SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  20
BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
ELECTRICAL
PEMELIHARAAN DAN
PENGGANTIAN
BATERAI
OTO.KR05.001.01
MODUL 3 DARI 3
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Prosedur Pemeliharaan dan Penggantian Baterai 7
• Keselamatan 7
• Daftar Istilah 17
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)OTO.KR05.001.01
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 2/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 1
Pendahuluan
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah
pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang
diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 3/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Isi Modul
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek
kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 4/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 5/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 6/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Hasil Pelatihan
Pelatih akan mampu mendemonstrasikan prosedur untuk menservis dan mengganti
baterai otomotif, termasuk :
• Melaksanakan prosedur servis rutin tentang baterai otomotif
• Melepaskan dan memasang kembali beterai tanpa kehilangan memori elektrik
atau tanpa merusak kendaraan
• Menghubungkan pengisi batere yang tersedia penuh dan menentukan arus
pengisian yang sesuai
• Menggunakan jemper lead untuk menghidupkan kendaraan
Pengenalan
Kendaraan modern dilengkapi dengan rangkaian komponen elektronik.
Menghubungkan jemper lead atau pengisi baterai yang tidak benar dapat
menyebabkan kerusakan yang parah pada komponen-komponen dan dapat
menyebabkan kerusakan fisik.
Modul ini akan membantu anda mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan prosedur servis secara aman di tempat kerja.
Prasyarat
Sebelum memulai modil ini, anda harus sudah menyelesaikan modul berikut ini :
• OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• OTO.KR01.017.01 - Kesehatan dan Keamanan/Keselamatan kerja Industri
Otomotif
• OTO.KR05.001.01- Konstruksi dan Operasi Baterai
• OTO.KR05.001.02 - Battery testing
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 7/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Keselamatan Kerja
Umum
OTO.KR01.016.01 - Kesehatan dan Keselamatan kerja memberikan gambaran
tentang ketrampilan dan pengetahuan yang berkaitan dengan keselamatan dalam
lingkungan transportasi. Informasi ini tersedia.
Bacalah dan ikutilah saran-saran mereka ketika mencoba modul ini.
Pribadi
Ikuti tindakan pencegahan seperti yang dimuat dalam OTO.KR01.017.01
Rangkumannya adalah :
• Kesehatan dan Keamanan/Keselamatan kerja Industri Otomotif
• Pencegahan Kecelakaan
• Perlengkapan Pemadam Kebakaran
• Indentifikasi peralatan manual dan elektrik
• Penggunaan dan pemeliharaan peralatan manual dan elektrik
Pakaian dan perlengkapan pelindung termasuk kacamata pengaman harus dipakai
ketika bekerja dengan atau sekitar baterai dan cairan baterai.
Perlengakan cuci mata dan perlengkapan pembilasan (flushing) harus tersedia.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 8/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Bagian - 2
Prosedur Pemeliharaan dan Penggantian Baterai
Keselamatan
Ketika mengerjakan baterai anda harus mengamati peringatan keamanan :
1. Hindari kontak dengan elektrolit beterai, memakai baju pelindung ketika
mengerjakan baterai dan selalu memakai pelindung mata ketika mengisi baterai.
2. Baterai adalah berat, gunakan prosedur yang benar ketika mengangkat.
Gunakan tali pembawa (carry strap).
3. Baterai menghasilkan gas hidrogen ketika sedang diisi, gas ini sangat eksplosif
sehingga hidari jauh-jauh jilatan atau percikan api dari baterai.
4. Lepaskan cincin, gelang dan kalung.
Catatan :
Percikan api dapat dihasilkan oleh hubungan pendek dari terminal atau kabel-
kabel baterai atau pelepasan pengisi baterai ketika menghidupkan.
1. Prosedur Servis
Perawatan dan pemeliharaan Baterai
• Jaga baterai tetap bersih dan kering
• Gunakan kain perca dan air untuk membersihkan baterai bila diperlukan
• Periksa terminal-terminal baterai dan sambungan agar tetap bersih dan kencang
• Gunakan larutan bikarbonat dari soda dan air untuk melepaskan tumpukan korosi
pada terminal baterai, atau tuangkan air panas diatas korosi. Bersihkan
sambungan-sambungan dengan alat pembersih terminal baterai.
• Penuhi baterai pada level yang tepat dengan air sulingan
• Pastikan baterai naik secara benar. Vibrasi yang berlibatkan akan
memperpendek umur baterai dengan goncangan bahan aktif dari plat.
• Jangan mengisi baterai berlebihan. Ini juga akan mengurangi umur baterai umur
baterai. Tanda baterai yang yang terisi berlebihan ditunjukkan oleh kebutuhan
tetap untuk mengisi penuh level elektrolit dari baterai.
Periksa :
• retakan-retakan
• terminal yang rusak, hilang atau kotor
• level elektrolit yang tepat dan beberapa pengotoran
• keadaan pengisian, tentukan dengan menggunakan perlengkapan tes baterai.
Level Elektrolit
Beberapa baterai memiliki kotak plastik yang terang dan anda dapat melihat levelnya
melalui plastik tersebut. Isi penuh dengan air sulingan bila levelnya rendah.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 9/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Gambar 1. Level Elektrolit
Bila sebuah baterai memiliki kotak berwarna, level elektrolit biasanya diperiksa
dengan melepaskan tutupnya dan melihat kedalam masing-masing sel. Elektrolit
harus dipaskan hingga cincin plastik pemisah (split plastik ring) yang menuju plat dari
tutupnya.
Gambar 2. Level Elektrolit
2. Melepaskan Baterai
Sebelum melepaskan baterai untuk tujuan mengisi atau mengganti dan sebagainya,
ada beberapa faktor yang harus anda perhatikan :
1. Kendaraan mungkin dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat
berbunyi kapanpun baterai tidak tersambung.
Ini masukkan dalam sistem alarm untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri
mendobrak kendaraan, alarm mulai berbunyi, kemudian pencuri itu melepaskan
sambungan baterai sehingga mematikan alarm.
Sistem alarm mencapai ini dengan suplai tenaga terpisah. Ia juga memiliki kabel
yang peka yang dihubungkan dengan baterai. Ketika kabel ini mendeteksi tidak
ada voltase (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan suplai tenaganya
memberika tenaga pada sirene.
2. Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang melepaskan memorinya
bila beterai tidak tersambung.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 10/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Caranya bahwa bila baterai dihubungkan kembali, stasiun pre-set perlu dipasang
kembali. Memasang kembali stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan
waktu dan pekerjaan yang sulit, walaupun tidak kedengaran seperti pekerjaan
besar.
3. Beberapa radio terpasang rangkaian Alat Anti Pencuri dan juga melepaskan
memori pre-set mereka.
Pemindahan suplai baterai ke radio (sebagai contoh : pencuri melepaskan radio
dan memotong kabelnya atau kemungkinan lain anda tukang yang memperbaiki,
melepaskan sambungan baterai) direspon oleh rangkaian dalam radio dan radio
masuk dalam mode (cara) dengan jalan mana ia tidak akan berguna hingga kode
rahasia dimasukkan kembali ke dalam radio.
Nomor kodenya harus diketahui oleh pemilik, bila tidak ia hanya dapat diperoleh
oleh suplier kendaraan setelah mereka yakin akan bukti kepemilikan.
4. Kehilangan memori elektronik pada kendaraan modern yang menggunakan
manajemen mesin elektrolik dan menggunakan transmisi otomatis yang terkontrol
