SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  17
KOMPETISI GULMA DENGAN TANAMAN
BUDIDAYA
DOSEN PENGAMPU :
EFFI YUDIAATI, S.P., M.P.
KELOMPOK 2 :
1. MUHAMAD SUPENDRI
2. JUNAIDI Z
3.PUTRI MAISANDI
 Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada
lahan tanaman budidaya tumbuhan yang tumbuh disekitar
tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau
semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang
tidak diinginkan sehingga kehadirannya dapat merugikan
tanaman lainnya yang berada disekitar tanaman pokok
tersebut (Abidin, 1994).
 Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan
perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara
umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada
lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok antara
lain terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman
pokok(tanaman budidaya) dalam hal penyerapan zat,
makanan atau unsur-unsur hara didalam
tanah,penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang
tempat tumbuh (Gravatar, 2010).
 Menurut (Gravatar, 2010). kompetisi adalah hubungan
interaksi antara dua individu tumbuhan baik yang sesama
jenis maupun berlainan jenis yang dapat menimbulkan
pengaruh negative bagi keduanya sebagai akibat dari
pemanfaatan sumbe daya yanga ada dalam keadaan
terbatas secara bersama.
 Secara umum gulma dapat dikendalikan dengan beberapa
cara antara lain preventif/ pencegahan, secara mekanis,
secara kultur teknis, secara biologis, secara kimiawi.
 1. Secara preventif
cara ini ditujukan terhadap spesies –spesies gulma yang
sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh dilingkungan
kita.
Cara-cara pencegahan gulma masuk dan menyebarkan
gulma baru antara lain dengan membersihkan bibit-bibit
pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma, pencegahan
penyangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput
makanan ternak, pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai
dan saluran-saluran pengairan, pembersihan ternak yang
akan diangkut, pencegahan pengangkutan tanaman berikut
tanahnya dan lain sebagainya.
o 2. secara mekanis
dapat dilakukan dengan pengolahan tanah yaitu
menggunakan alat-alat seperti cangkul,garu,bajak,traktor
dan sebagainya (Johnny, 2006).
Pada umumnya juga berfungsi untuk memberantas gulma.
o 3. secara kultur teknis
pada pengendalian ini disebut juga pengendalian secara
ekologis, oleh karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi
yaitu mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga
mendukung dan menguntungkan pertanaman tetapi
merugikan bagi gulmanya.
Di dalam pengendalian gulma dengan sistem budidaya ini
terdapat beberapa cara anatar lain pergiliran
tanaman,budidaya pertanaman, dan penaungan.
 Pergiliran tanaman yaitu bertujuan untuk mengatur dan
menekan populasi gulma dalam ambang yang tidak
membahayakan contohnya padi-tebu-kedelai, padi-
tembakau-paddi.
 Budidaya pertanaman, penggunaan varietas ini cocok
untuk suatu daerah merupakan tindakan yang sangat
membantu mengatasi masalah gulma. Penanaman rapat
agar tajuk tanaman segera menutupi ruang-ruang kosong
merupakan cara yang efektif untuk menekan gulma.
 Penaungan dengan tumbuhan penutup (cover crops)
mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma, sambil
membantu pertanaman pokoknya dengan pupuk nitrogen
yang kadang-kadang yang dapat dihasilkan sendiri
 4. secara biologis
pengendalian gulma dengan menggunakan organisme lain
seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya.
pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau
fungi biasanya hanya ditujukan terhadap suatu spesies
gulma asing yang telah menyebar secara luas dan ini harus
melalui proses penelitian yang lama serta membutuhkan
ketelitian.
 5. secara kimiawi
pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida.
Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi adalah
cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas.
Beberapa segi negtifnya ialah berbahaya keracunan
tanaman, mempunyai efek residu terhadap alam sekitar
dan sebagainya.
 Di dalam suatu ekosistem gulma tidak hidup secara
tunggal, melainkan hidup bersama-sama dengan tumbuhan
lain atau tanaman lain, sehingga untuk mendapatkan
cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat hidup harus
melakuan persaingan.
 Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih
dari satu tumbuhan.
 Interaksi adalah peristiwa saling tindak antar tumbuhan
tersebut.
 Persaingan antara gulma dengan tanaman merupakan inter
specific competition yaitu persaingan yang terjadi antar
spesies yang berbeda dalam satu hamparan tanaman
(misalnya jagung dengan kedelai atau jagung dengan
gulma).
Kemampuan tanaman untuk bersaing dengan
gulma ditentukan oleh:
 1. Species atau jenis gulma.
Perbedaan species akan menentukan kemampuan bersaing
karena perbedaan system fotosintesis, kondisis perakaran,
