SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
MAKALAH
FILSAFAT PENDIDIKAN
“ Hakikat Manusia “
Dosen Pembimbing : Dr.Dadan Suryana
Disusun Oleh
Kelompok V
Silfi Nurfitra 15005033
Qodrija Qolbi 14003080
Muhammad Hafizh Annur 15076059
Romai Aisah 15022035
Selma Rama Dini
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya. Beserta shalawat dan salam bagi kekasih Allah, Rasulullah SAW, yang telah
memperjuangkan Islam di permukaan bumi ini.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Hakikat Manusia” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan.
Makalah ini berbicara mengenai hakikat manusia menurut pandangan agama,
pandangan filsafat, pandangan ilmu pengetahuan dan manusia sebagai makhluk budaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah filsafat
pendidikan serta rekan rekan yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini,
sehingga bisa sampai di hadapan pembaca pada saat ini. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi tercapainya makalah yang baik.
Demikianlah makalah ini kami hadirkan, semoga mampu memberikan manfaat bagi
diri kami khususnya dan masyarakat luas umumnya. Aamiin.
Padang, 01 Oktober 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami
lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berfikir.
Dengan berfikir manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan
memang sebagian besar perubahan yang terjadi dalam diri manusia merupakan akibat
dari aktivitas berfikir. Ini berarti bahwa tanpa berfikir kemanusiaan manusia tidak
mempunyai makna bahkan mungkin tak pernah ada.
Berfikir memungkinkan manusia untuk memperolah pengeahuan, dalam
tahapan selanjutnya. Pengetahuan ini dapat menjadi pondasi penting bagi keguatan
berfikir yang lebih mendalam. Hal ini bertujuan agar manusia dapat berubah dari
tidak tahu menjadi tahu, dengan mengetahui perbuatan maka ia akan beramal bagi
kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiaman pandangan agama tentang manusia?
2. Bagaimana pandangan filsafat tentang manusia?
3. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia?
4. Bagaimana manusia sebagai makhluk budaya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan agama tentang manusia
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan filsafat tentang manusia
3. Untuk mengetahui bagaimana pendangan ilmu pengetahuan tentang manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pandangan agama tentang manusia
Manusia perlu mengenali hakekat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk
menguasai alam dan jagat raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu
mengenali ke-Maha Perkasaan Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan
ciptaanNya. Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya,
manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan
patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah.
Islam memiliki pandangan yang optimistik tentang manusia. Dalam ajaran Islam,
manusia yang lahir dalam keadaan fitri, suci dan bersih adalah merupakan makhluk
terpuji dan dimuliakan meskipun pada kondisi-kondisi tertentu manusia dipandang
sebagai makhluk yang rendah. Dalam bukunya Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan
Agama, Murtadha Muthahhari telah menunjukkan bagaimana Islam dan Al-Quran
memandang manusia. Berikut ini adalah sebagian ayat-ayat Al-Quran yang dikutip dan
dianalisis oleh Muthahhari berkenaan dengan masalah tersebut :
1. Manusia adalah khalifah Tuhan di bumi.
Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak
menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah…………” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.2:30)
Dan Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi………., untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. (QS.6:165)
2. Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan. Dengan kata lain, manusia
sadar akan kehadiran Tuhan jauh di dasar sanubari mereka. Jadi segala keraguan dan
keingkaran kepada Tuhan muncul ketika manusia menyimpang dari fitrah mereka
sendiri.
Ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak keturunan Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Benar (Engkau Tuhan kami),
kami menjadi saksi. Oleh karena itu hadapkanlah wajahmu kepada keyakinan yang
lurus sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak
kedatangannya. (QS.30:43)
3. Manusia dalam fitrahnya memiliki sekumpulan unsur surgawi yang luhur, yang
berbeda dengan unsur-unsur badani yang ada pada binatang, tumbuhan dan benda-
benda tak bernyawa. Unsur-unsur itu merupakan suatu senyawa antara alam nyata dan
metafisis, antara rasa dan nonrasa(materi), antara jiwa dan raga.
(Dialah) yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan yang memulai
penciptaan manusia dari lempung, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari
saripati air yang hina (air mani), kemudian menyempurnakannya dan meniupkan ke
dalam (tubuh)nya ruh-Nya…(QS.32:7-9)
4. Penciptaan manusia benar-benar telah diperhitungkan secara teliti, bukan suatu
kebetulan. Karenanya manusia merupakan suatu makhluk pilihan.
Kemudian Tuhannya memilihnya, menerima tobatnya dan membimbingnya.
(QS.20:122)
5. Manusia bersifat bebas dan merdeka. Mereka diberi kepercayaan penuh oleh Tuhan,
diberkahi dengan risalah yang diturunkan melalui para nabi, dan dikaruniai rasa
tanggung jawab. Mereka diperintahkan untuk mencari nafkah di muka bumi dengan
inisiatif dan jerih payah mereka sendiri, mereka pun bebas memilih kesejahteraan atau
kesengsaraan bagi dirinya.
Sesungguhnya telah Kami tawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
tetapi mereka semua enggan memikulnya dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya. Manusialah yang mau memikul amanat itu, sungguh ia sangat
zalim dan bodoh. (QS.33:72)
Sesengguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur
yang hendak Kami uji (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia
mendengar dan melihat, ke jalan lurus Kami telah membimbingnya, ada yang
bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS.76:2-3)
6. Manusia dikaruniai pembawaan yang mulia dan martabat. Tuhan, pada kenyataannya,
telah menganugrahi manusia keunggulan-keunggulan atas makhluk-makhluk lain.
Manusia akan menghargai dirinya sendiri hanya jika mereka mampu merasakan
kemuliaan dan martabat tersebut, serta mau melepaskan diri mereka dari kepicikan
segala jenis kerendahan budi, penghambaan dan hawa nafsu.
Sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di darat
dan di lautan…., dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang telah Kami
