1. Efficacy and safety of
atropine to control
myopia progression:
a systematic review
and meta-analysis
PENYAJI : ALYA ANDINA (2110221109)
PEMBIMBING : TRISIHONO, SP.M
2. Overview
Journal
Penulis
Judul
Penerbit
Terdapat keterangan waktu
submit jurnal dan keterangan
saat jurnal diterima untuk
publikasi
01
Akses secara online -->
DOI, publisher, tahun
publikasi, website jurnal
02
03
Judul terdiri atas 15 kata
(15-25 kata)
04
05
Nama penulis dan institusi
asal tertera jelas
Terdapat alamat korespondensi.
3. LATAR BELAKANG
Miopia : Ketidaksesuaian antara refraktif power dan
pemanjangan aksial bola mata, menyebabkan cahaya yang
masuk difokuskan di depan retina, yang dipengaruhi oleh
lingkungan dan gen.
4. LATAR BELAKANG
Diperkirakan 4,8 miliar orang di dunia akan
mengalami myopia pada tahun 2050, yang berarti
50% anak-anak akan mengalami miopia 30 tahun
kemudian .
Miopia penyebab utama kebutaan yang dapat
dicegah pada anak-anak dan remaja
5. Faktor yang dapat Menurunkan
Progresivitas Myopia
PENINGKATAN AKTIVITAS DI LUAR RUANGAN, DAN
PENGURANGAN PENGGUNAAN GADGET DAN
MEMBACA TERLALU DEKAT
ORTHOKERATOLOGY LENS
ATROPINE, AN ANTICHOLINERGIC BLOCKING AGENT
(DOSIS OPTIMAL MASIH DALAM PENELITIAN DAN
BELUM DISETUJUI OLEH FDA)
6. Tujuan
Mengevaluasi keamanan dan efektivitas atropin
dalam mengendalikan perkembangan miopia
Hubungan antara dosis atropin dan efektivitas
pengendalian perkembangan miopia.
Dosis atropin yang optimal dalam pengendalian
progresivitas miopia.
7. METODE PENELITIAN
PubMed, MEDLINE, EMBASE, and
the Cochrane Central Register of
Controlled Trials, + clinicaltrials.gov
Tanggal pencarian terakhir adalah
January 20, 2020
Hanya jurnal berbahasa Inggris
Pencarian Data
(1) Randomized placebo-control
clinical trials.
(2) Refraksi >-0.25D diukur
dengan autorefraksi sikloplegik
didiagnosis dengan miopia.
(3) Semua pasien berusia di
bawah 18 tahun.
(4) Atropin digunakan minimal
selama 1 tahun.
(5) Studi ini melaporkan minimal
perkembangan tahunan miopia.
Kriteria Inklusi
Karakteristik dasar penelitian.
Karakteristik dasar pasien
(usia pasien, perubahan
koreksi lensa dan
perpanjangan aksial bola mata,
efek camping, dll.)
Ekstrasi Data
8. METODE
Analisis data : Review Manager (versi 5.3; Cochrane
Collaboration)
Heterogenitas statistik dari studi yang disertakan diuji
dengan uji Cochrane I2.
Interval kepercayaan 95% (CI) digunakan untuk
memperkirakan efektivitas.
10. Hasil
Karakteristik
809 pasien pada kelompok
atropin dan 814 pasien pada
kelompok kontrol.
0,05% atropin digunakan
dalam satu penelitian, 0,5%
atropin digunakan dalam lima
penelitian, dan 1,0% atropin
digunakan dalam empat
penelitian lainnya.
11.
12. kelompok atropin 0,05%
kelompok atropin 0,5%
kelompok atropin 1 %
Perkembangan miopia yang lebih
sedikit ditunjukkan pada :
MD keseluruhan adalah -0,80.
Ada perbedaan statistik antara
kelompok atropin dan kelompok
kontrol (P = 0,004)
Meta Análisis
13. Meta Análisis
kelompok atropin
0,05%
kelompok atropin
0,5%
kelompok atropin 1%
Tujuh penelitian
melaporkan perubahan
panjang aksial bola
mata. Pemanjangan bola
mata terhambat :
MD keseluruhan adalah
-0,26. (P<0,05)
14. Efek samping yang paling umum adalah fotofobia, dan yang lainnya termasuk alergi, sakit
kepala, wajah memerah, dan reaksi gastrointestinal. Tidak ada komplikasi serius yang ditemukan
pada setiap dosis atropin.
Efek Samping
15. DISKUSI
DISKUSI
Anak-anak dengan onset
awal miopia, selalu disertai
dengan tingkat progresivitas
yang tinggi, peningkatan
insiden miopia tinggi , dan
risiko yang lebih besar untuk
glaukoma, katarak, ablasi
retina dan neovaskularisasi
koroid.
Perkembangan miopia lebih sedikit
pada kelompok perlakuan atropin
dibandingkan dengan kelompok
kontrol MD = - 0,80, 95% CI (− 0,94,
0,66).
Terdapat perbedaan statistik antara
0,05%, 0,5%, dan 1,0% kelompok
atropin (P = 0,004).
Pengurangan perpanjangan aksial
ditunjukkan pada kelompok
perlakuan atropin, dengan MD =
-0,26, 95% CI (− 0,33, 0,18).
16. DISKUSI
DISKUSI
Ini menegaskan peran
atropin dalam miopia dan
membuktikan bahwa
efektivitasnya terkait dengan
dosisnya dan 0,05% atropin
dapat secara efektif
mengontrol perkembangan
miopia.
Ketika atropin dihentikan
setelah 1 tahun penggunaan
pada kelompok atropin,
miopia berkembang lebih
cepat daripada kelompok
plasebo terutama untuk
atropin dosis tinggi
Oleh karena itu, efektivitas
rebound sangat terkait
dengan dosisnya.
