SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  38
SWITCHGEAR
Pembimbing:
Ir. Makmur Saini, M.T., Ph.D
Presentasion By:
Shindy Nurismi
342 17 011
Firmansyah Rahim
342 17 012
Ilham Ababil A.
342 17 025
Naudzatul Ullah A.
342 17 018
Gangguan yang
biasa terjadi
pada
Switchgear
Hubungan kerja
Switchgear
Komponen pada
Switchgear
Sistem Proteksi
pada
Switchgear
Macam-macam
Switchgear
Pengertian dan
fungsi
Switchgear Pemasangan
Switchgear
PENGERTIAN SWITCHGEAR
Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi
yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil
kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel
Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB
(Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main
DistributionBoard).
Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus
dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit)
terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung,
pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
1. Menghubungkan dan memutuskan sisi
sumber tenaga listrik dengan sisi beban
2. Menghubungkan dan memutuskan
sumber tenaga listrik dengan peralatan
listrik yang lain
3. Menghubungkan jaringan listrik utama
dengan jaringan listrik cabang:
• Fungsi switching (melalui circuit breaker
atau disconnecting switch, dll)
• Fungsi proteksi (dilengkapi dengan fuse
atau relay untuk proteksi beban seperti
over current, overload, reverse power,
under/over voltage, dll)
• Fungsi pengukuran (dilengkapi dengan
meter untuk pengukuran besaran listrik
seperti arus, tegangan, kwh, frekuensi,
power factor, dll)
• Fungsi monitoring (dilengkapi dengan
pilot indicator/fasilitas monitoring untuk
memonitor status seperti status on/off
maupu abnormal/trip) bisa untuk remote
monototing melalui PLC/DCS/SCADA
Fungsi
Switchgear
Komponen
pada
Switchgear
1. TRANSFORMATOR DAYA
Berfungsi mentranformasikan
daya listrik, dengan merubah
besaran
tegangannya, sedangkan frequens
inya tetap. Tranformator daya juga
berfungsi untuk pengaturan
tegangan. Transformator daya
dilengkapi dengan trafo
pentanahan yang berfungsi untuk
mendapatkan titik neutral dari
trafo daya. Peralatan ini disebut
Neutral Current Transformer
(NCT).Perlengkapan lainnya
adalah pentanahan trafo, yang
disebut Neutral Grounding
Resistance (NGR).
Macam-macam
Transformator ukur
• Transformator ukur
tegangan
Berfungsi untuk merubah
tegangan jaringan ke arah
yang rendah dan sebagai alat
proteksi dengan
memperlihatkan kemampuan
beban trafo.
• Transformator ukur arus
Trafo ini bertujuan untuk
menurunkan arus besar/tinggi
pada tegangan
tinggi/menengah menjadi arus
kecil pada tegangan rendah
2. Neutral Grounding
Resistance (NGR)
Komponen yang
dipasang antara titik neutral trafo
dengan pentanahan. Berfungsi
untuk memperkecil arus
gangguan yang terjadi.
Diperlukan proteksi yang
praktis dan biasanya tidak terlalu
mahal, karena karakteristik relay
dipengaruhi oleh sistem
pentanahan neutral.
3. CIRCUIT BREAKER (CB)
Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi
untuk memutus rangkaian listrik dalam
keadaan berbeban (berarus). CB dapat
dioperasikan pada saat jaringan dalam
kondisi normal maupun pada saat terjadi
gangguan. Karena pada saat bekerja, CB
mengeluarkan (menyebabkan timbulnya)
busur api, maka pada CB dilengkapi
dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa :
• Minyak (OCB).
• Udara (ACB).
• Gas (GCB).
4. DISCONNECTING SWITCH (DS)
Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik
dalam keadaan tidak berbeban. Dalam GI, DS terpasang di :
• Transformator Bay (TR Bay).
• Transmission Line Bay (TL Bay).
• Busbar.
• Bus Couple.
Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka
yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh
CB, baru DS dioperasikan
5. CURRENT TRANSFORMATOR (CT)
CT umumnya terdiri dari sebuah inti
besi yang dililiti oleh konduktor
beberapa ratus kali. Berfungsi
merubah besaran arus dari arus
yang besar ke arus yang kecil atau
memperkecil besaran arus listrik
pada sistem tenaga listrik, menjadi
arus untuk sistem pengukuran dan
proteksi. Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi
pengukuran dan proteksi tegangan
tinggi.
6. POTENTIAL TRANSFORMATOR (PT)
Berfungsi untuk merubah besaran
tegangan dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah atau memperkecil
besaran tegangan listrik pada sistem
tenaga listrik,menjadi besaran
tegangan untuk pengukuran dan
proteksi. Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, dengan memisahkan instalasi
pengukuran dan proteksi tegangan
tinggi.
7. REL (BUSBAR)
Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan
(connecting) antara transformator
daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik
lainnya yang ada pada switch yard.
Komponen rel (busbar) antara lain :
• Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC,
HDCC).
• Insulator String & Fitting
(Insulator,Tension
Clamp,Suspension Clamp, Socket
Eye, Anchor Sackle, Spacer).
Dibedakan menurut:
1. Unit Switchgear
• Switchgear daya IP tinggi (IP55 atau lebih )
dipasang pada tempat-tempat tertentu atau
dalam ruangan perlengkapan Switchgear
terlindung dari sentuhan atau bahkan
semprotan air dan debu sekalipun tidak mudah
menjangkau bagian dalamnya.
• Switchgear dengan IP rendah (IP00), dipasang
di dalam ruangan terutup / terkunci sehingga
tidak mudah dijangkau / didekati, kecuali hanya
oleh orang-orang tertentu / yang ahli saja
Switchgear seperti ini berupa rangka-rangka
terbuka tempat menempelkan / memasang
pelengkapan
Meliputi pemasangan bagian-bagian yang tidak berisolasi seperti :
Busbar
• Kabel terminal
• Fuse
• Titik-titik penyambung pada CB, Switch, dsb.
2. Pemasangan perlengkapan hubung dan komponen
penghubungnya di dalam box panel.
Gangguan
yang terjadi
pada
Switchgear
Pada suatu jaringan trasmisi pasti banyak
terjadi hal-hal yang dapat menganggu
kerja dari suatu switchgear dengan kata
lain kondisi abnormal pada switchgear
baik gangguan yang berasal dari dalam
(internal) maupun gangguan dari luar
(eksternal).
Jenis Gangguan pada Switchgear
1.Gangguan terhadap tegangan lebih
• Gangguan tegangan lebih kuat
• Tegangan lebih switching
• Tegangan lebih temporer
2. Gangguan arus hubung singkat
3. Gangguan beruntun
• Pemutusan trafo pada beban nol
• Pemutusan jaringan transmisi tak berbeban
• Pemutusan dalam keadaan out of phase
 Gangguan tegangan lebih kilat
Gangguan ini timbul akibat sembaran petir sehingga
mengakibatkan tegangan lebih
 Gangguan tegangan lebih switching (TLS)
Gangguan ini timbul akibat penyambungan dan pemutusan
saluran daya
 Gangguan tegangan lebih temporer (TLR)
Gangguan ini terjadi akibat proses switching seperti
pelepasan suatu beban yang sangat besar
Gangguan ini timbul akibat terjadinya
hubung singkat, baik itu fasa ke fasa ataupun
fasa ke tanah.
Gangguan arus hubung singkat ini
berakibat secara thermis maupun mekanis
terhadap peralatan-peralatan yang dilaluinya.
Umumnya dipasang pada sistem yang
besar dimana banyak terdapat pada
pusat pembangkit, dimana salah satu
pembangkit mengalami out of phase
terhadap pembangkit lainnya.
3. Pemutusan dalam Keadaan Out of
Phase
Tegangan tinggi yang timbul diatasi
dengan satu cara yakni dengan tahanan
paralel dengan kontak-kontak PD untuk
menyerap energi L pada trafo sehingga
lebih dapat ditekan.
1. Pemutusan Trafo pada Beban Nol
Bila tegangan antara 1 dan 2 cukup
besar maka akan terjadi restrike dalam
PD dimana energi yang tersimpan
dalam C akan discharge kembal dalam
bentuk osilasi.
2. Pemutusan Jaringan Transmisi Tak
Berbeban
Gangguan Beruntun
Terjadi karena
adanya tegangan lebih akibat
pemutusan trafo tak berbeban
yang dapat mengakibatkan
flash over disuatu tempat yang
akhirnya berakibat hubung
singkat penuh.
untuk mengatasi
gangguang beruntun, maka
ada 3 macam langkah proteksi
yaitu:
Dimana jika arus yang melewati
suatu alat melampaui suatu nilai
tertentu maka akan memicu
terjadinya trip dengan bekerjanya
saklar dimana waktu
pengoperasiannya biasanya
dibuat bertingkat dan diberikan
kelonggaran waktu
pengoperasiannya pada CB.
1. PROTEKSI OVER CURRENT
Untuk memperoleh diskriminasi didalam
suatu sistem loop diperlukan suatu sifat
directional tambahan, rele-rele overcurrent
directional dan nondirectional mempunyai
waktu pada suatu gangguan tertentu.
Dimana jarak antara suatu tempat
gangguan dan awal saluran berbanding lurus
dengan impedansi yakni rasio antara nilai
tegangan dan arus
karakteristik pengaman ini memiliki 3 ciri
dasar yaitu harus responsif terhadap jarak,
arah, dan waktu
pada suatu loop auat tiap-tiap
bagian dari elemen yang terpisah dari
sistem diputuskan atau dihubungkan
jika terjadi gangguan dari dalam dan
pihak bagian yang dilindungi harus
tetap terhubung dengan lalua arus
yang mengalir kedalam suatu
gangguan dari luar.
Jika arus mempunyai harga dan fasa
yang sama maka rele tidak bekerja, namun
jika terjadi gangguan didalam zona yang
dilindungi maka rele akan bekerja.
arus sirkulasi ini biasanya digunakan
pada generator, feeder-feeder, trafo arus dan
busbar serta menyediakan selektifikasi yang
sangat baik.
6. Proteksi Arus Pembawa
pada sistem arus pembawa,
suatu sinyal frekuensi dalam band
80 – 500 kHz dan bertingkat daya
rendah dikirim melalui via
konduktor lin daya dan biasanya
sinyal frekuensi tinggi diinjeksikan
pada lin daya dengan kapasitor
gandeng dan dikopel dengan
konduktor satu fasa antara 2
konduktor
Dalam hal ini, biasanya digunakan
sistem proteksi relay differensial, dikarenakan
selektifikasinya yang sangat baik.
Apabila terjadi gangguan-gangguan
pada busbar maka semua hubungan ke bus-
bus dari sumber harus diputus untuk
mengisolasi gangguan pada busbar.
8. Penangkal Surja
Sistem ini memiliki sifat-sifat antara lain:
• Dapat memberikan respon yang cepat terhadap
terjadinya tegangan surja.
• Memiliki karakteristik R yang non-linier
• Memiliki kemampuan termal yang tinggi untuk dapat
menyerap energi petir.
• Tidak tergantung pada polaritas tegangan surja
• Memiliki kemampuan memadamkan arus lanjut yang
besar bilamana tegangan surja telah lewat
9. Kawat Petir
Kawat petir memiliki fungsi antara lain:
• Bertindak sebagai perisai bagi konduktor daya terhadap
sambaran petir.
• Bilamana mengenai petir dapat dengan cepat
mengalirkannya ke tanah.
• Terdapat hubungan dielektrik dan magnetik antara kawat
petir dan konduktor daya, yang memungkinkan tejadinya
kerusakan pada isolasi.
Hubungan Kerja Switchgear dengan Transformator
Antara switchgear dengan
Transformator daya saling terinterkoneksi
dalam suatu jaringan tegangan tinggi, dimana
arus yang berasal dari pusat pembangkit
terutama transformator akan mengalirkannya
ke Switchgear.
Sehingga switchgear dalam hal ini
selain sebagai pengaman juga sebagai
penyalur/pendistribusian daya selama CB
tertutup hingga ke konsumen.
Hubungan Kerja Switchgear terhadap Jaringan
Tegangan Tinggi
Hubungan yang terinterkoneksi dimana dari
Switchgear, daya yang diterima akan disalurkan dari
trafo menuju jaringan tegangan tinggi yang
sebelumnya diturunkan arus dan tegangannya
terlebih dahulu.
Gas Insulated Switchgear 550 kV
Gas Insulated Switchgear 84 kV
Gas Insulated Switchgear 300 kV Gas Insulated Switchgear 72,5 kV
Gas Switchgear Combined 550 kV
Gas Switchgear Combined 300 kV
Gas Switchgear Combined 245 kV
Gas Switchgear Combined 72,5 kV
Cubicle – Gas Insulated
Switchgear 72.5 kV
Cubicle – Gas Insulated Switchgear 24 kV
Thank You

Contenu connexe

Tendances

Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikJohari Zhou Hao Li
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrikderrydwipermata
 
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhKabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhTrisakti University
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikSyahrul Ramazan
 

Tendances (20)

Proteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrikProteksi sistem-tenaga-listrik
Proteksi sistem-tenaga-listrik
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL GARDU INDUK KONVENSIONAL
GARDU INDUK KONVENSIONAL
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduhKabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
Kabel bawah tanah dan sambungan kabel-Syamsir abduh
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga ListrikMakalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
Makalah Sistem Proteksi Tenaga Listrik
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK PROTEKSI TENAGA LISTRIK
PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK
GARDU  INDUK GARDU  INDUK
GARDU INDUK
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 

Similaire à Switchgear Tenaga Listrik (20)

Switch gear presentation
Switch gear presentationSwitch gear presentation
Switch gear presentation
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptxPPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
PPT jtm 1221 PENERAPAN (1).pptx
 
GARDU DISTRIBUSI
 GARDU DISTRIBUSI  GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jegger
 
Materi panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jeggerMateri panel distribusi oleh jegger
Materi panel distribusi oleh jegger
 
Electrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptxElectrical Engineering PLTU.pptx
Electrical Engineering PLTU.pptx
 
Peralatan tegangan tinggi
Peralatan tegangan tinggi Peralatan tegangan tinggi
Peralatan tegangan tinggi
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi82192446 gardu-distribusi
82192446 gardu-distribusi
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1K3 peralatan tenaga daya 1
K3 peralatan tenaga daya 1
 

Plus de Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKPoliteknik Negeri Ujung Pandang
 

Plus de Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 

Dernier

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxdpcaskonasoki
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksimanotartamba555
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 

Dernier (10)

Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptxPPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
PPT PPT Pelaksana lapangan Pekerasan Jalan Beton lvl 6.pptx
 
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksiPPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
PPT manajemen Konstruksi ahli madya bidang keahlian manajemen konstruksi
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 

Switchgear Tenaga Listrik

  • 2. Presentasion By: Shindy Nurismi 342 17 011 Firmansyah Rahim 342 17 012 Ilham Ababil A. 342 17 025 Naudzatul Ullah A. 342 17 018
  • 3. Gangguan yang biasa terjadi pada Switchgear Hubungan kerja Switchgear Komponen pada Switchgear Sistem Proteksi pada Switchgear Macam-macam Switchgear Pengertian dan fungsi Switchgear Pemasangan Switchgear
  • 4. PENGERTIAN SWITCHGEAR Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main DistributionBoard). Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
  • 5. 1. Menghubungkan dan memutuskan sisi sumber tenaga listrik dengan sisi beban 2. Menghubungkan dan memutuskan sumber tenaga listrik dengan peralatan listrik yang lain 3. Menghubungkan jaringan listrik utama dengan jaringan listrik cabang: • Fungsi switching (melalui circuit breaker atau disconnecting switch, dll) • Fungsi proteksi (dilengkapi dengan fuse atau relay untuk proteksi beban seperti over current, overload, reverse power, under/over voltage, dll) • Fungsi pengukuran (dilengkapi dengan meter untuk pengukuran besaran listrik seperti arus, tegangan, kwh, frekuensi, power factor, dll) • Fungsi monitoring (dilengkapi dengan pilot indicator/fasilitas monitoring untuk memonitor status seperti status on/off maupu abnormal/trip) bisa untuk remote monototing melalui PLC/DCS/SCADA Fungsi Switchgear
  • 6. Komponen pada Switchgear 1. TRANSFORMATOR DAYA Berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran tegangannya, sedangkan frequens inya tetap. Tranformator daya juga berfungsi untuk pengaturan tegangan. Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformer (NCT).Perlengkapan lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut Neutral Grounding Resistance (NGR). Macam-macam Transformator ukur • Transformator ukur tegangan Berfungsi untuk merubah tegangan jaringan ke arah yang rendah dan sebagai alat proteksi dengan memperlihatkan kemampuan beban trafo. • Transformator ukur arus Trafo ini bertujuan untuk menurunkan arus besar/tinggi pada tegangan tinggi/menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah
  • 7. 2. Neutral Grounding Resistance (NGR) Komponen yang dipasang antara titik neutral trafo dengan pentanahan. Berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi. Diperlukan proteksi yang praktis dan biasanya tidak terlalu mahal, karena karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan neutral.
  • 8. 3. CIRCUIT BREAKER (CB) Adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus rangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus). CB dapat dioperasikan pada saat jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan. Karena pada saat bekerja, CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB dilengkapi dengan pemadam busur api. Pemadam busur api berupa : • Minyak (OCB). • Udara (ACB). • Gas (GCB).
  • 9. 4. DISCONNECTING SWITCH (DS) Adalah peralatan pemisah, yang berfungsi untuk memisahkan rangkaian listrik dalam keadaan tidak berbeban. Dalam GI, DS terpasang di : • Transformator Bay (TR Bay). • Transmission Line Bay (TL Bay). • Busbar. • Bus Couple. Karena DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh CB, baru DS dioperasikan
  • 10. 5. CURRENT TRANSFORMATOR (CT) CT umumnya terdiri dari sebuah inti besi yang dililiti oleh konduktor beberapa ratus kali. Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.
  • 11. 6. POTENTIAL TRANSFORMATOR (PT) Berfungsi untuk merubah besaran tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau memperkecil besaran tegangan listrik pada sistem tenaga listrik,menjadi besaran tegangan untuk pengukuran dan proteksi. Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, dengan memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.
  • 12. 7. REL (BUSBAR) Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada switch yard. Komponen rel (busbar) antara lain : • Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC). • Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp,Suspension Clamp, Socket Eye, Anchor Sackle, Spacer).
  • 13. Dibedakan menurut: 1. Unit Switchgear • Switchgear daya IP tinggi (IP55 atau lebih ) dipasang pada tempat-tempat tertentu atau dalam ruangan perlengkapan Switchgear terlindung dari sentuhan atau bahkan semprotan air dan debu sekalipun tidak mudah menjangkau bagian dalamnya. • Switchgear dengan IP rendah (IP00), dipasang di dalam ruangan terutup / terkunci sehingga tidak mudah dijangkau / didekati, kecuali hanya oleh orang-orang tertentu / yang ahli saja Switchgear seperti ini berupa rangka-rangka terbuka tempat menempelkan / memasang pelengkapan
  • 14. Meliputi pemasangan bagian-bagian yang tidak berisolasi seperti : Busbar • Kabel terminal • Fuse • Titik-titik penyambung pada CB, Switch, dsb. 2. Pemasangan perlengkapan hubung dan komponen penghubungnya di dalam box panel.
  • 15. Gangguan yang terjadi pada Switchgear Pada suatu jaringan trasmisi pasti banyak terjadi hal-hal yang dapat menganggu kerja dari suatu switchgear dengan kata lain kondisi abnormal pada switchgear baik gangguan yang berasal dari dalam (internal) maupun gangguan dari luar (eksternal).
  • 16. Jenis Gangguan pada Switchgear 1.Gangguan terhadap tegangan lebih • Gangguan tegangan lebih kuat • Tegangan lebih switching • Tegangan lebih temporer 2. Gangguan arus hubung singkat 3. Gangguan beruntun • Pemutusan trafo pada beban nol • Pemutusan jaringan transmisi tak berbeban • Pemutusan dalam keadaan out of phase
  • 17.  Gangguan tegangan lebih kilat Gangguan ini timbul akibat sembaran petir sehingga mengakibatkan tegangan lebih  Gangguan tegangan lebih switching (TLS) Gangguan ini timbul akibat penyambungan dan pemutusan saluran daya  Gangguan tegangan lebih temporer (TLR) Gangguan ini terjadi akibat proses switching seperti pelepasan suatu beban yang sangat besar
  • 18. Gangguan ini timbul akibat terjadinya hubung singkat, baik itu fasa ke fasa ataupun fasa ke tanah. Gangguan arus hubung singkat ini berakibat secara thermis maupun mekanis terhadap peralatan-peralatan yang dilaluinya.
  • 19. Umumnya dipasang pada sistem yang besar dimana banyak terdapat pada pusat pembangkit, dimana salah satu pembangkit mengalami out of phase terhadap pembangkit lainnya. 3. Pemutusan dalam Keadaan Out of Phase Tegangan tinggi yang timbul diatasi dengan satu cara yakni dengan tahanan paralel dengan kontak-kontak PD untuk menyerap energi L pada trafo sehingga lebih dapat ditekan. 1. Pemutusan Trafo pada Beban Nol Bila tegangan antara 1 dan 2 cukup besar maka akan terjadi restrike dalam PD dimana energi yang tersimpan dalam C akan discharge kembal dalam bentuk osilasi. 2. Pemutusan Jaringan Transmisi Tak Berbeban Gangguan Beruntun Terjadi karena adanya tegangan lebih akibat pemutusan trafo tak berbeban yang dapat mengakibatkan flash over disuatu tempat yang akhirnya berakibat hubung singkat penuh. untuk mengatasi gangguang beruntun, maka ada 3 macam langkah proteksi yaitu:
  • 20. Dimana jika arus yang melewati suatu alat melampaui suatu nilai tertentu maka akan memicu terjadinya trip dengan bekerjanya saklar dimana waktu pengoperasiannya biasanya dibuat bertingkat dan diberikan kelonggaran waktu pengoperasiannya pada CB. 1. PROTEKSI OVER CURRENT
  • 21. Untuk memperoleh diskriminasi didalam suatu sistem loop diperlukan suatu sifat directional tambahan, rele-rele overcurrent directional dan nondirectional mempunyai waktu pada suatu gangguan tertentu.
  • 22. Dimana jarak antara suatu tempat gangguan dan awal saluran berbanding lurus dengan impedansi yakni rasio antara nilai tegangan dan arus karakteristik pengaman ini memiliki 3 ciri dasar yaitu harus responsif terhadap jarak, arah, dan waktu
  • 23. pada suatu loop auat tiap-tiap bagian dari elemen yang terpisah dari sistem diputuskan atau dihubungkan jika terjadi gangguan dari dalam dan pihak bagian yang dilindungi harus tetap terhubung dengan lalua arus yang mengalir kedalam suatu gangguan dari luar.
  • 24. Jika arus mempunyai harga dan fasa yang sama maka rele tidak bekerja, namun jika terjadi gangguan didalam zona yang dilindungi maka rele akan bekerja. arus sirkulasi ini biasanya digunakan pada generator, feeder-feeder, trafo arus dan busbar serta menyediakan selektifikasi yang sangat baik.
  • 25. 6. Proteksi Arus Pembawa pada sistem arus pembawa, suatu sinyal frekuensi dalam band 80 – 500 kHz dan bertingkat daya rendah dikirim melalui via konduktor lin daya dan biasanya sinyal frekuensi tinggi diinjeksikan pada lin daya dengan kapasitor gandeng dan dikopel dengan konduktor satu fasa antara 2 konduktor
  • 26. Dalam hal ini, biasanya digunakan sistem proteksi relay differensial, dikarenakan selektifikasinya yang sangat baik. Apabila terjadi gangguan-gangguan pada busbar maka semua hubungan ke bus- bus dari sumber harus diputus untuk mengisolasi gangguan pada busbar.
  • 27. 8. Penangkal Surja Sistem ini memiliki sifat-sifat antara lain: • Dapat memberikan respon yang cepat terhadap terjadinya tegangan surja. • Memiliki karakteristik R yang non-linier • Memiliki kemampuan termal yang tinggi untuk dapat menyerap energi petir. • Tidak tergantung pada polaritas tegangan surja • Memiliki kemampuan memadamkan arus lanjut yang besar bilamana tegangan surja telah lewat
  • 28. 9. Kawat Petir Kawat petir memiliki fungsi antara lain: • Bertindak sebagai perisai bagi konduktor daya terhadap sambaran petir. • Bilamana mengenai petir dapat dengan cepat mengalirkannya ke tanah. • Terdapat hubungan dielektrik dan magnetik antara kawat petir dan konduktor daya, yang memungkinkan tejadinya kerusakan pada isolasi.
  • 29.
  • 30. Hubungan Kerja Switchgear dengan Transformator Antara switchgear dengan Transformator daya saling terinterkoneksi dalam suatu jaringan tegangan tinggi, dimana arus yang berasal dari pusat pembangkit terutama transformator akan mengalirkannya ke Switchgear. Sehingga switchgear dalam hal ini selain sebagai pengaman juga sebagai penyalur/pendistribusian daya selama CB tertutup hingga ke konsumen.
  • 31. Hubungan Kerja Switchgear terhadap Jaringan Tegangan Tinggi Hubungan yang terinterkoneksi dimana dari Switchgear, daya yang diterima akan disalurkan dari trafo menuju jaringan tegangan tinggi yang sebelumnya diturunkan arus dan tegangannya terlebih dahulu.
  • 32.
  • 33. Gas Insulated Switchgear 550 kV Gas Insulated Switchgear 84 kV
  • 34. Gas Insulated Switchgear 300 kV Gas Insulated Switchgear 72,5 kV
  • 35. Gas Switchgear Combined 550 kV Gas Switchgear Combined 300 kV
  • 36. Gas Switchgear Combined 245 kV Gas Switchgear Combined 72,5 kV
  • 37. Cubicle – Gas Insulated Switchgear 72.5 kV Cubicle – Gas Insulated Switchgear 24 kV