dan keadaan morfologinya. Species gulma yang tumbuh
cepat, berhabitat besar, dan memiliki metabolisme efisien
(yaitu tumbuhan berjalur fotosintesis C4, seperti alang-
alang, teki, dan bayam duri) akan menjadi gulma yang
berbahaya.
 2. Kepadatan gulma.
Kepadatan atau kerapatan populasi gulma menentukan
persaingan dan makin besar pula penurunan produksi
tanaman. Pada musim penghujan kepadatan suatu gulma
relative lebih tinggi dibandingkan dengan pada musim
kemarau, karena pada musim penghujan air tersedia dalam
jumlah yang cukup.
 3. Saat dan lama persaingan.
Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu atau
bersamaan dengan tanaman yang dibudidayakan, berakibat
besar terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman.
Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan
mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan
gangguan gulma menjelang panen berpengaruh besar
terhadap kualitas hasil.
 4. Cara budidaya dan varietas yang ditanam.
Perbedaan cara budidaya dan varietas tanaman yang
ditanam menentukan besarnya persaingan gulma dengan
tanaman.
 5. Serta tingkat kesuburan tanah.
Tingkat ketersediaan unsure hara juga akan menentukan
besarnya persaingan gulma dengan tanaman.
Bentuk persaingan (inter specific competition)
gulma dengan tanaman adalah:
 1. Persaingan memperebutkan air.
Gulma membutuhkan air hampir 2 kali lipat dari tanaman.
Untuk setiap kilogram bahan organik, gulma membutuhkan
330 sampai 1900 liter air. Persaingan memperebutkan air
terutama terjadi pada lahan kering atau tegalan.
 2. Persaingan memperebutkan hara.
Gulma lebih banyak menyerap unsur hara dari pada
tanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma
mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak dari
pada tanaman jagung. Hal ini sesuai denga salah satu sifat
gulma, yaitu bersifat rakus.
 3. Persaingan memperebutkan cahaya.
Dalam keadaan air dan hara yang cukup, gulma bersaing
dengan tanaman memperebutkan cahaya, jika musim
hujan atau matahari redup. Tumbuhan yang cepat tumbuh
(lebih tinggi) dan tajuknya lebih rimbun akan memperolah
caya lebih banyak. Sedangkan, tumbuhan lainnya yang
lebih pendek, muda dan kuran tajuknya akan ternaungi
oleh tumbuhan terdahulu sehingga pertumbuhannya
terhambat. Dengan demikian, penting untuk
mengendalikan gulma Cyperaceae dan Gramineae yang
berjalur fotosintesi C4 di sekitar rumpun padi yang
berjalur fotosintesis C3.
Selain bersaing memperebutkan air, hara dan
cahaya, kehadiran gulma pada suatu lahan
pertanian menyebabkan pengaruh negatif, di
antaranya adalah:
 1. Menurunkan angka hasil.
Timbulnya persaingan dalam pengambilan unsur hara, air,
cahaya faktor lainnya menyebabkan tanaman tidak dapat
memanfaatkan unsure tersebut secara maksimal, sehingga
angkahasilnya mengalami penurunan.
 2. Menurunkan mutu hasil.
Bercampurnya biji gulma denga biji tanaman,
menyebabkan menurunnya mutu hasil
 3. Menjadi inang alternatif hama atau patogen.
Kehadiran gulma di samping sebagai kompetitor berfungsi
pula sebagai inang pengganti (alternatif) bagi suatu hama
atau patogen. Misalnya: Eichornia crassipes(enceng
gondok) merupakan inang alternatif Rhizoctonia solaniyang
menyerang lombok dan tomat; Panicum repens sebagai
inang pengganti hama ganjur Pachydiplosis oryzae yang
menyerang padi; rumput-rumputan sebagai inang
pengganti nematoda Helicotylenchus sp. yang
kosmopolitan yang menyerang kopi, cengkeh, jagung ,
tembakau, padi, pisang.
 4. Mempersulit pengolahan dan mempertinggi biaya
produksi.
Adanya gulma pada suatu lahan menyebabkan sulitnya ,
pengolahan tanah, di samping menambah biaya ope-
rasional pengendaliannya.
 5. Dapat menimbulkan zat beracun dari golongan fenol
bagi tumbuhan lain.
Gulma juga mengeluarkan senyawa beracun (allelopathy),
contohnya alang-alang (Imperata cylindrica), ke sekitarnya
dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman atau
tumbuhan lainnya, yang disebut juga interaksi biokimia.
Interaksi biokimia antara tumbuhan dan tanaman antara
lain dapat menyebabkan terganggunya perkecambahan
biji, kecambah menjadi abnormal, perpanjangan akar
terhambat, perubahan susunan sel-sel akar, dan lain-lain.
 6. Mengurangi debit dan kualitas air.
Terjadinya evapo-transpirasi lewat gulma air,
menyebabkan pengurangan air, bila hal ini terjadi secara
besar-besaran akan mengurangi debit air. Di samping itu
gulma air dapat menyebabkan turunnya kualitas air
menjadi keruh, berbau dan sebagainya.
 Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tumbuh di
area yang tidak diinginkan sehingga bersifat merugikan
bagi tanaman yang dibudidayakan. Kompetisi gulma dapat
menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil
panen. Gulma tidak hanya merugikan, namun gulma juga
memiliki beberapa manfaat. Gulma dapat dikendalikan
dengan beberapa cara antara lainnpreventif, secara
mekanis, secara biologis, secara kultur dan secara kimiawi.
Ilmu Gulma kelompok 2.pptx

