Informasi Pengetahuan mengenai prodak Dana di Perbankan syariah, dan di BNI Syariah dan juga proses serta kelengkapan berkas yang diperlukan dalam pembuatan rekening di BNI Syariah (digunakan dilingkungan BNI Syariah)
1. PRODUK DANA
Oleh
PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang
Sukabumi
Pelatihan Klasikal
Agustus 2014
2. Daftar Isi
1. Prinsip Perbankan Syariah
2. Produk DPK BNI Syariah
3. Prosedur Pembukaan Rekening
4. Program Promo
3. Prinsip-Prinsip Dasar Perbankan Syariah
Titipan Bagi Hasil Jual Beli Sewa Pinjaman Jasa
- Rahn
- Wakalah
- Kafalah
- Hawalah
- Sharf
- IMBT Al-Qard
- Al- Ijarah
- Bai
- Murabahah
- Salam
- Istishna’
Wadiah :
- Yad Al-AManah
- Yad Adh-Dhamanah
- Musyarakah
- Mudharabah :
- Mutlaqah
- Muqayadah
4. Al-Wadi’ah
Prinsip titipan / simpanan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yg dijaga dan dikembalikan kapan saja si
penitip menghendaki.
Al-Wadi’ah dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :
a. Al-Wadi’ah Yad al-Amanah
Pihak yang yang menerima titipan tidak boleh menggunakan dan
memanfaatkan barang yang dititipkan.
Pihak yang menerima titipan dapat membebankan biaya.
5. Al-Wadi’ah
b. Al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Pihak yang yang menerima titipan dapat menggunakan/
mengoperasikan dana/barang yang dititipkan.
Pihak yang menerima titipan dapat memberikan insentif dengan
catatan tidak dipersyaratkan sebelumnya dan jumlahnya tidak
ditetapkan dalam nominal atau persentase (betul-betul kebijakan
bank).
Mengacu pada pengertian al-Wadi’ah Yad adh-Dhamanah
Bank dapat memanfaatkan untuk tujuan :
- Current Account
- Saving Account
6. Al-Mudharabah
• Akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama (shahibul
maal) menyediakan seluruh modal (100%), sedangkan pihak lainnya
adalah pengusaha/ pengelola (mudharib).
• Keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak.
• Apabila terjadi kerugian, maka ditanggung oleh shahibul maal (selama
kerugian itu bukan karena kelalaian mudharib).
• Apabila karena kelalaian mudharib, maka ybs. yang harus menanggung
kerugian tersebut.
7. Al-Mudharabah
Muthlaqah (Unrestricted Invesment)
Mudharib diberi kuasa penuh oleh shahibul maal
untuk menjalankan proyek tanpa larangan/batasan
yang berkaitan dengan proyek itu dan tidak terkait
dengan waktu, tempat, jenis perusahaan dan
pelanggan (tidak memiliki ikatan tertentu)
Mudharabah
Muqayyadah (Restricted Invesment)
Shahibul maal memberikan batasan mengenai
dimana, bagaimana atau untuk tujuan apa dana
tersebut diinvestasikan kepada mudharib dalam
pengelolaan dananya.
8. Al-Mudharabah
• Al-Mudharabah biasanya diterapkan pada produk-produk pembiayaan &
pendanaan.
• Pada sisi penghimpunan dana, biasanya diterapkan pada :
- tabungan berjangka, (untuk tujuan khusus seperti :
tabungan haji, tabungan kurban, dll.),
- deposito biasa.
• Special investment (di mana dana yang dititipkan nasabah, khusus untuk
bisnis tertentu saja, misal: murabahah saja, ijarah saja).
9. Produk Dana Perbankan Syariah
No Produk Akad Syariah
1 Giro
• Wadiah Yad Adh-Dhamanah
• Mudharabah Mutlaqah
2 Tabungan
• Wadiah Yad Adh-Dhamanah
• Mudharabah Mutlaqah
3 Deposito Mudharabah Mutlaqah
4 Investasi Mudharabah Muqayyadah
10. Sistem Pengelolaan Dana Bank Syariah
PRODUK DAN PRINSIP KERJA BANK SYARIAH
SUMBER DANA :
•GIRO WADIAH
•TABUNGAN MUDHARABAH
•DEPOSITO MUDHARABAH
•EQUITY
POOLING
DANA
Sale based :
- Murabahah
- Salam
-Istishna
PLS based :
•Mudharabah
•Musyarakah
Margin
Bagi
Hasil
Profit
Distribution
PORSI NASABAH
PORSI BANK
Aktivitas treasury :
- SBIS, Obligasi, dll
Jasa-Jasa:
•Kiriman Uang
•Inkaso
•Garansi Bank 100% pendapatan Bank
Lease based :
- Ijarah
- IMBT
Ujrah
Bagi
Hasil/Bonus
nisbah
pendapatan
11. Prinsip Distribusi Hasil Usaha
Ada 3 Prinsip :
1.REVENUE SHARING
Yang dibagikan adalah pendapatan
2.PROFIT SHARING
Yang dibagikan adalah keuntungan
3.PROFIT & LOSS SHARING
Yang dibagikan adalah keuntungan (jika perusahaan/ bank untung) dan
bila mudharib rugi maka shahibul maal ikut menanggung kerugian
• Perhitungan pembagian hasil usaha antara shahibul maal dengan mudharib sesuai dengan nisbah
yang disepakati di awal akad
• Perhitungan besaran hasil usaha yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan
• Saat ini, BNI Syariah menggunakan metode revenue sharing dalam distribusi bagi hasil, dimana
penghitungan bagi hasil berdasarkan pendapatan kas yang diterima bank.
12. Mengapa Revenue Sharing?
1. Dana yang dilemparkan dalam bentuk pembiayaan oleh bank adalah
dana polling sehingga sulit untuk menelusuri satu persatu sumber
dana yang dilemparkan dalam pembiayaan.
2. Nasabah belum terbiasa/siap menerima kondisi berbagi hasil dan
berbagi resiko.
3. Kemungkinan tingkat perhitungan bagi hasil yang diterima pemilik
dana akan lebih besar dibandingkan tingkat suku bunga pasar yang
berlaku
13. Bunga vs Bagi Hasil
BUNGA BAGI HASIL
Penentuan bunga dibuat pada waktu akad
dengan asumsi harus selalu untung
Penentuan besarnya nisbah bagi hasil dibuat
pada waktu akad dng berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
Besarnya return berdasarkan pada jumlah
uang (modal) yg dipinjamkan
Besarnya nisbah bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yg diperoleh.
Pembayaran bunga tetap spt yg dijanjikan
tanpa pertimbangan apakah proyek yang
dijalankan oleh pihak nasabah untung
atau rugi.
Bagi hasil bergantung pada keuntungan
proyek yg dijalankan. Bila usaha merugi,
kerugian akan ditanggung bersama oleh
kedua belah pihak.
