2. Bidang-Bidang Studi Hukum
• Bidang-bidang studi hukum merupakan salah satu bagian ruang lingkup
(ragam) ilmu hukum.
• Terdapat 3 ruang lingkup yang dipelajari oleh ilmu hukum, yakni:
1. Ilmu hukum tentang kaidah hukum (normwissenschaft)
2. Ilmu hukum tentang pengertian pokok dalam hukum (begriffenwissenschaft)
3. Ilmu tentang kenyataan hukum (tatsachenwissenschaft)
2
3. Sosiologi Hukum
• Sosiologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang secara empiris dan analitis
mempelajari hubungan timbal balik antara hukum sebagai gejala sosial dengan gejala sosial
lainnya.
• Sosiologi hukum mempunya beberapa karakteristik
1. Sosiologi hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan terhadap praktik-praktik hukum.
2. Sosiologi hukum senantiasa menguji kesahihan empiris (empirical validity) dari suatu
peraturan atau pernyataan hukum.
3. Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum. Tingkah laku yang menaati
hukum dan yang menyimpang dari hukum sama-sama merupakan objek pengamatan yang
setaraf. Perhatiannya memberikan penjelasan terhadap objek yang dipelajarinya.
3
4. Beberapa Masalah yang disoroti
oleh Sosiologi Hukum
a. Hukum dan sistem sosial masyarakat
b. Persamaan dan perbedaan sistem hukum
c. Sifat sistem hukum yang dualistis
d. Hukum dan kekuasaan
e. Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
f. Kepastian hukum dan kesebandingan
g. Peranan hukum sebagai alat untuk mengubah masyarakat (meliputi masalah pengadilan, efek
suatu peraturan perundang-undangan dalam masyarakat, tertinggalnya hukum di belakang
perubahan sosial dalam masyarakat, difusi hukum dan pelembagannya, hubungan antara para
penegak atau pelaksana hukum, dan masalah keadilan.
4
5. Kegunaan Sosiologi Hukum
1. Memberikan kemampuan bagi pemahaman terhadap hukum di dalam
konteks sosial.
2. Penguasaan konsep sosiologi dapat memberikan kemampuan untuk
mengadakan analisis terhadap efektivitas hukum dalam masyarakat baik
sebagai sarana pengendali, pengubah maupun mengatur interaksi sosial.
3. Memberikan kemungkinan serta kemampuan untuk mengadakan evaluasi
terhadap efektivitas hukum di dalam masyarakat.
5
6. Antropologi Hukum
• Antropologi hukum adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari pola-
pola sengketa dan penyelesaiannya pada masyarakat-masyarakat sederhana, maupun
masyarakat yang sedang mengalami proses perkembangan dan pembangunan.
• Karakteristik antropologi hukum terletak pada sifat pengamatannya,
penyelidikannya, dan pemahamannya yang secara menyeluruh terhadap kehidupan
manusia (seperti sejarah manusia, lingkungan hidup, kehidupan keluarga,
pemukiman, ekonomi, polotik, agama, bahasa kesenian, pakaian, dan sebaganinya).
Pengamatannya tidak hanya dilakukan satu dua bangsa saja, tetapi banyak bangsa
sehingga mempunyai nilai universal.
6
7. Kajian Antropologi Terhadap Hukum
a. Bagaimana tipe badan yang menjalankan pengadilan dan perantaraan di masyarakat?
b. Apakah yang menjadi landasan kekuasaan dari badan-badan itu untuk menjalankan peranannya
sebagai penyelesaian sengketa?
c. Dalam keadaan tertentu, macam-macam sengketa yang bagaimanakah yang menghendaki
penyelesaian melalui pengadilan dan manakah yang melalui perundingan?
d. Fungsi serta efek ekosistemik yang manakah yang bekerja atas suatu proses hukum (meliputi
penyelidikan terhadap jaringan hubungan sosial, psikologi, ekonomis, dan politik antara pihak,
wakil, atau pendukung dan kepala mereka).
e. Prosedur manakah yang dipakai untuk masing-masing jenis sengketa pada kondisi tertentu?
f. Bagaimanakah keputusan itu dijalankan?
g. Bagaimanakah hukum berubah? 7
8. Psikologi Hukum
• Psikologi hukum adalah suatu cabang pengetahuan yang mempelajari hukum
sebagai suatu perwujudan dari perkembangan jiwa manusia.
• Psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia, maka dalam
kaitannya dengan studi hukum, ia akan melihat hukum sebagai salah satu dari
pencerminan perilaku manusia.
