SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  27
Télécharger pour lire hors ligne
S
ubdit IS
P- NWS Page1
FTTH
DESIGN GUIDANCE
Rev. v1.0
01.02.2012
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
Dalam penentuan network model,
keberhasilan implementasi FTTx
harus bisa menjawab hal berikut :
a. Memiliki desain yang flexible
terhadap kebutuhan melakukan
penyesuaian dan pengembangan
jaringan kedepan sesuai
perubahan demand.
b. Investasi yang dilakukan harus
Cost effectiveness.
c. Instalasi harus sesuai dengan
kondisi geografis dan lingkungan
pada area pemasangan.
d. Mudah di-deploy dengan
perangkat yang dipilih dalam
jumlah minimum.
e. Mudah dalam mendapatkan
perangkat yang diperlukan.
f. Multi-vedor component
compatibility
g. Comply terhadap standar
nasional maupun global.
Introduction
Objective, Konsideran dan Configuration
Objective: Penyediaan pedoman design FTTH, dengan menempatkan kualitas pada fase design dan
engineering.
Consideration
Configuration
S
E
GMEN FEEDER
S
E
GMEN DIS
TRIBUS
I
S
E
GMEN PS
B& IKR
OL
T FTM ODC Splitter Feeder C
able
K
abel Udara K
abel Duct MicroDuct danAir Blown Fiber DPC
losure With Splitter ODPWith Splitter
Drop C
able Aerial Drop C
able Duct PatchC
ord SC
/UPC Roset Optik ONT
Introduction
Network Elemen
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
1. Moda Penggelaran FTTH
a) Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan di lokasi yang tidak dimungkinkan
membangun Aerial System dengan potensi demand broadband yang tinggi
b) Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi Pole eksisting,
c) Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak memungkinkan aerial dan duct.
2. Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB (GPON). Untuk mengantisipasi
kebutuhan operasional (perbaikan jaringan FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau
ekivalen dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km.
3. Maksimum total panjang FO feeder untuk konfigurasi RING adalah 20 km
4. Splitter Max 2 stage dengan konfigurasi 1 core feeder maks. ke 32 Home Pass dengan aturan sbb.:
a) Secara umum menggunakan Two Stage (contoh penempatan splitter, splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP).
b) Single stage dipergunakan untuk: HRB, perumahan dimana semua rumah dipenuhi sampai dengan roset,
demand terkonsentrasi dalam jumlah kecil, dan lokasi dengan jarak jangkauan yang jauh (Link budget kristis)
5. Type connector yang digunakan per elemen adalah SC-UPC
6. Type tiang yang digunakan untuk sistem aerial adalah tiang beton
7. Kontribusi Loss Maksimum Per Elemen
Network Elemen Batasan Ukuran
Kabel Max 0.35dB/km
Splicing Max 0.1 dB
Connector Loss Max 0.25 dB (Refer IEC 61300-3-34 Grade B attenuation)
Splitter 1:2 Max 3.70 dB
Splitter 1:4 Max 7.25 dB
Splitter 1:8 Max 10.38 dB
Splitter 1:16 Max 14.10 dB
Splitter 1:32 Max 17.45 dB
General Rule
DESIGN FTTH
For High Potensial Demand
SPBT Ready?
RURAL
FTTH Aerial
Deployment
DUCT, Micro Duct
Deployment
Y
N
N
Y
Possible
For Aerial
System?
Y
DUCT
Deployment
Ducting Ready?
DUCT , Micro Duct
Deployment
Duct enough?
Space for
Duct enough?
DUCT
Deployment
Micro Duct
Deployment
Y
N
N
RESIDENSIAL HRB
General Rule
Flow Chart Pemilihan Moda Pembangunan FTTH
ONT PC
S
TB
TV
ODP PS 1:8
SC CONNECTOR
OLT
FEEDER
Drop
CABLE FO
TLP
HOME/ OFFICE
S
TO
ODC PS 1:4
SC CONNECTOR
FTM
OLT
LINK BUDGET Max 28 dB
17 Km
*Konektor S
C/APCdigunakan untuk kebutuhan sinyal RFdi OL
Tdan ONT
NO S
ATUAN
STANDARD
REDAMAN(dB)
VOL
UME
TOTAL
REDAMAN(dB)
1 km 0.35 17 5.95
1:2 bh 3.70
1:4 bh 7.25 1 7.25
1:8 bh 10.38 1 10.38
1:16 bh 14.10
1:32 bh 17.45
SC/UPC bh 0.25 5 1.25
SC/APC* bh 0.35 2 0.7
di Kabel Feeder bh 0.10 8 0.8
di Kabel Distribusi bh 0.10 2 0.2
di Drop Kabel bh 0.10 2 0.2
26.73
28
URAIAN
TOTALREDAMAN MURNI
TOTALREDAMAN +TOL
ERANSI
Kabel FO
Splitter
2
Konektor
Sambungan
3
4
Untuk meningkatkan kualitas
detil desain beberapa hal
perlu diperhatikan a.l:
1. Forecast Demand
2. Topologi Infrastruktur
3. Spesifikasi Perangkat
4. Standar Instalasi
General Rule
Link Budget Deployment FTTH
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
 Instalasi dengan Subduct/Microduct; dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan ketersediaan polongan duct eksisting dan
untuk lokasi inner city.
 Instalasi HDPE; untuk lokasi yang memungkinkan untuk
penggalian/rojok dan tidak ada ketersediaan duct eksisting.
 Instalasi Aerial Cable; untuk lokasi yang tidak memungkinkan
dengan cara duct.
Moda
Penggelaran
Feeder
 Kedalaman penggelaran kabel optik dengan cara HDPE
