4. Balai Teknologi Lingkungan
Pusat Penelitian Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Serpong
Teknologi dan Labotarium
Teknologi Manajemen
Lingkungan IPB
Pengujian kandungan
polutan dan mutu lindi
selama 150 hari
5. • Bahan utama penelitian sampel lindi yang diambil dari hasil fermentasi
anaerobik sampah dalam lisimeter, dengan ukuran :
Sampel Ukuran
A Bubuk
B 0,1 - 0,9 cm
C 1,0 - 1,9 cm
D 2,0 - 2,9 cm
E Asli
6. • Peralatan yang digunakan dalam penelitian :
Peralatan
Atomic Absorption Spectroscopy (AAS)
UV-Vis Spektrofotometer
TOC-Analyzer
High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
COD apparatus
BOD apparatus / BOD meter
DO
DHL
pH- meter
Mikroskop image processing
Sampling air limbah
Peralatan laboratorium
9. • Degradasi BOD Lindi
Terjadi penurunan nilai
BOD yang cukup tajam
sampai hari ke-90 pada
perlakuan B, D, dan E
Terjadi penurunan nilai
BOD yang cukup tajam
sampai hari ke-120 pada
perlakuan A dan C
Hasil akhir : Perlakuan belum memenuhi standar untuk dikembalikan ke
lingkungan karena kandungan BOD lebih tinggi (500 mg/L) dibanding standar
yaitu golongan 1 (50 mg/L) dan golongan II (150 mg/L).
10. • Degradasi COD Lindi
Kadar COD untuk semua
perlakuan setelah hari ke-120
cenderung mendatar
Hasil akhir : Nilai COD untuk semua perlakuan belum memenihi standar
untuk dikembalikan ke lingkungan karena kadar COD lebih tinggi (2000
mg/L) bila dibandingkan dengan standar yaitu (200 mg/L).
11. • Degradasi Total Kjeldahl Nitrogen (TKN) Lindi
Kadar COD untuk semua
perlakuan setelah hari ke-120
cenderung mendatar
Hasil akhir : TKN pada akhir proses fermentasi anaerobik menunjukan nilai
tinggi. Namun, hasil ini telah memenuhi persyaratan untuk dikembalikan ke
lingkungan menjadi pupuk cair.
12. • Degredasi Ammonium (NH4-N) Lindi
Hasil akhir : Proses biodegradasi kandungan (NH4-N) masih lebih tinggi
(754 mg/L) sampai (876 mg/L) dibandingkan standar baku Kementrian
Lingkungan yaitu hanya (20 mg/L). Namun, kandungan (NH4-4)
berpotensi untuk dijadikan bahan sebagai pupuk cair.
13. • Kalium (K) Lindi
Hasil akhir : Kadar kalium dari semua perlakuan cukup berpotensi
untuk dimanfaatkan kembali sebagai nutrisi bagi kegiatan pertanian
yaitu sebesar (0,04 mg/L).
14. • Fosfat (P) Lindi
Penurunan kandungan Fosfat
menunjukkan hasil hampir
sama pada semua ukuran,
yaitu terjaid penurunan yang
sangat tinggi sampai hari ke-90
Hasil akhir : Kandungan Fosfat lindi telah memenuhi standar dalam
pengolahan kembali untuk pupuk organik sebesar (0,04 mg/L). Hal ini
menunjukkan bahwa lindi yang ada dapat dikembalikan ke lingkungan
pada bentuk pupuk cair.
15. • Kadar Logam pada Lindi
Hasil akhir : Hal ini mengindikasikan bahwa semua lindi hasil
perlakuan telah memenuhi standar baku yang aman untuk
dikembalikan ke lingkungan sebagai pupuk cair.
Logam berat Hg, Cd,
Cr, Zn, Cu dan Pb
dalam lindi semua
perlakuan lebih
rendah dari standar
baku peraturan
menteri pertanian.
16. Proses degradasi semua
ukuran sampah kota
pada lindi
memperlihatkan
penurunan yang
ditampilkan oleh nilai
BOD, COD, NH4-N,
TKN, dan Fosfat (P)
Proses degradasi
mengalami
peningkatan pada
Kalium (K+) selama
proses biokonversi
Parameter BOD, COD, dan NH4-N belum
memenuhi standar untuk dikembalikan ke
lingkungan
Parameter TKN,
Fospat, dan Kalium
(K+) memenuhi
standar yang aman
untuk dikembalikan
ke lingkungan sebagai
pupuk cair.
Logam berat Hg,
Cr, Cd, Pb, Zn dan
Cu pada lindi yang
dianalisis dari semua
perlakuan
memenuhi standar
baku yang aman
untuk dikembalikan
ke lingkungan dalam
bentuk pupuk cair
bagi kegiatan
pertanian.