Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Kebudayaan islam di masa rasulullah
1. Nama : Luthfi Rahmawati Nur Hasanah
NIM : 14810055
Prodi : Ekonomi Syariah
Kelas : B
Sejarah Kebudayaan Islam Di Zaman Nabi Muhammad SAW
Hadirnya Nabi Muhammad pada masyarakat Arab membuat terjadinya kristalisasi pengalaman
baru dalam dimensi ketuhanan yang mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk
hukum-hukum yang digunakan pada masa itu.
Berhasilnya Nabi Muhammad SAW dalam memenangkan kepercayaan yang dianut bangsa Arab.
Dalam waktu yang relatif singkat beliau mampu memodifikasi jalan hidup orang-orang Arab.
Sebagaian dari nilai dan budaya Arab pra-islam, dalam beberapa hal diubahnya dan ada pula yang
diteruskan oleh masyarakat Nabi Muhammad ke dalam tatanan moral Islam.
Hadirnya Nabi Muhammad, sedikit demi sedikit merubah budaya-budaya yang tidak
memanusiakan manusia dalam artian budaya yang mengarah pada keburukan menjadi budaya-
budaya yang mengarah kepada kebaikan dalam payung Islam.
Budaya-budaya yang mengarah kebaikan yang dibawa Nabi Muhammad pada akhirnya
menghasilkan peradaban yang luar biasa pada zamannya. Yang mana muara dari peradaban itu
semua ialah Islam.
Islam sangat berperan penting dalam menciptakan peradaban yang luar biasa yang tercipta pada
masa zaman Nabi Muhammad. Dan aktor penting di balik itu semua tidak lain ialah Nabi
Muhammad sendiri. Nabi Muhammad tidak hanya sebagai Nabi melaikan ia juga memerankan
sebagai pengajar, pendidik, pemimpin, pemimpin militer, politikus, reformis, dan lain-lain.
Peradaban Islam Pada Masa Rasulullah SAW
Peradaban Islam pada masa Rasulullah SAW adalah perubahan sosial. Suatu perubahan yang
mendasar dari masa kebobrokan moral menuju moralitas manusia yang beradab. Peradaban pada
masa Rasulullah SAW dilandasi dengan asas-asas yang diciptakan sendiri oleh Rasulullah SAW di
bawah bimbingan wahyu yaitu Islam. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1.Pembangunan Masjid Quba’
Ketika Rasulullah dan para sahabat hijrah menuju Madinah, orang-orang Anshar yang tak lain
adalah kaum Aus dan Khazraj menanti dengan antusias kedatangan Rasulullah SAW. Tatkala
Rasulullah SAW tiba, mereka keluar rumah dan menyambutnya dengan penuh suka cita.
Rasulullah SAW berhenti di Quba’ selama lima hari. Di Quba’ inilah Rasulullah SAW mendirikan
2. masjid yang kemudian dikenal dengan sebutan masjid Quba’. Ini adalah masjid pertama yang
dibangun setelah masa kenabian.
2.Pembangunan Masjid Nabawi
Dikisahkan bahwa unta tunggangan Rasulullah SAW berhenti di suatu tempat. Maka Rasulullah
SAW memerintahkan agar di tempat itu dibangun sebuah masjid. Rasulullah ikut serta dalam
pembangunan masjid tersebut. Beliau mengangkat dan memindahkan batu-batu masjid itu dengan
tangannya sendiri. Saat itu kiblat dihadapkan ke Baitul Maqdis.
Tatkala pembangunan masjid selesai, Rasulullah memasuki pernikahannya dengan Aisyah pada
bulan Syawal. Sejak saat itulah Yatsrib dikenal dengan Madinatur Rasul atau Madinah Al-
Munawwarah. Kaum muslimin melakukan berbagai aktivitasnya di dalam masjid ini baik itu
beribadah, belajar, memutuskan perkara mereka, berjual beli, dan lain sebagainya. Tempat ini
menjadi faktor yang mendekatkan di antara mereka.
3.Tegaknya Keadilan
Misi Rasulullah SAW yang utama ialah memperbaiki moral dan masyarakat dan menegakkan
sebuah sistem kemasyarakatan berlandaskan keadilan yang jauh dari penindasan. Beliau membuat
konstitusi berdasarkan musyawarah dengan orang Yahudi, Nasrani, dan orang kafir yang tidak
beragama. Semua membangun hidup di kota Madinah. Kalau orang Yahudi diserang, orang lain
akan membantu dan kalau orang Islam diserang, yang lain pun akan membantunya. Madinah
menjadi kota pluralitis yang dimiliki oleh berbagai agama.