Jumlah pembayaran bunga tdk meningkat
sekalipun jumlah keuntungan berlipat
atau keadaan ekonomi sedang booming
Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
14. Contoh Prinsip Bagi Hasil
LAPORAN LABA RUGI (Profit & Loss
Sharing)
PT. BANK SYARIAH PENDAPATAN
• Pendapatan Bagi Hasil 700.000
• Pendapatan Atas Keuntungan 400.000
• Pendapatan Fee Based 300.000
Sub Total 1.400.000
BIAYA
• Biaya Operasional 500.000
• Biaya Personalia 300.000
• Biaya Umum 50.000
Sub Total 850.000
LABA/RUGI 550.000
15. Contoh Prinsip Bagi Hasil
LAPORAN LABA RUGI (Revenue Sharing)
PT. BANK SYARIAH
PENDAPATAN
• Pendapatan Bagi Hasil 700.000
• Pendapatan Atas Keuntungan 400.000
• Pendapatan Fee Based 300.000
Sub Total 1.400.000 – 300.000
1.100.00BIAYA 0
• Biaya Operasional 500.000
• Biaya Personalia 300.000
• Biaya Umum 50.000
Sub Total 850.000
LABA/RUGI 550.000
16. Prinsip Bagi Hasil
1. DANA MUDHARABAH
– Semua pendapatan dari pengelolaan dana mudharabah yang dihimpun
dibagikan kepada shahibul maal
– APABILA PENGHIMPUNAN > PENYALURAN (PEMBIAYAAN)
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan dari pembiayaan ditambah
dengan pendapatan dari penyaluran lainnya (sumber dananya dari dana
Mudharabah)
– APABILA PENGHIMPUNAN < PENYALURAN (PEMBIAYAAN)
Pendapatan yang dibagikan hanya sebesar porsi dana mudharabah yang
dihimpun saja.
2. DANA WADIAH
– Pendapatan atas pengelolaan dana wadiah sepenuhnya menjadi hak bank
– Bank dapat memberikan bonus tidak diperjanjikan sebelumnya
17. Perhitungan Bagi Hasil
Perhitungan Bagi Hasil dihitung secara harian, dengan unsur-unsur sbb :
1. PENDAPATAN
– Porsi pendapatan pengelolaan dana yang akan didistribusikan (sebagai unsur
pendapatan pada distribusi bagi hasil / pendapatan)
– Pendapatan tersebut berupa :
• Margin (prinsip jual beli – murabahah, istishna, salam dsb)
• Bagi hasil (prinsip bagi hasil – mudharabah, musyarakah)
2. NISBAH NASABAH (PEMILIK DANA/SHAHIBUL MAAL)
– Angka pembagian untuk pemilik dana (shahibul maal) yang telah disepakati dari
awal
3. PENDAPATAN PEMILIK DANA (SHAHIBUL MAAL)
– Adalah porsi pendapatan penyimpan dana dalam rupiah (nominal)
– Perhitungan :
Pendapatan Pemilik Dana = Pendapatan x nisbah utk shahibul maal
4. NISBAH BANK (MUDHARIB)
– Angka nisbah untuk pengelola dana / bank (mudharib)
5. PENDAPATAN BANK (MUDHARIB)
– Adalah porsi pendapatan bank (mudharib) dalam rupiah (nominal)
– Perhitungan : Pendapatan Bank = Alokasi Pendapatan x nisbah bank
18. Perhitungan Bagi Hasil
Perhitungan equivalent rate :
Pendapatan penyimpanan dana x 365
Saldo n
Cara menghitung ekspektasi bagi hasil berdasarkan realisasi eq. Rate bulan sebelumnya :
Ekspektasi Bagi hasil = Saldo nasabah * eq. rate * (n/365)
n = jumlah hari pada bulan perhitungan
19. Deposito Syariah vs Deposito Konvensional
Deposito Syariah (Deposito iB Hasanah):
Saldo nasabah = Rp 50.000.000,-
Jenis Produk = Deposito 6 bln
Nisbah bagi hasil = 68%: 32% (nasabah:Bank)
Pendapatan kas bln berjalan = Rp 5 juta
Total DPK bln berjalan = Rp 1.000.000.000,-
Jumlah hari dlm bln berjalan = 30 hari
Nominal Bagi Hasil = (Saldo nsbh/Total DPK)*Pdptn Kas* Nisbah
= (Rp 50 juta/Rp 1 M) *Rp 5 juta* 68%
= Rp 170.000,-
Eq. Rate = (Rp 170.000,-/Rp 50.000.000,-)*(365/30)
= 4.14% p.a
Deposito Konvensional:
Saldo nasabah = Rp 50.000.000,-
Jenis Produk = Deposito 6 bln
Bunga = 4%
Jumlah hari dlm 1 bulan = 30 hari
Bunga yang diterima bln ini = Rp 50juta * 4% * (30/365)
= Rp 164.384,-
20. Menghitung Equivalent Rate & Ekspektasi Bagi Hasil
Contoh 1 (Hitung Eq. Rate):
Saldo nasabah = Rp. 50.000.000,-
Jenis Rekening = Deposito 6 bulan
Jumlah hari dlm 1 bln = 30 hari
Nisbah bagi hasil = 68%
Realisasi Bagi Hasil = Rp 180.000,-
Eq Rate = (Rp 180.000,-/Rp 50.000.000,-)*(365/30)
= 4.38%
Contoh 2 (Hitung Ekspektasi Bagi Hasil):
Saldo nasabah = Rp 50.000.000,-
Jenis Produk = Deposito 6 bulan
Realisasi bulan lalu (Februari) = 4.38%
Jumlah hari dlm 1 bulan (Maret) = 30 hari
Ekspektasi Bagi Hasil = Rp 50 juta * 4.38% * (30/365)
= Rp 180.000,-
21. Daftar Isi
1. Prinsip Perbankan Syariah
2. Produk DPK BNI Syariah
3. Prosedur Pembukaan Rekening
4. Program Promo
25. Giro iB Hasanah
Definisi Titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
dengan akad wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran
lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Akad Wadiah Yadh Dhamanah
Jenis Insentif Bonus yang besarnya tidak diperjanjikan di awal
Fasilitas • Buku Cek dan Bilyet Giro khusus mata uang Rupiah
• BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM (bagi Nasabah Giro Perorangan)
• Layanan Internet Banking dan Phone Banking
• Intercity Clearing untuk kemudahan penarikan cek atau bilyet giro dari
bank-bank di seluruh Indonesia
• Automatic Transfer System Online (Sweep Account Online) :
Untuk pendebetan secara otomatis rekening tabungan/giro lainnya milik
nasabah apabila terjadi transaksi penarikan pada rekening giro ,namun
saldo giro tersebut tidak cukup. (Fasilitas pendebetan otomatis ini tidak
berlaku untuk transaksi yang menggunakan e-channel)
26. Giro iB Hasanah
Keunggulan • Giro dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan
• Tersedia dalam pilihan mata uang, yaitu Rupiah dan US Dollar
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia
• Setoran awal minimal
Perseorangan : Rp 500.000,-/ USD 250
Perusahaan : Rp 1.000.000,- / USD 500
• Memenuhi kelengkapan identitas sebagai berikut :
Identitas Perusahaan Perorangan Ket
KTP/SIM/Paspor √ √
KIM/KITAS √ √ WNA
NPWP √ √
Akte Pendirian Perusahaan √
Surat Referensi √ √
27. Deposito iB Hasanah
Definisi
Investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi
nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan prinsip mudharabah.
Akad
Mudharabah Muthalaqah
Jenis Insentif
Bagi Hasil
Fasilitas
• Bilyet Deposito
• Terdapat pilihan mata uang yaitu Rupiah dan US Dollar
• Terdapat pilihan jangka waktu : 1,3, 6, 12 bulan
Keunggulan
• Dapat atas nama perorangan maupun perusahaan
• Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok
investasi (kapitalisasi) setiap tanggal jatuh tempo
• Fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yaitu perpanjangan otomatis jika deposito jatuh
tempo belum dicairkan
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
• Nisbah bagi hasil deposito lebih tinggi dari nisbah tabungan.
Persyaratan
• Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor) atau Akta Pendirian Perusahaan bagi Nasabah
Perusahaan
• Setoran awal minimal Rp 1.000.000,-/ USD 1.000
28. Fitur Umum Tabungan
• Menggunakan buku tabungan
• Setoran awal minimum berdasarkan kebijakan bank
• Bagi hasil dikreditkan pada rekening tabungan setiap akhir bulan
• Tipe tabungan :
• Rekening perorangan
• Rekening bersama (dua orang atau lebih)
• Rekening non perorangan/organisasi yang tidak berbadan
hukum
• Rekening perwalian (dioperasikan orang tua / wali)
• Rekening yang dijadikan agunan pembiayaan
• Pengakhiran perjanjian tabungan terjadi bila tabungan ditutup
29. Tabungan iB Hasanah
Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
Mudharabah atau simpanan dana yang menggunakan akad Wadiah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah dalam mata uang
Rupiah.
