Model pembelajaran Reciprocal Teaching adalah pendekatan konstruktivis yang melatih siswa untuk merangkum, mengajukan pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi materi bacaan secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan pemahaman membaca.
2. PENGERTIAN RECIPROCAL TEACHING
Menurut Palincsar dan Brown (1984: 117-175)
Reciprocal Teaching adalah pendekatan
konstruktivis yang didasarkan pada prinsip-
prinsip membuat pertanyaan, mengajarkan
ketrampilan metakognitif melalui pengajaran,
dan pemodelan oleh guru untuk meningkatkan
ketrampilan membaca pada siswa yang
berkemampuan rendah.
Reciprocal teaching ini dapat diistilahkan dengan
peer practice (latihan teman sebaya).
3. STARTEGI UTAMA DALAM RECIPROCAL
TEACHING
A. Summarissing (Merangkum)
Kegiatan merangkum atau menyimpulkan membantu
siswa untuk mengidentifikasi hal-hal yang penting
dalam bacaan atau materi yang akan dibaca.
Dengan meringkas berarti seorang siswa menyediakan
kesempatan untuk mengidentifikasi dan
mengintegrasikan informasi yang penting dari suatu
bacaan.
4. B. Questioning (Menyusun pertanyaan)
Siswa dibimbing guru untuk membuat pertanyaan
sekitar materi yang dibahas. Menyusun pertanyaan
dapat meningkatkan rasa ingin tau siswa, memotivasi
siswa untuk belajar dan mengembangkan daya pikir
siswa.
C. Clariflying (Menjelaskan)
Siswa mencoba untuk menjawab pertanyaan yang telah
disusun atau diajukan.
Menjelaskan merupakan suatu aktivitas yang penting
ketika belajar secara kelompok.
5. D. Predicting (Memprediksi)
Membuat pertanyaan baru atau memprediksi
membantu siswa untuk menentukan ide-ide penting
dari materi atau bahan ajar.
Memprediksi terjadi ketika siswa mengadakan
kesimpulan apa yang akan didiskusikan berikutnya dari
materi tersebut.
6. PERAN GURU
Guru berperan sebagai model yang menjadi contoh,
menjadi fasilitator yang memberi kemudahan, dan
pembimbing yang melakukan scaffolding.
Menurut Rosyid dan Ibrahim ( dalam Qohar, 2010: 48)
Scaffolding merupakan bantuan yang diberikan oleh
guru ataupun siswa kepada siswa lainnya untuk
belajar dan menyelesaikan masalah.
Bentuk bantuan berupa petunjuk, dorongan, peringatan,
penguraian masalah ke dalam langkah-langkah
pemecahan, pemberian contoh, dan tindakan-
tindakan lain yang memungkinkan siswa belajar
mandiri.
7. TUJUAN RECIPROCAL TEACHING
Menurut Marlina (2011) Tujuan pengajaran Reciprocal
Teaching adalah untuk membantu para siswa aktif
memberi makna pada kata-kata tertulis, dengan atau
tanpa kehadiran seorang guru sekalipun.
Strategi ini tidak hanya untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman tetapi juga untuk
memberikan kesempatan kepada para siswa untuk
belajar memonitoring atau melihat cara kemampuan
belajar dan berfikirnya sendiri.
8. TEORI YANG MENDUKUNG RECIPROCAL
TEACHING
Reciprocal teaching mengutamakan peran aktif siswa
dalam pembelajaran untuk membangun proses
berpikir siswa, sehingga siswa dapat lebih berfikir
kreatif. Hal ini sejalan dengan prinsif dasar
kontruktivisme.
ciri-ciri pembelajaran dalam pandangan Kontruktivisme
menurut Hujodo (Agus, 2008) sebagai berikut:
1. Menyediakan pengalaman belajar dengan
mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sedemikian rupa sehingga belajar melalui proses
pembentukan pengetahuan.
9. 2. Menyediakan berbagai alternative pengalaman belajar.
3. Mengintergrasikan pembelajaran dengan situasi yang
realistic dan relevan dengan melibatkan pengalaman
konkrit.
4. Mengintegrasikan pembelajaran sehingga memungkinkan
terjadinya transmisi social yaitu terjadinya interaksi
dan kerja sama seseorang dengan orang lain atau dengan
lingkungannya.