minimal 1.5 meter, dengan tetap memperhatikan peraturan
dinas tata kota setempat
 Kapasitas feeder dari STO minimal 144 core
Standard
 Mempunyai sistem back up (Dual Route Prefered)
 Terminasi di STO dilakukan di FTM/ODF
 Terminasi di luar STO dilakukan di ODC (outdoor/HRB).
Konfigurasi
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Pengaturan Kabel Feeder
ODC
576
ODC
288
ODC
288
ODC
288
ODC
288
ODC
576
FTM
STOHOST
1-48 1-48
97-120
49-96 49-96
97-120
121-144 121-144
145-156 145-156
157-168 157-168
Demand
s.d
1152
HP
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Konfigurasi Ring Feeder
S
plitter ODC
 Untuk lokasi dengan demand terbatas atau kesulitas SITAC
atau kondisi pencabangan dimungkinkan dilakukan design
menggunakan ODC Pole dengan keluaran kabel distribusi yang
disambung langsung (tanpa konektor) kap 48 Port.
 Persyaratan bahan; sesuai yang diatur pada Stel RDC tentang
ODC Splitter
 Tersedia tempat dokumen data fiber di belakang pintu
S
tandards
 Core Feeder yang diterminasi di ODC disesuaikan dengan
demand
Drop Feeder
di ODC
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Pengaturan Optical Distribution Cabinet
K
apasitas 288 576
Min Splitter 36 72
Demand Feeder drop Used C
ad K
ap
s.d 640 24 20 4 288
s.d1152 48 36 12 288
>1152 72 60 12 576
 Model splitter ODC yang digunakan adalah modular dengan in
dan out port berbentuk pigtail.
 Splitter dan ODC satu platform.
 Kapasitas ODC dan splitter sesuai tabel berikut.
Splitter dengan
in/out Pigtail
Feeder
Port Adaptor dengan
jumlah port = “C”
sesuai kapasitas
Sejumlah X dari C
digunakan sebagai
Input/Feeder
Cross connect
Patchcords dari pigtail
ke distribusi
Distribusi
Pigtail keluaran
Splitter
Fiber Masukan
Splitter
Parking Lot Kap.
64 Port
Fiber
Management
Sejumlah Y dari C
digunakan sebagai
Output/Distribusi
KOMPARTEMEN ATAS
KOMPARTEMEN BAWAH
X in ports
(Feeder)
Y out ports
(Distribution)
PORT ADAPTOR
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Diagram Konstruksi ODC Kapasitas “C”
Catatan: Pengaturan FTM serta penomoran manajemen core akan diatur pada kebijakan terpisah
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Konfigurasi FTM
PERANGKAT
Kabel Feeder Aerial
Air Blown Fiber
ODF FTM
Kabel Feeder DUCT
ODC dengan Splitter
Closure
Pipa HDPE
TAMBAHANS
PES
IFIKAS
I
S
TEL
STEL-K-015-2009 Ver2.2
IEC 60794-series
STEL-L-055-2011 Ver1.0
STEL-L-056-2011 Ver1.0
STEL-L-037-2001 Ver2.0
STEL-L-039-2008 Ver2.2
STEL-K-017-2008 Ver2.0
Micro Duct
Tiang Beton
IEC 60794-series
STEL-L-022-2001 Ver2.0
Splitter min 36 Utk ODC 288 dan min 72 utk ODC 576
Pipa Subduct PVC STEL-L-038-1997 Ver1.0
Feeder Design Guidance
Feeder Design Guidance
Spesifikasi Kabel Feeder dan Pendukungnya
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
1. Hanya 1 atau 2 core kabel yang turun ke
ODP dan core lainnya dilewatkan tanpa
sambungan.
2. Konstruksi kabel distribusi menggunakan
model satu selubung/tube berisi satu core
3. Instalasi Splitter max di 2 sisi yaitu di
ODC dan di ODP, sehingga 1 core dapat
melayani maks. 32 pelanggan.
4. Terminasi FO dari STO berada di ground
level masing-masing tower dalam bentuk
ODF/ODC (dengan splitter) dengan ODP
dipasang dimasing-masing Lantai,
dengan kapasitas ODP disesuaikan
dengan jumlah tenant per lantai. Untuk
type super block HRB menggunakan 2
stage splitter.
Description
Configuration
S
plitter
Drop Cable
Fiber Through
DistributionCable
Konsep One Tube One Core
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
 Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan
SPBT dan di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun
Aerial System dengan potensi demand broadband yang tinggi
 Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan
optimalisasi Pole eksisting,
 Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak
memungkinkan aerial dan duct
Moda
Penggelaran
Distribusi
 Untuk duct system di area perumahan, kedalaman penggelaran
kabel distribusi sama dengan kabel drop dengan tetap
memperhatikan peraturan pengembang kawasan dan dinas
tata kota setempat
 Kapasitas distribusi dari 8 – 24 core
 Jenis kabel G.652d
Standard
 Segmen distribusi adalah perangkat diantara ODC sampai
dengan ODP
 Pemasangan segmen distribusi harus menjangkau semua
homepass dengan pemasangan ODP Closure secara
bertahap.
 Pada tahap awal pemasangan fix ODP (type Pole, pedestal,
wall) dapat dilakukan untuk lokasi yang sangat berpotensi.
Konfigurasi
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
Pengaturan Kabel Distribusi
1. Sistem aerial adalah solusi dengan prioritas
