SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  85
Télécharger pour lire hors ligne
OLEH :
DR. JOHANSYAH LUBIS, M.Pd
Email : johansyah8886@yahoo.co.id
PERENCANAAN PROGRAM
LATIHAN
 Dr. Johansyah Lubis, M.Pd
 Dosen Univ. Negeri Jakarta S1 dan S2 dan S3 di PPs UNJ.
 Dosen tidak tetap IKO FK UI,
 E-mail : johansyah8886@yahoo.co.id
 HP : 0812 859 30067
 Wakil Dekan 1 FIK UNJ 2017-2021
 Alet :
 Juara 1 Kejurda IPSI 86 sd 1993
 Juara 1 PDIC 1, 1987 semarang
 Juara 1 antar Instansi 1 1988
 Juara 1 Kejurnas IPSI 1991
 Juara 1 SEA Games Manila 1991
 Pelatih :
 Pelatih SEA Games Tahun 1999 Brunei Darussalam.
 Pelatih SEA Games Tahun 2001 Malaysia
 Pelatih SEA Games Tahun 2003 Vietnam
 Pelatih SEA Games Tahun 2005 Philipina
 Pelatih World Champ tahun 2000 (Jakarta), 2002 (Penang
Malaysia) dan 2004 (singapore)
 Official :
 High Performance Director Pelatnas Pencak silat 2016.
 Tim Satgas Pelatnas 2007.
 Konsultan Pelatih Fisik “Miss Indonesia 2007”
 Tim Kepelatihan KONI DKI pada PON 2008- 2012
 Ketua Komisi Pembibitan dan pemanduan bakat KONI Pusat
2007-2011
 Binpres KONI Pusat 2012 sd 2015 dan 2015 sd 2018
 Binpres Program Indonesia Emas 2014-2015
 Deputi CDM Youth Olimpic Games Nanjing China 2014
 Deputi CDM SEA Games XVIII, Singapore 2015
Pendahuluan
Perencanaan latihan tahunan
adalah alat untuk mengarahkan
latihan selama satu tahun
dengan tujuan yang sangat
spesifik.
Tujuannya adalah
memaksimalkan adaptasi
fisiologis, meningkatkan
prestasi atau penampilan
seorang atlet.
Tujuan dari Perencanaan latihan Tahunan
1
•Merangsang adaptasi fisiologis yang maksimal pada
waktu yang ditentukan pada masa kompetisi utama.
2
•Mempersiapkan Atlet pada level kesiapan yang
kompleks dalam membangun keterampilan,
kemampuan biomotor, ciri-ciri psikologis, dan
mengatur tingkat kelelahan
3
•Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka latihan
harus direncanakan dan dibangun dengan logis serta
tahapan yang berjenjang.
 Periodisasi adalah fondasi
dari program latihan
seorang atlet.
 Terminologi
periodizatiation adalah
berasal dari kata period,
yang dapat
menggambarkan porsi
atau pembagian waktu.
 Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi
kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian-
bagian latihan, dimana bagian-bagian tersebut
disebut sebagai pase latihan.
 Periodisasi latihan telah digunakan pertama
kali pada Olimpiade kuno (776 sebelum
masehi sampai 393 setelah masehi) dimana
Philostratus adalah salah seorang penggagas
pertama dari peridisasi latihan.
 Dia membuat program latihan tahunan
sederhana yang digunakan atlet-atlet
Olimpiade Yunani, dimana didahului dengan
pase persiapan saat Olimpiade kuno, dengan
beberapa pertandingan informal sebelumnya,
dan memberikan periode istirahat/pemulihan
setelah pertandingan.
 Model program latihan seperti yang
dilakukan Philostratus ini menjadi rujukan
dalam mempersiapan latihan Olimpide
moderen sekarang ini oleh negara-negara
Amerika dan Eropa.
 Pada tahun 1965, Lenoid P.
Matveyev, seorang ilmuan olahraga
Rusia mempublikasikan model
Perencanaan latihan tahunan kepada
atlet-atlet Rusia sebelum pelaksanaan
Olimpiade tahun 1952 di Helsinki,
Finlandia.
 Matveyev menganalisa data yang
didapat dari atlet-atlet Rusia dan
membuat model perencanaan latihan
tahunan dan membaginya kedalam
fase-fase, sub fase, dan proses
latihan.
 Fase persiapan adalah waktu
dimana dasar fisiologis untuk
suatu penampilan dibentuk.
 Fase pertandingan adalah waktu
dimana kapasitas prestasi
seorang atlet dimaksimalkan.
 Fase transisi sangat penting
untuk membuang kelelahan
yang terbentuk sepanjang masa
pertandingan dan
memungkainkan atlet kembali
pulih dari stres secara fisiologis
dan psikologis selama
menghadapi pertandingan.
Terdiri atas :
 Chart satu siklus
 Chart pada Dua
Siklus
 Chart Pada Tiga
Siklus.
Model latihan untuk mengungkapkan
beberapa karakteristik seperti dibawah
ini :
 Monocycle ini cocok untuk olahraga
musiman dengan satu pertandingan
utama.
 Tipe dari model satu puncak (monocycle)
ini adalah cocok untuk olahraga yang
dominan menggunakan kecepatan dan
power karena pada saat grafik volume
latihan menurun kelelahan juga akan
turun dan latihan dapat ditekankan pada
pengembangan kecepatan dan power.
seperti lari sprint, lompat, dan lempar
yang merupakan nomor-nomor dalam
cabang olahraga atletik.
 Sedangkan untuk olahraga yang dominan
menggunakan metabolisme aerobic atau dimana
contribusi bioenergetiknya adalah 50%-50%
(anaerobic/aerobic), volume latihan harus tinggi
selama masa pertandingan, untuk itu model
perencanaan latihan tahunnnya akan berbeda.
 Harus menggunakan model perencanaan latihan
dengan dua puncak atau bi-cycle
 Phase persiapan I: adalah tahap persiapan pertama, dimana harus lebih
panjang, berlangsung kurang lebih selama 3 bulan dan di bagi menjadi
persiapan umum dan khusus.
 Phase pertandingan I: phase pertandingan pertama, berlangsung selama
2½ bulan dan membawa atlet pada penampilan puncaknya.
 Phase Transisi II: Phase transisi pertama berlangsung kira-kira 1 sampai
2 minggu dan ditandai dengan periode unloading untuk memulihkan
atlet. Phase ini akan membawa pada phase persiapan kedua.
 Phase Persiapan II: Berlangsung kurang lebih 2 bulan, latihan untuk
persiapan umum lebih pendek dari pada latihan untuk kesiapan
khususnya.
 Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang sekitar 3½ bulan, dan
membawa atlet pada penampilan puncaknya.
 Phase Transisi II: berlangsung selama kurang lebih 1½ bulan dan dipakai
untuk memulihkan kondisi atlet. Pase ini berhubungan dengan program
latihan tahun berikutnya.
Untuk olahraga seperti tinju, gulat, dan senam yang mempunyai tiga pertandingan
penting (misalnya kejuaraan nasional, babak kualifikasi, dan pertandingan puncaknya).
mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut :
 Phase Persiapan I: phase terlama dengan waktu kurang lebih 2 bulan, berisi persiapan
umum dan khusus.
 Phase pertandingan I: Phase pertandingan terpendek yaitu berlangsung selama 1½
bulan.
 Phase Transisi I: phase terpendek merupakan penghubung phase kompetisi pertama dan
phase persiapan kedua, periode pemulihan atlet.
 Phase Persiapan II: lebih pendek dari phase persiapan pertama sekitar 1½ bulan, hanya
berisi persiapan khusus.
 Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang dari phase pertandingan pertama sekitar
1¾ bulan.
 Phase Transisi II: berisi periode pemulihan singkat yang memungkinkan atlet pulih dari
pertaningan.
 Phase Persiapan III: phase persiapan yang singkat berlangsung sekitar 1½ bulan dan
hanya berisi pahase persiapan khusus saja.
 Phase Pertandingan III: Phase pertandingan yang lebih panjang dari persiapan
sebelumnya (-2 bulan). Karena phase ini puncak prestasi atlet harus muncul pada
pertandingan puncak yang diinginkan.
 Phase Transisi III: phase transisi terpanjang sekitar 1 bulan, memiliki peran yang penting
dalam mendorong pemulihan dan mempersiapkan untuk program latihan tahun
berikutnya.
 Monocycle sangat dianjurkan sebagai dasar model program
latihan tahunan untuk atlet pemula dan junior. Yang
mempunyai persiapan yang panjang untuk mengembangkan
fondasi teknik dan taktik serta elemen fisik. Model ini sangat
cocok untuk olahraga yang dominan kemampuan
biomotornya adalah daya tahan (nordic walking, rowing,
sepeda, lari jarak jauh, dll).
 Bi-cycle biasanya digunakan untuk atlet senior atau elit atlet,
yang akan mengikuti kualifikasi kejuaraan nasional, dimana
phase persiapan lebih panjang dari phase yang lainnya.
 Multi Puncak digunakan untuk atlet yang berpengalaman atau
atlet level Internasional, kiranya atlet ini sudah mempunyai
fondasi yang mantap yang memungkinkan mereka mengatasi
program latihan dengan tiga puncak atau lebih.
 Kemampuan untuk mengatur stres yang
merupakan faktor penting yang mendasari
keberhasilan seorang atlet.
 Periodisasi adalah perangkat yang penting
dalam mengatur kelelahan yang meruapakan
akumulasi dalam respon terhadap fisiologis,
psikologis, dan menjadi pemicu stres
sosiologis dari latihan dan pertandingan.
PERENCANAAN
LATIHAN
Perencanaan latihan atau periodisasi
adalah fondasi dari program latihan
seorang atlet
Terminologi periodizatiation adalah berasal dari
kata period, yang dapat menggambarkan porsi
atau pembagian waktu.
Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi
kedalam bagian terkecil, mudah mengatur
bagian-bagian latihan, dimana bagian-bagian
tersebut disebut sebagai fase latihan.
➢ Mendapatkan puncak
prestasi pada saat yang
tepat (ideal moment)
➢ Mencapai efek latihan yang
optimal.
➢ Proses latihan menjadi lebih
objektif.
❖ Tujuan dari latihan menjadi
lebih terarah, yaitu
meningkatkan prestasi,
mempertahankan lebih
lama prestasi yang sudah
dicapai, dan menghindari
penurunan prestasi secara
dratis.
1. Jadual kompetesi yang
pasti
2. Event lainnya yang
mendukung
3. Kondisi awal atlet
Syarat membuat Program
Latihan
DARI SEKIAN BANYAK TEORI TENTANG PERIODISASI PROGRAM
LATIHAN YANG PERNAH DIPUBLIKASIKAN BERDASARKAN
RENTANGAN WAKTU DARI TIAP TAHAPAN BERIKUT
KARAKTERISTIK PROGRAM LATIHAN DAPAT DIKELOMPOKAN
DALAM TIGA VARIASI MODEL
1. TERMINOLOGI PERIODISASI YANG BERASAL DARI AMERIKA
2. TERMINOLOGI TRADISIONAL DARI EROPA
3. TERMINOLOGI AMERIKA YANG KELUAR DARI PAKEM
TERMINOLOGI TRADISIONAL EROPA
VOLUME
INTENSITAS
LAT TEKNIK
TERMINOLOGI EROPA
TERMINOLOGI
TRADISIONAL AMERIKA
TERM. STRENGTH
& POWER AMERIKA
FASE PERSIAPAN TRANSISI PERTAMA FASE KOMPETISI
TRANSISI KEDUA
(ISTIRAHAT AKTIF)
PRE - SEASON IN - SEASON OFF - SEASON
HYPERTROPHY STRENGTH/POWER PEAKING ACTIVE REST
KOMPETISI UTAMA
Kebutuhan
Perencanaan
Latihan
FASE TRANSISI
Fase TRANSISI sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk sepanjang masa
pertandingan dan memungkinkan atlet kembali pulih dari stres secara fisiologis dan
psikologis selama menghadapi pertandingan.
FASE KOMPETISI
Fase PERTANDINGAN adalah fase dimana KEMAMPUAN PRESTASI seorang atlet di
OPTIMALKAN.
FASE PERSIAPAN
Fase PERSIAPAN adalah fase dimana PEMBENTUKAN DASAR FISIOLOGIS sebagai
dasar PENAMPILAN.
 Periodisasi Latihan terdiri dari :
 Periode (Tahap) PERSIAPAN
◦ Sub Periode Persiapan Umum
◦ Sub Periode Persiapan Khusus
 Periode (Tahap) KOMPETISI
(Perlombaan/Pertandingan)
◦ Sub Periode Pra Kompetisi (Pra Perlombaan/
Pra Pertandingan)
◦ Sub Periode Kompetisi Utama (Perlombaan
Utama/Pertandingan Utama)
 Periode (Tahap) TRANSISI (Pemulihan)
 Pada Tahap Persiapan
Umum, tujuan latihan
secara FISIK adalah :
 Membangun Kelentukkan
yang lebih baik
 Mengembangkan Dayatahan
Aerobik yang lebih tinggi
 Membentukan Kecepatan
Gerak yang lebih baik
 Menciptakan adaptasi
anatomi yang lebih baik dan
membangun Kekuatan
maksimal yang lebih besar
melalui Hipertropi.
Upaya :
1. Volume besar dan
ditingkatkan secara bertahap,
2. Intensitas berkisar antar
rendah dan sedang,
3. Latihan fisik yang diberikan
terutama daya tahan : jantung
dan otot lebih dominan
 Tujuan latihan secara fisik pada periode
ini adalah
 Meningkatkan dan mengembangan
kemampuan fisik dasar menjadi lebih
istimewa (eksklusif) sesuai dengan
kebutuhan cabang olahraga,
a. Kemampuan SAQ-nya untuk olahraga
permainan,
b. Kekuatan maksimalnya untuk cabang
judo dan gulat,
c. power endurance-nya untuk pembalap
sepeda,
d. Fleksibilitas dinamisnya untuk pesenam
ritmik, s
e. pecific speed endurance-nya pelari 800
meter, atau
f. aerobic maksimalnya pelari 5000 –
10000 meter.
1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
% 100
90
V 80
I 70
P 60
Fisik 50
Teknik 40
Taktik 30
Psikis 20
Peaking 5 5 4 4
L
O
K
A
S
I
Minggu
Siklus Mikro
Siklus Makro 1 2 3 4
Bulan Januari Febuari Maret April Mei
Kekuat an max Konversi
P ER S I A P A N
Persiapan Umum Persiapan Khusus
Kekuatan Adapt asi Anat omi
Fase Latihan
Sub fase
Dayatahan Dayatahan umum Dayatahan Khusus
Kecepatan Dayatahan anaerob
Kec. Maksimal dan kec khusus
Teknik Dasar Lanjutan
Contoh
 Pada tahap pra kompetisi,
periodisasi latihan fisik yang
diberikan ditujukan pada
pematangan kemampuan fisik yang
dapat agar dapat menunjang
kemampuan keterampilan menjadi
lebih baik dan penerapan pelatihan
taktik yang lebih efektif.
 Sedangkan pada tahap kompetisi
utama, periodisasi pelatihan fisik
lebih ditujukan pada pemeliharan
kemampuan fisik setelah
mendapatkan volume latihan yang
maksimal saat pengaturan
intensitas latihan terjadi secara
meningkat.
Contoh
➢ Tujuan utama dari periode ini
adalah untuk menghilangkan
kelelahan dan memungkinkan atlet
untuk melakukan pemulihan.
➢ Dimana sangat dibutuhkan pelatih
fisik, terapis fisik, atau fisioterapis
yang selalu mendampingi atlet
dalam proses latihan.
➢ Pada saat berlangsungnya phase
ini, melepaskan diri dari status
cidera dan rehabilitasi,
➢ Atlet harus memperhatikan istirahat
aktif dari program latihan termasuk
melakukan beberapa latihan
kekuatan.
Contoh
• Mikro = Kecil,
• Siklus = Satu rangkaian
• 1 siklus mikro = Satu
program latihan
mingguan = 3-7 hari
• Program terinci
dirancang tidak lebih
dari 2 siklus mikro.
• Siklus mikro disusun
berdasarkan
ketersediaan waktu
dan jenis latihan.
Siklus Mikro
Struktur dengan system tetra.
Hari 1: Melaksanakan program pendek
yang berenergi
Hari 2: Latihan secara intensif
Hari 3: Relaks untuk memulihkan aktifitas
Hari 4: Lakukan latihan yang moderat
Susunan sistem tetra harus
dilakukan berulang-ulang.
• 1 Siklus Makro = 2 – 6
minggu.
• Fase Persiapan = 4-6
minggu.
• Fase Pertandingan = 2 – 4
minggu.
• Tujuannya mengacu pada
perbaikan prestasi.
(dibuktikan dgn tes)
• Dalam 1 siklus makro terdiri
dari 3 siklus mikro
pengembangan dan 1
mempertahankan.
Siklus Makro
1. Siklus-makro akumulasi: adalah
untuk meningkatkan potensi atlet
dengan mengembangkan kondisi
atlet dan juga tingkat keahlian
teknisnya.
2. Siklus-makro transmutasi: dasar
kondisi dan teknis yang
dikembangkan dalam tahapan
akumulasi digunakan sebagai
persiapan atlet untuk menghadapi
kompetisi.
3. Siklus-makro realisasi dipakai untuk
meningkatkan performa kompetisi
atlet.
Tiga pengelompokan siklus-
makro
TIPE SIKLUS MIKRO
SIKLUS MIKRO PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL MICROCYCLE)
Siklus Pengembangan lebih spesifik pada fase persiapan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan level adaptasi, meningkatkan keterampilan,
dan membangun kemampuan biomotor.
Siklus seperti ini memiliki dua atau tiga puncak dengan tuntutan medium dan tinggi.
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
Adaptasi
Pengembangan
Pengembangan
Pengembangan
50-70% Rendah
Adaptasi
<50%
Sangat
rendah
0 Recovery Recovery Recovery
