SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  29
Pembangunan
Industri
Dari Struktur Hingga Kinerja dan Daya Saing
Fase Pembangunan Indonesia
Pada periode Soekarno, Indonesia masih tergolong
sebagai
negara
yang
tertinggal
dalam
hal
pembangunan
(least
developing
country).
Perekonomian mengalami stagnasi. Akibat inflasi
yang sangat tinggi, ketidakstabilan politik membuat
dunia bisnis terganggu.
Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan
Orde Baru diklasifikasikan dalam empat fase (Hill,
1992: 204 – 205)
Pertama, menciptakan iklim yang baik
untuk
meningkatkan
permintaan
konsumen, pertumbuhan ekonomi yang
cepat dan memberikan kesempatan
bagi investasi asing maupun domestik

Kedua, fase ini terkait dengan adanya
booming harga minyak bumi tahun
1973-1981,
dan
ditandai dengan
dibangunnya
banyak
industri,
meskipun tidak efisien

Fase ketiga yang diakhiri pada tahun
1985. dimana kebijakan pemerintah
memicu industri kemudian membawa
Indonesia
kepada
masalah
internasional

Fase keempat dimulai, pemerintah
mengubah
investasi
pemerintah,
campur tangan pemerintah, dan
industri subsitusi impor menjadi
investasi swasta yang berorientasi
pasar dan bersifat promosi ekspor
Periode 1966
Dalam era Soekarno sampai tahun 1966, pemerintah sangat
menginterverensi dan memilih ke dalam (inward looking)
dalam startegi pengembangan industri.
Fokus perhatian pemerintah dititikberatkan pada BUMN
yang bergerak dalam sektor manufaktur
Pada masa pemerintahan Soekarno, tatanan perekonomian
Indonesiamasih berbau kolonial hingga akhirnya muncul
suatu paradigma ekonomi yang disebut dengan membangun
karakter nasional Indonesia (national character building)
Rencana Urgensi Ekonomi (RUE)
Progam pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mencapai
kemandirian ekonomi
Tujuan RUE untuk mengembangkan industri manufaktur modern
yang dikuasai dan dikendalikan oleh Indonesia
Pembangunan industri hendaknya dibiayai oleh pemerintah dahulu
kemudian diserahkan kepada pihak swasta atau melalui perusahaan
patungan antara pemerintah dan swasta
RUE tidak dapat berjalan dengan cepat dan tersendat hingga
kemudian RUE digantikan dengan Rencana Pembangunan Lima
Tahun Pertama
Progam Benteng
(Djojohadikusomo 1986;35)
Progam ini digunakan untuk menyusun kekuatan tandingan untuk
menyaingi kepentingan ekonomi Belanda.
Progam ini dilakukan melalui penegmabnagan wiraswasta pribumi
yang tangguh dan menempatkannya pada sektor ekonomi yang
penting, yaitu perdagangan impor dibawah kendali nasional.
Progam benteng dilakukan dengan cara memberikan lisensi impor
kepada para pengusaha pribumi. Diharapkan melalui progam itu,
pengusaha pribumi tersebut dapat memupuk modal, kemudian
melakukan diversifikasi ke sektor usaha lainnya
Periode 1966 - 1985
Industrialisasi di Indonesia sejak jaman Presiden Soeharto hingga
saat ini saat ini telah mengubah perekonomian Indonesia. Indonesia
memiliki pertumbuhan industri 6,7% pertahun dalam tiga dekade.
Prestasi seperti itu hampir tidak ada NSB yang lain yang
mencapainya. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Soeharto dan
sekelompok ekonom yang dijuluki “Mafia Barkeley yang duduk
dipemerintahannya serta faktor endowment dalam proses
transformasi struktural pada masa itu
Mafia Berkeley
Mafia Berkeley adalah julukan yang diberikan kepada
sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang
menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal
pemerintahan Presiden Suharto.
Mafia Berkeley dengan proyek AS (terutama CIA) untuk
menggulingkan
Soekarno,