utama bila tidak tersedia duct eksisting.
2. Kapasitas ODP yang digunakan adalah 8 port
dengan konfigurasi splitter 1:8
3. Terminasi kabel distribusi di ODP dilakukan
dengan cara splicing per core.
4. Keluaran dari ODP berupa port adaptor
5. Drop cable yang diterminasi di ODP melaui
pigtail.
6. Alokasi core cadangan sebanyak minimal 10%
Description
Configuration
1. Jenis Kabel G.652.d, Single mode fiber type
2. Mempunyai Supporting wire/messenger wire
yang terbuat dari bahan metal.
3. Mempunyai tension member/strength member
4. Mempunyai pelindung core
5. Tahan terhadap suhu luar -25oC sampai dengan
+60oC.
6. Fiber: 0.5 mm-coated optical fiber
7. Mempunyai struktur selubung per core (atau 1
tube untuk 1 core)
S
tandards
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
Aerial System
1. Area kawasan/ruko atau perumahan yang tidak
memungkinkan sistem arial, kabel distribusi
diterminasi di ODP pedestal maupun wall
2. Kapasitas ODP yang digunakan adalah 16 port
dengan konfigurasi splitter 2 X (1:8)
3. Menggunakan handhole pit min di tiap 2 rumah
4. Kabel distribusi dan kabel drop dilakukan di
dalam pipa dengan kedalamam yang sama.
5. Kedalam galian untuk kabel/duct disesuaikan
dengan kebijakan pengembang dengan minimal
kedalaman 40 cm
Description
Configuration
1. Persyaratan bahan ODP sesuai dengan STEL-
K-049-2008 versi 1
2. Jenis kabel Single Mode G.652d
3. Felksibilitas tinggi dan mudah dalam
penanganan gangguan.
4. Mempunyai konstruksi selubung yang baik.
5. Mempunyai struktur selubung per core (atau 1
tube untuk 1 core)
6. Performansi kabel tidak berubah pada kondisi
cuaca ekstrim -25oC sampai dengan +60oC..
S
tandards
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
Duct System
1. Microduct system digunakan untuk lokasi dimana ada
keterbatasan pembangunan dengan cara duct dan
aerial
2. Konsep microduct diarahkan untuk HRB atau
kawasan dimana semua tenant/rumah akan dilayani
FTTH sehingga dibutuhkan penarikan microduct ke
semua lokasi tenant/perumahan dimana dibutuhan
kualitas yang prima.
3. Terminasi ABF dilakukan di ODC dan di roset.
4. Alokasi core cadangan sebanyak minimal 10
Description
Configuration
1. Menggunakan jenis kabel G.652d
2. Kapasitas kabel s.d 144 core.
3. Design dan spesifikasi teknik mengacu kepada
standard IEC.
S
tandards
Description Unit
No. Of Core
2 – 60 60 - 72 72-96 96-144
Jumlah fiber/tube xJumlah
tube
- 12 X5 12 X6 12 X8 12 X12
Nominal Outer Diameter mm 5,6 6,0 7,2 7,4
Nominal cable weight Kg/km 25 30 43 70
Maxtensileload N 300 700 1000 1400
Temperature- Operation oC -25 - 60 -25-60 -25 - 60 -25 - 60
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
Micro Duct System
PERANGKAT
Kabel distribusi Aerial
Air Blown Fiber
Kabel distribusi DUCT
ODP dengan Splitter
Closure
Pipa HDPE
TAMBAHANS
PES
IFIKAS
I
satu selubung satu core
satu selubung satu core
S
TEL
IEC 60794-series
STEL-L-037-2001 Ver2.0
STEL-L-039-2008 Ver2.2
Micro Duct
Tiang Beton
IEC 60794-series
STEL-L-022-2001 Ver2.0
Memungkinkan utk pemisahan core tanpa terputus
Pipa Subduct PVC STEL-L-038-1997 Ver1.0
Distribution Design Guidance
Distribution Design Guidance
Spesifikasi Kabel Distribusi dan Pendukungnya
Konektor STEL-L-043-2002 Ver1.0 Type SC/UPC
Content
Content
Introduction
General Rule
Design Feeder Side
Design Distribution Side
Design Drop Cable dan IKR
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
Optical Outlet
Patch cord
Field
assembly
connector ONT
drop fiber cable
Pengaturan di segmen PS
B+ IKR:
 Untuk efesiensi cost dan loss link budget
drop cable digunakan dari ODPsampai
dengan roset (optical outlet) di dalam
rumah.
 T
erminasi drop cable dengan roset
dilakukan dengan carasplicing
 T
erminasi dari optical roset dengan ONT
menggunakan patchcord
 Penempatan roset dapat dilakukan di
dinding maupun di mejadisamping CPE
 Untuk kerapian drop cable didalam
rumah dapat dimasukkan dalam ducting
rumah maupun ditutupi oleh tray cable
Description
 S
tandard Drop cable G.657
 S
tandard Patchcord G.657
S
tandards
Configuration
PSB/IKR Guidance
PSB/IKR Guidance
PERANGKAT
Kabel drop aerial
Roset Optik
Kabel drop duct
Patchcord Bundle
Patchcord
Connector
TAMBAHANS
PES
IFIKAS
I
S
TEL
STEL-K-033-2009
STEL-L-053-2011 ver 1.0
STEL-L-043-2002 Ver1.0
STEL-K-034-2009
Micro Duct IEC 60794-series
Memungkinkan utk pemisahan core tanpa terputus
Kabel Indoor Pelindung STEL-K-032-2009 Ver1.0
PSB/IKR Guidance
PSB/IKR Guidance
Spesifikasi Perangkat PSB dan IKR
Type SC/UPC
Type SC/UPC, G.657
ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf

Contenu connexe

Similaire à ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf

PPT sempro.pptx
PPT sempro.pptxPPT sempro.pptx
PPT sempro.pptxYuukiKun5
 
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungPerancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungIpunk Prasetyo
 
Modul Instalasi FTTH
Modul Instalasi FTTHModul Instalasi FTTH
Modul Instalasi FTTHAri Maulana
 
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft tx
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft txModul 5 guidance hld & survey lapangan ft tx
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft txSherly Toresia
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paperLuthfi Fauzi
 
Bab 2.1: Pendawaian Rangkaian
Bab 2.1: Pendawaian RangkaianBab 2.1: Pendawaian Rangkaian
Bab 2.1: Pendawaian RangkaianZulhana Zulkifle
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX5h4r3
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingindonesia
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingkhoirul effendi
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cablingsetioaribowo
 
FTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxFTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxKhoerul Anam
 
Arsitektur dan layanan ng pon2
Arsitektur dan layanan  ng pon2Arsitektur dan layanan  ng pon2
Arsitektur dan layanan ng pon2Ambar Erna
 
Modulpelatihanmikrotik
ModulpelatihanmikrotikModulpelatihanmikrotik
Modulpelatihanmikrotikdhi her
 

Similaire à ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf (20)

PPT sempro.pptx
PPT sempro.pptxPPT sempro.pptx
PPT sempro.pptx
 
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungPerancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
 
Modul Instalasi FTTH
Modul Instalasi FTTHModul Instalasi FTTH
Modul Instalasi FTTH
 
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft tx
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft txModul 5 guidance hld & survey lapangan ft tx
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft tx
 
PengenalanFTTx.pptx
PengenalanFTTx.pptxPengenalanFTTx.pptx
PengenalanFTTx.pptx
 
2011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 22011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 2
 
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
Luthfi fauzi   1101188545 - paperLuthfi fauzi   1101188545 - paper
Luthfi fauzi 1101188545 - paper
 
