Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8 persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain. Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang, perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih dari AS ke kawasan Eropa.
Tantangan Perekonomian dan Sasaran Ekonomi Makro 2020-2024
1. Ke depan, risiko ketidakpastian masih akan mewarnai perkembangan perekonomian
dunia. Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan dunia diperkirakan akan cenderung
stagnan dengan tren melambat, masing-masing diproyeksikan2 sebesar 3,6 dan 3,8
persen per tahun, sepanjang tahun 2020-2024. Harga komoditas internasional ekspor
utama Indonesia diperkirakan juga akan cenderung menurun, di antaranya batu bara dan
minyak kelapa sawit, seiring dengan beralihnya permintaan dunia ke produk yang lain.
Adapun risiko ketidakpastian lainnya yang perlu diantisipasi antara lain perang dagang,
perlambatan ekonomi China, dan tekanan normalisasi kebijakan moneter yang beralih
dari AS ke kawasan Eropa.
TantanganPerekonomiandan
SasaranEkonomiMakro2020-2024
2. 2
Selepas krisis ekonomi 1998, rata-rata
pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya
pada kisaran 5,3 persen per tahun. Bahkan
dalam empat tahun terakhir pertumbuhan
ekonomi Indonesia cenderung stagnan
pada kisaran 5,0 persen. Dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi tersebut, sulit bagi
Indonesia untuk dapat naik kelas menjadi
negara berpendapatan tinggi atau
mengejar ketertinggalan pendapatan per
kapita negara peers.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3. 3
Stagnannya pertumbuhan ekonomi disebabkan
utamanya oleh tingkat produktivitas yang rendah
seiring tidak berjalannya transformasi struktural.
Adapun faktor-faktor yang menjadi penghambat
adalah: (1) regulasi yang tumpang tindih dan
birokrasi yang menghambat; (2) sistem dan
besarnya penerimaan pajak belum cukup memadai;
(3) kualitas infrastruktur yang masih rendah
terutama konektivitas dan energi; (4) rendahnya
kualitas SDM dan produktivitas tenaga kerja; (5)
intermediasi sektor keuangan rendah dan pasar
keuangan yang dangkal; (6) sistem inovasi yang
tidak efektif; (7) keterkaitan hulu-hilir yang lemah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4. 4
Tidak berkembangnya industri pengolahan berdampak
pada kinerja perdagangan internasional Indonesia.
Hingga saat ini, ekspor Indonesia masih didominasi
oleh ekspor komoditas dengan jasa transportasi asing,
tidak berbeda dengan periode 40 tahun yang lalu.
Rasio ekspor terhadap PDB terus menurun dari 41,0
persen pada tahun 2000 menjadi 21 persen pada
tahun 2018. Akibatnya, Indonesia masih mengalami
defisit transaksi berjalan hingga mencapai 3 persen
PDB, sementara beberapa negara peers sudah
mencatatkan surplus. Di tengah kondisi keuangan
global yang ketat, peningkatan defisit transaksi
berjalan menjadi penghambat bagi akselerasi
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5. 5
Saat ini dunia telah memasuki era revolusi industri
4.0. Revolusi tersebut memberikan tantangan dan
peluang bagi perkembangan perekonomian ke depan.
Di satu sisi, digitalisasi, otomatisasi, dan penggunaan
kecerdasan buatan dalam aktivitas ekonomi akan
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam
produksi modern, serta memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi konsumen. Digital teknologi juga
membantu proses pembangunan di berbagai bidang
di antaranya pendidikan melalui distance learning,
pemerintahan melalui e-government, inklusi
keuangan melalui fin-tech, dan pengembangan UMKM
seiring berkembangnya e-commerce.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6. 6
Namun di sisi lain, perkembangan revolusi industri
4.0 berpotensi menyebabkan hilangnya pekerjaan
di dunia. Studi dari Mckinsey memperkirakan 60
persen jabatan pekerjaan di dunia akan
tergantikan oleh otomatisasi. Di Indonesia
diperkirakan 51,8 persen potensi pekerjaan yang
akan hilang. Di samping itu, tumbuhnya berbagai
aktivitas bisnis dan jual beli berbasis online belum
dibarengi dengan upaya pengoptimalan
penerimaan negara serta pengawasan kepatuhan
pajak atas transaksitransaksi tersebut. Hal ini
penting mengingat transaksi digital bersifat lintas
negara.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7. 7
Pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat
meningkat rata-rata 5,4 – 6,03 persen per
tahun dan pertumbuhan PDB per kapita
