SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
Dugong
• Dugong adalah salah satu jenis mamalia laut yang termasuk dalam
Ordo Sirenia, suku (Familia) Dugongidae. Dugong ini dapat mencapai
umur 70 tahun atau lebih. Selain Dugong, mamalia laut yang juga
banyak ditemukan di perairan laut Indonesia adalah Paus dan Lumba-
lumba.Dengan nama ilmiahnya Dugong dugon,
Faktor yang menyebabkan dugong itu
terancam
• 1. Faktor Biologis
• Habitat hidup di perairan dangkal dekat pantai; adalah merupakan bagian laut
yang paling dinamis dan sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan manusia.
Oleh karena itu Dugong akan banyak menerima tekanan atau dampak dari
kegiatan manusia, baik secara langsung maupun tak langsung.
• Reproduksi yang lambat; dimana dia memasuki usia dewasa pada umur 8-10
tahun, dapat melahirkan anak pada umur 10-17 tahun, masa kehamilan sekitar
13-15 bulan, tiap kelahiran hanya menghasilkan satu anak, dan anaknyamenyusu
pada induknya sampai umur 14-18 bulan.
• Pengasuhan anak memakan waktu lama; setelah disapih anakan Dugong masih
terus hidup tak jauh dari induknya sampai menjelang dewasa. Rata-rata lama
pengasuhan oleh induknya selama tujuh tahun. Hal ini selanjutnya
mengakibatkan lamanya interval antar kehamilan. Kondisi ini membuat Dugong
sulit untuk mempertahankan keberlanjutan hidupnya menghadapi tekanan
manusia.
lanjutan
• Perenang lambat; kecepatan renangnya hanya sekitar 0,2 hingga 0,7 km/jam,
sehingga rentan tertabrak oleh kapal atau perahu motor cepat. Apalagi dia harus
sering ke permukaan untuk menarik napas, sehingga akan sulit baginya untuk
mengelak apabila didekati atau dihampiri oleh kapal atau perahu motor yang
sedang melaju cepat.
• Serangan penyakit; Dugong juga dapat terinfeksi oleh berbagai jenis parasit, tidak
saja oleh cacing, tetapi juga oleh protozoa dan bakteri.
• Predator; Dugong dengan kecepatan renang yang rendah sangat rentan
terhadap ancaman hewan pemangsanya seperti hiu, paus pembunuh, dan buaya.
• Terdampar di pantai; sering kita dengar dugong terdampar di pantai, ini dapat
terjadi karena badai atau sebab-sebab yang lain. Contohnya, ketika hendak
melahirkan dia lebih ke tepi untuk menghindari predator, celakanya malah
ditangkap dan dibantai oleh manusia.
2. Faktor Manusia
• Perburuan ilegal ; Dugong diburu untuk dimanfaatkan, mulai dari kulit, daging,
lemak, tulang, gigi yang berupa gading, hingga semua isi perutnya untuk
keperluan konsumsi, obat-obatan, pernak-pernik hiasan, dan untuk berbagai
keperluan budaya dan religi masyarakat setempat. Daging untuk konsumsi dan
gadingnya yang mahal diperdagangkan untuk pipa rokok. Bahkan “air mata”-nya
dipercaya dapat digunakan sebagai pengasihan atau pesugihan. Memang bila
Dugong diangkat keluar dari air, maka kelenjar air matanya akan mengeluarkan
cairan yang dikenal sebagai “air mata duyung”.
• Penangkapan tak disengaja; seperti terperangkap alat tangkap jaring pasang
surut, sero, jaring insang (gill net) dan jaring hiu (shark net). Sebenarnya Dugong
disini bukan merupakan tujuan penangkapan, tetapi dia bisa mati karena tidak
bisa menarik napas kepermukaan. Walaupun tidak mati, kadang nelayan tidak