Pertemuan 5
Pertemuan 5Pertemuan 5
Pertemuan 5
 
Fibre To The Home
Fibre To The HomeFibre To The Home
Fibre To The Home
 
Modul 4 survey ft tx
Modul 4 survey ft txModul 4 survey ft tx
Modul 4 survey ft tx
 
Makalah thr
Makalah thrMakalah thr
Makalah thr
 
Bab 2.1: Pendawaian Rangkaian
Bab 2.1: Pendawaian RangkaianBab 2.1: Pendawaian Rangkaian
Bab 2.1: Pendawaian Rangkaian
 
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTXMateri 2   Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
Materi 2 Instalasi Kabel Rumah / Gedung (IKR IKG) FTTX
 
Tugas pengganti UTS
Tugas  pengganti UTSTugas  pengganti UTS
Tugas pengganti UTS
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling04module 14 network-cabling
04module 14 network-cabling
 
FTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptxFTTH by Khoerul Anam.pptx
FTTH by Khoerul Anam.pptx
 
Arsitektur dan layanan ng pon2
Arsitektur dan layanan  ng pon2Arsitektur dan layanan  ng pon2
Arsitektur dan layanan ng pon2
 
Modulpelatihanmikrotik
ModulpelatihanmikrotikModulpelatihanmikrotik
Modulpelatihanmikrotik
 

Dernier

Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxMegaFebryanika
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterAgustinus791932
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024dombatoto
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024dombatoto
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdfhobitzz0101
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWNeta
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxMegaFebryanika
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.pptMiaZahir
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99
 

Dernier (10)

Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
Sizi99 Rekomendasi Bo Slot Gacor Anti Nawala Gampang Jackpot 2024
 
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptxPPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
PPT SLIDE Kelompok 2 Pembelajaran Kelas Rangkap (4).pptx
 
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teaterBAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
BAB 7 konsep ,teknik dan prosedur seni teater
 
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024SLOT RAHFFI AHMAD  > LINK DAFTAR GACOR 2024
SLOT RAHFFI AHMAD > LINK DAFTAR GACOR 2024
 
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
DOMBATOTO Sensasi Togel Online dengan Bet 100 Rupiah di 2024
 
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdftugas kelompok irsyad aldey.pdf
tugas kelompok irsyad aldey.pdf
 
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAWIDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
IDMPO : SITUS SLOT MPO KEMENANGAN JACKPOT TERPERCAYA & PASTI WITHDRAW
 
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptxppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
ppt-modul-6-pend-seni-disd-240427134023-3ceca6d9 (1).pptx
 
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
402610954-HIV-AID-DAN-NAPZA-PADA-REMAJA-ppt.ppt
 
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang MaxwinSakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
Sakai99 Link Slot Gacor Resmi Anti Nawala Terpercaya Gampang Maxwin
 