Contenu connexe

Similaire à Ilmu Gulma kelompok 2.pptx

power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
tency1
 
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
muslimin569
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
Efri Yadi
 
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
xie_yeuw_jack
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Sarah Kartika
 

Similaire à Ilmu Gulma kelompok 2.pptx (20)

Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhanintraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
intraksi dan pengaruh suhu dan cahaya terhadap tumbuhan
 
Laporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansiLaporan praktikum dormansi
Laporan praktikum dormansi
 
73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma73991624 pengendalian-hayati-gulma
73991624 pengendalian-hayati-gulma
 
Rpp ujian
Rpp ujian Rpp ujian
Rpp ujian
 
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai6 suharsono-kepakaan galur kedelai
6 suharsono-kepakaan galur kedelai
 
Faeida0 15-21
Faeida0 15-21Faeida0 15-21
Faeida0 15-21
 
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur TiramMakalah nirtanah - Jamur Tiram
Makalah nirtanah - Jamur Tiram
 
struktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptxstruktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptx
 
struktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdfstruktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdf
 
Amali biologi
Amali biologiAmali biologi
Amali biologi
 
Papaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan iiPapaer agt tan pangan ii
Papaer agt tan pangan ii
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 
Interaksi antar spesies
Interaksi antar spesiesInteraksi antar spesies
Interaksi antar spesies
 
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02Biologibab9new 120413034626-phpapp02
Biologibab9new 120413034626-phpapp02
 