Akad • Mudharabah Muthalaqah (2901 -1001)
• Wadi’ah (2901-0001)
Jenis Insentif Diberikan Khusus untuk akad Mudharabah Muthlaqah, Bagi Hasil dengan
Nisbah 25% (Nasabah) : 75% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• BNI Syariah Card Silver
• E-banking (SMS Banking, Internet Banking dan Phone Banking)
Keunggulan • BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant berlogo
MasterCard di seluruh dunia.
• Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
• Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal Rp. 100.000,-
30. TabunganKu iB
Definisi Produk simpanan dana dari Bank Indonesia yang dikelola sesuai dengan prinsip
syariah dengan akad Wadiah dalam mata uang Rupiah untuk meningkatkan
kesadaran menabung masyarakat.
Akad Wadiah
Kode Produk 2901 - 0001
Fasilitas • Buku Tabungan
• BNI Syariah Card Silver
• E-banking (SMS Banking, Internet Banking dan Phone Banking)
Keunggulan • BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI,
ATM Bersama, ATM Link, & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant
berlogo MasterCard di seluruh dunia.
• Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan
• Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal Rp. 20.000,-
31. Tabungan iB Hasanah Non Perorangan
Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
Mudharabah atau simpanan dana yang menggunakan akad Wadiah yang
memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah Non Perorangan
Akad • Mudharabah Muthalaqah (2902 -1001)
• Wadi’ah (2902-0001)
Jenis Insentif Diberikan Khusus untuk akad Mudharabah Muthlaqah, Bagi Hasil dengan
Nisbah 25% (Nasabah) : 75% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• Internet Banking (BNI Direct)
Fitur • Rekening atas nama organisasi/perusahaan
• Menggunakan Kartu Contoh Tanda Tangan (KCT) online
• Tidak diberikan fasilitas Kartu ATM/Debit, sms banking, sms alert.
• Internet Banking (BNI Direct)
• Pada buku tabungan tidak terdapat tanda tangan
Persyaratan • Dokumen Legalitas Perusahaan (AD/ART, SIUP, NPWP, dst)
• Fotokopi KTP Pengurus
• Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,-
32. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
Mudharabah yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku
tabungan dalam mata uang Rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
Akad
Kode Produk
Mudharabah Muthalaqah
2961 - 1001
Jenis Insentif Bagi Hasil dengan Nisbah 30% (Nasabah) : 70% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• BNI Syariah Card Gold
• E-banking (SMS Banking, Internet Banking dan Phone Banking)
Keunggulan • BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant
berlogo MasterCard di seluruh dunia.
• Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerja sama dengan BNI Syariah
• Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
• Detail mutasi transaksi pada buku tabungan
• SMS notifikasi
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal Rp. 5.000.000,-
33. Tabungan iB Prima Hasanah
Definisi Bentuk investasi dana yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan akad
Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan bagi Nasabah
segmen high networth individuals secara perorangan dalam mata uang Rupiah dan
bagi hasil yang lebih kompetitif.
Akad
Kode Produk
Mudharabah Muthalaqah
2931 - 1001
Jenis Insentif Bagi Hasil dengan Nisbah 30% (Nasabah) : 70% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• BNI Syariah Card Gold
• E-banking (SMS Banking, Internet Banking dan Phone Banking)
Keunggulan • BNI Syariah Card Gold sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM
Bersama, ATM Link, & Cirrus) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant berlogo
MasterCard di seluruh dunia.
• Fasilitas Executive Lounge di Bandara yang bekerja sama dengan BNI Syariah
• Perlindungan asuransi jiwa
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Memiliki dana minimal Rp. 250.000.000,-
• Setoran awal minimal Rp. 10.000.000,-
34. Tabungan iB Hasanah (Classic)
Definisi Bentuk investasi dana untuk menampung setoran cash collateral/goodwill Nasabah
pada setiap penerbitan Hasanah Card Classic yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad mudharabah
Akad
Kode Produk
Mudharabah Muthalaqah
2951 -1001
Jenis Insentif Bagi Hasil dengan Nisbah 1% (Nasabah) : 99% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• Tidak Mendapatkan Kartu ATM
Keunggulan • Tanpa biaya kelolaan rekening
• Tanpa biaya penutupan rekening
• Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
Persyaratan • Disetujui menjadi pemegang Hasanah Card Classic
• Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal 10% dari limit kartu Hasanah Card
35. Tabungan iB Hasanah (Mahasiswa/Anggota)
Definisi Tabungan yang dibuat berdasarkan Kesepakatan Bersama atau Memorandum of
Understanding (MOU) antara pihak Perusahaan/Lembaga/Assosiasi/ Organisasi/
Profesi/Perguruan Tinggi dengan BNI Syariah
Akad • Mudharabah Muthalaqah (2911 -1001)
• Wadi’ah (2911-0001)
Jenis Insentif Diberikan Khusus untuk akad Mudharabah Muthlaqah, Bagi Hasil dengan
Nisbah 5% (Nasabah) : 95% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• BNI Syariah Card Derivatif
• E-banking (SMS Banking, Internet Banking dan Phone Banking)
Keunggulan • BNI Syariah Card Derivatif sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI,
ATM Bersama, & ATM Link,) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant yang
menggunakan jaringan EDC BNI.
• Dapat melakukan transaksi di counter teller BNI dan BNI Syariah seluruh
Indonesia.
• Pembukaan rekening otomatis berinfaq Rp 500,-
• Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal Rp 25.000,- atau sesuai Perjanjian Kerjasama
36. Tabungan iB THI Hasanah
Definisi
Bentuk investasi dana untuk perencanaan haji yang dikelola berdasarkan prinsip
syariah dengan akad Mudharabah dengan sistem setoran bebas atau bulanan,
bermanfaat sebagai sarana pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Akad
Kode Produk
Mudharabah Muthalaqah
2941 - 1001
Jenis Insentif Bagi Hasil dengan Nisbah 10% (Nasabah) : 90% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• Auto kredit untuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis
Hasanah/Prima Hasanah
• Dapat didaftarkan menjadi calon jemaah haji melalui SISKOHAT
Keunggulan • Proses mendapatkan nomor porsi haji lebih mudah & praktis, karena BNI Syariah
adalah Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji dan terkoneksi real
time online dengan SISKOHAT Kementrian Agama
• Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan
• Bebas biaya penutupan rekening
• Perlindungan asuransi jiwa dan kecelakaan diri
• Berpeluang memperoleh Pembiayaan Talangan Haji iB Hasanah
Persyaratan • Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)
• Setoran awal minimal Rp. 500.000,-
37. 1 KKeetteerraannggaann GGaammbbaarr
Kantor
Cabang Syariah
Nasabah Kantor
Cabang Syariah
2
Kantor
Kementrian Agama
Kantor
Kementrian Agama
3
1. Nasabah membuka rekening THI
Hasanah di KCS/KCPS
2. Nasabah datang ke Kantor
Kementrian Agama untuk
melakukan pendaftaran haji dengan
membawa kelengkapan administrasi
yang dipersyaratkan
3. Nasabah melakukan pembayaran
setoran awal BPIH sebesar Rp. 25
juta ke BPS BPIH
4. Nasabah melapor ke Kantor
Kementrian Agama dan menye-rahkan
bukti pembayaran setoran
awal BPIH
5. Nasabah menunggu informasi
pelunasan BPIH
4
5
Prosedur Pendaftaran Haji (Setoran Awal BPIH)
38. Prosedur Pelunasan Haji (Pelunasan BPIH)
1 KKeetteerraannggaann GGaammbbaarr
Kantor
Cabang Syariah
Nasabah Kantor
Cabang Syariah
2
Kantor
Kementrian
Agama
Kantor
Kementrian
Agama
3
1. Nasabah datang ke BPS BPIH
untuk melakukan pelunasan
BPIH dan mendapatkan bukti
pelunasan
2. Nasabah datang ke Kantor
Kementrian Agama untuk
menyerahkan bukti setoran
pelunasan BPIH
3. Nasabah menunggu surat
panggilan masuk asrama dari
Kantor Kementrian Agama
39. Tabungan iB Tunas Hasanah
Definisi
Produk simpanan dalam mata uang Rupiah berdasarkan akad wadiah yang
diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.
