2. TERMINOLOGI FILSAFAT
Filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang yang sesungguhnya/asli.
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-
persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu
maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Filsafat ilmu merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang
eksistensi dan pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-
balik dan saling-pengaruh antara filsafat dan ilmu.
3. OBJEK KAJIAN FILSAFAT
Objek Material
• menyelidiki segala sesuatu yang tak terbatas dengan tujuan memahami hakikat
ada (realitas dan wujud). Objek material filsafat kesemestaan, keuniversalan,
dan keumuman bukan partikular secara mendasar atau sedalam-dalamnya
Objek Formal
• metodologi, sudut, atau cara pandang khas filsafat, pendekatan dan metode
untuk meneliti atau mengkaji hakikat yang ada dan mungkin ada baik yang
konkret fisik dan bukan fisik; abstrak dan spiritual; maupun abstrak logis,
konsepsional, rohaniah, nilai-nilai agama, dan metafisika, bahkan mengenai
Tuhan pencipta dan penguasa alam semesta.
4. TERMINOLOGI MANAJEMEN
Secara etimologi (Inggris) to manage mengatur,
mengelola
Manajemen adalah proses megkordinasikan
akativitas untuk menghasilkan produk dengan cara
efektif, efesien serta memberdayakan sumberdaya
yang ada. (Pimpinan, Orang yang dipimpin, Tujuan,
Kerjasama dan Sarana (6 M)
5. TERMINOLOGI PENDIDIKAN
.
Mendidik, mengajar, memercayakan kepada orang yang memiliki
kompetensi dan lembaga yang mengelolanya.
Segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan adalah segala situasi
hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu
Usaha sadar dan berencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlas
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara
6. FILSAFAT MANAJEMEN
Filsafat manajemen adalah kumpulan
pengetahuan dan kepercayaan yang
memberikan dasar atau basis yang luas
untuk menentukan pemecahan
terhadap masalah-masalah manajer.
Filsafat manajemen
memiliki pendekatan
filosofis dalam mengkaji
manajemen
Filsafat manajemen menjelaskan
teori manajemen dan
implikasinya, serta manfaat
manajemen untuk organisasi
7. RUANG LINGKUP FILSAFAT MANAJEMEN
PLANNING
• menentukan langkahlangkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya. Dalam perencanaan
dikaji hakikat perencanaan, cara menyusun rencana, alas an perencanaan, dan manfaat perencanaan
ORGANIZING
• pengaturan bahan materil dan sumber daya manusia dalam melaksanakan rencan organisasi. Dalam
prinsip organisasi secara filosofis tidak akan terlepas dari berbagai komponen yang integral
COORDINATING
• memastikan sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai
tujuannya.
COMMANDING
• memberi arahan kepada karyawan untuk menunaikan tugasnya. Secara filosofis, pengarahan berkaitan
dengan hakikat kepemimpinan dan fungsi-fungsinya pada organisasi
CONTROLLING
• memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana sudah dilaksanakan sebagaimana mestinya
8. PENDEKATAN FILSAFAT MANAJEMEN
• upaya pengelolaan seluruh aktivitas pendidikan untuk mengetahui hakikat
keberadaan pendidikan dalam kehidupan masyarakat dalam manajemen
terjadi transfomasi ilmu pengetahuan yang pada hakikatnya proses
mengubah peserta didik menjadi manusia terdidik
ONTOLOGI
• manajemen pendidikan bertumpu pada teori pengetahuan mengenai
manajemen pendidikan atau sistem pengelolaan pendidikan dengan
mengembangkan model dan pendekatan Pendidikan
EPISTEMOLOGI
• manusia yang bermoral, Cakap, warga negara yang demokratis,
bertanggungjawab, peningkatan kecerdasan intelektual peserta didik dan
menghasilkan peserta didik yang memiliki kesadaran spiritual
AKSIOLOGI
9. Tahap Perkembangan Ilmu Manajemen
Tahap Survival (1886 –
1930)
Tahap Konsolidasi dan
Penyempurnaan (1920
– 1945)
Tahap “Human
Relations” (1945 –
1959)
Tahap Behaviouralisme
(1959 hingga sekarang)
10. Tahap Perkembangan Ilmu Manajemen
Tahap Survival
(1886 – 1930)
Dalam jangka waktu yang cukup panjang inilah para ahli
yang menspesialisasikan dirinya dalam bidang manajemen
memperjuangkan diakuinya Manajemen sebagai salah satu
cabang ilmu pengetahuan
11. Tahap Perkembangan Ilmu Manajemen
Tahap ini disebut tahap konsolidasi dan penyempurnaan karena
dalam jangka waktu inilah prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-
dalil Ilmu Manajemen lebih disempurnakan sehingga
kebenarannya tidak bisa lagi dibantah. Dalam jangka waktu ini