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan HidupBiologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
Biologi Kelas X SMA/MA/SMK_Ekosistem dan Lingkungan Hidup
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Lapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesiesLapora persaingan intra interspesies
Lapora persaingan intra interspesies
 
Modul tentang rantai makanan (mirnawati)
Modul tentang rantai makanan (mirnawati)Modul tentang rantai makanan (mirnawati)
Modul tentang rantai makanan (mirnawati)
 

Dernier

1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
indahningsih541
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
bubblegaming431
 

Dernier (20)

1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptxBUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
BUKTI DUKUNG RHK SEKOLAH DASAR NEGERI.pptx
 
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdfAksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
Aksi Nyata Pendidikan inklusi-Kompres.pdf
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdfModul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
Modul Ajar Sosiologi - Lembaga Sosial - Fase E.pdf
 
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasarJaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
Jaringan Internet dan Komputer dasar-dasar
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAHSOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
SOALAN UJIAN PENDIDIKAN SENI VISUAL TAHUN 1 SEKOLAH RENDAH
 
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
1.4.a.4.3. Keyakinan Kelas tuga mandiri calon guru penggerak.pdf
 
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptxPerspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
Perspektif Global PDGK 4403, Modul 4.pptx
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptxMODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
MODUL 7 MANAJEMEN KUALITAS (11) (2).pptx
 
statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2statistika matematika kelas 8 semester 2
statistika matematika kelas 8 semester 2
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docxALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN.docx
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 

