2. LITERASI DALAM AL-QURAN
• Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq ayat 1-
5 atau dikenal dengan surat Iqra. Ayat
pertama surat tersebut adalah Iqra! yang
artinya bacalah!. Hal tersebut merupakan
perintah Allah SWT melalui perantaraan
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW
untuk membaca atau belajar dalam arti yang
lebih luas.
4. SECARA ETIMOLOGI
• Istilah literasi atau dalam bahasa
Inggris literacy berasal dari bahasa Latin
literatus, yang berarti “a learned person” atau
orang yang belajar.
• Dalam bahasa Latin juga dikenal dengan
istilah littera (huruf) yang artinya melibatkan
penguasaan sistem-sistem tulisan dan
konvensi-konvensi yang menyertainya.
5. PENGERTIAN LITERASI
DALAM ARTI SEMPIT
• literasi dalam arti sempit
adalah kemampuan untuk
membaca dan menulis yang
dilakukan seseorang dalam
menggambar fenomana sosial
secara ilmiah (Goody 1999)
6. ALBERTA (2009)
• Menurutnya, arti literasi bukan hanya sekedar
kemampuan untuk membaca dan menulis
namun menambah pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan yang dapat
membuat seseorang memiliki kemampuan
berpikir kritis, mampu memecahkan masalah
dalam berbagai konteks, mampu
berkomunikasi secara efektif dan mampu
mengembangkan potensi dan berpartisipasi
aktif dalam kehidupan bermasyarakat).
7. PENGERTIAN LITERASI
DALAM KONTEKS GLS
• Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS
adalah kemampuan mengakses, memahami,
dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/
atau berbicara.
8. DEFINISI LITERASI
menurut Marno Habieb-2019
• Literasi adalah kemampuan
seseorang untuk mengelola
pendengararan, penglihatan dan
hati/akal dalam melihat fenomena
yang terjadi di alam semesta yang
dituangkan dalam bentuk lisan
,tulisan atau yang disimpan dalam
pikiran.
12. JENIS SERTA MACAM LITERASI
• LITERASI DASAR
• Jenis pertama adalah literasi dasar yang bisa
diartikan sebagai bentuk literasi masyarakat serta
masyarakat umum dengan di dapatkannya dari
proses belajar memabaca, menulis, serta
menghitung jumlah rumus tertentu untuk
menyelesaikan masalah-masalah.
13. LITERASI PERPUSATAKAAN
• Macam kedua adalah literasi
perpusatakaan yang bisa dilakukan
secara mendalam dalam sebuah
artikel ilmiah untuk memperjelas
serta menemukan teori-teori yang
mendukung. Litarsi ini tinggatannya
lebih tinggi dibandingkan dengan
tindakan literasi dasar.
14. LITERASI SAINS
• Jenis kedua adalah bentuk literasi
sains. Pengertian literasi sains adalah
suatu penggambaran literasi dalam
masyarakat dengan diperoleh dari
bentuk-bentuk ilmu sains, dengan
mengunakan pendekatan serta kajian
dalam pendidikan.
15. Manfaat Literasi bagi Kehidupan
•Ada banyak manfaat yang
di dapat dari kegiatan
literasi, salah satunya
adalah meningkatnya
kualitas masyarakat
16. PERAN GURU DALAM PENCAPAIAN
PRESTASI SISWA
• Penelitian John Hattie (2008) di New Zealand
menunjukkan bahwa kontribusi guru terhadap hasil
belajar siswa sebesar 58%.
• Di Amerika, penelitian sejenis yang dilakukan oleh
Mourshed, Chijioke, dan Barber (2010) menunjukkan
kontribusi guru terhadap hasil belajar siswa sebesar
53%.
• Besaran persentase senada ditemukan oleh Pujiastuti,
Raharjo, dan Widodo (2012) yang menemukan bahwa
kontribusi guru terhadap hasil belajar siswa sebesar
54,5% (Tim UKMPPG, 2018).
