SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  10
5_Gangguan Pembekuan Pada Masa Hamil
Pembekuan Normal
• Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses di mana darah membentuk
gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka serta menghentikan
perdarahan.
• Koagulasi dan antikoagulasi merupakan mekanisme keseimbangan (homeostatis) tubuh
dalam sistem hemostatis dan sistem fibrinolysis, yang bekerja secara timbal balik.
• System hemostatis merupakan mekanisme tubuh untuk menghentikan aliran darah dari pembuluh
darah yang cedera, dengan pembentukan fibrin yang berperan sebagai plak thrombosis hemostatis,
dengan melibatkan faktor koagulasi lainnya.
• System fibrinolys bekerja dengan degradasi fibrin (FDP) dan perbaikan sirkulasi.
• Jika proses pembekuan darah mengalami kelainan, maka dapat terjadi perdarahan
berlebihan atau sebaliknya terjadi pembekuan darah terlalu banyak sehingga
mengganggu sirkulasi darah.
• Riwayat perdarahan abnormal, kecendrungan perdarahan yang tidak lazim, dan
penyimpangna temuan laboratorium mengindikasikan adanya perdarahan atau masalah
pembekuan.
Sistim Pembekuan Darah Normal
• Proses pembekuan darah merupakan suatu proses yang kompleks, dan terjadi
sebagai berikut:
1. Trombosit membentuk sumbatan:
• Ketika pembuluh darah rusak atau luka, maka trombosit akan menempel pada daerah yang luka untuk
membentuk sumbatan guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar.
2. Pembentukan Bekuan Darah:
• Pada saat terjadinya luka, faktor-faktor pembekuan memberikan sinyal satu sama lain untuk memberikan
reaksi berantai yang cepat yang dikenal dengan kaskade koagulasi.
• Faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin.
• Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang memerangkap lebih
banyak tromosit dan sel. Hal ini mengakibatkan Gumpalan (bekuan) menjadi lebih kuat dan lebih tahan
lama.
3. Penghentian proses pembekuan darah
• Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali, protein-protein lain akan menghentikan
faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan
4. Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan
• Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin akan
hancur, dan darah mengembalikan trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
Koagulasi Intravaskular Diseminata
(Disseminated Intravascular Coagulation
[DIC]
Pengertian DIC
• Disseminated Intravascular coagulation (DIC) adalah bentuk patologis
pembekuan darah yang difus (menyebar, tidak terbatas) dan mengkonsumsi
(menekan) sejumlah besar faktor pembekuan dan menyebabkan perdarahan
interna/eksterna yang luas.
• Pemeriksaan fisik pada perempuan usia reproduksi menunjukan perdarahan yang
tidak lazim, seperti:
• Perdarahan hidung dan gusi, petekie yang muncul pada lengan disekeliling manset
pengukur tekanan darah.
• Perdarahan berlebihan dapat terjadi pada tempat trauma (mis. Pada tempat pungsi vena,
tempat injeksi, torehan pada tempat pencukuran perineum, dsbnya).
• Gejala lain pada ibu meliputi takikardi dan diaforesis.
• Pemeriksaan laboratorium menunjukan penurunan trombosit, fibrinogen dan
protrombin.
• Pemecahan fibrin meningkatkan akumulasi produk degradasi fibrin (pemisahan
fibrin) di dalam darah. Produk degradasi fibrin mengandung materi-materi
antikoagulan sehingga masa protrombin menjadi lama.
• Waktu perdarahan normal, waktu koagulasi memperlihatkan tidak ada bekuan,
waktu retraksi bekuan menunjukan tidak ada bekuan, dan protrombine time (PTT)
meningkat.
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan Primer untuk semua kasus DIC:
• Perbaikan penyebab dasar: misalnya pengangkatan janin yang mati, terapi infeksi yang ada
atau terapi preeklamsia-eklampsi, atau pengangkatan abrupsio plasenta.
• Tranfusi Sel Darah Merah untuk memperbaiki anemia.
• Pemberian plasma beku segar yang bercampur dengan konsentrat trombin untuk mengatasi
defisiensi SDM (Sel Darah Merah) akibat DIC terutama trombosit, factor V dan Viii, fibrinogen
dan prothrombin.
• Pantau haluaran urin, karena DIC dapat mengakibatkan gagal ginjal.
• Pemberian Oksigen melalui masker pernafasan dengan kecepatan hinggal 10-12 l/mnt.
• Berikan emosional support pada pasien dan/atau keluarga
• Ansietas, rasa duka dan perubahan konsep diri muncul akibat kehilangan dan kehilangan janin.
• Prognosis ibu dan janin bergantung kepada derajat dan luas ganguan penyebab
dan respon ibu terhadap terapi yang tepat dan cepat.
• Resiko maternal meningkat jika janin meninggal di dalam uterus.
Gangguan Pembekuan Lainnya
Puerpera Trombositopenia Autoimun (ATP)
• Puerpera Trombositopenia Autoimun (ATP) merupakan gangguan autoimun di mana
antibodi antitrombosit menurunkan rentang hidup trombosit
• Normalnya umur trombosit 10 hari, dan pada kasus ATP umur Trombosit memendek menjadi 2-3
hari atau bahkan hanya beberapa menit.
• Gejala klinis ATP: Trombositopenia yang menyebabkan pasien mudah memar,
kerentanan kapiler, dan peningkatan waktu perdarahan.
• Bahaya ATP:
1. Menyebabkan perdarahan setelah operasi sesaria atau akibat laserasi jalan lahir.
2. Perdarahan pascapartum di uterus atau hematoma di vagina.
3. Terjadinya trombositopenia pada neonatus akibat penyakit maternal (50% kasus meniggal).
• Penatalaksanaan:
1. Tranfusi trombosit (untuk mempertahankan hitung trombosit 100.000/mm3.
2. Pemberian kortikosteroid.
3. Splenektomi jika dibutuhkan, dilakukan setelah masa nifas.
Penyakit Von Willebrand
• Penyakit von Willebrand merupakan suatu tipe hemofilia, yang merupakan
gangguan perdarahan turunan yang paling umum terjadi, akibat difisiensi faktor
VIII dan disfungsi trombosit.
• Pada kehamilan normal, faktor VIII meningkat, sehingga dapat menghindari bahaya
perdarahan selama melahirkan.
• Penyakit Von Willebrand merupakan penyakit congenital
• Intervensi Perawatan:
• Observasi pasien hingga satu minggu postpartum.
• Memberikan (kolaborasi) pengantian faktor VIII melalui plasma beku segar.