mengembalikannya ke laut bebas, malahan dibantai atau dijadikan tontonan
lanjutan
• Penggunaan alat penangkapan ikan terlarang; penggunaan alat yang destruktif ini sangat merusak
sumberdaya ikan secara umum dan lingkungannya, seperti bahan peledak dan bahan beracun.
• Perusakan habitat; padang lamun adalah habitat tempat hidup Dugong dan sekaligus lamun
adalah makan utamanya. Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi yang berbunga (Angiospermae)
yang telah beradapatasi sepenuhnya untuk hidup terbenam dalam laut. Menyusutnya luas
padang lamun atau makin terdegradasinya kondisi lingkungan padang lamun berdampak sangat
signifikan terhadap keberadaan Dugong. Pembangunan konstruksi pantai, misalnya pelabuhan,
pemukiman, dan fasilitas wisata dapat melenyapkan luasan padang lamun sebagai habitat utama
Dugong, atau menyebabkan kekeruhan air yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan
lamun yang menjadi tumpuan hidup Dugong.
• Pencemaran air, baik yang bersumber dari daratan maupun dari kegiatan di laut. Sumber
pencemaran dari darat bisa dari limbah industri, pertanian, pemukiman, dan pertambangan,
sedangkan dari kegiatan laut misalnya karena terjadinya tumpahan minyak di laut.
3. Faktor alam
• Faktor alami yang dapat mengancam kehidupan Dugong seperti badai
atau siklon yang menghantam dan memporak-porandakan suatu
perairan pantai. Dampaknya bisa bersifat langsung karena mematikan
Dugong, ataupun tak langsung karena menghancurkan padang lamun
yang menjadi tumpuan hidup Dugong.
• Sebenarnya Pemerintah Indonesia telah memberikan perlindungan
terhadap Dugong, seperti diterbitkannya
• Undang-Undang No. 7 Tahun 1999 tentang Konservasi Flora dan Fauna;
• Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati
dan Ekosistemnya;
• Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil; dan lain-lain. Namun kadang pelaku penangkapan
Dugong ini masih banyak yang belum mengetahui bahwa Dugong
merupakan biota yang dilindungi, karena kurangnya sosialisasi. Selain itu
juga karena kurang tegasnya penerapan hukum di lapangan.
• Secara internasional, International Union for Conservation of
Nature (IUCN) telah mengkategorikan Dugong dalam kondisi teracam
punah, dan Convention on International Trade in Endangered Species
of Wild Fauna and Flora (CITES) telah memasukkannya dalam
Appendix I, yang berarti melarang perdagangan seluruh barang-
barang produksi yang dihasilkan dari bagian-bagian tubuh hewan ini.
solusi
• Untuk itu, perlu dilakukan konservasi dan pengelolaan terhadap populasi
Dugong dan habitatnya, serta pemanfaatannya harus dilakukan secara
berkelanjutan berdasarkan asas keseimbangan antara pemanfaatan dan
pelestarian.
• Pelestarian Dugong penting bukan hanya untuk Dugong itu sendiri,
melainkan juga untuk kelangsungan ekosistem lamun tempat hidupnya,
dan sekaligus untuk kepentingan manusia.
• Konsep yang perlu dikembangkan ke depan, satwa laut ini bisa
dimanfaatkan untuk pariwisata yang berorientasi pada kelestarian alam,
yang akan dapat mendatangkan manfaat ganda. Selain konservasi terjamin,
sumber pendapatan dapat diperoleh dari sektor pariwisata.

