2. Definisi Obesitas..
• Penumpukan lemak yang berlebihan di dalam badan atau kegemukan
yang berlebihan (KBBI, 1996).
•Papalia dan Olds (1995) : bahwa obesitas atau kegemukan terjadi jika
individu mengkonsumsi kalori yang berlebihan dari yang mereka
butuhkan.
•Sarafino (1998) juga mengatakan bahwa obesitas adalah sebagai suatu
simpanan yang berlebih dalam bentuk lemak yang berdampak buruk
bagi kesehatan.
• Pengertian obesitas dalam psikologis menurut Wurtman & Wurtman
(1996) adalah simpanan energi yang berlebihan dalam bentuk
lemak, yang berdampak buruk bagi kesehatan dan perpanjangan usia.
3. Obesitas Anak dan Remaja & Epidemiologi
Obesitas yang terjadi pada masa remaja perlu
mendapatkan perhatian, sebab bila kemudian
Obesitas pada anak adalah berlanjut hingga dewasa akan sulit diatasi
kondisi medis pada anak yang secara konvensional (diet dan olah raga).
ditandai dengan barat badan di Obesitas pada remaja tidak hanya menjadi
atas rata-rata dari indeks massa masalah bagi kesehatan di kemudian
tubuhnya (Body Mass Index) hari, tetapi juga membawa masalah bagi
yang di atas normal. kehidupan sosial dan emosi yang cukup berarti
pada remaja
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Obesitas (Anak 5-15 Tahun)
4. Faktor Resiko Penyakit Obesitas
Obesitas cenderung untuk diturunkan sehingga diduga memiliki
penyebab genetik. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata
faktor genetik memberikan kontribusi 33% terhadap berat badan
seseorang.
Faktor Lingkungan
Yang termasuk lingkungan dalam hal ini adalah perilaku atau pola gaya
hidup, misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan, serta
bagaimana aktivitasnya setiap hari.
5. Pada usia lanjut terjadi penurunan metabolisme basal tubuh
sehingga mempunyai kecenderungan untuk meningkat berat
badannya. Selain hormon tiroid, hormon insulin juga dapat
menyebabkan kegemukan.
Faktor Psikososial
Apa yang ada dalam pikiran seseorang dapat mempengaruhi kebiasaan
makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan
makan.
6. Ada beberapa penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya
obesitas antara lain :
• Hipotiroidisme
• Sindroma Chusing
• Sindroma Prader-Willi; serta
• Beberapa kelainan saraf yang dapat menyebabkan seseorang
menjadi banyak makan.
Faktor Perkembangan
Penambahan ukuran dan atau jumlah sel-sel lemak menyebabkan bertambahnya
jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas terutama yang
menjadi gemuk pada masa kanak-kanak dapat memiliki sel lemak sampai lima
kali lebih babanyak dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.
Seseorang dengan aktivitas fisik yang kurang dapat meningkatkan
prevalensi terjadinya obesitas
7. Dampak Obesitas pada Remaja..
Dapat menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk
nyeri punggung bagian bawah dan membentuk osteoarthritis
pinggul, lutut dan pergelangan kaki. Selain itu, obesitas
meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun
antara lain :
Stroke
DM tipe 2 Kanker
Gagal
jantung
Serangan
jantung
Hipertensi
dan masih banyak
lagi..
8. Dampak Obesitas pada Anak..
Lebih ringan daripada dampak pada remaja.
Misalnya : pertumbuhan dan perkembangan fisik pada anak yang
lebih cepat matang, sehingga pada anak wanita lebih cepat
menarche (haid untuk pertama kali) pada usia yang lebih dini.
Selain itu....
Mengalami gangguan Ortopedik :
Menimbulkan gejala nyeri panggul atau lutut dan
terbatasnya gerakan panggul.
Mengalami Pseudotumor serebri :
“akibat penigkatan ringan tekanan intracranial pada anak
obesitas disebabkan oleh gangguan jantung dan paru-paru
yang menyebabkan peningkatan kadar karbondioksida dan
memberikan gejala sakit kepala”.. dsb.
9. Diagnosa Obesitas ?
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam mendiagnosa obesitas
yaitu dengan cara:
1. Mengukur Lemak Tubuh
- Underwater weight
- BOD POD
- Dexa
2. Mengukur lingkar pinggang
3. Menggunakan IMT atau BMI
10. Mengurangi Prevalensi Obesitas
Ada beberapa cara untuk mengurangi prevalensi obesitas yaitu
sebagai berikut :
Pencegahan
Pengobatan
11. Program Penurunan Berat Badan
Ada beberapa program dalam penurunan berat bedan pada
penderita obesitas yaitu sebagai berikut :
Diet harus aman dan memenuhi
kebutuhan harian (harus rendah
kalori)
Program harus diarahkan kepada
penurunan berat badan secara
perlahan dan stabil
Sebelum program, melakukan
pemeriksaan secara menyeluruh
Meliputi pemeliharaan berat
badan setelah penurunan berat
badan tercapai