melenyapkan
pengaruh komunis di Indonesia, mendudukan Soeharto di
kekuasaan untuk menjalankan kebijakan politik dan
ekonomi yang berorientasi pada Barat. dengan
pembantaian massal eks PKI pada akhir tahun 1960-an
Asal Mula
Pada pertengahan tahun 1950-an, sebagian besar ekonom yang nantinya disebut
sebagai Mafia Berkeley adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (FEUI). Saat itu fakultas dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo,
seorang ekonom yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri serta
Menteri Keuangan. Sumitro ketika itu adalah satu-satunya dosen yang memiliki
gelar doktor ekonomi. Karenanya ia meminta bantuan kawan-kawan dosen
dari Belanda dan dari fakultas lainnya untuk membantu pendidikan mahasiswa
FEUI.
Saat tensi antara pemerintah Indonesia dan Belanda sedang tinggi akibat perebutan
Irian Barat (sekarang disebut sebagai Papua Barat, para pengajar dari Belanda itu
mulai meninggalkan Indonesia. Sumitro meminta bantuan Ford Foundation, yang
kemudian memutuskan untuk mengadakan program beasiswa di mana beberapa
mahasiswa FEUI dipilih untuk dikirim ke luar negeri dan belajar di University of
California, Berkeley. Program ini dimulai pada tahun 1957 dan beberapa tahun
kemudian, pada tahun 1960-an, seluruh mahasiswa yang dikirim telah kembali
pulang ke Indonesia. Mereka kemudian ditugaskan mengajar di Sekolah Staf dan
Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
Lanjutan.......
Pada tahun 1966, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan di
Indonesia dari Presiden Soekarno melalui Supersemar. Meskipun
belum menjadi presiden hingga dua tahun berikutnya, Soeharto mulai
membangun dasar-dasar pemerintahan yang nantinya akan disebut
sebagai rezim Orde Baru. Pada akhir Agustus 1966, Soeharto
mengadakan seminar di SESKOAD untuk mendiskusikan masaldah
ekonomi dan politik serta bagaimana Orde Baru akan mengatasi
permasalahan itu. Ekonom-ekonom FEUI, yang diketuai oleh Widjojo
Nitisastro, mengikuti seminar itu.
Dalam seminar, para ekonom mempresentasikan ide mereka serta
rekomendasi kebijakan kepada Soeharto. Soeharto kagum akan ide
mereka dan dengan cepat meminta mereka untuk bekerja sebagai Tim
Ahli di bidang Ekonomi dan Keuangan
Pencapaian dan Kontroversi
Pada 3 Oktober 1966, atas saran dari para ekonom ini, Soeharto mengumumkan program
untuk menstabilisasi dan merehabilitasi ekonomi Indonesia. Pada akhir masa
kepemimpinan Soekarno, inflasi di Indonesia secara tak terkendali telah mencapai empat
digit dan tumpukan hutang yang besar. Hal ini terjadi karena pemerintahan di bawah
Soekarno menghabiskan uang besar-besaran untuk membangun monumen, menasionalisasi
industri, dan membiayai defisit anggaran dengan pinjaman luar negeri. Mafia Berkeley
memperbaikinya dengan melakukan deregulasi dan berusaha menurunkan inflasi serta
menyeimbangkan anggaran.

Efek dari program tersebut berlangsung cepat dengan turunnya tingkat inflasi dari 650%
pada tahun 1966 menjadi hanya 13% pada tahun 1969. Rencana itu juga menekankan
rehabilitasi infrastruktur dan juga pengembangan di bidang pertanian. Ketika Soeharto
akhirnya menjadi presiden pada tahun 1968, Mafia Berkeley segera diberi berbagai jabatan
menteri di kabinet Soeharto. Dengan posisi ini, Mafia Berkeley memiliki pengaruh kuat
dalam kebijakan ekonomi dan membawa perekonomian Indonesia ke tingkat pertumbuhan
yang sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan
6,5 persen per tahun antara tahun 1965 hingga 1997, ketika Asia Tenggara dilanda krisis
moneter.
Lanjutan.......

