Konsekuensi Keimanan
- Menjadi hamba Allah SWT yang bertaqwa
- Menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan
- Mengadopsi secara kaffah seluruh syariat dalam al-Quran
WJIHS #44 - Renungan masa COVID-19 - MUREX - DARAH UNGU YESUS KRISTUS
Sesi 3, Konsekuensi Keimanan (part 1)
1.
2. 1. Akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dan
sebagainya); 2. persesuaian dengan yang dahulu
https://kbbi.web.id/konsekuensi
Apa Itu Konsekuensi?
Arab: Minal ‘Awaaqib
العواقب من
3. Konsekuensi Keimanan
Jika telah
mengaku
beriman
Hamba Yang
Takwa
Menjadikan
Sbg. Teladan
Mengadopsi
secara kaffah
Allah adalah
Al-Khaliq
Muhammad SAW
Rasulullah
Al-Quran
Kalamullah
Konsekuensinya Konsekuensinya Konsekuensinya
8. DARIMANA
MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA
MANUSIA HIDUP?
KEMANA
SETELAH MATI?
TIGA PERTANYAAN
MENDASAR MANUSIA
KEHIDUPAN
SEBELUM DUNIA
LAHIR MATI
MISI HIDUP
DI DUNIA
KEHIDUPAN
SETELAH DUNIA
Hubungan
10. SIKAP MENGHADAPI
SIMPUL BESAR
Lari dan tak acuh
Berusaha menjawab
Tidak MENEMUKAN jawaban
MENEMUKAN jawaban tapi SALAH
MENEMUKAN jawaban dan BENAR >> MANTAP
13. “Terangkanlah kepadaku tentang orang
yang menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya. Maka apakah kamu
dapat menjadi pemelihara atasnya?”
(QS Al Furqaan, 25:43)
ِإ
َ
ذ
َ
خَّات ِن َم َتْي
َ
أَر
َ
أُاهَو َه ُهَه
ََٰ
ل
ْي
َ
لَع
ُنو
ُ
ك
َ
ت َت
ْ
ن
َ
أ
َ
ف
َ
أ
ا
ًي ََِِ ِه
Pembangkangan
MANUSIA
14. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi)
neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan
manusia. Mereka mempunyai akal, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.
” (QS Al A’raaf, 7:179)
ََ ِن ِج
ْ
ال َنِماايرِث
َ
ِ َمَّنَه َج ِل ا
َ
ن
ْ
أَر
َ
ذ ْد
َ
ق
َ
لََ
َ
ق ْفَي
َ
َل ٌوب
ُ
ل
ُ
ق ْمُه
َ
لۖ ِس
ْ
نِ
ْ
اْلاَهِب
َنوُه
ٌان
َ
آذ ْمُه
َ
لََ اَهِب َنَُر ِصْبُي
َ
َل ٌنُيْع
َ
أ ْمُه
َ
لَََكِئ
ََٰ
َل
ُ
أ ۚ اَهِب
َنوُع َم ْسَي
َ
َل
ْ
ال ُم ُه َكِئ
ََٰ
َل
ُ
أ ۚ ُّلَض
َ
أ ْم ُه ْلَب ِامَع
ْ
ن
َ ْ
اْل
َ
ك
َنو
ُ
لِفا
َ
غ
Pembangkangan
MANUSIA
15. Jawaban islamJawaban sekuler
Manusia diciptakan AllahManusia diciptakan Allah
Hidup untuk beribadah
kepada Allah SWT
Hidup untuk mencari
kepuasan jasmani
Setelah mati akan hidup
abadi di alam akherat: di
sorga atau neraka
Setelah mati, akan ada
hidup yang abadi (?), atau
pasti di sorga karena
sudah diampuni
Tergantung hidupnya di
dunia: beriman atau
tidak; bila beriman, taat
atau tidak
Alam nanti tidak ada
hubungannya dengan
sekarang (?)
Sumber: pemikiran
spekulatif
Sumber: wahyu Allah
16. Yang bersumber dari al-Qur’an
Pemikiran spekulatif tidak berdasar.
Nilainya bisa benar bisa salah
Tapi bila terdapat sumber yang pasti
benar, maka pemikiran spekulatif
tentang hakekat hidup di dunia pasti
salah adanya
17. Mengambil jawaban yang pasti benar
Meninggalkan jawaban yang pasti salah
Maka simpul besar terurai
Manusia diciptakan Allah
untuk beribadah kepada-Nya,
dan setelah mati akan kembali
kepada Allah untuk
mempertanggung jawabkan apa
yang telah dilakukan di dunia
pada hari perhitungan (yaumu
al-hisab), dari itu akan
ditentukan sebagai penghuni
surga atau neraka.
“ “
19. َخَف ًةَقَلَع َةَفْطُّنٱل َانْقَلَخ َّمُثَةَقَلَعْٱل َانْقَلًةَغْضُمَفَانْقَلَخ
ََٰظِعْٱل َان ْوَسَكَف اًمََٰظِع َةَغْضُمْٱلُهََٰنَْأشنَأ َّمُث اًمْحَل َماًقَْلخ
ُنَسْحَأ ُ َّٱَّلل َكَارَبَتَف ۚ ََرخاَءْٱلَننِقِل ََٰخ
“Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah
itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik.”
