Hoogveld menjelaskan bahwa
pedagogik adalah ilmu yang
mempelajari masalah membimbing
anak kearah tujuan tertentu agar ia
kelak mampu mandiri
menyelesaikan tugas hidupnya.
Dengan demikian Pedagogik
adalah ilmu pendidikan anak.
1.
ONTOLOGI
SITUASI
PENDIDIKAN
Situasi pendidikan merupakan situasi
yang istimewa atau khusus, karena
situasinya merupakan suatu
perubahan dari situasi pergaulan ke
situasi pendidikan, di mana orang
dewasa berubah menjadi pendidik
dan anak menjadi anak didik.
Situasi pendidikan merupakan
situasi pergaulan yang diciptakan
dengan sengaja karena ada suatu
tujuan pendidikan yang ingin
dicapai.
KOMPONEN
SITUASI
PENDIDIKAN
ALAT PENDIDIKAN
Satu tindakan yang dilakukan
dengan sengaja oleh pendidik
terhadap anak didik dengan
maksud untuk mencapai tujuan
yang diharapkan oleh pendidik
yang menggunakan alat
pendidikan tersebut.
(Sadulloh, Uyos (2010: 113))
D.W Hamlyin
Epistemologi sebagai cabang filsafat yang
berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, dasar dan pengandaian –
pengandaian serta secara umum hal itu dapat diandalkannya sebagai penegasan
bahwa orang memiliki pengetahuan
tumpuan batas
hakikat
saran pengetahuan
unsur macam
P. Hardono Hadi: cabang
filsafat yang mempelajari dan mencoba menentukan kodrat dan skope
pengetahuan, pengandaianpengandaian dan dasarnya,
serta pertanggungjawaban
atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki.
J. F. Feriere
pengetahuan, sumber pengetahuan asal mula
pengetahuan, batas – batas, sifat sifat dan
kesahihan pengetahuan
Pengetahuan ---- hakekat pengetahuan
Landasan Epistemologi dari ilmu berkaitan dengan
segenap proses untuk memperoleh pengetahuan
ilmiah yakni : Bagaimana prosedurnya, apakah yang
harus diperhatikan agar diperoleh kebenaran,
cara/teknik/ sarana apa yang membantu untuk
mendapatkannya?
Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui
proses tertentu yang disebut metode keilmu-an.
Seperti IPTEK itu sendiri, metode keilmuan itu juga
meng-alami perkembangan sebagai akumulasi
pendapat manusia yang kini dikenal sebagai Model
Induktif-Hipotetiko-Deduktif
SEGI EPISTEMOLOGI
Bagaimana proses untuk mendapat pengetahuan
yang benar ?
Observasi dan eksperimen.
ISOMERISTIK – penggabungan berbagai disiplin
menjadi kebulatan tersendiri
SISTEMATIK – berurutan, terencana & terarah
SINERGISTIK – berdaya lipat/nilai tambah
SISTEMIK – menyeluruh/komprehensif
INOVATIF – pembaharuan apa yang ada
INTEGRATIF – terjalin dalam suatu sistem & tidak
terpisahkan
Untuk mengembangkan ilmu secara
produktif dan bertanggung jawab serta
memberikan suatu gambarangambaran
umum mengenai kebenaran yang
diajarkan dalam proses pendidikan
Teori atau ilmu pengetahuan tentang
metode dan dasardasar pengetahuan,
khususnya yang berhubungan dengan
batasbatas pengetahuan dan validitas
atau sah berlakunya pengetahuan itu
3.
Aksiologi
Aksiologi merupakan cabang filsafat yang
membahas teori-teori nilai dan berusaha
menggambarkan apa yang dinamakan dengan
kebaikan dan perilaku yang baik. Bagian dari
aksiologi adalah etika dan estetika. Etika menunjuk
pada kajian filsafati tentang nilai-nilai moral dan
perilaku manusia. Estetika berkaitan dengan kajian
nilai-nilai keindahan dan seni.
3.
Aksiologi
Para pendidik selalu memperhatikan
masalahmasalah yang berkaitan dengan
pembentukan nilai-nilai dalam diri para subjek
didik dan mendorong ke arah perilaku yang
bernilai (Gutek, 1988: 3).
Secara umum, setiap orang dipengaruhi oleh nilai-
nilai yang membentuk perilakunya sepanjang
hidup. Anak-anak secara terus-menerus diberitahu
bahwa mereka harus melakukan atau tidak boleh
melakukan hal-hal tertentu, seperti ”cuci tanganmu
sebelum makan”, ”kamu tidak boleh memecahkan
kaca jendela”, ”kamu harus mencintai negerimu”
yang kesemuanya itu merupakan pernyataan nilai.
3.
Aksiologi
Menurut Armstrong pendidikan harus dilandasi
oleh nilai-nilai kehidupan yang bersifat holistik
sehingga pendidikan yang ingin diwujudkan adalah
pendidikan yang bersifat holistik pula.
*Holistik adala suatu filsafat pendidikan yang berasal dari pemikiran bahwa pada
dasarnya seseorang individu dapat menemukan identitas, tujuan, dan makna hidup
melalui hubungan masyarrakat, nilai-nilai spiritual dan lingkungan alam.
3.
Aksiologi
• Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
mengamanatkan tujuan pendidikan yang meliputi banyak
aspek, baik individual maupun sosial, jasmaniah dan
rohaniah. Tujuan pendidikan dilandasi oleh nilai-nilai
filosofis yang bersifat holistik, yaitu nilai-nilai Pancasila. Di
dalam pasal 3 UU Sisdiknas disebutkan bahwa tujuan
pendidikan adalah berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratidan bertanggung jawab. Jadi, ada nilai-
nilai kehidupan yang berdimensihorizontal dan vertikal
yang terkandung di dalam tujuan pendidikan tersebut.
LANDASAN
FILOSOFIS
FILSAFAT : mencari atau mencintai kebenaran dan
kebijaksanaan atau kearifan
mencari kebenaran yang hakiki
What is real ? What is true ? What is good ?
Menyelidiki jenis dan
hakekat yang ada
What is ultimate
absolute ?
Mengacu kepada
mengetahui realitas
dibalik yang tampak
ONTOLOGI
Menyangkut masalah
pengetahuan
What can we
know ?
Termasuk di dalamnya
penelitian ttg. semantika,
logika, dan matematika
EPISTEMOLOGI
Menyangkut masalah nilai
Baik / buruk (value)
What is our
Moral questions ?
Menyelidiki pengertian,
Jenis, tingkat, sumber dan
hakekat nilai
AKSIOLOGI