana kita mengetahui apakah proposisi itu benar?
Kita akan mengetahui setelah kita mengadakan sebuah verifikasi, seumpama kita
tersesat didalam hutan maka kita mulai dengan berjalan kekiri. Jika dengan
berjalan kekiri kita sungguh-sungguh keluar dari hutan maka barulah proposisi
benar. Maka proposisi akan benar jika konsekuensi-konsekuensinya terwujud.
97
TERIMA KASIH
98
K E L O M P O K 4 :
1 . C H R I S T I N A K E Z I A G ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 5 )
2 . Y E N I S A N U R N A ’ I M A S ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 6 )
3 . G A B R I E L A D I N D A O ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 8 )
KEBERADAAN MANUSIA DILIHAT
DARI SISI FILSAFAT
MANUSIA SEBAGAI SEBUAH PERSOALAN
“ Siapakah manusia itu?” merupakan pernyataan yang paling mendasar
dan paling utama dalam sejarah manusia. Pernyataan ini bukan suatu
pernyataan yang abstrak, melainkan sesuatu yang konkret karena
menyangkut manusia yang nyata. Dengan munculnya pernyataan
tersebut secara terus-menerus menandakan bahwa manusia adalah
sebuah persoalan.
APA ITU FILSAFAT?
Kata Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘Philein’ yang
artinya mencintai dan ‘sophia’ yang artinya kebijaksanaan. Dari kedua
kata tersebut filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan. Sarana
utama yang digunakan oleh filsafat sendiri adalah akal budi, dengan kata
lain filsafat berusaha untuk membongkar dan menguji pandangan-
pandangan atau asumsi-asumsi yang mendasari realitas.
Beberapa filsuf menunjukan keanekaragaman
pengertian dari filsafat
Herodutos (484425 Sm)
Menggunakan kata philosophein dalam upaya ‘untuk menemukan’
sesuatu. Filsafat diberi arti rasa cinta manusia untuk mengetahui dan
memuaskan aspek kognitifnya.
Pyhtagoras (560-480 sM)
Mengartikan bahwa filosofi adalah ‘ pengetahuan hasil kontemplasi’
dengan pengertian ini phytagoras ingin membedakan antara
‘pengetahuan hasil kontemplasii’ dengan ‘engetahuan yang bersifat
teknis dan instrumentalistik’.
Filsafat Manusia dan Ilmi-
ilmu lainnya
Metode Filsafat Manusia
Filsafat manusia adalah bagian
intergral dari sistem filsafat, yang
secara spesifik menyoroti hakikat
atau esensi manusia. Fungsi
filsafat manusia sendiri adalah
mempelajari manusia dalam
kebulatan aslinya srta
menghadapinya sebagai sesuatu
keseluruhan.
Filsafat manusia memiliki cara
kerja yang berusaha menangkap
makna di balik gejala empiris,
karena objek penelurusan filsafat
manusia adalah gal-hal yang ada
dibalik yang kelihatan yang
sangat menentukan eksistensi
manusia.
Filsafat Manusia dan Metodenya
Relevansi Filsafat Manusia
Sifat dinamis membuat manusia terus mengalami perkembangan. Ada
tiga alasan untuk menunjukan relevansi itu,
1. Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat kemanusiaan
2. Dengan mendalami manusia, dengan cara mengenal manusia dengan
lebih baik
3. Mampu bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri dan juga
sesama.
Pengertian Individu
 Makhluk Infrahuman
Setiap makhluk di dunia ini
merupakan individualitas
tersendiri. Bagi makhluk
infrahuman pengertian individu
dikaitkan dengan jenis.
 Manusia
Manusia terkait dengan keunikan,
keunikan tersebut berakar pada
dimensi kerohanian.
Manusia Sebagai Persona
Persona
 Arti Persona
Secara etimologis kata persona sendiri berasal dari
bahasa yunani yang artinya adalah topeng. Persona
setiap setiap orang adalah unik. dengan karakter
dinamis sebagai bagian dari hakikat manusia, maka
ada tuntutan untuk membiarkan proses
perkembangan setiap individu
Manusia Sebagai Persona
Tiga Pandangan
Pandangan
Ontologis
• Tekanan
manusia
sebagai pribadi
diletakan pada
rasionalitas dan
indivodualitas.
Pandangan
Psikologis
• Meletakan
pribadi
manusia pada
aspek psikis.
Fokus utama
dari pandangan
psikologi
adalah emosi
dan juga afeksi.
Pandangan
Dialogis
• Mengaitkan
pribadi
manusia
dengan
hubungan
antara manusia
satu dengan
manusia
lainnya.
Nilai-nilai Absolut Pribadi
Esensi manusia merupakan pribadi yang menyangkut empat hal
mendasar yakni, kesadaran akan diri sendiri, bersifat otonom dan
transendental, serta komunikatif.
Elemen
Persona
Pribadi manusia bukanlah
konsep yang abstrak, manusia
adalah makhluk yang kokret.
Sikap konkret itu sendiri
terungkap dalam berbagai
elemen yang ada dalam dirinya,
berikut adalah enam elemen
yang mengungkapkan pribadi
seseorang.
Karakter Akal Budi
Kebebasan Nama
Suara Hati
Kesimpulan
Manusia adalah pribadi yang unik, manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan diri. Ia juga memberi makna bagi kehidupannya
dengan mempertimbangkan segala tindakannya tidak hanya
mempertimbangkan melainkan manusia juga menyatakan apa yang
dipertimbangkan. Karena itu manusia bukan saja ‘the rational being’
melainkan juga ‘the act of being’.
PENGETAHUAN ILMU
FILSAFAT
KELOMPOK 4 :
CHRISTINA KEZIA G (1212100025)
YENISA NUR NA’IMA S (1212100026)
GABRIEL ADINDA O (1212100028)
PENGETAHUAN
manusia itu tahu sesuatu, tidak ada yang
menyangkal. Manusia tahu akan dunia
sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-
orang lain. Manusia tahu yang baik dan yang
buruk, yang indah dan tidak indah. Bagaimana
manusia itu dapat tahu
FILSAFAT MENYIMPULKAN ADANYA 4 GEJALA TAHU :
1. TIDAK DARI PERMULAAN ADANYA MANUSIA ITU SUDAH TAHU. PADA SUATU
KETIKA IA INGIN TAHU, MAKA IA PUN MEMAPARKAN ISI HATINYA DENGAN
BAHASA, YANG SEDERHANA SEKALIPUN: APA INI APA ITU, APA SEBABNYA BEGINI,
APA SEBABNYA BEGITU? PERTANYAAN ITU BIASANYA DISEBABKAN KARENA IA
KAGUM DAN HERAN.
2. TAMPAK GEJALA-GEJALA BAHWA TAHU YANG MEMUASKAN MANUSIA ITU ADALAH
TAHU YANG BENAR. TAHU YANG TIDAK BENAR DISEBUT KELIRU. TIDAK
SEORANG PUN CINTA PADA KEKELIRUAN. KELIRU SERING KALI LEBIH JELEK
DARIPADA TIDAK TAHU. OLEH KARENA TAHU ITU KERAP KALI MENJADI DASAR
DARI SUATU TINDAKAN, MAKA TAHU YANG KELIRU, KALAU DIJADIKAN DASAR
TINDAKAN, KERAP KALI TINDAKAN ITU PUN JUGA MENJADI KELIRU, DAN INI
DAPAT MENIMBULKAN BENCANA.
3. APAKAH YANG INGIN DIKETAHUI MANUSIA? APAKAH OBJEK DARI TAHU ITU?
TAHUNYA MANUSIA TENTANG SESUATU BUKANLAH SUATU BEKAL YANG DIBAWA
SEJAK LAHIR. LA INGIN TAHU KARENA IA KAGUM ATAS HAL-HAL YANG ADA DI
SEKELILINGNYA, YANG MERANGSANG DAN MENIMBULKAN KEINGINANNYA
UNTUK TAHU.
4. OLEH KARENA MANUSIA MENGADAKAN PUTUSAN, MAKA MANUSIA YANG TAHU
ITU, TAHULAH IA BAHWA IA TAHU. MANUSIA TAHU BENAR BAHWA IA TIDAK TAHU
SESUATU, MAKA BERTANYALAH IA, MISALNYA KEPADA ORANG LAIN. SETELAH
DIBERI TAHU, TAHU JUGALAH IA BAHWA IA TAHU.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran
ilmiah tentang objek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara
pandang (approach), metode (method), dan sistem tertentu. Objek ilmu
pengetahuan itu ada yang berupa materi (objek materi) dan ada yang berupa
bentuk (objek forma). Objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan,
pemikiran, atau penelitian keilmuan, bisa berupa benda-benda material maupun
non-material, bisa pula berupa halhal, masalah-masalah. Menurut objek
formalnya, ilmu pengetahuan itu berbeda-beda dan banyak jenis serta sifatnya.
Masing-masing pertanyaan itu akan
menghasilkan:
1.Ilmu pengetahuan filosofi
2.Ilmu pengetahuan kausalistik
3.Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif-
analitik
4.Ilmu pengetahuan yang bersifat normative
Ada 6 (enam) sistem yang lazim dikenal dalam ilmu pengetahuan, yaitu:
1. sistem tertutup
2. Sistem terbuka
3. Sistem alam
4. Sistem buatan
5. Sistem yang berbentuk lingkaran
6. sistem yang berbentuk garis lurusKebenaran ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut
objek formal (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan
ditunjang oleh suatu sistem yang relevan.
Ada 3 (tiga) teori pokok tentang kebenaran keilmuan ini, yaitu:
1. Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) Sering disebut teori konsistensi, karena menyatakan bahwa
kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan di antara ide-ide secara tepat, yaitu ide-ide yang
sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran.
2. Teori Persesuaian (Correspondence Theory) Teori korespondensi ini mengatakan bahwa seluruh pendapat
mengenai suatu fakta itu benar jika pendapat itu sendiri disebut fakta yang dimaksud.
3. Teori Kegunaan (Pragmatic Theory) kebenaran menurut pragmatisme ini bergantung kepada kondisi yang
berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan konsekuensi yang memuaskan
(satisfactory results). Ketiga teori kebenaran itu kelihatannya tidak bisa dipakai sebagai pedoman untuk
mengukur kebenaran realitas sebagai objek materi pada filsafat ilmu pengetahuan karena masing-masing
mempunyai titik kelemahan. Namun secara ontologisme dan epistemologis tampaknya bisa memberikan
jalan keluar bagi pemecahan persoalan yang muncul dalam realitas itu sendiri. Karena ilmu pengetahuan
mempunyai aspek yang etis maka teori koheran, koresponden, dan pragmatis perlu dipertimbangkan.
ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
Dasar filsafat ilmu dapat diketahui k edudukan ilmu dalam pengetahuan, sifat-sifat dan
asumsi dasar ilmu, komponen-komponen ilmu dan upaya membangun ilmu yang belum