4.Persaudaraan Antara Kaum Muhajirin dan Anshar
Rasulullah SAW mempersaudarakan di antara kaum muslimin. Mereka kemudian membagikan
rumah yang mereka miliki, bahkan juga istri-istri dan harta mereka. Persaudaraan ini terjadi lebih
kuat dari pada hanya persaudaraan yang berdasarkan keturunan. Dengan persaudaraan ini,
Rasulullah SAW telah menciptakan sebuah kesatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti
dari persatuan yang berdasarkan kabilah.
5.Kesepakatan Untuk Saling Membantu Antara Kaum Muslimin dan Non-Muslimin
Di Madinah ada tiga golongan manusia. Kaum muslimin, orang-orang Arab, serta kaum Non-
Muslimin dan orang-orang Yahudi (Bani Nadhir, Bani Quraizhah, dan Bani Qainuqa’). Rasulullah
SAW melakukan satu kesepakatan dengan mereka untuk terjadinya sebuah keamanan dan
kedamaian. Juga untuk melahirkan sebuah suasana saling membantu dan toleransi di antara
golongan tersebut.
6.Terbangunnya Umat Yang Berideologi Islam
Selain mereformasi keadilan, Rasulullah SAW juga mengubah masyarakat dari sistem sosial yang
3. berdasarkan kesukaan, kekeluargaan, dan kelompok menjadi komunitas yang berdasarkan ideologi
Islam. Dari perasaan kekabilahan ke sebuah sistem yang berdasarkan pada ikatan keislaman atau
ukhuwwah islamiyyah. Nabi mengubah masyarakat yang diikat oleh kesetiaan kepada kelompok
menjadi masyarakat yang setia kepada Islam. Dari kehidupan yang berdasarkan semangat suku
dan fanatisme kelompok kepada kehidupan yang didasarkan pada persaudaraan Islam.
7.Peletakan Asas-asas Politik, Ekonomi, dan Sosial
Islam adalah agama dan sudah sepantasnya jika di dalam negara diletakkan dasar-dasar Islam.
Rasulullah SWT dengan segala usahanya telah membentuk kota Madinah dalam sebuah
kehidupan yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai utama. Terjadi sebuah persaudaraan yang jujur
dan kokoh, ada solidaritas yang erat di antara anggota masyarakatnya. Dengan demikian, berarti
bahwa inilah masyarakat Islam pertama yang dibangun Rasulullah SAW dengan asas-asasnya
yang abadi.
Secara sistematik, proses peradaban yang dilakukan oleh Nabi pada masyarakat Islam di Yatsrib
adalah: Pertama, Nabi Muhammad SAW mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah (Madinah Ar-
Rasul, Madinah An-Nabi, atau Madinah Al-Munawwarah). Perubahan yang bukan terjadi secara
kebetulan, tetapi perubahan nama yang menggambarkan cita-cita Nabi Muhammad SAW, yaitu
membentuk sebuah masyarakat yang tertib dan maju, dan berperadaban. Kedua, membangun
masjid, membangun masjid. Masjid bukan hanya dijadikan pusat kegiatan ritual shalat saja, tetapi
juga menjadi sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dengan musyawarah dalam
merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Di samping itu, masjid juga menjadi pusat
kegiatan pemerintahan. Ketiga, Nabi Muhammad SAW membentuk kegiatan mu’akhat
(persaudaran), yaitu mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar. Persaudaraan diharapkan
dapat mengikat kaum muslimin dalam satu persaudaraan dan kekeluargaan. Nabi Muhammad
SAW membentuk persaudaraan yang baru, yaitu persaudaraan seagama, di samping bentuk
persaudaraan yang sudah ada sebelumnya, yaitu bentuk persaudaraan berdasarkan darah.
Keempat, membentuk persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama Islam. Dan
Kelima, Nabi Muhammad SAW membentuk pasukan tentara untuk mengantisipasi gangguan-
gangguan yang dilakukan oleh musuh.
Sumber:http://m.kompasiana.com/post/read/533931/3/sejarah-peradaban-islam-pada-masa-
rasulullah-saw.html
Aidillah Suja, 13 Feb 2013 | 11:34