Namun demikian, tidak semua orang menyukai pendekatan liberal yang
dijalankan Mafia Berkeley. Beberpa orang, menganggap Mafia Berkeley
sebagai pengkhianat karena langkah privatisasi yang mereka lakukan
dinilai sebagai bentuk penjualan aset-aset bangsa. Pada masa kenaikan
harga minyak pada tahun 1970-an, Indonesia yang kaya akan cadangan
minyak meraup banyak keuntungan. Soeharto mulai berpaling ke kelompok
ekonomi nasionalis dan kekuatan Mafia Berkeley pun dikurangi.

Soeharto kembali ke Mafia Berkeley saat pertumbuhan ekonomi Indonesia
mulai terhambat karena turunnya harga minyak di pertengahan tahun
1980-an. Mafia Berkeley sekali lagi melakukan liberalisasi dan deregulasi,
sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali meningkat.
Namun sekali lagi, saat perekonomian Indonesia tumbuh, Mafia Berekley
menghadapi
oposisi
politik.
Kali
ini
lawan
mereka
adalah Sudharmono dan Ginandjar Kartasasmita yang menginginkan
nasionalisme ekonomi serta dari BJ Habibie yang menginginkan
pengembangan ekonomi berbasis teknologi.
Periode Penurunan Harga 1986-1996
Berkaitan denga repelita VI, tujuan jangka panjangnya adalah
bagaimana mengembangkan sektor industri agar setara dengan
pertanian
Tujuan pokok jangka menengahnya adalah menciptakan lapangan
kerja, promosi ekspor, subtitusi impor, pembangunan wilayah dan
pengolahan sumber daya alam domestik.

Tujuan dalam jangka pendek, prioritas lebih ditekankan pada
industri mesin, barang antara, dan penyedia input pertanian atau
pengolahan output pertanian. Ditekankan pula pembangunan
industri skala kecil
Instrumen utama yang dapat memfasilitasi pembangunan industri
adalah tersedianya kredit dan sejumlah skema kredit yag
dikeluarkan. Namun, akses kredit masih menjadi masalah,
khususnya bagi perusahaan kecil dan pribumi
Ada 3 fokus pemerintah mengenai sektor
industri dikala mengalami dikala harga
minyak mulai turun (1998)
Pengembangan industri subtitusi impor
dengan pendalaman dan pemantapan struktur
industri
Pengembangan industri melalui penguasaan
teknologi di beberapa bidang (pesawat
terbang, mesin dan perkapalan)
Pengembangan industri orientasi ekspor
Pola pikir dan wawasan yang melandasi sektor industri
Perlu ditempuh sejumlah upaya agar pembangunan industri nasional bergerak
semakin cepat dan meningkat
Upaya tersebut diimplemantasikan dengan kebijakan industri yang nasional yang
memadai, dukungan iklim usaha yang kondusif, Dukungan partisipasi masyarakat,
dukungan PMDA, PMDN dan non PMDA/PMDN, berkembangnya UMKM