ciptakan. (QS.17:70)
7. Manusia memiliki kesadaran moral. Mereka dapat membedakan yang baik dari yang
jahat melalui inspirasi fitri yang ada pada mereka.
Demi jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah telah mengilhamkan ke
dalam jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. (QS.91:7-8)
8. Jiwa manusia tidak akan pernah damai, kecuali dengan mengingat Allah. Keinginan
mereka tidak terbatas, mereka tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka
peroleh. Di lain pihak, mereka lebih berhasrat untuk ditinggikan ke arah perhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Abadi.
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tentram dengan mengingat
Allah.(QS.13:28)
Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai Tuhanmu, maka kamu pasti menemukan-Nya. (QS.84:6)
9. Segala bentuk karunia duniawi diciptakan untuk kepentingan manusia. Jadi manusia
berhak memanfaatkan itu semua dengan cara yang sah.
Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu….. (QS.2:29)
Dan Dia telah merundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi.(QS.45:13)
10. Tuhan menciptakan manusia agar mereka menyembah-Nya. Tunduk patuh kepada
Tuhan menjadi tanggung jawab manusia.
Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
(QS.51:56)
Demikianlah pandangan Islam dan Al-Quran tentang manusia, disamping hal positif
terdapat pula sisi negatif pada dirinya. Manusia berulang-kali diangkat derajatnya,
berulang-kali pula direndahkan. Mereka dinobatkan jauh menggungguli alam surga,
bumi dan bahkan para malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka bisa tak lebih
berarti dibandingkan dengan setan terkutuk dan binatang jahannam sekalipun.
Manusia dihargai sebagai makhluk yang mampu menaklukkan alam, namun bisa juga
mereka merosot menjadi “yang paling rendah dari segala yang rendah.” Oleh karena
itu, makhluk manusia sendirilah yang harus menetapkan sikap dan menentukan nasib
akhir mereka sendiri dan ingin menjadi seperti apa. Oleh Tuhan kita terlahir sebagai
manusia, maka akankah kita kembali lagi sebagai manusia? Wallahu a’lam
bisshawab.
B. Pandangan filsafat tentang manusia
Dalam ilmu mantiq (logika) manusia disebut sebagai Al-Insanu hayawanun nathiq
(manusia adalah binatang yang berfikir). Nathiq sama dengan berkata-kata dan
mengeluarkan pendapatnya berdasarkan pikirannya. Sebagai binatang yang berpikir
manusia berbeda dengan hewan. Walau pada dasarnya fungsi tubuh dan fisiologis
manusia tidak berbeda dengan hewan, namun hewan lebih mengandalkan fungsi-fungsi
kebinatangannya, yaitu naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada gilirannya
fungsi kebinatangan juga ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan. Semakin tinggi
tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel pola-pola tindakannya dan semakin
kurang lengkap penyesuaian struktural yang harus dilakukan pada saat lahirnya.
Pada primata yang lebih tinggi (bangsa monyet) bahkan dapat ditemukan intelegensi
yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga
memungkinkan binatang untuk melampaui pola-pola kelakuan yang telah digariskan
secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar
eksistensinya yang tertentu masih tetap sama.
Manusia menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apa pun. Tetapi
memahami siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan yang mudah. Ini terbukti dari
pembahasan manusia tentang dirinya sendiri yang telah berlangsung demikian lama.
Barangkali sejak manusia diberi kemampuan berpikir secara sistematik, pertanyaan
tentang siapakah dirinya itu mulai timbul. Namun informasi secara tertulis tentang hal ini
baru terlacak pada masa Para pemikir kuno Romawi yang konon dimulai dari Thales
(abad 6 SM)
Berikut pandangan filsafat terhadap manusia dari beberapa sudut pandang yakni
dari:
1. Teori descendensi
Teori ini meletakkan manusia sejajar dengan hewan berdasarkan sebab mekanis.
Artinya manusia tidaklah jauh berbeda dengan hewan, dimana manusia termasuk hewan
yang berfikir, melakukan segala aktivitas hidupnya, manusia juga tidak beda dengan
binatang yang menyusui.
Beberapa ahli filsafat berbeda pemikiran dalam mendefinisikan manusia. Manusia
adalah makhluk yang concerned (menaruh minat yang besar) terhadap hal-hal yang
berhubungan dengannya, sehingga tidak ada henti-hentinya selalu bertanya dan berpikir
a. Aristoteles (384-322 SM), seorang filosof besar Yunani mengemukakan bahwa
manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang
berbicara berdasarkan akal-pikirannya. Juga manusia adalah hewan yang berpolitik
(zoonpoliticon, political animal), hewan yang membangun masyarakat di atas famili-
famili menjadi pengelompokkan yang impersonal dari pada kampung dan negara.
Manusia berpolitik karena ia mempunyai bahasa yang memungkinkan ia
berkomunikasi dengan yang lain.
Dan didalam masyarakat manusia mengenal adanya keadilan dan tata tertib yang
harus dipatuhi. Ini berbeda dengan binatang yang tidak pernah berusaha memikirkan
suatu cita keadilan.
b. Berdasarkan Thomas Hobbes, Homo homini lupus artinya manusia yang satu serigala
manusia yang lainnya (berdasarkan sifat dan tabiat) Nafsu yang paling kuat dari
manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan
akan kehilangan nyawa.
c. Menurut Nietsche, bahwa manusia sebagai binatang kekurangan (a shortage animal).
Selain itu juga menyatakan bahwa manusia sebagai binatang yang tidak pernah selesai
atau tak pernah puas ( das rucht festgestelte tier ). Artinya manusia tidak pernah
merasa puas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Julien, bahwa manusia
manusia tak ada bedanya dengan hewan karena manusia merupakan suatu mesin yang
terus bekerja ( de lamittezie). Artinya bahwa dari aktivitas manusia dimulai bangun
tidur sampai ia tidur kembali manusia tidak berhenti untuk beraktivitas.
d. Menurut Ernest Haeskel, bahwa manusia merupakan (animalisme), tak ada sanksi
bahwa segala hal manusia sungguh-sungguh ialah binatang beruas tulang belakang
yakni hewan menyusui. Artinya bahwa tidak diragukan lagi manusia adalah sejajar
dengan hewan yang menyusui.
e. Menurut Adi Negara bahwa alam kecil sebagian alam besar yang ada di atas bumi.
Sebagian dari makhluk yang bernyawa, sebagian dari bangsa antropomoker, binatang
yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui keadaan alamnya, yang
mengetahui dan dapat menguasai kekuatan alam di luar dan di dalam dirinya (lahir
dan batin).
2. Metafisika
Metafisika adalah teori yang memandang keberadaan sesuatu dibalik atau di belakang