Akad Wadiah
Kode Produk 2991 - 0001
Fasilitas • Buku Tabungan
• Kartu ATM/Debit yang disebut Tunas Card
• Dapat menerima dana secara otomatis (otokredit) dari rekening Tabungan iB
Hasanah/Bisnis Hasanah/Giro iB Hasanah Perorangan IDR milik orang tua/wali dengan
menggunakan standing order.
• E-Banking (SMS Banking, Phone Banking (inquiry only), Internet Banking (inquiry only)
Persyaratan • Kartu Pelajar atau Paspor atau copy Akte Kelahiran
• Setoran awal minimal Rp. 100.000,
• KTP/Paspor orang tua/wali
• Kartu Keluarga (bila tidak tinggal serumah dengan orang tua/wali)
Keunggulan • Tunas Card sebagai kartu ATM dengan jaringan ATM (ATM BNI, ATM Bersama, & ATM
Link) dan kartu belanja (Debit Card) di merchant yang menggunakan jaringan EDC BNI.
• Nama anak tertera pada buku tabungan dan Tunas Card
• Dapat melakukan transaksi di counter teller Bank BNI dan BNI Syariah seluruh Indonesia.
• SMS notifikasi ke HP Orangtua
• Desain Tunas Card yang menarik
40. Tabungan iB Tapenas Hasanah
Definisi Bentuk investasi dana untuk perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan akad Mudharabah dengan sistem setoran bulanan yang
bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa depan seperti rencana
liburan, ibadah umrah, pendidikan ataupun rencana masa depan lainnya.
Akad
Kode Produk
Mudharabah Mutlaqah
2981 - 1001
Jenis Insentif Bagi Hasil dengan Nisbah 45% (Nasabah) : 55% (Bank)
Fasilitas • Buku Tabungan
• Autodebet untuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis
Hasanah/Prima Hasanah
• Tersedia pilihan jangka waktu minimal 1 tahun hingga maksimal 18 tahun
Keunggulan • Bagi hasil lebih tinggi
• Setoran tetap bulanan minimal Rp.100.000,- s/d Rp. 5.000.000,- yang akan
didebet setiap tanggal 5.
• Asuransi otomatis bebas premi
• Manfaat perlindungan asuransi jiwa hingga senilai Rp 750.000.000,-
• Manfaat perlindungan asuransi kesehatan hingga Rp 1.000.000,-/hari/orang
• Tersedia perlindungan asuransi jiwa plus asuransi kesehatan tambahan (premi
5%, 10% atau 20% dari setoran bulanan)
41. 1 “OTOMATIS”
Jenis Penutupan Asuransi
Bebas premi
Asuransi jiwa
meninggal dunia/ketidakmampuan tetap sebab
kecelakaan atau bukan kecelakaan.
Tahun Ke-1
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Setoran bulanan dilanjutkan
hingga jatuh tempo (maks. Rp. 1
M/orang).
o Santunan tambahan maksimum
Rp.100 juta/orang :
* 1sd. 5 thn - 5 X set.bulanan
* 6 sd. 10 thn - 10 X set.bulanan
* > 10 thn -20 X set. set.bulanan
Tahun Ke-2 Tahun Ke-3, dst.
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Setoran bulanan dilanjutkan
hingga jatuh tempo (maks. Rp. 1
M/orang).
o Santunan tambahan maksimum
Rp.100 juta/orang :
* 1sd. 5 thn - 5 X set.bulanan
* 6 sd. 10 thn - 10 X set.bulanan
* > 10 thn -20 X set. set.bulanan
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan dan Bukan
Kecelakaan :
o Setoran bulanan dilanjutkan
hingga jatuh tempo (maks. Rp.
1 M/orang).
o Santunan tambahan maksimum
Rp.100 juta/orang.
1sd. 5 thn - 5 X set.bulanan
* 6 sd. 10 thn - 10 X set.bulanan
* > 10 thn -20 X set. set.bulanan
42. Jenis Penutupan Asuransi
2
Premi 5% dari setoran bulanan
Asuransi jiwa
Tahun Ke-1
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran
bulanan (maks. Rp. 1
M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
(berlaku setelah 3 bulan)
o Manfaat 50 X setoran
bulanan (maks. Rp. 175
juta/orang)
Tahun Ke-2 Tahun Ke-3, dst.
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran
bulanan (maks. Rp. 1
M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
o Manfaat 100 X setoran
bulanan (maks. Rp.375
juta/orang)
Sebab Kecelakaan dan
Bukan Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran
bulanan (maks. Rp. 1
M/orang).
43. Jenis Penutupan Asuransi
3
Premi 10% dari setoran bulanan
Asuransi jiwa dan kesehatan
Tahun Ke-1
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
(berlaku setelah 3 bulan)
o Manfaat 50 X setoran bulanan
(maks. Rp. 175 juta/orang)
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 75% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan
kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
Tahun Ke-2 Tahun Ke-3, dst.
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
o Manfaat 100 X setoran bulanan
(maks. Rp. 375 juta/orang)
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 75% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan atau sebab
bukan kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 75% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
“Manfaat Tambahan (Investa 2)”
44. Jenis Penutupan Asuransi
4 “Manfaat Tambahan (Investa 3)”
Premi 20% dari setoran bulanan
Asuransi jiwa dan kesehatan
Tahun Ke-1
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
(berlaku setelah 6 bulan)
o Manfaat 50 X setoran bulanan
(maks. Rp. 175 juta/orang)
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 140% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
Tahun Ke-2 Tahun Ke-3, dst.
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
Sebab Bukan Kecelakaan :
o Manfaat 100 X setoran bulanan
(maks. Rp. 375 juta/orang)
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 140% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
ASURANSI JIWA :
Sebab Kecelakaan atau sebab
bukan kecelakaan :
o Manfaat 150 X setoran bulanan
(maks. Rp. 1 M/orang).
ASURANSI KESEHATAN :
Hospital Cash : 140% X set.bulanan
Santunan harian rawat inap akibat
Kecelakaan dan bukan kecelakaan,
maks. 90 hari/kejadian
(Maks. Rp.1 juta/hari/orang)
45. 1
Penutupan Rekening Sebelum JatuhTempo
“otomatis”
2
“atas permohonan nasabah”
3
“atas permohonan penerima manfaat (ahli waris)”
1
“otomatis”
Terdapat 3 X tunggakan setoran bulanan
Total saldo setelah dikurangi biaya administrasi secara otomatis
dipindahkan ke rekening afiliasi
46. Penutupan Rekening Sebelum Jatuh Tempo
“atas permohonan nasabah”
2
a. Penutupan atas permohonan Nasabah sendiri
Dikenakan biaya administrasi
Nasabah menerima total saldo setelah dikurangi biaya
administrasi
Dana otomatis dipindahkan ke rekening afiliasi
b. Penutupan karena penerima manfaat meninggal dunia
Tidak dikenakan biaya administrasi
Nasabah menerima total dana
Dana otomatis dipindahkan ke rekening afiliasi
47. 3
Penutupan Rekening Sebelum Jatuh Tempo
“atas permohonan penerima manfaat”
Dapat dilakukan jika nasabah meninggal dunia dan klaim
asuransi ditolak oleh Perusahaan Asuransi
Penutupan rekening tidak dikenakan biaya administrasi
Penerima Manfaat akan menerima total dana dan
pengembangan dikurangi pajak dan tunggakan premi jika ada
Dana akan diserahkan kepada penerima manfaat
48. Jenis Pertanggungan Asuransi
1 “asuransi jiwa”
meninggal dunia
“ disebabkan baik oleh kecelakaan maupun bukan
kecelakaan “
ketidakmampuan tetap atau cacat tetap total
diderita oleh tertanggung selama 6 (enam) bulan secara terus menerus
sebagai akibat dari luka fisik, sakit atau penyakit sehingga tertanggung tidak
dapat melakukan setiap kegiatan atau pekerjaan apapun untuk
mendapatkan penghasilan atau keuntungan.
