SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  3
DOUBLE STAND
Metode sipat darat adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran
perbedaan elevasi. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan tinggi di atas air laut ke suatu titik
tertentu sepanjang garis vertikal. Perbedaan tinggi antara titi-titik akan dapat ditentukan dengan garis
sumbu pada pesawat yang ditunjukkan pada rambu vertikan. Tujuan dari pengukuran penyipat datar
adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur. Misalnya bumi, bumi mempunyai permukaan
ketinggian yang tidak sama atau mempunyai selisih tinggi. Apabila selisih tinggi dari dua buah titik
dapat diketahui maka tinggi titik kedua dan seterusnya dapat dihitung setelah titik pertama diketahui
tingginya.
Sebelum digunakan alat sipat datar mempunyai syarat yaitu : garis bidik harus sejajar dengan garis
jurusan nivo. Dalam keadaan di atas, apabila gelembung nivo tabung berada di tengah garis bidik
akan mendatar. Oleh sebab itu, gelembung nivo tabung harus di tengah setiap kali akan membaca
skala rambu.
1. Station, merupakan titik dimana rambu ukur ditegakan, bukan tempat alat sipat datar
ditempatkan. Tetapi pada pengukuran horizontal, stasion adalah titik tempat berdiri alat.
1. Tinggi alat, adalah tinggi garis bidik di atas tanah dimana alat sipat datar didirikan.
1. Tinggi garis bidik, adalah tinggi garis bidik di atas bidang referensi ketinggian (permukaan air
laut rata-rata)
1. Pengukuran ke belakang, adalah pengukuran ke rambu yang ditegakan di station yang
diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tingginya garis bidik. Rambunya
disebut rambu belakang.
1. Pengukruan ke muka, adalah pengukuran ke rambu yang ditegakan di station yang diketahui
ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tingginya garis bidik. Rambu di sebut rambu
muka.
1. Titik putar (turning point), adalah station dimana pengukuran ke belakang dan ke muka
dilakukan pada rambu yang ditegakan di station tersebut.
Mendirikan waterpass di antara dua titik target merupakan pekerjaan yang sering dijumpai
dilapangan. Penempatan waterpass di antara dua titik target ini tidak perlu segaris dengan kedua titik
tersebut, yang penting jarak diantara waterpass dan titik-titik tersebut diusahakan sama atau hampir
sama panjangnya. Dalam aplikasi sesungguhnya jarak-jarak antara titik-titik tersebut panjangnya
tidak diukur (secara optis) dengan alat waterpas, tetapi diukur dengan alat ukur jarak langsung
(misalnya pita ukur, EDM dan lainnya). Pengukuran jarak secara optis dengan alatwaterpas ini
digunakan untuk membandingkan dengan hasil yangdiperoleh dari pengukuran jarak langsung
tersebut ataupun untukmengecek bacaan benang tengahnya, apakah telah memenuhi ketentuan
bahwa bt = ½ (ba + bb) Satu kedudukan waterpas di antara dua titik target yang ditegakkan rambu
ukur disebut slag, pengukuran dalam satu hari terdiri dari beberapa slag yang dikenal dengan istilah
seksi, sedangkan trayek adalah panjang pengukuran dari beberapa seksi, yang merupakan panjang
dari satupekerjaan projek.
Spesifikasi teknik pengukuran waterpass adalah sebagai berikut :
1. Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan ketinggian titik-titik terhadap
bidang referensi tertentu yang akan digunakan sebagai jaring sipat datar pemetaan.
1. Alat ukur yang dipakai adalah waterpass
1. Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi
1. Tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap
1. Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu belakang menjadi
rambu muka.
1. Pengukuran waterpass dilakukan dengan cara double stand, ring.
1. Toleransi kesalahan pembacaan stand 1 dengan stand 2 < 2mm
1. Pembacaan rambu dengan tiga benang (benang atas, tengah, dan bawah)
2. LANGKAH KERJA
3.
4.
5. 1. Siapkan alat ukur waterpass di atas kaki tiga, dan siapkan pula alat tulis untuk
mencatata hasil pengukuran
6. 2. Buka kaki tinga dari pengunci
7. 3. Berdirikan dan dalam keadaan tidak terkunci tinggikan sampai kira-kira sebatas dada,
kemudian kuncikan kembali
8. 4. Renggangkan ketiga kakinya membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar kaki
sekitar 60 cm dan kepala kaki tiga dalam keadaan mendatar
9. 5. Keluarkan alat ukur dari tempatnya, kemudian pasang di atas kepala kaki tiga yang
sudah disiapkan tadi, pasang skrup yang ada di kepada kaki tifa pada lubang yang ada di
bagian bawah alat ukur cukup kuat agar antara kaki tiga dan alat betul-betul menjadi satu
kesatuan. Lalu injak alat injakan yang ada di kaki tiga
10. 6. Atur teropong sejajar dengan dua buah skrup pendatar
11. 7. Putar kedua skup pendatar ke atas atau kebawah secara bersamaan dan skrup ketiga
sebagai pengatur sampingan, sampai gelembung nivo tepat ditengah kotak
12. 8. Untuk memenuhi syarat garis bidik sejajar garis nivo, atur gelembung nivo tabungnya
agar tepat ada ditengah dengan menggunakan skrup pengatur nivo tabung
13. 9. Arahkan tropong ke sasaran, berupa rambu ukur yang didirikan tegak diatas titik
pengukuran
14. 10. Cek benang diafragma terlihat atau tidak. Bila tidak terlihat putar-putar skrup pemokus
difragma sampai benang diafragma tersebut terlihat jelas
15. 11. Tentukan dua titik A dan B
16. 12. Bagi panjang PQ dalam beberapa slag
17. 13. Baca benang tengah di tiap slag, dengan menganggap bacaan bt yang berlawanan
dengan arah pengukuran menjadi arah belakang (b), yang searah menjadi arah muka (m)
dan catat pada lembar kerja. Hitung beda tinggi tiap-tiap slag