secara elektronik akan berarti bahwa memori harus relevan. Untuk memperbaiki
memori pada kendaraan ini selalu berpedoman pada pedoman dari pabrik.
Solusi
Solusi terhadap problema diatas adalah sambungan dari sumbu tenaga pada kabel
sebelum pemutusan sambungan baterai.
Sumber tenaga yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer dalan
kendaraan tanpa menimbulkan bahaya, kadangkala disebut otak memori (memori
minder).
Suplai tenaga relatif kecil dan murah dan didesain untuk diisi pada sumber api untuk
rokok (atau dihubungkan dalam sistem rangkaian kabel melalui jepitan (clip).
Prosedur untuk menggunakan baterai pendukung ini adalah pertama untuk
menentukan bila sumber api untuk rokok mengurangi tenaga baterai atau bila kunci
pengapian dalam posisi “aksesori”.
Secara sederhana , coba sumber api untuk rokok dengan kunci penutup terlebih
dahulu, dan bila ia tidak bekerja cobalah dalam posisi “aksesori”.
Catatan : Tidak dalam posisi pengapian
Ketika Anda menentukan cara yang mana sumber api rokok diberikan (baterai atau
aksesori) anda perlu memastikan seluruh rangkaian dalam posisi ditutup (turned off).
Lalu masukkan “baterai pendukung” (putar kunci pada posisi hidup pada “aksesori”
bila aksesori sumber api diberikan) dan lepaskan sambungan baterai.
Catatan :
• Jangan menggunakan “otak memori” pada kendaraan yang dipasang dengan
sistem pengendalian keselamatan karena sistem ini akan tetap ada.
Kecelakaan dapat dengan mudah terjadi, sebagai contoh, kantung udara tiba-
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 11/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
tiba dapat mengembung saat anda bekerja pada kabel dan aksesori batang
setir.
• Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung.
Ketika memasang kembali baterai, pastikan berada penuh dan disambung secara
betul sebelum melepaskan “baterai pendukung”.
Ingatlah poin-poin berikut ini ketika melepas dan memasang baterai :
(a) Lepaskan terminal negatif dahulu
(b) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul
atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya
atau baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.
Gambar 3. Melepas terminal baterai
(c) Baterai itu berat. Pegangan untuk mengangkat baterai akan membuat pekerjaan
lebih mudah.
(d) Ketika memasang baterai, pastikan baterai duduk pada tempatnya (tray).
(e) Klem penekan baterai tidak harus diikat terlalu kuat, wadahnya dapat retak atau
berubah bentuk.
Gambar 4. Klem penekan baterai
(f) Terakhir periksa bahwa terminal baterai bersih dan paskan terminal negatifnya.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 12/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
3. Pengisian Baterai
Gambar 5. Pengisian baterai
Baterai dapat diisi kembali menggunakan salah satu dari jenis pengisi berikut ini :
a. Pengisi arus konstan
b. Pengisi tegangan konstan
Pengisi Tegangan Konstan
Pengisi tegangan konstan didesain untuk menjaga tegangan pengisian yang tetap.
Bila pengisi ini dihubungkan ke baterai flat ia akan mensuplai output maksimum,
ketika keadaan pengisian baterai naik, output pengisi turun.
Tegangan konstan biasanya memiliki arus pengisian rendah.
Pengisi Arus Konstan
Ini jenis pengisi yang paling umum digunakan, didesain untuk mensuplai dan
memelihara jumlah arus yang telah ditentukan pada baterai. Pada kenyataannya,
ketika keadaan pengisian baterai naik, kecepatan pengisian arus turun.
Bila menggunakan pengisi ini lebih bijaksana mengisi baterai pada kecepatan arus
yang kecil selama periode waktu yang lama daripada kecepatan arus yang tinggi
selama periode waktu yang pendek. Membuat baterai pada jumlah aliran arus yang
besar dapat menyebabkan panas yang berlebihan yang dapat mengoksidasi plat
positif atau mungkin menyebabkan plat tersebut melengkung.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 13/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Menghubungkan Pengisi
1. Sebelum mengisi kembali baterai terminal positif dan negatifnya harus dilepas
dari baterai .
2. Sebelum menghubungkan pengisi baterai anda harus berada pada area yang
ventilasinya baik, bebas dari kemungkinan percikan api atau nyala terbuka.
Gambar 6. Area kerja harus berventilasi baik
3. Bila baterai memiliki logam yang aman anda tak perlu melepaskan sumbat lobang
ketika mengisi.
Bila baterai tidak memiliki lobang yang aman, lepaskan sumbat lobang untuk
membiarkan gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian kembali untuk
membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai.
4. Pengisi jangan dihidupkan ketika menghubungkan atau memutuskan pengisi dari
baterai, ini dapat menyebabkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen
yang ada dalam baterai.
5. Hubungkan kepala pengisi. Kepala positif pengisi untuk terminal positif baterai.
Kepala negatif pengisi untuk terminal negatif baterai. Pilihlah voltage/arus yang
diinginkan untuk menghidupkan pengisi.
6. Bila anda yakin segala sesuatu adalah benar hidupkan pengisi baterai dan
periksa pembacaan arus untuk melihat apakah sudah betul.
7. Jagalah secara tetap baterai (dalam interval 30 menit), periksa bahwa besar arus
adalah benar dan periksa bahwa baterai tidak sedang mendidih.
Seandainya problem muncul, matikan pengisi dengan menggunakan tombol
(switch), jangan mencoba memutuskan timah pengisi.
Bila pengisi baterai dihubungkan pada baterai kendaraan sementara baterai masih
dihubungkan pada sistem elektrik kendaraan, maka dimungkinkan terjadi tegangan
sementara atau gelombang arus.
Oleh karena itu baterai harus diputuskan secara sempurna sebelum pengisian.
Catatan :
Terminal positif dan negatif harus dilepas.
Tidak ada kabel ke baterai yang harus diputuskan atau dihubungkan sementara
penyalaan terjadi atau mesin hidup.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 14/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Kecepatan Pengisian Baterai
Ada banyak cara untuk menentukan kecepatan pengisian batera.
Pengisian Cepat
Arus pengisian tinggi (20-50 Ampere) untuk periode waktu yang pendek digunakan
kadang-kadang. Ini tidak disarankan karena pengisian yang berlebih dan merusak
pada bahan plat.
Akan tetapi, metode berikut ini adalah “teraman” untuk kebanyakan baterai, dengan
pengecualian pada baterai sepeda motor (motor cycle).
(Baterai sepeda motor memerlukan kecepatan pengisian yang kecil disebabkan
ukuran yang lebih kecil).
Tentukan “Jumlah plat per sel” dalam baterai. Anda dapat memperoleh informasi ini
dari sticke pada baterai atau menggunakan “Diagram Spesifikasi Baterai ” (Battery
Spesification Chart)”.
Catatan :
Baterai dalam menggunakan arus dapat memiliki jumlah plat yang sama atau
tidak sama.
Berikut adalah satu metode memilih kecepatan pengisian yang lamban untuk baterai.
Untuk menghitung kecepatan pengisian yang aman, setel pengisi pada kecepatan 1
Ampere tiap plat positif dalam satu sel.
Sebagai Contoh
No. Plat / Sel Plat Negatif Plat Positif Kecepatan Pengisian
9 5 4 4 Ampere
11 6 5 5 Ampere
Metode lain untuk menseleksi kecepatan pengisian adalah dengan menggunakan
kecepatan Ampere/jam.
Gunakan katalog/data pabrik baterai untuk kecepatan ampere jam (A.H).
Gunakan rumus :
Kecepatan ampere jam = Arus pengisian
Jam yang diisi
Contoh 100 AH = 5 Ampere
20 jam
atau 100 AH = 10 Ampere
10 jam
Metode yang lebih jauh untuk menentukan “kecepatan pengisian” melibatkan
penggunaan penyetelan arus sebesar 1% kecepatan C.C.A baterai.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 15/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Ketika memutuskan setelah pengisian selesai, putuskan atau matikan dulu
