Makalah ini membahas tentang konsep klasifikasi ilmu menurut Ibnu Khaldun. Ibnu Khaldun membagi ilmu pengetahuan menjadi dua, yaitu ilmu-ilmu tradisional (naqliyah) yang bersumber dari al-Qur'an dan as-Sunnah, dan ilmu-ilmu rasional (aqliyah) yang diperoleh melalui penggunaan akal. Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai bapak sosiologi Islam karena kontribusinya dalam bidang
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
Konsep klasifikasi ilmu menurut ibnu khaldun
1. KONSEP KLASIFIKASI ILMU MENURUT IBNU KHALDUN
MAKALAH
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Falsafah Kesatuan Ilmu
Pengampu : M. Danusiri,M.Ag
Disusun oleh:
1. Muhamad Labib Shovawi (1703036008)
2. Desti Atun Nasia (1703036014 )
3. Siska Kamilatuz Zakia (1703036034 )
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses membimbing, membina,serta mengajarkan
manusia agar dapat mengetahui berbagai hal dan apa yang seharusnya dilakukan
sebagai makhluk yang disebut manusia. Oleh karena itu pendidikan merupakan
kebutuhan setiap manusia. Dengan adanya pendidikan manusia mampu
mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan mengembangkan akal
pikirannya sehingga dalam melakukan segala sesuatu manusia tidak mengalami
kesalahan yang fatal. Dalam kondisi apapun pendidikan tetap selalu dibicarakan.
Baik dalam kondisi berkembang maju, kondisi stagnan atau bahkan dalam
kondisi terpuruk sekalipun.
Diantaranya tokoh pendidikan islam yaitu Ibnu Khaldun. Beliau memiliki
tempat tersendiri dalam dunia pendidikan islam. Pemikiran-pemikirannya selalu
menjadi bahan perbincangan dikalangan praktisi pendidikan. Baik itu pada
masanya maupun pada masa-masa sesudahnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana biografi Ibnu Khaldun?
2. Apa saja karya-karya Ibnu Khaldun?
3. Bagaimana pembidangan ilmu menurut Ibnu Khaldun?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi Ibnu Khaldun
2. Untuk mengetahui karya-karya Ibnu Khaldn
3. Untuk mengetahui pembidangan ilmu menurut Ibnu Khaldun
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliudin
bin Muhammad bin Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Jabir bin
Muhammad bin Ibrahim bin Abdirrahman bin Khalid bin Utsman. Nama aslinya
ialah Abdurrahman, dan nama keluarganya Abu Zaid, yang bergelar Waliuddin.
Namun beliau lebih dikenal Ibnu Khaldun.
Ibnu Khaldun lahir pada 27 Mei 1332 M (1 Ramadhan 732 H) dan
meninggal pada 19 Maret 1406 pada umur 73 tahun. Beliau adalah seorang
sejarawan muslim dari Tunisia yang dikenal sebagai bapak sosiologi islam yang
hafal Al Qur’an sejak dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai
bapak Ekonomi islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi
yang logis dan realistis. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir
karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat
yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di
tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula. Karyanya yang
terkenal adalah Muqadimmah (pendahulan).1
Fase-fase yang dialami Ibnu Khaldun dalam semasa hidupnya :
1. Fase Perkembangan dan Menuntut Ilmu (732-751 H/1332-1350 M)
Ibnu khaldun berasal dari keluarga yang terkemuka garis
keturunan dari pihak ayahnya-kecuali ayahnya yang lebih intens di bidang
pendidikan merupakan ahli dalam bidang politik. Oleh karena itu, guru
pertama Ibnu Khaldun adalah ayahnya sendiri.
Ketika sudah mencapai usia untuk belajar, beliau melanjutkan
pelajarannya dan berguru kepada sejumlah ahli. Ibnu Khaldun mulai
menghafal Al-Qur’an dan tajwidnya sesuai dengan metode yang berlaku
di sebagian besar negara-negara Islam. Masjid pada saat itu adalah sentral
1 Ahmad Syafii Maarif,Ibnu Khaldun dalampandangan penulis barat dan timur,(Jakarta:
Gema Insani Press,1996),hlm.11-12
4. atau pusat pendidikan. Ibnu Khaldun pun menuntut ilmu di masjid yang
hingga kini masih dikenal masyarakat Tunis, yaitu Masjid Quba.