Sesuai dengan amanat GBHN pada waktu itu, sektor industri diharapkan mampu
mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang, yakni sektor industri yang maju di
dukung oleh sektor pertanian yang unggul
Perlunya penggerak utama pembangunan melalui ekspor nonmigas dengan peranan
ekspor hasil industri yang semakin dominan
Debat yang sering dipermasalahkan
tentang industrialisasi indonesia
Seberapa besar peran asing yang diperbolehkan?
Bagaimana keseimbangan yang seharusnya antara Jawa dan
Luar Jawa
Bagaimana seharusnya industri rumah tangga dan golongan
ekonomi lemah diproteksi dan dimajukan
Bagaimana hubungan dengan ekonomi internasional diatur
Bagaimana cara yang paling efektif untuk menciptakan
lapangan kerja
Siapa yang harus memiliki BUMN
Hal penting yang harus diperhatikan
dalam membahas industri di Indonesia
Industri Indonesia sangat beragam, mulai dari
industri pertambangan besar di pedalaman hingga
ribuan industri rumah tangga yang tersebar di
seluruh pelosok negeri
Penting untuk membagi industri Indonesia
menjadi dua bagian, yakni sektor migas dan non
migas
Beberapa permasalahan struktural pada
industri Indonesia (World Bank 1993)
Tingginya konsentrasi dalam perekonomian dan banyaknya
monopoli, baik yang terselubung maupun yang terang – terangan
pada pasar yag diproteksi
Dominasi kelompok bisnis pemburu rente ternyata belom
memanfaatkan keunggulan mereka dalam skala produksi dan
kekuatan finansial untuk bersaing di pasar global
Lemahnya hubungan intraindustri sebagaimana ditunjukkan oleh
minimnya perusahaan yang bersifat spesialis yang mampu
menghubungkan klien bisnisnya yang berjumlah besar secara
efisien
Lanjutan......
Struktur industri Indonesia terbukti masih dangkal,
dengan minimnya sektor industri menengah

Masih kakunya BUMN sebagai pemasok input maupun
sebagai pendorong kemajuan teknologi

Investor asing masih cenderung pada orientasi pasar
domestik dan sasaran usahanya sebagian besar masih
pada pasar yang diproteksi
Penyebab terjadi oligopoli di Indonesia
(Econit 1995)
Adanya proteksi (tata niaga), misalnya untuk industri
minyak goreng, tepung terigu, semen
Besarnya modal yang diperlukan untuk investasi
misalnya untuk industri semen dan non besi
Tingginya teknologi yang digunakan, misalnya untuk
industri produk kaca, non besi dan peralatan profesional
Adanya preferensi terhadap produk, misalnya untuk
industri rokok
Kinerja Industri
Harga komoditas unggulan Indonesia lebih tinggi sekitar
22% dibanding harga dunia. Pada gilirannya ini
meyebabkan rendahnya daya saing produk unggulan kita di
pasar global
Industri yang konsentrasinya tinggi cenderung tidak mau
banyak terlibat aktivitas ekspor dan lebih suka menggarap
pasar domestik.
Pola industri Akamatsu : Konsep Original
Pola Angsa Terbang (Flying-Geese)
Tahapan pertama ditandai dengan impor barang dari negara
– negara maju. Industri diklasifikasikan ke dalam beberapa
kategori, seperti barang – barang konsumsi dan barang –
barang modal

Tahapan kedua ditandai dengan produksi sendiri barang –
barang manufaktur yang awalnya diimpor. Pada tahapan
kedua, barang – barang manufaktur yang pada tahapan awal
diimpor sudah mulai diproduksi sendiri,
Lanjutan....
Tahapan ketiga, ditandai dengan munculnya
industri – industri lokal yang telah
memproduksi barang – barang konsumsi untuk
orientasi ekspor

Tahapan keempat ditandai dengan penurunan
ekspor barang – barang konsumsi digantikan
oleh peningkatan ekspor barang – barang
modal
Kojima & Ozawa : Konsep Modern
Paradigma “Multisequentalist”
Konsep modern yang membahas paradigma multitahap
Konsep tersebut menerangkan fenomena industri di Jepang yang
secara bertahap mengalami perkembangan.

Perkembangan tersebut dimulai dari industri tekstil kemudian ke
kimia, besi dan baja, mobil, elektronik.
Selanjutnya industri – industri dalam negeri yang tidak efisien
dipindahkan atau direlokasi ke negara – negara seperti ASEAN,
Cina, Vietnam, India
Tahapan Multi-sequentialist
Tahap awal berupa tahapan dimana industri –
industri
terdiri
dari
industri
yang
menggunakan tenaga kerja tidak terampil
Tahap
kedua
adalah
industri
yang
berkembang dengan basis modal manusia