persediaan tenaga dalam baterai, kemudian lepaskan kepala pengisi baterai dari
baterai.
Untuk menentukan bila baterai diisi gunakan perlengkapan tes baterai.
Pelepasan kepala pengisi baterai pada saat pengisi masih hidup dapat
mengakibatkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang dihasilkan
ketika pengisian baterai.
4. Jump Starting Kendaraan
Melakukan “jump starting“ kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila
mungkin dihindari.
Lebih aman melepaskan baterai flat dan memasangnya dengan baterai yang telah
diisi untuk menghidupkan kendaraan.
Bila anda sedang melakukan jump start kendaraan dengan komponen elektronik,
perlu menggunakan pelindung gelombang.
Ini tercapai melalui penggunaan salah satu dari serangkaian jumper lead. Yang
memasukkan beban kosong atau jumper lead normal dengan bantuan penjagaan
gelombang eksternal.
Jumper lead dengan beban kosong mungkin metode yang paling aman, karena
setiap kali anda melakukan jump start kendaraan secara otomatis dengan
menggunakan proteksi, padahal dengan penjagaan gelombang eksternal anda perlu
menghubungkan secara terpisah alat tersebut sebelum melakukan jump start.
Bila menggunakan alat pelindung penjagaan gelombang eksternal, alat tersebut
harus dihubungkan melewati baterai kendaraan sebelum penjagaan gelombang ini
dihubungkan padanya. Setelah kendaraan itu dihidupkan (dan diberikan waktu
singkat untuk membangkitkan tegangan sistem kendaraan), jumper lead dilepaskan
terlebih dahulu dilepas sebelum penjagaan gelombang diputuskan.
Ingat :
Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada perlengkapan ada peraturan
keselamatan yang harus diikuti bila menggunakan baterai boster (booster batteries).
Peraturan tersebut adalah :
1. Pastikan kedua baterai pada tegangan yang sama
2. Pastikan sumbat pengisi dilepas dari kedua baterai
3. Selalu menutup lubang baterai dengan kain perca yang bersih
4. Pastikan kendaraan dalam netral atau berhenti
5. Pastikan rem tangan dalam keadaan bekerja
6. Jangan pakai cincin atau jam tangan
7. Selalu menghubungkan jump lead dengan cara yang betul
8. Selalu melepas jumpee lead dengan cara yang betul
9. Jangan biarkan jumper lead jatuh masuk kedalam kipas angin mesin
10. Indentifikasi kendaraan yang dipasang dengan S.R.S
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 16/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Prosedur untuk melakukan Jump Start
Langkah 1. Lepaskan kap pengisi dan tutup
Lepaskan kap pengisi dari kedua baterai dan tutup lubang sel dengan kain perca
bersih. (Ini akan mencegah gas kimia dari kontak dengan percikan api).
Langkah 2. Hubungkan jumper lead
Kenali beberapa terminal baterai (terminal positif lebih besar ukurannya dan biasanya
diberi tanda (+). Terminal tersebut juga ditandai warna merah. Terminal negatif lebih
kecil dan biasanya ditandai (-). Terminal ini juga ditandai warna biru, hijau atau
hitam).
Sekarang hubungkan satu ujung jemper lead positif pada terminal positif dari baterai
boster.
Kemudian hubungkan ujung yang lain dari jumper lead positif pada terminal positif
dari baterai mesin.
Berikutnya hubungkan satu ujung jumper lead, negatif (timah hitam) pada terminal
negatif dari baterai boster.
Terakhir klemkan ujung yang lain dari jumper lead negatif pada posisi ground yang
sesuai pada mesin kendaraan.
Hubungan terakhir dipasang pada ground pada mesin daripada baterai itu sendiri.
Hubungan ke ground mencegah percikan api dan kemungkinan ledakan gas-gas
baterai.
Bila memasang hubungan ground pada mesin jangan pompa bahan bakar, tempat
pembakaran atau karburator !! Hubungan pada blok mesin lebih aman.
Gambar 7. Jumper starting kendaraan yang diground negatif
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 17/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Langkah 3. Menghidupkan mesin
Sekarang kendaraan siap dihidupkan, namun pertama-tama periksalah untuk melihat
bahwa jumper lead tak akan tersangkut dalam kipas pendingin atau bagian bergerak
lain.
Hidupkan kendaraan. Setelah kendaraan hidup, biarkan kendaraan hidup untuk
sementara (5-10 menit), sebelum memutuskan jumper lead.
Ini memberikan sistem kelistrikan kendaraan kesempatan untuk muncul pada
tegangan stabil.
Bila memutuskan jamper lead, anda terlebih dahulu lepaskan lead dari baterai.
Dengan cara demikian kenaikan tegangan (sementara) yang dihasilkan ketika baterai
diputuskan dapat “diserap “ oleh beban kosong (kapasitor) yang adal dalam sirkuit.
Langkah 4. Melepaskan jumper lead
Lepaskan lead dalam urutan terbalik.
• Hubungan Ground Mesin
Pasang kap pengisi baterai dan bersihkan elektrolit yang tertumpah dengan
menggunakan air bersih.
Catatan :
Beberapa pabrik kendaraan menyatakan tidak melakukan jump start kendaraan
mereka dalam hal merusak terhadap komponen elektrik/elektronik. Mengaculah
pada bukan pegangan pabrik tentang prosedur yang benar untuk menghidupkan
kendaraan dengan baterai flat.
Kendaraan Yang Diground Positif
Beberapa kendaraan pada awalnya terminal baterai positif yang digroundkan.
Kendaraan ini masih dapat dilakukan jump start dengan negatif konvensional pada
kendaraan dengan cara berikut ini :
1. Hubungkan jumper lead negatif dengan terminal negatif dari baterai yang diisi.
2. Hubungkan ujung jumper lead negatif yang lainnya dengan terminal negatif dari
baterai flat.
3. Jumper lead positif dihubungkan pada terminal positif dari baterai yang diisi.
4. Ujung jumper lead positif yang lainnya dihubungkan pada ground yang baik pada
mesin kendaraan yang lain.
Sekarang :
Hidupkan mobil dengan baterai yang diisi dan jelaskan secara cepat.
Coba hidupkan kendaraan.
Ketika memulainya jaga mesin tetap berjalan dan putuskan jumper lead dalam urutan
sambungan kebalikannya, yakni mulai pada langkah 4 kemudian 3, 2 dan akhirnya 1.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 18/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Daftar Istilah
Aksessori
Fitting ekstra pada kendaraan seperti radio, lampu, tanda bahaya. Komponen yang
beroperasi tanpa pengapian yang dinyalakan.
Asam Baterai
Periksa asam sulfur.
Pengisi Baterai
Item perlengkapan bengkel untuk memperbaharui energi baterai dengan melewatkan
arus melaluinya dalam arah kebalikan.
Capasitor
Komponen elektrik yang mampu menyimpan muatan listrik. Juga disebut kondensor.
Komponen
Bagian dari sistem keseluruhan. Baterai adalah bagian komponen dari sistem elektrik.
Komputer
Unit kontrol dengan komponen elektronik. Sering disebut ECU (Electronic Control
Unit).
Air Sulingan
Air yang dimurnikan untuk penggunaan pada baterai.
Distorsi
Perubahan bentuk
Elektrolit
Elektrolit adalah cairan asam sulfur yang ditambah air dalam baterai otomotif.
Elektrolit berisi kera-kera 35% asam sulfur sisanya adalah air.
Gas Hidrogen
Gas tanpa bau, tanpa rasa (bersifat eksplosif)
Oksidasi
Kombinasi secara kimia dengan oksigen
Safety Restraint Systems (S.R.S)
Alat pengaman pada kendaraan - tabung udara, tali yang dipasang peluru.
Asam Sulfur
Asam yang tinggi dan cairan korosif
Periksa asam baterai, elektrolit.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 19/18
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical
Sentakan
Bergerak secara tiba-tiba dan penuh kekuatan
Tegangan Sementara
Tegangan yang ada untuk periode waktu yang pendek (misal: milidetik) yang dapat
mencapai tingkat tegangan yang tinggi (ribuan volt). Diciptakan bila sirkuit tertentu
(induktif) dihubungkan/diputuskan. Dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada
komponen tertentu.
Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01
Buku Informasi 20/18

