SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  22
Dimensi Kajian Filsafat Ilmu
Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Proudly Present :
“Filsafat Ilmu”
• Fokus!!!
• INGIN menjadi LEBIH BAIK
• AKTIF dan PARTISIPATIF
• SIAP ber AKSI
• Tulus (be 100%)
Dimensi Kajian Filsafat Ilmu
Ketika kita membicarakan tahap-tahap perkembangan
pengetahuan tercakup pula telaahan filsafat yang
menyangkut pertanyaan mengenai hakikat ilmu.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU
ONTOLOGI
tentang apa dan sampai di
mana yang hendak dicapai
ilmu. Ini berarti sejak awal kita
sudah ada pegangan dan
gejala sosial. Dalam hal ini
menyangkut yang mempunyai
eksistensi dalam dimensi
ruang dan waktu, dan
terjangkau oleh pengalaman
inderawi. Dengan
demikian, meliputi fenomena
yang dapat diobservasi, dapat
diukur, sehingga datanya
dapat
diolah, diinterpretasi, diverifik
asi, dan ditarik kesimpulan.
EPISTEMOLOGI
meliputi aspek normatif
mencapai kesahihan perolehan
pengetahuan secara ilmiah, di
samping aspek prosedural,
metode dan teknik memperoleh
data empiris. Kesemuanya itu
lazim disebut metode ilmiah,
meliputi langkah-langkah pokok
dan urutannya, termasuk proses
logika berpikir yang berlangsung
di dalamnya dan sarana berpikir
ilmiah yang digunakannya.
AKSIOLOGI
terkait dengan
kaidah moral
pengembangan
penggunaan ilmu
yang diperoleh.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
• Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain
dari ontologi. Jadi metafisika umum atau ontologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip
yang paling dasar atau paling dalam dari segala
sesuatu yang ada.
Metafisika
Umum :
Ontologi
• Kosmologi, Psikologi, Teologi (Bakker, 1992).
Metafisika
Khusus :
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari
seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin
dua, baik yang asal berupa materi ataupun rohani.
• Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu
adalah materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh
Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM).
• Idealisme diambil dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.
Idelisme sebagai lawan materialisme, dinamakan juga spiritualisme.
Idealisme berarti serbacita, spiritualisme berarti serba ruh.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
benda terdiri dari 2
macam hakikat
sebagai asal
sumbernya yaitu
hakikat materi dan
hakikat ruhani,
benda dan ruh,
jasad dan spirit.
Tokoh paham ini
adalah Descartes
(1596-1650 M) yang
dianggap sebagai
bapak filsafat
modern.
Ia menamakan
kedua hakikat itu
dengan istilah dunia
kesadaran (ruhani)
dan dunia ruang
(kebendaan).
paham ini
menyatakan bahwa
kenyataan alam ini
tersusun dari banyak
unsur.
Tokoh aliran ini pada
masa Yunani Kuno
adalah Anaxagoras
dan Empedocles yang
menyatakan bahwa
substansi yang ada
itu terbentuk dan
terdiri dari 4 unsur,
yaitu tanah, air, api,
dan udara.
Tokoh modern aliran
ini adalah William
James (1842-1910 M)
yang terkenal sebagai
seorang psikolog dan
filosof Amerika.
Nihilisme berasal dari
bahasa Latin yang
berarti nothing atau
tidak ada.
Doktrin tentang
nihilisme sudah ada
semenjak zaman Yunani
Kuno, tokohnya yaitu
Gorgias (483-360 SM)
yang memberikan 3
proposisi tentang
realitas yaitu:
Pertama, tidak ada
sesuatupun yang eksis,
Kedua, bila sesuatu itu
ada ia tidak dapat
diketahui,
Ketiga, sekalipun
realitas itu dapat kita
ketahui ia tidak akan
dapat kita beritahukan
kepada orang lain.
Paham ini mengingkari
kesanggupan manusia
untuk mengetahui
hakikat benda. Baik
hakikat materi maupun
ruhani.
Kata Agnoticisme
berasal dari bahasa
Greek yaitu Agnostos
yang berarti unknown A
artinya not Gno artinya
know.
Aliran ini dapat kita
temui dalam filsafat
eksistensi dengan
tokoh-tokohnya seperti:
Soren Kierkegaar (1813-
1855 M), yang terkenal
dengan julukan sebagai
Bapak Filsafat
Eksistensialisme
Jangan
“SOMSE”
• Ada beberapa pengertian epistemologi yang diungkapkan para ahli yang dapat