Ketika Ibnu Khaldun telah mencapai usia sekitar 18 tahun, ada dua
peristiwa yang terjadi sehingga menyebabkan terhambatnya keinginannya
untuk terus menuntut ilmu. Peristiwa pertama ialah musibah wabah
tha’un (the black death) yang menyebar pada tahun 749 H dan telah
banyak menelan korban jiwa, termasuk kedua orang tuanya dan para
gurunya. Peristiwa kedua ialah sebagian para ulama dan sastrawan hijrah
dari Tunisia ke Maroko sebagai upaya untuk menghindari musibah
tersebut. Awalnya Ibnu Khaldun juga berkeinginan untuk hijrah ke
Maroko untuk meneruskan dan memperdalam ilmunya bersama para
ulama di sana akan tetapi keinginan tersebut dilarang oleh kakaknya,
Muhammad.
2. Fase Politik dan Kiprahnya dalam Bidang Pemerintahan di Maroko dan
Andalusia (751-776 H/1351-1374M)
Pada fase ini, Ibnu Khaldun telah menunjukkan berbagai
kepiawaiannya dalam berpolitik. Sejumlah jabatan penting pernah ia
duduki. Kiprahnya pertama dalam bidang pemerintahan ialah sebagai
Kitabatul Allamah (Master of the Signature) yaitu sekretaris atau penulis
cap kekuasaan, yang bertugas untuk menuliskan kata hamdalah dan
ungkapan syukur kepada Allah dengan pena, baik sebelum atau sesudah
Basmalah dari setiap pidato ataupun gambar. Tugas ini berlangsung pada
tahun 751 H (1350 M), di bawah pemerintahan Sultan Fadl dengan
Perdana Menteri Abu Muhammad Ibn Tafrakhin dari Dinasti Hafsi di
Maroko Bawah. Sekitar dua tahun Ibnu Khaldun menjadi sekretaris dan
pengurus rumahtangga dia diangkat menjadi Hakim Kepala.
3. Fase Menulis (776 H-784 H/1374-1382 M)
Ibnu Khaldun diizinkan oleh Sultan Abu Hammu untuk tinggal di
Benteng Ibn Salamah guna berkonsentrasi membaca dan menulis. Ibnu
Khaldun tinggal bersama keluarganya di tempat terpencil selama 4 tahun.
Di sinilah beliau mulai menulis tentang sejarah yang terkenal, yaitu Kitab
al-‘Ibrar yang kemudian lebih dikenal dengan nama Kitab Ibn Khaldun.
Beliau juga menulis kitab Muqadimmah pada pertengahan tahun 779 H
yang hanya memakan waktu lima bulan.
5. Pada fase ini Ibnu Khaldun menghabiskan waktu selama 8 tahun.
Fase ini berakhir tatkala meninggalkan Maroko untuk selama-lamanya
karena hijrah ke Mesir.
4. Fase Tugasnya dalam Bidang Pengajaran dan Pengadilan di Mesir (784-
808 H/1382-1406)
Pada masa itu al-Azhar telah menjadi universitas terkemuka di
Kairo. Ibnu Khaldun mengadakan kuliah dalam bentuk halaqah yang
boleh dihadiri siapa saja. Di sini beliau memberikan kuliah dalam mata
kuliah ilmu hadits,fikih Maliki, dan juga menerangkan teori-teori
kemasyarakatan yang telah beliau tulis dalam Muqadimmahnya. Pada
tanggal 25 Muharram 786 H, Ibnu Khaldun ditunjuk oleh Raja al-Dzariq
al-Barquq untuk menjadi dosen dalam ‘ilmu fiqih Maliki di Madrasah al-
Qamhiah.2
B. Karya-karya Ibnu Khaldun
Ia memiliki dan mewariskan karya-karya intelektualnya yang tetap
menarik untuk dibaca dan diteliti. Adapun hasil-hasil karya-karyanya yang
terkenal di antaranya adalah :
1. Kitab al-‘Ibar wa Diwan al-Mubtada’ wa al-Khabar fi Ayyam al-Arb wa
al-‘Ajam wa al-Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawi al-Sulthan al-
Akbar . Kitab ini berisi contoh-contoh dan rekaman tentang asal-usul dan
peristiwa hari-hari Arab, Persi, Barbar dan orang-orang yang sezaman dan
mereka yang memiliki kekuasaan besar. Kitab ini biasa dikenal dengan
singkatan kitab al-‘ibar saja. Kitab ini ditulis oleh Ibnu Khaldun kurang
lebih selama 4 tahun(776 H-780 H). Kitab ini terdiri dari 7 jilid. Jilid
pertama dikenal dengan nama kitab Muqaddimah yang berisikan
pembahasan tentang gejala-gejala sosial. Sedangkan 6 jilid lainnya berisi
tentang sejarah dan alam semesta.
