Terumbu karang adalah endapan kalsium karbonat yang dihasilkan oleh karang dan organisme lain. Terumbu karang mendukung keanekaragaman hayati laut dan memberikan manfaat seperti habitat ikan, pariwisata, dan sumber obat-obatan. Namun, terumbu karang saat ini terancam oleh berbagai aktivitas manusia seperti pembangunan, polusi, dan perubahan iklim."
2. PENDAHULUAN
Terumbu karang adalah endapan-endapan masif
yang penting dari kalsium karbonat yang
terutama dihasilkan oleh karang (Filum Cnidaria,
Klas Anthozoa, Ordo Madreporaria=Sclerectinia)
dg sedikit tambahan dari Algae berkapur dan
organisma-organisma lain yang mengeluarkan
kalsium karbonat.
Karang hermatipik merupakan karang yang
menghasilkan terumbu. Di dalam terdapat sel-
sel tumbuhan yang bersimbiosis yg dinamakan
zooxanthellae
Karang ahermatipik merupakan karang yang
tidak menghasilkan terumbu.
3. Terumbu karang mendukung sekitar 25% spesies laut.
•4.000 spesies ikan (di Indonesia sekitar 1900 sp.),
•700 spesies of karang,
•Ribuan tumbuhan dan hewan lainnya.
Terumbu karang adalah bangunan masif yang terbuat dari kapur hasil
dari organisme. Organisme terpenting pembentuk terumbu karang
adalah karang
4. Terumbu Karang adalah sekumpulan
hewan karang yang bersimbiosis dengan
sejenis tumbuhan alga yang disebut
zooxanhellae.
Terumbu karang termasuk dalam jenis
filum Cnidaria kelas Anthozoa yang
memiliki tentakel.
Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua
Subkelas yaitu Hexacorallia (atau
Zoantharia) dan Octocorallia, yang
keduanya dibedakan secara asal-usul,
Morfologi dan Fisiologi.
5. Proses fotosintesis oleh algae
menyebabkan bertambahnya produksi
kalsium karbonat dengan menghilangkan
karbon dioksida dan merangsang reaksi
kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis
membuat karang pembentuk terumbu
menghasilkan deposit cangkang yang
terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10
kali lebih cepat daripada karang yang
tidak membentuk terumbu (ahermatipik)
dan tidak bersimbiose dengan
6. Koloni karang terbentuk dari ribuan atau
lebih individu polip, yang berdiameter 1-3
mm.
Polip memiliki bagian-bagian tubuh
terdiri atas:
1. mulut dikelilingi oleh tentakel yang
berfungsi untuk menangkap mangsa dan
alat pertahanan diri.
2. rongga tubuh (coelenteron) yang juga
merupakan saluran pencernaan
(gastrovascular)
3. dua lapisan tubuh yaitu ektodermis
dan endodermis yang lebih umum
disebut gastrodermis karena
berbatasan dengan saluran pencernaan.
10. PENYEBARAN DAN FAKTOR PEMBATAS
Suhu
Terumbu karang hidup di daerah 23-25oC (dibatasi suhu
20oC).
Terumbu karang dapat mentoleransi suhu sampai 36-40oC
Di wilayah pantai barat Amerika Selatan dan Amerika Tengah,
serta pantai selatan Afrika, meski termasuk tropis, tidak
dijumpai terumbu karang. Karena terdapat arus dingin (arus
Humboldt di Amerika, arus Benguela di Afrika)
11. Kedalaman
Terumbu karang dapat hidup pada kedalaman 50-70 m.
Kebanyakan pad kedalaman 25 m.
Cahaya
Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan karang.
Dapat tumbuh pada intensitas berkurang sampai 15-20% dari
permukaan.
Salinitas
Karang tumbuh pada salinitas laut (32-35%o).
Terumbu karang juga dapat tumbuh pada salinitas 42%o (di
Teluk Persia)
12. Pengendapan (sedimentasi)
Mempunyai efek negatif terhadap
pertumbuhan terumbu karang, dapat
mengurangi cahaya, menutupi dan
menyumbat struktur pemberian makanan.
Perairan pasang surut
Terumbu karang dibatasi oleh tinggi muka air
laut.
17. STRUKTUR TERUMBU KARANG
Anggota terumbu karang yg dominan adalah karang.
Karang adalah anggota Filum Cnidaria, Klas Anthozoa.
Karang menghasilkan kerangka luar dari Kalsium Karbonat.
Karang dapar berkoloni atau sendiri. Hampir semua karang
hermatipik berkoloni.
