SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  34
FISIOLOGI
SISTEM
PANCA
INDERA
dr. Athiyatun Annisa
Outline presentasi
■ Fisiologi indera penglihatan
■ Fisiologi indera pendengaran
■ Fisiologi indera penghidu
■ Fisiologi indera pengecap
■ Fisiologi indera peraba
INDERA
PENGLIHATAN
Anatomi Mata
■ Merupakan indera penglihatan
■ Fungsi mata seperti kamera.
■ Mata sbg eksteroseptor yaitu memberi respon pd cahaya
■ Menerima stimulus berkas cahaya pd retina, dg perantaraan
serabut nervus optikus (saraf kranial ke2) mentransmisikan
stimulus tsb ke pusat penglihatan di otak (lobus ocipital), utk diinterpretasikan.
■ Nervus optikus timbul dari gabungan sel2 ganglion dlm retina.Saraf ini bergerak
ke belakang secara medial, melintasi kanalisoptikus, memasuki rongga kranium,
kemudian menujukhiasma optikum.
Mata
Retina
■ Epitel berpigmen  Menerima rangsang cahaya untuk membentuk
bayangan
■ Lapisan saraf pada mata  sel batang dan sel kerucut
■ Sel batang & kerucut merupakan fotoreseptor & mengubah
energi cahaya menjadi impuls saraf
■ Merupakan jaringan saraf halus menghantarkan impuls saraf dr
luar menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf
optikmeninggalkan bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot
■ Sel batang  pengliatan gelap terang
■ Sel kerucut  pengliatan warna
Akomodasi Mata
■ Peran lensa mata
■ Terbentuk bayangan pada retina jika terjadi akomodasi atau
perubahan lengkung lensa
■ Jika otot siliaris dlm keadaan istirahat : ligamen
suspensori kaku dan lensa akan berada pada bentuk yang relatif pipih dan
sebaliknya
■ Berkas sinar sejajar pada mata normal akan difokuskan pada retina
■ Objek dekat  Lensa berakomodasi menjadi lebih cembung
■ Obek jauh  Lensa berakomdasi menjadi lebih pipih
Jaras penglihatan
Dipersarafi oleh nervus II : Optikus
INDERA
PENDENGARAN
Anatomi Telinga
Telinga Tengah
■ Tuba Eustachius
– Menjaga tekanan udara
pada kedua sisi membran
timpani
– Istirahat  tertutup
– Menelan  terbuka
– Berubungan dengan
nasofaring
■ Tulang Pendengaran 
Mengantarkan getaran suara ke
telinga dalam
– Maleus
– Incus
– Stapes
Telinga Dalam
■ Kokhea
■ Labirin
Tulang/Membranos
a
Kokhlea
■ Ada 2 tingkap dalam kokhlea :
■ Fenestra vestibuli/fenestra ovalis/ jendela ovalditutup o/ tulang stapes
■ Fenestra kokhlea/fenestra rotunda/jendela bulatditutup oleh sebuah membran
■ Fungsi tingkap : getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengahke
Perilimfeendolimfe merangsang ujung saraf pendengaran
Labirin Membranosa
■ Labirin Tulang/membranosa
– Vestibulum kokhlear
– Kanalis semisirkularis
■ Superior
■ Posterior
■ Lateral
– Fungsi  Keseimbangan dan kesadaran kedudukan arah
■ Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe
■ Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin tulang : perilimfe
■ Endolimfe & perilimfementransmisikan getaran suara dari rongga telinga
tengah ke ujung akhir saraf
Proses Mendengar
■ Dipersarafi oleh nervus VIII: nervus auditorius
■ Mendengar merupakan persepsi bunyi
■ Ada 3 faktor penting terjadinya bunyi yi: frekwensi,
intensitas & kualitas bunyi.
■ Frekwensi
Ad. Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin besar jumlah
vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut. Telinga normal manusia
biasanya mendengar bunyi antara 20-2000 Hz (audiosonik)
■ Intensitas
Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar panjang
gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan dengan B (bel) atau
dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu lintas ramai: 80-90 dB, suara
mesin jet 140-150 dB
Jaras Pendengaran
INDERA PENGIDU
Anatomi Hidung
Struktur yang berperan
Fungsi penghidu
■ Dipersarafi oleh nervus I: Nervus Olfactorius
■ Epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius) di bagian tengah septum
nasal & bag lateral di atas konkha superior
■ Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk
berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius
■ Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius mencapai
daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk
ditafsirkan
Jaras Pengihidu
INDERA PENGECAP
Anatomi Lidah
Fungsi Pengecap
■ Dipersarafi oleh nervus VII, IX, X
■ Impuls dihantarkan ke medula oblngata dan pons
■ Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi
kelenjar ludah
■ Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika ada zat
dalam keadaan terlarut diadaptasi dg cepat
■ Ada 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit idak semua bagian lidah
mempunyai kepekaan yang sama terhadap rasa2 tsb
■ Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks
otak, tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar
ludah.
■ Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg encer, sedangkan lainnya
merangsang ludah yg kental
INDERA PERABA
Anatomi Kulit
■ Epidermis
■ Dermis
■ Hipodermis/Subkutan
Kulit
■ Indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin,
sakit, dan tekanan.
■ Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis.
■ Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis.
■ Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di
dekat epidermis.
■ Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
Reseptor Kulit
■ Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan,
dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel-
sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf.
Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu
rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang
tersebut.
Terima
Kasih
Ada Pertanyaan?