Contenu connexe

Tendances

Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodo
Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN KomodoPari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodo
Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodohendrakkp
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaDidi Sadili
 
Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonandipurbaya
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Didi Sadili
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikannautika
 
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...Didi Sadili
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaDidi Sadili
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiDidi Sadili
 
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)Doan Harsono
 
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus Dilindungi
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus DilindungiKenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus Dilindungi
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus DilindungiDidi Sadili
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganBadiuzzaman
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringPT. SASA
 
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaKebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaDidi Sadili
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Didi Sadili
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Didi Sadili
 
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)Didi Sadili
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuDody Perdana
 

Tendances (20)

Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodo
Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN KomodoPari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodo
Pari Manta di KKP Nusa Penida dan TN Komodo
 
Status pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesiaStatus pengelolaan penyu di indonesia
Status pengelolaan penyu di indonesia
 
Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nekton
 
Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong Lamun dan Dugong
Lamun dan Dugong
 
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap IkanAnalisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
Analisis kebijakan tentang Alat Penangkap Ikan
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA  Prov DKI Jakarta tentang Penge...
Bahan Masukan Naskah Akademik Rancangan PERDA Prov DKI Jakarta tentang Penge...
 
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di IndonesiaProgram Pengelolaan Penyu di Indonesia
Program Pengelolaan Penyu di Indonesia
 
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungiPeraturan terkait biota laut yang dilindungi
Peraturan terkait biota laut yang dilindungi
 
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)
Buku Larangan (Biota Laut Yang Dilindungi)
 
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus Dilindungi
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus DilindungiKenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus Dilindungi
Kenapa Hiu Paus (Rhincodon typus) Harus Dilindungi
 
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah LingkunganAlat Tangkap Ramah Lingkungan
Alat Tangkap Ramah Lingkungan
 
Biota laut dilindungi
Biota laut dilindungiBiota laut dilindungi
Biota laut dilindungi
 
Pikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkapPikp modul06-ss perik tangkap
Pikp modul06-ss perik tangkap
 
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaringMakalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
Makalah dpi penangkapan ikaan dengan jaring
 
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek RegulasinyaKebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
Kebijakan Konservasi Hiu dan Pari serta Aspek Regulasinya
 
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
Strategi Pencapaian Luasan Kawasan Konservasi Perairan Indonesia 20 juta Ha p...
 
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan Terancam Punah (penyu, hiu, pari, dan...
 
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)
Bahan: Rencana Aksi Konservasi Sidat (Anguilla spp.)
 
Makalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyuMakalah konservasi penyu
Makalah konservasi penyu
 

Similaire à Dugong presentasi

Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxMateri 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxHaryantoAsri1
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMuchsinHaris
 
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfPENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfMuhammadSumsanto1
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sAngga Asc
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxZiazahbia
 
Makalah biokrus pak wiwit
Makalah biokrus pak wiwitMakalah biokrus pak wiwit
Makalah biokrus pak wiwitAyuLuvitasari
 
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...MeltaRiniFahmi
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANANLAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANANIke Wulanduri
 
PPT KEL PLG.pptx
PPT KEL PLG.pptxPPT KEL PLG.pptx
PPT KEL PLG.pptxAmarNs3
 
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil PerikananLaporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil PerikananIke Wulanduri
 
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxBioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxRanggaPrayudha2
 

Similaire à Dugong presentasi (20)

KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
KEMATANGAN GONAD IKAN BILIH (Mystacoleucus padangensis) MELALUI INDEKS KEMATA...
 
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptxMateri 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
Materi 11 Kebiasaan dan Cara Makan Pada ikan.pptx
 
Cumi
CumiCumi
Cumi
 
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docxMANAJEMEN KELAUTAN.docx
MANAJEMEN KELAUTAN.docx
 
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdfPENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN co-management (1&2).pdf
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Kekayaan Laut
Kekayaan LautKekayaan Laut
Kekayaan Laut
 
Laporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza sLaporan Dasgen Angga reza s
Laporan Dasgen Angga reza s
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptxKEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
KEANEKARAGAMAN BAHAN BIOTA LAUT.pptx
 
Penyu
PenyuPenyu
Penyu
 
Makalah biokrus pak wiwit
Makalah biokrus pak wiwitMakalah biokrus pak wiwit
Makalah biokrus pak wiwit
 
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...
Presentasi_PenangkapanIkan.ppt merupakan presentasi terkaitmacam-macam alat t...
 