fisik. Dalam teori ini manusia dipandang dari dua hal yakni:
a. Fisik, yang terdiri dari zat. Artinya bahwa manusia tercipta terdiri dari beberapa
sel, yang dapat di indera dengan panca indera.
b. Ruh, manusia identik dengan jiwa yang mencakup imajinasi, gagasan, perasaan
dan penghayatan semua itu tidak dapat diindera dengan panca indera.
3. Psikomatik
Psikomatik memandang manusia hanya terdiri atas jasad yang memiliki kebutuhan
untuk menjaga keberlangsungannya artinya manusia memerlukan kebutuhan primer
(sandang, pangan dan papan) untuk keberlangsungan hidupnya. Manusia terdiri dari
sel yang memerlukan materi cenderung bersifat duniawi yang diatur oleh nilai-nilai
ekonomi (dinilai dengan harta / uang) artinya manusia memerlukan kebutuhan
duniawi yang harus dipenuhi, apabila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi maka
mereka akan merasa puas terhadap pencapaiannya.
Manusia juga terdiri dari ruh yang memerlukan nilai spiritual yang diatur oleh nilai
keagamaan (pahala). Dalam menjalani kehidupan duniawi manusia membutuhkan
ajaran agama, melalui ceramah keagamaan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya.
Dalam hal ini manusia ingin menjadi manusia yang paling sempurna. Untuk menjadi
manusia sempurna haruslah memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Rasionalitas
b. Kesadaran
c. Akal budi
d. Spiritualitas
e. Molaritas
f. Sosialitas
g. Keselarasan dengan alam.
C. Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia
Hampir semua disiplin itu pengetahuan dalam bahasannya berusaha menyelidiki dan
dan mengerti tentang makhluk yang bernama manusia. Secara khusus tujuan-tujuan
pendidikan adalah memahami dengan mendalam tentang hakekat manusia itu sendiri.
Aritoteles (384-32 SM) mengatakan bahwa manusia itu adalah hewan berakal sehat, yang
mengeluarkan pendapatnya yang berbicara berdasarkan akal pikirannya ( Zaini dan
ananto, 1986 :4) hal itu tentu saja dengan tetap menilai seperangkat perbedaan antara
manusia dengan hewan itu secara umum.
Menurut tinjauan islam, manusia adalah pribadi atau individu, yang berkeluarga dan
selalu bersilaturrohmi dan mengabdi Tuhan. Manusia juga adalah pemeliharaan alam
sekitar, wakil Allah SWT. Diatas permukaan bumi ini( Muntasir, 1985 : 5). Manusia
dalam pandangan islam selalu berkaitan dengan kisah tersendiri, tidak hanya sebagai
hewan tingkat tinggi yang berkuku pipih, berjalan dengan dua kaki, berbicara. Islam
memandang manusia sebagai makhluk sempurna dibandingkan sengan hewan. Dan
makhluk ciptaan Tuhan yang lain, karena itu manusia disuruh menggunakan akalnyadan
indranya agar tidak salah memahami mana kebenaran yang sesungguhnya dan mana
kebenaran yang dibenarkan, atau dianggap benar (jalaludin dan usman said , 1994: 28).
Eksistensi manusia yang padat itulah yang perlu ( dan seharusnya) dimengerti untuk
pemikiran selanjutnya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk religius, yang
dengan pernyataan itu mewajibkan manusia memperlakukan agama sebagai suatu
kebenaran yang harus dipatuhi dan diyakini ( muhaimin, 1989 : 69). Untuk itu, adalah
sangat penting membangun manusia yang sanggup melakukan pembangunan diniawi,
yang mempunyai arti bagi hidup pribadi diakherat kelak. Dengan kata lain, usaha ilmu
tersebut dalam rangka pembinaan manusia ideal merupakan progarm utama dalam
pendidikan modern ( pendidikan yang lebih maju) pada masa-masa sekarang ini.
D. Manusia sebagai makhluk budaya
Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa sansakerta “budhayah” (jamak), budhi=budi/akal.
Jadi kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan EB. Taylor
mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang didalamnya terkandung ilmu
pengetahuan serta yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula segala
sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui akal. Budaya itu tidak
diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui belajar.
Makhluk budaya artinya makhluk yang berkemampuan melakukan hal-hal yang positif,
menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya,
manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya
maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan
kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya,
manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi
dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa
dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya
manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai
kebahagiaan.
Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan
LOGIKA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian
adalah ETIKA dan ESTETIKA.
Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan
dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic
budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan
mahluk biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk
budaya.
Menurut Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik diri manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan,
pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan
ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok
besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. Pola kehidupan inilah
yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi
cara berfikir dan gerak social. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan
kebudayaannya, manusia bias mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya.
Kebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan
berfikir. Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya.
Dalam proses perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan
penciptaan kebudayaan yang disebut MASALAH KEBUDAYAAN. Masalah kebudayaan
adalah segala system/tata nilai, sikap mental, pola berfikir pola tingkah laku dalam
berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara
keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara
lain : DEHUMANISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita
melihat Dehumanisasi terjadi akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari
penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. Untuk mengantisipasi hal itu, manusia
harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat bias
memaknai tentang etika, estetika dan logika
Jadi melalui kajian pengetahuan budaya, kita ingin menciptakan atau penertiban dan
pengolahan nilaii-nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam
lingkungannya baik secara fisik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan
lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan
menyempurnakan hubungan insane.