Tahap selanjutnya adalah tahapan industri
berbasis teknologi
Model Catch-up Industrilization
Kunci model catch-up industrilization
adalah bagaimana negara pendatang
baru dalam dunia perindustrian (NSB
atau
terbelakang)
mengejar
ketertinggalannya dengan negara –
negara yang industrinya sudah maju
3 hal yang menjadi perhatian utama dalam
mengejar ketertinggalan (frederich List-1841)
Intervensi dari pemerintah
Teori ekonomi pembangunan yang
menekankan pada kekuatan produksi

Penekanan
nasionalisme

pada

ideologi
3 hal yang menjadi perhatian utama dalam
mengejar ketertinggalan (Gerschenkron)
Saat NSB memulai industrinya, sebagian besar
teknologi yang digunakan berasal dari negara – negara
yang telah memulai industrialisasinya terlebih dahulu
NSB lebih memilih spesialisasi dengan menggunakan
teknologi yang modern dan efesien

Industrialisasi di NSB berlangsung bertahap melalui
produksi massal dan perubahan pembangunan sosial
4 hal terpenting dalam teori industri Gershenkron
Kemampuan NSB terhadap penguasaan teknologi yang telah
diciptakan oleh negara maju
Industrialisasi akan meningkatkan bobot dari sektor
manufaktur menimbulkan permintaan dalam skala besar
Hal terbesar dan terpenting untuk negara yang ekonominya
terbelakang adalah mengenai elemen kelembagaan untuk
meningkatkan penawaran modal kepada mereka
Industrialisasi di NSB memerlukan ideologi industrialisasi yang
spesifik atau stimulus ideologi yang kuat untuk mendukung
industrialisasi

Contenu connexe

Tendances

Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
erlina risnandari
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskal
Riyan Hidayat
 
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
Yunita Agza
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomi
erlina na
 

Tendances (20)

Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomiPerekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
Perekonomian Indonesi: Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi
 
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
(5) PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI
 
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina   risnandari 11140131...
Industrialisasi dan perkembangan sektor industri erlina risnandari 11140131...
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Industrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesiaIndustrialisasi di indonesia
Industrialisasi di indonesia
 
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Penduduk dan Pembangunan Ekonomi
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk dan pembangunan ekonomi
 
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan AbsolutKetimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Absolut
 
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industriTugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
Tugas 9 .ppt industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Latihan soal uas fiskal
Latihan soal uas   fiskalLatihan soal uas   fiskal
Latihan soal uas fiskal
 
Tantangan dan peluang indonesia dalam perdagangan internasional
Tantangan dan peluang indonesia dalam perdagangan internasionalTantangan dan peluang indonesia dalam perdagangan internasional
Tantangan dan peluang indonesia dalam perdagangan internasional
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatifBab II pembangunan ekonomi komparatif
Bab II pembangunan ekonomi komparatif
 
5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler5 paradox leontief dan harberler
5 paradox leontief dan harberler
 
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomiPertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
Pertumbuhan penduduk berhubungan dengan pembangunan ekonomi
 
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasarresume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
resume permintaan perseorangan dan permintaan pasar
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomi
 

En vedette (13)

AMIS-ABPT
AMIS-ABPTAMIS-ABPT
AMIS-ABPT
 
Academe 2015 - Volume 101 Number 2 - March-April - FINAL
Academe 2015 - Volume 101 Number 2 - March-April - FINALAcademe 2015 - Volume 101 Number 2 - March-April - FINAL
Academe 2015 - Volume 101 Number 2 - March-April - FINAL
 
sistemas operativos
sistemas operativossistemas operativos
sistemas operativos
 
luis suarez
luis suarezluis suarez
luis suarez
 
Materi workshop Penelitian Tindakan Kelas Bab II
Materi workshop Penelitian Tindakan Kelas Bab IIMateri workshop Penelitian Tindakan Kelas Bab II
Materi workshop Penelitian Tindakan Kelas Bab II
 
Induccion SENA
Induccion SENAInduccion SENA
Induccion SENA
 
Development grant to colleges during the eleventh plan period
Development grant to colleges during the eleventh plan period Development grant to colleges during the eleventh plan period
Development grant to colleges during the eleventh plan period
 