dijadikan pijakan untuk memahami apa sebenarnya epistemologi itu.
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge).
• Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti
pengetahuan, dan logos berarti teori. Epistemologi dapat didefinisikan sebagai
cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan
sahnya (validitasnya) pengetahuan.
• Pengertian lain, menyatakan bahwa epistemologi merupakan pembahasan
mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan: apakah sumber-sumber
pengetahuan ? apakah hakikat, jangkauan dan ruang lingkup pengetahuan?
Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap manuasia
(William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian, 1965, dalam Jujun
S.Suriasumantri, 2005).
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
• M.Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi
hakekat, sumber dan validitas pengetahuan.
• Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu
hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran
pengetahuan.
• Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa
epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab,
apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa
hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan
benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu
yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai
dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat
diringkat menjadi dua masalah pokok; masalah sumber
ilmu dan masalah benarnya ilmu.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Hakikat Epsitemologi
• Epistemologi atau teori mengenai ilmu pengetahuan itu
adalah inti sentral setiap pandangan dunia. Ia merupakan
parameter yang bisa memetakan, apa yang mungkin dan apa
yang tidak mungkin menurut bidang-bidangnya; apa yang
mungkin diketahui dan harus diketahui; apa yang mungkin
diketahui tetapi lebih baik tidak usah diketahui; dan apa yang
sama sekali tidak mungkin diketahui. Epistemologi dengan
demikian bisa dijadikan sebagai penyaring atau filter terhadap
objek-objek pengetahuan. Tidak semua objek mesti dijelajahi
oleh pengetahuan manusia. Ada objek-objek tertentu yang
manfaatnya kecil dan madaratnya lebih besar, sehingga tidak
perlu diketahui, meskipun memungkinkan untuk diketahui.
Ada juga objek yang benar-benar merupakan misteri,
sehingga tidak mungkin bisa diketahui.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Jangan Bengong
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
moral conduct
yaitu tindakan moral.
Bidang ini melahirkan
disiplin khusus yakni
etika. Kajian etika lebih
fokus pada prilaku, norma
dan adat istiadat manusia.
Tujuan dari etika adalah
agar manusia mengetahui
dan mampu
mempertanggungjawab-
kan apa yang ia lakukan.
Didalam etika, nilai
kebaikan dari tingkah laku
manusia menjadi sentral
persoalan. Maksudnya
adalah tingkah laku yang
penuh dengan tanggung
jawab, baik tanggung
jawab terhadap diri
sendiri, masyarakat, alam
maupun terhadap Tuhan
sebagai sang pencipta.
esthetic expression
yaitu ekspresi
keindahan.
Bidang ini
melahirkan
keindahan.
Estetika
berkaitan
dengan nilai
tentang
pengalaman
keindahan yang
dimiliki oleh
manusia
terhadap
lingkungan dan
fenomena
disekelilingnya.
sosio-political life,
yaitu kehidupan social politik
yang akan melahirkan filsafat
sosiopolitik.
Manfaat dari ilmu adalah
sudah tidak terhitung
banyaknya manfaat dari ilmu
bagi manusia dan makhluk
hidup secara keseluruhan.
Mulai dari zamannya
Copernicus sampai Mark
Elliot Zuckerberg , ilmu terus
berkembang dan memberikan
banyak manfaat bagi
manusia. Ilmu telah
memberikan kontribusi yang
sangat besar bagi peradaban
manusia, tapi dengan ilmu
juga manusia dapat
menghancurkan peradaban
manusia yang lain.
Untuk apa ilmu tersebut digunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut
dengan kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan antara teknik procedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-
norma moral / professional.