2 “asuransi kesehatan”
santunan rawat inap atau hospital cash
50. BNI Syariah Card
PILIHAN KARTU ATM/DEBIT
Instan Reguler
• Kartu ATM langsung jadi/diterima • Kartu diterima (maks 14 hari
kerja)
• Tidak menggunakan nama*) • Menggunakan nama
• Aktivasi dilakukan H+1 • Aktivasi dilakukan saat kartu
diterima
*) Untuk Tunas Card, Kartu Instan menggunakan nama.
51. Fitur BNI Syariah Card
Sebagai Kartu ATM untuk transaksi :
- Informasi Saldo & Penarikan Tunai
- Ganti PIN
- Pembayaran Tagihan (Bill Payment)
- Isi Ulang Pulsa HP
- Transfer Antar Rekening di BNI/BNI Syariah
- Transfer ke rekening Bank lain dalam jaringan ATM Bersama & ATM Link
- Bayar On-line Tiket Pesawat (Garuda Indonesia, Sriwijaya & Lion Air)
- Registrasi Layanan e-banking, dll.
Untuk BNI Syariah Card Silver dan Gold dapat digunakan sebagai Kartu Debit di merchant berlogo
Mastercard di seluruh dunia dan jaringan EDC BNI. Alternatif Terakhir Belanja di Merchant
Maestro (PIN Based), jika EDC MasterCard bermasalah/tidak ada EDC selain Maestro.
Untuk Kartu Derivatif dan Tunas Card hanya dapat digunakan sebagai Kartu Debit di merchant
yang menggunakan EDC BNI.
Tidak dapat digunakan untuk Cashing Card di kasir.
Informasi Saldo & Penarikan Tunai di Jaringan ATM Bersama, ATM Link, dan ATM Cirrus. Untuk
Kartu Derivatif dan Tunas Card tidak dapat menggunakan ATM Cirrus.
51
52. Kartu Debit & Kartu ATM
KARTU DEBIT
Transaksi belanja di merchants berlogo MasterCard
di seluruh dunia dan jaringan EDC BNI*)
52
KARTU ATM
Transaksi di mesin ATM (BNI,
Link, Bersama, Plus & Cirrus)*)
*) Untuk Kartu Derivatif dan Tunas Card,
hanya dapat digunakan di jaringan EDC BNI
serta BNI ATM, ATM Bersama dan ATM Link
53. Limit Transaksi ATM dan EDC per Hari
Transfer Antar Bank : 10 juta/transaksi, 20juta/hari
•Tarik Tunai untuk BNI Syariah Card dapat dilakukan di BNI ATM, ATM Bersama, ATM Link dan ATM Cirrus
•Tarik Tunai untuk Kartu Derivatif dan Tunas Card hanya dapat dilakukan di BNI ATM, ATM Bersama, & ATM Link
*) frekuensi Belanja 5X per hari
**) hanya dapat digunakan di jaringan BNI
***) transfer antar rekening BNI/BNI Syariah
53
Belanja*) Tarik Tunai Pindah buku***)
BNI Syariah Card Silver 10 Juta 5 Juta 50 Juta
BNI Syariah Card Gold 20 Juta 10 Juta 100 Juta
Kartu Derivatif 10 Juta**) 5 Juta 50 Juta
Tunas Card 500 ribu**) 500 ribu 500 ribu
54. e-Banking
Definisi Layanan Perbankan 24 jam bagi Nasabah BNI Syariah dengan berbagai kemudahan melalui
media elektronik
Fasilitas
• BNI ATM
• Phone Banking
• SMS Banking
• Internet Banking
Keunggulan
• Layanan transaksi perbankan 24 jam
• Aman dan mudah
• Biaya ringan
Persyaratan
• Memiliki rekening Tabungan iB Hasanah, iB Bisnis Hasanah, iB Prima Hasanah atau Giro
Perorangan.
• Melampirkan fotokopi KTP & halaman depan buku tabungan. Bagi pemegang rekening
giro perorangan melampirkan rekening koran.
Aktivasi e-Banking
• Registrasi E-Banking melalui mesin ATM/Kantor Cabang dan mendaftarkan user ID &
password untuk aktivasi transaksi non finansial (informasi saldo, informasi mutasi
rekening, dll)
• Registrasi ke Kantor Cabang terdekat membawa Buku Tabungan, BNI Syariah Card, KTP &
Receipt ATM Registrasi untuk aktivasi transaksi finansial (transfer, pembayaran tagihan,
dll)
55. Syarat Pendaftaran & Registrasi Phone Banking
• Memiliki rekening Tabungan iB Hasanah, iB Bisnis Hasanah, iB Prima Hasanah,
iB Tunas Hasanah atau Giro Perorangan.
• Mengisi formulir aplikasi dan menandatangani di atas meterai Rp 6.000
• Melampirkan fotokopi KTP, halaman depan buku tabungan. Dan bagi
pemegang rekening giro perorangan melampirkan rekening koran.
Registrasi dilakukan melalui BNI ATM dengan cara :
•Masukkan BNI Syariah Card dan PIN
•Pilih menu “Registrasi E-Channel”
•Pilih Menu “BNI Phone Banking”
•Tentukan 4 digit PIN Phone Banking anda
•Proses registrasi telah sukses & anda akan memperoleh receipt
Fitur yang dapat digunakan Nasabah setelah proses registrasi di BNI ATM adalah fitur
transaksi non finansial berupa Inquiry Saldo, Inquiry Mutasi rekening & informasi-informasi
produk & jasa BNI Syariah.
Untuk aktivasi transaksi finansial dapat dilakukan di Kantor Cabang BNI Syariah
terdekat.
55
56. SMS Banking
Aktivasi :
Aktivasi melalui E-Channel di BNI ATM atau melalui Kantor Cabang BNI
Syariah terdekat
Layanan :
•Cek Saldo dan Mutasi
•Informasi tagihan kartu pembiayaan Hasanah Card
•Transfer antar rekening BNI dan BNI Syariah
•Transfer antar bank (kecuali BCA)
•Pembelian pulsa isi ulang
•Pembayaran tagihan kartu kredit
•Pembayaran tagihan telepon/ponsel
•Pembayaran tagihan air minum/PAM
59. Alur Registrasi & Aktivasi BNI Internet Banking
Registrasi & Aktivasi BNI Internet Banking dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Melalui CS BNI Syariah
2. Melalui cara sbb :
Nasabah pemegang
BNI Syariah Card
Melakukan Registrasi di
ATM
Melakukan Aktivasi di
www.bnisyariah.co.id
Pada saat Nasabah Pengguna melakukan aktivasi Internet Banking, maka secara otomatis Nasabah Pengguna
sudah dapat melakukan transaksi financial dengan menggunakan s-Secure sebagai sarana otorisasi transaksi,
selama nomor handphone Nasabah Pengguna valid dan telah terdaftar di BNI.