Dispositivas de cascos
Dispositivas de cascosDispositivas de cascos
Dispositivas de cascos
 
Matematika bab 1 kelas 1 MI/SD
Matematika bab 1 kelas 1 MI/SDMatematika bab 1 kelas 1 MI/SD
Matematika bab 1 kelas 1 MI/SD
 
Foro Universitario 2013, Importancia de la logística en Pemex
Foro Universitario 2013, Importancia de la logística en PemexForo Universitario 2013, Importancia de la logística en Pemex
Foro Universitario 2013, Importancia de la logística en Pemex
 
Engranajes rectos y helicoidales
Engranajes rectos y helicoidalesEngranajes rectos y helicoidales
Engranajes rectos y helicoidales
 
MATERI SKI KELAS 3 MI
MATERI SKI KELAS 3 MIMATERI SKI KELAS 3 MI
MATERI SKI KELAS 3 MI
 
Pam
PamPam
Pam
 

Similaire à Pembangunan industri

Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Nurul Ma'rifah
 
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea SelatanKomparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Ekaputra Sananto
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Indri Lestari
 

Similaire à Pembangunan industri (20)

Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomiTugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
Tugas perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomiperekonomian indonesia sejarah ekonomi
perekonomian indonesia sejarah ekonomi
 
BAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptxBAHAN AJAR 1.pptx
BAHAN AJAR 1.pptx
 
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesiaTugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
Tugas 2. ppt sejarah perekonomian indonesia
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
sejarah kelas 12.pptx
sejarah kelas 12.pptxsejarah kelas 12.pptx
sejarah kelas 12.pptx
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
LKS KEHIDUPAN EKONOMI DAN POLITIK PADA MASA AWAL KEMRDEKAAN SAMPAI DEMOKRASI ...
 
Gambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesiaGambaran umum perekonomian indonesia
Gambaran umum perekonomian indonesia
 
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde BaruPresentasi Sejarah Masa Orde Baru
Presentasi Sejarah Masa Orde Baru
 
Rosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x maRosita puspa 5x ma
Rosita puspa 5x ma
 
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea SelatanKomparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
Komparasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dan Korea Selatan
 
SIN Kel 1.pptx
SIN Kel 1.pptxSIN Kel 1.pptx
SIN Kel 1.pptx
 
Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto
Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soehartoHisto analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto
Histo analisis pembangunan ekonomi pada masa orde baru dibawah rezim soeharto
 
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan KedaulatanPerekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
Perekonomian Indonesia Setelah Pengakuan Kedaulatan
 
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
2.2 gambaran umum perekonomian indonesia
 
Gambaran umum perekomomian indonesia
Gambaran umum perekomomian indonesiaGambaran umum perekomomian indonesia
Gambaran umum perekomomian indonesia
 
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIAEKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
EKONOMI ORDE BARU DAN REFORMASI DI INDONESIA
 
Indonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baruIndonesia pada masa orde baru
Indonesia pada masa orde baru
 