Contenu connexe

Tendances

Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islamPp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Silvieani Nur Azizah
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam
12110068
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
Nia Piliang
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
Ahmad Rudi
 
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinyaPpt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Andi Doank
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
Indra Gunawan
 
Rpp evaluasi pembelajaran
Rpp evaluasi pembelajaranRpp evaluasi pembelajaran
Rpp evaluasi pembelajaran
maisya sarah
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Irma Puji Lestari
 

Tendances (20)

Hubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsanHubungan iman, islam, dan ihsan
Hubungan iman, islam, dan ihsan
 
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islamPp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
Pp t etika pembeljaran dalam perspektif islam
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Rukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islamRukun iman dan rukun islam
Rukun iman dan rukun islam
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Islam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu PengetahuanIslam dan Ilmu Pengetahuan
Islam dan Ilmu Pengetahuan
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
 
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinyaPpt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
 
PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 
Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1Materi psikologi pendidikan 1
Materi psikologi pendidikan 1
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 1- Perkembangan Fisik & Psikomotorik Pese...
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
 
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
Presentation BBQ 'mengenal ALLAH'
 
Rpp evaluasi pembelajaran
Rpp evaluasi pembelajaranRpp evaluasi pembelajaran
Rpp evaluasi pembelajaran
 
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafatHakekat manusia dalam pandangan filsafat
Hakekat manusia dalam pandangan filsafat
 

En vedette

Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
Potpotya Fitri
 
Materi1 dasar dasar pendidikan
Materi1 dasar dasar pendidikanMateri1 dasar dasar pendidikan
Materi1 dasar dasar pendidikan
Dermawan12
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negaraPancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
1234567898765432112345
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Farid Rohman
 

En vedette (20)

Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat PendidikanFp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
 
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannyaMakalah hakikat manusia dan pengembangannya
Makalah hakikat manusia dan pengembangannya
 
01 hakikat manusia
01 hakikat manusia01 hakikat manusia
01 hakikat manusia
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
4. hakikat manusia
4. hakikat manusia4. hakikat manusia
4. hakikat manusia
 
Materi1 dasar dasar pendidikan
Materi1 dasar dasar pendidikanMateri1 dasar dasar pendidikan
Materi1 dasar dasar pendidikan
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Uslub ta'ajjub (1)
Uslub ta'ajjub (1)Uslub ta'ajjub (1)
Uslub ta'ajjub (1)
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Filsafat dan Teori Pendidikan
Filsafat dan Teori PendidikanFilsafat dan Teori Pendidikan
Filsafat dan Teori Pendidikan
 
Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikanFilsafat pendidikan
Filsafat pendidikan
 
makalah pancasila
makalah pancasilamakalah pancasila
makalah pancasila
 
Penakwilan ayat dan hadits dalam matsnawi
Penakwilan ayat dan hadits dalam matsnawiPenakwilan ayat dan hadits dalam matsnawi
Penakwilan ayat dan hadits dalam matsnawi
 
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negaraPancasila sebagai ideologi bangsa & negara
Pancasila sebagai ideologi bangsa & negara
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Teori dan praktek pendidikan
Teori dan praktek pendidikanTeori dan praktek pendidikan
Teori dan praktek pendidikan
 
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaanPpt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
Ppt filsafat pendidikan dalam kebudayaan
 
Makalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negaraMakalah pancasila sebagai dasar negara
Makalah pancasila sebagai dasar negara
 
Pancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbukaPancasila sebagai ideologi terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat PendidikanFp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
Fp_Rangkuman Materi Filsafat Pendidikan
 

Similaire à Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia

Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
arvant
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
Penulis
 
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
Fitra Sani
 
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIAMANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
Mohd Faizal Abu Darwisy
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
downloadbukumafahim
 

Similaire à Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia (20)

Hakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islamHakikat manusia menurut islam
Hakikat manusia menurut islam
 
Hakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab IHakikat manusia bab I
Hakikat manusia bab I
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut IslamMakalah Konsep Manusia Menurut Islam
Makalah Konsep Manusia Menurut Islam
 
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam
 
Agama , haris
Agama , harisAgama , haris
Agama , haris
 
bimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docxbimbingan konseling.docx
bimbingan konseling.docx
 
Makalah agama-
Makalah agama-Makalah agama-
Makalah agama-
 
Pemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang ManusiaPemahaman Tentang Manusia
Pemahaman Tentang Manusia
 
