Membangun bangsa melalui perilaku taat, kompetisi dalam kebaikan, dan Etos Kerja
1. KELOMPOK 1:
1 . AULIA MUTIARA R. (05)
2 . AWWALIYANA ONY A.P (06)
3 . M. AMAR RAHMAN (15)
4 . NITA HARYANTI (25)
5 . QONIATUL KISMIYAH (27)
6 . WAHYU GARUDA W.M (33)
7 . YULIANTO WIBOWO (34)
Membangun Bangsa melalui
Perilaku Taat,Kompetisi dalam
Kebaikan, dan Etos Kerja
2. Pentingnya Taat kepada Aturan
I. Pengertian
Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt.,
pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan atau
setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap
tunduk kepada tindakan atau perbuatan yang
telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin,
atau yang lainnya.
3. “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang
kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu
berbeda pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah kepada Allah (al-Qur’an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā/4: 59)
4. Sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah
berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays
as-Samhi ketika Rasulullah saw. mengangkatnya
menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang
tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady
berpendapat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan
Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya
diangkat oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin
dalam sariyah. Q.S. An Nisā/4: 59 memerintahkan
kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt.,
perintah Rasulullah saw., dan ulil amri.
5. Kompetisi dalam Kebaikan
Mengapa kita diperintahkan untuk berlomba-lomba
dalam kebaikan? Paling tidak ada beberapa alasan,
antara lain sebagai berikut.
Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa
ditunda-tunda, melainkan harus segera dikerjakan.
Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu juga
kesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita
dapatkan. Kematian bisa datang secara tiba-tiba tanpa
diketahui sebabnya. Oleh karena itu, begitu ada
kesempatan untuk berbuat baik, jangan ditunda-tunda
lagi, tetapi segera dikerjakan.
6. Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya
saling memotivasi dan saling tolong-menolang, di
sinilah perlunya kolaborasi atau kerja sama.
Lingkungan yang baik adalah lingkungan yang
membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak
sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak
karena lingkungan.
7. Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan
harus didukung dengan kesungguhan. Allah Swt.
bersabda:
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu
dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa
danpermusuhan...” (Q.S. al-Māidah/5: 2)
8. Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaum
diberikan aturan atau syariat. Syariat setiap kaum
berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan
hidupnya.Meskipun mereka berbeda-beda,yang
terpenting adalah semuanya beribadah dalam
rangka mencari riḍa Allah Swt., atau berlomba-
lomba dalam kebaikan.
9. Etos Kerja
Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan
spiritual, intelektual, fisik biologis, maupun
kehidupan individual dan sosial dalam berbagai
bidang.Dalam al-Qur’ān maupun hadis, banyak
ditemukan literatur yang memerintahkan seorang
muslim untuk bekerja dalam rangka memenuhi dan
melengkapi kebutuhan duniawi. Salah satu perintah
Allah kepada umat-Nya untuk bekerja termaktub
dalam Q.S. at-Taubah/9:105 berikut ini.
10. Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu,
maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu
akan dikembalikan kepada (Allah) yang maha
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105)
11. Q.S. at-Taubah/9: 105 menjelaskan, bahwa
Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk
semangat dalam melakukan amal saleh sebanyak-
banyaknya. Allah Swt. akan melihat dan menilai
amal-amal tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia
akan dikembalikan kepada Allah Swt.
12. Kesimpulan
1. Taat pada aturan adalah tunduk (kepada Allah
Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku curang, dan
atau setia terhadap tindakan atau perbuatan yang
harus dijalankan. Sesuai dengan Q.S. An Nisā/4:
59 memerintahkan kepada kita untuk menaati
perintah Allah Swt., perintah Rasulullah saw., dan
ulil amri
2. Kompetisi dalam kebaikan harus segera dikerjakan
karena kesempatan berbuat baik belum tentu
setiap saat kita dapatkan. Oleh karena itu, begitu
ada kesempatan untuk berbuat baik, jangan
ditunda-tunda lagi, tetapi segera dikerjakan.
13. Kesimpulan
3. Allah Swt. Memerintahkan kepada umat Islam
untuk semangat dan bersungguh-sungguh dalam
bekerja sesuai kandungan Q.S. at-Taubah/9: 105