Contenu connexe

Tendances

Laporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanahLaporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
farlisazahra
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Hendra Supriyanto
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
Edho Wiranata
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Rpbowo
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
Eqi Arzaqi
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Retno Pratiwi
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
Hendra Supriyanto
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
Hendra Supriyanto
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
Retno Pratiwi
 
Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7
Agus Saputra
 

Tendances (20)

Laporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanahLaporan praktikum ilmu ukur tanah
Laporan praktikum ilmu ukur tanah
 
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligonBab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
Bab 8 kerangka dasar pemetaan poligon
 
Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station Cara pengukuran menggunakan total station
Cara pengukuran menggunakan total station
 
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolitLaporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
Laporan praktikum ilmu ukur tanah theodolit
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
 
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alatLaporan praktikum 1 pengenalan alat
Laporan praktikum 1 pengenalan alat
 
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
Tutorial Pengukuran dengan Total Station (Nikon)
 
Contoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutupContoh kasus poligon tertutup
Contoh kasus poligon tertutup
 
Laporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUTLaporan Praktikhum IUT
Laporan Praktikhum IUT
 
Persamaan trigonometri (Iba Safitri)
Persamaan trigonometri (Iba Safitri)Persamaan trigonometri (Iba Safitri)
Persamaan trigonometri (Iba Safitri)
 
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
pengkuran jarak dan sudut (ilmu ukur tanah)
 
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli KusumawatiIlmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
Ilmu Ukur Tanah by Yuli Kusumawati
 
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodoliteCara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
Cara setting out atau stake out bangunan dengan theodolite
 
Pengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkapPengukuran sudut cara seri rangkap
Pengukuran sudut cara seri rangkap
 
Bab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunanBab iv perhitungan galian timbunan
Bab iv perhitungan galian timbunan
 
Bab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detailBab ii pengukuran titik detail
Bab ii pengukuran titik detail
 
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur TanahPengenalan Ilmu Ukur Tanah
Pengenalan Ilmu Ukur Tanah
 
Pengenalan theodolit
Pengenalan theodolitPengenalan theodolit
Pengenalan theodolit
 
Teori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolithTeori perhitungan teodolith
Teori perhitungan teodolith
 
Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7Laporan poligon kel. 7
Laporan poligon kel. 7
 

Similaire à Double stand

Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
aditya
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
Akmal_sidiq
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Selvi Mustika Apriani
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
yonolino
 

Similaire à Double stand (20)

Laporan edit
Laporan editLaporan edit
Laporan edit
 
Piyuut tralala www
Piyuut  tralala wwwPiyuut  tralala www
Piyuut tralala www
 
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semsterPertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
Pertemuan ke 8 alat ukur tanah untuk semster
 
Bab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitianBab iii metodologi penelitian
Bab iii metodologi penelitian
 
Pig
PigPig
Pig
 
Ppt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus gintingPpt dmp brema firdaus ginting
Ppt dmp brema firdaus ginting
 
Pengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilanPengukuran debit dan pengambilan
Pengukuran debit dan pengambilan
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
9 5-teorisipatdatar
9 5-teorisipatdatar9 5-teorisipatdatar
9 5-teorisipatdatar
 