Contenu connexe

Tendances

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaHetty Astri
 
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru LahirMateri Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru LahirDayu Agung Dewi Sawitri
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiCeniUti
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan KebidananAjeng Hayuningtyas
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.sendi24
 
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinan
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinanDeteksi dini dan penanganan komplikasi persalinan
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinanGita Kostania
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--Devi Narti
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMAffiZakiyya
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiHetty Astri
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyTriana Septianti
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...aulia rahmah
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 

Tendances (20)

Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru LahirMateri Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Materi Pelatihan PONED - Asfiksia dan Resusitasi Bayi Baru Lahir
 
Partus set
Partus setPartus set
Partus set
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Pedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIAPedoman PWS KIA
Pedoman PWS KIA
 
Pemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggulPemeriksaan panggul
Pemeriksaan panggul
 
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
3. Issue Etik dalam Pelayanan Kebidanan
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
Materi pkpr
Materi pkprMateri pkpr
Materi pkpr
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
Ppt tangung jawab dan tanggung gugat kelompok 6.
 
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinan
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinanDeteksi dini dan penanganan komplikasi persalinan
Deteksi dini dan penanganan komplikasi persalinan
 
5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--5. tanda tanda kehamilan--
5. tanda tanda kehamilan--
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
Pembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOMPembahasan Soal UKOM
Pembahasan Soal UKOM
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksiAnatomi fisiologi sistem reproduksi
Anatomi fisiologi sistem reproduksi
 
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sbyKonsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
Konsepsi, fertilisasi dan implantasi poltekkes sby
 
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...Jenis persiapan dan perawatan  pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
Jenis persiapan dan perawatan pre operasi, intra dan post operasi, dan luka ...
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 

Similaire à Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt

Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaanKANDA IZUL
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiaeka noviana
 
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdf
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdfKuliah Sistem Saraf Manusia.pdf
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdfshobirin5
 
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Natalia Julita
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptx
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptxGERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptx
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptxMayaLatifahRy
 
TUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxTUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxSintiaEka3
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptwhyukutakuya
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorikngurahjayaantara
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIIchinose Amanda
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingaCristina Marbun
 
PPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERAPPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERARYRuyaa
 
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptoraalphiee
 
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnggaN7
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasiEn Jamilah
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensorinita maulida
 

Similaire à Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt (20)

Alat indra
Alat indraAlat indra
Alat indra
 
Sistem penginderaan
Sistem penginderaanSistem penginderaan
Sistem penginderaan
 
sistem regulasi manusia
sistem regulasi manusiasistem regulasi manusia
sistem regulasi manusia
 
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdf
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdfKuliah Sistem Saraf Manusia.pdf
Kuliah Sistem Saraf Manusia.pdf
 
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
Keolompok vi [autosaved] 1 now [autosaved]
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptx
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptxGERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptx
GERAKAN VOLUNTEER DAN INVOLUNTEER online (wecompress.com).pptx
 
TUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptxTUGAS BIO TERBARU.pptx
TUGAS BIO TERBARU.pptx
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.pptSISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
SISTEM PERSEPSI SENSORI - 2. SISTEM SARAF.ppt
 
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem SensorikBiofis - Anatomi Sistem Sensorik
Biofis - Anatomi Sistem Sensorik
 
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XIPPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
PPT Sistem Koordinasi Manusia Biologi Kelas XI
 
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telingamekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
mekanisme saraf sensorik dan motorik telinga
 
PPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERAPPT SISTEM INDERA
PPT SISTEM INDERA
 
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
fotoreseptor, kemoreseptor, dan elektroreseptor
 
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraanAnatomi dan fisiologi sistem pengindraan
Anatomi dan fisiologi sistem pengindraan
 
Sist koordinasi
Sist koordinasiSist koordinasi
Sist koordinasi
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Presentasi alat indera
Presentasi alat inderaPresentasi alat indera
Presentasi alat indera
 

Dernier

KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 

Dernier (20)

KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

Fisiologi Sistem Panca Indera.ppt

  • 2. Outline presentasi ■ Fisiologi indera penglihatan ■ Fisiologi indera pendengaran ■ Fisiologi indera penghidu ■ Fisiologi indera pengecap ■ Fisiologi indera peraba
  • 5.
  • 6.
  • 7. ■ Merupakan indera penglihatan ■ Fungsi mata seperti kamera. ■ Mata sbg eksteroseptor yaitu memberi respon pd cahaya ■ Menerima stimulus berkas cahaya pd retina, dg perantaraan serabut nervus optikus (saraf kranial ke2) mentransmisikan stimulus tsb ke pusat penglihatan di otak (lobus ocipital), utk diinterpretasikan. ■ Nervus optikus timbul dari gabungan sel2 ganglion dlm retina.Saraf ini bergerak ke belakang secara medial, melintasi kanalisoptikus, memasuki rongga kranium, kemudian menujukhiasma optikum. Mata
  • 8. Retina ■ Epitel berpigmen  Menerima rangsang cahaya untuk membentuk bayangan ■ Lapisan saraf pada mata  sel batang dan sel kerucut ■ Sel batang & kerucut merupakan fotoreseptor & mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf ■ Merupakan jaringan saraf halus menghantarkan impuls saraf dr luar menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf optikmeninggalkan bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot ■ Sel batang  pengliatan gelap terang ■ Sel kerucut  pengliatan warna
  • 9. Akomodasi Mata ■ Peran lensa mata ■ Terbentuk bayangan pada retina jika terjadi akomodasi atau perubahan lengkung lensa ■ Jika otot siliaris dlm keadaan istirahat : ligamen suspensori kaku dan lensa akan berada pada bentuk yang relatif pipih dan sebaliknya ■ Berkas sinar sejajar pada mata normal akan difokuskan pada retina ■ Objek dekat  Lensa berakomodasi menjadi lebih cembung ■ Obek jauh  Lensa berakomdasi menjadi lebih pipih
  • 10. Jaras penglihatan Dipersarafi oleh nervus II : Optikus
  • 13. Telinga Tengah ■ Tuba Eustachius – Menjaga tekanan udara pada kedua sisi membran timpani – Istirahat  tertutup – Menelan  terbuka – Berubungan dengan nasofaring ■ Tulang Pendengaran  Mengantarkan getaran suara ke telinga dalam – Maleus – Incus – Stapes
  • 14. Telinga Dalam ■ Kokhea ■ Labirin Tulang/Membranos a
  • 15. Kokhlea ■ Ada 2 tingkap dalam kokhlea : ■ Fenestra vestibuli/fenestra ovalis/ jendela ovalditutup o/ tulang stapes ■ Fenestra kokhlea/fenestra rotunda/jendela bulatditutup oleh sebuah membran ■ Fungsi tingkap : getaran dapat dialihkan dari rongga telinga tengahke Perilimfeendolimfe merangsang ujung saraf pendengaran
  • 16. Labirin Membranosa ■ Labirin Tulang/membranosa – Vestibulum kokhlear – Kanalis semisirkularis ■ Superior ■ Posterior ■ Lateral – Fungsi  Keseimbangan dan kesadaran kedudukan arah ■ Cairan dalam labirin membranosa : endolimfe ■ Cairan di luar labirin membranosa, di dalam labirin tulang : perilimfe ■ Endolimfe & perilimfementransmisikan getaran suara dari rongga telinga tengah ke ujung akhir saraf
  • 17. Proses Mendengar ■ Dipersarafi oleh nervus VIII: nervus auditorius ■ Mendengar merupakan persepsi bunyi ■ Ada 3 faktor penting terjadinya bunyi yi: frekwensi, intensitas & kualitas bunyi. ■ Frekwensi Ad. Jumlah getaran/vibrasi gelombang bunyi per detik. Makin besar jumlah vibrasi tiap satuan waktu, makin tinggi bunyi tersebut. Telinga normal manusia biasanya mendengar bunyi antara 20-2000 Hz (audiosonik) ■ Intensitas Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar panjang gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan dengan B (bel) atau dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu lintas ramai: 80-90 dB, suara mesin jet 140-150 dB
  • 22. Fungsi penghidu ■ Dipersarafi oleh nervus I: Nervus Olfactorius ■ Epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius) di bagian tengah septum nasal & bag lateral di atas konkha superior ■ Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius ■ Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk ditafsirkan
  • 25.
  • 27. Fungsi Pengecap ■ Dipersarafi oleh nervus VII, IX, X ■ Impuls dihantarkan ke medula oblngata dan pons ■ Impuls yang timbul juga akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah ■ Reseptor kecap merupakan khemoreseptor, yang akan terangsang jika ada zat dalam keadaan terlarut diadaptasi dg cepat ■ Ada 4 rasa utama : asin, asam, manis & pahit idak semua bagian lidah mempunyai kepekaan yang sama terhadap rasa2 tsb
  • 28. ■ Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks otak, tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah. ■ Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg encer, sedangkan lainnya merangsang ludah yg kental
  • 30. Anatomi Kulit ■ Epidermis ■ Dermis ■ Hipodermis/Subkutan
  • 31. Kulit ■ Indera peraba yang mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit, dan tekanan. ■ Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah epidermis. ■ Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari epidermis. ■ Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. ■ Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
  • 33. ■ Rangsang yang dapat diterima kulit berupa sentuhan panas, dingin, tekanan, dan nyeri. Ketika kulit menerima rangsang, rangsang tersebut diterima oleh sel- sel reseptor. Selanjutnya, rangsang akan diteruskan ke otak melalui urat saraf. Oleh otak, rangsang akan diolah. Akibatnya, kita merasakan adanya suatu rangsang. Otak pun memerintahkan tubuh untuk menanggapi rangsang tersebut.