Pembangunan industri

  • 2. Fase Pembangunan Indonesia Pada periode Soekarno, Indonesia masih tergolong sebagai negara yang tertinggal dalam hal pembangunan (least developing country). Perekonomian mengalami stagnasi. Akibat inflasi yang sangat tinggi, ketidakstabilan politik membuat dunia bisnis terganggu. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Orde Baru diklasifikasikan dalam empat fase (Hill, 1992: 204 – 205)
  • 3. Pertama, menciptakan iklim yang baik untuk meningkatkan permintaan konsumen, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan memberikan kesempatan bagi investasi asing maupun domestik Kedua, fase ini terkait dengan adanya booming harga minyak bumi tahun 1973-1981, dan ditandai dengan dibangunnya banyak industri, meskipun tidak efisien Fase ketiga yang diakhiri pada tahun 1985. dimana kebijakan pemerintah memicu industri kemudian membawa Indonesia kepada masalah internasional Fase keempat dimulai, pemerintah mengubah investasi pemerintah, campur tangan pemerintah, dan industri subsitusi impor menjadi investasi swasta yang berorientasi pasar dan bersifat promosi ekspor
  • 4. Periode 1966 Dalam era Soekarno sampai tahun 1966, pemerintah sangat menginterverensi dan memilih ke dalam (inward looking) dalam startegi pengembangan industri. Fokus perhatian pemerintah dititikberatkan pada BUMN yang bergerak dalam sektor manufaktur Pada masa pemerintahan Soekarno, tatanan perekonomian Indonesiamasih berbau kolonial hingga akhirnya muncul suatu paradigma ekonomi yang disebut dengan membangun karakter nasional Indonesia (national character building)
  • 5. Rencana Urgensi Ekonomi (RUE) Progam pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk mencapai kemandirian ekonomi Tujuan RUE untuk mengembangkan industri manufaktur modern yang dikuasai dan dikendalikan oleh Indonesia Pembangunan industri hendaknya dibiayai oleh pemerintah dahulu kemudian diserahkan kepada pihak swasta atau melalui perusahaan patungan antara pemerintah dan swasta RUE tidak dapat berjalan dengan cepat dan tersendat hingga kemudian RUE digantikan dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama
  • 6. Progam Benteng (Djojohadikusomo 1986;35) Progam ini digunakan untuk menyusun kekuatan tandingan untuk menyaingi kepentingan ekonomi Belanda. Progam ini dilakukan melalui penegmabnagan wiraswasta pribumi yang tangguh dan menempatkannya pada sektor ekonomi yang penting, yaitu perdagangan impor dibawah kendali nasional. Progam benteng dilakukan dengan cara memberikan lisensi impor kepada para pengusaha pribumi. Diharapkan melalui progam itu, pengusaha pribumi tersebut dapat memupuk modal, kemudian melakukan diversifikasi ke sektor usaha lainnya
  • 7. Periode 1966 - 1985 Industrialisasi di Indonesia sejak jaman Presiden Soeharto hingga saat ini saat ini telah mengubah perekonomian Indonesia. Indonesia memiliki pertumbuhan industri 6,7% pertahun dalam tiga dekade. Prestasi seperti itu hampir tidak ada NSB yang lain yang mencapainya. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Soeharto dan sekelompok ekonom yang dijuluki “Mafia Barkeley yang duduk dipemerintahannya serta faktor endowment dalam proses transformasi struktural pada masa itu
  • 8. Mafia Berkeley Mafia Berkeley adalah julukan yang diberikan kepada sekolompok menteri bidang ekonomi dan keuangan yang menentukan kebijakan ekonomi Indonesia pada masa awal pemerintahan Presiden Suharto. Mafia Berkeley dengan proyek AS (terutama CIA) untuk menggulingkan Soekarno, melenyapkan pengaruh komunis di Indonesia, mendudukan Soeharto di kekuasaan untuk menjalankan kebijakan politik dan ekonomi yang berorientasi pada Barat. dengan pembantaian massal eks PKI pada akhir tahun 1960-an