• Peran penting guru ini akan semakin mengembang jika
guru juga berperan sebagai penggerak literasi
17. GURU YANG HEBAT
• guru yang hebat selayaknya menjadi teladan
literasi bagi para siswanya. Banyak cara yang
dapat ditempuh, beberapa di antaranya dapat
diwujudkan melalui:
• (1) guru sebagai penggerak literasi,
• (2) guru sebagai teladan membaca;
• (3) guru sebagai teladan menulis (guru menulis
dan menerbitkan karya); dan
• (4) guru melaksanakan penelitian tindakan kelas
(PTK).
18. Kegiatan Guru sebagai
Penggerak Literasi
– Berperan Aktif dalam Tim Literasi Sekolah (TLS) atau Melaksanakan
Program TLS•
• Kegiatan dalam hal ini, antara lain: merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan merefleksi program literasi
di sekolah (untuk TLS); melaksanakan program literasi; memberi masukan yang membangun; dan membantu
melaksanakan TLS (untuk guru yang bukan termasuk dalam TLS).•
– Berperan Aktif Mengembangkan Lingkungan Kaya Teks di Sekolah•
• Kegiatan untuk hal ini, antara lain: mengembangkan sudut baca di kelas dan di sekolah; karya siswa dan karya guru
dipajang di dinding-dinding kelas dan sekolah (dalam hal ini karya pajangan digunakan untuk membantu
pembelajaran, bahkan dapat difungsikan sebagai sumber di luar buku pelajaran); dan mengurus penggantian
pajangan karya secara berkala (cf. Wiedarti dan Kisyani-Laksono, ed. 2018; Beers, 2009).•
– Berperan aktif mengembangkan lingkungan sosial dan afektif•
• Kegiatan untuk hal ini, antara lain: memberi penghargaan untuk siswa yang berprestasi dalam membaca atau
menulis (misalnya: siswa yang paling sering berkunjung ke perpustakaan dalam satu bulan; paling banyak
membaca buku dalam satu minggu, dst. Penghargaan dapat berupa nama siswa dipajang untuk tempo mingguan,
bulanan, atau penghargaan lainnya); menyelenggarakan pameran karya siswa/guru; membuat acara-acara yang
berpumpun (berfokus) pada literasi; mengagendakan kunjungan ke perpustakaan lain atau mengundang mobil
perpustakaan keliling (cf. Beers, 2009)
– Berperan Aktif Mengembangkan Lingkungan Akademik yang Literat•
• Kegiatan dalam hal ini, antara lain: menggunakan strategi literasi dalam pembelajaran, mengenalkan beragam
teks, memotivasi siswa membuat prediksi; mendiskusikan kata-kata sulit, mendorong siswa membuat inferensi;
mengaitkan pengetahuan dalam buku teks dengan yang ada di luar buku teks (cf. Beers, 2009).
20. seseorang yang memiliki literasi sains bersedia untuk
terlibat dalam wacana tentang sains dan teknologi
memerlukan kompetensi sebagai berikut:
• Menjelaskan fenomena secara saintifik – mengenali,
menawarkan dan mengevaluasi penjelasan- penjelasan
berbagai fenomena alam dan teknologi.
• Mengevaluasi dan mendesain penyelidikan secara
saintifik – menjelaskan dan menilai penyelidikan ilmiah
dan mengusulkan cara mengatasi pertanyaan ilmiah.
• Menafsirkan data dan bukti secara saintifik –
menganalisis dan mengevaluasi data, menyimpulkan
dan berargumen dalam berbagai representasi dan
menjelaskan konklusi yang tepat dari sains.
21. 4 aspek yang menjadi kerangka dari
literasi sains
yaitu
Contexts,
Knowledge,
Competencies,
dan Attitudes,
22. – Contexts – pribadi, lokal/nasional dan isu-isu global,
baik sekarang maupun lampau yang menuntut
beberapa pemahaman ilmu pengetahuan dan
teknologi.
– Knowledge – pemahaman tentang fakta-fakta utama,
berupa konsep dan teori yang membentuk dasar dari
pengetahuan ilmiah.