Dari apa yang dirumuskan diatas dapat dikatakan bahwa apapun jenis ilmu yang
ada, kesemuanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai moral yang ada di
masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam
usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan
bencana. Bagi seorang ilmuwan, nilai dan norma moral yang dimilikinya akan menjadi
penentu apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai
apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi)
pengetahuan tersebut disusun.
Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan
epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan
seterusnya. Kalau kita ingin membicarakan epistemologi ilmu, maka hal ini
harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi ilmu.
Secara detail, tidak mungkin bahasan epistemologi terlepas sama sekali dari
ontologi dan aksiologi. Apalagi bahasan yang didasarkan model berpikir
sistemik, justru ketiganya harus senantiasa dikaitkan.
Keterkaitan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. seperti juga
lazimnya keterkaitan masing-masing sub sistem dalam suatu sistem,
membuktikan betapa sulit untuk menyatakan yang satu lebih penting dari
yang lain, sebab ketiga-tiganya memiliki fungsi sendiri-sendiri yang berurutan
dalam mekanisme pemikiran.
Mfazrul99.blogspot.com
DAFTAR PUSTAKA
• A.M. Saefuddin, et.al. 1991. Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi. Bandung: Mizan,
hal. 35.
• Abdullah , Muhammad Husein, 1990. Ad-Dirosah fi al-fikry-al Islamy. Aman: Dar al-Bayariq
haal. 74.
• Abdullah, Amin. 2005. Desain Pengembangan Akademik IAIN Menuju UIN SunanKalijaga dari
Pendekatan Pola Dikotonomis-Akademik ke Arah Integratif-Interdisciplinary dalam Zainal
Abidin Bagir, et.al,Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi. Bandung: Mizan.
• Amin Abdullah. 2006.Pendekatan Integratif- Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
• Amsal, Bakhtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
• Asy’ari, H. M dkk. 1992.Filsafat. Yogyakarta: RSFI.
• Azra, Azyumardi. 1993. Tradisionalisme Nasr: Eksposisi dan Refleksi. Ulumul Qur”an, no. 4,
vol. IV.
• Bagus Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
• Bakhtiar , Amsal. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
• Bakker, Anton.1992. Ontologi Metafisika Umum. Yogyakarta: Pustaka Kanisius
• D.W. Hamlyn. History of Epistemology. in Pauld Edwards, editor in chief, The Encyclopedia of
Philosophy, vol. 3 (New York and London, Macmillan Publishing Co., 1972) hal. 8-38.
• Gruber, T. 2008.Ontology. Springer-Verlag. ISBN 978-0-387-49616-0.
• Hadi, P. Hardono. 1994. Epistemologi: Filsafat Pengetahuan.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
• Honer, Stanley M. dan Hunt, Thomas C. 1987. Metode dalam Mencari Ilmu dalam
Perspektif. Jakarta: Gramedia,
• Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media
Pratama.
• Jujun S. Suriasumantri. 2005 Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta :
Sinar Harapan.
• M. Arifin. 1991. Psikologi Dakwah: Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara,
hal. 6.
• Maritain, Jacques. 1959. The Degrees of Knowledge. New York: Scribner
Pengetahuan:Rasionalisme, Empirisme, dan Metode Keilmuan, dalam Jujun
S.Suryasumantri [penerjemah].
• Peter R. Senn, Struktur Ilmu, dikutip dari buku Social Science and its Methods
(Holbrook, 1971), hal, 9-35.
• Rakhmat Cece. 2010. Membidik Filsafat Ilmu. Bandung.
• Runes, Dagobert D. 1971. Dictionary of Philosophy. New Jersey: Adams and Co.
• Sahakian, W.S dan Mabel Lewis Sahakian. 1965. Realms of Philosophy. Schenkman
Pub Co.
• Semiawan, C. dkk. 2005. Panorama Filsafat Ilmu Landasan Perkembangan Ilmu
Sepanjang Zaman. Jakarta : Mizan Publika.
• Surasumantri, Jujun, S. 1999. Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
• The Liang Gie. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty.
Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, AksiologiMfazrul99.blogspot.com