diketahui. pengetahuan bukan hanya ilmu. Pengetahuan merupakan bahan utama bagi ilmu.
Selain itu ternyata pengetahuan tidak menjawab pertanyaan dari adanya kenyataan itu,
sebagaimana dapat dijawab oleh ilmu. Dengan perkataan lain, pengetahuan baru dapat
menjawab tentang apa, sedangkan ilmu menjawab pertanyaan tentang mengapa dari
kenyataan atau kejadian.
Sebenarnya komponen ilmu yang hakiki adalah fakta dan teori,Hubungan-hubungan yanga telah
ditemukan dan ditunjang oleh data empirik disebut fakta. Ilmu merupakan fakta, sedangkan jalinan fakta
keseluruhannya disebut teori. Lebih jelasnya dinyatakan bahwa teori adalah jalinan fakta menurut
meaningfull constructDengan demikian jelas bahwa teori bukan suatu spekulasi melainkan suatu
konstruksi yang jelas, yang dibangun atas jalinan fakta.
Fakta mempunyai peranan dalam pijakan, formulasi dan penjelasan teori sebagai berikut:
a. Fakta memulai teori:Teori berpijak pada satu-dua fakta hasil penemuan kadang-kadang dari fakta hasil
penemuan yang tidak disengaja (secara kebetulan, serendipity pattern),
b. Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada. Bila ada fakta yang belum terjelaskan oleh teori,
kita dapat menolak ataupun mereformasi teori itu sedemikian rupa sehingga dapat menjelaskan fakta
tersebut
c. Fact redefine and clarify theory. Fakta dapat mendefinisikan kembali atau memperjelas definisi yang
ada dalam teori.
TINGKAT KEMANTAPAN TEORI
Teori akan menjelaskan (meramalkan) fenomena. Dengan penjelasan itu orang menjadi
mengerti. Penjelasan ini berkisar pada hubungan-hubungan (relationship). apabila prang
dapat menjadikan relationship itu, dikatakan bahwa prang tersebut adalah prang yang
mengerti. Sebelum mengerti prang harus tahu. Orang dapat tahu tentang fenomena melalui
deskripsi. Deskripsi memberikan pengetahuan tentang apa, sedangkan teori memberikan
penjelasan atau pengertian tentang mengapa (why). Bagaimana (how) mengaplikasikan
pengetahuan dengan pengertiannya merupakan suatu keterampilan.
BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF
• Berfikir induktif :Dimulai dari hal-hal khusus atau particular.Prinsip dasarnya ialah "segala
yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula
sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal yang khusus, asal hal
yang khusus ini benar-benar merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu".
• Berfikir deduktif : Dimulai dari hal-hal umum
TINGKAT KEMANTAPAN TEORI
Teori akan menjelaskan (meramalkan) fenomena. Dengan penjelasan itu orang menjadi
mengerti. Pemikiran teoretik adalah pekerjaan yang melangkah kepada teori. Teori pada
dasarnya menerangkan atau menjelaskan bahkan meramalkan tentang mengapa (apa
sebabnya) fenomena yang menjadi perhatian itu terjadi. Secara ringkas pekerjaan
teoretikal itu sebagai berikut:
1.Unit dari fenomena
2.Hubungan antara unit-unit
3.Aplikasi unit kepada subject matter baru
4.Bentuk atau jiwa dari penelitian
METODE ILMIAH
Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.Mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah, yaitu menetapkan masalah penelitian, apa yang dijadikan
masalah penelitian dan apa objeknya. Menyatakan objek penelitian saja masih
belum spesifik, baru menyatakan pada ruang lingkup mana penelitian akan
bergerak. Sedangkan mengidentifikasi atau menyatakan masalah yang spesifik
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan penelitian (research question), yaitu
pertanyaan yang belum dapat memberikan penjelasan (explanation) yang
memuskan berdasarkan teori atau hukurn atau dalil yang ada.
FILSAFAT PANCASILA
Kelompok 4 :
1. Christina Kezia G (1212100025)
2. Yenisa Nur Na’ima S (1212100026)
3. Gabriel Adinda Oktaviarny (1212100028)
FILSAFAT PANCASILA
Filsafat pancasila adalah pembahasan
pancasila secara filsafati, yaitu
pembahasan pancasila sampai hakikatnya
yang terdalam.
TINGKAT-TINGKAT PENGETAHUAN
Secara keseluruhan pancasila diperoleh
suatu pengetahuan ilmiah yang terdiri
atas empat tingkat :
Pertanyaan
“Bagaimana”
Pertanyaan
“Mengapa”
Pertanyaan
“Ke Mana“
Pertanyaan
“Apa”
MANFAAT FILSAFAT
PANCASILA
Manfaat Penggunaan Pancasila
• Sebagai induk pengetahuan
• Sebagai pemberi dasar bagi ilmu
pengetahuan yang axiomata
• Dengan filsafat setiap ilmu
pengetahuan dapat memiliki sila dan
ciri khasnya masing-masing
• Kedudukan filsafat sebagai induk ilmu
pengetahuan
• Dengan filsafat ilmu pengetahuan akan
mampu menyelesaikan masalahnya
yang bersifat terdalam
Manfaat Bagi Pendidikan Kesarjanaan
• Sifat filsafat yang kritis,dinamis dan
mendalam mampu mengarahkan
kepada cara atau kemampuan untuk
mendapatkan pengertian tentang
kedudukan ilmu pengetahuan
• Menggugah pengertian dan kesadaran
manusia akan kedudukannya dalam
hubungannya dengan segala sesuatu
diluar dirinya
• Menggugah pengertian serta
kesadaran para calon sarjana akan
pemikiran kemanusiaandan masalah
kemanusiaan sepanjang masa
• Membentuk para sarjana yang
bijaksana, memiliki danmengamalkan
filsafat panangan hidup, pedoman
hidup dan pegangan hidup
MANFAAT PANCASILA BAGI PENDIDIKAN
KESARJANAAN
Filsafat pancasila yang merupakan esensi
dari karya besar bangsa dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
seharusnya merupakan suatu karya
bangsa sendiri yang harus dijunjung tinggi
dan diletakan sejajar dengan pemikiran-
pemikiran besar lainnya seperti liberlise,
komunisme, sosialisme serta filsafat hidup
lainnya.
HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN
IDEOLOGI
Dari sejarah filsafat barat dapat
dibuktikan bahwa tumbuhnya ideologi
seperti liberaliseme, kapitalisme,
marxisme leninisme, maupun naziisme
dan fasisme adalah bersumber kepada
aliran-aliran filsafat yang telah
berkembang.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI
TERBUKA
Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita
dan nilai-nilai mendasar yang bersifat
tetap dan tidak berubah. Sebagai ideologi
yang bersifat terbuka pancasila memiliki
dimensi yaitu :
Dimensi
Idealistis
Dimensi
Normatif
Dimensi
Realistis
PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT
NEGARA
Pancasila disebut sebagai filsafat negara,
Philosofische Gronslag mengandung konsekuensi
bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara
harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Hal ini
meliputi segala peraturan perundang-undangan
dalam negara, pemerintahan dan aspek-aspek
kenegaraan lainnya.
Dalam pengertian tersebut maka
pancasila berkedudukan sebagai dasar
filsafat negara, kedudukan tersebut
dapat dirinci sebagai berikut :
Pancasila merupakan
sumber dari segala sumber
hukum indonesia
Meliputi suasana kebatinan
dari undang-undang dasar
Mewujudkan cita-cita hukum
bagi hukum dasar negara
Mengandung norma yang
mengharuskan undang-
undang dasar mengandung
isis yang mewajibkan
pemerintah dan lain-lain
pelanggaran negara
Sumber semangat bagi
UUD 1945
PANCASILA SEBAGAI ASAS PERSATUAN DAN
KESATUAN BANGSA INDONESIA
PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI
SUATU SISTEM
Pancasila terdiri atas lima sila yang pada hakikatnya
merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri,
yang bertujuan untuk membuat masyarakat hidup adil
dan makmur berdasarkan pancasila.
KESATUAN SILA-SILA PANCASILA YANG BERSIFAT HIERARKHIS
DAN BERBENTUK PIRAMIDAL
Susunan pancasila adalah hierarkhis dan mempunyai
bentuk piramidal. Dalam susunan hierarkhis dan
piramidal ini, maka Ketuhanan Yang Maha Esa
menjadi basis kemanusiaan, pesatuan indonesia,
kerakyatan dan keadilan.
DASAR ONTOLOGIS SILA-SILA
PANCASILA
pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak
hanya kesatuan yang menyangkut sila-silanya saja
melainkan juga meliputi hakikat dasa dari sila-sila
pancasila atau secara filosofi merupakan dasar
onologis sila-sila pancasila. Dasar ontologis pancasila
pada hakikatnya adalah manusia yang memilki
hakikat mutlak monopluralis.
HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
Landasan dari sila-sila pancasila
mempunyai sifat abstrak umum
universal. Pancasila adalah dasar filsafat
negara indonesia adapun landasan sila-
silanya merupakan inti dari pancasila.
Hubungan pancasila bersifat sebab-
akibat maka sila-sila pancasila dengan
negara indonesia dikatakan bersifat
mutlak.
PENGERTIAN KESESUAIAN SIFAT-SIFAT DAN KEADAAN NEGARA
DENGAN LANDASAN SILA-SILA PANCASILA
Inti landasan sila-sila pancasila adalah Tuhan,
Manusia, Satu, Rakyat dan adil. Sifat-sifat ini harus
sesuai dengan hakikat uhun, manusia, satu, rakyat
dan adil. Hal baru yang dapat ditambahkan pada
sesuatu sehingga merupakan ciri baru, atau sesuatu
itu memiliki ciri baru.
Penutupan
Kesimpulan
Dari penjelasan ateri diatas dapat disimpulkn bhwa filsafat
merupakan ibu dari segala ilm. Hal ini karena segala sesuatu bisa
dibahas di dalamnya. Hal ini bertujuan dan agar kita sebagai
manusia mampu memecahkan masalah secara rasional dan kritis.
Saran
Sebagai manusia yang tentu seringkali dihadapi oleh berbagai
macam masalah, sudah kesadaran diri untuk mempelajari filsafat.
Hal ini, agar kita sebagai manusia yang logis serta kritis dalam
berbagai situasi.