Contenu connexe

Tendances

50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Eko Supriyadi
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)Eko Supriyadi
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Eko Supriyadi
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 

Tendances (20)

50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 011-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-2-i (1)
 
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-1-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-5-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
30 001-2-pelatihan cbt otomotif power train (3)
 
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
05 001-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-11-i (1)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-14-i (1)
 
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-2-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 002-7-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
Pelatihan cbt otomotif 10 001-17-i (1)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-2-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 

Similaire à BATTERY_CARE

20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)Eko Supriyadi
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)Eko Supriyadi
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)Eko Supriyadi
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)Eko Supriyadi
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)Eko Supriyadi
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)Eko Supriyadi
 

Similaire à BATTERY_CARE (12)

20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 010-2-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
40 001-1-pelatihan cbt otomotif chasis (1)
 
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 014-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-4-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 011-1-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-4-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
20 017-7-pelatihan cbt otomotif engine (1)
 
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
50 002-1-pelatihan cbt otomotif electrical (2)
 
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
40 014-1-pelatihan cbt otomotif chasis (3)
 
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-5-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
20 017-2-pelatihan cbt otomotif engine (3)
 
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
50 011-3-pelatihan cbt otomotif electrical (3)
 

Plus de Eko Supriyadi

Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabEko Supriyadi
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Eko Supriyadi
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomEko Supriyadi
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinanEko Supriyadi
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaEko Supriyadi
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didikEko Supriyadi
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaEko Supriyadi
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hotsEko Supriyadi
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Eko Supriyadi
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifikEko Supriyadi
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Eko Supriyadi
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Eko Supriyadi
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Eko Supriyadi
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdEko Supriyadi
 

Plus de Eko Supriyadi (20)

Metode pembelajaran
Metode pembelajaranMetode pembelajaran
Metode pembelajaran
 
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa ArabKamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
Kamus Bergambar Bahasa Indonesia Bahasa Inggris Bahasa Arab
 
Hots templates 2019
Hots templates  2019Hots templates  2019
Hots templates 2019
 
Buku penilaian hots
Buku penilaian hotsBuku penilaian hots
Buku penilaian hots
 
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017 Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
Modul Penyusunan Soal Hots Tahun 2017
 
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori BloomKata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
Kata Kerja Operasional KKO Edisi Revisi Teori Bloom
 
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019   salinanPermendikbud nomor 16 tahun 2019   salinan
Permendikbud nomor 16 tahun 2019 salinan
 
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka KreditnyaBuku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
Buku 4 Pedoman PKB Dan Angka Kreditnya
 
1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik1. menguasai karakteristik peserta didik
1. menguasai karakteristik peserta didik
 
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaJabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 
Teori x y
Teori   x yTeori   x y
Teori x y
 