Ilmu Gulma kelompok 2.pptx

  • 1. KOMPETISI GULMA DENGAN TANAMAN BUDIDAYA DOSEN PENGAMPU : EFFI YUDIAATI, S.P., M.P. KELOMPOK 2 : 1. MUHAMAD SUPENDRI 2. JUNAIDI Z 3.PUTRI MAISANDI
  • 2.  Gulma adalah suatu tumbuhan lain yang tumbuh pada lahan tanaman budidaya tumbuhan yang tumbuh disekitar tanaman pokok (tanaman yang sengaja ditanam) atau semua tumbuhan yang tumbuh pada tempat (area) yang tidak diinginkan sehingga kehadirannya dapat merugikan tanaman lainnya yang berada disekitar tanaman pokok tersebut (Abidin, 1994).  Kehadiran gulma pada lahan pertanian atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok antara lain terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok(tanaman budidaya) dalam hal penyerapan zat, makanan atau unsur-unsur hara didalam tanah,penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh (Gravatar, 2010).
  • 3.  Menurut (Gravatar, 2010). kompetisi adalah hubungan interaksi antara dua individu tumbuhan baik yang sesama jenis maupun berlainan jenis yang dapat menimbulkan pengaruh negative bagi keduanya sebagai akibat dari pemanfaatan sumbe daya yanga ada dalam keadaan terbatas secara bersama.  Secara umum gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain preventif/ pencegahan, secara mekanis, secara kultur teknis, secara biologis, secara kimiawi.
  • 4.  1. Secara preventif cara ini ditujukan terhadap spesies –spesies gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh dilingkungan kita. Cara-cara pencegahan gulma masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain dengan membersihkan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma, pencegahan penyangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak, pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan, pembersihan ternak yang akan diangkut, pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain sebagainya.
  • 5. o 2. secara mekanis dapat dilakukan dengan pengolahan tanah yaitu menggunakan alat-alat seperti cangkul,garu,bajak,traktor dan sebagainya (Johnny, 2006). Pada umumnya juga berfungsi untuk memberantas gulma. o 3. secara kultur teknis pada pengendalian ini disebut juga pengendalian secara ekologis, oleh karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi yaitu mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga mendukung dan menguntungkan pertanaman tetapi merugikan bagi gulmanya. Di dalam pengendalian gulma dengan sistem budidaya ini terdapat beberapa cara anatar lain pergiliran tanaman,budidaya pertanaman, dan penaungan.
  • 6.  Pergiliran tanaman yaitu bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma dalam ambang yang tidak membahayakan contohnya padi-tebu-kedelai, padi- tembakau-paddi.  Budidaya pertanaman, penggunaan varietas ini cocok untuk suatu daerah merupakan tindakan yang sangat membantu mengatasi masalah gulma. Penanaman rapat agar tajuk tanaman segera menutupi ruang-ruang kosong merupakan cara yang efektif untuk menekan gulma.  Penaungan dengan tumbuhan penutup (cover crops) mencegah perkecambahan dan pertumbuhan gulma, sambil membantu pertanaman pokoknya dengan pupuk nitrogen yang kadang-kadang yang dapat dihasilkan sendiri
  • 7.  4. secara biologis pengendalian gulma dengan menggunakan organisme lain seperti insekta, fungi, ternak, ikan, dan sebagainya. pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau fungi biasanya hanya ditujukan terhadap suatu spesies gulma asing yang telah menyebar secara luas dan ini harus melalui proses penelitian yang lama serta membutuhkan ketelitian.  5. secara kimiawi pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Keuntungan pengendalian gulma secara kimiawi adalah cepat dan efektif, terutama untuk areal yang luas. Beberapa segi negtifnya ialah berbahaya keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap alam sekitar dan sebagainya.
  • 8.  Di dalam suatu ekosistem gulma tidak hidup secara tunggal, melainkan hidup bersama-sama dengan tumbuhan lain atau tanaman lain, sehingga untuk mendapatkan cahaya, unsur hara, air, gas dan tempat hidup harus melakuan persaingan.  Persaingan akan terjadi bila timbul interaksi antara lebih dari satu tumbuhan.  Interaksi adalah peristiwa saling tindak antar tumbuhan tersebut.  Persaingan antara gulma dengan tanaman merupakan inter specific competition yaitu persaingan yang terjadi antar spesies yang berbeda dalam satu hamparan tanaman (misalnya jagung dengan kedelai atau jagung dengan gulma).