17. Penelitian Lain
PenelitianSongetal
Efektivitas atropin terkait dengan dosisnya. Atropin
0,5 % dan 1,0% atropin dapat dengan aman dan
efektif mengontrol perkembangan miopia rendah
hingga sedang ( tidak ada kelompok kontrol)
PenelitianKinoshita
Gabungan dari 0,01% tetes mata atropin dan
ortokeratologi dapat secara signifikan
memperlambat pemanjangan aksial bola mata
dibandingkan dengan penggunaan ortokeratologi
saja.
PenelitianGongetal
efektivitas atropin tidak tergantung pada
dosisnya, tetapi efek sampingnya tergantung
pada dosis (Cohort study)
PenelitianLarkinetal
Penelitian pada anak-anak di Amerika Serikat,
dimana 0,01% atropin dapat secara efektif
mengontrol perkembangan miopia.(tidak ada
dosis lain)
18. Diskusi
Meta-analisis ini memverifikasi
bahwa efektivitas atropin dalam
mengendalikan perkembangan
miopia terkait erat dengan dosis.
0,05% atropin merupakan dosis
optimal yang dapat memperlambat
perkembangan miopia dan memiliki
efek samping yang paling sedikit dan
rebound setelah penghentian.
Diskusi
Satu penelitian dalam meta-analisis
ini yang mengkonfirmasi efektivitas
atropin 0,05%, penelitian ini
memiliki kualitas yang baik setelah
Evaluasi Metodologi dan saat ini
merupakan RCT terkontrol plasebo
terbesar yang mengevaluasi
keamanan dan efektivitasnya
secara komprehensif
20. PICO
Population : eksperimental RCT,
tentang perbandingan
progresitivitas miopia pada anak
dengan pemberian atropin dalam
berbagai dosis
Intervention : -
21. PICO
Pemberian atropin vs
kelompok kontrol (plasebo)
Pembandingan dosis atropin
Comparison :
Outcome : Efektivitas atropin
dalam mengendalikan
perkembangan miopia adalah
terkait dosis. Atropin 0,05%
kemungkinan merupakan dosis
optimal.
22.
23. 1. Apakah tinjauan ini menjawab
pertanyaan yang terfokus dengan
jelas?
Populasi targetnya yaitu pasien berumur
dibawah 18 tahun.
Intervensi dan Komparasi grup perlakuan
pemberian atropin dengan berbagai jenis
dosis vs plasebo.
Hasil primer yang diharapkan adalah menilai
keefektifan penggunaan atropin untuk
mengurangi progresifitas miopia dan dosis
optimal atropin.
Outcome lainnya : efek samping.
1.
2.
3.
4.
Apakah penulis mencari
jenis makalah yang
tepat?
Peneliti mencari clinical trial
dengan metode RCT dengan
intervensi pemberian atropin
pada progresivitas miopia.
Critical
Appraisal
24. Apakah menurut Anda semua
studi penting dan relevan
dimasukkan?
Peneliti menjelaskan proses
ekstraksi data dan data relevan.
Daftar database penelitian yang
baik.
Peneliti tidak menginklusi studi
yang tidak dipublikasikan.
Peneliti tidak memasukkan studi
bahasa non-Inggris
1.
2.
3.
4.
Apakah penulis ulasan sudah
melakukan penilai kualitas studi
yang disertakan dengan baik?
Cochrane Handbook
RCT, concealment allocation,
double blind experimental, blind
penilaian hasil, data hasil tidak
lengkap, pelaporan selektif, dan
bias lainnya.
Personal kontak ekspert
1.
2.
3.
Critical
Appraisal
25. Jika hasil tinjauan telah
digabungkan, apakah relevan
untuk melakukannya?
Alasan untuk setiap variasi
dalam hasil dibahas pada
penelitian ini.
Forest plot juga dijelaskan
secara detail antara
pengelompokan berdasarkan
dosis pemberian atropinnya vs
kelompok kontrol.
1.
2.
Bagaimana hasil review secara
keseluruhan?
Pemberian Atropin efektif dan
aman dalam mengendalikan
perkembangan miopia
dibandingkan dengan plasebo dan
dipengaruhi oleh dosis.
Dosis optimal yaitu 0,05%.
Tidak ada komplikasi serius yang
ditemukan pada berbagai
tingkatan dosis atropin yang diuji.
1.
2.
3.
Critical
Appraisal
27. Apakah semua hasil
dipertimbangkan?
Semua jurnal menunjukan adanya
efektivitas dari pemberian
atropin dalam progresivitas
miopia. Hasil yang berbeda pada
penelitian lainnya juga dijelaskan
alasannya dan pertimbangannya.
Apakah manfaatnya
sebanding dengan kerugian
dan biayanya?
Pemberian atropin secara statistik
efektif mencegah progresivitas
miopia dan tidak ada komplikasi
serius dalam pemberian atropin
dalam berbagai rentan dosis yang
diujikan.
Harganya terjangkau
Critical
Appraisal
28. Kualitas Jurnal
Jurnal ini mendapat peringkat Q2, yaitu jurnal
dengan tingkatan jurnal internasional Scopus yang memiliki
pengaruh cukup besar. Jika terdapat 100 jurnal
internasional Scopus, maka jurnal Q2 ini menduduki
peringkat dari 26-50.
29. Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa 0,05%
mungkin merupakan dosis atropin terbaik
menurut semua dosis atropin dalam meta-
analisis ini. Jika atropin dapat digunakan
secara luas dalam pencegahan klinis dan
pengendalian miopia, ini akan membantu
mencegah miopia tinggi dan komplikasi
terkait.