Makalah ini membahas tentang membangkitkan nasionalisme dengan memberantas plagiarisme. Secara singkat, makalah ini menjelaskan pengertian dan jenis-jenis plagiarisme, contoh kasus plagiarisme, dan hubungannya dengan ketahanan nasional. Makalah ini menyimpulkan bahwa plagiarisme dapat berdampak fatal bagi pembangunan ideologi yang mendukung ketahanan nasional.
MAKALAH MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS PLAGIARISM
1. MAKALAH
MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN
NASIONAL DENGAN MEMBERANTAS PLAGIARISM
TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN 3
AHMAD LISCA ABDILLAH ARDIWINATA
2EA21
NPM:10210395
S1 Management Ekonomi
Universitas Gunadarma
2012
2. KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam kami
limpahkan kepada pahlawan revolusi Islam sedunia yaitu Nabi Muhammad SAW. Karena limpahan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang Ketahanan
Nasional berjudul “MEMBANGKITKAN NASIONALISME DAN KETAHANAN NASIONAL
DENGAN MEMBERANTAS PLAGIARISME”.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna melengkapi nilai mata kuliah
Kewarganegaraan yang didasarkan pada penyusunan makalah dikarenakan kewarganegaraan
merupakan mata kuliah soft skill
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
dalam proses penyelesaian Makalah ini, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak.
Semoga makalah ini bermanfaat unuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa lain dan
juga pembaca sebagai acuan agar dapat mengetahui tentang pendidikan kewarganegaraan secara
garis besar pada awalnya. makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu segala saran dan
kritik dari pembaca saya harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Bekasi,
penulis
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 2
3. DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................... 2
Daftar isi ................................................................................................................... 3
Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 4
Bab II Pembahasan………………………………………………………………… 6
2.1 Pengertian Plagiarisme ……………………………………….......................... 6
2.2 Macam-Macam golongan dalam tindakan Plagiarisme ...………………...…. 6
2.3 Hukuman Plagiator………… ……………………………………………...…. 7
2.4 Contoh-Contoh Kasus Plagiarisme yang pernah terjadi …………………...….7
2.5 Hubungan Plagiarisme dengan Ketahanan Nasional ……………………...…. 8
Bab III Penutup......................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9
3.2 Krtitik dan Saran ............................................................................................. 9
Daftar pustaka ......................................................................................................... 10
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 3
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setiap bangsa sudah pasti mempunyai cita-cita yang ingin diwujudkan dalam hidup dan
kehidupan nyata. Namun demikian, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional itu bukan sesuatu
yang mudah diwujudkan karena dalam perjalanannya kearah itu akan muncul energi baik
yang positif maupun negatif yang memaksa suatu bangsa untuk mencari solusi terbaik,
terarah, konsisten, efektif, dan efisien.
Energi positif bisa muncul dari dua situasi kondisi yaitu dalam negeri dan luar negeri.
Kedua situasi kondisi itu akan menjadi motor dan stimulan untuk membangkitkan kesadaran
pada bangsa untuk membangun ketahanan nasional yang holistik dan komprehensif. Di sisi
lain, energi negatif juga akan muncul dari dua situasi kondisi tadi, yang biasanya menjadi
penghambat dan rintangan untuk membangun ketahanan nasional. Energi negatif biasanya
muncul secara parsial tetapi tidak bisa dipungkiri dalam banyak hal merupakan suatu produk
yang tersistem dan terstruktur dengan rapi dalam sistem operasional yang memakan waktu
lama.
Energi positif tersebut diatas dalam banyak wacana biasanya disebut dengan daya dan
upaya penguatan pembangunan suatu bangsa dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya. Sementara itu, energi negatif cenderung untuk menghambat dengan tujuan akhir
melemahkan bahkan menghancurkan suatu bangsa.
Kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan sebuah bangsa melemahkan dan atau
menghancurkan setiap tantangan, ancaman, rintangan dan gangguan itulah yang yang disebut
dengan Ketahanan Nasional. Salah satunya adalah masalah utama yang akan kita bahas
berkaitan dengan masuknya Era Globalisasi sekarang ini.
Era Globalisasi sekarang sudah sangat mempermudah kita dalam melaksanakan sesuatu,
kita bisa mempersingkat waktu kerja dan membuat waktu kerja menjadi lebih efisien,bukan
hanya membantu dalam pelaksanaan atau proses kerja saja, bahkan teknologi sudah
membantu hingga komunikasi, transportasi bahkan hingga berbagi informasi.
Di zaman modern seperti sekarang sangat mudah orang berbagi informasi, bisa berbagi
berita, video, lagu, gambar bahkan Film. Sayangnya kemajuan teknologi seperti ini bukan
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 4
5. membuat bangsa kita semakin maju malah membuat kita semakin terpuruk.
Dengan mudahnya berbagi informasi pada saat ini membuat pemuda-pemuda di
Indonesia mudah mendapatkan data dari luar negeri, baik berupa Ilmu ataupun pelajaran
hingga ke Seni yang sarat akan kreatifitas anak muda luar negeri, melihat banyaknya
informasi yang tersedia membuat masyarakat berpikir untuk meniru bahkan mengambil
keuntungan dari kreatifitas dan ide-ide brilliant pemuda-pemuda luar negeri, disaat inilah kita
sangat membutuhkan Ketahanan Nasional dalam menyikapi hal ini.
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 5
6. BAB II
PEMBAHASAN
Berhubung akan vital nya masalah ini maka akan saya jelaskan secara garis besar
gambaran apa itu plagiarisme, penyebabnya dan efeknya pada generasi muda dan bagaimana
dengan ketahanan nasional kita bisa menyikapinya.
2.1 Pengertian Plagiarisme (Plagiat)
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat
sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain.
Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan
dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
2.2 Macam-Macam Golongan dalam tindakan Plagiarisme
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo
dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme :
Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-
usulnya
Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya,
dan
Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan
pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas (misalnya
dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda) bahwa teks tersebut
diambil persis dari tulisan lain
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 6
7. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang sumbernya
Yang tidak tergolong plagiarisme:
menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan
memberikan sumber jelas.
mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian
kutipan dan menuliskan sumbernya.
2.3 Hukuman Plagiator
PLAGIARISME merupakan pelanggaran terberat dalam dunia intelektual yang
berlandaskan pada objektivitas, orisinalitas, dan kejujuran akademik.
Guru besar Fakultas Pertanian Unila, Sutopo Ghani Nugroho, menyatakan, "Kalau
diumpamakan plagiarisme itu sama halnya seperti koruptor yang merupakan pelanggaran
terberat dalam dunia birokrasi sehingga sangat layak untuk dijatuhi hukuman terberat, yakni
penghapusan haknya sebagai dosen," kata Topo, sapaan Sutopo Ghani Nugroho.
Artinya, bukan hanya status pegawai negeri sipil (Jika ia seorang Pegawai Negeri) saja
yang hilang, melainkan juga haknya sebagai tenaga pendidik menurut etika akademik sudah
tidak layak lagi diberikan, terlebih jika sanksi pemecatan sudah dijatuhkan.
Dengan adanya sanksi tegas diharapkan praktek paling tercela tidak akan terulang lagi
pada periode mendatang, terutama dalam proses pencalonan guru besar, jabatan akademik
tertinggi di perguruan tinggi.
"Seharusnya praktek plagiarisme di kalangan kampus tidak boleh terjadi, karena semua
orang tahu bahwa contek-mencontek dalam tradisi intelektual merupakan hal yang sangat
dilarang keras dan merupakan tindakan tak terpuji," ujar Direktur Pascasarjana UIN Sunan.