ISP_NWS_FTTH_DESIGN_GUIDANCE.pdf

  • 1. S ubdit IS P- NWS Page1 FTTH DESIGN GUIDANCE Rev. v1.0 01.02.2012
  • 2. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 3. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 4. Dalam penentuan network model, keberhasilan implementasi FTTx harus bisa menjawab hal berikut : a. Memiliki desain yang flexible terhadap kebutuhan melakukan penyesuaian dan pengembangan jaringan kedepan sesuai perubahan demand. b. Investasi yang dilakukan harus Cost effectiveness. c. Instalasi harus sesuai dengan kondisi geografis dan lingkungan pada area pemasangan. d. Mudah di-deploy dengan perangkat yang dipilih dalam jumlah minimum. e. Mudah dalam mendapatkan perangkat yang diperlukan. f. Multi-vedor component compatibility g. Comply terhadap standar nasional maupun global. Introduction Objective, Konsideran dan Configuration Objective: Penyediaan pedoman design FTTH, dengan menempatkan kualitas pada fase design dan engineering. Consideration Configuration
  • 5. S E GMEN FEEDER S E GMEN DIS TRIBUS I S E GMEN PS B& IKR OL T FTM ODC Splitter Feeder C able K abel Udara K abel Duct MicroDuct danAir Blown Fiber DPC losure With Splitter ODPWith Splitter Drop C able Aerial Drop C able Duct PatchC ord SC /UPC Roset Optik ONT Introduction Network Elemen
  • 6. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 7. 1. Moda Penggelaran FTTH a) Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun Aerial System dengan potensi demand broadband yang tinggi b) Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi Pole eksisting, c) Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak memungkinkan aerial dan duct. 2. Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB (GPON). Untuk mengantisipasi kebutuhan operasional (perbaikan jaringan FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau ekivalen dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km. 3. Maksimum total panjang FO feeder untuk konfigurasi RING adalah 20 km 4. Splitter Max 2 stage dengan konfigurasi 1 core feeder maks. ke 32 Home Pass dengan aturan sbb.: a) Secara umum menggunakan Two Stage (contoh penempatan splitter, splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP). b) Single stage dipergunakan untuk: HRB, perumahan dimana semua rumah dipenuhi sampai dengan roset, demand terkonsentrasi dalam jumlah kecil, dan lokasi dengan jarak jangkauan yang jauh (Link budget kristis) 5. Type connector yang digunakan per elemen adalah SC-UPC 6. Type tiang yang digunakan untuk sistem aerial adalah tiang beton 7. Kontribusi Loss Maksimum Per Elemen Network Elemen Batasan Ukuran Kabel Max 0.35dB/km Splicing Max 0.1 dB Connector Loss Max 0.25 dB (Refer IEC 61300-3-34 Grade B attenuation) Splitter 1:2 Max 3.70 dB Splitter 1:4 Max 7.25 dB Splitter 1:8 Max 10.38 dB Splitter 1:16 Max 14.10 dB Splitter 1:32 Max 17.45 dB General Rule
  • 8. DESIGN FTTH For High Potensial Demand SPBT Ready? RURAL FTTH Aerial Deployment DUCT, Micro Duct Deployment Y N N Y Possible For Aerial System? Y DUCT Deployment Ducting Ready? DUCT , Micro Duct Deployment Duct enough? Space for Duct enough? DUCT Deployment Micro Duct Deployment Y N N RESIDENSIAL HRB General Rule Flow Chart Pemilihan Moda Pembangunan FTTH
  • 9. ONT PC S TB TV ODP PS 1:8 SC CONNECTOR OLT FEEDER Drop CABLE FO TLP HOME/ OFFICE S TO ODC PS 1:4 SC CONNECTOR FTM OLT LINK BUDGET Max 28 dB 17 Km *Konektor S C/APCdigunakan untuk kebutuhan sinyal RFdi OL Tdan ONT NO S ATUAN STANDARD REDAMAN(dB) VOL UME TOTAL REDAMAN(dB) 1 km 0.35 17 5.95 1:2 bh 3.70 1:4 bh 7.25 1 7.25 1:8 bh 10.38 1 10.38 1:16 bh 14.10 1:32 bh 17.45 SC/UPC bh 0.25 5 1.25 SC/APC* bh 0.35 2 0.7 di Kabel Feeder bh 0.10 8 0.8 di Kabel Distribusi bh 0.10 2 0.2 di Drop Kabel bh 0.10 2 0.2 26.73 28 URAIAN TOTALREDAMAN MURNI TOTALREDAMAN +TOL ERANSI Kabel FO Splitter 2 Konektor Sambungan 3 4 Untuk meningkatkan kualitas detil desain beberapa hal perlu diperhatikan a.l: 1. Forecast Demand 2. Topologi Infrastruktur 3. Spesifikasi Perangkat 4. Standar Instalasi General Rule Link Budget Deployment FTTH
  • 10. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 11.  Instalasi dengan Subduct/Microduct; dimanfaatkan untuk mengoptimalkan ketersediaan polongan duct eksisting dan untuk lokasi inner city.  Instalasi HDPE; untuk lokasi yang memungkinkan untuk penggalian/rojok dan tidak ada ketersediaan duct eksisting.  Instalasi Aerial Cable; untuk lokasi yang tidak memungkinkan dengan cara duct. Moda Penggelaran Feeder  Kedalaman penggelaran kabel optik dengan cara HDPE minimal 1.5 meter, dengan tetap memperhatikan peraturan dinas tata kota setempat  Kapasitas feeder dari STO minimal 144 core Standard  Mempunyai sistem back up (Dual Route Prefered)  Terminasi di STO dilakukan di FTM/ODF  Terminasi di luar STO dilakukan di ODC (outdoor/HRB). Konfigurasi Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Pengaturan Kabel Feeder
