Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis gaya gesek, termasuk gaya gesek statis dan kinetis, gaya gesek menggelinding, gaya gesek spin, dan gaya gesek antara benda padat dan cairan. Gaya gesek terjadi akibat interaksi mikro antar permukaan yang bersentuhan dan dipengaruhi oleh konstruksi mikro permukaan. Koefisien gaya gesek statis umumnya lebih besar daripada koefisien gaya gesek kinetis.
Similaire à Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling bersentuhan
Similaire à Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling bersentuhan (6)
Dasar teori gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis gaya gesek merupakan akumulasi interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling bersentuhan
1. DASAR TEORI Gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis Gaya gesek merupakan akumulasi
interaksi mikro antar kedua peremukaan yang saling bersentuhan,gaya-gaya yang bekerja antara
lain adalah gaya elektrostatik pada masing- masing permukaan.Dulu diyakini bahwa permukaan
yang halus akan menyebabkan gaya gesek(tepatnya koefisien gaya gesek)menjadi lebih kecil
nilainya dibandingkan dengan permukaan yang kasar,akan tetapi dewasa ini tidak lagi
demikian.Konstruk mikro(nano tepatnya)pada permukaan benda padat menyebabkan gesekan
menjadi minimum bahkan cairan tidak lagi dapat membasahinya(efek lotus).
Untuk benda yang dapat menggelinding terdapat pula jenis gaya gesek lain yang ddisebut gaya
gesek menggelinding(rolling friction).
Untuk benda yang berputar tegak lurus pada permukaan atau berspin,terdpat pula gaya gesek
spin(spin friction).
Gaya gesek antara benda padat dan fluida disebut sebagai gaya Coriolisstokes atau gaya
viskos(viskos force).
Gaya gesek statis adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif satu sama
lainnya.seperti contoh gerakan statis dapat mencegah benda meluncur ke bawah pada bidang
miring.Koefisien gesek statis umumnya dinotasikn dengan µs,dan pada umumnya lebih besar
dari koefisien gesek kinetis.Gaya gesek statis dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan
tepat sebelum benda tersebut bergerak,gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum
gerakan terjadi adalah hasil dari koefisien gesek statif dikalilan dengan gaya normal f= µs F n.
Ketika tidak ada gesekan yang terjadi,gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga gaya gesek
maksimum.
Setiap gaya yang lebih kecil dari gya gesek maksimum yang berusaha untuk menggerakkan salah
satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang setara dengan besar gaya tersebut,namun
berlawann arah.
Setiap gaya yang lebih besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan
terjadi,setelah gerakan terjadi, gaya gesekan statif tidak lagi dapat digunakan untuk
menggambarkan kinetika benda,sehingga digunakan gaaya gesek kinetis.