Tingi metasentrik mekflud
Tingi metasentrik mekfludTingi metasentrik mekflud
Tingi metasentrik mekflud
 
Laporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi DasarLaporan Kartografi Dasar
Laporan Kartografi Dasar
 
Bab 7 menyipat datar 2
Bab 7 menyipat datar 2Bab 7 menyipat datar 2
Bab 7 menyipat datar 2
 
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode GravitasiEksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
Eksplorasi Migas dengan metode Gravitasi
 
3 pumping test
3 pumping test3 pumping test
3 pumping test
 
Theodolit
TheodolitTheodolit
Theodolit
 
Laporan kdv akmal
Laporan kdv akmalLaporan kdv akmal
Laporan kdv akmal
 
Precentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanahPrecentation of ilmu ukur tanah
Precentation of ilmu ukur tanah
 
Ilmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur TanahIlmu Ukur Tanah
Ilmu Ukur Tanah
 
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikanDistribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
Distribusi Temperatur dan RH pada udara yang dikondisikan dan tidak dikondisikan
 
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanahBab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
Bab i pengenalan_ilmu_ukur_tanah
 

Plus de Mega Yasma Adha

Plus de Mega Yasma Adha (11)

Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgisLaporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
 
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1 Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
Penajaman dan interpretasi c itra menggunakan envi 5.1
 
Interpretasi Citra Manual
Interpretasi Citra ManualInterpretasi Citra Manual
Interpretasi Citra Manual
 
Geodesi geometri i kelompok mega yasma adha
Geodesi geometri i kelompok mega yasma adhaGeodesi geometri i kelompok mega yasma adha
Geodesi geometri i kelompok mega yasma adha
 
Praktikum Sistem Basis Data menggunakan PostgresSQL
Praktikum Sistem Basis Data menggunakan PostgresSQLPraktikum Sistem Basis Data menggunakan PostgresSQL
Praktikum Sistem Basis Data menggunakan PostgresSQL
 
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesiContoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
Contoh hitung perataan lanjut teknik geodesi
 
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanahMega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
Mega yasma adha 2015510005 tugas makalah tata guna tanah
 
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri by mega yasma adha
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri by mega yasma adhaLaporan praktikum pemetaan fotogrametri by mega yasma adha
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri by mega yasma adha
 
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
Laporan Praktikum Fotogrametri Dasar Pengamatan Paralaks Stereoskopis By Mega...
 
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum GeodesiMakalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
Makalah Geodesi Geometri II terkait Jaring Kontrol dan datum Geodesi
 
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri proses rektifikasi citra
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri proses rektifikasi citraLaporan praktikum pemetaan fotogrametri proses rektifikasi citra
Laporan praktikum pemetaan fotogrametri proses rektifikasi citra
 

Dernier

2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 

Dernier (16)

POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

Double stand

  • 1. DOUBLE STAND Metode sipat darat adalah proses penentuan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran perbedaan elevasi. Perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan tinggi di atas air laut ke suatu titik tertentu sepanjang garis vertikal. Perbedaan tinggi antara titi-titik akan dapat ditentukan dengan garis sumbu pada pesawat yang ditunjukkan pada rambu vertikan. Tujuan dari pengukuran penyipat datar adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur. Misalnya bumi, bumi mempunyai permukaan ketinggian yang tidak sama atau mempunyai selisih tinggi. Apabila selisih tinggi dari dua buah titik dapat diketahui maka tinggi titik kedua dan seterusnya dapat dihitung setelah titik pertama diketahui tingginya. Sebelum digunakan alat sipat datar mempunyai syarat yaitu : garis bidik harus sejajar dengan garis jurusan nivo. Dalam keadaan di atas, apabila gelembung nivo tabung berada di tengah garis bidik akan mendatar. Oleh sebab itu, gelembung nivo tabung harus di tengah setiap kali akan membaca skala rambu. 1. Station, merupakan titik dimana rambu ukur ditegakan, bukan tempat alat sipat datar ditempatkan. Tetapi pada pengukuran horizontal, stasion adalah titik tempat berdiri alat. 1. Tinggi alat, adalah tinggi garis bidik di atas tanah dimana alat sipat datar didirikan. 1. Tinggi garis bidik, adalah tinggi garis bidik di atas bidang referensi ketinggian (permukaan air laut rata-rata) 1. Pengukuran ke belakang, adalah pengukuran ke rambu yang ditegakan di station yang diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tingginya garis bidik. Rambunya disebut rambu belakang. 1. Pengukruan ke muka, adalah pengukuran ke rambu yang ditegakan di station yang diketahui ketinggiannya, maksudnya untuk mengetahui tingginya garis bidik. Rambu di sebut rambu muka. 1. Titik putar (turning point), adalah station dimana pengukuran ke belakang dan ke muka dilakukan pada rambu yang ditegakan di station tersebut.
  • 2. Mendirikan waterpass di antara dua titik target merupakan pekerjaan yang sering dijumpai dilapangan. Penempatan waterpass di antara dua titik target ini tidak perlu segaris dengan kedua titik tersebut, yang penting jarak diantara waterpass dan titik-titik tersebut diusahakan sama atau hampir sama panjangnya. Dalam aplikasi sesungguhnya jarak-jarak antara titik-titik tersebut panjangnya tidak diukur (secara optis) dengan alat waterpas, tetapi diukur dengan alat ukur jarak langsung (misalnya pita ukur, EDM dan lainnya). Pengukuran jarak secara optis dengan alatwaterpas ini digunakan untuk membandingkan dengan hasil yangdiperoleh dari pengukuran jarak langsung tersebut ataupun untukmengecek bacaan benang tengahnya, apakah telah memenuhi ketentuan bahwa bt = ½ (ba + bb) Satu kedudukan waterpas di antara dua titik target yang ditegakkan rambu ukur disebut slag, pengukuran dalam satu hari terdiri dari beberapa slag yang dikenal dengan istilah seksi, sedangkan trayek adalah panjang pengukuran dari beberapa seksi, yang merupakan panjang dari satupekerjaan projek. Spesifikasi teknik pengukuran waterpass adalah sebagai berikut : 1. Maksud pengukuran waterpass adalah untuk menentukan ketinggian titik-titik terhadap bidang referensi tertentu yang akan digunakan sebagai jaring sipat datar pemetaan. 1. Alat ukur yang dipakai adalah waterpass 1. Jalur pengukuran dibagi menjadi beberapa seksi 1. Tiap seksi dibagi menjadi slag yang genap 1. Setiap pindah slag rambu muka menjadi rambu belakang dan rambu belakang menjadi rambu muka. 1. Pengukuran waterpass dilakukan dengan cara double stand, ring. 1. Toleransi kesalahan pembacaan stand 1 dengan stand 2 < 2mm 1. Pembacaan rambu dengan tiga benang (benang atas, tengah, dan bawah) 2. LANGKAH KERJA 3. 4.
  • 3. 5. 1. Siapkan alat ukur waterpass di atas kaki tiga, dan siapkan pula alat tulis untuk mencatata hasil pengukuran 6. 2. Buka kaki tinga dari pengunci 7. 3. Berdirikan dan dalam keadaan tidak terkunci tinggikan sampai kira-kira sebatas dada, kemudian kuncikan kembali 8. 4. Renggangkan ketiga kakinya membentuk segitiga sama sisi dengan jarak antar kaki sekitar 60 cm dan kepala kaki tiga dalam keadaan mendatar 9. 5. Keluarkan alat ukur dari tempatnya, kemudian pasang di atas kepala kaki tiga yang sudah disiapkan tadi, pasang skrup yang ada di kepada kaki tifa pada lubang yang ada di bagian bawah alat ukur cukup kuat agar antara kaki tiga dan alat betul-betul menjadi satu kesatuan. Lalu injak alat injakan yang ada di kaki tiga 10. 6. Atur teropong sejajar dengan dua buah skrup pendatar 11. 7. Putar kedua skup pendatar ke atas atau kebawah secara bersamaan dan skrup ketiga sebagai pengatur sampingan, sampai gelembung nivo tepat ditengah kotak 12. 8. Untuk memenuhi syarat garis bidik sejajar garis nivo, atur gelembung nivo tabungnya agar tepat ada ditengah dengan menggunakan skrup pengatur nivo tabung 13. 9. Arahkan tropong ke sasaran, berupa rambu ukur yang didirikan tegak diatas titik pengukuran 14. 10. Cek benang diafragma terlihat atau tidak. Bila tidak terlihat putar-putar skrup pemokus difragma sampai benang diafragma tersebut terlihat jelas 15. 11. Tentukan dua titik A dan B 16. 12. Bagi panjang PQ dalam beberapa slag 17. 13. Baca benang tengah di tiap slag, dengan menganggap bacaan bt yang berlawanan dengan arah pengukuran menjadi arah belakang (b), yang searah menjadi arah muka (m) dan catat pada lembar kerja. Hitung beda tinggi tiap-tiap slag