Ppt penyusunan soal hots
Ppt  penyusunan soal  hotsPpt  penyusunan soal  hots
Ppt penyusunan soal hots
 
Personality plus
Personality plusPersonality plus
Personality plus
 
Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2Pendidikan karakter P2KPTK2
Pendidikan karakter P2KPTK2
 
Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifikPendekatan saintifik
Pendekatan saintifik
 
Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016Panduan penilaian sd desember 2016
Panduan penilaian sd desember 2016
 
Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013Model model pembelajaran kurikulum 2013
Model model pembelajaran kurikulum 2013
 
Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017Lk telaah rpp sd 2017
Lk telaah rpp sd 2017
 
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sdLk pengamatan praktik pembelajaran sd
Lk pengamatan praktik pembelajaran sd
 
Literacy mh
Literacy mhLiteracy mh
Literacy mh
 

BATTERY_CARE

  • 1. BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF KENDARAAN RINGAN ELECTRICAL PEMELIHARAAN DAN PENGGANTIAN BATERAI OTO.KR05.001.01 MODUL 3 DARI 3 BUKU INFORMASI
  • 2. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2 Disain Modul 2 Isi Modul 3 Pelaksanaan Modul 3 Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 4 Hasil Pelatihan 5 Pengenalan 5 Prasyarat 5 Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 5 Keselamatan Kerja 6 Bagian - 2 7 Prosedur Pemeliharaan dan Penggantian Baterai 7 • Keselamatan 7 • Daftar Istilah 17 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)OTO.KR05.001.01 Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 2/18
  • 3. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 1 Pendahuluan Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi. Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja. Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang harus dimiliki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan. Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan disektor otomotif. Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) OTO.KR05.001.01 Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing atau sebutan lainnya. Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi- institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya. Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun Balai Latihan Kerja. Disain Modul Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri : • Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih. • Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 3/18
  • 4. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Isi Modul Buku Informasi Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatih dan peserta pelatihan yang berisi : • informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan praktek kerja. Buku Kerja Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual/mandiri. Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi: • kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan memahami informasi • kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan. • kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan • kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek kerja. Buku Penilaian Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi : • kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan • metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan • sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan • semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja • petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek • catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan. Pelaksanaan modul Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan : • menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan • menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan • memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja • menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil peserta pelatihan pada Buku Kerja. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 4/18
  • 5. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan : • menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan • menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja • memberikan jawaban pada Buku Kerja • mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja • memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Prasyarat Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu. Elemen Kompetensi Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan. Kriteria Unjuk Kerja Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada setiap elemen. Batasan Variabel Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang ditetapkan. Panduan Penilaian Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk kerja. Konteks Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa yang seharusnya digunakan. Aspek-aspek yang diperlukan Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai. Persyaratan Level Literasi dan Numerasi Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1 Level Literasi 1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar. 2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan. 3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks. Level Numerasi 1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat mengkomunikasikan secara matematik. 2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep matematik yang kompleks pada batasan konteks. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 5/18
  • 6. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 6/18
  • 7. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Hasil Pelatihan Pelatih akan mampu mendemonstrasikan prosedur untuk menservis dan mengganti baterai otomotif, termasuk : • Melaksanakan prosedur servis rutin tentang baterai otomotif • Melepaskan dan memasang kembali beterai tanpa kehilangan memori elektrik atau tanpa merusak kendaraan • Menghubungkan pengisi batere yang tersedia penuh dan menentukan arus pengisian yang sesuai • Menggunakan jemper lead untuk menghidupkan kendaraan Pengenalan Kendaraan modern dilengkapi dengan rangkaian komponen elektronik. Menghubungkan jemper lead atau pengisi baterai yang tidak benar dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada komponen-komponen dan dapat menyebabkan kerusakan fisik. Modul ini akan membantu anda mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk melaksanakan prosedur servis secara aman di tempat kerja. Prasyarat Sebelum memulai modil ini, anda harus sudah menyelesaikan modul berikut ini : • OTO.KR01.016.01 - Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja • OTO.KR01.017.01 - Kesehatan dan Keamanan/Keselamatan kerja Industri Otomotif • OTO.KR05.001.01- Konstruksi dan Operasi Baterai • OTO.KR05.001.02 - Battery testing Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas- tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan kemampuannya kepada pelatih. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 7/18