Contenu connexe

Tendances

Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
Ram Dhany
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
Buyung Iskandar
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
Hosyatul Aliyah
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
M fazrul
 

Tendances (20)

Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
 
Dimensi Aksiologis
Dimensi AksiologisDimensi Aksiologis
Dimensi Aksiologis
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
Dasar Logika Modul 1 Kb1
Dasar Logika Modul 1  Kb1Dasar Logika Modul 1  Kb1
Dasar Logika Modul 1 Kb1
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Tugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat IlmuTugas Filsafat Ilmu
Tugas Filsafat Ilmu
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Aksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu PendidikanAksiologi Ilmu Pendidikan
Aksiologi Ilmu Pendidikan
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Struktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmuStruktur dan peranan ilmu
Struktur dan peranan ilmu
 
PPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatifPPT Metode penelitian kuantitatif
PPT Metode penelitian kuantitatif
 

En vedette

Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
sayid bukhari
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisika
Erna Mariana
 
Proses perkembangan inovasi
Proses perkembangan inovasiProses perkembangan inovasi
Proses perkembangan inovasi
Ria Arini
 

En vedette (13)

Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi IlmuMakalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
Makalah Kajian Ontologi, Epistimologi dan Aksionlogi Ilmu
 
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sainsOntologi, epistimologi, aksiologi sains
Ontologi, epistimologi, aksiologi sains
 
MATERI 2 - Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
MATERI 2 - Sejarah Perkembangan Ilmu PengetahuanMATERI 2 - Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
MATERI 2 - Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Positivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam PendidikanPositivisme dalam Pendidikan
Positivisme dalam Pendidikan
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisika
 
MAKALAH DIFUSI DAM INOVASI PENDIDIKAN
MAKALAH DIFUSI DAM INOVASI PENDIDIKANMAKALAH DIFUSI DAM INOVASI PENDIDIKAN
MAKALAH DIFUSI DAM INOVASI PENDIDIKAN
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
PPT for Philosophy
PPT for PhilosophyPPT for Philosophy
PPT for Philosophy
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Proses perkembangan inovasi
Proses perkembangan inovasiProses perkembangan inovasi
Proses perkembangan inovasi
 
Menjadi Manusia Efektif dan Produktif Menurut Stephen Covey (The Seven Habits...
Menjadi Manusia Efektif dan Produktif Menurut Stephen Covey (The Seven Habits...Menjadi Manusia Efektif dan Produktif Menurut Stephen Covey (The Seven Habits...
Menjadi Manusia Efektif dan Produktif Menurut Stephen Covey (The Seven Habits...
 
Elemen – elemen komunikasi interpersonal
Elemen – elemen komunikasi interpersonalElemen – elemen komunikasi interpersonal
Elemen – elemen komunikasi interpersonal
 

Similaire à Dimensi kajian filsafat ilmu

Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
Rizal Fahmi
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
ayu Naoman
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
mnuzurulump
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
imamdaulay
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Intelektual Aceh
 
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
iinroyani
 

Similaire à Dimensi kajian filsafat ilmu (20)

Epistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran okEpistemologi makna & kebenaran ok
Epistemologi makna & kebenaran ok
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1Filsafat ilmu 1
Filsafat ilmu 1
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
PPT Sejarah perspektif barat 2.pptx
PPT Sejarah perspektif barat 2.pptxPPT Sejarah perspektif barat 2.pptx
PPT Sejarah perspektif barat 2.pptx
 
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSIOntologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
Ontologi Ilmu FALSAFAH ILMU HNF 3012 UPSI
 
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptxontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
ontologi, epistimologi, aksiologi.pptx
 
Ontology fix.ppt
Ontology fix.pptOntology fix.ppt
Ontology fix.ppt
 
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
1276-Article Text-2610-1-10-20160901.pdf
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4Makalah filsafat 4
Makalah filsafat 4
 
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptxPRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
PRESENTASI ARTI ILMU DAN FILSAFAT ILMU GABUNGAN.pptx
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
PPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptxPPT Filsafat.pptx
PPT Filsafat.pptx
 
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptxTUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
TUGAS AKHIR_PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK_7[1].pptx
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptxfilsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
filsafat ilmu tentang pembelajaran menggenai filosofi .pptx
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 

Plus de M fazrul

Plus de M fazrul (20)

rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesiarezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
rezim demokrasi, rezim otoriter, transisi menuju demokrasi Indonesia
 
Alfarabi
AlfarabiAlfarabi
Alfarabi
 
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomenaPengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
Pengertian dan peranan konsep, teori, generalisasi, fenomena
 