2. Karyanya tentang Auto biografi bernama Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun wa
Rihlatuhu Gharban wa Syarqan. Dalam kitab ini beliau tidak hanya
menuliskan riwayat hidup dirinya saja tapi,juga banyak yang berkaitan
2
Muhammad Kosim, Pemikiran Pendidikan IslamIbnu Khaldun,( Jakarta:PT.Rineka
Cipta,2012),hlm.14-25.
6. tentang kehidupannya baik itu kejadian, lembaran-lembaran penting,
khutbah-khutbah, surat dan qasidah ,serta menggambarkan banyak
masyarakat dan tatanan hukum nya dalam berinteraksi,menggambarkan
keadaan masa beliau hidup ,serta membuat biografi orang-orang yang
berkaitan dengan hidupnya.
3. Aya Shopia dan Ahmad al-Tsalits.
Buku ini berada di perpustakaan Sultan Ahmad at-Tsalits di Tub
Quba Saraya, Istambul. Dua tulisan ini merupakan manuskrip yang
dapat dipercaya dari tulisan yang ada dan paling sempurna dalam
mengulas biografi Ibn Khaldun. Aya Shophia tercetak dalam cetakan
tersendiri,sedangkan tulisan Ahmad al-Tsalits terletak di akhir
bukunya al-‘ibar.
4. Kitab Madah dan pujian-pujian tentang Rasulullah SAW. dalam bentuk
syair yang indah sekali
5. Kitab Lubab al-Muhashshal fi Ushuluddin.
Kitab ini berisi ringkasan dari sebuah kitab Teologi al-Muhashshal
yang diselesaikan pada tahun 752H(1351 M). Yang ketika itu beliau
masih berusia 19 tahun. Hal ini membuktikan bahwa Ibnu Khladun
muda telah banyak membaca buku-buku filsafat, sehingga dapat
memahami pemikiran para filosof dalam al-Muhashshal tersebut. 3
Karyanya yang paling terkenal adalah kitab Muqaddimah.
Kitab muqaddimah pada awalnya adalah jilid pertama dari tujuh jilid
kitab al-‘Ibar. Namun,dalam perkembangannya Ibnu Khaldun justru lebih
dikenal dengan kitab Muqaddimah nya. Hal ini disebabkan karena di dalam
kitab Muqaddimah beliau telah memaparkan seluruh bangunan teorinya
tentang ilmu-ilmu sosial,kebudayaan dan sejarah ,termasuk pendidikan.
Sementara kitab al-‘Ibar sebagai bukti empiris dari teori-teori yang ada dalam
kitab Muqaddimah.
3
Muhammad Abdullah Enan,Biografi Ibnu Khaldun,(Jakarta:Zaman,2013),hlm.22-24.
7. Popularitas kitab Muqaddimah tentunya tidak terlepas dari kualitas
kandungannya. Dalam kitab tersebut terdapat 6 bab :
a. Bab pertama membahas tentang masyarakat manusia pada
umumnya.
b. Bab kedua membahas tentang masyarakat pengembara, suku
yang berpindah-pindah,dan golongan manusia luar serta
kondisi-kondisi kehidupan mereka, lalu beberapa keterangan
dasar dan kata pengantar.
c. Bab ketiga membahas mengenai negara-negara secara
umum,dinasti,kerajaan, khilafah,pangkat pemerintahan, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan itu.
d. Bab keempat memaparkan tentang pertumbuhan kota ,desa dan
tempat-tempat berkumpul manusia.
e. Bab kelima membicarakan tentang penghidupan dengan segala
seginya,mata pencahariannya dan produksinya.
f. Bab keenam membicarakan berbagai cabang ilmu
pengetahuan,seni, kesusastraan,filsafat, agama, teori-teori
paedagogi serta cara-cara pengajaran yang berlaku dalam
dunia islam.