Contenu connexe

Similaire à 5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx

Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Kharima SD
 
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docxHemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
bintangrzki
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umum
sambadrus
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darah
Andini Nurul
 

Similaire à 5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx (20)

penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darahpenyakit pada sel darah & organ peredaran darah
penyakit pada sel darah & organ peredaran darah
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 
ppt ITP.pptx
ppt ITP.pptxppt ITP.pptx
ppt ITP.pptx
 
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docxHemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
Hemostasis _ pembekuan darah, golongan darah.docx
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
1 siklus menstruasi.pptx
1 siklus menstruasi.pptx1 siklus menstruasi.pptx
1 siklus menstruasi.pptx
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
 
Skenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7bSkenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7b
 
PLASMA DARAH DAN TROMBOSIT
PLASMA DARAH DAN TROMBOSIT PLASMA DARAH DAN TROMBOSIT
PLASMA DARAH DAN TROMBOSIT
 
Askep dic
Askep dicAskep dic
Askep dic
 
Bahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umumBahan kulih patologi umum
Bahan kulih patologi umum
 
Kelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darahKelainan sistem peredaran darah
Kelainan sistem peredaran darah
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptxPPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
PPT-Haemoragic-Post-Partum-melia zahra.pptx
 
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah Gangguan Sistem Peredaran Darah
Gangguan Sistem Peredaran Darah
 
Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)
Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)
Kelompok 3 ( kelompok 5 & 6)
 
Patologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan SelPatologi. Penuaan Sel
Patologi. Penuaan Sel
 
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
Menstruasi (Siklus Menstruasi dan Gangguannya)
 
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darahPatologi/Gangguan pada pembuluh darah
Patologi/Gangguan pada pembuluh darah
 

Dernier

UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
SuwandiKhowanto1
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
Safrina Ramadhani
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
sariakmida
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
cels17082019
 

Dernier (20)

PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
Kartu Kembang Anak - Pemantauan Perkembangan Anak Bina Keluarga Balita (BKB)
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh  Visum et Repertum.pptPresentasi contoh  Visum et Repertum.ppt
Presentasi contoh Visum et Repertum.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptxPenyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
Penyuluhan Kesehatan gigi dan mulut.pptx
 
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptxseminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
seminar kasus Preaterm premature rupture of membrane.pptx
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencanaasuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
asuhan keperawatan manajemen bencana pada pasien bencana konsep bencana
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 

5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx

  • 2. Pembekuan Normal • Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses di mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka serta menghentikan perdarahan. • Koagulasi dan antikoagulasi merupakan mekanisme keseimbangan (homeostatis) tubuh dalam sistem hemostatis dan sistem fibrinolysis, yang bekerja secara timbal balik. • System hemostatis merupakan mekanisme tubuh untuk menghentikan aliran darah dari pembuluh darah yang cedera, dengan pembentukan fibrin yang berperan sebagai plak thrombosis hemostatis, dengan melibatkan faktor koagulasi lainnya. • System fibrinolys bekerja dengan degradasi fibrin (FDP) dan perbaikan sirkulasi. • Jika proses pembekuan darah mengalami kelainan, maka dapat terjadi perdarahan berlebihan atau sebaliknya terjadi pembekuan darah terlalu banyak sehingga mengganggu sirkulasi darah. • Riwayat perdarahan abnormal, kecendrungan perdarahan yang tidak lazim, dan penyimpangna temuan laboratorium mengindikasikan adanya perdarahan atau masalah pembekuan.
  • 3. Sistim Pembekuan Darah Normal • Proses pembekuan darah merupakan suatu proses yang kompleks, dan terjadi sebagai berikut: 1. Trombosit membentuk sumbatan: • Ketika pembuluh darah rusak atau luka, maka trombosit akan menempel pada daerah yang luka untuk membentuk sumbatan guna menutup bagian yang rusak, agar menghentikan darah yang keluar. 2. Pembentukan Bekuan Darah: • Pada saat terjadinya luka, faktor-faktor pembekuan memberikan sinyal satu sama lain untuk memberikan reaksi berantai yang cepat yang dikenal dengan kaskade koagulasi. • Faktor koagulasi yang disebut trombin mengubah fibrinogen menjadi helai-helai fibrin. • Fibrin bekerja dengan cara menempel pada trombosit untuk membuat jaring yang memerangkap lebih banyak tromosit dan sel. Hal ini mengakibatkan Gumpalan (bekuan) menjadi lebih kuat dan lebih tahan lama. 3. Penghentian proses pembekuan darah • Setelah bekuan darah terbentuk dan perdarahan terkendali, protein-protein lain akan menghentikan faktor pembekuan, agar gumpalan tidak berlanjut lebih jauh dari yang diperlukan 4. Tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan • Ketika jaringan kulit yang rusak sembuh, otomatis sumbatan tidak diperlukan lagi. Helai fibrin akan hancur, dan darah mengembalikan trombosit dan sel-sel dari bekuan darah.