BAB 3.pptx
BAB 3.pptxBAB 3.pptx
BAB 3.pptx
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
Makalah pendidikan agama islam STAIS MUHAMMAD RAHA
 
Manusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-newManusia dan-alam-semesta-new
Manusia dan-alam-semesta-new
 
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
Jurnal Konsep Manusia sebagai Makhluk Bertuhan [PAI]
 
Kejadian Manusia
Kejadian ManusiaKejadian Manusia
Kejadian Manusia
 
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'anKejadian manusia menurut al-Qur'an
Kejadian manusia menurut al-Qur'an
 
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIAMANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
MANUSIA DAN MASYARAKAT-POLITEKNIK MALAYSIA
 
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP ) BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
BUKU MAFAHIM BKLDK _ BADAN KOORDINASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS ( LENGKAP )
 

Plus de Muhammad Hafizh Annur (8)

Installasi software windows
Installasi software windowsInstallasi software windows
Installasi software windows
 
Merakit Personal Komputer PC
Merakit Personal Komputer PCMerakit Personal Komputer PC
Merakit Personal Komputer PC
 
RECOVERY DAN REPAIR WINDOWS 8 / 7 / XP
RECOVERY DAN REPAIR WINDOWS 8 / 7 / XPRECOVERY DAN REPAIR WINDOWS 8 / 7 / XP
RECOVERY DAN REPAIR WINDOWS 8 / 7 / XP
 
Laporan praktek Prangkat Komputer
Laporan praktek Prangkat KomputerLaporan praktek Prangkat Komputer
Laporan praktek Prangkat Komputer
 
LAPORAN PEMELIHARAAN PERANGKAT KOMPUTER “ MERAKIT PC”
LAPORAN PEMELIHARAAN PERANGKAT KOMPUTER “ MERAKIT PC”LAPORAN PEMELIHARAAN PERANGKAT KOMPUTER “ MERAKIT PC”
LAPORAN PEMELIHARAAN PERANGKAT KOMPUTER “ MERAKIT PC”
 
Tugas Mata Kuliah Umum Pisikologi Pendidikan
Tugas Mata Kuliah Umum Pisikologi PendidikanTugas Mata Kuliah Umum Pisikologi Pendidikan
Tugas Mata Kuliah Umum Pisikologi Pendidikan
 
Laporan teknik komputas Konversi Bilangan
Laporan teknik komputas Konversi BilanganLaporan teknik komputas Konversi Bilangan
Laporan teknik komputas Konversi Bilangan
 
Laporan instalasi debian 6
Laporan instalasi debian 6Laporan instalasi debian 6
Laporan instalasi debian 6
 

Dernier

KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
danzztzy405
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
EndangNingsih7
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Dernier (17)

PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotecAbortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).pptSIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
SIMPUS SIMPUS SIMPUS & E- PUSKESMAS (3).ppt
 
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
514034136-Tugas-Modul-4-5-Komputer-Dan-Media-Pembelajaran.pptx
 
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa IndonesiaSalinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
Salinan PPT TATA BAHASA Bahasa Indonesia
 
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.pptDATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
DATA MINING : ESTIMASI, PREDIKSI, KLASIFIKASI, KLASTERING, DAN ASOSIASI.ppt
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppTPERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 