5. Memanfaatkan berbagai media termasuk komunikasi
lisan dan tulisan sehingga pembelajaran menjadi lebih
efektif.
6. Melibatkan siswa secara emosional dan social sehingga
metematika menjadi menarik dan siswa mau belajar.
10. Teori yang mendukung model reciprocal
teaching
Menurut Marlina (2011) diataranya:
1. Teori Vygotsky
Teori Vygotsky dalam psikologi perkembangan adalah menekankan
pada hakekat sosiokultural dari pembelajaran.
Vygotsky meyakini bahwa perbelajaran terjadi jika siswa bekerja
pada jangkauannya yang disebut dengan zone of proxima
development.
Proses belajar berlangsung ketika siswa bekerja dalam zona
perkembangan yang tepat. Tugas-tugas yang tercakup dalam zona
perkembangan yang tepat itu adalah anak belum bisa mengerjakan
tugas sendiri namun mereka harus dibantu oleh teman sebayanya
atau orang dewasa. Ide penting lain dari teoori Vygotsky adalah
scaffolding.
11. 2. Teori Ausubel
Ausubel mengemukakan bahwa belajar dikatakan
menjadi bermakna (meaningfull) bila informasi
yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan
struktur kognitif yang dimiliki siswa sehigga
siswa dapat mengaitkan informasi barunya
dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
12. TAHAPAN RECIPROCAL TEACHING
1. Tahapan Persiapan
Guru mempersiapkan bahan ajar dalam bentuk Lembar Kerja Siswa
(LKS). Bahan ajar tersebut memuat tugas-tugas merangkum,
membuat pertanyaan, menjelaskan, dan memprediksi suatu masalah.
Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil menjadi 4 atau 5
orang secara heterogen.
2. Tahap Kedua
Guru membagikan LKS kemudian disamping itu siswa menbaca buku
dari sumber lain sebagai penunjang .
Guru memodelkan 4 strategi yaitu merangkum, menyusun
pertanyaan, menjelaskan dan memprediksi suatu masalah.
Pada kesempatan berikutnya siswa diberi kesempatan untuk
memperagan sebagai guru.
3. Tahap Ketiga
Guru membimbing atau menjadi fasilitator bagi siswa.
13. KELEBIHAN DAN KELAMAHAN RECIPROCAL
TEACHING
Kelebihan Pembelajaran Reciprocal teaching menurut
Nur Hayati (2009) :
Melatih kemampuan siswa belajar mandiri.
Dengan merangkum siswa terlatih untuk menemukan
hal-hal penting dari apa yang siswa pelajari.
Dengan siswa membuat pertanyaan dan
menyelesaikan pertanyaan tersebut, dikatakan bahwa
reciprocal teaching dapat mempertinggi kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah.
14. Kelemahan pendekatan reciprocal teaching
diantaranya:
Terletak pada Siswa dengan kesulitan dekoding
atau merangkai kata-kata dan mereka merasa
tidak nyaman atau malu ketika bekerja dalam
kelompok yang terlibat dalam proses
pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu yang
cukup banyak.
15. IMPLEMENTASI MODEL RECIPROCAL
TEACHING
1. Perancanaan
Sebelum Pelaksanaan guru mempersiapkan perangkat
pembelajaran, meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), buku siswa, Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
2. Pelaksanaannya
Guru memodelkan 4 strategi Reciprocal teaching seperti
merangkum, membuat pertanyaan, menjelaskan dan
memprediksi dalam materi bilangan bulat.
Guru membagi Kelompok kecil terdiri 4-5 orang.
Pembentukan kelompok harus heterogen.
Guru membagikan satu kartu catatan kepada masing-
masing anggota kelompok. Dimana masing-masing siswa ada
yang bertugas merangkum, membuat pertanyaan,
menjelaskan dan memprediksi.
16. Guru memerintahkan siswa untuk membaca materi
tetang bilangan bulat.
Siswa yang bertugas merangkum membuat rangkuman
tetang bilangan bulat.
Siswa yang bertugas menyusun pertanyaan membuat
pertanyaan mengenai bilangan bulat.
Siswa yang bertugas menjelaskan, akan menjelaskan
tentang apa yang membingungkan dan menjawab
pertanyaan bagi yang mengajukkan.
Siswa yang membuat prediksi akan memberikan dugaan
mengenai hal yang akan dibiarakan.