Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan .
2. PENGERTIAN
KOMUNIASI EFEKTIF
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan
perubahan sikap ( attitude change) pada orang yang terlibat dalam
komunikasi.
Komunikasi efektif memungkinkan seseorang dapat saling
bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara
dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan .
3. TUJUAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Tujuan komunikasi efektif adalah memberi kemudahan
dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi
dan penerima pesan. Sehingga tercipta feed back yang baik
antara pemberi dan penerima pesan.
4. A. UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-unsur komunikasi antara lain sbb :
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel
5. Komunikasi
6. Komunikator
5. B.PROSES KOMUNIKASI
Model proses komunikasi secara umum dapat memberikan
gambaran kepada pengelola organisasi, bagaimana mempengaruhi
atau mengubah sikap anggota/stakeholder nya melalui desain dan
implementasi komunikasi. Dalam hal ini, pengirim atau sumber
pesan bisa individu atau berupa organisasi sebagaimana dapat
dilihat dalam gambar proses komunikasi berikut ini :
6.
7. C. EFEKTIFITAS KOMUNIKASI
Secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan
yang disampaikan dan yang dimaksud oleh pengirim atau
sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap
dan dipahami oleh penerima. Bila S adalah pengirim atau
sumber pesan dan R penerima pesan, maka komunikasi
disebut mulus lengkap bila respon yang diinginkan S dan
respon ynag diberikan R identik (Goyer,1970:10) :
8. Secara sederhana, komunikasi dinilai efektif bila orang
berhasil menyampaikan apa yang dimaksudnya. Sebenarnya
ini adalah salah satu ukuran bagi efektivitaskomunikasi.
Nilai 1 = yang menunjukkan kesempurnaan penyampaian dan
penerimaan pesan jarang diperoleh.
𝑹
𝑺
=
𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝒑𝒆𝒏𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂
𝐦𝐚𝐤𝐧𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐦𝐚𝐤𝐬𝐮𝐝 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒊𝒓𝒊𝒎
= 𝟏
9. D. BENTUK KOMUNIKASI
Ada beberapa bentuk komunikasi diantaranya:
1. Komunikasi Intrapersonal
2. Komunikasi Interpersonal
3. Komunikasi kelompok
4. Komunikasi Massa
10. E.MACAM KOMUNIKASI
1. Komunikasi Menurut Cara Penyampaian.
a. Komunikasi Lisan.
b. Komunikasi Tertulis.
2. Komunikasi Menurut Perilaku.
a. Komunikasi Formal.
b. Komunikasi Informal.
c. Komunikasi Nonformal.
11. 3. Komunikasi Menurut Ruang Lingkup.
a. Komunikasi Internal.
b. Komunikasi Eksternal.
4. Komunikasi Memurut Aliran Informasi.
a. Komunikasi satu arah.
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja.
b. Komunikasi dua arah.
Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini
komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan
respons atau feedbeck kepada komunikatornya
12. c. Komunikasi ke atas.
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
d. Komunikasi ke bawah.
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
e. Komunikasi kesamping.
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki
kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut
sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
13. 5. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja.
a. Komunikasi jaringan kerja rantai.
Komunikasi trjadi menurut saluran hirarchi organisasi
dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola
komunikasi formal.
b. Komunikasi jaringan kerja lingkaran.
Komunikasi terjadi melalui saluran komunikasi yang
berbentuk seperti lingkaran.
c. Komunikasi jaringan bintang.
Komunikasi yang terjadi melalui satu sentral dan
saluranya yang dilalui lebih pendek.
14. 6. Komunikasi Menurut Peranan Individu.
a. Komunikasi antar individu dengan individu yang lain.
b. Komunikasi yang terlaksana secara nonformal
maupun informal.
c. Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang
lebih luas.
d. Komunikasi yang terjadi karena individu yang
dimaksudkan memiliki kemampuan yang tinggi.
e. Komunikasi antara individu dengan dua kelompok
atau lebih.
15. 7. Komunikasi Menurut Jumlah Yang Berkomunikasi.
a. Komunikasi perseorangan.
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau
individual antara pribadi dengan pribadi tentang
permasalahan yang bersifat pribadi juga.
b. Komunikasi kelompok .
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok
atau group tentang masalah-masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam
kelompok.
16. F.TAHAP-TAHAP
KOMUNIKASI EFEKTIF :
1. Tahap-tahap pre-interaksi
Dalam tahapan ini komunikator ( perawat / bidan )
menggali perasaan dan menilik dirinya dengan cara
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya
kepada klien / lawan bicara .
Dalam tahap ini tugas NaKes adalah :
1. Mengeksplorasi perasaan, mendefinisikan harapan
dan mengidentifikasi kecemasan.
2. Menganalisis kekuatan dan kelemahan diri.
3. Mengumpulkan data tentang klien.
4. Merencanakan pertemuan pertama dengan klien.
17. 2. Tahap Interaksi
Tahap perkenalan dilaksanakan setiap kali pertemuan
dengan klien dilakukan. Tujuan dalam tahap ini adalah
memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat
sesuai dengan keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi
hasil tindakan yang telah lalu (Stuart. G. W, 2009). Tugas
perawat dalam tahapan ini adalah:
Dalam tahap ini tugas NaKes adalah :
a. Membina rasa saling percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka.
b. Merumuskan kontrak (waktu, tempat pertemuan,
dan topik pembicaraan).
18. 3. Menggali pikiran dan perasaan serta
mengidentifikasi masalah
4. Merumuskan tujuan interaksi dengan klien.
3. Tahap Implementasi
Tahap kerja/implementasi merupakan inti dari
keseluruhan proses komunikasi terapeutik (Stuart, G. W,
2009).
4. Tahap Terminasi
Tahap Terminasi merupakan akhir dari pertemuan
perawat dan klien. Tahap terminasi dibagi dua yaitu
sebagai berikut :
19. a. Terminasi sementara
adalah akhir dari tiap pertemuan dengan klien, setelah hal
ini dilakukan , klien masih akan bertemu kembali pada
waktu yang berbeda sesuai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati bersama.
sedangkan ,
a. Terminasi akhir
dilakukan oleh perawat setelah menyelesaikan seluruh
proses keperawatan.
Tugas perawat dalam tahap ini adalah:
1. Mengevaluasi pencapaian tujuan dari interaksi yang
telah dilaksanakan (evaluasi objektif).
20. 2. Melakukan evaluasi subjektif dengan cara
menanyakan perasaan klien setelah berinteraksi
dengan perawat.
3. Menyepakati tindak lanjut terhadap interaksi yang
telah dilakukan. Tindak lanjut yang disepakati harus
relevan dengan interaksi yang baru saja dilakukan
atau dengan interaksi yang akan dilakukan
selanjutnya. Tindak lanjut dievaluasi dalam tahap
orientasi pada pertemuan berikutnya.
21. SIKAP SELAMA KOMUNIKASI
1. Berhadapan. Artinya dari posisi ini adalah “Saya siap untuk anda”.
2. Mempertahankan kontak mata.
3. Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk
mengatakan atau mendengar sesuatu.
4. Mempertahankan sikap terbuka. Yaitu sikap tidak melipat kaki atau
tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi.
5. Tetap rileks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan
dan relaksasi dalam memberi respon kepada klien .