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Shock microcycle atau siklus gonjangan memiliki peningkatan tuntutan latihan
yang tiba-tiba melebihi latihan yang sudah dilakukan.
Siklus mikro ini dapat dianggap sebagai over reaching atau concentrated loading yang
terencana.
SIKLUS MIKRO GONCANGAN (SHOCK MICROCYCLE)
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
pengembangan
50-70% Rendah
Pengembangan
<50%
Sangat
rendah
0 Recovery Recovery Recovery
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
90-100%
Sangat
Tinggi
80-90% Tinggi
70-80% Sedang
50-70% Rendah
Pengembangan
<50%
Sangat
rendah
0
Recove
ry
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
TIPE SIKLUS MIKRO
SIKLUS PEMULIHAN-RECOVERY (REGERATION MICROCYCLE)
INTENSITAS LATIHAN
H A R I
90 – 100 %
80 – 90 %
50 – 80 %
0
TINGGI
SEDANG
RENDAH
ISTIRAHAT
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
MINGGU
TIPE SIKLUS MIKRO REGENERASI
TIPE SIKLUS MIKRO
Tujuan siklus mikro pemulihan adalah untuk menghilangkan
kelelahan dan meningkatkan tingkat persiapan atlet, yang
pada akhirnya meningkatkan performa
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L
Sore L L L L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L L
5 : 1
3 : 1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00
Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
5. Leg Curl
INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x
3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3
set Continous Run 90 menit
Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1
antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt
3. lateral jump with two feet
Circuit Abdominal 5
POS/20 dtk
Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise:
1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses
2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups
3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch
1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman
Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down
2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30
Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
INTI INTI INTI
Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill
Cooling down Cooling down Cooling down
1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
No Bentuk latihan HR/mnt
1 Jogging dan latihan tubuh 110
2 Bentuk pemanasan yang khusus 120
3 Tinju Bayangan dgn intensitas
sedang
120
4 Tinju Bayangan 140
5 Pengulangan elemen teknik 120
6 Skiping 170
7 Bentuk latihan sandsack 170
8 30 detik pengulangan di sandsack 190
9 Kombinasi senam lantai 140
10 Bentuk latihan penenangan 80
Prosentasi
Intensitas
Volume latihan PI.VE
1 55% 25 1375
2 60% 5 300
3 60% 5 300
4 70% 6 420
5 60% 5 300
6 85% 6 510
7 85% 2 170
8 95% 3 285
9 70% 15 1050
10 40% 5 200
77 4910
PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
33
6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
5
Training Phase Initiation Athl form Spec High performace
Skill Teknik Basic skill Auto. Perfection
Coordination Simple Complex Perfention
Flexibility Overrall Specific Maintain
Agility Maintain
Speed Linear
Reaction Time Starts Perfection
Endurance General
Anaerob
Strength Anatomical Adap
Muscular End.
Power
Max. Strength
Track and Field, Sprinting
6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
5
Training Phase Initiation Athl. form Sp High performance
Skill Teknik Bask
skill
Auto Perfection
Coordination Simple Complex Perfection
Flexibility Overall Spec Maintenance
Agility
Speed Linear
Reaction Time
Endurance General
Anaerob
Strength Anatomical Adap
Muscular End.
Power
Max. Strength
Volleyball
BULAN NOP DES JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
UJI
COBA
UJI
COBA
UJI
COBA
PORPROV
BANTEN
FASE LATIHAN PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA TRANSISI
KEKUATAN ANATOMIKAL ADAPTASI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI MENUJU POWER M E M E L I H A R A C
DAYATAHAN DAYATAHAN AEROBIK DAYATAHAN ANEROBIK DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS M E M E L I H A R A
KECEPATAN BERKARAKTER KECEPATAN KECEPATAN MAKSIMAL KECEPATAN KHUSUS KELINCAHAN, KECEPATAN REAKSI M E M E L I H A R A
TEKNIK TEKNIK DASAR TEKNIK LANJUTAN SIMULASI SIMULASI/ GAMES
PSYCHOLOGY DISIPLIN KONSEP DIRI MOTIVASI RELAKSASI / IMAJINER
NUTRISI CARBOHIDRAT DAN PROTEIN TINGGI PROTEIN TINGGI DIET SEIMBANG DIET SEIMBANG
SIKLUS MAKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
SIKLUS MIKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
0 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
PEAKING INDEX 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 4
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
CAMP
100%
1
90 2
V 80 3
70 4
I 60 5
50
40
P 30
20
10
Kelentukan
Kekuatan Daya tahan
Kecepatan
Komponen FISIK
Kelentukan
Kekuatan Daya tahan
Kecepatan
Komponen FISIK
Speed end
Power
Strength end.
STRENGTH
• Anatomical
adaptations
• Maximum strength
phase
• Conversion phase
• Maintenance Phase
• Cessation Phase
• Compensation
phase
ENDURANCE
• Aerobic Endurance
• Anaerobik
• Specific Endurance
Training
SPEED
• Aerobik dan
anaerob endurance
phase (latihan
berkarakter
kecepatan)
• Maximum speed
and Anaerobic
endurance phase
• Specific Speed
Phase
• Specific speed,
agility, and Reactive
Agility Phase
PERENCANAAN KEMAMPUAN BIOMOTOR
PERIODISASI
KEKUATAN
Strength
agility
Endurance
Maximal
Strength
Power
Speed
Maximal
Speed
Speed
Endurance
Muscular
Endurance
Aerobic
Endurance
Anaerobic
Endurance
Interaction of biomotor abilities and various aspects of sport performance
Merangsang peningkatan massa otot,
menurunkan kadar lemak, perubahan kualitas
jaringan ikat (ligamen).
Meningkatkan kerja jangka pendek, dimana akan
mengurangi kelelahan dalam proses latihan
selanjutnya saat kebutuhan latihan teknik tinggi
Meletakkan fondasi neuromuskular dan
kondisioning, dimana akan mencegah cidera .
Membangun keseimbangan neuromuskular, dengan
tujuan untuk mengurangi resiko cidera.
Pada sub phase ini
berlangsung 4-6 minggu
sementara untuk atlet junior
9-12 minggu. Intensitas
latihan berkisar 40-65% dari
1 angkatan maksimal (1RM),
dengan pengulangan latihan
8-12 kali.
Anatomical Adaptations
43
Training Parameters Notice athletes Experienced athletes
Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu
Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60%
No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9
No of circuits per session 2 - 3 3 - 5
Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit
Rest interval between exercises 90 detik 60 detik
Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit
Frequency per week 2 - 3 3 - 4
 CIRCUIT TRAINING
1. BEBAN SENDIRI
2. DENGAN BARS ATAU
BENCH
3. DENGAN DUMBBELLS
DAN BOLA MEDICINE
4. BARBELLS DAN
STRENGTH MACHINES
Training Parameters Notice athletes Experienced athletes
Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu
Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60%
No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9
No of circuits per session 2 - 3 3 - 5
Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit
Rest interval between
exercises
90 detik 60 detik
Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit
Frequency per week 2 - 3 3 - 4
NO Exercise Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5 Week 6
1 Leg Presses 40%:15,
2set
40%:15,
3set
50%:15,
3set
50%:15,
2set
60%:12,
3set
70%: 8,
3set
2 Push – Ups 2 x 12 3 x 13 3 x 15 2 x 15 3 x 18 3 x 20
3 Bent-knee sit-
ups
2 x 12 3 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
4 Uprigth rowing 40%: 12,
2set
40%: 15,
3set
50%: 15,
3set
50%: 15,
2set
60%: 12,
3set
70%: 10,
3set
5 Back Arches
(medicine ball)
2 x 10 2 x 12 3 x 12 2 x 12 3 x 12 3 x 15
6 Step-ups 2 x 30 dtk 3 x 30 dtk 3 x 45 dtk 2 x 45 dtk 3 x 45 dtk 3 x 60 dtk
7 Military presses 40%;12,
2set
40%;15,
2set
50%;15,
3set
50%;15,
2set
60%;12,
3set
70%;10,
3set
8 Toe raises 40%;15,
2set
50%;15,
3set
50%;20,
3set
50%;15,
3set
60%;20,
3set
70%;15,
3set
9 Leg curls 40%;12,
2set
40%;12,
3set
50%;15,
3set
50%;12,
2set
50%;12,
3set
60%;12,
2set
10 Burpees 2 x 10 2 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
48
Training Parameters Work
Load 85 – 100 percent
Number of exercises 3 – 5
Number of repetitions per set 1 – 4
Number of sets per session 6 – 10 (12)
Rest interval 3 – 6 minutes
Frequency per week 2 – 3 (4)
Fase Strength Maksimal (Maximum Strength
Phase/MXS), diterapkan setelah fase AA diatas
dilalui, namun masih pada tahap persiapan
khusus. Cabang-cabang olahraga yang
membutuhkan power, daya tahan otot atau
kedua-duanya harus melalui tahap ini. Lama
waktu latihan kekuatan pada fase ini berkisar
antara 1 s.d 3 bulan, jumlah set dianjurkan 2 - 3
set dengan RM 4-6, sedangkan beban latihan
antara 75% - 85% dari kekuatan maksimal
(1RM).
Maximum strength
(kekuatan maksimal)
50
No Execise T week1 Week2 Week3 T Week4 Week5 Week6 T Week7 Week8 Week9
1 Half squats 70%,8.1
80%;6,2
80%;6,2
85%;5,3
90%;3,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.2
85%;4,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.3 85%;5,1
90%;3,3
95%;2,2
90%;3,2
95%;2,3
100%;1,2
2 Arm pulls
3 Leg Curls 60%,12.1
70%;10,2
60%;12,1
70%;10,2
80%;6,2
70%;8,2
80%;6,2
85%;4,2
70%,8,.3 70%;8,1
80%;6,2
85%;5,3
80%;6,1
85%;5,3
90%;3,2
80%,5,.3 80%;6,1
85%;5,3
90%;3,2
85%;5,2
90%;3,2
95%;2,2
4 Reverse Leg
presses
70%,8.1
80%;6,2
80%;6,2
85%;5,3
90%;3,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.2
85%;4,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
85%;5,2
90%;3,3
95%;2,1
80%,6,.3 85%;5,1
90%;3,3
95%;2,2
90%;3,2
95%;2,3
100%;1,2
5 Bench
presses
6 Power cleans 60%,10.1
70%;8,2
60%;8,1
70%;6,2
80%;4,1
70%;6,1
80%;4,3
70%,6,.3 70%;6,1
80%;4,3
80%;4,4 70%,6,.3 70%;6,1
80%;4,3
85%;4.4
Loading Pattern High High High
Medium Med Med
LOW Low Low
Phase Konversi
Phase konversi disebut juga phase
kekuatan eksplosif (power), dan
dayatahan kekuatan.
Jadi karakteristik fisiologis dari
olahraga di phase ini di fokuskan
pada pengembangan power dan
dayatahan kekuatan atau keduanya
Exercises
Low
High
Jumps-in-place
Standing jumps
Multiple hops and jumps
Box drills
Depth jumps
Sumber: Donald. A. Chu, Jumping into Plyometrics (Champaign, Illinois:
Human Kinetics Pub., 1992), p.28.
Phase Pemeliharaan
Pada phase ini program latihan tahunan
dibuat untuk mempertahankan standar
fisiologis dan penampilan yang dicapai
saat phase latihan sebelumnya.
Secara umum phase pemeliharaan ini berisi jumlah atau volume
latihan yang kecil (dua sampai empat massa latihan yang besar)
dilakukan 1-3 set, 1-3 pengulangan, intensitas latihan (30-
100% dari 1 angkatan maksimal (1RM). Frekuensi latihan saat
phase ini dapat berlangsung 1-5 hari/siklus mikro tergantung
tujuan program latihan dan jadwal pertandingan
Phase Istirahat (Cessation)
Biasanya dianjurkan latihan
kekuatan dihentikan 5 sampai 7
hari dari wantu pertandingan
utama.
Tujuannya adalah:
1.Mengurangi tingkat kelelahan
kumulatih dari seorang atlet.
2.Mengurangi tingkat stres atlet.
3.Memfasilitasi terjadinya
superkompensasi fisiologis dan
psikologis.
4.Meningkatkan kesiapan, bersamaan
dengan meningkatnya potensi
prestasi dan penampilan atlet yang
tinggi.
 Tujuan utama dari phase ini adalah
untuk menghilangkan kelelahan dan
memungkinkan atlet untuk
melakukan pemulihan.
 Dimana sangat dibutuhkan pelatih
fisik, terapis fisik, atau fisioterapis
yang selalu mendampingi atlet dalam
proses latihan.
 Pada saat berlangsungnya phase ini,
melepaskan diri dari status cidera
dan rehabilitasi, semua atlet harus
memperhatikan istirahat aktif dari
program latihan termasuk melakukan
beberapa latihan kekuatan.
Periodisasi Kekuatan
Phase Kompensasi
PERIODISASI
DAYATAHAN
 Aerobik atau dayatahan oxidatif dikembangkan setelah phase transisi dan
awal phase persiapan (1-3 bulan), biasanya didapat dengan menggunakan
metode keseragaman dan terus menerus dengan intensitas yang sedang
(misal lari jarak jauh yang perlahan).
• Adapun fungsi peningkatan daya tahan
caridorespirasi adalah :
1. Meningkatkan kapilarisasi, yang
memungkinkan untuk meningkatkan
penyaluran oksigen dan zat makanan.
2. Meningkatkan konsentrasi hemoglobin,
jumlah sel darah merah, dan volume darah.
3. Menurunkan denyut nadi submaximal dan
tekanan darah istirahat.
4. Meningkatkan power aerobik maksimal (VO2
max)
5. Meningkatakna curah jantung (cardiac output)
6. Meningkatkan strok volume (stroke volume)
7. Meningkatkan aliran darah untuk kerja otot
8. Meningkatkan pergantian oksigen dalam
paru-paru
9. Menurunkan tingkat volume stroke
Peningkatan fungsi sistem
otot rangka :
1. Meningkatkan isi serabut
otot tipe I
2. Meningkatkan kapasitas
oxidasi enzim
3. Meningkatkan ukuran dan
kepadatan mitokondria
4. Meningkatkan konsentrasi
mioglobin
5. Meningkatkan kapasitas
dayatahan otot
 Latihan dayatahan aerobik dan daya
tahan khusus adalah komponen
latihan daya tahan, targetnya adalah
melatih sistem energi yang spesifik
dengan cabang olahraga yang ada.
 Dayatahan khusus dikembangkan
menggunakan latihan interval
dengan intensitas yang tinggi atau
menggunakan metode latihan
interval sesuai kebutuhan cabang
olahraganya.
Periodisasi Dayatahan
 Pengembangan latihan daya tahan
khusus bertepatan dengan phase
pra-kompetisi dan kompetisi pada
perencanaan latihan tahunan.
 Metode latihan yang cocok
tergantung pada karakteristik
bioenergetic dari cabang olahraga
dan kebutuhan individu dari atlet.
 Untuk beberapa cabang olahraga,
pelatih harus memperhatikan
kebutuhan intensitas latihan
melebihi intensitas saat
pertandingan atau perlombaan.
Periodisasi Dayatahan
Latihan Dayatahan Khusus
PERIODISASI
KECEPATAN
Phase Aerobik dan Dayatahan Anaerobic
(latihan berkarakter kecepatan)
 Metode latihan extensif, repetisi yang banyak, lebih dari
200m dilakukan dengan kurang dari 70% dari kecepatan
maksimal, 45 detik diantara pengulangan dan kurang dari
2 menit diantara set. Tipe latihan dengan tempo ini akan
mengambangkan kapasitas aerobik dan power aerobik.
 Latihan dengan tempo Intensif (high intensity interval
training): intensitas yang tinggi (80-90% dari maksimal)
dan dengan jarak yang panjang (>80m) dengan istirahat 30
detik-5 menit antar pengulangan dan 3-10 menit antar set.
Metode latihan ini meningkatkan kapasitas anaerobik dan
targetnya pada sistem energi campuran.
 Alternatif metode latihan intensif, tujuannya adalah
peningkatan dayatahan kecepatan dilakukan dengan jarak
latihan 50-150m, dengan intensitas tinggi (90-100%dari
maksimal) dengan waktu istirahat yang panjang 1-10 menit
antar pengulangan dan 3-4 menit antar set. Tujuannya