Munculnya praktek plagiarisme di dunia kampus, kata dia, menunjukkan betapa gejala
ketidak jujuran telah berkembang begitu masif di masyarakat. “Saya lebih prihatin karena
ketidakjujuran juga ternyata sudah melanda kaum intelektual,” katanya.
2.4 Contoh-Contoh kasus Plagiarism yang pernah terjadi
Helen Keller dituduh pada 1892 menjiplak cerita pendek The Frost King dari karya
Margaret T. Canby The Frost Fairies. Ia diadili di depan Perkins Institute for the Blind,
dan dibebaskan dengan selisih satu suara. Ia menjadi paranoid akan plagiarisme sejak itu
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 7
8. dan khawatir bahwa ia telah membaca The Frost Fairies namun kemudian
melupakannya.
Alex Haley dituntut oleh Harold Courlander karena sebagian novelnya Roots dituduh
meniru novel Courlander The African.
Dan Brown, penulis The Da Vinci Code, telah dituduh dan dituntut karena melakukan
plagiarisme dua kali.
Novel pertama Kaavya Viswanathan How Opal Mehta Got Kissed, Got Wild and Got a
Life, dilaporkan mengandung jiplakan dari setidaknya 5 novel lain. Semua bukunya
ditarik dari peredaran, kontraknya dengan Little, Brown, and Co. ditarik, dan sebuah
kontrak film dengan Dreamworks SKG dibatalkan.
2.5 Hubungan Plagiarisme dengan Ketahanan Nasional
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung
kehidupan, yaitu:
I. Aspek alamiah (Statis)
a. Geografi
b.Kependudukan
c. Sumber kekayaan alam
II. Aspek sosial (Dinamis)
a. Ideologi
b.Politik
c. Ekonomi
d.Sosial budaya
e. Ketahanan keamanan
Seperti yang kita lihat pada aspek aspek yang mendukung kehidupan, baik aspek
alamiah maupun aspek sosial semua memiliki kesamaan, semuanya termasuk dasar dasar
penting pada ilmu pendidikan hampir di semua jurusan
Yang paling penting harus digaris bawahi ialah pada Aspek Sosial (Dinamis), terlihat jelas
sekali point utama dan yang paling pertama dikeluarkan ialah Ideologi. Ideologi merupakan
salah satu point utama (dan yang paling penting). Karena itu akan sangat berpengaruh fatal
jika Ideologi atau gagasan itu tersendiri merupakan Plagiarism dari gagasan orang lain,
berdampak semakin fatal.
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 8
9. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Plagiarisme adalah sebuah tindakan yang sangat dilarang, khususnya di dunia cendikiawan.
Plagiarisme adalah sebuah dosa besar, dan termasuk yang memiliki sanksi yang sangat parah
jika terjadi khususnya dikalangan para dosen maupun pengajar pada tingkat apa pun, karena
telah mencoreng nama dunia pendidikan.
Dalam membangun Ketahanan Nasional juga bangsa Indonesia diperlukan berbagai
Aspek,khususnya Ideologi. Aspek Ideologi seperti ini dapat berakibat fatal jika ternyata suda
tercemar plagiarisme, baik dari gagasan awal nya maupun pelaksanaannya.
3.2 Saran Dan Kritik
Banyak orang yang tidak menyadari betapa fatalnya akibat perbuatan mereka dalam hal
plagiarism karena kurangnya pengetahuan tentang itu, ada baiknya dari jenjang sekolah yang
paling dasar (Sekolah Dasar) sudah diberikan pengertian dan penjelasan tentang bahayanya
Plagiarisme sehingga siswa juga masyarakat sadar dan menjauhi perbuatan ini.
Sebaiknya diajukan undang-undang yang berkaitan dengan Plagiarisme ini sendiri, bukan
hanya dalam masalah literature, juga masalah karya seni (mulai dari gambar/lukisan, Buku
Literatur/Novel, musisi dalam musiknya hingga dunia Per film an) sehingga para pelaku
Plagiarisme kapok dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, sehingga masyarakat akan
lebih kreatif dan menciptakan hal baru dibandingkan dengan melakukan tindakan plagiarism.