Fp_ Makslah Filsafat Pendidikan Hakikat Manusia

  • 1. MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN “ Hakikat Manusia “ Dosen Pembimbing : Dr.Dadan Suryana Disusun Oleh Kelompok V Silfi Nurfitra 15005033 Qodrija Qolbi 14003080 Muhammad Hafizh Annur 15076059 Romai Aisah 15022035 Selma Rama Dini UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia- Nya. Beserta shalawat dan salam bagi kekasih Allah, Rasulullah SAW, yang telah memperjuangkan Islam di permukaan bumi ini. Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Hakikat Manusia” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah filsafat pendidikan. Makalah ini berbicara mengenai hakikat manusia menurut pandangan agama, pandangan filsafat, pandangan ilmu pengetahuan dan manusia sebagai makhluk budaya. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah filsafat pendidikan serta rekan rekan yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini, sehingga bisa sampai di hadapan pembaca pada saat ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi tercapainya makalah yang baik. Demikianlah makalah ini kami hadirkan, semoga mampu memberikan manfaat bagi diri kami khususnya dan masyarakat luas umumnya. Aamiin. Padang, 01 Oktober 2016 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan manusia untuk menggunakan akal dalam memahami lingkungannya merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia berfikir. Dengan berfikir manusia menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan yang terjadi dalam diri manusia merupakan akibat dari aktivitas berfikir. Ini berarti bahwa tanpa berfikir kemanusiaan manusia tidak mempunyai makna bahkan mungkin tak pernah ada. Berfikir memungkinkan manusia untuk memperolah pengeahuan, dalam tahapan selanjutnya. Pengetahuan ini dapat menjadi pondasi penting bagi keguatan berfikir yang lebih mendalam. Hal ini bertujuan agar manusia dapat berubah dari tidak tahu menjadi tahu, dengan mengetahui perbuatan maka ia akan beramal bagi kehidupannya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaiaman pandangan agama tentang manusia? 2. Bagaimana pandangan filsafat tentang manusia? 3. Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang manusia? 4. Bagaimana manusia sebagai makhluk budaya? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana pandangan agama tentang manusia 2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan filsafat tentang manusia 3. Untuk mengetahui bagaimana pendangan ilmu pengetahuan tentang manusia
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pandangan agama tentang manusia Manusia perlu mengenali hakekat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk menguasai alam dan jagat raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu mengenali ke-Maha Perkasaan Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaanNya. Dalam memahami ayat-ayat Allah dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya, yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-larangan Allah. Islam memiliki pandangan yang optimistik tentang manusia. Dalam ajaran Islam, manusia yang lahir dalam keadaan fitri, suci dan bersih adalah merupakan makhluk terpuji dan dimuliakan meskipun pada kondisi-kondisi tertentu manusia dipandang sebagai makhluk yang rendah. Dalam bukunya Perspektif Al-Quran tentang Manusia dan Agama, Murtadha Muthahhari telah menunjukkan bagaimana Islam dan Al-Quran memandang manusia. Berikut ini adalah sebagian ayat-ayat Al-Quran yang dikutip dan dianalisis oleh Muthahhari berkenaan dengan masalah tersebut : 1. Manusia adalah khalifah Tuhan di bumi. Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…………” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS.2:30) Dan Dia-lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi………., untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. (QS.6:165) 2. Manusia mempunyai kecenderungan dekat dengan Tuhan. Dengan kata lain, manusia sadar akan kehadiran Tuhan jauh di dasar sanubari mereka. Jadi segala keraguan dan keingkaran kepada Tuhan muncul ketika manusia menyimpang dari fitrah mereka sendiri. Ingatlah, ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak keturunan Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Benar (Engkau Tuhan kami),
  • 5. kami menjadi saksi. Oleh karena itu hadapkanlah wajahmu kepada keyakinan yang lurus sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak kedatangannya. (QS.30:43) 3. Manusia dalam fitrahnya memiliki sekumpulan unsur surgawi yang luhur, yang berbeda dengan unsur-unsur badani yang ada pada binatang, tumbuhan dan benda- benda tak bernyawa. Unsur-unsur itu merupakan suatu senyawa antara alam nyata dan metafisis, antara rasa dan nonrasa(materi), antara jiwa dan raga. (Dialah) yang menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, dan yang memulai penciptaan manusia dari lempung, kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani), kemudian menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya ruh-Nya…(QS.32:7-9) 4. Penciptaan manusia benar-benar telah diperhitungkan secara teliti, bukan suatu kebetulan. Karenanya manusia merupakan suatu makhluk pilihan. Kemudian Tuhannya memilihnya, menerima tobatnya dan membimbingnya. (QS.20:122) 5. Manusia bersifat bebas dan merdeka. Mereka diberi kepercayaan penuh oleh Tuhan, diberkahi dengan risalah yang diturunkan melalui para nabi, dan dikaruniai rasa tanggung jawab. Mereka diperintahkan untuk mencari nafkah di muka bumi dengan inisiatif dan jerih payah mereka sendiri, mereka pun bebas memilih kesejahteraan atau kesengsaraan bagi dirinya. Sesungguhnya telah Kami tawarkan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, tetapi mereka semua enggan memikulnya dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Manusialah yang mau memikul amanat itu, sungguh ia sangat zalim dan bodoh. (QS.33:72) Sesengguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang hendak Kami uji (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan ia mendengar dan melihat, ke jalan lurus Kami telah membimbingnya, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. (QS.76:2-3) 6. Manusia dikaruniai pembawaan yang mulia dan martabat. Tuhan, pada kenyataannya, telah menganugrahi manusia keunggulan-keunggulan atas makhluk-makhluk lain. Manusia akan menghargai dirinya sendiri hanya jika mereka mampu merasakan kemuliaan dan martabat tersebut, serta mau melepaskan diri mereka dari kepicikan segala jenis kerendahan budi, penghambaan dan hawa nafsu.