  • 8. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Keselamatan Kerja Umum OTO.KR01.016.01 - Kesehatan dan Keselamatan kerja memberikan gambaran tentang ketrampilan dan pengetahuan yang berkaitan dengan keselamatan dalam lingkungan transportasi. Informasi ini tersedia. Bacalah dan ikutilah saran-saran mereka ketika mencoba modul ini. Pribadi Ikuti tindakan pencegahan seperti yang dimuat dalam OTO.KR01.017.01 Rangkumannya adalah : • Kesehatan dan Keamanan/Keselamatan kerja Industri Otomotif • Pencegahan Kecelakaan • Perlengkapan Pemadam Kebakaran • Indentifikasi peralatan manual dan elektrik • Penggunaan dan pemeliharaan peralatan manual dan elektrik Pakaian dan perlengkapan pelindung termasuk kacamata pengaman harus dipakai ketika bekerja dengan atau sekitar baterai dan cairan baterai. Perlengakan cuci mata dan perlengkapan pembilasan (flushing) harus tersedia. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 8/18
  • 9. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Bagian - 2 Prosedur Pemeliharaan dan Penggantian Baterai Keselamatan Ketika mengerjakan baterai anda harus mengamati peringatan keamanan : 1. Hindari kontak dengan elektrolit beterai, memakai baju pelindung ketika mengerjakan baterai dan selalu memakai pelindung mata ketika mengisi baterai. 2. Baterai adalah berat, gunakan prosedur yang benar ketika mengangkat. Gunakan tali pembawa (carry strap). 3. Baterai menghasilkan gas hidrogen ketika sedang diisi, gas ini sangat eksplosif sehingga hidari jauh-jauh jilatan atau percikan api dari baterai. 4. Lepaskan cincin, gelang dan kalung. Catatan : Percikan api dapat dihasilkan oleh hubungan pendek dari terminal atau kabel- kabel baterai atau pelepasan pengisi baterai ketika menghidupkan. 1. Prosedur Servis Perawatan dan pemeliharaan Baterai • Jaga baterai tetap bersih dan kering • Gunakan kain perca dan air untuk membersihkan baterai bila diperlukan • Periksa terminal-terminal baterai dan sambungan agar tetap bersih dan kencang • Gunakan larutan bikarbonat dari soda dan air untuk melepaskan tumpukan korosi pada terminal baterai, atau tuangkan air panas diatas korosi. Bersihkan sambungan-sambungan dengan alat pembersih terminal baterai. • Penuhi baterai pada level yang tepat dengan air sulingan • Pastikan baterai naik secara benar. Vibrasi yang berlibatkan akan memperpendek umur baterai dengan goncangan bahan aktif dari plat. • Jangan mengisi baterai berlebihan. Ini juga akan mengurangi umur baterai umur baterai. Tanda baterai yang yang terisi berlebihan ditunjukkan oleh kebutuhan tetap untuk mengisi penuh level elektrolit dari baterai. Periksa : • retakan-retakan • terminal yang rusak, hilang atau kotor • level elektrolit yang tepat dan beberapa pengotoran • keadaan pengisian, tentukan dengan menggunakan perlengkapan tes baterai. Level Elektrolit Beberapa baterai memiliki kotak plastik yang terang dan anda dapat melihat levelnya melalui plastik tersebut. Isi penuh dengan air sulingan bila levelnya rendah. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 9/18
  • 10. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Gambar 1. Level Elektrolit Bila sebuah baterai memiliki kotak berwarna, level elektrolit biasanya diperiksa dengan melepaskan tutupnya dan melihat kedalam masing-masing sel. Elektrolit harus dipaskan hingga cincin plastik pemisah (split plastik ring) yang menuju plat dari tutupnya. Gambar 2. Level Elektrolit 2. Melepaskan Baterai Sebelum melepaskan baterai untuk tujuan mengisi atau mengganti dan sebagainya, ada beberapa faktor yang harus anda perhatikan : 1. Kendaraan mungkin dipasang dengan sistem pengaman (alarm) yang dapat berbunyi kapanpun baterai tidak tersambung. Ini masukkan dalam sistem alarm untuk mengatasi situasi bila seorang pencuri mendobrak kendaraan, alarm mulai berbunyi, kemudian pencuri itu melepaskan sambungan baterai sehingga mematikan alarm. Sistem alarm mencapai ini dengan suplai tenaga terpisah. Ia juga memiliki kabel yang peka yang dihubungkan dengan baterai. Ketika kabel ini mendeteksi tidak ada voltase (baterai tidak tersambung) alarm menjadi aktif dan suplai tenaganya memberika tenaga pada sirene. 2. Banyak kendaraan yang dipasang dengan radio yang melepaskan memorinya bila beterai tidak tersambung. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 10/18
  • 11. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Caranya bahwa bila baterai dihubungkan kembali, stasiun pre-set perlu dipasang kembali. Memasang kembali stasiun pada beberapa radio cukup memerlukan waktu dan pekerjaan yang sulit, walaupun tidak kedengaran seperti pekerjaan besar. 3. Beberapa radio terpasang rangkaian Alat Anti Pencuri dan juga melepaskan memori pre-set mereka. Pemindahan suplai baterai ke radio (sebagai contoh : pencuri melepaskan radio dan memotong kabelnya atau kemungkinan lain anda tukang yang memperbaiki, melepaskan sambungan baterai) direspon oleh rangkaian dalam radio dan radio masuk dalam mode (cara) dengan jalan mana ia tidak akan berguna hingga kode rahasia dimasukkan kembali ke dalam radio. Nomor kodenya harus diketahui oleh pemilik, bila tidak ia hanya dapat diperoleh oleh suplier kendaraan setelah mereka yakin akan bukti kepemilikan. 4. Kehilangan memori elektronik pada kendaraan modern yang menggunakan manajemen mesin elektrolik dan menggunakan transmisi otomatis yang terkontrol secara elektronik akan berarti bahwa memori harus relevan. Untuk memperbaiki memori pada kendaraan ini selalu berpedoman pada pedoman dari pabrik. Solusi Solusi terhadap problema diatas adalah sambungan dari sumbu tenaga pada kabel sebelum pemutusan sambungan baterai. Sumber tenaga yang kecil ini cukup untuk menjalankan memori komputer dalan kendaraan tanpa menimbulkan bahaya, kadangkala disebut otak memori (memori minder). Suplai tenaga relatif kecil dan murah dan didesain untuk diisi pada sumber api untuk rokok (atau dihubungkan dalam sistem rangkaian kabel melalui jepitan (clip). Prosedur untuk menggunakan baterai pendukung ini adalah pertama untuk menentukan bila sumber api untuk rokok mengurangi tenaga baterai atau bila kunci pengapian dalam posisi “aksesori”. Secara sederhana , coba sumber api untuk rokok dengan kunci penutup terlebih dahulu, dan bila ia tidak bekerja cobalah dalam posisi “aksesori”. Catatan : Tidak dalam posisi pengapian Ketika Anda menentukan cara yang mana sumber api rokok diberikan (baterai atau aksesori) anda perlu memastikan seluruh rangkaian dalam posisi ditutup (turned off). Lalu masukkan “baterai pendukung” (putar kunci pada posisi hidup pada “aksesori” bila aksesori sumber api diberikan) dan lepaskan sambungan baterai. Catatan : • Jangan menggunakan “otak memori” pada kendaraan yang dipasang dengan sistem pengendalian keselamatan karena sistem ini akan tetap ada. Kecelakaan dapat dengan mudah terjadi, sebagai contoh, kantung udara tiba- Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 11/18