  • 12. ODC 576 ODC 288 ODC 288 ODC 288 ODC 288 ODC 576 FTM STOHOST 1-48 1-48 97-120 49-96 49-96 97-120 121-144 121-144 145-156 145-156 157-168 157-168 Demand s.d 1152 HP Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Konfigurasi Ring Feeder
  • 13. S plitter ODC  Untuk lokasi dengan demand terbatas atau kesulitas SITAC atau kondisi pencabangan dimungkinkan dilakukan design menggunakan ODC Pole dengan keluaran kabel distribusi yang disambung langsung (tanpa konektor) kap 48 Port.  Persyaratan bahan; sesuai yang diatur pada Stel RDC tentang ODC Splitter  Tersedia tempat dokumen data fiber di belakang pintu S tandards  Core Feeder yang diterminasi di ODC disesuaikan dengan demand Drop Feeder di ODC Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Pengaturan Optical Distribution Cabinet K apasitas 288 576 Min Splitter 36 72 Demand Feeder drop Used C ad K ap s.d 640 24 20 4 288 s.d1152 48 36 12 288 >1152 72 60 12 576  Model splitter ODC yang digunakan adalah modular dengan in dan out port berbentuk pigtail.  Splitter dan ODC satu platform.  Kapasitas ODC dan splitter sesuai tabel berikut.
  • 14. Splitter dengan in/out Pigtail Feeder Port Adaptor dengan jumlah port = “C” sesuai kapasitas Sejumlah X dari C digunakan sebagai Input/Feeder Cross connect Patchcords dari pigtail ke distribusi Distribusi Pigtail keluaran Splitter Fiber Masukan Splitter Parking Lot Kap. 64 Port Fiber Management Sejumlah Y dari C digunakan sebagai Output/Distribusi KOMPARTEMEN ATAS KOMPARTEMEN BAWAH X in ports (Feeder) Y out ports (Distribution) PORT ADAPTOR Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Diagram Konstruksi ODC Kapasitas “C”
  • 15. Catatan: Pengaturan FTM serta penomoran manajemen core akan diatur pada kebijakan terpisah Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Konfigurasi FTM
  • 16. PERANGKAT Kabel Feeder Aerial Air Blown Fiber ODF FTM Kabel Feeder DUCT ODC dengan Splitter Closure Pipa HDPE TAMBAHANS PES IFIKAS I S TEL STEL-K-015-2009 Ver2.2 IEC 60794-series STEL-L-055-2011 Ver1.0 STEL-L-056-2011 Ver1.0 STEL-L-037-2001 Ver2.0 STEL-L-039-2008 Ver2.2 STEL-K-017-2008 Ver2.0 Micro Duct Tiang Beton IEC 60794-series STEL-L-022-2001 Ver2.0 Splitter min 36 Utk ODC 288 dan min 72 utk ODC 576 Pipa Subduct PVC STEL-L-038-1997 Ver1.0 Feeder Design Guidance Feeder Design Guidance Spesifikasi Kabel Feeder dan Pendukungnya
  • 17. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 18. 1. Hanya 1 atau 2 core kabel yang turun ke ODP dan core lainnya dilewatkan tanpa sambungan. 2. Konstruksi kabel distribusi menggunakan model satu selubung/tube berisi satu core 3. Instalasi Splitter max di 2 sisi yaitu di ODC dan di ODP, sehingga 1 core dapat melayani maks. 32 pelanggan. 4. Terminasi FO dari STO berada di ground level masing-masing tower dalam bentuk ODF/ODC (dengan splitter) dengan ODP dipasang dimasing-masing Lantai, dengan kapasitas ODP disesuaikan dengan jumlah tenant per lantai. Untuk type super block HRB menggunakan 2 stage splitter. Description Configuration S plitter Drop Cable Fiber Through DistributionCable Konsep One Tube One Core Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance
  • 19.  Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun Aerial System dengan potensi demand broadband yang tinggi  Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi Pole eksisting,  Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak memungkinkan aerial dan duct Moda Penggelaran Distribusi  Untuk duct system di area perumahan, kedalaman penggelaran kabel distribusi sama dengan kabel drop dengan tetap memperhatikan peraturan pengembang kawasan dan dinas tata kota setempat  Kapasitas distribusi dari 8 – 24 core  Jenis kabel G.652d Standard  Segmen distribusi adalah perangkat diantara ODC sampai dengan ODP  Pemasangan segmen distribusi harus menjangkau semua homepass dengan pemasangan ODP Closure secara bertahap.  Pada tahap awal pemasangan fix ODP (type Pole, pedestal, wall) dapat dilakukan untuk lokasi yang sangat berpotensi. Konfigurasi Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance Pengaturan Kabel Distribusi