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
Tingkat kematangan gonad ikan bilih (Mystacoleucus padangensis)
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANANLAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
LAPORAN HASIL - HASIL PERILANAN
 
PPT KEL PLG.pptx
PPT KEL PLG.pptxPPT KEL PLG.pptx
PPT KEL PLG.pptx
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil PerikananLaporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
Laporan Praktik Lapang Hasil-hasil Perikanan
 
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptxBioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
BioekologiIkanBelidadiIndonesia_SA-Rev.pptx
 

Dernier

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Dernier (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Dugong presentasi

  • 2. • Dugong adalah salah satu jenis mamalia laut yang termasuk dalam Ordo Sirenia, suku (Familia) Dugongidae. Dugong ini dapat mencapai umur 70 tahun atau lebih. Selain Dugong, mamalia laut yang juga banyak ditemukan di perairan laut Indonesia adalah Paus dan Lumba- lumba.Dengan nama ilmiahnya Dugong dugon,
  • 3. Faktor yang menyebabkan dugong itu terancam • 1. Faktor Biologis • Habitat hidup di perairan dangkal dekat pantai; adalah merupakan bagian laut yang paling dinamis dan sangat dipengaruhi oleh berbagai kegiatan manusia. Oleh karena itu Dugong akan banyak menerima tekanan atau dampak dari kegiatan manusia, baik secara langsung maupun tak langsung. • Reproduksi yang lambat; dimana dia memasuki usia dewasa pada umur 8-10 tahun, dapat melahirkan anak pada umur 10-17 tahun, masa kehamilan sekitar 13-15 bulan, tiap kelahiran hanya menghasilkan satu anak, dan anaknyamenyusu pada induknya sampai umur 14-18 bulan. • Pengasuhan anak memakan waktu lama; setelah disapih anakan Dugong masih terus hidup tak jauh dari induknya sampai menjelang dewasa. Rata-rata lama pengasuhan oleh induknya selama tujuh tahun. Hal ini selanjutnya mengakibatkan lamanya interval antar kehamilan. Kondisi ini membuat Dugong sulit untuk mempertahankan keberlanjutan hidupnya menghadapi tekanan manusia.
  • 4. lanjutan • Perenang lambat; kecepatan renangnya hanya sekitar 0,2 hingga 0,7 km/jam, sehingga rentan tertabrak oleh kapal atau perahu motor cepat. Apalagi dia harus sering ke permukaan untuk menarik napas, sehingga akan sulit baginya untuk mengelak apabila didekati atau dihampiri oleh kapal atau perahu motor yang sedang melaju cepat. • Serangan penyakit; Dugong juga dapat terinfeksi oleh berbagai jenis parasit, tidak saja oleh cacing, tetapi juga oleh protozoa dan bakteri. • Predator; Dugong dengan kecepatan renang yang rendah sangat rentan terhadap ancaman hewan pemangsanya seperti hiu, paus pembunuh, dan buaya. • Terdampar di pantai; sering kita dengar dugong terdampar di pantai, ini dapat terjadi karena badai atau sebab-sebab yang lain. Contohnya, ketika hendak melahirkan dia lebih ke tepi untuk menghindari predator, celakanya malah ditangkap dan dibantai oleh manusia.
  • 5. 2. Faktor Manusia • Perburuan ilegal ; Dugong diburu untuk dimanfaatkan, mulai dari kulit, daging, lemak, tulang, gigi yang berupa gading, hingga semua isi perutnya untuk keperluan konsumsi, obat-obatan, pernak-pernik hiasan, dan untuk berbagai keperluan budaya dan religi masyarakat setempat. Daging untuk konsumsi dan gadingnya yang mahal diperdagangkan untuk pipa rokok. Bahkan “air mata”-nya dipercaya dapat digunakan sebagai pengasihan atau pesugihan. Memang bila Dugong diangkat keluar dari air, maka kelenjar air matanya akan mengeluarkan cairan yang dikenal sebagai “air mata duyung”. • Penangkapan tak disengaja; seperti terperangkap alat tangkap jaring pasang surut, sero, jaring insang (gill net) dan jaring hiu (shark net). Sebenarnya Dugong disini bukan merupakan tujuan penangkapan, tetapi dia bisa mati karena tidak bisa menarik napas kepermukaan. Walaupun tidak mati, kadang nelayan tidak mengembalikannya ke laut bebas, malahan dibantai atau dijadikan tontonan