  • 12. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical tiba dapat mengembung saat anda bekerja pada kabel dan aksesori batang setir. • Jangan menyalakan komponen elektrik saat baterai tidak tersambung. Ketika memasang kembali baterai, pastikan berada penuh dan disambung secara betul sebelum melepaskan “baterai pendukung”. Ingatlah poin-poin berikut ini ketika melepas dan memasang baterai : (a) Lepaskan terminal negatif dahulu (b) Bila terminal tersebut melekat dengan kuat pada pos baterai, jangan memukul atau mencungkil terminal baterai untuk melepaskannya. Ini dapat merusak posnya atau baterai. Gunakan obeng untuk melebarkan terminal seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Melepas terminal baterai (c) Baterai itu berat. Pegangan untuk mengangkat baterai akan membuat pekerjaan lebih mudah. (d) Ketika memasang baterai, pastikan baterai duduk pada tempatnya (tray). (e) Klem penekan baterai tidak harus diikat terlalu kuat, wadahnya dapat retak atau berubah bentuk. Gambar 4. Klem penekan baterai (f) Terakhir periksa bahwa terminal baterai bersih dan paskan terminal negatifnya. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 12/18
  • 13. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical 3. Pengisian Baterai Gambar 5. Pengisian baterai Baterai dapat diisi kembali menggunakan salah satu dari jenis pengisi berikut ini : a. Pengisi arus konstan b. Pengisi tegangan konstan Pengisi Tegangan Konstan Pengisi tegangan konstan didesain untuk menjaga tegangan pengisian yang tetap. Bila pengisi ini dihubungkan ke baterai flat ia akan mensuplai output maksimum, ketika keadaan pengisian baterai naik, output pengisi turun. Tegangan konstan biasanya memiliki arus pengisian rendah. Pengisi Arus Konstan Ini jenis pengisi yang paling umum digunakan, didesain untuk mensuplai dan memelihara jumlah arus yang telah ditentukan pada baterai. Pada kenyataannya, ketika keadaan pengisian baterai naik, kecepatan pengisian arus turun. Bila menggunakan pengisi ini lebih bijaksana mengisi baterai pada kecepatan arus yang kecil selama periode waktu yang lama daripada kecepatan arus yang tinggi selama periode waktu yang pendek. Membuat baterai pada jumlah aliran arus yang besar dapat menyebabkan panas yang berlebihan yang dapat mengoksidasi plat positif atau mungkin menyebabkan plat tersebut melengkung. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 13/18
  • 14. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Menghubungkan Pengisi 1. Sebelum mengisi kembali baterai terminal positif dan negatifnya harus dilepas dari baterai . 2. Sebelum menghubungkan pengisi baterai anda harus berada pada area yang ventilasinya baik, bebas dari kemungkinan percikan api atau nyala terbuka. Gambar 6. Area kerja harus berventilasi baik 3. Bila baterai memiliki logam yang aman anda tak perlu melepaskan sumbat lobang ketika mengisi. Bila baterai tidak memiliki lobang yang aman, lepaskan sumbat lobang untuk membiarkan gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian kembali untuk membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 4. Pengisi jangan dihidupkan ketika menghubungkan atau memutuskan pengisi dari baterai, ini dapat menyebabkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang ada dalam baterai. 5. Hubungkan kepala pengisi. Kepala positif pengisi untuk terminal positif baterai. Kepala negatif pengisi untuk terminal negatif baterai. Pilihlah voltage/arus yang diinginkan untuk menghidupkan pengisi. 6. Bila anda yakin segala sesuatu adalah benar hidupkan pengisi baterai dan periksa pembacaan arus untuk melihat apakah sudah betul. 7. Jagalah secara tetap baterai (dalam interval 30 menit), periksa bahwa besar arus adalah benar dan periksa bahwa baterai tidak sedang mendidih. Seandainya problem muncul, matikan pengisi dengan menggunakan tombol (switch), jangan mencoba memutuskan timah pengisi. Bila pengisi baterai dihubungkan pada baterai kendaraan sementara baterai masih dihubungkan pada sistem elektrik kendaraan, maka dimungkinkan terjadi tegangan sementara atau gelombang arus. Oleh karena itu baterai harus diputuskan secara sempurna sebelum pengisian. Catatan : Terminal positif dan negatif harus dilepas. Tidak ada kabel ke baterai yang harus diputuskan atau dihubungkan sementara penyalaan terjadi atau mesin hidup. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 14/18
  • 15. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Kecepatan Pengisian Baterai Ada banyak cara untuk menentukan kecepatan pengisian batera. Pengisian Cepat Arus pengisian tinggi (20-50 Ampere) untuk periode waktu yang pendek digunakan kadang-kadang. Ini tidak disarankan karena pengisian yang berlebih dan merusak pada bahan plat. Akan tetapi, metode berikut ini adalah “teraman” untuk kebanyakan baterai, dengan pengecualian pada baterai sepeda motor (motor cycle). (Baterai sepeda motor memerlukan kecepatan pengisian yang kecil disebabkan ukuran yang lebih kecil). Tentukan “Jumlah plat per sel” dalam baterai. Anda dapat memperoleh informasi ini dari sticke pada baterai atau menggunakan “Diagram Spesifikasi Baterai ” (Battery Spesification Chart)”. Catatan : Baterai dalam menggunakan arus dapat memiliki jumlah plat yang sama atau tidak sama. Berikut adalah satu metode memilih kecepatan pengisian yang lamban untuk baterai. Untuk menghitung kecepatan pengisian yang aman, setel pengisi pada kecepatan 1 Ampere tiap plat positif dalam satu sel. Sebagai Contoh No. Plat / Sel Plat Negatif Plat Positif Kecepatan Pengisian 9 5 4 4 Ampere 11 6 5 5 Ampere Metode lain untuk menseleksi kecepatan pengisian adalah dengan menggunakan kecepatan Ampere/jam. Gunakan katalog/data pabrik baterai untuk kecepatan ampere jam (A.H). Gunakan rumus : Kecepatan ampere jam = Arus pengisian Jam yang diisi Contoh 100 AH = 5 Ampere 20 jam atau 100 AH = 10 Ampere 10 jam Metode yang lebih jauh untuk menentukan “kecepatan pengisian” melibatkan penggunaan penyetelan arus sebesar 1% kecepatan C.C.A baterai. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 15/18