  • 20. 1. Sistem aerial adalah solusi dengan prioritas utama bila tidak tersedia duct eksisting. 2. Kapasitas ODP yang digunakan adalah 8 port dengan konfigurasi splitter 1:8 3. Terminasi kabel distribusi di ODP dilakukan dengan cara splicing per core. 4. Keluaran dari ODP berupa port adaptor 5. Drop cable yang diterminasi di ODP melaui pigtail. 6. Alokasi core cadangan sebanyak minimal 10% Description Configuration 1. Jenis Kabel G.652.d, Single mode fiber type 2. Mempunyai Supporting wire/messenger wire yang terbuat dari bahan metal. 3. Mempunyai tension member/strength member 4. Mempunyai pelindung core 5. Tahan terhadap suhu luar -25oC sampai dengan +60oC. 6. Fiber: 0.5 mm-coated optical fiber 7. Mempunyai struktur selubung per core (atau 1 tube untuk 1 core) S tandards Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance Aerial System
  • 21. 1. Area kawasan/ruko atau perumahan yang tidak memungkinkan sistem arial, kabel distribusi diterminasi di ODP pedestal maupun wall 2. Kapasitas ODP yang digunakan adalah 16 port dengan konfigurasi splitter 2 X (1:8) 3. Menggunakan handhole pit min di tiap 2 rumah 4. Kabel distribusi dan kabel drop dilakukan di dalam pipa dengan kedalamam yang sama. 5. Kedalam galian untuk kabel/duct disesuaikan dengan kebijakan pengembang dengan minimal kedalaman 40 cm Description Configuration 1. Persyaratan bahan ODP sesuai dengan STEL- K-049-2008 versi 1 2. Jenis kabel Single Mode G.652d 3. Felksibilitas tinggi dan mudah dalam penanganan gangguan. 4. Mempunyai konstruksi selubung yang baik. 5. Mempunyai struktur selubung per core (atau 1 tube untuk 1 core) 6. Performansi kabel tidak berubah pada kondisi cuaca ekstrim -25oC sampai dengan +60oC.. S tandards Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance Duct System
  • 22. 1. Microduct system digunakan untuk lokasi dimana ada keterbatasan pembangunan dengan cara duct dan aerial 2. Konsep microduct diarahkan untuk HRB atau kawasan dimana semua tenant/rumah akan dilayani FTTH sehingga dibutuhkan penarikan microduct ke semua lokasi tenant/perumahan dimana dibutuhan kualitas yang prima. 3. Terminasi ABF dilakukan di ODC dan di roset. 4. Alokasi core cadangan sebanyak minimal 10 Description Configuration 1. Menggunakan jenis kabel G.652d 2. Kapasitas kabel s.d 144 core. 3. Design dan spesifikasi teknik mengacu kepada standard IEC. S tandards Description Unit No. Of Core 2 – 60 60 - 72 72-96 96-144 Jumlah fiber/tube xJumlah tube - 12 X5 12 X6 12 X8 12 X12 Nominal Outer Diameter mm 5,6 6,0 7,2 7,4 Nominal cable weight Kg/km 25 30 43 70 Maxtensileload N 300 700 1000 1400 Temperature- Operation oC -25 - 60 -25-60 -25 - 60 -25 - 60 Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance Micro Duct System
  • 23. PERANGKAT Kabel distribusi Aerial Air Blown Fiber Kabel distribusi DUCT ODP dengan Splitter Closure Pipa HDPE TAMBAHANS PES IFIKAS I satu selubung satu core satu selubung satu core S TEL IEC 60794-series STEL-L-037-2001 Ver2.0 STEL-L-039-2008 Ver2.2 Micro Duct Tiang Beton IEC 60794-series STEL-L-022-2001 Ver2.0 Memungkinkan utk pemisahan core tanpa terputus Pipa Subduct PVC STEL-L-038-1997 Ver1.0 Distribution Design Guidance Distribution Design Guidance Spesifikasi Kabel Distribusi dan Pendukungnya Konektor STEL-L-043-2002 Ver1.0 Type SC/UPC
  • 24. Content Content Introduction General Rule Design Feeder Side Design Distribution Side Design Drop Cable dan IKR 1 1 2 2 3 3 4 4 5 5
  • 25. Optical Outlet Patch cord Field assembly connector ONT drop fiber cable Pengaturan di segmen PS B+ IKR:  Untuk efesiensi cost dan loss link budget drop cable digunakan dari ODPsampai dengan roset (optical outlet) di dalam rumah.  T erminasi drop cable dengan roset dilakukan dengan carasplicing  T erminasi dari optical roset dengan ONT menggunakan patchcord  Penempatan roset dapat dilakukan di dinding maupun di mejadisamping CPE  Untuk kerapian drop cable didalam rumah dapat dimasukkan dalam ducting rumah maupun ditutupi oleh tray cable Description  S tandard Drop cable G.657  S tandard Patchcord G.657 S tandards Configuration PSB/IKR Guidance PSB/IKR Guidance
  • 26. PERANGKAT Kabel drop aerial Roset Optik Kabel drop duct Patchcord Bundle Patchcord Connector TAMBAHANS PES IFIKAS I S TEL STEL-K-033-2009 STEL-L-053-2011 ver 1.0 STEL-L-043-2002 Ver1.0 STEL-K-034-2009 Micro Duct IEC 60794-series Memungkinkan utk pemisahan core tanpa terputus Kabel Indoor Pelindung STEL-K-032-2009 Ver1.0 PSB/IKR Guidance PSB/IKR Guidance Spesifikasi Perangkat PSB dan IKR Type SC/UPC Type SC/UPC, G.657