Dokumen tersebut membahas pendekatan andragogi dalam pembelajaran orang dewasa, dengan menjelaskan perbedaan antara andragogi dan pedagogi, sumber motivasi belajar orang dewasa, gaya belajar, dan karakteristik orang dewasa sebagai peserta didik serta keterampilan yang dibutuhkan pelatih.
2. TUJUAN .....
1.Menjelaskan konsep dasar andragogi
2.Membedakan konsep andragogi dan
pedagogi
3.Menguraikan sumber motivasi belajar
orang dewasa
4.Mengidentifikasi jenis-jenis gaya belajar
5.Mengidentifikasi karakteristik orang
dewasa
6.Menerapkan jenis-jenis keterampilan
pendidikan orang dewasa
5. Tulislah…………..
Hal-hal apa dari pelatihan-
pelatihan yang Anda ikuti itu ,
yang PALING DISUKAI
Hal-hal dari pelatihan-pelatihan
yang Anda ikuti itu, yang PALING
tidakdisukai
10. Beda Siswa dengan OD
Siswa Orang Dewasa
Belajar merupakan tugas
Utama
Belajar sambilan
Tidak mudah lupa Mudah lupa
Gesit Gerakan lamban
Belum banyak pengalaman Banyak pengalaman
Belajar karena otoritas orang
tua
Belajar tanggungjawab
sendiri
Belajar karena ingin tahu Utk. Keperluan praktis
12. Konsekuensi pada
Pelatihan
• Pelatihan harus memungkinkan adanya
proses berbagi dan menganalisis
pengalaman melalui dialog sesama peserta
• OD dapat ikut menentukan apa yang harus
dilakukan-- terasa seperti milik mereka
• Dirangsang menemukan masalah dan
memecahkannya.
13. 2. Orang Dewasa Memiliki Identitas
(unik)
• Ketika bertambah tua otak semakin
banyak terisi
• Peta kognitif semakin kaya yang berbeda
pada OD yang satu dgn OD yang lain.
14. Konsekuensi pada Pelatihan
• Ajukan pertanyaan, berikan penugasan.
• Perlakukan para peserta sebagai individu yang unik
• Ajukan pertanyaan produktif
• Gunakan latihan individu
• Berikan kesempatan mengaitkan pengalamannya
dengan informasi baru yang dihadapi.
15. 3. Orang Dewasa Bukan Botol
Kosong
Pendidikan OD bukanlah menuangkan pengetahuan
ke dalam tabung kosong
OD tidaklah mempelajari sesuatu menurut yang
diinginkan pelatih
Apakah mereka akan belajar atau tidak tergantung
pada banyak faktor, misalnya motivasi, kesiapan,
suasana, metode.
16. Konsekuensi pada Pelatihan
• Lakukan analisis peserta, mungkin ada
peserta yang tidak siap atau tidak mampu
• Selama pelatihan ciptakan suasana belajar
positif.
• Gunakan metode partisipatoris.
17. 4. Orang Dewasa Belajar Melalui
Pengalaman
MEMBUAT RENCANA
REVISI RENCANA
TINDAKAN/OBSERVASI
PENGALAMAN BARU
MEMBUAT REFLEKSI
18. Konsekuensi pada Pelatihan
• Gunakan metode parsipatoris
• Tekankan nilai praktis dari apa yang akan
dilatihkan
• Doronglah agar peserta pelatihan
bertanggung jawab sendiri atas proses
belajar mereka.
19. Hasil Belajar
• Saya dengar saya lupa
• Saya lihat, sayat ingat
• Saya lakukan saya kuasai
20.
21. 5. Orang Dewasa Sulit Berubah
Pendirian
• Cara berpikir relatif kaku
• Orang dewasa ragu menerima sesuatu
yang tidak dikenal
• “Terkena teori Kelembaman”
22. Konsekuensi pada Pelatihan
• Hati-hati jangan sampai mendorong
peserta pelatihan ke arah yang tidak
mereka inginkan
• Pastikan anda memiliki sistem monitoring
yang memadai
23. Keterampilan yang harus dimiliki
oleh Pelatih Orang Dewasa
• Mendorong terciptanya dialog dan keterbukaan
untuk saling belajar
• Memulai pemecahan masalah bersama peserta
• Mendiagnosis permasalahan dalam kelompok
• Menantang peserta untuk berkeksperimen dengan
pola baru
• Mendorong untuk mampu mengambil keputusan.
24. Keterampilan yang harus dimiliki
oleh Pelatih Orang Dewasa
• Mendengar
• Mengamati
• Empati
• Memotivasi
• Menyusun pertanyaan yang
membimbing
• Merangkum
• Mengelola waktu
• Fleksibilitas, kreatif, dan
eksperimentatif
• Terbuka dan reflektif
25. Tiga Gaya Belajar
1. visual (visual learner)
2. auditori (auditory learner)
3. kinestetik (kinesthetic learner)
26. GAYA BELAJAR
• AUDITORY : Belajar dengan mendengarkan
(Uraian, penjelasan )
• VISUAL : Belajar dengan melihat
(Grafik, Diagram, Video)
• KINESTHETIC : Belajar dengan melakukan
(Role Play, Exercise)
27. Visual learners = Peserta didik Visual
Peserta didik visual:
perlu melihat apa yang sedang terjadi
suka membaca, menonton televisi, melihat
photo, membuat karton
tertarik dengan kata-kata seperti “lihat,
kelihatannya, muncul, buat lebih jelas
mempunyai ketrampilan mengeja dan menulis
yang kuat.
tidak suka bicara banyak dan mendengar terlalu
lama
dapat melatih peserta didik visual dengan:
o Poster dan grafik
o Visual display
o Booklet, brosur dan handouts
o Variasi warna dan bentuk.
Visual learners :
Mengamati dan menggambarkan
28. Auditory learners = Peserta didik auditori
Peserta didik auditori:
belajar melalui mendengar
senang bicara, tertarik kepada bunyi, menyukai
telepon dan musik
lebih menyukai mendengarkan daripada
membaca
mendengarkan teks sambil membaca teks
tersebut
dapat melatih peserta didik auditori dengan
menggunakan:
o Ceramah dan cerita
o Audio tape
o Diskusi Berpasangan dan Kelompok
o Variasi dalam tonasi, tingkat, pitch dan
volume
o Menggunakan musik dan slogan
Auditory learners:
Berbicara dan mendengarkan
29. Kinesthetic learners = peserta didik kinestetik
Peserta didik kinestetik:
belajar melalui melakukan
banyak bergerak, menggerakkan pena atau
berpindah-pindah tempat duduk
menginginkan banyak istirahat
menyukai permainan (games) dan tidak
begitu suka membaca
dapat melatih pembelahar kinestetik
dengan menggunakan:
o Aktivitas team
o Pengalaman praktis
o Bermain peran
o Mencatat
o Diskusi emosional
o Diskusi berpasangan dan kelompok
Kinaesthetic learners:
Melakukan dan menggerakkan