  • 6. Sesungguhnya Kami telah muliakan anak-anak Adam, Kami angkat mereka di darat dan di lautan…., dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang telah Kami ciptakan. (QS.17:70) 7. Manusia memiliki kesadaran moral. Mereka dapat membedakan yang baik dari yang jahat melalui inspirasi fitri yang ada pada mereka. Demi jiwa dan penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah telah mengilhamkan ke dalam jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. (QS.91:7-8) 8. Jiwa manusia tidak akan pernah damai, kecuali dengan mengingat Allah. Keinginan mereka tidak terbatas, mereka tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka peroleh. Di lain pihak, mereka lebih berhasrat untuk ditinggikan ke arah perhubungan dengan Tuhan Yang Maha Abadi. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tentram dengan mengingat Allah.(QS.13:28) Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai Tuhanmu, maka kamu pasti menemukan-Nya. (QS.84:6) 9. Segala bentuk karunia duniawi diciptakan untuk kepentingan manusia. Jadi manusia berhak memanfaatkan itu semua dengan cara yang sah. Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu….. (QS.2:29) Dan Dia telah merundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.(QS.45:13) 10. Tuhan menciptakan manusia agar mereka menyembah-Nya. Tunduk patuh kepada Tuhan menjadi tanggung jawab manusia. Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS.51:56) Demikianlah pandangan Islam dan Al-Quran tentang manusia, disamping hal positif terdapat pula sisi negatif pada dirinya. Manusia berulang-kali diangkat derajatnya, berulang-kali pula direndahkan. Mereka dinobatkan jauh menggungguli alam surga, bumi dan bahkan para malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka bisa tak lebih berarti dibandingkan dengan setan terkutuk dan binatang jahannam sekalipun. Manusia dihargai sebagai makhluk yang mampu menaklukkan alam, namun bisa juga mereka merosot menjadi “yang paling rendah dari segala yang rendah.” Oleh karena itu, makhluk manusia sendirilah yang harus menetapkan sikap dan menentukan nasib akhir mereka sendiri dan ingin menjadi seperti apa. Oleh Tuhan kita terlahir sebagai
  • 7. manusia, maka akankah kita kembali lagi sebagai manusia? Wallahu a’lam bisshawab. B. Pandangan filsafat tentang manusia Dalam ilmu mantiq (logika) manusia disebut sebagai Al-Insanu hayawanun nathiq (manusia adalah binatang yang berfikir). Nathiq sama dengan berkata-kata dan mengeluarkan pendapatnya berdasarkan pikirannya. Sebagai binatang yang berpikir manusia berbeda dengan hewan. Walau pada dasarnya fungsi tubuh dan fisiologis manusia tidak berbeda dengan hewan, namun hewan lebih mengandalkan fungsi-fungsi kebinatangannya, yaitu naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada gilirannya fungsi kebinatangan juga ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat perkembangan binatang, semakin fleksibel pola-pola tindakannya dan semakin kurang lengkap penyesuaian struktural yang harus dilakukan pada saat lahirnya. Pada primata yang lebih tinggi (bangsa monyet) bahkan dapat ditemukan intelegensi yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga memungkinkan binatang untuk melampaui pola-pola kelakuan yang telah digariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar eksistensinya yang tertentu masih tetap sama. Manusia menyadari bahwa dirinya sangat berbeda dari binatang apa pun. Tetapi memahami siapa sebenarnya manusia itu bukan persoalan yang mudah. Ini terbukti dari pembahasan manusia tentang dirinya sendiri yang telah berlangsung demikian lama. Barangkali sejak manusia diberi kemampuan berpikir secara sistematik, pertanyaan tentang siapakah dirinya itu mulai timbul. Namun informasi secara tertulis tentang hal ini baru terlacak pada masa Para pemikir kuno Romawi yang konon dimulai dari Thales (abad 6 SM) Berikut pandangan filsafat terhadap manusia dari beberapa sudut pandang yakni dari: 1. Teori descendensi Teori ini meletakkan manusia sejajar dengan hewan berdasarkan sebab mekanis. Artinya manusia tidaklah jauh berbeda dengan hewan, dimana manusia termasuk hewan yang berfikir, melakukan segala aktivitas hidupnya, manusia juga tidak beda dengan binatang yang menyusui.
  • 8. Beberapa ahli filsafat berbeda pemikiran dalam mendefinisikan manusia. Manusia adalah makhluk yang concerned (menaruh minat yang besar) terhadap hal-hal yang berhubungan dengannya, sehingga tidak ada henti-hentinya selalu bertanya dan berpikir a. Aristoteles (384-322 SM), seorang filosof besar Yunani mengemukakan bahwa manusia adalah hewan yang berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya, yang berbicara berdasarkan akal-pikirannya. Juga manusia adalah hewan yang berpolitik (zoonpoliticon, political animal), hewan yang membangun masyarakat di atas famili- famili menjadi pengelompokkan yang impersonal dari pada kampung dan negara. Manusia berpolitik karena ia mempunyai bahasa yang memungkinkan ia berkomunikasi dengan yang lain. Dan didalam masyarakat manusia mengenal adanya keadilan dan tata tertib yang harus dipatuhi. Ini berbeda dengan binatang yang tidak pernah berusaha memikirkan suatu cita keadilan. b. Berdasarkan Thomas Hobbes, Homo homini lupus artinya manusia yang satu serigala manusia yang lainnya (berdasarkan sifat dan tabiat) Nafsu yang paling kuat dari manusia adalah nafsu untuk mempertahankan diri, atau dengan kata lain, ketakutan akan kehilangan nyawa. c. Menurut Nietsche, bahwa manusia sebagai binatang kekurangan (a shortage animal). Selain itu juga menyatakan bahwa manusia sebagai binatang yang tidak pernah selesai atau tak pernah puas ( das rucht festgestelte tier ). Artinya manusia tidak pernah merasa puas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Julien, bahwa manusia manusia tak ada bedanya dengan hewan karena manusia merupakan suatu mesin yang terus bekerja ( de lamittezie). Artinya bahwa dari aktivitas manusia dimulai bangun tidur sampai ia tidur kembali manusia tidak berhenti untuk beraktivitas. d. Menurut Ernest Haeskel, bahwa manusia merupakan (animalisme), tak ada sanksi bahwa segala hal manusia sungguh-sungguh ialah binatang beruas tulang belakang yakni hewan menyusui. Artinya bahwa tidak diragukan lagi manusia adalah sejajar dengan hewan yang menyusui. e. Menurut Adi Negara bahwa alam kecil sebagian alam besar yang ada di atas bumi. Sebagian dari makhluk yang bernyawa, sebagian dari bangsa antropomoker, binatang yang menyusui, akan tetapi makhluk yang mengetahui keadaan alamnya, yang mengetahui dan dapat menguasai kekuatan alam di luar dan di dalam dirinya (lahir dan batin).