Harusnya dibuat yayasan untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan undang-undang
Plagiarisme itu sendiri, juga menerima laporan dari masyarakat akan sebuah tindakan
Plagiarisme dan memberikan penilaian akan benar tidaknya laporan tersebut, sehingga jika
benar dapat membantu Pihak pelapor menuntut Pihak Plagiarisme melalui hokum yang berlaku.
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 9
10. DAFTAR PUSTAKA
1. Draft 3,(2011) Pak Siswaluyo, tentang Ketahanan Nasional, Pendidikan Kewarganegaraan.
2. KBBI, 1997: 775
3. Utorodewo, Felicia, dkk. 2007. "Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah".
Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
4. Irving Hexham (2005). "Academic Plagiarism Defined".
5. Pamela Samuelson (August 1994). "Self-plagiarism or fair use?". Communications of the
ACM 27 (8).
6. "ACM Policy and Procedures on Plagiarism". 1 Oktober 2006.
7. Ralph Blumenthal (September 21). "Repeat Accusations of Plagiarism Taint Prolific
Biographer". The New York Times.
8. Ralph Blumenthal (September 26). "Familiarity Stops the Presses". The New York Times.
9. David D. Kirkpatrick (January 5). "2 Say Stephen Ambrose, Popular Historian, Copied
Passages". The New York Times.
10. David D. Kirkpatrick (January 11). "As Historian's Fame Grows, So Do Questions on
Methods". The New York Times.
11. Doris Kearns Goodwin, Liar. First she plagiarized. Then she claimed it wasn't
plagiarism. By Timothy Noah
Jan. 22, 2002
12. Historians Rewrite History: The campaign to exonerate Doris Goodwin. By Timothy Noah.
13. How the Goodwin Story Developed en:George Mason University's History News Network
14. A case of plagiarism: Dǎnuţ Marcu Denis Bouyssou1, Silvano Martello, Frank Plastria
15. Ward's research shoddy by Casey Freeman, Colorado Daily(May 16, 2006).
16. "Panel recommends firing Colo. professor". AP (June 13, 2006). Diakses pada 14 Juni
2006.
17. CU to Ernesto Vigil, 17 April 2006, http://www.khow.com/pages/img/cs-
churchill%20copy.gif
18. Sara Burnett. "CU reviewing new charges leveled against Churchill". Rocky Mountain News
(May 11, 2006). Diakses pada 20 Mei 2006.
19. Melissa Drosjack (December 8). "Jimmy Carter Fires Back at Longtime Aide Over
Book". Fox News.
20. Walter Kendrick (August 30). "Her Hands Were a Bridge to the World". The New York
Times.
21. Helen Keller (1903). "The Story of My Life".
22. Esther B. Fein (March 3). "Book Notes". The New York Times.
23. Report in The Scotsman
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 10
11. 24. Maev Kennedy, In a packed high court, a new twist in The Da Vinci Code begins to
unfold, The Guardian, 28 February 2006
25. Publish and be damned if you don't sell more, The Birmingham Post, 10 March 2006
26. Da Vinci trial pits history against art, The Observer, 26 February 2006
27. Court rejects Da Vinci copy claim, BBC News, 7 April 2006
28. "Student’s Novel Faces Plagiarism Controversy", David Zhou,, The Harvard Crimson, April
23, 2006
29. "For new author, a difficult opening chapter", Vicki Hyman, The Star-Ledger, April
25, 2006.
30. "Author McCafferty talks shop with Brick's Lit Chicks", Colleen Lutolf, Brick Township
Bulletin, May 18, 2006.
31. http://ebookbrowse.com/28972-plagiarisme-pelanggaran-terberat-dunia-intelektual-pdf-
d331285514
Makalah Membangkitkan Nasionalisme Dengan Memberantas Plagiarisme Page 11