Contenu connexe

Similaire à Tugas Akhir Filsafat_Kelompok 4.pptx

Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiJulianaRafiati
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxLinnoNarendraSeptyaw
 
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfregistaannisa
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx22D082MuhammadIlham
 
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGA
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGATUGAS FILSAFAT OLAHRAGA
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGANisyaul Belgis
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxAkulailihidayatturro
 
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...triadimurwanto
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfherzanetti
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Agnes Ervinda Ginting
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)AldiwaPandu
 

Similaire à Tugas Akhir Filsafat_Kelompok 4.pptx (20)

Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx
Rasionalisme Klasik dan Modern.pptxRasionalisme Klasik dan Modern.pptx
Rasionalisme Klasik dan Modern.pptx
 
METAFISIKA.pptx
METAFISIKA.pptxMETAFISIKA.pptx
METAFISIKA.pptx
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
Kul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpkKul fil 01_fpk
Kul fil 01_fpk
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
FILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMUFILSAFAT ILMU
FILSAFAT ILMU
 
Ppt filsafat ilmu pungki
Ppt filsafat ilmu pungkiPpt filsafat ilmu pungki
Ppt filsafat ilmu pungki
 
Tugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiatiTugas mandiri fki juliana rafiati
Tugas mandiri fki juliana rafiati
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
 
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptxPPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
PPT RASIONALITAS ILMU FILSAFAT.pptx
 
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGA
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGATUGAS FILSAFAT OLAHRAGA
TUGAS FILSAFAT OLAHRAGA
 
Tugas Filsafat
Tugas FilsafatTugas Filsafat
Tugas Filsafat
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...
Filsafat ilmu, Kol Inf Triadi Murwanto,S.E.,M.M., Prof Hapzli Ali, Hub Filsaf...
 
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdfTaksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
Taksonomi Ilmu Pengetahuan Kelompok 5.pdf
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
 
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
PPT Filsafat Ilmu (Sejarah Filsafat Barat)
 

Dernier

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptAnggunKhairunnisa2
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"bayuputra151203
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...dwilarasayuningtias
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptAldantiRahmaDina
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...MaulanaKenta
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssUZAIRBINIBRAHIMMoe
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaDestyRamadhani5
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanMaulanaKenta
 

Dernier (8)

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Power Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi DitaPower Point seminar proposal skripsi Dita
Power Point seminar proposal skripsi Dita
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 

Tugas Akhir Filsafat_Kelompok 4.pptx

  • 1. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Kelompok 4 Christina Kezia G (1212100025) Yenisa Nur Ns (1212100026) Gabriela Dinda O (1212100028) PENGANTAR FILSAFAT ILMU Dosen Pengampun : Dr. Sigit Sardjono, M.S.
  • 2. Pendahuluan Filsafat ilmu adalah bagian filsafat yang mengkaji hakekat ilmu atau ilmu yang membahas landasan ilmu secara filsafat ( mansur 2018:40), widiawati (2013:94) berpendapat “filafat ilmu adalah menjelaskan hakekat illmu yang mempunyai banyak keterbatasan, sehingga dapat diperoleh pemahaman yang padu mengenai berbagai fenomena alam yang telah menjadi objek ilmu itu sendiri, selain itu filsafat ilmu juga dapat melatih cara berfikir menjadi kritis “.secara historis filsafat merupakan induk ilmu yang biasa yang disebut dengan “mother of science”.filsafat ilmu memberi landasa historis-filosofif bagi setiap kajian ilmu yang ditekuni. Filsafat ilmu memberikan nilai dan orientasi yang jelas bagi setiap disiplin ilmu
  • 3. DAFTAR ISI • HALAMAN UTAMA • PENDAHULUAN • DAFTAR ISI • BAB 1 • BAB 2 • BAB 3 • BAB 4 • BAB 5 • BAB 6 • BAB 7 • BAB 8 • BAB 9 • BAB 10 • PENUTUPAN
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 62. Kelompok 4 : ◦Christina Kezia G ( 1212100025 ) ◦Yenisa Nur Na’ima S ( 1212100026 ) ◦Gabriel Adinda Oktaviarny ( 1212100028 )
  • 63. Zaman Modern Aliran Rasionalisme Dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650 M ) suatu kebenaran tahan terhadap ujian kesangsian yang radikal ini, maka kebenaran itu 100% pasti dan menjadi landasan bagi seluruh pengetahuan. Aliran Empririsme Dalam pemikiran David Hume ( 1711-1776 ) yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Pengalaman itu dapat bersifat lahirilah ( menyangkut dunia ), maupun batinilah ( menyangkut pribadi manusia ). Oleh karena itu pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan yang paling jelas dan sempurna
  • 64. Masa Kini ( 1800-Sekarang ) Filsafat masa kini merupakan aneka bentuk reaksi langsung atau tak langsung atas pemikiran Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831). Menurut Hegel semua yang ada dan semua kejadian merupakan pelaksanaan-yang-sedang-berjalan dari Yang Mutlak dan bersifat rohani.
  • 65. Dari sini dapat difahami munculnya sejumlah aliran-aliran penting ini: ◦ Positivisme menyatakan bahwa pemikiran tiap manusia, tiap ilmu dan suku bangsa melalui 3 tahap, yaitu teologis, metafisis dan positif ilmiah. ◦ Marxisme (diberi nama mengikuti tokoh utama Karl Marx, 1818-1883) mengajarkan bahwa kenyataan hanya terdiri atas materi belaka, yang berkembang dalam proses dialektis (dalam ritme tesis-antitesis-sintesis). ◦ Eksistensialime merupakan himpunan aneka pemikiran yang memiliki inti sama, yaitu keyakinan, bahwa filsafat harus berpangkal pada adanya (eksistensi) manusia konkrit, dan bukan pada hakekat (esensi) manusia-pada-umumnya. ◦ Fenomenologi tokoh penting: Edmund Husserl, 1859-1938) merupakan aliran yang ingin mendekati realitas tidak melalui argumen-argumen, konsep-konsep, atau teori umum. Fenomenologi banyak diterapkan dalam epistemologi, psikologi, antropologi, dan studi-studi keagamaan (misalnya kajian atas kitab suci). ◦ Pragmatisme Tokoh aliran ini: John Dewey (1859-1914). tidak menanyakan "apakah itu?", melainkan "apakah gunanya itu?" atau "untuk apakah itu?". Yang dipersoalkan bukan "benar atau salah", karena ide menjadi benar oleh tindakan tertentu. ◦ Neo-kantisme dan neo-thomisme merupakan aliran-aliran yang merupakan kelahiran kembali dari aliran yang lama, oleh dialog dengan aliran lain.
  • 66. Tokoh-Tokoh Filsafat ◦ Thales ( 624-546 SM ) Filsafat dimulai oleh Thales, sebagai seorang filsafat jagat raya. Memiliki gelar “ Bapak Filsafat “ ◦ Anaximander ( 610-546 SM ) Menjelaskan bahwa substansi pertama bersifat kekal dan ada dengan sendirinya. Substansi sendiri adalah “ Udara “ Argumentasinya adalah “ Udara merupakan sumber segala kehidupan “ ◦ Pythagoras ( 572-497 SM ) seorang ahli matematika ia mengajarkan bahwa bilangan merupakan substansi dari semua benda. Filsafatnya didapatnya dari sebuah dahlil yang berbunyi : “ bilangan memerintah jagat raya “ ◦ Heraclitus ( 544- 484 SM ) mengatakan bahwa alam smesta itu selalu dalam keadaan berubah yang mana ia menyatakan “ Engkau tidak dapat terjun ke sungai yang dua kali karena air sungai itu selalu mengalir “
  • 67. ◦ Parmanides (450 SM ) Seorang tokoh Relativme, relativme sendiri adalah suatu pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. Ia juga disebut sebagai seorang logikawan pertama. ◦ Zeno ( 490 SM ) merupakan tokoh yang merelatifkan kebenaran. Baginya tidak ada kebenaran mutlak dan tidak ada generalisasi. ◦ Protagoras ( 480-411 SM ) ia menyatakan bahwa “ manusia adalah ukuran kebenaran “. Ia juga menyatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi ◦ Gorgias ( 485-380 SM ) ia menyatakan bahwa persoalan pokok dalam filsafat bukanlah alam melainkan manusia. Ia telah membangkitkan jiwa humanism dan semangat berfilsafat. ◦ Socrates ( 470-399 SM ) ia meyakinkan bahwa tidak semua kebenaran itu relatif, ada pula kebenaran yang memang relatif namun tidak semuanya. ◦ Plato ( 427-347 SM ) ia merupakan seorang murid dan juga sahabat Socrates, sebagai muridnya Plato menjelaskan bahwa kebenaran umum itu memang ada tidak dibuat-buat melainkan sudah ada dalam alam idea. ◦ Aristoteles ( 384-32 SM ) disebut sebagai bapak logika, logikanya disebut logika tradisional ( dalam perkembangannya ada logika modern )
  • 68. Filsafat Sebagai Demitologisasi Metafisis Suatu Jalan yang mengarah pada mitos menuju ilmu yang melalui sastra dan juga filsafat dapat juga disebut “demitologisasi”. Istilah demitologisasi ini mengacu pada proses pengambilan “mitos” (dalam pengertian modern sebagai “keyakinan yang keliru”). mitos, sastra, filsafat, dan juga ilmu diakui sebagai salah satu paparan perkembangan cara berpikir manusia terutama pada skala makrokomik (budaya manusia) dan skala mikrokostnik (yakni individu manusia).
  • 69. Empat Daya Benak ◦ Mitos menggunakan imajinasi untuk mengungkap keyakinan. Sastra memakai gelora jiwa untuk meng ungkap keindahan. ◦ Filsafat memanfaatkan pemahaman untuk mengungkap kebenaran. ◦ Ilmu (science) menerapkan penimbangan untuk rnengungkap pengetahuan. Dengan menentukan arah pengungkapan dayanya, sangat memudahkan kita untuk memahami lebih lengkap mengenai keterikatan ide-ide tersebut.
  • 70. Empat Arah Pemikiran Manusia Kata "logika" berasal dari kata Yunani logos, yang bermakna "kata"—yang meliputi kata yang terucap ("pidato"), kata yang tertulis ("buku"), dan kata yang terpikir ("akal"). Proses pergeseran dari pengalaman logos sendiri mendalam ke suatu keadaan yang melupakan kehadirannya merupakan proses demitologisasi. Dalam pengertian tertentu, pelalaian logos merupakan malapetaka bagi umat manusia.
  • 71. Para filsuf itu diacu sebagai filsu f-filsuf "prasokrates" karena mereka hidup sebelum masa seorang filsuf yang sangat berpengaruh yang bernama Sokrates. Salah satu kepedulian utama filsuf "prasokrates" adalah memerikan hakikat "realitas puncak" (ultimate reality). Di antara para pelaku demitologisasi paling awal ini terdapat empat orang yang pandangannya pantas mendapat sebutan istimewa yaitu : ◦ Thales, Berpendapat bahwa segala sesuatu pada akhirnya bisa direduksikan diair. ◦ Anaximenes ( kira-kira 585-528 SM ) membantah dengan mengeklaim bahwa anasir yang paling dasar itu sebenarnya udara. ◦ Heraklitus ( kira-kira 500-480 SM ) memiliki gagasan yang menarik mengenai logika lawanan, menyarankan agar api merupakan anasir yang paling tepat untuk memaparkan kompleks bangunan metafisis dasar. ◦ Demokritus ( kira-kira 460-371 SM ) mirip dengan suatu ideologi politik modern populer, membela kondisi “ atomisme “ terawal yang memandang anasir dasar sebagai “ yang ada “ atau “ apa itu “ saja.
  • 72. Empat Analisis Di Yunani Kuno ◦ dikemukakan oleh Anaximander (kira-kira 610-546 S.M.), berpendapat bahwa di antara empat anasir tersebut tidak ada yang bisa diakui dengan tepat sebagai unsur dasar, karena anasir tersebut saling berlawanan (seperti basah dan kering, panas dan dingin). ◦ Pandangan tersebut dikembangkan lagi oleh Empedokles (kira-kira 495-435 S.M.), yang mengakui keempat anasir tersebut sebagai realitas-realitas dasar, yang menjelaskan keseimbangannya karena dianut bersama-sama dengan daya yang berlawanan antara "cinta" (philia) dan "cekcok" (neikos). Para filsuf tersebut berusaha memahami makna tersembunyi terhadap khazana mitologis mereka sendiri dari suatu posisi diluar mitos tersebut. Hasilnya adalah penjelasan yang sekarang ini bisa kita sebut sebagai penjelasan “ simbolik “ mengenai bagaimana kita bisa memecahkan suatu masalah metafisik.
  • 73. Filsafat Sebagai Dialog Rasional Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno adalah garis yang menempatkan para filsuf yang memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing di satu sisi, para filsuf mempunyai pandangan yang jelas tampak lebih relevan dengan permasalahan filosofis kontemporer.
  • 74. Filsafat Sebagai Ilmu Teologis Kata Yunani telos ("maksud") juga mengacu pada akhir atau tujuan benda atau peristiwa. Aristoteles menggunakan metode teleologis untuk menerapkan realisme pada hal-hal partikula yang artinya, ia berpendapat bahwa forma benda sebaiknya terketahui melalui penyelidikan tentang maksud forma tersebut.
  • 75. FILSAFAT KEBENARAN ( proporsi akan benar jika dilandasi teori, hanya allah yang maha benar )
  • 76. Kelompok 4 1. Christina Kezia G (1212100025) 2. Yenisa Nur Na’ima S (1212100026) 3. Gabriel Adinda Oktaviarny (1212100028) 76
  • 77. FILSAFAT KEBENARAN Seorang murid plato bernama Aristoteles mengatakan bahwa kebenaran itu bersifat subjektif yang artinya kebenaran bagi seseorang adalah tidak benar bagi yang lain, sehingga kemudian lahirlah kebenaran relatif dan kebenaran mutlak. 77
  • 78. Banyak dari para filsuf menganggap benar bahwa pengetahuan terdiri sebagai berikut : ✘ Pengetahuan Akal Ilmu yang kemudian untuk membahasnya disebut logika. ✘ Pengetahuan Budi Moral yang kemudian untuk membahasnya disebut etika. ✘ Pengetahuan Inderawati Seni yang untuk membahasnya disebut estetika.
  • 79. ✘ Pengetahuan Kepercayaan Disebut agama, Tetapi dalam hal ini tidak boleh otoritatif karena agama tidak memaksa, agama harus diterima logika, etika dan estetika dan agama itu hanyalah islam yang terbukti kebenarannya, keinclahannya dan kebaikannya. ✘ Pengetahuan Intuitif Ditujukan kepada seseorang yang kemudian disebut nabi harus diuji terlebih dahulu seperti halnya keberadaan Nabi Muhammad SAW, sebagaimana penulis melakukan bertahun-tahun dalam keadaan atheis dan kemudian baru menerimanya. 79
  • 80. Untuk melihat sesuatu itu benar atau tidak benar, maka ada beberapa kriteria yang sudah dilembangkan yaitu : ✘ Teori Kebenaran Korespondensi Kebenaran atas hubungan anatara dua pernyataan. Misalnya ketika dinyatakan bahwa monyet mempunyai hidung pada pernyataan pertama, dan pada pernyataan kedua dinyatakan manusia juga mempunyai hidung. Yang bisa disimpulkan bahwa monyet sama dengan manusia. ✘ Teori Kebenaran Koherensi Teori ini menentang teori kohorespondensi karena hidung bukan salah satu syarat untuk menyatakan itu monyet, apalagi manusia. Karena manusia dan monyet ada yang tidak memiliki hidung atau bisa dikatakan cacat. ✘ Teori Kebenaran Paradigmatik Kebenaran yang berubah pada berbagai ruang dan waktu, jadi setelah kurun waktu tertentu berubah dan pada tempat tertentu berubah. 80
  • 81. ✘ Teori Kebenaran Pragmatis Kebenaran hanya dalam salah satu konsekuensi saja. Kelemahan kebenaran ini adalah apabila kemungkinannya luas, oleh karena itu harus dipilih kemungkinannya hanya dua dan saling bertolak belakang. ✘ Kebenaran Sintaksis Kebenaran yang berangkat dari tata bahasa yang melekat. Karena teori ini dipengaruhi pula oleh kejiwaan dan ekspresi, maka ada kemungkinan mereka yang menerimanya yang juga mempunyai ketertarikan jiwa akan terpengaruh, apalagi susunan tata bahasa yang bernuansa rasa. ✘ Teori Kebenaran Logika yang Berlebihan Kebenaran yang sebenarnya telah merupakan fakta, jadi akan menjadi pemborosan dalam pembuktiannya. 81
  • 82. Yang maha benar Puncak dari suatu kebenaran itu sendiri adalah dari allah yang maha benar. Ilmu tidaklah bebas nilai, karena itu logika dan etika harus berdialektika. Jadi bukan hanya karena penggabungan ilmu dan agama akan tetapi dengan imtaq (iman dan taqwa). 82
  • 83. Proposisi suatu pernyataan yang benar Pernyataan merupakan istilah yang murni bersifat sintaksis, karna pernyataan merupakan ‘kalimat berita’. Sedangkan makna yang dimaksud oleh pernyataan dinamakan ‘proporsi’. Pernyataan kadang diartikan sama dengan proporsi, sebaiknya keduanya tetap kita pisahkan. Dalam hal ini perkataan ‘benar’ hanya dapat diterapkan kepada proposisi. 83
  • 84. Kebenaran bersifat semantik ‘proposisi’ ialah istilah yang bersifat semanik dan ‘kebenaran’ menunjukan bahwa makna suatu pernyataan artinya ‘proposisi’. Jadi bila proposisinya tidak merupakan halnya, maka bisa dikatakan bahwa proposisiya sesat. Jadi jelas mengapa F.H.Bradley mengatakan bahwa kebenaran ialah kenyataan. 84
  • 85. Ukuran kebenaran Penganut skeptisisme mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada satupun ukuran tentang kebenaran. Ukuran kebenaran tergantung pada apa yang sebenarnya diberikan kepada kita oleh metode- metode untuk memperoleh sebuah pengetahuan. 85
  • 86. Paham koherensi (coherence theory) Paham koherensi adalah kebenaran atas hubungan antara dua kenyataan. Pandangan ini didukung oleh Phytagoras, Parmenides, Spinoza dan Hagel. Paham ini juga dianut oleh kaum Rasionalisme 86
  • 87. Epistemologi dalam teori koherensi Penganut edialisme melakukan pendekatan masalah melalui epistemologi. Itu dilakukan karena menurut mereka pemikiranlah yang menemukan ketertiban dan tatanan serta sistem didalam kenyataan yang akan dihadapi, dan pemikiranlah yang menghasilkan ide-ide sehingga kebenaran terletak dalam keadaan saling berhubungan diantara ide-ide tersebut. 87