  • 9. Kemampuan tanaman untuk bersaing dengan gulma ditentukan oleh:  1. Species atau jenis gulma. Perbedaan species akan menentukan kemampuan bersaing karena perbedaan system fotosintesis, kondisis perakaran, dan keadaan morfologinya. Species gulma yang tumbuh cepat, berhabitat besar, dan memiliki metabolisme efisien (yaitu tumbuhan berjalur fotosintesis C4, seperti alang- alang, teki, dan bayam duri) akan menjadi gulma yang berbahaya.  2. Kepadatan gulma. Kepadatan atau kerapatan populasi gulma menentukan persaingan dan makin besar pula penurunan produksi tanaman. Pada musim penghujan kepadatan suatu gulma relative lebih tinggi dibandingkan dengan pada musim kemarau, karena pada musim penghujan air tersedia dalam jumlah yang cukup.
  • 10.  3. Saat dan lama persaingan. Gulma yang muncul atau berkecambah lebih dahulu atau bersamaan dengan tanaman yang dibudidayakan, berakibat besar terhadap pertumbuhan dan hasil panen tanaman. Persaingan gulma pada awal pertumbuhan akan mengurangi kuantitas hasil, sedangkan persaingan dan gangguan gulma menjelang panen berpengaruh besar terhadap kualitas hasil.  4. Cara budidaya dan varietas yang ditanam. Perbedaan cara budidaya dan varietas tanaman yang ditanam menentukan besarnya persaingan gulma dengan tanaman.  5. Serta tingkat kesuburan tanah. Tingkat ketersediaan unsure hara juga akan menentukan besarnya persaingan gulma dengan tanaman.
  • 11. Bentuk persaingan (inter specific competition) gulma dengan tanaman adalah:  1. Persaingan memperebutkan air. Gulma membutuhkan air hampir 2 kali lipat dari tanaman. Untuk setiap kilogram bahan organik, gulma membutuhkan 330 sampai 1900 liter air. Persaingan memperebutkan air terutama terjadi pada lahan kering atau tegalan.  2. Persaingan memperebutkan hara. Gulma lebih banyak menyerap unsur hara dari pada tanaman. Pada bobot kering yang sama, gulma mengandung kadar nitrogen dua kali lebih banyak dari pada tanaman jagung. Hal ini sesuai denga salah satu sifat gulma, yaitu bersifat rakus.
  • 12.  3. Persaingan memperebutkan cahaya. Dalam keadaan air dan hara yang cukup, gulma bersaing dengan tanaman memperebutkan cahaya, jika musim hujan atau matahari redup. Tumbuhan yang cepat tumbuh (lebih tinggi) dan tajuknya lebih rimbun akan memperolah caya lebih banyak. Sedangkan, tumbuhan lainnya yang lebih pendek, muda dan kuran tajuknya akan ternaungi oleh tumbuhan terdahulu sehingga pertumbuhannya terhambat. Dengan demikian, penting untuk mengendalikan gulma Cyperaceae dan Gramineae yang berjalur fotosintesi C4 di sekitar rumpun padi yang berjalur fotosintesis C3.
  • 13. Selain bersaing memperebutkan air, hara dan cahaya, kehadiran gulma pada suatu lahan pertanian menyebabkan pengaruh negatif, di antaranya adalah:  1. Menurunkan angka hasil. Timbulnya persaingan dalam pengambilan unsur hara, air, cahaya faktor lainnya menyebabkan tanaman tidak dapat memanfaatkan unsure tersebut secara maksimal, sehingga angkahasilnya mengalami penurunan.  2. Menurunkan mutu hasil. Bercampurnya biji gulma denga biji tanaman, menyebabkan menurunnya mutu hasil
  • 14.  3. Menjadi inang alternatif hama atau patogen. Kehadiran gulma di samping sebagai kompetitor berfungsi pula sebagai inang pengganti (alternatif) bagi suatu hama atau patogen. Misalnya: Eichornia crassipes(enceng gondok) merupakan inang alternatif Rhizoctonia solaniyang menyerang lombok dan tomat; Panicum repens sebagai inang pengganti hama ganjur Pachydiplosis oryzae yang menyerang padi; rumput-rumputan sebagai inang pengganti nematoda Helicotylenchus sp. yang kosmopolitan yang menyerang kopi, cengkeh, jagung , tembakau, padi, pisang.  4. Mempersulit pengolahan dan mempertinggi biaya produksi. Adanya gulma pada suatu lahan menyebabkan sulitnya , pengolahan tanah, di samping menambah biaya ope- rasional pengendaliannya.
  • 15.  5. Dapat menimbulkan zat beracun dari golongan fenol bagi tumbuhan lain. Gulma juga mengeluarkan senyawa beracun (allelopathy), contohnya alang-alang (Imperata cylindrica), ke sekitarnya dan dapat mengganggu pertumbuhan tanaman atau tumbuhan lainnya, yang disebut juga interaksi biokimia. Interaksi biokimia antara tumbuhan dan tanaman antara lain dapat menyebabkan terganggunya perkecambahan biji, kecambah menjadi abnormal, perpanjangan akar terhambat, perubahan susunan sel-sel akar, dan lain-lain.  6. Mengurangi debit dan kualitas air. Terjadinya evapo-transpirasi lewat gulma air, menyebabkan pengurangan air, bila hal ini terjadi secara besar-besaran akan mengurangi debit air. Di samping itu gulma air dapat menyebabkan turunnya kualitas air menjadi keruh, berbau dan sebagainya.
  • 16.  Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang tumbuh di area yang tidak diinginkan sehingga bersifat merugikan bagi tanaman yang dibudidayakan. Kompetisi gulma dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil panen. Gulma tidak hanya merugikan, namun gulma juga memiliki beberapa manfaat. Gulma dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lainnpreventif, secara mekanis, secara biologis, secara kultur dan secara kimiawi.