8
9. Pentingnya Psikologi Hukum
a. Untuk memberikan isi atau penafsiran yang tepat pada kaidah hukum serta pengertiannya,
misalnya seperti pengertian itikad baik, itikad buruk, tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai
suami/istri, mempertanggungjawabkan perbuatan, dan seterusnya.
b. Untuk menerapkan hukum, dengan mempertimbangkan keadaan psikologis pelaku.
c. Untuk lebih menyerasikan ketertiban dengan ketenteraman yang menjadi tujuan utama dari
hukum.
d. Untuk sebanyak mungkin menghindarkan penggunaan kekerasan dan penegakan hukum.
e. Untuk memantapkan pelaksanaan fungsi penegakan hukum dengan cara lebih mengenal diri atau
lingkungannya.
f. Untuk menentukan batas-batas penggunaan hukum sebagai sarana pemeliharaan dan penciptaan
kedamaian.
9
10. Sejarah Hukum
• Sejarah adalah salah satu bidang studi hukum yang mempelajari
perkembangan dan asal usul sistem hukum suatu masyarakat tertentu, dan
memperbandingkan antara hukum yang berbeda karena dibatasi oleh
perbedaan waktu.
• Dalam studi sejarah hukum ditekankan mengenai hukum suatu bangsa
merupakan ekspresi jiwa yang bersangkutan dan oleh karenanya senantiasa
yang satu berbeda dengan yang lain. Perbedaan ini terletak pada karakteristik
pertumbuhan yang dialami oleh masing-masing sistem hukum.
10
11. Pengetahuan tentang Sejarah Hukum
a. Faktor apa sajakah yag mempengaruhi terbentuknya suatu lembaga hukum tertentu dan bagaimana jalannya proses
pembentukan itu.
b. Faktor apakah yang dominan pengaruhnya dalam proses pembentukan suatu lembaga hukum tertentu dan apa
sebabnya?
c. Bagaimanakah interaksi antara pengaruh-pengaruh yang datang dari luar kekuatan perkembangan dari dalam
masyarakat sendiri?
d. Bagaimanakah jalannya proses adaptaasi terhadap lembaga-lembaga yang diambil dari sistem hukum asing?
e. Apakah suatu lembaga hukum tertentu selalu menjalankan fungsi yang sama? Apakah terjadi perubahan fungsi? Apa
yang menyebabkannya?apakah perubahan itu bersifat formal atau informal?
f. Faktor apakah yang menyebabkan hapusnya atau tidak digunakannya lagi satu lembaga hukum tertentu?
g. Dapatkah dirumuskan suatu pola perkembangan yang umum yang dijalani oleh lembaga hukum dari suatu sistem
hukum tertentu?
11
12. Perbandingan Hukum
• Perbandingan hukum adalah suatu metode penelitian dan bukan hanya suatu ilmu
hukum dengan mempergunakan metode membanding-bandingkan hukum yang satu
dengan hukum yang lain.
• Perbandingan hukum dipakai di segala bidang hukum untuk memperluas
pengetahuan tentang hukum. misalnya mengarah ke bidang sejarah hukum, filsafat
hukum, dan sosiologi hukum.
• Apabila perbandingan hukum sebagai metode perbandingan dalam penelitiannya
hanya sampai pada penemuan perbedaan dan persamaan saja. Perbandingan hukum
sebagai ilmu selain meneliti persamaan dan perbedaan, perbandingan hukum
menyelidiki sebab dan latar belakang dari persamaan serta perbedaan tersebut.
12
13. Pembagian Perbandingan Hukum
• Dari segi permasalahannya
- Perbandingan hukum ialah sautu ilmu pengetahuan yang membanding-bandingan hukum
dari berbagai negara, golongan warga negara pada zaman tertentu secara keseluruhan
(sistem, konsepsi, sumber-sumbernya).
- Perbandingan hukum khusus yaitu membandingkan lembaga-lembaga hukum tertentu dari
berbagai negara, daerah dan berbagai golongan warga negara pada suatu zaman tertentu.
Dari sifatnya
- Bersifat vertikal ialah apabila yang diperbandingkan adalah suatu sistem hukum tertentu pada
berbagai masa tertentu pula.
- Perbandingan hukum yang bersifat horizontal, ialah apabila yang diperbandingkan lembaga
hukum suatu daerah/negara dengan lembaga hukum daerah/negara lainnya.
13