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosialMemahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
Memahami hakikat ilmu dan ilmu sosial
 
Filsafat pancasila
Filsafat pancasilaFilsafat pancasila
Filsafat pancasila
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih
 
fenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkanfenomena yang harus kita renungkan
fenomena yang harus kita renungkan
 
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasifaktor yang mempengaruhi tingkat investasi
faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
 
Hukum materil
Hukum materilHukum materil
Hukum materil
 
agresivitas
agresivitasagresivitas
agresivitas
 
Konsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budayaKonsep manusia sebagai makhluk budaya
Konsep manusia sebagai makhluk budaya
 
Makalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqh
 
Penyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politikPenyebab terjadinya partisipasi politik
Penyebab terjadinya partisipasi politik
 
Pembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqihPembidangan ilmu fiqih
Pembidangan ilmu fiqih
 
motivasi
motivasimotivasi
motivasi
 
gender
gendergender
gender
 
Konsep politik an i b
Konsep politik an i bKonsep politik an i b
Konsep politik an i b
 
MP3EI
MP3EIMP3EI
MP3EI
 
ilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasarilmu alamiah dasar
ilmu alamiah dasar
 
esensi manajemen
esensi manajemenesensi manajemen
esensi manajemen
 

Dernier

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Dernier (20)

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

Dimensi kajian filsafat ilmu

  • 1. Dimensi Kajian Filsafat Ilmu Ontologi, Epistomologi, Aksiologi Proudly Present : “Filsafat Ilmu”
  • 2. • Fokus!!! • INGIN menjadi LEBIH BAIK • AKTIF dan PARTISIPATIF • SIAP ber AKSI • Tulus (be 100%)
  • 3.
  • 4. Dimensi Kajian Filsafat Ilmu Ketika kita membicarakan tahap-tahap perkembangan pengetahuan tercakup pula telaahan filsafat yang menyangkut pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 5. DIMENSI KAJIAN FILSAFAT ILMU ONTOLOGI tentang apa dan sampai di mana yang hendak dicapai ilmu. Ini berarti sejak awal kita sudah ada pegangan dan gejala sosial. Dalam hal ini menyangkut yang mempunyai eksistensi dalam dimensi ruang dan waktu, dan terjangkau oleh pengalaman inderawi. Dengan demikian, meliputi fenomena yang dapat diobservasi, dapat diukur, sehingga datanya dapat diolah, diinterpretasi, diverifik asi, dan ditarik kesimpulan. EPISTEMOLOGI meliputi aspek normatif mencapai kesahihan perolehan pengetahuan secara ilmiah, di samping aspek prosedural, metode dan teknik memperoleh data empiris. Kesemuanya itu lazim disebut metode ilmiah, meliputi langkah-langkah pokok dan urutannya, termasuk proses logika berpikir yang berlangsung di dalamnya dan sarana berpikir ilmiah yang digunakannya. AKSIOLOGI terkait dengan kaidah moral pengembangan penggunaan ilmu yang diperoleh.
  • 6. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 7. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi • Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi. Jadi metafisika umum atau ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Metafisika Umum : Ontologi • Kosmologi, Psikologi, Teologi (Bakker, 1992). Metafisika Khusus :
  • 8. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua, baik yang asal berupa materi ataupun rohani. • Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM). • Idealisme diambil dari kata idea, yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa. Idelisme sebagai lawan materialisme, dinamakan juga spiritualisme. Idealisme berarti serbacita, spiritualisme berarti serba ruh.