pula gelar-gelar kesarjanaan dalam Ilmu Manajemen mulai banyak
diberikan oleh lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
Tahap Konsolidasi dan
Penyempurnaan (1920
– 1945)
12. Tahap Perkembangan Ilmu Manajemen
Tahap “Human
Relations” (1945 –
1959)
Pada tahap “human relations” para ahli dan sarjana mulai beralih
kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang
perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan antar manusia pada
semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan-kegiatan
yang harus dilaksanakan dalam suasana yang intim dan harmonis
13. Tahap Perkembangan Ilmu Manajemen
Penyelidikan tentang tindak-tanduk manusia dalam kehidupan
berorganisasi dan apa alasan-alasan manusia dalam kehidupan
berorganisasi dan apa alasan-alas an mengapa manusia itu
bertindak demikian. Jika tindak-tanduk itu merugikan organisassi,
diselidiki pula bagaimana caranya supaya tindakan yang merugikan
organisasi itu dapat dirubah menjadi tindakan yang menguntungkan
organisasi. Jika sebaliknya tindak-tanduk itu sudah menguntungkan
organisasi, diselidiki pula cara-cara yang dapat ditempuh untuk lebih
meningkatkan kegiatan yang demikian demi tercapainya tujuan
organisasi dengan lebih efisien, ekonomis, dan efektif.
Tahap Behaviouralisme
(1959 hingga sekarang)
14. FAKTOR PENDORONG PENGEMBANGAN FILSAFAT MANAJEMEN
PIMPINAN PELAKSANA
Pimpinan pelaksana adalah individu yang memberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan
kepadanya.
TUJUAN USAHA
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak
bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, tujuan tambahan.
KEPENTINGAN UMUM
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cermina deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan
pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
15. FAKTOR PENDORONG PENGEMBANGAN FILSAFAT MANAJEMEN
FAKTOR DASAR
Faktor dasar memiliki faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang
merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisas
FUNGSI
Fungsi adalah aktifitas yang berhubungan denga tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana halnya individu
pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
KEBIJAKAN
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan
keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah kemana organiasi tersebut akan dikemudikan.
16. FAKTOR PENDORONG PENGEMBANGAN FILSAFAT MANAJEMEN
MORAL KERJA
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan
pengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesui dengan tujuan akhir.
PROSEDUR
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang
disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/ mempertanggung-jawabkan (accountability)
17. FUNGSI FILSAFAT MANAJEMEN
Membentuk pendangan sistematis mengenai organisasi;
Mengembangkan ide-ide baru dalam organisasi dan perilaku manusia dalam berorganisasi;
Meningkatkan kesadaran usaha yang baik dan benar secara manajemen;
Memahami teori-teori manajemen dan aplikasinya dalam kegiatan manusia pada lingkungan ekonomi, sosial, politik dan lainnya;
Menerapkan filosofi manajemen;
Mengarahkan terhadap keputusan manajemen;
Membantu memahami proses dasar sehingga dapat memilih tindakan yang efektif;
18. KEGUNAAN FILSAFAT MANAJEMEN
Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer;
Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manejer dalam proses manajemen
untuk mencapai tujuan;
Memberi dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer;
Mendapatkan dukungan, motivasi, dan partisipasi para bawahan, jika mereka
mengetahui peran manajer dan tindakan-tindakannya, asalkan para bawahan
mengetahui dan memahami filsafat manajemen;
19. TUJUAN PENERAPAN FILSAFAT MANAJEMEN
Menemukan hakikat dan sumber-sumber manajemen yang menuntun para pengelola
organisasi bertindak logis, kritis, dan paham terhadap berbagai perubahan situasi dan
kondisi. Dengan demikian, manajemen diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda;
Memaklumi perbedaan personalitas setiap manajer, sehingga ditemukan
cara yang tepat dalam menentukan para pekerja dan pengelola
organisasi;
Merancang sistem evaluasi yang berbasis pada perbedaan potensi
dan kompetensi manusia dalam kehidupan berorganisasi;
Membangaun keercayaan dan pengetahuan yang memberikan dasar
yang luas untuk menetapkan pemecahan terhadap masalah manajemen