sebesar 4,0 +/- 1 persen, yang didorong
oleh peningkatan produktivitas, investasi
yang berkelanjutan, perbaikan pasar
tenaga kerja, dan peningkatan kualitas
SDM. Dengan target pertumbuhan ekonomi
tersebut, GNI per kapita (Atlas Method)
diharapkan meningkat menjadi USD5.780
– 6.160 per kapita pada tahun 2024.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8. 8
Selain menjaga pertumbuhan
ekonomi, stabilitas harga tetap
menjadi prioritas. Tingkat inflasi
ditargetkan sebesar 3,0 ± 1 persen
sepanjang 2020 – 2024.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9. 9
Kondisi makro tersebut berdampak pada
peningkatan perbaikan kualitas
pertumbuhan. Tingkat kemiskinan dan
tingkat pengangguran terbuka diharapkan
menurun menjadi 6,5 – 7,0 persen dan 4,0
– 4,6 persen pada tahun 2024. Tingkat
rasio gini menurun menjadi 0,370 – 0,374
pada tahun 2024. Sementara IPM
diharapkan meningkat menjadi 75,54
pada tahun 2024, yang mengindikasikan
perbaikan kualitas sumber daya manusia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10. 10
Untuk dapat mencapai pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dalam lima tahun
ke depan, perbaikan transformasi struktural
menjadi salah satu kunci utama. Perbaikan
transformasi struktural utamanya didorong
oleh revitalisasi industri pengolahan,
dengan tetap mendorong perkembangan
sektor lain melalui modernisasi pertanian,
hilirasi pertambangan, pembangunan
infrastruktur yang berkelanjutan, dan
transformasi sektor jasa.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11. 11
Dari sisi permintaan domestik, konsumsi
masyarakat (rumah tangga dan LNPRT)
diharapkan akan tumbuh rata-rata 5,16 –
5,29 persen per tahun. Peningkatan
konsumsi masyarakat didorong oleh
peningkatan pendapatan masyarat
seiring dengan penciptaan lapangan
kerja yang lebih besar dan lebih baik,
stabilitas harga, dan bantuan sosial
pemerintah yang lebih tepat sasaran.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12. 12
Konsumsi pemerintah akan
tumbuh rata-rata 4,13 – 4,23
persen per tahun didukung oleh
peningkatan belanja pemerintah,
baik pusat maupun transfer ke
daerah, seiring dengan
peningkatan pendapatan negara,
terutama penerimaan perpajakan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13. 13
Ekspansi perekonomian 2020-2024 terutama akan didorong
oleh peningkatan investasi (pembentukan modal tetap
bruto) yang tumbuh 6,88 – 8,11 persen per tahun. Untuk
mencapai target tersebut, investasi swasta (asing maupun
dalam negeri) akan didorong melalui deregulasi prosedur
investasi, sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perizinan,
termasuk meningkatkan EoDB Indonesia dari peringkat 73
pada tahun 2018 menjadi menuju peringkat 40 pada tahun
2024. Peningkatan investasi juga didorong oleh
peningkatan investasi pemerintah, termasuk BUMN,
terutama untuk infrastruktur. Hal ini ditunjukkan dengan
peningkatan stok infrastruktur menjadi 50,0 persen PDB dan
belanja modal menjadi 2,3 – 2,8 persen pada tahun 2024.
Peningkatan investasi akan ditujukan pada peningkatan
produktivitas, yang akan mendorong peningkatan efisiensi
investasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14. 14
Secara keseluruhan, ekspor barang dan jasa
tumbuh rata-rata 6,21 – 7,67 persen per tahun.
Peningkatan ekspor barang tahun 2020-2024
akan didukung oleh revitalisasi industri
pengolahan yang mendorong diversifikasi
produk ekspor nonkomoditas, dan mengurangi
ketergantungan impor. Peningkatan juga akan
didorong oleh peningkatan ekspor jasa,
utamanya jasa perjalanan, melalui
pengembangan sektor pariwisata. Sementara
impor barang dan jasa tumbuh rata 6,42 – 7,42
persen tahun didorong oleh peningkatan
permintaan domestik, terutama investasi.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15. 15
Kinerja perdagangan
internasional yang membaik akan
mendorong penguatan stabilitas
eksternal, yang ditandai dengan
perbaikan defisit transaksi
berjalan menjadi 2,0 – 1,3 persen
PDB dan peningkatan cadangan
devisa menjadi USD161,1 – 184,8
miliar pada tahun 2024.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16. 16
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga
APBN yang sehat dengan tetap
memberikan dorongan stimulus terhadap
perekonomian. Pendapatan negara
ditargetkan meningkat menjadi rata-rata
13,7 – 14,8 persen PDB per tahun,
dengan rasio perpajakan mencapai rata-
rata 11,7 – 12,7 persen PDB per tahun.