  • 9. 2. Metafisika Metafisika adalah teori yang memandang keberadaan sesuatu dibalik atau di belakang fisik. Dalam teori ini manusia dipandang dari dua hal yakni: a. Fisik, yang terdiri dari zat. Artinya bahwa manusia tercipta terdiri dari beberapa sel, yang dapat di indera dengan panca indera. b. Ruh, manusia identik dengan jiwa yang mencakup imajinasi, gagasan, perasaan dan penghayatan semua itu tidak dapat diindera dengan panca indera. 3. Psikomatik Psikomatik memandang manusia hanya terdiri atas jasad yang memiliki kebutuhan untuk menjaga keberlangsungannya artinya manusia memerlukan kebutuhan primer (sandang, pangan dan papan) untuk keberlangsungan hidupnya. Manusia terdiri dari sel yang memerlukan materi cenderung bersifat duniawi yang diatur oleh nilai-nilai ekonomi (dinilai dengan harta / uang) artinya manusia memerlukan kebutuhan duniawi yang harus dipenuhi, apabila kebutuhan tersebut sudah terpenuhi maka mereka akan merasa puas terhadap pencapaiannya. Manusia juga terdiri dari ruh yang memerlukan nilai spiritual yang diatur oleh nilai keagamaan (pahala). Dalam menjalani kehidupan duniawi manusia membutuhkan ajaran agama, melalui ceramah keagamaan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya. Dalam hal ini manusia ingin menjadi manusia yang paling sempurna. Untuk menjadi manusia sempurna haruslah memiliki unsur-unsur sebagai berikut : a. Rasionalitas b. Kesadaran c. Akal budi d. Spiritualitas e. Molaritas f. Sosialitas g. Keselarasan dengan alam.
  • 10. C. Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia Hampir semua disiplin itu pengetahuan dalam bahasannya berusaha menyelidiki dan dan mengerti tentang makhluk yang bernama manusia. Secara khusus tujuan-tujuan pendidikan adalah memahami dengan mendalam tentang hakekat manusia itu sendiri. Aritoteles (384-32 SM) mengatakan bahwa manusia itu adalah hewan berakal sehat, yang mengeluarkan pendapatnya yang berbicara berdasarkan akal pikirannya ( Zaini dan ananto, 1986 :4) hal itu tentu saja dengan tetap menilai seperangkat perbedaan antara manusia dengan hewan itu secara umum. Menurut tinjauan islam, manusia adalah pribadi atau individu, yang berkeluarga dan selalu bersilaturrohmi dan mengabdi Tuhan. Manusia juga adalah pemeliharaan alam sekitar, wakil Allah SWT. Diatas permukaan bumi ini( Muntasir, 1985 : 5). Manusia dalam pandangan islam selalu berkaitan dengan kisah tersendiri, tidak hanya sebagai hewan tingkat tinggi yang berkuku pipih, berjalan dengan dua kaki, berbicara. Islam memandang manusia sebagai makhluk sempurna dibandingkan sengan hewan. Dan makhluk ciptaan Tuhan yang lain, karena itu manusia disuruh menggunakan akalnyadan indranya agar tidak salah memahami mana kebenaran yang sesungguhnya dan mana kebenaran yang dibenarkan, atau dianggap benar (jalaludin dan usman said , 1994: 28). Eksistensi manusia yang padat itulah yang perlu ( dan seharusnya) dimengerti untuk pemikiran selanjutnya. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk religius, yang dengan pernyataan itu mewajibkan manusia memperlakukan agama sebagai suatu kebenaran yang harus dipatuhi dan diyakini ( muhaimin, 1989 : 69). Untuk itu, adalah sangat penting membangun manusia yang sanggup melakukan pembangunan diniawi, yang mempunyai arti bagi hidup pribadi diakherat kelak. Dengan kata lain, usaha ilmu tersebut dalam rangka pembinaan manusia ideal merupakan progarm utama dalam pendidikan modern ( pendidikan yang lebih maju) pada masa-masa sekarang ini. D. Manusia sebagai makhluk budaya Pengertian kebudayaan ditinjau dari bahasa sansakerta “budhayah” (jamak), budhi=budi/akal. Jadi kebudayaan adalah hasil akal manusia untuk mencapai kesempurnaan EB. Taylor mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan kompleks yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan serta yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Atau diartikan pula segala sesuatu yang diciptakan manusia baik materi maupun non material melalui akal. Budaya itu tidak diwariskan secara generative (biologis) tapi melalui belajar.
  • 11. Makhluk budaya artinya makhluk yang berkemampuan melakukan hal-hal yang positif, menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai makhluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Manusia adalah mahluk budaya artinya mahluk yang berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab. Sebagai mahluk berbudaya, manusia mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya. Sebagai catatan bahwa dengan pikirannya manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kebahagiaan. Adapun sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan LOGIKA. Sarana untuk meningkatkan dan memelihara pola perilaku dan mutu kesenian adalah ETIKA dan ESTETIKA. Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai mahluk budaya, agar dapat dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematic budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan mahluk biologis saja namun juga sebagai mahluk social, ekonomi, politik dan mahluk budaya. Menurut Koentjaraningrat : “kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai sikap, makna, hirarkhi, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pula kehidupan. Pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikir dan gerak social. Dengan memfungsikan akal budinya dan pengetahuan kebudayaannya, manusia bias mempertimbangkan dan menyikapi problema budayanya. Kebudayaan perlu dikaji agar kita bias mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir. Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraannya. Dalam proses perkembangan kebudayaan terjadi pula penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan yang disebut MASALAH KEBUDAYAAN. Masalah kebudayaan
  • 12. adalah segala system/tata nilai, sikap mental, pola berfikir pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan. Masalah tata nilai dapat menimbulkan kasus-kasus kemasyarakatan antara lain : DEHUMANISASI, artinya pengurangan arti kemanusiaan seseorang. Jadi kita melihat Dehumanisasi terjadi akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan. Untuk mengantisipasi hal itu, manusia harus dikenalkan pada pengetahuan kebudayaan dan filsafat. Melalui filsafat bias memaknai tentang etika, estetika dan logika Jadi melalui kajian pengetahuan budaya, kita ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilaii-nilai insane sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik secara fisik maupun mental. Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya, artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insane.