(Al-Mu’minun : 14)
Proses Penciptaan
MANUSIA
21. “Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
(Az-Zariyat : 56)
َّن ِجْٱل ُتْقَلَخ اَم َوَنسِ ْٱْل َو
ََّّلِإُِوندُبْعَنِل
Misi Hidup
MANUSIA
22. BERIBADAH KEPADA
ALLAH SWT
Makna ibadah adalah
tha’atullah wa khudlu’u
lahu wa iltizamu ma
syara’a minaddini (taat
kepada Allah tunduk
padanya dan berpegang
teguh pada apa yang
telah disyariatkan di
dalam agama Islam)
Jadi, kehidupan dunia
dengan sebelumnya
terikat dengan hubungan
penciptaan, perintah dan
larangan (shilatu al-khalq
dan shillatul awamir wan
nawahi )
Kehidupan dunia dengan
sesudahnya terikat
dengan kebangkitan dan
perhitungan (shilatul
ba’tsi wan nushur dan
shillatul muhasabah)
26. “Kemudian, sesudah itu,
sesungguhnya kamu sekalian benar-
benar akan mati.
Kemudian, sesungguhnya kamu
sekalian akan dibangkitkan (dari
kuburmu) di hari kiamat.”
(Al-Mu’minun : 15 -16)
َدْعَب مُكَّنِإ َّمُثَكِلَََِٰٰنَمَلَونُت
ْوَن ْمُكَّنِإ َّمُثِةَمََٰنِقْٱل َمُتَونُثَعْب
Manusia
MATI & DIBANGKITKAN
28. ََٰلوُأ ِتاَحِلاَّصال واُلِمَع َو واُنَمآ َننََِّٰال َّنِإِةَّن ِرَبْال ُْرنَخ ْمُم َكِكِئ﴿٧﴾
ِرْجَت ٍنْدَع ُاتَّنَج ْمِهِبَر َدْنِع ْمُمُؤاَزَجِلَاخ ُارَهْنَ ْاْل اَهِتْحَت ْنِم يَننِد
َع واُضَر َو ْمُهْنَع ُ َّاَّلل َي ِضَر ۖ ًادَبَأ اَهنِفَيِشَخ ْنَمِل َكِلَََٰٰ ۚ ُهْن
ُهَّبَر﴿٨﴾
Tipologi 1
MUSLIM TAAT
“Sesungguhnya orang-orang beriman
dan beramal shaleh mereka itu adalah
sebaik-baik makhluq. Balasan mereka
adalah surga adn yang mengalir sungai-
sungai di bawah. Mereka kekal di
dalamnya selamanya.”
(QS. Al-Bayyinah: 7-8)
29. Tipologi 2
MUSLIM MAKSIAT/SEKULER
“… Allah memerintahkan para
malaikat mengentas dari neraka itu
orang-orang yang tidak pernah
sekalipun melakukan perbuatan
syirik. Yaitu mereka yang berucap
Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini
dapat diketahui melalui ciri khasnya,
yakni di wajahnya ada bekas
sujud…”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
30.
31. DARIMANA
MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA
MANUSIA HIDUP?
KEMANASETELAH
MATI?
KESIMPULAN
LAHIRShillatul Khalqi MATI Shillatul ba’tsi
wa nushur
Shillatul awamir
wa nawahi
Shillatul
muhasabah
KEHIDUPAN
SEBELUM DUNIA
ALLAH SWT
MISI HIDUP
DI DUNIA
IBADAH
KEHIDUPAN
SETELAH DUNIA
AKHIRAT
32. TIGA PERTANYAAN
MENDASAR MANUSIA
Jawaban
• Terikat dengan syariat
• Menundukkan pandangan, amal
dan tindakan sesuai syariat
Manusia
WAJIB:
Qa’idah Fikriyyah & Qiyadah Fikriyyah
Ideologi / Mabda
33. Gaya hidup IslamGaya hidup sekuler
Hidup untuk beribadah
Landasan iman
Tolok ukur perbuatan aturan Islam
(halal dan haram)
Orientasi hidup akherat dan dunia
Makna bahagia >>
ridha Allah
Hidup untuk kemuliaan diri,
keluarga, umat dan perjuangan
agama (dakwah)
Hidup untuk mencari kesenangan
Landasan hawa nafsu
Tolok ukur perbuatan adalah
manfaat
Orientasi hidup hanya dunia semata
Makna bahagia >>
Kepuasaan sesaat
Hidup hanya sekedar untuk
kepentingan diri dan keluarga sendiri
34. • Hidup dengan misi yang agung
• Hidup yang terarah dan mantap serta
terhindar dari kemungkinan disorientasi
• Hidup yang bermutu tinggi
• Dengan keyakinan akan kegemilangan
hidup hakiki yang abadi di akherat kelak
Konsekuensi
KEIMANAN