– Competencies – kemampuan untuk menjelaskan
fenomena ilmiah, mengevaluasi dan merancang
penyelidikan ilmiah, dan menafsirkan data dan bukti
ilmiah.
– Attitudes – seperangkat sikap terhadap ilmu
pengetahuan yang ditandai dengan minat dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, menilai pendekatan
ilmiah untuk menyelidiki mana yang tepat, serta
persepsi dan kesadaran akan masalah lingkungan.
24. Bagaimana mengintegrasikan literasi
dalam pembelajaran?
• Integrasi literasi dalam pembelajaran dilakukan melalui:
• Pemilihan tema atau materi pembelajaran yang relevan dengan kehidupan siswa.
• Pemilihan model pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif siswa melalui kegiatan kolaboratif
dan individual, di dalam kelas atau di luar kelas.
• Pemilihan media pembelajaran multimodal yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar
siswa.
• Penggunaan media pembelajaran multimodal untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memahami, menganalisis, mengkritisi dan mencipta.
• Kesempatan bagi siswa untuk mengkomunikasikan gagasannya secara lisan, tertulis/visual, atau
digital.
• Eksplorasi kemampuan berbahasa dalam proses pembelajaran, yaitu menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis.
• Memanfaatkan kelas kaya literasi secara efektif, misalnya menggunakan sudut baca kelas sebagai
sumber atau tempat belajar, juga dinding kelas untuk memajang karya siswa dalam pembelajaran.
• Memanfaatkan kegiatan apersepsi, inti, dan penutup pembelajaran untuk meningkatkan kecakapan
literasi baca-tulis, numerasi, literasi digital, literasi finansial, literasi sains, atau literasi budaya dan
kewargaan melalui kegiatan yang relevan dengan materi pembelajaran.
• Memanfaatkan kegiatan apersepsi, inti, dan penutup untuk mendiskusikan nilai-nilai karakter yang
relevan dengan materi pembelajaran.
27. Contoh-contoh Kegiatan Literasi
Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
• Kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat
dilaksanakan pada jenjang SD/SDLB,
SMP/SMPLB, SMA/SMK/SMALB untuk
mencapai kompetensi dasar pada mata
pelajaran tertentu atau kompetensi dasar
lintas mata pelajaran
28. Proyek Pengamatan Organ Pernapasan Manusia di SD Gagas
Ceria Bandung Kelas : V
Tema : Udara Bersih Bagi Kesehatan
• Kompetensi Dasar IPA :
• 3.2 Menjelaskan organ pernapasan dan fungsinya pada hewan dan
manusia, serta cara memelihara kesehatan organ pernapasan
manusia.
• 4.2 Membuat model sederhana organ pernapasan manusia.
•
• Indikator Pencapaian Kompetensi:
• Menyebutkan nama organ pada saluran pernapasan.
• Menjelaskan fungsi organ pada saluran pernapasan manusia.
• Menyebutkan hasil/sisa pernapasan.
• Menjelaskan cara memelihara organ pada saluran pernapasan
manusia.
29. TUJUAN DAN MATERI PEMBELAJARAN:
• Tujuan Pembelajaran:
• Dengan menuliskan laporan pengamatan organ pernapasan hewan (ikan),
siswa mampu mempresentasikan informasi yang didapatkan.
• Dengan mengamati video dan melakukan percobaan, siswa dapat
membedakan organ pernapasan hewan dan manusia dan dapat
menjelaskan fungsi organ pernapasan.
• Dengan mencermati teks bacaan tentang gangguan organ pernapasan,
siswa dapat menyebutkan contoh-contoh cara memelihara organ
pernapasan.
• Dengan berdiskusi, siswa mampu membuat alat peraga tentang organ
pernapasan dan cara memeliharanya.
• Dengan membuat alat peraga organ penapasan, siswa dapat menjelaskan
fungsi organ pernapasan dan cara memelihara organ pernapasan.
• Materi pembelajaran:
• Nama dan fungsi organ pernapasan.
• Perbedaan organ pernapasan manusia dan hewan.
• Gangguan organ pernapasan manusia, fungsi organ pernapasan, dan cara
memelihara organ pernapasan manusia.
