1. PENGENALAN ALAT GELAS DAN
PERAWATANNYA
Anggota kelompok:
(18231030) Muhammad Salim
(18231034) Dewi Soraya Ainiyah
(18231038) Wanda Muliyana
(18231042) Sari Mulyani
(18231046) Maesaroh
(18231050) Fadhilah Rizki Nasution
2. Tujuan Percobaan
1. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat gelas
laboratorium sesuai dengan standar K3
2. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis
manajemen resiko dari pengguanaan alat gelas
laboratorium
3. Mahasiswa dapat mendesain skema kerja
penggunaan alat-alat gelas laboratorium
4. Mahasiswa dapat mengenal nama, fungsi, cara
penggunaan dan perawatan gelas laboratorium
3. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi dan rak tabung (test tube and
tube rack)
Untuk mengamati reaksi kimia
4. 2. Gelas arloji (watch glass)
Untuk menimbang zat padat yang tidak
higroskopis, evaporasi, untuk penutup gelas
piala
6. 4. Gelas ukur 10 ml,25 ml,50 ml,100 ml
(measuring cup)
Mengukur volume larutan/zat cair yang
tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi.
7. 5. Erlenmeyer 100 mL, 250 ml
untuk titrasi, memanaskan zat cair, larutan
/ reaksi yang memungkinkan terjadi percikan /
penguapan berlebih.
8. 6. Pipet tetes (drop pippete)
utk mengambil zat cair dlm
volume kecil dan tdk tertentu
7. Pipet ukur 1 ml, 5 ml, 10 ml, 25 ml
(measuring pippete)
utk mengambil larutan/zat
cair sesuai dengan skala
yang tertera
9. 8. Pipet volume 10 ml, 20 ml,25 ml (volume
pippete)
utk mengambil larutan/zat cair dalam jumlah
tertentu dengan ukuran pipet dengan
ketelitian tinggi.
10. 9. Buret 50 ml
utk meneteskan larutan suatu
zat cair yang dapat terukur
dalam volume tertentu seperti
titrasi.
12. 11. Corong gelas ( funnel glass)
utk menyaring endapan dan memudahkan
untuk memindahkan larutan atau zat cair
dalam wadah yang berleher kecil
13. 12. Labu ukur 100 ml
(volumetric flash)
utk melarutkan atau
mengencerkan larutan
dalam volume tertentu
dalam ketelitian yang
tinggi dan untuk
memanaskan dan
mengukur larutan dalam
temperatur yang tinggi
14. 13. Pengaduk kaca (glass stirrer)
utk mengambil suatu zat dlm
jumlah kecil, mengaduk dan
menuang secara dekantasi
14. Botol cuci (wash bottle)
Utk menyimpan aquades
yang digunakan utk membilas
atau mencuci, menetralkan
alat ataupun bahan.
15. 15. Statif dan klem (statif and clamp)
Statif sebagai penegak buret,
corong, dan peralatan gelas lainnya
Klem sebagai penjepit peralatan
gelas dan menempel pada statif
16. Botol bahan kimia
utk menyimpan larutan
/bahan kimia
17. Prosedur Kerja
1. Pengenalan alat dan fungsinya
Disiapakan peralatan gelas volumetrik dan non
volumetrik
Digambar alat gelas volumetrik dan non volumetrik
Ditulis nama alat dalam berbahasa indonesia dan bahasa
inggris
Ditulis fungsi alat gelas laboratorium tersebut
18. 2. Cara menggunakan pipet
Disiapkan pipet volume 10 mL dan dibilas pipet dengan
akuades
Dibilas pipet dengan larutan yang tersedia
Dipipet 10 mL larutan dengan pro-pipet di lepaskan pro-pipet dan
diseka bagian luar yang terkena larutan dengan kertas saring
Didapatkan dan dibaca tanda miniskus pada pipet
Dialirkan larutan dan ditampung dalam erlenmeyer
Hasil pengukuran
larutan
19. 3. Cara mengencerkan larutan menggunakan labu ukur
Dismpan larutan dalam botol gelap, Dibilas botol dengan sedikit larutan dan
dipindahkan larutan dalam botol . diberi label bahan kimia dengan mencantumkan
nama bahan, konsentrasi dan tanggal pembuatan,
Diseka air yang menempel pada dinding labu takar dengan kertas saring. Ditutup
dan digojok sampai homogen.
Ditepatkan tanda miniskus dengan kertas putih yang diberi garis hitam.
Ditambahkan air suling sampai tanda batas dengan pipet tetes
Dipindahkan larutan ke dalam labu ukur 100ml sampai skala menunjukkan angka
3,20ml.
Dipipet 3,20ml larutan dengan cara pipet larutan sampai tanda tera pipet
menunjukkan skala 0ml.
Dibilas labu ukur dan pipet dengan akuades, lalu pipet dibilas dengan
sedikit larutan
Disiapkan pipet ukur 10ml dan labu ukur 100ml
20. 4. Cara penggunaan buret
Diletakkan secara terbalik pada statif sampai kering lalu disimpan
Dicuci buret dengan air, dibilas dengan aquades
Dibaca skala buret dan dicatat volume titrasi. Diulangi sebanyak 3 kali. Dipindahkan
larutan sisa.
Disiapkan larutan dalam elenmeyer . Dititrasi sampai terjadi perubahan warna
Diseka larutan yang menempel pada dinding buret dengan kertas saring
Diisi buret dengan larutan . Ditepatkan pada skala 0,0 mL. dipastikan tidak ada
gelembung udara dibagian bawah buret
Disiapkan buret . Dibilas dengan akuades dan sedikit larutan yang akan digunakan.
Dipasang buret pada statif
Hasil
pengukuran
21. Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan kami mengetahui saat
pengambilan larutan dengan pipet, bagian luar pipet harus diseka dnegan
kertas saring agar larutan tidak terkontaminasi atau tercampur dan bereaksi
dengan zat-zat lain yang menempel pada pipet.
Ketika menera labu takar bagian dalam leher labu takar harus diseka dengan
kertas saring, agar tidak terdapat sisa –sisa larutan yang menempel pada leher
labu takar.
Cara membaca tanda miniskus dengan meletakkan gelas ukur di
tempat yang rata dan harus sejajar dengan posisi mata. Menghalangi cahaya
dengan menutup gelas ukur dengan menggunakan tangan, kemudian lihat
bagian yang cekung bawah.
Pengunaan buret yang harus dilakukan terlebih dahulu membersihkan
atau membilas dengan akuades. Isi buret dengan larutan standar yang akan
digunakan dengan bantuan corong dan pengaduk kaca dan tempatkan sampai
volume buret menunjukan skala 0,0mL kemudian titrasi dalm erkenmeyer
sambil digojog.
Potensi bahaya dan kecelakaan kerja terjadi karena ketidakhati-hatian
saat menggunakan alat-alat gelas laboratorium.
22. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
1. Standar keselamatn dan kesehatan kerja kimia adalah acuan bagi mahasiswa
dalam melakukan atau menggunakan alat-alat gelas laboratorium, agar tidak
terjadi kecelakaan yang tidak inginkan di dalam Laboratorium.
2. Terlebih dahulu mengetahui manajemen resiko dalam penggunaan alat-alat
gelas laboratorium . Manajemen resiko dikempokkan menjadi 4, yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan pengawasan.
3. Mendesain skema kerja penggunaan alat gelas dengan flowchart dengan
aturan sebagai berikut:
a. : untuk bahan, alat, hasil akhir
b. : untuk cara kerja
4. Setiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan masing-masing. Alat
gelas laboratorium mempunyai perawatan yang sesuai dengan tingkat
kepentingan pengujian.