59
60. Pilihan Metode Otorisasi Transaksi
60
Metode Keterangan Biaya Limit Trx
s-Secure •Kode acak (one time PIN / OTP)
dikirimkan ke User melalui SMS.
•1 OTP per transaksi.
Sesuai provider
telekomunikasi.
Rp.550/sms
Rendah
m-Secure •Kode acak (one time PIN / OTP)
dihasilkan dari aplikasi yang di-install
di HP user.
•Aplikasi berbasis Java, Android, BB
•Download aplikasi melalui web BNI
Internet Banking.
N.A Rendah
e-Secure •Kode acak (one time PIN / OTP)
dihasilkan dari perangkat e-Secure
milik user.
•Perangkat e-Secure dapat
diperoleh melalui CSO cabang
secara instan
Biaya order e-
Secure baru atau
order penggantian
e-Secure
Tinggi
1 User hanya diperkenankan memiliki 1 macam metode otorisasi
61. Format User-id & Password
61
Password
• Min 8 & max 12 digit
• Harus alphanumerik (kombinas angka dan huruf)
• case sensitive
Contoh: password88
bnis1946
Setelah input password, Nasabah akan ditunjukkan User-id
yang dihasilkan oleh system, data rekening, nomor
handphone dan alamat e-mail yang tersimpan di BNI.
Apabila data tersebut ada yang tidak sesuai, Nasabah
diminta untuk segera melakukan pengkinian data baik
melalui menu yang ada di Internet Banking, atau melalui
petugas customer service di Kantor Cabang.
Simbol (seperti : @, #, $,%, dll) tidak dapat digunakan untuk Password
Internet Banking .
62. Daftar Isi
1. Prinsip Perbankan Syariah
2. Produk DPK BNI Syariah
3. Prosedur Pembukaan Rekening
4. Program Promo
63. Jenis – Jenis Formulir
• Formulir Pembukaan Rekening
• Formulir Know Your Customer
• Formulir Setoran
• Formulir Pemindahbukuan
• Formulir Kiriman Uang
• Bilyet Deposito
• Cek/BG
64. Persyaratan Umum
1. Produk Dana BNI Syariah (Deposito, Giro, dan Tabungan) dapat dibuka
di seluruh Cabang BNI dan BNI Syariah, kecuali ditentukan lain pada
masing-masing Produk Dana yang berlaku yang ditetapkan Bank dan
selama tidak bertentangan dengan regulasi.
2. Dalam menghimpun dana masyarakat, Bank wajib menerapkan Prinsip
Mengenal Nasabah (Know Your Customer) sebagaimana diatur dalam
PBI Nomor 11/28/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009 tentang Penerapan
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
bagi Bank Umum dan mempedomani Buku Pedoman APU PPT yang
diterbitkan oleh Divisi HUK.
65. Syarat Pembukaan Rekening
1) Perorangan:
a) Mengisi aplikasi pembukaan rekening dan formulir PMN (KYC),
b) Fotokopi bukti identitas perorangan (KTP/Paspor untuk WNI dan KIMS/KITAS
untuk WNA) yang masih berlaku,
c) Melakukan Setoran minimum sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2) Non-perorangan:
a) Mengisi aplikasi pembukaan rekening dan formulir PMN (KYC),
b) Fotokopi bukti identitas (NPWP),
c) Khusus untuk rekening Giro, agar menyampaikan Surat Referensi Calon
nasabah harus mencantumkan minimal 1 (satu) referent dalam formulir
permohonan atau menurut wewenang kebijakan Pemimpin Cabang.
d) Fotocopy legalitas usaha seperti berikut :
66. Syarat Pembukaan Rekening
Jenis Akta Pendirian/Anggaran Dasar & Perubahannya
Izin
Usaha/
Kegiatan
Bukti Diri
Pengurus
NPWP
Perseroan
Terbatas (PT)
a. Akta pendirian yang telah mendapat pengesahan dari
Menkumham beserta perubahannya.
b. Perubahan Anggaran Dasar terkait perubahan pengurus
wajib disertai bukti penerimaan pemberitahuan perubahan
Anggaran Dasar dari Menkumham.
√ √ √
Perum Peraturan Pemerintah yang menjadi dasar pendirian Perum √ √ √
BUMD a. Perusahaan Daerah (Perda) yang telah mendapat
pengesahan dari Mendagri untuk Dati I atau Gubernur
untuk Dati II.
b. PT milik Daerah selain mencantumkan akta pendirian
sebagai PT beserta perubahannya diserta dengan Perda.
√ √ √
Firma*) Akta pendiriannya dibuat secara Notariil dan didaftarkan pada
register Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) setempat dan
Kantor Pendaftaran Perusahaan setempat, serta diumumkan
dalam Berita Negara RI
√ √ √
Koperasi a. Akta pendirian yang telah mendapat pengesahan dari
Menteri Negara Koperasi dan UKM atau pejabat yang
ditunjuk beserta perubahannya.
b. Perubahan Anggaran Dasar terkait perubahan pengurus
wajib disertai bukti penerimaan pelaporan perubahan
Anggaran dari Menteri Negara Koperasi dan UKM atau
pejabat yang ditunjuk.
√ √ √
67. Syarat Pembukaan Rekening
Jenis Akta Pendirian/Anggaran Dasar & Perubahannya
Izin
Usaha/
Kegiatan
Bukti Diri
Pengurus
NPWP
Partai Politik a. Akta pendirian yang telah mendapat pengesahan dari
Menkumham beserta perubahannya.
b. Perubahan Anggaran Dasar terkait perubahan pengurus
wajib mendapat pengesahan dari Menkumham.
c. Surat Ijin dari Komisi Pemilihan Umum.
√ √ √
Ormas/LSM a. Fotokopi AD/ART Organisasi beserta perubahannya.
b. Fotokopi Surat Pengesahan Pendirian Organisasi dari
Pemerintah
c. Fotokopi Berita Acara Rapat/SK mengenai pengangkatan
pemohon sebagai pengurus ormas.
√ √ √
Yayasan a. Akta pendirian yang telah mendapat pengesahan dari
Menkumham beserta perubahannya.
b. Perubahan Anggaran Dasar terkait perubahan pengurus
wajib disertai bukti penerimaan pemberitahuan
perubahan Anggaran Dasar dari Menkumham.
√ √ √
Persekutuan
Komanditer (CV)
Akta Pendirian dibuat secara notariil dan didaftarkan pada
register Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN) setempat dan
Kantor Pendaftaran Perusahaan setempat.
√ √ √
68. Pengisian Data Nasabah
1. Nasabah harus mengisi data yang dimintakan pada aplikasi pembukaan rekening
sesuai dengan kebenaran data diri Nasabah secara lengkap.
2. Nama Nasabah pada menu aplikasi pembukaan rekening pada sistem iCons dan
aplikasi pembukaan rekening harus ditulis sesuai bukti identitas yaitu :
1. KTP/Paspor (Nasabah perorangan WNI),
2. KIMS/KITAS (Nasabah perorangan WNA),
3. NPWP (Nasabah non-perorangan).
3. Nama Nasabah non-perorangan ditulis persis sesuai penulisan nama pada NPWP
tanpa tanda baca (titik, koma, titik dua, dsb). Misal:
1. PT Bank BNI Syariah
2. CV Mulyo
3. Firma Tiga Sekawan
4. Koperasi Syariah Jaya
5. Yayasan Majelis Ilmu
69. Persyaratan Pembukaan Rekening QQ
1. Pembukaan Rekening Nasabah Perorangan khusus untuk Rekening Deposito dan
Tabungan dapat juga dilakukan dengan menggunakan status QQ (kecuali
Tabungan iB Tapenas Hasanah dan Tabungan iB Tunas Hasanah). Rekening Giro
Perorangan tidak diperkenankan dibuka dengan ketentuan QQ.