  • 9. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi benda terdiri dari 2 macam hakikat sebagai asal sumbernya yaitu hakikat materi dan hakikat ruhani, benda dan ruh, jasad dan spirit. Tokoh paham ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagai bapak filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (ruhani) dan dunia ruang (kebendaan). paham ini menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur. Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara. Tokoh modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M) yang terkenal sebagai seorang psikolog dan filosof Amerika. Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada. Doktrin tentang nihilisme sudah ada semenjak zaman Yunani Kuno, tokohnya yaitu Gorgias (483-360 SM) yang memberikan 3 proposisi tentang realitas yaitu: Pertama, tidak ada sesuatupun yang eksis, Kedua, bila sesuatu itu ada ia tidak dapat diketahui, Ketiga, sekalipun realitas itu dapat kita ketahui ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain. Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun ruhani. Kata Agnoticisme berasal dari bahasa Greek yaitu Agnostos yang berarti unknown A artinya not Gno artinya know. Aliran ini dapat kita temui dalam filsafat eksistensi dengan tokoh-tokohnya seperti: Soren Kierkegaar (1813- 1855 M), yang terkenal dengan julukan sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme
  • 11. • Ada beberapa pengertian epistemologi yang diungkapkan para ahli yang dapat dijadikan pijakan untuk memahami apa sebenarnya epistemologi itu. Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). • Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan. • Pengertian lain, menyatakan bahwa epistemologi merupakan pembahasan mengenai bagaimana kita mendapatkan pengetahuan: apakah sumber-sumber pengetahuan ? apakah hakikat, jangkauan dan ruang lingkup pengetahuan? Sampai tahap mana pengetahuan yang mungkin untuk ditangkap manuasia (William S.Sahakian dan Mabel Lewis Sahakian, 1965, dalam Jujun S.Suriasumantri, 2005). Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 12. • M.Arifin merinci ruang lingkup epistemologi, meliputi hakekat, sumber dan validitas pengetahuan. • Mudlor Achmad merinci menjadi enam aspek, yaitu hakikat, unsur, macam, tumpuan, batas, dan sasaran pengetahuan. • Bahkan, A.M Saefuddin menyebutkan, bahwa epistemologi mencakup pertanyaan yang harus dijawab, apakah ilmu itu, dari mana asalnya, apa sumbernya, apa hakikatnya, bagaimana membangun ilmu yang tepat dan benar, apa kebenaran itu, mungkinkah kita mencapai ilmu yang benar, apa yang dapat kita ketahui, dan sampai dimanakah batasannya. Semua pertanyaan itu dapat diringkat menjadi dua masalah pokok; masalah sumber ilmu dan masalah benarnya ilmu. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 13. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 14. Hakikat Epsitemologi • Epistemologi atau teori mengenai ilmu pengetahuan itu adalah inti sentral setiap pandangan dunia. Ia merupakan parameter yang bisa memetakan, apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin menurut bidang-bidangnya; apa yang mungkin diketahui dan harus diketahui; apa yang mungkin diketahui tetapi lebih baik tidak usah diketahui; dan apa yang sama sekali tidak mungkin diketahui. Epistemologi dengan demikian bisa dijadikan sebagai penyaring atau filter terhadap objek-objek pengetahuan. Tidak semua objek mesti dijelajahi oleh pengetahuan manusia. Ada objek-objek tertentu yang manfaatnya kecil dan madaratnya lebih besar, sehingga tidak perlu diketahui, meskipun memungkinkan untuk diketahui. Ada juga objek yang benar-benar merupakan misteri, sehingga tidak mungkin bisa diketahui. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 15. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 17. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 18. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi moral conduct yaitu tindakan moral. Bidang ini melahirkan disiplin khusus yakni etika. Kajian etika lebih fokus pada prilaku, norma dan adat istiadat manusia. Tujuan dari etika adalah agar manusia mengetahui dan mampu mempertanggungjawab- kan apa yang ia lakukan. Didalam etika, nilai kebaikan dari tingkah laku manusia menjadi sentral persoalan. Maksudnya adalah tingkah laku yang penuh dengan tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, alam maupun terhadap Tuhan sebagai sang pencipta. esthetic expression yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan. Estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena disekelilingnya. sosio-political life, yaitu kehidupan social politik yang akan melahirkan filsafat sosiopolitik. Manfaat dari ilmu adalah sudah tidak terhitung banyaknya manfaat dari ilmu bagi manusia dan makhluk hidup secara keseluruhan. Mulai dari zamannya Copernicus sampai Mark Elliot Zuckerberg , ilmu terus berkembang dan memberikan banyak manfaat bagi manusia. Ilmu telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi peradaban manusia, tapi dengan ilmu juga manusia dapat menghancurkan peradaban manusia yang lain.