  • 88. Koherpondensi adalah hukum yang saling berhubungan Ide-ide tidak mungkin saling berhubungan jika ide-ide itu hanya merupakan bagian-bagian dari kebenaran seluruhnya. Ide-ide tersebut harus teratur secara laras dan tidak mengandung kontradiksi. 88
  • 89. Pernyataan yang saling berhubungan Pendirian yang baik sangat penting didalam ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan harus mampu mengadakan peramalan. Peramalan itu meliputi penjabaran suatu proposisi mengenai peristiwa yang tidak dilukiskan dalam sistem tersebut. Jika peristiwa yang dilukis didalam sistem dapat diamati, maka peramalan itu sudah diverifikasi. 89
  • 90. Teory kebenaran korespodensi (correspondence theory) Kebenaran yang sesuai antara pernyataan dangan fakta yang ada dilapangan. Berikut adalah beberapa pokok penting yang perlu diketahui tentang hal ini : 90
  • 91. ✘ Teori ini sangat didukung oleh Empirisme, karena teori ini sangat menghargai pengamatan dan pengujian Empiris. Ia lebih menekankan cara kerja pengetahuan Aposteriori. ✘ Teori ini juga menegaskan dualitas anatara S dan O, pengenalan yang dikenal. Subjek atau akal budi hanya mengolah apa yang diberikan oleh objek. ✘ Teori ini juga menekankan bukti bagi kebenaran suatu pengetahuan. Namun bukti ini bukan hasil dari akal budi akan tetapi sesuatu yang disodorkan oleh objek melalui panca indera. 91
  • 92. Kata dan makna yang sesuai Rogers berkata bahwa suatu keadaan-keadaan yang terletak dalam kesesuaian antara esensi atau makna yang kita diberikan kepada esensi atau makna yang terdapat didalam objeknya. Maka yang sesuai bukanlah makna dengan objeknya, melainkan esensi sebagai makna dengan esensi yang terdapat didalam objek. 92
  • 93. Menggunakan perantara simbol Suatu simbol harus berlaku sebagai perantara anatara apa yang ditujukan dalam keadaan sesungguhnya dengan esensi atau makna yang terdapat dalam pikiran seorang pendengar ataupun pembaca. Suatu bentuk dikatakan benar, jika seseorang mengetahui makna kata tersebut berada dalam keadaan yang menyebabkan dia mengucapkan kata yang sama dalam keadaan itu. 93
  • 94. Paham empiris (emperical theory) Kebenaran tentang paham empiris mendasarkan diri pada berbagai segi pengalaman biasa ditujukan pada pengalam inderawi dari seseorang. Penganut operasionisme mendefisikan makna berdasarkan atas tindakan, setiap proposisi meramalkan hasil berupa konsekuensi tertentu sebagai akibat adanya tindakan tertentu. 94
  • 95. Theory pragmatisme Kebenaran pragmatis adalah kebenaran hanya dalam salah satu konsekuensi saja. Kelemahan dari kebenaran ini adalah apabila kemungkinannya luas, harus memilih kemungkinannya hanya bisa dua dan harus bertolak belakang. 95
  • 96. Memverifikasi pernyataan yang benar John Dewey memandang makna suatu proposisi terletak di dalam konsekuensi-konsekuensi terhadap tingkah laku seseorang. Suatu proposisi mengandung makna jika proposisi itu membuat suatu perubahan. 96
  • 97. ✘ Bagaimana kita mengetahui apakah proposisi itu benar? Kita akan mengetahui setelah kita mengadakan sebuah verifikasi, seumpama kita tersesat didalam hutan maka kita mulai dengan berjalan kekiri. Jika dengan berjalan kekiri kita sungguh-sungguh keluar dari hutan maka barulah proposisi benar. Maka proposisi akan benar jika konsekuensi-konsekuensinya terwujud. 97
  • 99. K E L O M P O K 4 : 1 . C H R I S T I N A K E Z I A G ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 5 ) 2 . Y E N I S A N U R N A ’ I M A S ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 6 ) 3 . G A B R I E L A D I N D A O ( 1 2 1 2 1 0 0 0 2 8 ) KEBERADAAN MANUSIA DILIHAT DARI SISI FILSAFAT
  • 100. MANUSIA SEBAGAI SEBUAH PERSOALAN “ Siapakah manusia itu?” merupakan pernyataan yang paling mendasar dan paling utama dalam sejarah manusia. Pernyataan ini bukan suatu pernyataan yang abstrak, melainkan sesuatu yang konkret karena menyangkut manusia yang nyata. Dengan munculnya pernyataan tersebut secara terus-menerus menandakan bahwa manusia adalah sebuah persoalan.
  • 101. APA ITU FILSAFAT? Kata Filsafat sendiri berasal dari bahasa Yunani, yakni ‘Philein’ yang artinya mencintai dan ‘sophia’ yang artinya kebijaksanaan. Dari kedua kata tersebut filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan. Sarana utama yang digunakan oleh filsafat sendiri adalah akal budi, dengan kata lain filsafat berusaha untuk membongkar dan menguji pandangan- pandangan atau asumsi-asumsi yang mendasari realitas.
  • 102. Beberapa filsuf menunjukan keanekaragaman pengertian dari filsafat Herodutos (484425 Sm) Menggunakan kata philosophein dalam upaya ‘untuk menemukan’ sesuatu. Filsafat diberi arti rasa cinta manusia untuk mengetahui dan memuaskan aspek kognitifnya. Pyhtagoras (560-480 sM) Mengartikan bahwa filosofi adalah ‘ pengetahuan hasil kontemplasi’ dengan pengertian ini phytagoras ingin membedakan antara ‘pengetahuan hasil kontemplasii’ dengan ‘engetahuan yang bersifat teknis dan instrumentalistik’.
  • 103. Filsafat Manusia dan Ilmi- ilmu lainnya Metode Filsafat Manusia Filsafat manusia adalah bagian intergral dari sistem filsafat, yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Fungsi filsafat manusia sendiri adalah mempelajari manusia dalam kebulatan aslinya srta menghadapinya sebagai sesuatu keseluruhan. Filsafat manusia memiliki cara kerja yang berusaha menangkap makna di balik gejala empiris, karena objek penelurusan filsafat manusia adalah gal-hal yang ada dibalik yang kelihatan yang sangat menentukan eksistensi manusia. Filsafat Manusia dan Metodenya
  • 104. Relevansi Filsafat Manusia Sifat dinamis membuat manusia terus mengalami perkembangan. Ada tiga alasan untuk menunjukan relevansi itu, 1. Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat kemanusiaan 2. Dengan mendalami manusia, dengan cara mengenal manusia dengan lebih baik 3. Mampu bertanggung jawab terhadap diri kita sendiri dan juga sesama.
  • 105. Pengertian Individu  Makhluk Infrahuman Setiap makhluk di dunia ini merupakan individualitas tersendiri. Bagi makhluk infrahuman pengertian individu dikaitkan dengan jenis.  Manusia Manusia terkait dengan keunikan, keunikan tersebut berakar pada dimensi kerohanian. Manusia Sebagai Persona
  • 106. Persona  Arti Persona Secara etimologis kata persona sendiri berasal dari bahasa yunani yang artinya adalah topeng. Persona setiap setiap orang adalah unik. dengan karakter dinamis sebagai bagian dari hakikat manusia, maka ada tuntutan untuk membiarkan proses perkembangan setiap individu Manusia Sebagai Persona
  • 107. Tiga Pandangan Pandangan Ontologis • Tekanan manusia sebagai pribadi diletakan pada rasionalitas dan indivodualitas. Pandangan Psikologis • Meletakan pribadi manusia pada aspek psikis. Fokus utama dari pandangan psikologi adalah emosi dan juga afeksi. Pandangan Dialogis • Mengaitkan pribadi manusia dengan hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya.
  • 108. Nilai-nilai Absolut Pribadi Esensi manusia merupakan pribadi yang menyangkut empat hal mendasar yakni, kesadaran akan diri sendiri, bersifat otonom dan transendental, serta komunikatif.