2. Pada rekening QQ, data identitas yang diperlukan dan harus dilengkapi adalah
data nama Nasabah (nama di depan QQ) yang mewakili dan terikat dengan Bank,
bukan data pihak yang diwakili (nama di belakang QQ).
3. Dalam hal perorangan belum memiliki bukti identitas atau tidak cakap hukum (di
bawah pengampuan, dsb) dan hendak membuka rekening dapat dibukakan atas
nama orang tua/wali atau kuasa melalui rekening QQ, dengan format penamaan
rekening Nama Orang Tua/Wali QQ Nama Perorangan. Contoh : Putri Andini QQ
Mifzal
4. Non-perorangan/kelompok yang tidak memiliki badan dan legalitas secara formal
hendak membuka rekening dapat dibukakan rekening perorangan atas nama
perorangan pengurus atau anggotanya melalui rekening QQ, dengan format
penamaan rekening Nama Pengurus/Anggota QQ Nama Non-perorangan/
kelompok. Contoh : Zakaria QQ Karang Taruna Sejahtera
70. Pengisian Data Nasabah
5. Untuk rekening perorangan yang dibuka dengan menggunakan rekening QQ,
sekalipun nama di belakang QQ tidak terikat dengan Bank, namun untuk lebih
mengamankan dan menjamin kelancaran operasional, unit operasional harus
menerapkan persyaratan tambahan sebagai berikut:
a. Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (jika ada)
b. Struktur organisasi dan atau surat kuasa dari organisasi perkumpulan tersebut.
c. Surat keterangan dari aparat setempat, RT/RW yang menerangkan
keberadaan/lokasi organisasi tersebut atau Surat Keterangan lain yang
memperkuat kedudukan organisasi tersebut, seperti OSIS, Komite Orang Tua
Murid, Senat Mahasiswa yang dapat meminta Surat Keterangan dari
Sekolah/Universitas yang menerangkan Perkumpulan/Organisasi yang ada di
lingkungannya.
d. Surat Pernyataan Kepemilikan Dana (yang menyatakan bahwa rekening
tersebut adalah milik masjid/organisasi/perkumpulan).
5. Dalam hal Nasabah telah memiliki nomor nasabah, maka pembuatan rekening
selanjutnya (rekening setelah rekening yang pertama kali dibuka) ataupun rekening
QQ harus menggunakan nomor Nasabah yang telah dimiliki Nasabah dengan
menganut konsep nomor Nasabah tunggal (single CIF).
71. Pembukaan Rekening Giro
Catatan :
Pada saat pembukaan rekening giro perorangan
Default sistem, semua rekening giro perorangan akan dikenakan biaya pengelolaan
kartu. Jadi untuk rekening yg seharusnya tdk dikenakan biaya pengelolaan kartu
(atau yg tanpa ATM), setelah buka rekening cabang harus melakukan maintenance
melalui scr. 7050 (dgn return scr. 7000), field: Profil Bebas Biaya dipilih: 1 - Tanpa
Fasilitas ATM.
72. Persyaratan Tapenas
1. Selain mengacu pada persyaratan pembukaan rekening secara umum diatas,
persyaratan khusus untuk Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah sebagai berikut :
a. Warga Negara Indonesia (WNI).
b. Usia nasabah minimum 17 tahun dan maksimum 55 tahun, dimana usia pada
saat saat jatuh tempo tidak boleh lebih dari 65 tahun. Sedangkan Usia Nasabah
untuk Asuransi Tambahan pada saat didaftarkan maksimal 55 tahun dan usia
masuk ditambah masa asuransi maksimal 56 tahun.
2. Pembukaan rekening Tabungan iB Tapenas Hasanah menggunakan aplikasi khusus
pembukaan rekening Tabungan iB Tapenas Hasanah yang diisi dan ditandatangani
diatas meterai yang terdiri dari :
a. Data Nasabah.
b. Data Penerima Manfaat dan Walinya (apabila Penerima Manfaat masih di
bawah umur).
c. Asuransi Tambahan (Investa 1, Investa 2, Investa 3) apabila Nasabah Tabungan
iB Tapenas Hasanah berminat.
d. Data Pilihan Asuransi Tambahan (Investa 1, Investa 2, Investa 3) apabila
Nasabah Tabungan iB Tapenas Hasanah berminat.
e. Kuasa Pendebetan Rekening.
73. Persyaratan Tapenas
3. Bagi nasabah yang memilih Asuransi Tambahan (Investa 1, Investa 2, Investa 3)
wajib mengisi Formulir Pengajuan Asuransi Tambahan Tabungan iB Tapenas
Hasanah.
4. Tabungan iB Tapenas Hasanah merupakan tabungan dengan kewajiban setoran
bulanan yang mensyaratkan Nasabah yang akan membuka rekening Tabungan
iB Tapenas Hasanah juga memiliki tabungan lainnya sebagai rekening afiliasi
yang merupakan sebagai sumber setoran Tabungan iB Tapenas Hasanah ini yaitu
Tabungan iB Hasanah (Mudharabah/Wadiah), Tabungan iB Hasanah
(Mahasiswa/Anggota), Tabungan iB Prima Hasanah, Tabungan iB Bisnis Hasanah,
dan Giro iB Hasanah Perorangan.
5. Tabungan iB Tapenas Hasanah tidak diperkenankan dibuka dengan ketentuan
QQ dan sebagai rekening gabungan. Sekalipun rekening induk adalah rekening
gabungan, namun rekening Tabungan iB Tapenas Hasanah tetap harus dibuka
hanya atas nama salah satu pemilik rekening induk.
74. Persyaratan Tunas
1. Pembukaan Rekening dilakukan oleh orang tua/wali dengan anak.
2. Pihak lain selain orang tua/wali hanya dapat menerima kuasa untuk menyerahkan dokumen
pembukaan rekening.
3. Rekening dibuka atas nama anak.
4. Persyaratan untuk nasabah anak
Persyaratan untuk nasabah anak dibagi dalam 2 (dua) jenis sbb:
a. Nasabah anak baru yang sudah memiliki tanda tangan dan memiliki kartu pelajar atau
paspor atau akte kelahiran.
• Mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah Anak (CIF) Perorangan dan Formulir
Pembukaan Rekening yang ditandatangani oleh anak.
• Melampirkan copy Akte Kelahiran / Kartu Pelajar / Paspor.
• Malampirkan copy Kartu Keluarga untuk anak yang tidak tinggal serumah dengan
orang tua/wali.
• Membubuhkan contoh tanda tangan anak pada formulir pembukaan rekening dan
buku tabungan.
b. Nasabah anak baru yang memiliki kartu pelajar atau paspor dan belum bisa tanda
tangan.
• Mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah Anak (CIF) Perorangan dan Formulir
Pembukaan Rekening dengan ditanda tangani oleh orang tua/wali.
75. • Melampirkan copy akte kelahiran.
• Melampirkan copy Kartu Keluarga untuk anak yang tidak tinggal serumah
• Membubuhkan contoh tanda tangan orang tua/wali pada buku tabungan.
5. Persyaratan untuk orang tua/wali
a. Mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah (CIF) Perorangan dan Formulir Pembukaan Rekening dan
bagi yang belum berkeinginan untuk membuka rekening di BNI Syariah maka orang tua/wali
cukup mengisi Formulir Aplikasi Data Nasabah (CIF).
b. Mengisi Formulir Persetujuan Pembukaan Rekening dan Pelaksanaan Transaksi yang
ditandatangani oleh orang tua/wali.
c. Melampirkan copy identitas diri (KTP/Paspor) orang tua/wali.