adalah untuk menciptakan tingkat stress fisiologis yang
tinggi, membangun fondasi untuk membangun
kemampuan kecepatan dimasa yang akan datang.
Kecepatan Maksimal dan Phase Dayatahan Anaerobic
Kecepatan dapat di bangun dengan
sprint jarak pendek (20-60m)
dilakukan dengan intensitas yang
tinggi (90-100% dari maksimal)
dengan istirahat yang panjang 3-5
menit antar pengulangan, dan 6-8
menit antar set.
Latihan Daya Tahan kecepatan
menggunakan intensitas latihan 95-
100% dari maksimal, sprint jarak
pendek <80m dilakukan dengan
istirahat 1 menit antar pengulangan
dan 4 menit antar set.
Tipe Latihan Target Sistem energi Objektive Jarak
(m)
% of best Waktu Recovery
Global Specific Repetisi Sets
Speed Anaerob ATP-Pc
Glikolitik
Speed
Anaerobic
power
20 – 80
20 – 80
90 – 95
95 – 100
3 – 5 menit
3 – 5 menit
6 – 8
menit
6 – 8
menit
Speed endurance Anaerobic ATP-PC
Glycolitis
ATP=PC dan
glycolysis
Short speed
end
Power
Short speed
endurance
Power
Speed
endurance
50 – 80
50 – 80
<80
<80
80 – 150
90 – 95
95 – 100
90 – 100
95 – 100
90 – 95
1 – 2 menit
2 – 3 menit
1 menit
1 menit
5 – 6 menit
5 – 7
menit
7 – 10
menit
3 – 4
menit
4 menit
Tempo Extensive
Intensive
Aerobic
Mix
Oxidative
metabolism
Glycolytic
oxidative
Aerobic
capacity
Aerobic
power
Anaerobic
capacity
>200
>100
>80
<70
70-79
80-90
<45detik
30-90 dtk
30s sd
5mnt
<2mnt
2-3mnt
2-3mnt
Dayatahan khusus Anaerobik ATP-PC dan
Glycolytic
Glycolytic
Glycolytic
Long speed
endurance
Anaerobik
power
Lactate
tolerance
150 –
300
150 –
300
300 -
600
90 – 95
95 – 100
95 – 100
10 – 12
menit
12 – 15
menit
full
Full
Full
Phase Kecepatan Khusus
Pada phase ini harus mengandung
bentuk-bentuk latihan untuk
membangun kecepatan reaksi,
khususnya untuk olahraga tim,
olahraga bela diri.
Pada saat ini program latihan
harus dimulai untuk
menggabungkan bentuk latihan
kelincahan dan kecepatan reaksi.
Kecepatan Khusus, Kelincahan, dan Phase Kelincahan Reaktif
 Pada phase ini latihan
menggunakan metode dan bentuk
latihan untuk membangun
kecepatan dan memperbaiki
kemampuan yang terkait, seperti
kelincahan dan reaksi.
 Komponen lain dari kelincahan
adalah persepsi untuk mengambil
sebuah keputusan, yang
berhubungan dengan waktu reaksi
atau pemindahan visual, antisipasi,
pengenalan pola gerak, dan
pengetahuan tentang situasi yang
ada. Ini disebut dengan istilah
kelincahan reaktif (reactive agility)
dan ini ditandai oleh kemampuan
untuk bereaksi terhadap situasi.
Phase persiapan mempunyai tujuan
sebagai berikut :
 Memperoleh dan meningkatkan
kapasitas latihan fisik umum
 Meningkatkan kemampuan biomotor
yang dibutuhkan oleh cabang
olahraga
 Memupuk sifat-sifat psikologis
 Membangun, meningkatkan, atau
teknik yang sempurna
 Membuat atlet familier dengan
penguasaan dasar strategi dalam
tahapan pada phase selanjutnya
 Mengajarkan atlet teori dan
metodologi latihan khusus
olahraganya
Phase Persiapan
Beberapa tujuan umum phase pertandingan,
berdasarkan cabang olahraga adalah sebagai
berikut :
 Melanjutkan atau mempertahankan kemampuan
specifik cabang olahraga
 Meningkatkan sifat-sifat psikologis
 Penyempurnaan dan konsolidasi teknik
 Meningkatkan performa atlet ketingkat yang
tertinggi
 Penyempurnaan manuver teknik dan taktik
 Memperoleh pengalaman bertanding
 Mempertahankan kebugaran fisik sesuai
tuntutan cabang olahraga
Phase Pertandingan
Sub-phase tapering dan unloading harus berlangsung selama
8-14 hari, dan dapat dipakai berbagai metode menurunkan
volume dan intensitas latihan. Pada siklus mikro pertama
volume diturunkan 40% sampai 50%, tergantung dari level
latihan dilakukan prioritas unloading. Untuk siklus micro
kedua penurunan volume dan intensitas latihan diberikan 50%
sampai 60%.
 Setelah periode panjang pada persiapan, kerja
keras dan tekanan pertandingan, dimana kebulatan
tekad, motivasi dan ketekunan menjadi tantangan
dan ujian.
 Atlet mencapai tahapan fisik yang tinggi dan psikis
mengalami kelelahan.
 Fase peralihan tidak tepat bila disebut fase off-
season, hubungan dua rencana tahunan.
 Fase ini merupakan fase istirahat psikis, relaksasi
dan regenarasi biologi dan mempertahankan
diterimanya sebuah tahap persiapan fisik umum
(40-50% pada fase kompetisi).
 Fase peralihan 3-4 minggu. Kadang lebih lama.
Fase Peralihan
Kelebihan Kekurangan
• Lebih banyak waktu untuk
meningkatkan kemampuan
dasar yang diperlukan untuk
prestasi.
•Cukup waktu untuk latihan
dan pemulihan.
• Sedikit / kurang kesempatan
bertanding.
• Jenis latihan yang diulang-
ulang tidak terhindarkan.
Single Periodisasi
SINGLE & DOBEL PERIODISASI
Kelebihan Kekurangan
• Banyak pilihan untuk bertanding
• Beban latihan khusus lebih besar
• Lebih banyak bertanding berarti
meningkatkan motivasi atlet.
• Lebih besar kemungkinan latihan
intensif.
• Proses intensif untuk
mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan.
• Sedikit waktu untuk meningkatkan
kemampuan dasar.
• Periode persiapan kedua biasanya
terlalu tergesa-gesa / dikejar waktu.
• Sedikit waktu untuk pemulihan.
Dobel Periodisasi
SINGLE & DOBEL PERIODISASI
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L
Sore L L L L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L
Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu
Pagi L L L L L L
Sore L L L L
5 : 1
3 : 1
SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU
07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00
Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
5. Leg Curl
INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x
3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill
1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3
set Continous Run 90 menit
Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1
antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt
3. lateral jump with two feet
Circuit Abdominal 5
POS/20 dtk
Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise:
1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses
2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups
3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch
1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman
Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down
2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30
Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups;
Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF
Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis
Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit
Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC:
1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking
2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick
3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet
4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing
5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding
6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M
Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri.
INTI INTI INTI
Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill
Cooling down Cooling down Cooling down
1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan
2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
No Bentuk latihan HR/mnt
1 Jogging dan latihan tubuh 110
2 Bentuk pemanasan yang khusus 120
3 Tinju Bayangan dgn intensitas
sedang
120
4 Tinju Bayangan 140
5 Pengulangan elemen teknik 120
6 Skiping 170
7 Bentuk latihan sandsack 170
8 30 detik pengulangan di sandsack 190
9 Kombinasi senam lantai 140
10 Bentuk latihan penenangan 80
Prosentasi
Intensitas
Volume latihan PI.VE
1 55% 25 1375
2 60% 5 300
3 60% 5 300
4 70% 6 420
5 60% 5 300
6 85% 6 510
7 85% 2 170
8 95% 3 285
9 70% 15 1050
10 40% 5 200
77 4910
PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
 Anda mendapat tugas untuk menyiapkan
team menghadapi kejuaraan Nasional, yang
akan diselenggarakan dari tanggal 9 s/d 16
Nopember 2011
 Latihan dimulai pada tanggal 1 Januari 2011
 Hitung keseluruhan waktu yang terentang antara
hari 1 latihan sampai hari “H”, berarti antara 1
Januari 2011 s/d 9 Nopember 2011 (dihitung
dalam satuan minggu
 Bulan Jan’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
 Bulan Feb’11 ada 28 hari atau = 4 minggu
 Bulan Mar’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
 Bulan Apr’11ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari
 Bulan Mei’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
Bulan Jun’11 ada 21 hari atau = 4 minggu
 Bulan Juli’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
 Bulan Agus’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
 Bulan Sep’11 ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari
 Bulan Okt’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari
 Bulan Nop’11 ada 30 hari atau = 2 minggu
 Total waktu sebanyak = 45 minggu
 Periode tersebut dibagi menurut %
tersebut di atas:
 A1;A2 50% = Pd contoh : 22 minggu)
 B1;B2 50% = 23 Minggu
 Sebagai catatan Jadual kompetisi disesuai
dengan cabor masing-masing
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
KOMPETISIUTAMA TRAN
DESEMBER
MINGGU
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
PRAKOMPETISI
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
MICROCYCLE
TRAININGPHASE PERSIAPANUMUM PERSIAPANKHUSUS
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KEJURDA
CABOR
KEJURNAS
CABOR
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
INTERNAS
LOKASI
NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
MARET APRIL MEI JUNI
BULAN JANUARI FEBUARI
1 5
2 3 3 2
4 4 3 3
PEAKINGINDEX 5 5 4
11 12 13
MICROCYCLE
7 8 9 10
NUTRITION
MACROCYCLE 1 2 3 4 5 6
PSYCHOLOGY
TEKNIK
SPEED
ENDURANCE
KOMPETISIUTAMA TRAN
STRENGTH
DESEMBER
MINGGU
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER
PRAKOMPETISI
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI
MICROCYCLE
TRAININGPHASE PERSIAPANUMUM PERSIAPANKHUSUS
Peaking indeks
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KEJURDA
CABOR
KEJURNAS
CABOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
13
5
Tran
KOMPETISI UTAMA
KESEMPURNAAN POWER/M-E
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUS SEPTEMBER
APRIL MEI JUNI JULI
BULAN
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
STRENGTH
2 3 3
5 5 4 4 4 3 2 1
12
11
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN
TEKNIK
PSYCHOLOGY
10
6 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 8
5
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E
DESEMBER
MARET
FEBUARI
JANUARI NOPEMBER
OKTOBER
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KEJURDA
CABOR
KEJURNAS
CABOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
CAMP
1 5
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
2 3 3 2
4 4 3 3
PEAKING INDEX 5 5 4
11 12 13
MICRO CYCLE
7 8 9 10
NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
MEMPERTAHANKAN
SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran
STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E
ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
peaking
 Membuat kurva Volume latihan: Garis lurus Biru.
 A1 ditandai dengan peningkatan volume yang
meningkat pesat (signifikan). Misalnya pada
minggu ke 5 – 10 volume latihan di A1 sudah
volume maksimal, turun 80% di minggu ke 16.
 Volume dapat di naikan sesuai dengan program
kegiatan dari cabor.
 Intensitas (garis putus merah) latihan ditandai
dengan peningkatan secara perlahan dengan
prinsip terbalik dengan volume, jika Volume tinggi
maka intensitas sedang sampai rendah, jika
intensitas tinggi maka volume sedang-rendah.
 Membuat kurva performa (keadaan latihan
= training condition)
 Membuat kurva performa dilihat beratnya
beban latihan.
 Beratnya beban latihan adalah
penggabungan volume dari intensitas
latihan.
 Gabungan latihan dengan beban berat maka
performa cenderung turun, jika beban
sedang atau ringan performa cenderung
meningkat.
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KEJURDA
CABOR
KEJURNAS
CABOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
CAMP
1 5
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
2 3 3 2
4 4 3 3
PEAKING INDEX 5 5 4
11 12 13
MICRO CYCLE
7 8 9 10
NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
MEMPERTAHANKAN
SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN
BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER
MINGGU
DOMESTIK
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran
STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E
ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
peaking
Volume
intensitas
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
KEJURDA
CABOR
KEJURNAS
CABOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
13
5
Tran
KOMPETISI UTAMA
KESEMPURNAAN POWER/M-E
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES
MEMBANGUN PERCAYA DIRI
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUS SEPTEMBER
APRIL MEI JUNI JULI
BULAN
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
STRENGTH
2 3 3
5 5 4 4 4 3 2 1
12
11
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN
TEKNIK
PSYCHOLOGY
10
6 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 8
5
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
CAMP
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E
DESEMBER
MARET
FEBUARI
JANUARI NOPEMBER
OKTOBER
TARGET 20 % MEDALI EMAS MENINGKATKAN PERSIAPAN FISIK UMUM
DARI 500 NOMOR PON MEMBANGUN DAYATAHAN OTOT
MENINGKATKAN DAYATAHAN AEROB
MEMBANGUN DAYATAHAN ANAEROB
3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
KEJURDA
CABOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
100% 1
90 2
VOLUME 80 3
INTENSITAS70 4
60 5
PEAKING 50
40
FISIK 30
TEKNIK 20
TAKTIK 10
PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah
Kontibusi atlet dan medali
terbanyak pada Asian Games
XVI' Guanzho
30m
vertikal jump
MEMINIMALKAN KESALAHAN POSISI TUBUH
SESUAI GERAK PADA KARAKTERISTIK
CABOR
ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M
MARET
FEBUARI
JANUARI
CAMP
DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR
MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES
TESTING DATES
MEDIC. CONTROL
DAYATAHAN ANAEROB
GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT
DIET SEIMBANG
1 2
MICRO CYCLE
KEKECEPATAN KHUSUS
RELAKSASI
3 4 8
5 6 7 9
NUTRITION
MACRO CYCLE
PEAKING INDEX
ENDURANCE
SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELI
TEKNIK
PSYCHOLOGY
STRENGTH
2 3
5 5 4 4 4 3
INTERNAS
LOKASI
TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI
JULI
BULAN
3
MINGGU
DOMESTIK
AGUSTUS
APRIL MEI JUNI
300 m SESUAI
agility
vo2 Max EFISIENSI TEKNIK PADA TIAP CABOR MENGEM
PERFORMANCE TEST PERSIAPAN FISIK PERSIAPAN TEKNIK
TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOG

Contenu connexe

Tendances

RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdfRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
imamasyari24
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Riska Theodora Sipayung
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsung
BP4K
 
Semangat Kerja-By Husaeri Priatna
Semangat Kerja-By Husaeri PriatnaSemangat Kerja-By Husaeri Priatna
Semangat Kerja-By Husaeri Priatna
Husaeri Priatna
 
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Pengadaan Sumber Daya ManusiaPengadaan Sumber Daya Manusia
Pengadaan Sumber Daya Manusia
anapriyangga
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
MonicaDwiSani
 

Tendances (20)

Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdfRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU. dalam proses kegiatan belajar mengajarpdf
 
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
Penghargaan bagi Karyawan yang Berprestasi _Pelatihan "Peran Efektif HRD dala...
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Sambutan hari guru 2011
Sambutan hari guru 2011Sambutan hari guru 2011
Sambutan hari guru 2011
 
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
 
Form penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsungForm penilaian atasan langsung
Form penilaian atasan langsung
 
Laporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRDLaporan Bulanan HRD
Laporan Bulanan HRD
 
Semangat Kerja-By Husaeri Priatna
Semangat Kerja-By Husaeri PriatnaSemangat Kerja-By Husaeri Priatna
Semangat Kerja-By Husaeri Priatna
 
Pengadaan Sumber Daya Manusia
Pengadaan Sumber Daya ManusiaPengadaan Sumber Daya Manusia
Pengadaan Sumber Daya Manusia
 
NEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptx
NEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptxNEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptx
NEEDS ANALYSIS (TNA) & EVALUATION Training.pptx
 
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis KompetensiManajemen SDM Berbasis Kompetensi
Manajemen SDM Berbasis Kompetensi
 
Hr Scorecard
Hr ScorecardHr Scorecard
Hr Scorecard
 
Matriks pembelajaran inquiry
Matriks pembelajaran inquiryMatriks pembelajaran inquiry
Matriks pembelajaran inquiry
 
Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi Rekruitmen dan seleksi
Rekruitmen dan seleksi
 
Hard Skills vs Soft Skills
Hard Skills vs Soft SkillsHard Skills vs Soft Skills
Hard Skills vs Soft Skills
 
Manajemen Karir
Manajemen KarirManajemen Karir
Manajemen Karir
 
Contoh proposal sdm
Contoh proposal sdmContoh proposal sdm
Contoh proposal sdm
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA GURU OLEH KEPALA SEKOLAH.docx
 

Similaire à Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf

perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptxperencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
zain616758
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikal
Kime Kidal
 
Rancangan tahunan
Rancangan tahunanRancangan tahunan
Rancangan tahunan
Saba Alias
 
Kelesuan & pemulihan
Kelesuan & pemulihanKelesuan & pemulihan
Kelesuan & pemulihan
Saba Alias
 
Kertas kerja 4x200 m
Kertas kerja 4x200 mKertas kerja 4x200 m
Kertas kerja 4x200 m
Mirul Kimi
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Mohd Rowa
 
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptxTeori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
RIzaLord
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihan
Saba Alias
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Mano Jayaram
 

Similaire à Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf (20)

Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
 
Program latihan
Program latihanProgram latihan
Program latihan
 
perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptxperencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
perencanaan-program-latihan-sepakbola.pptx
 
Kecergasan
KecergasanKecergasan
Kecergasan
 
90138216 perancangan-program-latihan
90138216 perancangan-program-latihan90138216 perancangan-program-latihan
90138216 perancangan-program-latihan
 
98773911 periodisasi-latihan
98773911 periodisasi-latihan98773911 periodisasi-latihan
98773911 periodisasi-latihan
 
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
7.8 PROGRAM LATIHAN.pdf
 
" Melatih fisik renang " .
" Melatih fisik renang " ." Melatih fisik renang " .
" Melatih fisik renang " .
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikal
 
Rancangan tahunan
Rancangan tahunanRancangan tahunan
Rancangan tahunan
 
Kelesuan & pemulihan
Kelesuan & pemulihanKelesuan & pemulihan
Kelesuan & pemulihan
 
Periodization-1 whatistraining(BM).pdf
Periodization-1 whatistraining(BM).pdfPeriodization-1 whatistraining(BM).pdf
Periodization-1 whatistraining(BM).pdf
 
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
Jenis2latihan 130330114542-phpapp02
 
chegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlekchegu abbas - Latihan fartlek
chegu abbas - Latihan fartlek
 