Kitab muqaddimah muncul dalam bentuk cetakan pada tahun 1858 diedit oleh
Quatremere di Paris. Sepuluh tahun kemudian kitab itu diterjemahkan oleh Baron
de Slane dalam bahasa Perancis dengan judul Les Prolegomenes d’Ibnu Khaldun.
Tahun 1986 kitab Muqaddimah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia oleh
Ahmadie Thoha dan diterbitkan oleh Pustaka Firdaus di Jakarta.4
C. Pembidangan ilmu menurut Ibnu Khaldun
Dalam pandangannya mengenai materi pendidikan, Ibnu Khaldun telah
mengklasifikasikan ilmu pengetahuan yang banyak dipelajari manusia menjadi 2
macam yaitu :
4
Muhammad Kosim, Pemikiran Pendidikan IslamIbnu Khaldun,( Jakarta:PT.Rineka
Cipta,2012),hlm.34-36
8. 1. Ilmu-ilmu tradisional (naqliyah)
Ilmu naqliyah adalah ilmu yang didapati berdasarkan Al Qur’an
dan as Sunnah. Yang termasuk kedalam ilmu-ilmu naqliyah antara lain:
a. Ilmu tafsir menjelaskan lafazh-lafazh Al Qur’an
b. Ilmu Qiro’ah yang menyatakan bacaan Al Qur’an
c. Ulum hadits yang menjelaskan sanad dan perkhabaran perawi-
perawi tentang sunnah Rasulullah.
d. Ushul fiqih menjelaskan bagaimana mengeluarkan hukum-hukum
Allah
e. Ilmu Fiqih merupakan hukum yang diperoleh dari perbuatan
manusia
f. Ilmu kalam yang membahasakan akidah keimanan dan hujjah-
hujjahnya.
g. Ilmu bahasa meliputi lughah,nahwu,bayan, dan adab.
2. Ilmu-ilmu filsafat atau rasional (aqliyah).
Ilmu ini bersifat alami bagi manusia. Yang diperolehnya melalui
kemampuannya untuk berfikir.
Sebagaimana dalam QS.Ar-Rahman ayat 23 :
ِانَبِذَكُت اَمُكِبَر ِء َآَل ِيَأِبَف
Artinya : Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
Dalam surat ini manusia harus banyak bersyukur kepada Allah SWT karena
Allah telah memberikan banyak nikmat kepada kita. Misalnya,kita diberi
kemampuan untuk berfikir.
Ilmu ini dimiliki semua anggota masyarakat didunia dan sudah ada
sejak kehidupan peradaban umat manusia didunia. Ilmu ini dibagi menjadi
beberapa macam ilmu :
a. Ilmu matematik yang menjelaskan angka.
b. Ilmu geometri membahas persoalan ukuran dan timbangan.
c. Ilmu astronomi yang melihat pergerakan cakrawala.
d. Ilmu mantiq menyatakan cara menjaga akal dari kesalahan.
9. e. Ilmu Tabie (nature) yang mengkaji hal jizm dan persoalan-persoalan
fisik
f. Ilmu illahiyat membahas persoalan ketuhanan
g. Ilmu kimia membahas tentang reaksi-reaksi di alam.
Ibnu khaldun membagi ilmu berdasarkan kepentingannya bagi anak didik
menjadi 4 macam :
a. Ilmu agama(syari’at) yang terdiri dari : ilmu tafsir,ilmu hadis,ilmu
fiqih dan ilmu kalam
b. Ilmu aqliyah yang terdiri dari : ilmu fisika dan ilmu metafisika
c. Ilmu alat yang membantu mempelajari ilmu agama(syari’at) yang
terdiri dari : bahasa arab,ilmu hitung dan ilmu-ilmu lainnya yang
membantu mempelajari agama
d. Ilmu alat yang membantu mempelajari ilmu filsafat yaitu logika.
Menurut ibnu khaldun kedua kelompok ilmu yang pertama itu adalah ilmu
pengetahuan yang dipelajari karena faidah dari ilmu itu sendiri. Sedangkan kedua
ilmu pengetahuan yang terakhir (ilmu alat) adalah alat untuk mempelajari ilmu
pengetahuan golongan pertama.