  • 19. Untuk apa ilmu tersebut digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik procedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma- norma moral / professional. Dari apa yang dirumuskan diatas dapat dikatakan bahwa apapun jenis ilmu yang ada, kesemuanya harus disesuaikan dengan nilai-nilai moral yang ada di masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana. Bagi seorang ilmuwan, nilai dan norma moral yang dimilikinya akan menjadi penentu apakah ia sudah menjadi ilmuwan yang baik atau belum.
  • 20. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya. Kalau kita ingin membicarakan epistemologi ilmu, maka hal ini harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi ilmu. Secara detail, tidak mungkin bahasan epistemologi terlepas sama sekali dari ontologi dan aksiologi. Apalagi bahasan yang didasarkan model berpikir sistemik, justru ketiganya harus senantiasa dikaitkan. Keterkaitan antara ontologi, epistemologi, dan aksiologi. seperti juga lazimnya keterkaitan masing-masing sub sistem dalam suatu sistem, membuktikan betapa sulit untuk menyatakan yang satu lebih penting dari yang lain, sebab ketiga-tiganya memiliki fungsi sendiri-sendiri yang berurutan dalam mekanisme pemikiran. Mfazrul99.blogspot.com
  • 21. DAFTAR PUSTAKA • A.M. Saefuddin, et.al. 1991. Desekularisasi Pemikiran: Landasan Islamisasi. Bandung: Mizan, hal. 35. • Abdullah , Muhammad Husein, 1990. Ad-Dirosah fi al-fikry-al Islamy. Aman: Dar al-Bayariq haal. 74. • Abdullah, Amin. 2005. Desain Pengembangan Akademik IAIN Menuju UIN SunanKalijaga dari Pendekatan Pola Dikotonomis-Akademik ke Arah Integratif-Interdisciplinary dalam Zainal Abidin Bagir, et.al,Integrasi Ilmu dan Agama Interpretasi dan Aksi. Bandung: Mizan. • Amin Abdullah. 2006.Pendekatan Integratif- Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. • Amsal, Bakhtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada. • Asy’ari, H. M dkk. 1992.Filsafat. Yogyakarta: RSFI. • Azra, Azyumardi. 1993. Tradisionalisme Nasr: Eksposisi dan Refleksi. Ulumul Qur”an, no. 4, vol. IV. • Bagus Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. • Bakhtiar , Amsal. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. • Bakker, Anton.1992. Ontologi Metafisika Umum. Yogyakarta: Pustaka Kanisius • D.W. Hamlyn. History of Epistemology. in Pauld Edwards, editor in chief, The Encyclopedia of Philosophy, vol. 3 (New York and London, Macmillan Publishing Co., 1972) hal. 8-38. • Gruber, T. 2008.Ontology. Springer-Verlag. ISBN 978-0-387-49616-0. • Hadi, P. Hardono. 1994. Epistemologi: Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, Aksiologi
  • 22. • Honer, Stanley M. dan Hunt, Thomas C. 1987. Metode dalam Mencari Ilmu dalam Perspektif. Jakarta: Gramedia, • Jalaluddin dan Abdullah Idi. 1997. Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama. • Jujun S. Suriasumantri. 2005 Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar Harapan. • M. Arifin. 1991. Psikologi Dakwah: Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 6. • Maritain, Jacques. 1959. The Degrees of Knowledge. New York: Scribner Pengetahuan:Rasionalisme, Empirisme, dan Metode Keilmuan, dalam Jujun S.Suryasumantri [penerjemah]. • Peter R. Senn, Struktur Ilmu, dikutip dari buku Social Science and its Methods (Holbrook, 1971), hal, 9-35. • Rakhmat Cece. 2010. Membidik Filsafat Ilmu. Bandung. • Runes, Dagobert D. 1971. Dictionary of Philosophy. New Jersey: Adams and Co. • Sahakian, W.S dan Mabel Lewis Sahakian. 1965. Realms of Philosophy. Schenkman Pub Co. • Semiawan, C. dkk. 2005. Panorama Filsafat Ilmu Landasan Perkembangan Ilmu Sepanjang Zaman. Jakarta : Mizan Publika. • Surasumantri, Jujun, S. 1999. Ilmu Dalam Perspektif. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. • The Liang Gie. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Liberty. Filsafat Ilmu, Ontologi, Epistomologi, AksiologiMfazrul99.blogspot.com