6. Mengisi Formulir PMN (KYC)
7. Melakukan setoran awal pembukaan rekening minimal Rp100.000,-
8. Bagi nasabah anak yang belum memiliki tanda tangan sendiri, maka cabang wajib
membubuhkan stempel “Tanda Tangan Oleh Orang Tua/Wali” pada bagian dalam cover depan
buku tabungan Tabungan iB Tunas Hasanah.
9. Persyaratan pembukaan rekening terkait domisili diberlakukan untuk domisili orang tua/wali
dan mengacu pada ketentuan domisili yang diberlakukan untuk produk dana.
10. Tabungan iB Tunas Hasanah tidak diperkenankan dibuka dengan ketentuan QQ dan sebagai
rekening gabungan.
Persyaratan Tunas
76. Persyaratan Nasabah Tuna Netra
Selain memenuhi persyaratan umum pembukaan rekening, hal-hal lain yang harus
dipenuhi adalah sebagai berikut :
1. Calon nasabah tunanetra hanya dapat membuka rekening produk tabungan.
2. Calon nasabah menyerahkan pasfoto.
3. Calon nasabah membubuhkan tanda tangan/cap jempol di pasphoto pada buku
tabungan dan sebagian tanda tangan/cap jempol mengenai pasphoto kemudian
distempel dan boleh dilaminasi untuk menghindari penggantian photo oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab.
4. Pada saat pembukaan rekening, petugas PNS membacakan dan menjelaskan
ketentuan-ketentuan tabungan dan ketentuan/syarat yang ada pada buku tabungan
kepada nasabah yang bersangkutan.
5. Mencantumkan catatan yang berbunyi ‘Ketentuan Tabungan telah dibacakan kepada
calon nasabah dan calon nasabah telah memahami dan menyetujui ketentuan
dimaksud’ yang dibuat dalam bentuk stempel dan diparaf oleh petugas yang
bersangkutan pada bagian bawah Formulir Aplikasi Pembukaan Rekening dan
halaman depan buku tabungan.
77. Domisili Nasabah
1. Calon nasabah berdomisili dalam satu kota dengan Kantor Cabang/Capem
a. Alamat tinggal tetap dan alamat pada bukti identitas diri sama dengan domisili kantor cabang/capem
maka persyaratan dokumen yang diperlukan adalah sbb:
• WNI : KTP/Paspor dan NPWP*)
• WNA : Paspor dan dilengkapi dengan Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS)/Kartu Izin
Menetap Sementara (KIMS)/Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP)
a. Alamat tinggal tetap sama dengan domisili kantor cabang/capem namun berbeda dengan alamat
pada bukti identitas diri maka persyaratan dokumen yang diperlukan adalah sbb:
• KTP dan NPWP*)
• Surat Keterangan domisili dari RT/RW yang diketahui oleh Kelurahan setempat
1. Calon nasabah tidak berdomisili dalam satu kota dengan Kantor Cabang/Capem
a. Alamat tinggal tetap dan alamat pada bukti identitas diri berbeda dengan domisili kantor
cabang/capem namun instansi perusahaan tempat bekerja sama dengan domisili kantor
cabang/capem maka persyaratan dokumen yang diperlukan adalah sbb:
• KTP dan NPWP*)
• Asli Surat Keterangan dari instansi/perusahaan tempat calon nasabah bekerja
a. Alamat tinggal tetap dan alamat pada bukti identitas diri sama namun berbeda dengan domisili
kantor cabang/capem maka persyaratan dokumen yang diperlukan adalah sbb:
• KTP dan NPWP serta dilampiri dengan salah satu dokumen pendukung yaitu: SIM/Bukti STNK
(mobil/motor)/Kartu Keluarga/Kartu NPWP/Paspor
• Alamat yang tertera pada dokumen pendukung harus sama dengan alamat yang tertera pada
KTP
78. Proses Administrasi Pembukaan Rekening
1. Memeriksa keabsahan kartu identitas (seperti alamat, tgl berlaku, photo, tanda tangan
nasabah dll) sebagai persyaratan pembukaan rekening
2. Mengarahkan pengisian formulir dengan cara :
• CS meminta Nasabah mengisi seluruh data (perorangan) yang ada pada
formulir pembukaan rekening secara lengkap (sambil menunjukkan kolom yang harus
diisi secara keseluruhan pada kolom 1 (data nasabah perorangan) dan 2 (produk dan
fasilitas yang diinginkan).
• CS meminta kepada Nasaah untuk membaca Pernyataan dan Persetujuan Nasabah
terutama pada butir 7 (Disclaimer KYC)
• CS menjelaskan dan meminta Nasabah untuk menandatangani formulir sebagai tanda
bahwa nasabah telah memahami dan menyetujui syarat serta ketentuan pembukaan
rekening.
• CS meminta kepada Nasabah untuk membaca Ketentuan Umum dan Persyaratan
Pembukaan Rekening serta menandatanganinya.
1. Ketika nasabah sedang isi formulir :
• CS melakukan interupsi untuk mempersiapkan buku tabungan & registernya, mengambil
PIN, Kartu ATM dan registernya serta memfotocopy kartu identitas.
• CS menanyakan apakah ada kesulitan pada pengisian formulir dan membantu nasabah
apabila ada yang kurang jelas.
• CS mulai melakukan penginputan data berdasarkan kartu identitas dan wawancara.
79. Proses Administrasi Pembukaan Rekening
4. Setelah nasabah menyerahkan formulir pembukaan rekening yang telah diisi maka
CS memeriksa kelengkapan data dan meminta nasabah untuk mengisi formulir KYC (PMN).
Formulir KYC ini wajib diisi terutama untuk penghasilan perbulan, tujuan pembukaan
rekening, dan sumber dana. Apabila belum terisi maka nasabah wajib melengkapi & CS
menyampaikan “sesuai ketentuan BI & ini merupakan mandatory dalam proses pembukaan
rekening”.
5. Mencetak buku tabungan, kemudian melakukan proses penandatanganan buku tabungan,
registernya, serta register kartu ATM dan PIN nya oleh nasabah.
6. Meminta Pemimpin / Penyelia datang ke meja CS untuk memberikan otorisasi lokal SMS
Banking dan menandatangani buku tabungan.
7. Menyampaikan informasi kepada nasabah ada biaya meterai 6000 dan biaya pembuatan
kartu ATM.
80. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan
• Pembukaan rekening:
– KTP harus sesuai domisili
– Cek konsistensi isian formulir
• Setoran:
– Cek keaslian uang
– Bila nasabah berasal dari cabang lain, dan saldo buku berbeda dengan
saldo sistem, cukup berikan lembar validasi trx, tidak perlu cetak
buku.
• Tarik tunai/Pindahbuku/Kliring/RTGS
– Rekening berkartu wajib menggunakan PINPAD utk trx > Rp 5 juta
– Verifikasi data mandatory
81. Pinpad
• PINPAD adalah sarana verifikasi di teller untuk memastikan apakah
penarikan/pemindahbukuan rekening dilakukan oleh nasabah yg
sebenarnya.
• Nominal trx yang wajib PINPAD
– Di atas Rp 5 juta
– Semua nominal (khusus Tab. iB Tunas Hasanah)
• Produk yang wajib PINPAD:
– Tab. iB Hasanah
– Tab. iB Hasanah (Mahasiswa/Anggota)
– Tab. iB Bisnis Hasanah
– Tab. iB Prima Hasanah
– Tab. iB Tunas Hasanah
82. Buka Rekening Otomatis Berinfaq
Setiap tabungan yang berkartu :
• Tabungan iB Hasanan (2901)
• Tabungan iB Hasanah Mahasiswa/Anggota
(2911)
• Tab. iB Hasanah Prima (2931)
• Tab. iB Hasanah Bisnis (2961)
Besarnya Infaq sebesar Rp. 500 (lima ratus
rupiah) dan menjadi beban Bank