  • 16. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Ketika memutuskan setelah pengisian selesai, putuskan atau matikan dulu persediaan tenaga dalam baterai, kemudian lepaskan kepala pengisi baterai dari baterai. Untuk menentukan bila baterai diisi gunakan perlengkapan tes baterai. Pelepasan kepala pengisi baterai pada saat pengisi masih hidup dapat mengakibatkan percikan api yang dapat membakar gas hidrogen yang dihasilkan ketika pengisian baterai. 4. Jump Starting Kendaraan Melakukan “jump starting“ kendaraan yang memiliki komponen elektronik bila mungkin dihindari. Lebih aman melepaskan baterai flat dan memasangnya dengan baterai yang telah diisi untuk menghidupkan kendaraan. Bila anda sedang melakukan jump start kendaraan dengan komponen elektronik, perlu menggunakan pelindung gelombang. Ini tercapai melalui penggunaan salah satu dari serangkaian jumper lead. Yang memasukkan beban kosong atau jumper lead normal dengan bantuan penjagaan gelombang eksternal. Jumper lead dengan beban kosong mungkin metode yang paling aman, karena setiap kali anda melakukan jump start kendaraan secara otomatis dengan menggunakan proteksi, padahal dengan penjagaan gelombang eksternal anda perlu menghubungkan secara terpisah alat tersebut sebelum melakukan jump start. Bila menggunakan alat pelindung penjagaan gelombang eksternal, alat tersebut harus dihubungkan melewati baterai kendaraan sebelum penjagaan gelombang ini dihubungkan padanya. Setelah kendaraan itu dihidupkan (dan diberikan waktu singkat untuk membangkitkan tegangan sistem kendaraan), jumper lead dilepaskan terlebih dahulu dilepas sebelum penjagaan gelombang diputuskan. Ingat : Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada perlengkapan ada peraturan keselamatan yang harus diikuti bila menggunakan baterai boster (booster batteries). Peraturan tersebut adalah : 1. Pastikan kedua baterai pada tegangan yang sama 2. Pastikan sumbat pengisi dilepas dari kedua baterai 3. Selalu menutup lubang baterai dengan kain perca yang bersih 4. Pastikan kendaraan dalam netral atau berhenti 5. Pastikan rem tangan dalam keadaan bekerja 6. Jangan pakai cincin atau jam tangan 7. Selalu menghubungkan jump lead dengan cara yang betul 8. Selalu melepas jumpee lead dengan cara yang betul 9. Jangan biarkan jumper lead jatuh masuk kedalam kipas angin mesin 10. Indentifikasi kendaraan yang dipasang dengan S.R.S Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 16/18
  • 17. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Prosedur untuk melakukan Jump Start Langkah 1. Lepaskan kap pengisi dan tutup Lepaskan kap pengisi dari kedua baterai dan tutup lubang sel dengan kain perca bersih. (Ini akan mencegah gas kimia dari kontak dengan percikan api). Langkah 2. Hubungkan jumper lead Kenali beberapa terminal baterai (terminal positif lebih besar ukurannya dan biasanya diberi tanda (+). Terminal tersebut juga ditandai warna merah. Terminal negatif lebih kecil dan biasanya ditandai (-). Terminal ini juga ditandai warna biru, hijau atau hitam). Sekarang hubungkan satu ujung jemper lead positif pada terminal positif dari baterai boster. Kemudian hubungkan ujung yang lain dari jumper lead positif pada terminal positif dari baterai mesin. Berikutnya hubungkan satu ujung jumper lead, negatif (timah hitam) pada terminal negatif dari baterai boster. Terakhir klemkan ujung yang lain dari jumper lead negatif pada posisi ground yang sesuai pada mesin kendaraan. Hubungan terakhir dipasang pada ground pada mesin daripada baterai itu sendiri. Hubungan ke ground mencegah percikan api dan kemungkinan ledakan gas-gas baterai. Bila memasang hubungan ground pada mesin jangan pompa bahan bakar, tempat pembakaran atau karburator !! Hubungan pada blok mesin lebih aman. Gambar 7. Jumper starting kendaraan yang diground negatif Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 17/18
  • 18. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Langkah 3. Menghidupkan mesin Sekarang kendaraan siap dihidupkan, namun pertama-tama periksalah untuk melihat bahwa jumper lead tak akan tersangkut dalam kipas pendingin atau bagian bergerak lain. Hidupkan kendaraan. Setelah kendaraan hidup, biarkan kendaraan hidup untuk sementara (5-10 menit), sebelum memutuskan jumper lead. Ini memberikan sistem kelistrikan kendaraan kesempatan untuk muncul pada tegangan stabil. Bila memutuskan jamper lead, anda terlebih dahulu lepaskan lead dari baterai. Dengan cara demikian kenaikan tegangan (sementara) yang dihasilkan ketika baterai diputuskan dapat “diserap “ oleh beban kosong (kapasitor) yang adal dalam sirkuit. Langkah 4. Melepaskan jumper lead Lepaskan lead dalam urutan terbalik. • Hubungan Ground Mesin Pasang kap pengisi baterai dan bersihkan elektrolit yang tertumpah dengan menggunakan air bersih. Catatan : Beberapa pabrik kendaraan menyatakan tidak melakukan jump start kendaraan mereka dalam hal merusak terhadap komponen elektrik/elektronik. Mengaculah pada bukan pegangan pabrik tentang prosedur yang benar untuk menghidupkan kendaraan dengan baterai flat. Kendaraan Yang Diground Positif Beberapa kendaraan pada awalnya terminal baterai positif yang digroundkan. Kendaraan ini masih dapat dilakukan jump start dengan negatif konvensional pada kendaraan dengan cara berikut ini : 1. Hubungkan jumper lead negatif dengan terminal negatif dari baterai yang diisi. 2. Hubungkan ujung jumper lead negatif yang lainnya dengan terminal negatif dari baterai flat. 3. Jumper lead positif dihubungkan pada terminal positif dari baterai yang diisi. 4. Ujung jumper lead positif yang lainnya dihubungkan pada ground yang baik pada mesin kendaraan yang lain. Sekarang : Hidupkan mobil dengan baterai yang diisi dan jelaskan secara cepat. Coba hidupkan kendaraan. Ketika memulainya jaga mesin tetap berjalan dan putuskan jumper lead dalam urutan sambungan kebalikannya, yakni mulai pada langkah 4 kemudian 3, 2 dan akhirnya 1. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 18/18
  • 19. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Daftar Istilah Aksessori Fitting ekstra pada kendaraan seperti radio, lampu, tanda bahaya. Komponen yang beroperasi tanpa pengapian yang dinyalakan. Asam Baterai Periksa asam sulfur. Pengisi Baterai Item perlengkapan bengkel untuk memperbaharui energi baterai dengan melewatkan arus melaluinya dalam arah kebalikan. Capasitor Komponen elektrik yang mampu menyimpan muatan listrik. Juga disebut kondensor. Komponen Bagian dari sistem keseluruhan. Baterai adalah bagian komponen dari sistem elektrik. Komputer Unit kontrol dengan komponen elektronik. Sering disebut ECU (Electronic Control Unit). Air Sulingan Air yang dimurnikan untuk penggunaan pada baterai. Distorsi Perubahan bentuk Elektrolit Elektrolit adalah cairan asam sulfur yang ditambah air dalam baterai otomotif. Elektrolit berisi kera-kera 35% asam sulfur sisanya adalah air. Gas Hidrogen Gas tanpa bau, tanpa rasa (bersifat eksplosif) Oksidasi Kombinasi secara kimia dengan oksigen Safety Restraint Systems (S.R.S) Alat pengaman pada kendaraan - tabung udara, tali yang dipasang peluru. Asam Sulfur Asam yang tinggi dan cairan korosif Periksa asam baterai, elektrolit. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 19/18
  • 20. Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan Electrical Sentakan Bergerak secara tiba-tiba dan penuh kekuatan Tegangan Sementara Tegangan yang ada untuk periode waktu yang pendek (misal: milidetik) yang dapat mencapai tingkat tegangan yang tinggi (ribuan volt). Diciptakan bila sirkuit tertentu (induktif) dihubungkan/diputuskan. Dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada komponen tertentu. Pemeliharaan dan Penggantian Baterai OTO.KR05.001.01 Buku Informasi 20/18