Pengertian pendidikan menurut Ibn Khaldun adalah proses untuk
mengenal lingkungan di luar diri manusia, Tuhan yang disembahnya, wahyu yang
diterima para rasul-Nya dengan mengembangkan potensi (fitrah) dalam dirinya
untuk membangun peradaban umat manusia demi tercapainya kebahagiaan dunia
dan akhirat.
Sebagaimana dalam QS.Fathir ayat 28
أنِم َ َّاَّلل ىَشأخَي اَمَّنِإ ۗ َكِلََٰذَك ُهُناَوألَأ ٌفِلَتأخُم ِامَعأنَ أاْلَو ِابََّودالَو ِاسَّنال َنِمَو
ٌورُفَغ ٌيز ِزَع َ َّاَّلل َّنِإ ۗ ُءاَمَلُعألا ِهِداَبِع
Artinya : Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata
dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
10. Kata ”Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hambanya
hanyalah orang yang berilmu”. Maksudnya adalah semakin pandai manusia maka
akan semakin mengerti bagaimana kebesaran, kekuatan dan keagungan Allah SWT.5
Adapun metode pembelajaran menurut Ibn Khaldūn sebagai berikut :
1. Metode Pentahapan (Tadarruj)
Pengajaran pada anak hendaknya dilakukan secara berangsur-angsur,
setapak demi setapak dan sedikit demi sedikit. Ibn Khaldūn telah
menerangkan bahwa pada pengajaran tingkat pertama haruslah bersifat
umum dan mencakup hingga anak didik mempunyai pengetahuan umum
yang memadai.
2. Metode Pengulangan (Tikrari)
Guru tidak boleh hanya puas dengan cara pembahasan yang bersifat umum
saja, tetapi juga harus membahas segi-segi yang menjadi pertentangan dan
berbagai pandangan yang berbeda. Cara latihan yang paling baik menurut Ibn
Khaldun mengandung tiga kali pengulangan.
3. Metode Karyawisata (Rihlah)
Metode ini adalah perjalanan untuk menemui guru-guru yang mempunyai
keahlian khusus dan belajar pada tokoh ulama yang terkenal. Metode ini
mempunyai pengaruh karena ada kontak personal sehingga pengetahuan yang
didapatkan akan lebih kokoh dan berakar.
4. Metode Latihan atau Praktek (tadrib)
Ibn Khaldun menganjurkan untuk mengajarkan ilmu melalui
pelaksanaan lapangan dan latihan (praktek) setelah proses pemahaman ilmu
teori maka kemahiran akan terbentuk. 6
5
jurnal ilmiah didaktika februari 2015 tentang manusia dan pendidikan menurut pemikiran
ibn khaldun diakses pada 9 april 2018
6
Susanto,Pemikiran Pendidikan Islam,(Jakarta:Amzah,2010),hlm.47-50
11. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biografi Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun memiliki nama lengkap Abdurrahman Abu Zaid Waliudin
bin Muhammad bin Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Jabir bin
Muhammad bin Ibrahim bin Abdirrahman bin Khalid bin Utsman. Ibnu Khaldun
lahir pada 27 Mei 1332 M (1 Ramadhan 732 H) dan meninggal pada 19 Maret
1406 pada umur 73 tahun.
Karya Ibnu Khaldun :
1. Al-‘Ibar
2. Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun wa Rihlatuhu Gharban wa Syarqan.
3. Aya Shopia dan Ahmad al-Tsalits.
4. Kitab Madah.
5. Kitab Lubab al-Muhashshal fi Ushuluddin.
Karya yang paling terkenal adalah Muqaddimah
Pembidangan ilmu menurut Ibnu Khaldun :
1. Ilmu Naqliyah
2. Ilmu Aqliyah
12. DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Syafii Maarif.1996.Ibnu Khaldun dalam pandangan penulis barat dan
timur(Jakarta: Gema Insani Press)
Muhammad Kosim.2012.Pemikiran Pendidikan Islam Ibnu Khaldun( Jakarta:
PT.Rineka Cipta)
Muhammad Abdullah Enan.2013.Biografi Ibnu Khaldun(Jakarta: Zaman)
Jurnal ilmiah didaktika februari 2015 tentang manusia dan pendidikan menurut
pemikiran ibn khaldun diakses pada 9 april 2018
Susanto.2010.Pemikiran Pendidikan Islam.(Jakarta: Amzah)