  • 4. Koagulasi Intravaskular Diseminata (Disseminated Intravascular Coagulation [DIC]
  • 5. Pengertian DIC • Disseminated Intravascular coagulation (DIC) adalah bentuk patologis pembekuan darah yang difus (menyebar, tidak terbatas) dan mengkonsumsi (menekan) sejumlah besar faktor pembekuan dan menyebabkan perdarahan interna/eksterna yang luas. • Pemeriksaan fisik pada perempuan usia reproduksi menunjukan perdarahan yang tidak lazim, seperti: • Perdarahan hidung dan gusi, petekie yang muncul pada lengan disekeliling manset pengukur tekanan darah. • Perdarahan berlebihan dapat terjadi pada tempat trauma (mis. Pada tempat pungsi vena, tempat injeksi, torehan pada tempat pencukuran perineum, dsbnya). • Gejala lain pada ibu meliputi takikardi dan diaforesis. • Pemeriksaan laboratorium menunjukan penurunan trombosit, fibrinogen dan protrombin.
  • 6. • Pemecahan fibrin meningkatkan akumulasi produk degradasi fibrin (pemisahan fibrin) di dalam darah. Produk degradasi fibrin mengandung materi-materi antikoagulan sehingga masa protrombin menjadi lama. • Waktu perdarahan normal, waktu koagulasi memperlihatkan tidak ada bekuan, waktu retraksi bekuan menunjukan tidak ada bekuan, dan protrombine time (PTT) meningkat.
  • 7. Penatalaksanaan • Penatalaksanaan Primer untuk semua kasus DIC: • Perbaikan penyebab dasar: misalnya pengangkatan janin yang mati, terapi infeksi yang ada atau terapi preeklamsia-eklampsi, atau pengangkatan abrupsio plasenta. • Tranfusi Sel Darah Merah untuk memperbaiki anemia. • Pemberian plasma beku segar yang bercampur dengan konsentrat trombin untuk mengatasi defisiensi SDM (Sel Darah Merah) akibat DIC terutama trombosit, factor V dan Viii, fibrinogen dan prothrombin. • Pantau haluaran urin, karena DIC dapat mengakibatkan gagal ginjal. • Pemberian Oksigen melalui masker pernafasan dengan kecepatan hinggal 10-12 l/mnt. • Berikan emosional support pada pasien dan/atau keluarga • Ansietas, rasa duka dan perubahan konsep diri muncul akibat kehilangan dan kehilangan janin. • Prognosis ibu dan janin bergantung kepada derajat dan luas ganguan penyebab dan respon ibu terhadap terapi yang tepat dan cepat. • Resiko maternal meningkat jika janin meninggal di dalam uterus.
  • 9. Puerpera Trombositopenia Autoimun (ATP) • Puerpera Trombositopenia Autoimun (ATP) merupakan gangguan autoimun di mana antibodi antitrombosit menurunkan rentang hidup trombosit • Normalnya umur trombosit 10 hari, dan pada kasus ATP umur Trombosit memendek menjadi 2-3 hari atau bahkan hanya beberapa menit. • Gejala klinis ATP: Trombositopenia yang menyebabkan pasien mudah memar, kerentanan kapiler, dan peningkatan waktu perdarahan. • Bahaya ATP: 1. Menyebabkan perdarahan setelah operasi sesaria atau akibat laserasi jalan lahir. 2. Perdarahan pascapartum di uterus atau hematoma di vagina. 3. Terjadinya trombositopenia pada neonatus akibat penyakit maternal (50% kasus meniggal). • Penatalaksanaan: 1. Tranfusi trombosit (untuk mempertahankan hitung trombosit 100.000/mm3. 2. Pemberian kortikosteroid. 3. Splenektomi jika dibutuhkan, dilakukan setelah masa nifas.
  • 10. Penyakit Von Willebrand • Penyakit von Willebrand merupakan suatu tipe hemofilia, yang merupakan gangguan perdarahan turunan yang paling umum terjadi, akibat difisiensi faktor VIII dan disfungsi trombosit. • Pada kehamilan normal, faktor VIII meningkat, sehingga dapat menghindari bahaya perdarahan selama melahirkan. • Penyakit Von Willebrand merupakan penyakit congenital • Intervensi Perawatan: • Observasi pasien hingga satu minggu postpartum. • Memberikan (kolaborasi) pengantian faktor VIII melalui plasma beku segar.