Hal ini dicapai melalui perbaikan yang
bersifat berkelanjutan baik dari sisi
administrasi maupun kebijakan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17. 17
Dari sisi administrasi, akan terus dilakukan
pembaruan sistem administrasi perpajakan sebagai
upaya perbaikan basis data perpajakan dan
peningkatan kepatuhan. Dari sisi kebijakan,
pemerintah akan terus melakukan penggalian
potensi penerimaan, antara lain potensi yang
berasal dari aktivitas jasa digital lintas negara dan
ekstensifikasi barang kena cukai. Adapun, kebijakan
ini juga diimbangi dengan peran kebijakan
perpajakan sebagai instrumen pendorong investasi
melalui penyediaan insentif fiskal yang mendukung
aktivitas penciptaan nilai tambah ekonomi (industri
manufaktur, pariwisata, ekonomi kreatif dan digital).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18. 18
Dorongan stimulus terhadap perekonomian
lainnya juga dilakukan dengan penajaman belanja
negara. Total belanja negara akan mencapai rata-
rata 15,8 – 16,8 persen PDB per tahun, dengan
belanja pemerintah pusat mencapai rata-rata 9,9 –
10,3 persen PDB per tahun dan TKDD sebesar 6,0
– 6,5 persen PDB. Defisit akan dijaga di bawah
batas yang diperbolehkan undang-undang menjadi
ratarata (2,2) – (2,0) persen PDB per tahun dengan
keseimbangan primer yang mendekati nol,
sebesar rata-rata (0,3) – (0,2) persen PDB per
tahun. Dengan komposisi tersebut, rasio utang
akan dijaga di bawah 30 persen PDB.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19. 19
Laju inflasi yang rendah dan stabil
diharapkan dapat menjaga daya beli
dan mendorong konsumsi
masyarakat sehingga dapat
mendukung akselerasi pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas.
Pemerintah dan Bank Indonesia
berkomitmen untuk menjaga tren
penurunan laju inflasi rendah dan
stabil dalam jangka menengah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20. 20
kurun waktu 2020-2024, kebijakan
pengendalian inflasi diarahkan untuk: (i)
Meningkatkan produktivitas terutama pasca
panen dan meningkatkan Cadangan Pangan
Pemerintah (CPP); (ii) Menurunkan rata-rata
inflasi dan volatilitasnya pada 10 komoditas
pangan strategis; (iii) Menurunkan disparitas
harga antardaerah dengan rata-rata harga
nasional, serta menurunkan disparitas harga
antarwaktu; (iv) Menjangkar ekspektasi
inflasi dalam sasaran yang ditetapkan; serta
(iv) Meningkatkan kualitas statistik.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21. 21
Sepanjang 2020-2024, nilai tukar
stabil pada tingkat fundamentalnya
untuk menjaga daya saing ekspor. Hal
ini dapat dicapai melalui penerapan
kebijakan moneter pre-emptive dan
ahead the curve oleh bank sentral
serta sinergi kebijakan yang
diarahkan untuk penerapan reformasi
struktural yang mampu meningkatkan
daya saing perekonomian domestik.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22. 22
Pertumbuhan ekonomi di tiap wilayah
diharapkan berjalan beriringan
dengan pertumbuhan ekonomi
nasional. Kebijakan di tiap wilayah
diharapkan dapat selaras dengan
kebijakan di tingkat nasional, dengan
tetap memperhatikan keunggulan
dan permasalahan yang unik dengan
karakteristik wilayah masing-masing.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
23. 23
Dalam kurun waktu lima tahun
kedepan pertumbuhan
ekonomi tidak hanya terpusat
pada jawa dan sumatera.
Wilayah di luar Jawa dan
Sumatera diperkirakan sudah
dapat menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi baru.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
24. 24
Untuk mencapai sasaran pertumbuhan
ekonomi rata-rata 5,4 – 6,0 persen per
tahun, dibutuhkan investasi sebesar
Rp36.595,6 – 37.447,6 triliun sepanjang
tahun 2020-2024. Dari total kebutuhan
tersebut, pemerintah dan BUMN akan
menyumbang masing-masing sebesar
11,6 – 13,8 persen dan 7,6 – 7,9 persen,
sementara sisanya akan dipenuhi oleh
masyarakat atau swasta.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
25. 25
Untuk membiayai kebutuhan
investasi tahun 2020 – 2024,
dibutuhkan upaya pendalaman
pasar keuangan, terutama non
perbankan, peningkatan akses
jasa keuangan (inklusi
keuangan), dan optimalisasi
alternatif pembiayaan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
26. 26
Aspek lain pembangunan ekonomi ke depan
adalah aspek lingkungan. Perubahan iklim
dan menurunnya daya dukung lingkungan
dapat berdampak negatif terhadap
pencapaian target pertumbuhan ekonomi.
Oleh karenanya pembangunan ke depan
harus diarahkan untuk mempertahankan
keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi,
target penurunan dan intensitas emisi serta
kapasitas daya dukung Sumber Daya Alam
dan daya tampung Lingkungan Hidup saat ini
dan di masa yang akan datang.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT