2. Rendahnya kebiasaan membaca dan
menulis telah berdampak pada
rendahnya prestasi siswa Indonesia
dalam bidang keaksaraan dalam
bahasa Inggris,( Diem, 2001;
Yusfardiah, 2009). Kenyataan ini
tidaklah tanpa alasan, khususnya di
bidang bahasa Inggris sebagai bahasa
asing (EFL).
2
3. Pengajaran keaksaraan Pada umumnya guru
dalam bahasa Inggris di yang mengajarkan
beberapa wilayah Sumatra muatan lokal bahasa
Selatan masih dilakukan Inggris di SD adalah:
secara konvensional karena
guru hampir melakukan satu- a. Guru honor lepas yang
satunya sumber hanya datang ke sekolah
pembelajaran bahasa Inggris pada saat waktu mengajar
tanpa memanfaatkan sumber
saja
lain.
3
4. b. Guru bidang studi lain yang beban
mengajarnya sudah cukup banyak dan
yang kemampuan berbahasa Inggrisnya
masih perlu dipertanyakan
c. Memiliki ijazah pendidikan Bahasa
Inggris, tetapi belum memiliki sertifikat
mengajar
4
5. Pendekatan atau strategi
yang digunakan dalam
proses pembelajaran
kurang bervariasi sehingga
terkesan yang itu-itu juga
5
6. Suatu pembelajaran Siswa mencapai tujuan
dianggap berhasil minimal dari sesuatu
apabila setelah yang baru sebagai
mengikuti proses fondasi untuk
pembelajaran dengan pembelajaran
multiteknik dan berikutnya
multibahan
6
7. Mampu
menerjemahkan
Bergantung pada komponen
kemampuan Harus menguasai kurikulum yang
linguistik dan teknik-teknik terdiri dari tujuan,
keterampilan mengajar yang metodologi, materi
berbahasa Inggris sesuai untuk dan evaluasi yang
dari seorang guru anak-anak merupakan unsur
bahasa Inggris inti dikelas
keaksaraan
Bahasa Inggris
7
8. Perpustakaan, Kepustakaan, Keaksaraan
(PKK) atau Libraries, Literature, and Literacy
(3-Ls)
Merupakan model pembelajaran yang terdiri dari
berbagai strategi pembelajaran keaksaraan
dalam bahasa Inggris untuk pembelajar muda
yang berada di sekolah dasar (SD)
8
9. Pendekatan Suatu pendekatan
PKK (3-Ls)?? yang
menggabungkan tiga
unsur penting dalam
pendidikan
keaksaraan yang
tidak dapat
dipisahkan satu
sama lain
9
10. Melalui Perpustakaan (Library) ini pulalah manusia,
apakah dia seorang ahli, teknisi, atau orang biasa saja,
melakukan penelusuran kepustakaan yang sarat akan
budaya yang pernah di tulis manusia lainnya, mulai dari
karya umum, filosofi, agama, ilmu sosial, bahasa, ilmu
murni, teknologi, seni, kesusastraan, sampai kepada
sejarah dan geografi.
10
11. Dengan kata lain kepustakaan ( literature) berada disana
dan melalui kepustakaan ini pulalah, apabila disertai
dengan suatu kegiatan pengajaran dan pembelajaran
yang relevan dan menyenangkan, seorang anak akan
memperoleh kemampuan keaksaraan (Literacy) yang
meliputi bukan hanya membaca dan menulis, tetapi juga
menyimak dan berbicara, serta berbagai subketerampilan
pendukung lainnya.
11
12. Perpustakaan sekolah harus memiliki
bahan bacaan yang cukup bagi setiap anak
dalam rangka menciptakan keseimbangan
antara anak-anak yang memperoleh akses
terhadap buku di luar sekolah dan yang
tidak
12
13. Perpustakaan sekolah harus membeli
buku-buku baru yang cukup bagi setiap
siswa, dan mereka harus berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk mengganti bahan-
bahan lama untuk digunakan sebagai
perpustakaan kelas dan sekolah
berdasarkan rencana rutin/tahunan
13
14. Perpustakaan sekolah harus memiliki
berbagai genre kepustakaan yang
mencakup buku cerita, novel, biografi, fiksi
dan non fiksi, majalah, puisi, dan berbagai
jenis bahan cetak atau non cetak lain untuk
memenuhi minat dan rentangan kemampuan
membaca masing-masing anak
14
15. Sebaiknya sekolah memiliki pustakawan yang profesional, baik
diukur dari pendidikannya, misalnya memiliki pendidikan minimal
Strata satu (S1) dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi plus
pengetahuan tentang didaktik dan metodik karena mereka harus
bekerja sama dengan berbagai guru dari berbagai bidang studi
Dalam hal koleksi kepustakaan dan sumber-sumber informasi
lainnya termasuk jaringan sekolah, banyak literatur
mengungkapkan bahwa perpustakaan serta perannya dalam
mengembangkan kepustakaan tidaklah dirugikan lagi, baik di
tinjau dari keterkaitannya dengan keaksaraan itu sendiri
maupun komunitas perpustakaan
15
16. Kepemilikan kedua unsur pertama
dalam pendekatan PPK ini
(Perpustakaan dan Kepustakaan)
pada akhirnya bertujuan agar siswa
memperoleh kemampuan
keterampilan atau prestasi
keaksaraan dalam arti sebenarnya
dengan dimulai dari terbentuknya
minat yang tinggi untuk membaca
termasuk dalam bahasa Inggris
sejak usia muda (English for Young
Learners)
16
17. Yang berjudul Literature, Literacy, and Libraries: Model penggunaan
Berbagai Sumber Pembelajaran Membangun Kebiasaan Membaca
Dan Keterampilan Literacy. Menunjukkan Pendekatan PKK (3Ls) dapat
meningkatkan kebiasaan membaca anak SD
Metode Struktur Wacana
Keaksaraan Berbicara
Informasional
Metode Menjelajah Sumber
Online Keaksaraan Menyimak
Metode Kerjasama dengan
Keaksaraan Berbicara
Pustakawan
Metode Keaksaraan
Keaksaraan Membaca
Menggunakan Teknik 6 Besar
Metode Lingkaran Pustaka
Keaksaraan Menulis
17