Tiap mangkok atau koralit mempunyai bbrp septa yg tajam
dan berbentuk daunyg keluar dari dasar.
Lapisan epidermis, gastrodermis, mesoglea.
Memiliki nematokis untuk menangkap makanan berupa
zooplankton
Simbiotik zooxanthellae (dinoflagelata) ditemukan pd
lapisan gastrodermis
18. TIPE TERUMBU KARANG
Atol
Berbentuk cincin, jauh dari daratan, melingkari gobah.
Terumbu Penghalang
Berdekata dengan daratan. Contoh Great Barrier Reef. Dibatasi jarak
yg lebih jauh, dan laut lebih dalam.
Terumbu Tepi
Berdekatan dengan daratan. Dibatasi jarak yg lebih pendek dan laut
lebih dangkal
19. ASAL TERUMBU
Terumbu karang tidak dapat hidup pd perairan 50-70 m.
Teori penenggelaman (subsidence theory).
Asal atol berasal dari Charles darwin, pada kapal BEAGLE.
Berasal dari pulau yg memiliki terumbu tepi. Kemudian pulau tersebut
tenggelam.
Pada bagian tengah pulau, air tenang dan terdapat pengendapan tinggi,
sehingga terbentuk goba.
Jika teori Darwin benar, jika terumbu karang dibor ke bawah akan
terdapat lapisan batuan vulkanik.
Ladd dkk (1953), mengebor di Eniwetok (Kep Marshall) sampai
kedalaman 1283 m
20. KOMPOSISI TERUMBU KARANG
Yg membentuk terumbu karang tdp
bermacam organisma lain yg berasosiasi dg
terumbu
Pada karang keras (Madreporaria) tdp
Cnidaria, gorgonia, kipas laut, cambuk laut,
tdp di Atlantik.
Pada karang lunak (Octocorallia), biasanya
tdp di Indo Pasifik.
Terdapat juga Algae koralin, Moluska
(Tridacna, Hippopus), Gastropoda,
Ekinodermata (bulu babi, teripang, bintang
laut, lili laut, Krustasea, Polikaeta, bakteri.
21. PENYEBARAN KARANG DAN ZONASI TERUMBU
Jumlah spesies dan genera terumbu karang yg terbesar
berada di Indo-Pasifik (Filipina, Indonesia, Papua Nugini, utara
Australia).
Crossland (1952) dan Well (1954) mencatat 50 genera dan
700 spesies
Di Atlantik ditemukan 36 genera dan 62 spesies.
Genus terbanyak Acropora, Pocillopora, Pavona, Geniopora
Zonasi menghadap ke arah datangnya angin (windward)
22. 1. Lereng terluar yg menghadap ke laut
2. Batas terumbu atas angin dg daerah
susuk atau penopang
3. Pematang algae
4. Dataran terumbu
5. Pantai laut
6. Pantai gobah
7. Dasar gobah
8. Terumbu gobah
9. Dataran karang bawah angin
10.Batas karang bawah angin
11.Lereng karang bawah angin
24. TERUMBU ATLANTIK DAN INDO-PASIFIK
Struktur, sifat zonasi, keberadaan, ketiadaan,
kelimpahan flora dan fauna.
Atlantik Pasifik
Kipas laut, cambuk laut
banyak
Kipas laut, cambuk laut
sedikit
Karang lunak sedikit Karang lunak banyak
Krang raksasa jarang Krang raksasa banyak
Pematang algae jarang Pematang algae banyak
Algae koralin dan alga
berkapur kurang
berperan
Algae koralin dan alga
berkapur berperan
Zona penopang dalam Zona penopang dangkal
Umur lebih muda Umur lebih tua
25. PRODUKTIVITAS
Produktivitas terumbu karang sangat
tinggi (1500-3500 gC/m2/tahun.
Zooxanthella merupakan organisma
ototropik yg sangat berdaya guna, algae
koralin, algae hijau, algae coklat
Kemampuan terumbu untuk menahan
nutrien dlm sistem dan berperan
sebagai kolam untuk menampung
segala sesuatu yg berasal dari luar
26. BIOLOGI KARANG HERMATIPIK
Makanan
Karnivore, memiliki nematokis untuk
menyengat dan memangsa organisma
plankton
Pertumbuhan dan Klasifikasi
Kebutuhan pertumbuhan karang
adalah cahaya. Jika cahaya tidak
cukup, terumbu karang mati.
Pertumbuhan berbeda, krn tgt spesies,
umur koloni, daerah terumbu karang
27. Dewasa Seksual, Reproduksi dan Pemulihanantara
Dewasa seksual pd umur 7-10 tahun
Reproduksi seksual (menghasilkan larva planula) dan
aseksual (dg cara membentuk tunas).
Pada Great Barrier Reef, pemulihan antara 0-13
koloni baru per m2 per tahun
28. INTERAKSI SPESIES DAN EKOLOGI
TERUMBU
Merupakan sistem yg dinamis,
bertambah atau berkurang sebagai
akibat interaksi yg kompleks antara
berbagai kekuatan biologi dan fisik
29. PERANAN ALGAE DAN SISTEM TERUMBU
Algae koralin merah yg membentuk hamparan spt
Lithothamnion sangat penting dalam memelihara
keutuhan terumbu karang dg cara meletakkan scr
terus menerus berbagai potongan kalsium karbonat
menjadi satu.
Algae ttt melubangi kerangka karang shg
menyebabkan rusaknya struktur terumbu.
30. EKOLOGI IKAN TERUMBU KARANG
Ikan merupakan oreganisma yg jumlahnya terbanyak
dan organisma besar yg mencolok yg dapat ditemui.
Terumbu karang terdapat daerah berpasir, berbagai
teluk dan celah, daerah algae, perairan dangkal, zona
yg berbeda.
Terdapat perbedaan jenis ikan pada siang dan malam.
Tdp tingkah laku pembersihan
31. BENCANA KEMATIAN DAN PEMULIHAN TERUMBU
KARANG
Sumber terbesar dari kematian adalah bad, ai tropik
(topak atau angin puyuh).
Acanthaster planci menyebabkan bencana kematian
Kegiatan manusia (pencemaran dan penggalian)
Perlu 25-30 th untuk pulih (akibat dari bencana)
7-40 th akibat Acanthaster planci
32. PEMUTIHAN KARANG DI INDONESIA
• Pada periode 1997-1998, dimana terjadi
pemutihan karang di dunia, wilayah Sumatra,
Jawa, Bali, Lombok, dan sebagian kecil di
Kalimantan Timur.
• Pemutihan karang dimulai ketika arus hangat
dari Laut Cina mengalir menuju Riau, Jawa dan
Lombok.
33. MANFAAT TERUMBU KARANG
Mempunyai beragam manfaat bagi kelangsungan hidup ekosistem laut
itu sendiri.
Mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik
secara ekologi maupun ekonomi.
Manfaat terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung.
Secara alami, merupakan habitat bagi banyak spesies laut untuk
melakukan pemijahan, peneluran, pembesaran anak, makan dan
mencari makan (feeding & foraging), terutama bagi sejumlah spesies
yang memiliki nilai ekonomis penting.
Sebagai gudang keanekaragaman hayati laut.
Sebagai gudang keanekaragaman hayati menjadikannya sebagai sumber
penting bagi berbagai bahan bioaktif yang diperlukan di bidang medis
dan farmasi.
34. Manfaat dari terumbu karang yang langsung
dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:
1. Sebagai tempat hidup ikan yang banyak
dibutuhkan manusia dalam bidang pangan,
seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor
kuning), batu karang,
2. Pariwisata, wisata bahari melihat keindahan
bentuk dan warnanya.
3. Penelitian dan pemanfaatan biota perairan
lainnya yang terkandung di dalamnya.
37. • Habitat ikan (makan, pemijahan, pembesaran, dan asuhan)
• Sumber keanekaragaman hayati
• Peran fungsional dalam daur biogeokimiawi global
• Penahan abrasi pantai
• Pariwisata bahari (melihat keindahan bentuk dan warnanya)
• Sumber bahan bioaktif (farmasi dan medikal)
Manfaat terumbu karang
41. Padang lamun selanjutnya
menyaring unsur hara dan
sedimentasi sebelum
membebani terumbu karang
(meningkatkan kualitas air)
Terumbu karang bertindak
sebagai penyangga untuk
memecah tenaga gelombang
sebelum mencapai padang lamun
dan tegakan mangrove
menjaga keutuhan pantai
Mangrove menyaring unsur
hara dan sedimentasi dari
daratan meningkatkan
kualitas air sebelum sampai ke
padang lamun
Keterkaitan
mangrove, padang lamun, dan terumbu karang
42. Perusakan berlanjut mangrove, padang lamun, dan
terumbu karang untuk pembangunan akan menuju
suatu penurunan keanekaragaman hayati,
peningkatan dalam erosi, dan dampak badai.
Itulah sebabnya betapa pentingnya kita melindungi
dan melestarikan apa yang masih ada pada
ekosistem yang terancam untuk memastikan
kesehatan dan kelestarian sumber daya pesisir dan
laut kita tetap terjaga.