30. • Model/metode pembelajaran: project-based learning, diskusi (kerja
kelompok), menonton video pernapasan, membuat proyek tentang
organ/sistem pernapasan.
• Media dan sumber pembelajaran:
• Video organ pernapasan hewan dan manusia.
• Alat percobaan pernapasan manusia.
• Lim, Iris. 2006. Science CA & SA Papers. Singapore : Educational Publishing
House Pte Ltd.
• S. Rositawaty dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 5: untuk Kelas V SD/MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
• Surya, Yohanes dkk. 2008. IPA Asyik, Mudah, dan Menyenangkan 5A dan
5B. Jakarta : Kandel dan Grasindo.
• Teo-Gwan Wai Lan dkk. 2007. Science Workbook 3A dan 3B. Singapore :
Marshall Cavendish Education.
• Buku Siswa, Tema 2, Udara Bersih Bagi Kesehatan, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.
• Buku Guru, Tema 2, Udara Bersih Bagi Kesehatan, Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.
31. Langkah-langkah kegiatan (jelaskan apabila kegiatan
dilakukan dalam waktu lebih dari sekali pertemuan):
• Guru menjelaskan tentang tema dan proyek tema yaitu membuat alat peraga organ pernapasan.
• Dalam kegiatan apersepsi, guru mengajak siswa untuk mencoba menahan napas, menarik dan
menghembuskan napas.
• Siswa menyimak video tentang organ pernapasan cacing.
• Siswa mengamati organ pernapasan ikan melalui percobaan langsung.
• Siswa membuat laporan pengamatan organ pernapasan ikan.
• Siswa melakukan percobaan organ pernapasan manusia dengan balon.
• Siswa membuat laporan percobaan organ pernapasan manusia.
• Siswa menonton video organ pernapasan manusia.
• Dalam diskusi kelompok, siswa mencari perbedaan antara organ pernapasan manusia dan hewan.
• Siswa mencari informasi tentang gangguan saluran pernapasan secara mandiri di rumah lalu
mendiskusikannya di sekolah.
• Siswa mendiskusikan cara menjaga kesehatan organ pernapasan.
• Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan tema proyek yang akan dibuat.
• Siswa dan guru merundingkan jadwal pembuatan proyek dari perencanaan, pembuatan, dan
penyelesaian proyek, termasuk jadwal bimbingan proyek.
• Siswa mengerjakan proyek dan menerima masukan dari guru dalam proses pengerjaannya.
• Siswa mempresentasikan proyek kepada temannya di depan kelas dan kepada orang tua dan
pengunjung dalam science fair.
32. Kecakapan literasi dasar yang dikembangkan
dalam proyek ini:
KECAKAPAN KEGIATAN
Literasi baca-tulis -Membuat laporan pengamatan organ pernapasan hewan.
-Membuat laporan percobaan organ pernapasan manusia.
-Membuat alat peraga organ pernapasan manusia (termasuk cara
memeliharanya).
NUMERASI Siswa mengonversi informasi tentang organ pernapasan
dalam presentasi menggunakan bagan dan diagram.
Literasi sains Melakukan pengamatan terhadap organ pernapasan hewan.
Melakukan percobaan pernapasan manusia.
Mencari perbedaan antara organ pernapasan manusia dan
hewan.
Literasi digital Menggunakan media digital untuk mencari informasi tentang
masalah gangguan pernapasan pada manusia.
Literasi
budaya dan
kewargaan
Siswa mengkampanyekan cara memelihara organ pernapasan
melalui gaya hidup sehat.
33.
34. Dampak kegiatan terhadap Siswa:
• Siswa terlihat antusias ketika mengamati organ
pernapasan ikan.
• Ketika menuntaskan proyek di rumah, orang tua
mendapatkan kesempatan untuk melihat
kemajuan pekerjaan siswa.
• Dengan mengamati secara langsung dan detail,
siswa dapat menjelaskan cara kerja organ
pernapasan manusia pada saat penilaian harian
maupun pada saat presentasi kepada orang tua
dan pengunjung science fair.