Kertas kerja 4x200 m
Kertas kerja 4x200 mKertas kerja 4x200 m
Kertas kerja 4x200 m
 
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
Latihanfartlek 111219031847-phpapp01
 
General fitness training
General fitness trainingGeneral fitness training
General fitness training
 
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptxTeori dan metodologi latihan - Copy.pptx
Teori dan metodologi latihan - Copy.pptx
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihan
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
 

Dernier

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Dernier (20)

(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 

Dr. Johansyah Lubis, M.Pd ( Penyusunan Program Latihan ).pdf

  • 1. OLEH : DR. JOHANSYAH LUBIS, M.Pd Email : johansyah8886@yahoo.co.id PERENCANAAN PROGRAM LATIHAN
  • 2.  Dr. Johansyah Lubis, M.Pd  Dosen Univ. Negeri Jakarta S1 dan S2 dan S3 di PPs UNJ.  Dosen tidak tetap IKO FK UI,  E-mail : johansyah8886@yahoo.co.id  HP : 0812 859 30067  Wakil Dekan 1 FIK UNJ 2017-2021  Alet :  Juara 1 Kejurda IPSI 86 sd 1993  Juara 1 PDIC 1, 1987 semarang  Juara 1 antar Instansi 1 1988  Juara 1 Kejurnas IPSI 1991  Juara 1 SEA Games Manila 1991  Pelatih :  Pelatih SEA Games Tahun 1999 Brunei Darussalam.  Pelatih SEA Games Tahun 2001 Malaysia  Pelatih SEA Games Tahun 2003 Vietnam  Pelatih SEA Games Tahun 2005 Philipina  Pelatih World Champ tahun 2000 (Jakarta), 2002 (Penang Malaysia) dan 2004 (singapore)  Official :  High Performance Director Pelatnas Pencak silat 2016.  Tim Satgas Pelatnas 2007.  Konsultan Pelatih Fisik “Miss Indonesia 2007”  Tim Kepelatihan KONI DKI pada PON 2008- 2012  Ketua Komisi Pembibitan dan pemanduan bakat KONI Pusat 2007-2011  Binpres KONI Pusat 2012 sd 2015 dan 2015 sd 2018  Binpres Program Indonesia Emas 2014-2015  Deputi CDM Youth Olimpic Games Nanjing China 2014  Deputi CDM SEA Games XVIII, Singapore 2015
  • 3. Pendahuluan Perencanaan latihan tahunan adalah alat untuk mengarahkan latihan selama satu tahun dengan tujuan yang sangat spesifik. Tujuannya adalah memaksimalkan adaptasi fisiologis, meningkatkan prestasi atau penampilan seorang atlet.
  • 4. Tujuan dari Perencanaan latihan Tahunan 1 •Merangsang adaptasi fisiologis yang maksimal pada waktu yang ditentukan pada masa kompetisi utama. 2 •Mempersiapkan Atlet pada level kesiapan yang kompleks dalam membangun keterampilan, kemampuan biomotor, ciri-ciri psikologis, dan mengatur tingkat kelelahan 3 •Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka latihan harus direncanakan dan dibangun dengan logis serta tahapan yang berjenjang.
  • 5.  Periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet.  Terminologi periodizatiation adalah berasal dari kata period, yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu.  Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian- bagian latihan, dimana bagian-bagian tersebut disebut sebagai pase latihan.
  • 6.  Periodisasi latihan telah digunakan pertama kali pada Olimpiade kuno (776 sebelum masehi sampai 393 setelah masehi) dimana Philostratus adalah salah seorang penggagas pertama dari peridisasi latihan.  Dia membuat program latihan tahunan sederhana yang digunakan atlet-atlet Olimpiade Yunani, dimana didahului dengan pase persiapan saat Olimpiade kuno, dengan beberapa pertandingan informal sebelumnya, dan memberikan periode istirahat/pemulihan setelah pertandingan.  Model program latihan seperti yang dilakukan Philostratus ini menjadi rujukan dalam mempersiapan latihan Olimpide moderen sekarang ini oleh negara-negara Amerika dan Eropa.
  • 7.  Pada tahun 1965, Lenoid P. Matveyev, seorang ilmuan olahraga Rusia mempublikasikan model Perencanaan latihan tahunan kepada atlet-atlet Rusia sebelum pelaksanaan Olimpiade tahun 1952 di Helsinki, Finlandia.  Matveyev menganalisa data yang didapat dari atlet-atlet Rusia dan membuat model perencanaan latihan tahunan dan membaginya kedalam fase-fase, sub fase, dan proses latihan.
  • 8.  Fase persiapan adalah waktu dimana dasar fisiologis untuk suatu penampilan dibentuk.  Fase pertandingan adalah waktu dimana kapasitas prestasi seorang atlet dimaksimalkan.  Fase transisi sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk sepanjang masa pertandingan dan memungkainkan atlet kembali pulih dari stres secara fisiologis dan psikologis selama menghadapi pertandingan.
  • 9. Terdiri atas :  Chart satu siklus  Chart pada Dua Siklus  Chart Pada Tiga Siklus.
  • 10. Model latihan untuk mengungkapkan beberapa karakteristik seperti dibawah ini :  Monocycle ini cocok untuk olahraga musiman dengan satu pertandingan utama.  Tipe dari model satu puncak (monocycle) ini adalah cocok untuk olahraga yang dominan menggunakan kecepatan dan power karena pada saat grafik volume latihan menurun kelelahan juga akan turun dan latihan dapat ditekankan pada pengembangan kecepatan dan power. seperti lari sprint, lompat, dan lempar yang merupakan nomor-nomor dalam cabang olahraga atletik.
  • 11.  Sedangkan untuk olahraga yang dominan menggunakan metabolisme aerobic atau dimana contribusi bioenergetiknya adalah 50%-50% (anaerobic/aerobic), volume latihan harus tinggi selama masa pertandingan, untuk itu model perencanaan latihan tahunnnya akan berbeda.  Harus menggunakan model perencanaan latihan dengan dua puncak atau bi-cycle
  • 12.  Phase persiapan I: adalah tahap persiapan pertama, dimana harus lebih panjang, berlangsung kurang lebih selama 3 bulan dan di bagi menjadi persiapan umum dan khusus.  Phase pertandingan I: phase pertandingan pertama, berlangsung selama 2½ bulan dan membawa atlet pada penampilan puncaknya.  Phase Transisi II: Phase transisi pertama berlangsung kira-kira 1 sampai 2 minggu dan ditandai dengan periode unloading untuk memulihkan atlet. Phase ini akan membawa pada phase persiapan kedua.  Phase Persiapan II: Berlangsung kurang lebih 2 bulan, latihan untuk persiapan umum lebih pendek dari pada latihan untuk kesiapan khususnya.  Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang sekitar 3½ bulan, dan membawa atlet pada penampilan puncaknya.  Phase Transisi II: berlangsung selama kurang lebih 1½ bulan dan dipakai untuk memulihkan kondisi atlet. Pase ini berhubungan dengan program latihan tahun berikutnya.
  • 13. Untuk olahraga seperti tinju, gulat, dan senam yang mempunyai tiga pertandingan penting (misalnya kejuaraan nasional, babak kualifikasi, dan pertandingan puncaknya). mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut :  Phase Persiapan I: phase terlama dengan waktu kurang lebih 2 bulan, berisi persiapan umum dan khusus.  Phase pertandingan I: Phase pertandingan terpendek yaitu berlangsung selama 1½ bulan.  Phase Transisi I: phase terpendek merupakan penghubung phase kompetisi pertama dan phase persiapan kedua, periode pemulihan atlet.  Phase Persiapan II: lebih pendek dari phase persiapan pertama sekitar 1½ bulan, hanya berisi persiapan khusus.  Phase Pertandingan II: waktunya lebih panjang dari phase pertandingan pertama sekitar 1¾ bulan.  Phase Transisi II: berisi periode pemulihan singkat yang memungkinkan atlet pulih dari pertaningan.  Phase Persiapan III: phase persiapan yang singkat berlangsung sekitar 1½ bulan dan hanya berisi pahase persiapan khusus saja.  Phase Pertandingan III: Phase pertandingan yang lebih panjang dari persiapan sebelumnya (-2 bulan). Karena phase ini puncak prestasi atlet harus muncul pada pertandingan puncak yang diinginkan.  Phase Transisi III: phase transisi terpanjang sekitar 1 bulan, memiliki peran yang penting dalam mendorong pemulihan dan mempersiapkan untuk program latihan tahun berikutnya.
  • 14.  Monocycle sangat dianjurkan sebagai dasar model program latihan tahunan untuk atlet pemula dan junior. Yang mempunyai persiapan yang panjang untuk mengembangkan fondasi teknik dan taktik serta elemen fisik. Model ini sangat cocok untuk olahraga yang dominan kemampuan biomotornya adalah daya tahan (nordic walking, rowing, sepeda, lari jarak jauh, dll).  Bi-cycle biasanya digunakan untuk atlet senior atau elit atlet, yang akan mengikuti kualifikasi kejuaraan nasional, dimana phase persiapan lebih panjang dari phase yang lainnya.  Multi Puncak digunakan untuk atlet yang berpengalaman atau atlet level Internasional, kiranya atlet ini sudah mempunyai fondasi yang mantap yang memungkinkan mereka mengatasi program latihan dengan tiga puncak atau lebih.
  • 15.  Kemampuan untuk mengatur stres yang merupakan faktor penting yang mendasari keberhasilan seorang atlet.  Periodisasi adalah perangkat yang penting dalam mengatur kelelahan yang meruapakan akumulasi dalam respon terhadap fisiologis, psikologis, dan menjadi pemicu stres sosiologis dari latihan dan pertandingan.
  • 16. PERENCANAAN LATIHAN Perencanaan latihan atau periodisasi adalah fondasi dari program latihan seorang atlet Terminologi periodizatiation adalah berasal dari kata period, yang dapat menggambarkan porsi atau pembagian waktu. Periodisasi adalah metode dimana latihan dibagi kedalam bagian terkecil, mudah mengatur bagian-bagian latihan, dimana bagian-bagian tersebut disebut sebagai fase latihan.
  • 17. ➢ Mendapatkan puncak prestasi pada saat yang tepat (ideal moment) ➢ Mencapai efek latihan yang optimal. ➢ Proses latihan menjadi lebih objektif. ❖ Tujuan dari latihan menjadi lebih terarah, yaitu meningkatkan prestasi, mempertahankan lebih lama prestasi yang sudah dicapai, dan menghindari penurunan prestasi secara dratis. 1. Jadual kompetesi yang pasti 2. Event lainnya yang mendukung 3. Kondisi awal atlet Syarat membuat Program Latihan
  • 18. DARI SEKIAN BANYAK TEORI TENTANG PERIODISASI PROGRAM LATIHAN YANG PERNAH DIPUBLIKASIKAN BERDASARKAN RENTANGAN WAKTU DARI TIAP TAHAPAN BERIKUT KARAKTERISTIK PROGRAM LATIHAN DAPAT DIKELOMPOKAN DALAM TIGA VARIASI MODEL 1. TERMINOLOGI PERIODISASI YANG BERASAL DARI AMERIKA 2. TERMINOLOGI TRADISIONAL DARI EROPA 3. TERMINOLOGI AMERIKA YANG KELUAR DARI PAKEM TERMINOLOGI TRADISIONAL EROPA VOLUME INTENSITAS LAT TEKNIK TERMINOLOGI EROPA TERMINOLOGI TRADISIONAL AMERIKA TERM. STRENGTH & POWER AMERIKA FASE PERSIAPAN TRANSISI PERTAMA FASE KOMPETISI TRANSISI KEDUA (ISTIRAHAT AKTIF) PRE - SEASON IN - SEASON OFF - SEASON HYPERTROPHY STRENGTH/POWER PEAKING ACTIVE REST KOMPETISI UTAMA
  • 19. Kebutuhan Perencanaan Latihan FASE TRANSISI Fase TRANSISI sangat penting untuk membuang kelelahan yang terbentuk sepanjang masa pertandingan dan memungkinkan atlet kembali pulih dari stres secara fisiologis dan psikologis selama menghadapi pertandingan. FASE KOMPETISI Fase PERTANDINGAN adalah fase dimana KEMAMPUAN PRESTASI seorang atlet di OPTIMALKAN. FASE PERSIAPAN Fase PERSIAPAN adalah fase dimana PEMBENTUKAN DASAR FISIOLOGIS sebagai dasar PENAMPILAN.
  • 20.  Periodisasi Latihan terdiri dari :  Periode (Tahap) PERSIAPAN ◦ Sub Periode Persiapan Umum ◦ Sub Periode Persiapan Khusus  Periode (Tahap) KOMPETISI (Perlombaan/Pertandingan) ◦ Sub Periode Pra Kompetisi (Pra Perlombaan/ Pra Pertandingan) ◦ Sub Periode Kompetisi Utama (Perlombaan Utama/Pertandingan Utama)  Periode (Tahap) TRANSISI (Pemulihan)
  • 21.  Pada Tahap Persiapan Umum, tujuan latihan secara FISIK adalah :  Membangun Kelentukkan yang lebih baik  Mengembangkan Dayatahan Aerobik yang lebih tinggi  Membentukan Kecepatan Gerak yang lebih baik  Menciptakan adaptasi anatomi yang lebih baik dan membangun Kekuatan maksimal yang lebih besar melalui Hipertropi. Upaya : 1. Volume besar dan ditingkatkan secara bertahap, 2. Intensitas berkisar antar rendah dan sedang, 3. Latihan fisik yang diberikan terutama daya tahan : jantung dan otot lebih dominan