  • 109. Elemen Persona Pribadi manusia bukanlah konsep yang abstrak, manusia adalah makhluk yang kokret. Sikap konkret itu sendiri terungkap dalam berbagai elemen yang ada dalam dirinya, berikut adalah enam elemen yang mengungkapkan pribadi seseorang. Karakter Akal Budi Kebebasan Nama Suara Hati
  • 110. Kesimpulan Manusia adalah pribadi yang unik, manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan diri. Ia juga memberi makna bagi kehidupannya dengan mempertimbangkan segala tindakannya tidak hanya mempertimbangkan melainkan manusia juga menyatakan apa yang dipertimbangkan. Karena itu manusia bukan saja ‘the rational being’ melainkan juga ‘the act of being’.
  • 111. PENGETAHUAN ILMU FILSAFAT KELOMPOK 4 : CHRISTINA KEZIA G (1212100025) YENISA NUR NA’IMA S (1212100026) GABRIEL ADINDA O (1212100028)
  • 112. PENGETAHUAN manusia itu tahu sesuatu, tidak ada yang menyangkal. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang- orang lain. Manusia tahu yang baik dan yang buruk, yang indah dan tidak indah. Bagaimana manusia itu dapat tahu
  • 113. FILSAFAT MENYIMPULKAN ADANYA 4 GEJALA TAHU : 1. TIDAK DARI PERMULAAN ADANYA MANUSIA ITU SUDAH TAHU. PADA SUATU KETIKA IA INGIN TAHU, MAKA IA PUN MEMAPARKAN ISI HATINYA DENGAN BAHASA, YANG SEDERHANA SEKALIPUN: APA INI APA ITU, APA SEBABNYA BEGINI, APA SEBABNYA BEGITU? PERTANYAAN ITU BIASANYA DISEBABKAN KARENA IA KAGUM DAN HERAN. 2. TAMPAK GEJALA-GEJALA BAHWA TAHU YANG MEMUASKAN MANUSIA ITU ADALAH TAHU YANG BENAR. TAHU YANG TIDAK BENAR DISEBUT KELIRU. TIDAK SEORANG PUN CINTA PADA KEKELIRUAN. KELIRU SERING KALI LEBIH JELEK DARIPADA TIDAK TAHU. OLEH KARENA TAHU ITU KERAP KALI MENJADI DASAR DARI SUATU TINDAKAN, MAKA TAHU YANG KELIRU, KALAU DIJADIKAN DASAR TINDAKAN, KERAP KALI TINDAKAN ITU PUN JUGA MENJADI KELIRU, DAN INI DAPAT MENIMBULKAN BENCANA. 3. APAKAH YANG INGIN DIKETAHUI MANUSIA? APAKAH OBJEK DARI TAHU ITU? TAHUNYA MANUSIA TENTANG SESUATU BUKANLAH SUATU BEKAL YANG DIBAWA SEJAK LAHIR. LA INGIN TAHU KARENA IA KAGUM ATAS HAL-HAL YANG ADA DI SEKELILINGNYA, YANG MERANGSANG DAN MENIMBULKAN KEINGINANNYA UNTUK TAHU. 4. OLEH KARENA MANUSIA MENGADAKAN PUTUSAN, MAKA MANUSIA YANG TAHU ITU, TAHULAH IA BAHWA IA TAHU. MANUSIA TAHU BENAR BAHWA IA TIDAK TAHU SESUATU, MAKA BERTANYALAH IA, MISALNYA KEPADA ORANG LAIN. SETELAH DIBERI TAHU, TAHU JUGALAH IA BAHWA IA TAHU.
  • 114. ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (method), dan sistem tertentu. Objek ilmu pengetahuan itu ada yang berupa materi (objek materi) dan ada yang berupa bentuk (objek forma). Objek materi adalah sasaran material suatu penyelidikan, pemikiran, atau penelitian keilmuan, bisa berupa benda-benda material maupun non-material, bisa pula berupa halhal, masalah-masalah. Menurut objek formalnya, ilmu pengetahuan itu berbeda-beda dan banyak jenis serta sifatnya.
  • 115. Masing-masing pertanyaan itu akan menghasilkan: 1.Ilmu pengetahuan filosofi 2.Ilmu pengetahuan kausalistik 3.Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif- analitik 4.Ilmu pengetahuan yang bersifat normative
  • 116. Ada 6 (enam) sistem yang lazim dikenal dalam ilmu pengetahuan, yaitu: 1. sistem tertutup 2. Sistem terbuka 3. Sistem alam 4. Sistem buatan 5. Sistem yang berbentuk lingkaran 6. sistem yang berbentuk garis lurusKebenaran ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang jelas dari suatu objek materi yang dicapai menurut objek formal (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditunjang oleh suatu sistem yang relevan.
  • 117. Ada 3 (tiga) teori pokok tentang kebenaran keilmuan ini, yaitu: 1. Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) Sering disebut teori konsistensi, karena menyatakan bahwa kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan di antara ide-ide secara tepat, yaitu ide-ide yang sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran. 2. Teori Persesuaian (Correspondence Theory) Teori korespondensi ini mengatakan bahwa seluruh pendapat mengenai suatu fakta itu benar jika pendapat itu sendiri disebut fakta yang dimaksud. 3. Teori Kegunaan (Pragmatic Theory) kebenaran menurut pragmatisme ini bergantung kepada kondisi yang berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan konsekuensi yang memuaskan (satisfactory results). Ketiga teori kebenaran itu kelihatannya tidak bisa dipakai sebagai pedoman untuk mengukur kebenaran realitas sebagai objek materi pada filsafat ilmu pengetahuan karena masing-masing mempunyai titik kelemahan. Namun secara ontologisme dan epistemologis tampaknya bisa memberikan jalan keluar bagi pemecahan persoalan yang muncul dalam realitas itu sendiri. Karena ilmu pengetahuan mempunyai aspek yang etis maka teori koheran, koresponden, dan pragmatis perlu dipertimbangkan.
  • 118. ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN Dasar filsafat ilmu dapat diketahui k edudukan ilmu dalam pengetahuan, sifat-sifat dan asumsi dasar ilmu, komponen-komponen ilmu dan upaya membangun ilmu yang belum diketahui. pengetahuan bukan hanya ilmu. Pengetahuan merupakan bahan utama bagi ilmu. Selain itu ternyata pengetahuan tidak menjawab pertanyaan dari adanya kenyataan itu, sebagaimana dapat dijawab oleh ilmu. Dengan perkataan lain, pengetahuan baru dapat menjawab tentang apa, sedangkan ilmu menjawab pertanyaan tentang mengapa dari kenyataan atau kejadian.
  • 119. Sebenarnya komponen ilmu yang hakiki adalah fakta dan teori,Hubungan-hubungan yanga telah ditemukan dan ditunjang oleh data empirik disebut fakta. Ilmu merupakan fakta, sedangkan jalinan fakta keseluruhannya disebut teori. Lebih jelasnya dinyatakan bahwa teori adalah jalinan fakta menurut meaningfull constructDengan demikian jelas bahwa teori bukan suatu spekulasi melainkan suatu konstruksi yang jelas, yang dibangun atas jalinan fakta. Fakta mempunyai peranan dalam pijakan, formulasi dan penjelasan teori sebagai berikut: a. Fakta memulai teori:Teori berpijak pada satu-dua fakta hasil penemuan kadang-kadang dari fakta hasil penemuan yang tidak disengaja (secara kebetulan, serendipity pattern), b. Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada. Bila ada fakta yang belum terjelaskan oleh teori, kita dapat menolak ataupun mereformasi teori itu sedemikian rupa sehingga dapat menjelaskan fakta tersebut c. Fact redefine and clarify theory. Fakta dapat mendefinisikan kembali atau memperjelas definisi yang ada dalam teori.
  • 120. TINGKAT KEMANTAPAN TEORI Teori akan menjelaskan (meramalkan) fenomena. Dengan penjelasan itu orang menjadi mengerti. Penjelasan ini berkisar pada hubungan-hubungan (relationship). apabila prang dapat menjadikan relationship itu, dikatakan bahwa prang tersebut adalah prang yang mengerti. Sebelum mengerti prang harus tahu. Orang dapat tahu tentang fenomena melalui deskripsi. Deskripsi memberikan pengetahuan tentang apa, sedangkan teori memberikan penjelasan atau pengertian tentang mengapa (why). Bagaimana (how) mengaplikasikan pengetahuan dengan pengertiannya merupakan suatu keterampilan.
  • 121. BERPIKIR INDUKTIF DAN DEDUKTIF • Berfikir induktif :Dimulai dari hal-hal khusus atau particular.Prinsip dasarnya ialah "segala yang dipandang benar pada semua peristiwa dalam situ kelas atau jenis, berlaku pula sebagai hal yang benar pada semua peristiwa yang terjadi pada hal yang khusus, asal hal yang khusus ini benar-benar merupakan bagian atau unsur dari hal yang umum itu". • Berfikir deduktif : Dimulai dari hal-hal umum