  • 6. lanjutan • Penggunaan alat penangkapan ikan terlarang; penggunaan alat yang destruktif ini sangat merusak sumberdaya ikan secara umum dan lingkungannya, seperti bahan peledak dan bahan beracun. • Perusakan habitat; padang lamun adalah habitat tempat hidup Dugong dan sekaligus lamun adalah makan utamanya. Lamun adalah tumbuhan tingkat tinggi yang berbunga (Angiospermae) yang telah beradapatasi sepenuhnya untuk hidup terbenam dalam laut. Menyusutnya luas padang lamun atau makin terdegradasinya kondisi lingkungan padang lamun berdampak sangat signifikan terhadap keberadaan Dugong. Pembangunan konstruksi pantai, misalnya pelabuhan, pemukiman, dan fasilitas wisata dapat melenyapkan luasan padang lamun sebagai habitat utama Dugong, atau menyebabkan kekeruhan air yang pada gilirannya akan menghambat pertumbuhan lamun yang menjadi tumpuan hidup Dugong. • Pencemaran air, baik yang bersumber dari daratan maupun dari kegiatan di laut. Sumber pencemaran dari darat bisa dari limbah industri, pertanian, pemukiman, dan pertambangan, sedangkan dari kegiatan laut misalnya karena terjadinya tumpahan minyak di laut.
  • 7. 3. Faktor alam • Faktor alami yang dapat mengancam kehidupan Dugong seperti badai atau siklon yang menghantam dan memporak-porandakan suatu perairan pantai. Dampaknya bisa bersifat langsung karena mematikan Dugong, ataupun tak langsung karena menghancurkan padang lamun yang menjadi tumpuan hidup Dugong.
  • 8. • Sebenarnya Pemerintah Indonesia telah memberikan perlindungan terhadap Dugong, seperti diterbitkannya • Undang-Undang No. 7 Tahun 1999 tentang Konservasi Flora dan Fauna; • Undang-Undang No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan Ekosistemnya; • Undang-Undang No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan lain-lain. Namun kadang pelaku penangkapan Dugong ini masih banyak yang belum mengetahui bahwa Dugong merupakan biota yang dilindungi, karena kurangnya sosialisasi. Selain itu juga karena kurang tegasnya penerapan hukum di lapangan.
  • 9. • Secara internasional, International Union for Conservation of Nature (IUCN) telah mengkategorikan Dugong dalam kondisi teracam punah, dan Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) telah memasukkannya dalam Appendix I, yang berarti melarang perdagangan seluruh barang- barang produksi yang dihasilkan dari bagian-bagian tubuh hewan ini.
  • 10. solusi • Untuk itu, perlu dilakukan konservasi dan pengelolaan terhadap populasi Dugong dan habitatnya, serta pemanfaatannya harus dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan asas keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian. • Pelestarian Dugong penting bukan hanya untuk Dugong itu sendiri, melainkan juga untuk kelangsungan ekosistem lamun tempat hidupnya, dan sekaligus untuk kepentingan manusia. • Konsep yang perlu dikembangkan ke depan, satwa laut ini bisa dimanfaatkan untuk pariwisata yang berorientasi pada kelestarian alam, yang akan dapat mendatangkan manfaat ganda. Selain konservasi terjamin, sumber pendapatan dapat diperoleh dari sektor pariwisata.