  • 22.  Tujuan latihan secara fisik pada periode ini adalah  Meningkatkan dan mengembangan kemampuan fisik dasar menjadi lebih istimewa (eksklusif) sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga, a. Kemampuan SAQ-nya untuk olahraga permainan, b. Kekuatan maksimalnya untuk cabang judo dan gulat, c. power endurance-nya untuk pembalap sepeda, d. Fleksibilitas dinamisnya untuk pesenam ritmik, s e. pecific speed endurance-nya pelari 800 meter, atau f. aerobic maksimalnya pelari 5000 – 10000 meter. 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 % 100 90 V 80 I 70 P 60 Fisik 50 Teknik 40 Taktik 30 Psikis 20 Peaking 5 5 4 4 L O K A S I Minggu Siklus Mikro Siklus Makro 1 2 3 4 Bulan Januari Febuari Maret April Mei Kekuat an max Konversi P ER S I A P A N Persiapan Umum Persiapan Khusus Kekuatan Adapt asi Anat omi Fase Latihan Sub fase Dayatahan Dayatahan umum Dayatahan Khusus Kecepatan Dayatahan anaerob Kec. Maksimal dan kec khusus Teknik Dasar Lanjutan Contoh
  • 23.  Pada tahap pra kompetisi, periodisasi latihan fisik yang diberikan ditujukan pada pematangan kemampuan fisik yang dapat agar dapat menunjang kemampuan keterampilan menjadi lebih baik dan penerapan pelatihan taktik yang lebih efektif.  Sedangkan pada tahap kompetisi utama, periodisasi pelatihan fisik lebih ditujukan pada pemeliharan kemampuan fisik setelah mendapatkan volume latihan yang maksimal saat pengaturan intensitas latihan terjadi secara meningkat. Contoh
  • 24. ➢ Tujuan utama dari periode ini adalah untuk menghilangkan kelelahan dan memungkinkan atlet untuk melakukan pemulihan. ➢ Dimana sangat dibutuhkan pelatih fisik, terapis fisik, atau fisioterapis yang selalu mendampingi atlet dalam proses latihan. ➢ Pada saat berlangsungnya phase ini, melepaskan diri dari status cidera dan rehabilitasi, ➢ Atlet harus memperhatikan istirahat aktif dari program latihan termasuk melakukan beberapa latihan kekuatan. Contoh
  • 25. • Mikro = Kecil, • Siklus = Satu rangkaian • 1 siklus mikro = Satu program latihan mingguan = 3-7 hari • Program terinci dirancang tidak lebih dari 2 siklus mikro. • Siklus mikro disusun berdasarkan ketersediaan waktu dan jenis latihan. Siklus Mikro Struktur dengan system tetra. Hari 1: Melaksanakan program pendek yang berenergi Hari 2: Latihan secara intensif Hari 3: Relaks untuk memulihkan aktifitas Hari 4: Lakukan latihan yang moderat Susunan sistem tetra harus dilakukan berulang-ulang.
  • 26. • 1 Siklus Makro = 2 – 6 minggu. • Fase Persiapan = 4-6 minggu. • Fase Pertandingan = 2 – 4 minggu. • Tujuannya mengacu pada perbaikan prestasi. (dibuktikan dgn tes) • Dalam 1 siklus makro terdiri dari 3 siklus mikro pengembangan dan 1 mempertahankan. Siklus Makro 1. Siklus-makro akumulasi: adalah untuk meningkatkan potensi atlet dengan mengembangkan kondisi atlet dan juga tingkat keahlian teknisnya. 2. Siklus-makro transmutasi: dasar kondisi dan teknis yang dikembangkan dalam tahapan akumulasi digunakan sebagai persiapan atlet untuk menghadapi kompetisi. 3. Siklus-makro realisasi dipakai untuk meningkatkan performa kompetisi atlet. Tiga pengelompokan siklus- makro
  • 27. TIPE SIKLUS MIKRO SIKLUS MIKRO PENGEMBANGAN (DEVELOPMENTAL MICROCYCLE) Siklus Pengembangan lebih spesifik pada fase persiapan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan level adaptasi, meningkatkan keterampilan, dan membangun kemampuan biomotor. Siklus seperti ini memiliki dua atau tiga puncak dengan tuntutan medium dan tinggi. 90-100% Sangat Tinggi 80-90% Tinggi 70-80% Sedang Adaptasi Pengembangan Pengembangan Pengembangan 50-70% Rendah Adaptasi <50% Sangat rendah 0 Recovery Recovery Recovery Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
  • 28. Shock microcycle atau siklus gonjangan memiliki peningkatan tuntutan latihan yang tiba-tiba melebihi latihan yang sudah dilakukan. Siklus mikro ini dapat dianggap sebagai over reaching atau concentrated loading yang terencana. SIKLUS MIKRO GONCANGAN (SHOCK MICROCYCLE) 90-100% Sangat Tinggi 80-90% Tinggi 70-80% Sedang pengembangan 50-70% Rendah Pengembangan <50% Sangat rendah 0 Recovery Recovery Recovery Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 90-100% Sangat Tinggi 80-90% Tinggi 70-80% Sedang 50-70% Rendah Pengembangan <50% Sangat rendah 0 Recove ry Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu TIPE SIKLUS MIKRO
  • 29. SIKLUS PEMULIHAN-RECOVERY (REGERATION MICROCYCLE) INTENSITAS LATIHAN H A R I 90 – 100 % 80 – 90 % 50 – 80 % 0 TINGGI SEDANG RENDAH ISTIRAHAT SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU TIPE SIKLUS MIKRO REGENERASI TIPE SIKLUS MIKRO Tujuan siklus mikro pemulihan adalah untuk menghilangkan kelelahan dan meningkatkan tingkat persiapan atlet, yang pada akhirnya meningkatkan performa
  • 30. Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L Sore L L L L L L Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L L L L L Sore L L L Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L L L L L Sore L L L L 5 : 1 3 : 1
  • 31. SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups; Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: 1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. 5. Leg Curl INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI 1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill 1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3 set Continous Run 90 menit Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1 antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt 3. lateral jump with two feet Circuit Abdominal 5 POS/20 dtk Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise: 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch 1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down 2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups; Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. INTI INTI INTI Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill Cooling down Cooling down Cooling down 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
  • 32. No Bentuk latihan HR/mnt 1 Jogging dan latihan tubuh 110 2 Bentuk pemanasan yang khusus 120 3 Tinju Bayangan dgn intensitas sedang 120 4 Tinju Bayangan 140 5 Pengulangan elemen teknik 120 6 Skiping 170 7 Bentuk latihan sandsack 170 8 30 detik pengulangan di sandsack 190 9 Kombinasi senam lantai 140 10 Bentuk latihan penenangan 80 Prosentasi Intensitas Volume latihan PI.VE 1 55% 25 1375 2 60% 5 300 3 60% 5 300 4 70% 6 420 5 60% 5 300 6 85% 6 510 7 85% 2 170 8 95% 3 285 9 70% 15 1050 10 40% 5 200 77 4910 PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
  • 33. 33
  • 34. 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 5 Training Phase Initiation Athl form Spec High performace Skill Teknik Basic skill Auto. Perfection Coordination Simple Complex Perfention Flexibility Overrall Specific Maintain Agility Maintain Speed Linear Reaction Time Starts Perfection Endurance General Anaerob Strength Anatomical Adap Muscular End. Power Max. Strength Track and Field, Sprinting
  • 35. 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 3 5 Training Phase Initiation Athl. form Sp High performance Skill Teknik Bask skill Auto Perfection Coordination Simple Complex Perfection Flexibility Overall Spec Maintenance Agility Speed Linear Reaction Time Endurance General Anaerob Strength Anatomical Adap Muscular End. Power Max. Strength Volleyball
  • 36. BULAN NOP DES JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER MINGGU 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30 DOMESTIK INTERNAS LOKASI UJI COBA UJI COBA UJI COBA PORPROV BANTEN FASE LATIHAN PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA TRANSISI KEKUATAN ANATOMIKAL ADAPTASI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI MENUJU POWER M E M E L I H A R A C DAYATAHAN DAYATAHAN AEROBIK DAYATAHAN ANEROBIK DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS M E M E L I H A R A KECEPATAN BERKARAKTER KECEPATAN KECEPATAN MAKSIMAL KECEPATAN KHUSUS KELINCAHAN, KECEPATAN REAKSI M E M E L I H A R A TEKNIK TEKNIK DASAR TEKNIK LANJUTAN SIMULASI SIMULASI/ GAMES PSYCHOLOGY DISIPLIN KONSEP DIRI MOTIVASI RELAKSASI / IMAJINER NUTRISI CARBOHIDRAT DAN PROTEIN TINGGI PROTEIN TINGGI DIET SEIMBANG DIET SEIMBANG SIKLUS MAKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 SIKLUS MIKRO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 PEAKING INDEX 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 4 TESTING DATES MEDIC. CONTROL CAMP 100% 1 90 2 V 80 3 70 4 I 60 5 50 40 P 30 20 10
  • 38. Kelentukan Kekuatan Daya tahan Kecepatan Komponen FISIK Speed end Power Strength end.
  • 39. STRENGTH • Anatomical adaptations • Maximum strength phase • Conversion phase • Maintenance Phase • Cessation Phase • Compensation phase ENDURANCE • Aerobic Endurance • Anaerobik • Specific Endurance Training SPEED • Aerobik dan anaerob endurance phase (latihan berkarakter kecepatan) • Maximum speed and Anaerobic endurance phase • Specific Speed Phase • Specific speed, agility, and Reactive Agility Phase PERENCANAAN KEMAMPUAN BIOMOTOR
  • 42. Merangsang peningkatan massa otot, menurunkan kadar lemak, perubahan kualitas jaringan ikat (ligamen). Meningkatkan kerja jangka pendek, dimana akan mengurangi kelelahan dalam proses latihan selanjutnya saat kebutuhan latihan teknik tinggi Meletakkan fondasi neuromuskular dan kondisioning, dimana akan mencegah cidera . Membangun keseimbangan neuromuskular, dengan tujuan untuk mengurangi resiko cidera. Pada sub phase ini berlangsung 4-6 minggu sementara untuk atlet junior 9-12 minggu. Intensitas latihan berkisar 40-65% dari 1 angkatan maksimal (1RM), dengan pengulangan latihan 8-12 kali. Anatomical Adaptations
  • 43. 43 Training Parameters Notice athletes Experienced athletes Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60% No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9 No of circuits per session 2 - 3 3 - 5 Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit Rest interval between exercises 90 detik 60 detik Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit Frequency per week 2 - 3 3 - 4
  • 44.  CIRCUIT TRAINING 1. BEBAN SENDIRI 2. DENGAN BARS ATAU BENCH 3. DENGAN DUMBBELLS DAN BOLA MEDICINE 4. BARBELLS DAN STRENGTH MACHINES
  • 45. Training Parameters Notice athletes Experienced athletes Duration of AA 8 – 10 minggu 3 – 5 minggu Load (if weight are used) 30 -40% 40 – 60% No of stations per circuit 9 – 12 (15) 6 - 9 No of circuits per session 2 - 3 3 - 5 Total time of CT session 20 – 25 menit 30 – 40 menit Rest interval between exercises 90 detik 60 detik Rest interval between circuits 2 – 3 menit 1 – 2 menit Frequency per week 2 - 3 3 - 4
  • 46. NO Exercise Week 1 Week 2 Week 3 Week 4 Week 5 Week 6 1 Leg Presses 40%:15, 2set 40%:15, 3set 50%:15, 3set 50%:15, 2set 60%:12, 3set 70%: 8, 3set 2 Push – Ups 2 x 12 3 x 13 3 x 15 2 x 15 3 x 18 3 x 20 3 Bent-knee sit- ups 2 x 12 3 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18 4 Uprigth rowing 40%: 12, 2set 40%: 15, 3set 50%: 15, 3set 50%: 15, 2set 60%: 12, 3set 70%: 10, 3set 5 Back Arches (medicine ball) 2 x 10 2 x 12 3 x 12 2 x 12 3 x 12 3 x 15 6 Step-ups 2 x 30 dtk 3 x 30 dtk 3 x 45 dtk 2 x 45 dtk 3 x 45 dtk 3 x 60 dtk 7 Military presses 40%;12, 2set 40%;15, 2set 50%;15, 3set 50%;15, 2set 60%;12, 3set 70%;10, 3set 8 Toe raises 40%;15, 2set 50%;15, 3set 50%;20, 3set 50%;15, 3set 60%;20, 3set 70%;15, 3set 9 Leg curls 40%;12, 2set 40%;12, 3set 50%;15, 3set 50%;12, 2set 50%;12, 3set 60%;12, 2set 10 Burpees 2 x 10 2 x 12 3 x 15 2 x 12 3 x 15 3 x 18
  • 47.
  • 48. 48 Training Parameters Work Load 85 – 100 percent Number of exercises 3 – 5 Number of repetitions per set 1 – 4 Number of sets per session 6 – 10 (12) Rest interval 3 – 6 minutes Frequency per week 2 – 3 (4)
  • 49. Fase Strength Maksimal (Maximum Strength Phase/MXS), diterapkan setelah fase AA diatas dilalui, namun masih pada tahap persiapan khusus. Cabang-cabang olahraga yang membutuhkan power, daya tahan otot atau kedua-duanya harus melalui tahap ini. Lama waktu latihan kekuatan pada fase ini berkisar antara 1 s.d 3 bulan, jumlah set dianjurkan 2 - 3 set dengan RM 4-6, sedangkan beban latihan antara 75% - 85% dari kekuatan maksimal (1RM). Maximum strength (kekuatan maksimal)
  • 50. 50 No Execise T week1 Week2 Week3 T Week4 Week5 Week6 T Week7 Week8 Week9 1 Half squats 70%,8.1 80%;6,2 80%;6,2 85%;5,3 90%;3,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 80%,6,.2 85%;4,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 80%,6,.3 85%;5,1 90%;3,3 95%;2,2 90%;3,2 95%;2,3 100%;1,2 2 Arm pulls 3 Leg Curls 60%,12.1 70%;10,2 60%;12,1 70%;10,2 80%;6,2 70%;8,2 80%;6,2 85%;4,2 70%,8,.3 70%;8,1 80%;6,2 85%;5,3 80%;6,1 85%;5,3 90%;3,2 80%,5,.3 80%;6,1 85%;5,3 90%;3,2 85%;5,2 90%;3,2 95%;2,2 4 Reverse Leg presses 70%,8.1 80%;6,2 80%;6,2 85%;5,3 90%;3,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 80%,6,.2 85%;4,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 85%;5,2 90%;3,3 95%;2,1 80%,6,.3 85%;5,1 90%;3,3 95%;2,2 90%;3,2 95%;2,3 100%;1,2 5 Bench presses 6 Power cleans 60%,10.1 70%;8,2 60%;8,1 70%;6,2 80%;4,1 70%;6,1 80%;4,3 70%,6,.3 70%;6,1 80%;4,3 80%;4,4 70%,6,.3 70%;6,1 80%;4,3 85%;4.4 Loading Pattern High High High Medium Med Med LOW Low Low
  • 51. Phase Konversi Phase konversi disebut juga phase kekuatan eksplosif (power), dan dayatahan kekuatan. Jadi karakteristik fisiologis dari olahraga di phase ini di fokuskan pada pengembangan power dan dayatahan kekuatan atau keduanya
  • 52. Exercises Low High Jumps-in-place Standing jumps Multiple hops and jumps Box drills Depth jumps Sumber: Donald. A. Chu, Jumping into Plyometrics (Champaign, Illinois: Human Kinetics Pub., 1992), p.28.
  • 53. Phase Pemeliharaan Pada phase ini program latihan tahunan dibuat untuk mempertahankan standar fisiologis dan penampilan yang dicapai saat phase latihan sebelumnya. Secara umum phase pemeliharaan ini berisi jumlah atau volume latihan yang kecil (dua sampai empat massa latihan yang besar) dilakukan 1-3 set, 1-3 pengulangan, intensitas latihan (30- 100% dari 1 angkatan maksimal (1RM). Frekuensi latihan saat phase ini dapat berlangsung 1-5 hari/siklus mikro tergantung tujuan program latihan dan jadwal pertandingan
  • 54. Phase Istirahat (Cessation) Biasanya dianjurkan latihan kekuatan dihentikan 5 sampai 7 hari dari wantu pertandingan utama. Tujuannya adalah: 1.Mengurangi tingkat kelelahan kumulatih dari seorang atlet. 2.Mengurangi tingkat stres atlet. 3.Memfasilitasi terjadinya superkompensasi fisiologis dan psikologis. 4.Meningkatkan kesiapan, bersamaan dengan meningkatnya potensi prestasi dan penampilan atlet yang tinggi.
  • 55.  Tujuan utama dari phase ini adalah untuk menghilangkan kelelahan dan memungkinkan atlet untuk melakukan pemulihan.  Dimana sangat dibutuhkan pelatih fisik, terapis fisik, atau fisioterapis yang selalu mendampingi atlet dalam proses latihan.  Pada saat berlangsungnya phase ini, melepaskan diri dari status cidera dan rehabilitasi, semua atlet harus memperhatikan istirahat aktif dari program latihan termasuk melakukan beberapa latihan kekuatan. Periodisasi Kekuatan Phase Kompensasi
  • 57.  Aerobik atau dayatahan oxidatif dikembangkan setelah phase transisi dan awal phase persiapan (1-3 bulan), biasanya didapat dengan menggunakan metode keseragaman dan terus menerus dengan intensitas yang sedang (misal lari jarak jauh yang perlahan). • Adapun fungsi peningkatan daya tahan caridorespirasi adalah : 1. Meningkatkan kapilarisasi, yang memungkinkan untuk meningkatkan penyaluran oksigen dan zat makanan. 2. Meningkatkan konsentrasi hemoglobin, jumlah sel darah merah, dan volume darah. 3. Menurunkan denyut nadi submaximal dan tekanan darah istirahat. 4. Meningkatkan power aerobik maksimal (VO2 max) 5. Meningkatakna curah jantung (cardiac output) 6. Meningkatkan strok volume (stroke volume) 7. Meningkatkan aliran darah untuk kerja otot 8. Meningkatkan pergantian oksigen dalam paru-paru 9. Menurunkan tingkat volume stroke Peningkatan fungsi sistem otot rangka : 1. Meningkatkan isi serabut otot tipe I 2. Meningkatkan kapasitas oxidasi enzim 3. Meningkatkan ukuran dan kepadatan mitokondria 4. Meningkatkan konsentrasi mioglobin 5. Meningkatkan kapasitas dayatahan otot
  • 58.  Latihan dayatahan aerobik dan daya tahan khusus adalah komponen latihan daya tahan, targetnya adalah melatih sistem energi yang spesifik dengan cabang olahraga yang ada.  Dayatahan khusus dikembangkan menggunakan latihan interval dengan intensitas yang tinggi atau menggunakan metode latihan interval sesuai kebutuhan cabang olahraganya. Periodisasi Dayatahan
  • 59.  Pengembangan latihan daya tahan khusus bertepatan dengan phase pra-kompetisi dan kompetisi pada perencanaan latihan tahunan.  Metode latihan yang cocok tergantung pada karakteristik bioenergetic dari cabang olahraga dan kebutuhan individu dari atlet.  Untuk beberapa cabang olahraga, pelatih harus memperhatikan kebutuhan intensitas latihan melebihi intensitas saat pertandingan atau perlombaan. Periodisasi Dayatahan Latihan Dayatahan Khusus
  • 61. Phase Aerobik dan Dayatahan Anaerobic (latihan berkarakter kecepatan)  Metode latihan extensif, repetisi yang banyak, lebih dari 200m dilakukan dengan kurang dari 70% dari kecepatan maksimal, 45 detik diantara pengulangan dan kurang dari 2 menit diantara set. Tipe latihan dengan tempo ini akan mengambangkan kapasitas aerobik dan power aerobik.  Latihan dengan tempo Intensif (high intensity interval training): intensitas yang tinggi (80-90% dari maksimal) dan dengan jarak yang panjang (>80m) dengan istirahat 30 detik-5 menit antar pengulangan dan 3-10 menit antar set. Metode latihan ini meningkatkan kapasitas anaerobik dan targetnya pada sistem energi campuran.  Alternatif metode latihan intensif, tujuannya adalah peningkatan dayatahan kecepatan dilakukan dengan jarak latihan 50-150m, dengan intensitas tinggi (90-100%dari maksimal) dengan waktu istirahat yang panjang 1-10 menit antar pengulangan dan 3-4 menit antar set. Tujuannya adalah untuk menciptakan tingkat stress fisiologis yang tinggi, membangun fondasi untuk membangun kemampuan kecepatan dimasa yang akan datang.
  • 62. Kecepatan Maksimal dan Phase Dayatahan Anaerobic Kecepatan dapat di bangun dengan sprint jarak pendek (20-60m) dilakukan dengan intensitas yang tinggi (90-100% dari maksimal) dengan istirahat yang panjang 3-5 menit antar pengulangan, dan 6-8 menit antar set. Latihan Daya Tahan kecepatan menggunakan intensitas latihan 95- 100% dari maksimal, sprint jarak pendek <80m dilakukan dengan istirahat 1 menit antar pengulangan dan 4 menit antar set.
  • 63. Tipe Latihan Target Sistem energi Objektive Jarak (m) % of best Waktu Recovery Global Specific Repetisi Sets Speed Anaerob ATP-Pc Glikolitik Speed Anaerobic power 20 – 80 20 – 80 90 – 95 95 – 100 3 – 5 menit 3 – 5 menit 6 – 8 menit 6 – 8 menit Speed endurance Anaerobic ATP-PC Glycolitis ATP=PC dan glycolysis Short speed end Power Short speed endurance Power Speed endurance 50 – 80 50 – 80 <80 <80 80 – 150 90 – 95 95 – 100 90 – 100 95 – 100 90 – 95 1 – 2 menit 2 – 3 menit 1 menit 1 menit 5 – 6 menit 5 – 7 menit 7 – 10 menit 3 – 4 menit 4 menit Tempo Extensive Intensive Aerobic Mix Oxidative metabolism Glycolytic oxidative Aerobic capacity Aerobic power Anaerobic capacity >200 >100 >80 <70 70-79 80-90 <45detik 30-90 dtk 30s sd 5mnt <2mnt 2-3mnt 2-3mnt Dayatahan khusus Anaerobik ATP-PC dan Glycolytic Glycolytic Glycolytic Long speed endurance Anaerobik power Lactate tolerance 150 – 300 150 – 300 300 - 600 90 – 95 95 – 100 95 – 100 10 – 12 menit 12 – 15 menit full Full Full
  • 64. Phase Kecepatan Khusus Pada phase ini harus mengandung bentuk-bentuk latihan untuk membangun kecepatan reaksi, khususnya untuk olahraga tim, olahraga bela diri. Pada saat ini program latihan harus dimulai untuk menggabungkan bentuk latihan kelincahan dan kecepatan reaksi.
  • 65. Kecepatan Khusus, Kelincahan, dan Phase Kelincahan Reaktif  Pada phase ini latihan menggunakan metode dan bentuk latihan untuk membangun kecepatan dan memperbaiki kemampuan yang terkait, seperti kelincahan dan reaksi.  Komponen lain dari kelincahan adalah persepsi untuk mengambil sebuah keputusan, yang berhubungan dengan waktu reaksi atau pemindahan visual, antisipasi, pengenalan pola gerak, dan pengetahuan tentang situasi yang ada. Ini disebut dengan istilah kelincahan reaktif (reactive agility) dan ini ditandai oleh kemampuan untuk bereaksi terhadap situasi.
  • 66. Phase persiapan mempunyai tujuan sebagai berikut :  Memperoleh dan meningkatkan kapasitas latihan fisik umum  Meningkatkan kemampuan biomotor yang dibutuhkan oleh cabang olahraga  Memupuk sifat-sifat psikologis  Membangun, meningkatkan, atau teknik yang sempurna  Membuat atlet familier dengan penguasaan dasar strategi dalam tahapan pada phase selanjutnya  Mengajarkan atlet teori dan metodologi latihan khusus olahraganya Phase Persiapan
  • 67. Beberapa tujuan umum phase pertandingan, berdasarkan cabang olahraga adalah sebagai berikut :  Melanjutkan atau mempertahankan kemampuan specifik cabang olahraga  Meningkatkan sifat-sifat psikologis  Penyempurnaan dan konsolidasi teknik  Meningkatkan performa atlet ketingkat yang tertinggi  Penyempurnaan manuver teknik dan taktik  Memperoleh pengalaman bertanding  Mempertahankan kebugaran fisik sesuai tuntutan cabang olahraga Phase Pertandingan
  • 68. Sub-phase tapering dan unloading harus berlangsung selama 8-14 hari, dan dapat dipakai berbagai metode menurunkan volume dan intensitas latihan. Pada siklus mikro pertama volume diturunkan 40% sampai 50%, tergantung dari level latihan dilakukan prioritas unloading. Untuk siklus micro kedua penurunan volume dan intensitas latihan diberikan 50% sampai 60%.
  • 69.  Setelah periode panjang pada persiapan, kerja keras dan tekanan pertandingan, dimana kebulatan tekad, motivasi dan ketekunan menjadi tantangan dan ujian.  Atlet mencapai tahapan fisik yang tinggi dan psikis mengalami kelelahan.  Fase peralihan tidak tepat bila disebut fase off- season, hubungan dua rencana tahunan.  Fase ini merupakan fase istirahat psikis, relaksasi dan regenarasi biologi dan mempertahankan diterimanya sebuah tahap persiapan fisik umum (40-50% pada fase kompetisi).  Fase peralihan 3-4 minggu. Kadang lebih lama. Fase Peralihan
  • 70. Kelebihan Kekurangan • Lebih banyak waktu untuk meningkatkan kemampuan dasar yang diperlukan untuk prestasi. •Cukup waktu untuk latihan dan pemulihan. • Sedikit / kurang kesempatan bertanding. • Jenis latihan yang diulang- ulang tidak terhindarkan. Single Periodisasi SINGLE & DOBEL PERIODISASI
  • 71. Kelebihan Kekurangan • Banyak pilihan untuk bertanding • Beban latihan khusus lebih besar • Lebih banyak bertanding berarti meningkatkan motivasi atlet. • Lebih besar kemungkinan latihan intensif. • Proses intensif untuk mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. • Sedikit waktu untuk meningkatkan kemampuan dasar. • Periode persiapan kedua biasanya terlalu tergesa-gesa / dikejar waktu. • Sedikit waktu untuk pemulihan. Dobel Periodisasi SINGLE & DOBEL PERIODISASI
  • 72. Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L Sore L L L L L L Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L L L L L Sore L L L Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu Minggu Pagi L L L L L L Sore L L L L 5 : 1 3 : 1