  • 122. TINGKAT KEMANTAPAN TEORI Teori akan menjelaskan (meramalkan) fenomena. Dengan penjelasan itu orang menjadi mengerti. Pemikiran teoretik adalah pekerjaan yang melangkah kepada teori. Teori pada dasarnya menerangkan atau menjelaskan bahkan meramalkan tentang mengapa (apa sebabnya) fenomena yang menjadi perhatian itu terjadi. Secara ringkas pekerjaan teoretikal itu sebagai berikut: 1.Unit dari fenomena 2.Hubungan antara unit-unit 3.Aplikasi unit kepada subject matter baru 4.Bentuk atau jiwa dari penelitian
  • 123. METODE ILMIAH Metode Ilmiah Metode ilmiah merupakan prosedur atau langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu.Mencari, merumuskan dan mengidentifikasi masalah, yaitu menetapkan masalah penelitian, apa yang dijadikan masalah penelitian dan apa objeknya. Menyatakan objek penelitian saja masih belum spesifik, baru menyatakan pada ruang lingkup mana penelitian akan bergerak. Sedangkan mengidentifikasi atau menyatakan masalah yang spesifik dilakukan dengan mengajukan pertanyaan penelitian (research question), yaitu pertanyaan yang belum dapat memberikan penjelasan (explanation) yang memuskan berdasarkan teori atau hukurn atau dalil yang ada.
  • 124. FILSAFAT PANCASILA Kelompok 4 : 1. Christina Kezia G (1212100025) 2. Yenisa Nur Na’ima S (1212100026) 3. Gabriel Adinda Oktaviarny (1212100028)
  • 125. FILSAFAT PANCASILA Filsafat pancasila adalah pembahasan pancasila secara filsafati, yaitu pembahasan pancasila sampai hakikatnya yang terdalam.
  • 126. TINGKAT-TINGKAT PENGETAHUAN Secara keseluruhan pancasila diperoleh suatu pengetahuan ilmiah yang terdiri atas empat tingkat : Pertanyaan “Bagaimana” Pertanyaan “Mengapa” Pertanyaan “Ke Mana“ Pertanyaan “Apa”
  • 127. MANFAAT FILSAFAT PANCASILA Manfaat Penggunaan Pancasila • Sebagai induk pengetahuan • Sebagai pemberi dasar bagi ilmu pengetahuan yang axiomata • Dengan filsafat setiap ilmu pengetahuan dapat memiliki sila dan ciri khasnya masing-masing • Kedudukan filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan • Dengan filsafat ilmu pengetahuan akan mampu menyelesaikan masalahnya yang bersifat terdalam Manfaat Bagi Pendidikan Kesarjanaan • Sifat filsafat yang kritis,dinamis dan mendalam mampu mengarahkan kepada cara atau kemampuan untuk mendapatkan pengertian tentang kedudukan ilmu pengetahuan • Menggugah pengertian dan kesadaran manusia akan kedudukannya dalam hubungannya dengan segala sesuatu diluar dirinya • Menggugah pengertian serta kesadaran para calon sarjana akan pemikiran kemanusiaandan masalah kemanusiaan sepanjang masa • Membentuk para sarjana yang bijaksana, memiliki danmengamalkan filsafat panangan hidup, pedoman hidup dan pegangan hidup
  • 128. MANFAAT PANCASILA BAGI PENDIDIKAN KESARJANAAN Filsafat pancasila yang merupakan esensi dari karya besar bangsa dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya merupakan suatu karya bangsa sendiri yang harus dijunjung tinggi dan diletakan sejajar dengan pemikiran- pemikiran besar lainnya seperti liberlise, komunisme, sosialisme serta filsafat hidup lainnya.
  • 129. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT DAN IDEOLOGI Dari sejarah filsafat barat dapat dibuktikan bahwa tumbuhnya ideologi seperti liberaliseme, kapitalisme, marxisme leninisme, maupun naziisme dan fasisme adalah bersumber kepada aliran-aliran filsafat yang telah berkembang.
  • 130. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA Dalam ideologi terbuka terdapat cita-cita dan nilai-nilai mendasar yang bersifat tetap dan tidak berubah. Sebagai ideologi yang bersifat terbuka pancasila memiliki dimensi yaitu : Dimensi Idealistis Dimensi Normatif Dimensi Realistis
  • 131. PANCASILA SEBAGAI DASAR FILSAFAT NEGARA Pancasila disebut sebagai filsafat negara, Philosofische Gronslag mengandung konsekuensi bahwa dalam setiap aspek penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai-nilai pancasila. Hal ini meliputi segala peraturan perundang-undangan dalam negara, pemerintahan dan aspek-aspek kenegaraan lainnya.
  • 132. Dalam pengertian tersebut maka pancasila berkedudukan sebagai dasar filsafat negara, kedudukan tersebut dapat dirinci sebagai berikut : Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum indonesia Meliputi suasana kebatinan dari undang-undang dasar Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar negara Mengandung norma yang mengharuskan undang- undang dasar mengandung isis yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain pelanggaran negara Sumber semangat bagi UUD 1945
  • 133. PANCASILA SEBAGAI ASAS PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA INDONESIA
  • 134. PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI SUATU SISTEM Pancasila terdiri atas lima sila yang pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, fungsi sendiri-sendiri, yang bertujuan untuk membuat masyarakat hidup adil dan makmur berdasarkan pancasila.
  • 135. KESATUAN SILA-SILA PANCASILA YANG BERSIFAT HIERARKHIS DAN BERBENTUK PIRAMIDAL Susunan pancasila adalah hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal. Dalam susunan hierarkhis dan piramidal ini, maka Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi basis kemanusiaan, pesatuan indonesia, kerakyatan dan keadilan.
  • 136. DASAR ONTOLOGIS SILA-SILA PANCASILA pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat tidak hanya kesatuan yang menyangkut sila-silanya saja melainkan juga meliputi hakikat dasa dari sila-sila pancasila atau secara filosofi merupakan dasar onologis sila-sila pancasila. Dasar ontologis pancasila pada hakikatnya adalah manusia yang memilki hakikat mutlak monopluralis.
  • 137. HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA Landasan dari sila-sila pancasila mempunyai sifat abstrak umum universal. Pancasila adalah dasar filsafat negara indonesia adapun landasan sila- silanya merupakan inti dari pancasila. Hubungan pancasila bersifat sebab- akibat maka sila-sila pancasila dengan negara indonesia dikatakan bersifat mutlak.
  • 138. PENGERTIAN KESESUAIAN SIFAT-SIFAT DAN KEADAAN NEGARA DENGAN LANDASAN SILA-SILA PANCASILA Inti landasan sila-sila pancasila adalah Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat dan adil. Sifat-sifat ini harus sesuai dengan hakikat uhun, manusia, satu, rakyat dan adil. Hal baru yang dapat ditambahkan pada sesuatu sehingga merupakan ciri baru, atau sesuatu itu memiliki ciri baru.
  • 139. Penutupan Kesimpulan Dari penjelasan ateri diatas dapat disimpulkn bhwa filsafat merupakan ibu dari segala ilm. Hal ini karena segala sesuatu bisa dibahas di dalamnya. Hal ini bertujuan dan agar kita sebagai manusia mampu memecahkan masalah secara rasional dan kritis. Saran Sebagai manusia yang tentu seringkali dihadapi oleh berbagai macam masalah, sudah kesadaran diri untuk mempelajari filsafat. Hal ini, agar kita sebagai manusia yang logis serta kritis dalam berbagai situasi.