  • 73. SENIN SELASA RABU KAMIS JUM'AT SABTU 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 07.30 - 10.00 Warming ups; Warm ups Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups; Senam Statis dgn PNF Senam statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Joging 15 menit Jogging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: 1. Kicking INTI 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 2. Hell Bud kick A. circuit strength training 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 3. Quick Feet 9 pos/ 30% x 5 set 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 4. Clawing 1. Leg press 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 5. Bounding 2. Military Press 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 6. Akselerasi 30 M 3. Double twisting sit up 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M Tiap gerakan 5 seri. 4. Hyperextention Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. 5. Leg Curl INTI 6. Back Pull down INTI INTI INTI INTI 1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3 set 7. Leg Extention Low Impact Plyometrics Regular Drill 1. 400m x 10 seri/ kec. 40% x 3 set Continous Run 90 menit Interval 1:1 8. Bench Press 1.Standing long jump Interval 1:1 antar sets rest 15 mnt 9. Complete Lunges 2. jump-and reach antar sets rest 15 mnt 3. lateral jump with two feet Circuit Abdominal 5 POS/20 dtk Abdominal execise: B. Continous run 20 mnt 4. Standing triple jump Abdominal execise: Abdominal execise: 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 1. Double straight leg raisses 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 2. Double twisting sit ups 3. Superman Cooling down Cooling down 3. Crunch 3. Crunch 1. Peregangan 1. Peregangan 4. Superman 4. Superman Cooling down 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan Cooling down Cooling down Cooling down 2. Jogging 10 mnt 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 15.30 - 17.30 Warming ups; Warming ups; Warming ups; Warming ups; Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam Statis dgn PNF Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Senam dinamis Joging 15 menit Joging 15 menit Joging 15 menit Runing ABC: Runing ABC: Runing ABC: 1. Kicking 1. Kicking 1. Kicking 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 2. Hell Bud kick 3. Quick Feet 3. Quick Feet 3. Quick Feet 4. Clawing 4. Clawing 4. Clawing 5. Bounding 5. Bounding 5. Bounding 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M 6. Akselerasi 30 M Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. Tiap gerakan 5 seri. INTI INTI INTI Specific Drill /regulat drills Regular Drill Regular Drill Cooling down Cooling down Cooling down 1. Peregangan 1. Peregangan 1. Peregangan 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt 2. Jogging 10 mnt
  • 74. No Bentuk latihan HR/mnt 1 Jogging dan latihan tubuh 110 2 Bentuk pemanasan yang khusus 120 3 Tinju Bayangan dgn intensitas sedang 120 4 Tinju Bayangan 140 5 Pengulangan elemen teknik 120 6 Skiping 170 7 Bentuk latihan sandsack 170 8 30 detik pengulangan di sandsack 190 9 Kombinasi senam lantai 140 10 Bentuk latihan penenangan 80 Prosentasi Intensitas Volume latihan PI.VE 1 55% 25 1375 2 60% 5 300 3 60% 5 300 4 70% 6 420 5 60% 5 300 6 85% 6 510 7 85% 2 170 8 95% 3 285 9 70% 15 1050 10 40% 5 200 77 4910 PI = (110 x 100)/200 = 55% Total intensitas : 4910 : 77 = 63.8%
  • 75.  Anda mendapat tugas untuk menyiapkan team menghadapi kejuaraan Nasional, yang akan diselenggarakan dari tanggal 9 s/d 16 Nopember 2011  Latihan dimulai pada tanggal 1 Januari 2011
  • 76.  Hitung keseluruhan waktu yang terentang antara hari 1 latihan sampai hari “H”, berarti antara 1 Januari 2011 s/d 9 Nopember 2011 (dihitung dalam satuan minggu  Bulan Jan’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari  Bulan Feb’11 ada 28 hari atau = 4 minggu  Bulan Mar’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari  Bulan Apr’11ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari  Bulan Mei’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari Bulan Jun’11 ada 21 hari atau = 4 minggu  Bulan Juli’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari  Bulan Agus’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari  Bulan Sep’11 ada 30 hari atau = 4 minggu + 2 hari  Bulan Okt’11 ada 31 hari atau = 4 minggu + 3 hari  Bulan Nop’11 ada 30 hari atau = 2 minggu  Total waktu sebanyak = 45 minggu
  • 77.  Periode tersebut dibagi menurut % tersebut di atas:  A1;A2 50% = Pd contoh : 22 minggu)  B1;B2 50% = 23 Minggu  Sebagai catatan Jadual kompetisi disesuai dengan cabor masing-masing 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 KOMPETISIUTAMA TRAN DESEMBER MINGGU AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER PRAKOMPETISI BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI MICROCYCLE TRAININGPHASE PERSIAPANUMUM PERSIAPANKHUSUS
  • 78. 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 KEJURDA CABOR KEJURNAS CABOR 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 INTERNAS LOKASI NOPEMBER DESEMBER MINGGU DOMESTIK JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER MARET APRIL MEI JUNI BULAN JANUARI FEBUARI 1 5 2 3 3 2 4 4 3 3 PEAKINGINDEX 5 5 4 11 12 13 MICROCYCLE 7 8 9 10 NUTRITION MACROCYCLE 1 2 3 4 5 6 PSYCHOLOGY TEKNIK SPEED ENDURANCE KOMPETISIUTAMA TRAN STRENGTH DESEMBER MINGGU AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER PRAKOMPETISI BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI MICROCYCLE TRAININGPHASE PERSIAPANUMUM PERSIAPANKHUSUS Peaking indeks
  • 79. 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 KEJURDA CABOR KEJURNAS CABOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 13 5 Tran KOMPETISI UTAMA KESEMPURNAAN POWER/M-E MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES MEMBANGUN PERCAYA DIRI TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR 3 MINGGU DOMESTIK AGUSTUS SEPTEMBER APRIL MEI JUNI JULI BULAN INTERNAS LOKASI TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI STRENGTH 2 3 3 5 5 4 4 4 3 2 1 12 11 ENDURANCE SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN TEKNIK PSYCHOLOGY 10 6 7 9 NUTRITION MACRO CYCLE PEAKING INDEX KEKECEPATAN KHUSUS RELAKSASI 3 4 8 5 DAYATAHAN ANAEROB GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT DIET SEIMBANG 1 2 MICRO CYCLE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E DESEMBER MARET FEBUARI JANUARI NOPEMBER OKTOBER
  • 80. 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 KEJURDA CABOR KEJURNAS CABOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 100% 1 90 2 VOLUME 80 3 INTENSITAS70 4 60 5 PEAKING 50 40 FISIK 30 TEKNIK 20 TAKTIK 10 PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah CAMP 1 5 TESTING DATES MEDIC. CONTROL 2 3 3 2 4 4 3 3 PEAKING INDEX 5 5 4 11 12 13 MICRO CYCLE 7 8 9 10 NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6 MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES MEMPERTAHANKAN SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER MINGGU DOMESTIK INTERNAS LOKASI TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR peaking
  • 81.  Membuat kurva Volume latihan: Garis lurus Biru.  A1 ditandai dengan peningkatan volume yang meningkat pesat (signifikan). Misalnya pada minggu ke 5 – 10 volume latihan di A1 sudah volume maksimal, turun 80% di minggu ke 16.  Volume dapat di naikan sesuai dengan program kegiatan dari cabor.  Intensitas (garis putus merah) latihan ditandai dengan peningkatan secara perlahan dengan prinsip terbalik dengan volume, jika Volume tinggi maka intensitas sedang sampai rendah, jika intensitas tinggi maka volume sedang-rendah.
  • 82.  Membuat kurva performa (keadaan latihan = training condition)  Membuat kurva performa dilihat beratnya beban latihan.  Beratnya beban latihan adalah penggabungan volume dari intensitas latihan.  Gabungan latihan dengan beban berat maka performa cenderung turun, jika beban sedang atau ringan performa cenderung meningkat.
  • 83. 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 KEJURDA CABOR KEJURNAS CABOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 100% 1 90 2 VOLUME 80 3 INTENSITAS70 4 60 5 PEAKING 50 40 FISIK 30 TEKNIK 20 TAKTIK 10 PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah CAMP 1 5 TESTING DATES MEDIC. CONTROL 2 3 3 2 4 4 3 3 PEAKING INDEX 5 5 4 11 12 13 MICRO CYCLE 7 8 9 10 NUTRITION DIET SEIMBANG TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR MACRO CYCLE 1 2 3 4 5 6 MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES PSYCHOLOGY GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT RELAKSASI MEMBANGUN PERCAYA DIRI TEKNIK MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES MEMPERTAHANKAN SPEED DAYATAHAN ANAEROB KEKECEPATAN KHUSUS MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN MEMPERTAHANKAN BULAN JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER MINGGU DOMESTIK INTERNAS LOKASI TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI KOMPETISI UTAMA Tran STRENGTH ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E KESEMPURNAAN POWER/M-E ENDURANCE DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR peaking Volume intensitas
  • 84. 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26 KEJURDA CABOR KEJURNAS CABOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 100% 1 90 2 VOLUME 80 3 INTENSITAS70 4 60 5 PEAKING 50 40 FISIK 30 TEKNIK 20 TAKTIK 10 PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah 13 5 Tran KOMPETISI UTAMA KESEMPURNAAN POWER/M-E MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN MEMPERTAHANKAN PERFORMA GAMES MEMBANGUN PERCAYA DIRI TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOGIDRAT SESUAI CABOR 3 MINGGU DOMESTIK AGUSTUS SEPTEMBER APRIL MEI JUNI JULI BULAN INTERNAS LOKASI TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI STRENGTH 2 3 3 5 5 4 4 4 3 2 1 12 11 ENDURANCE SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELINCAHAN TEKNIK PSYCHOLOGY 10 6 7 9 NUTRITION MACRO CYCLE PEAKING INDEX KEKECEPATAN KHUSUS RELAKSASI 3 4 8 5 TESTING DATES MEDIC. CONTROL DAYATAHAN ANAEROB GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT DIET SEIMBANG 1 2 MICRO CYCLE CAMP DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M-E DESEMBER MARET FEBUARI JANUARI NOPEMBER OKTOBER
  • 85. TARGET 20 % MEDALI EMAS MENINGKATKAN PERSIAPAN FISIK UMUM DARI 500 NOMOR PON MEMBANGUN DAYATAHAN OTOT MENINGKATKAN DAYATAHAN AEROB MEMBANGUN DAYATAHAN ANAEROB 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29 KEJURDA CABOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 100% 1 90 2 VOLUME 80 3 INTENSITAS70 4 60 5 PEAKING 50 40 FISIK 30 TEKNIK 20 TAKTIK 10 PSIKOLOGIS 0 by; Johansyah Kontibusi atlet dan medali terbanyak pada Asian Games XVI' Guanzho 30m vertikal jump MEMINIMALKAN KESALAHAN POSISI TUBUH SESUAI GERAK PADA KARAKTERISTIK CABOR ADAPTASI ANATOMI KEKUATAN MAKSIMAL KONVERSI KE POWER/M-E MEMPERTAHANKAN POWER/ M MARET FEBUARI JANUARI CAMP DAYATAHAN UMUM DAYATAHAN KHUSUS PENYEMPURNAAN DAYATAHAN KHUSUS CABOR MEMPERBAIKI TEKNIK DASAR MENYIAPKAN TEKNIK KHUSUS SIMULASI /GAMES TESTING DATES MEDIC. CONTROL DAYATAHAN ANAEROB GOAL SETTING STRESS MANAGEMENT DIET SEIMBANG 1 2 MICRO CYCLE KEKECEPATAN KHUSUS RELAKSASI 3 4 8 5 6 7 9 NUTRITION MACRO CYCLE PEAKING INDEX ENDURANCE SPEED MENINGKATKAN KECEPATAN KHUSUS, REAKSI, KELI TEKNIK PSYCHOLOGY STRENGTH 2 3 5 5 4 4 4 3 INTERNAS LOKASI TRAINING PHASE PERSIAPAN UMUM PERSIAPAN KHUSUS PRA KOMPETISI JULI BULAN 3 MINGGU DOMESTIK AGUSTUS APRIL MEI JUNI 300 m SESUAI agility vo2 Max EFISIENSI TEKNIK PADA TIAP CABOR MENGEM PERFORMANCE TEST PERSIAPAN FISIK PERSIAPAN TEKNIK TINGGI PROTEIN, LEMAK DAN KARBOG