  • 9. Asal Mula Pada pertengahan tahun 1950-an, sebagian besar ekonom yang nantinya disebut sebagai Mafia Berkeley adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Saat itu fakultas dipimpin oleh Sumitro Djojohadikusumo, seorang ekonom yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri serta Menteri Keuangan. Sumitro ketika itu adalah satu-satunya dosen yang memiliki gelar doktor ekonomi. Karenanya ia meminta bantuan kawan-kawan dosen dari Belanda dan dari fakultas lainnya untuk membantu pendidikan mahasiswa FEUI. Saat tensi antara pemerintah Indonesia dan Belanda sedang tinggi akibat perebutan Irian Barat (sekarang disebut sebagai Papua Barat, para pengajar dari Belanda itu mulai meninggalkan Indonesia. Sumitro meminta bantuan Ford Foundation, yang kemudian memutuskan untuk mengadakan program beasiswa di mana beberapa mahasiswa FEUI dipilih untuk dikirim ke luar negeri dan belajar di University of California, Berkeley. Program ini dimulai pada tahun 1957 dan beberapa tahun kemudian, pada tahun 1960-an, seluruh mahasiswa yang dikirim telah kembali pulang ke Indonesia. Mereka kemudian ditugaskan mengajar di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD).
  • 10. Lanjutan....... Pada tahun 1966, Jenderal Soeharto mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari Presiden Soekarno melalui Supersemar. Meskipun belum menjadi presiden hingga dua tahun berikutnya, Soeharto mulai membangun dasar-dasar pemerintahan yang nantinya akan disebut sebagai rezim Orde Baru. Pada akhir Agustus 1966, Soeharto mengadakan seminar di SESKOAD untuk mendiskusikan masaldah ekonomi dan politik serta bagaimana Orde Baru akan mengatasi permasalahan itu. Ekonom-ekonom FEUI, yang diketuai oleh Widjojo Nitisastro, mengikuti seminar itu. Dalam seminar, para ekonom mempresentasikan ide mereka serta rekomendasi kebijakan kepada Soeharto. Soeharto kagum akan ide mereka dan dengan cepat meminta mereka untuk bekerja sebagai Tim Ahli di bidang Ekonomi dan Keuangan
  • 11. Pencapaian dan Kontroversi Pada 3 Oktober 1966, atas saran dari para ekonom ini, Soeharto mengumumkan program untuk menstabilisasi dan merehabilitasi ekonomi Indonesia. Pada akhir masa kepemimpinan Soekarno, inflasi di Indonesia secara tak terkendali telah mencapai empat digit dan tumpukan hutang yang besar. Hal ini terjadi karena pemerintahan di bawah Soekarno menghabiskan uang besar-besaran untuk membangun monumen, menasionalisasi industri, dan membiayai defisit anggaran dengan pinjaman luar negeri. Mafia Berkeley memperbaikinya dengan melakukan deregulasi dan berusaha menurunkan inflasi serta menyeimbangkan anggaran. Efek dari program tersebut berlangsung cepat dengan turunnya tingkat inflasi dari 650% pada tahun 1966 menjadi hanya 13% pada tahun 1969. Rencana itu juga menekankan rehabilitasi infrastruktur dan juga pengembangan di bidang pertanian. Ketika Soeharto akhirnya menjadi presiden pada tahun 1968, Mafia Berkeley segera diberi berbagai jabatan menteri di kabinet Soeharto. Dengan posisi ini, Mafia Berkeley memiliki pengaruh kuat dalam kebijakan ekonomi dan membawa perekonomian Indonesia ke tingkat pertumbuhan yang sangat tinggi. Pertumbuhan ekonomi terus meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 6,5 persen per tahun antara tahun 1965 hingga 1997, ketika Asia Tenggara dilanda krisis moneter.
  • 12. Lanjutan....... Namun demikian, tidak semua orang menyukai pendekatan liberal yang dijalankan Mafia Berkeley. Beberpa orang, menganggap Mafia Berkeley sebagai pengkhianat karena langkah privatisasi yang mereka lakukan dinilai sebagai bentuk penjualan aset-aset bangsa. Pada masa kenaikan harga minyak pada tahun 1970-an, Indonesia yang kaya akan cadangan minyak meraup banyak keuntungan. Soeharto mulai berpaling ke kelompok ekonomi nasionalis dan kekuatan Mafia Berkeley pun dikurangi. Soeharto kembali ke Mafia Berkeley saat pertumbuhan ekonomi Indonesia mulai terhambat karena turunnya harga minyak di pertengahan tahun 1980-an. Mafia Berkeley sekali lagi melakukan liberalisasi dan deregulasi, sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali meningkat. Namun sekali lagi, saat perekonomian Indonesia tumbuh, Mafia Berekley menghadapi oposisi politik. Kali ini lawan mereka adalah Sudharmono dan Ginandjar Kartasasmita yang menginginkan nasionalisme ekonomi serta dari BJ Habibie yang menginginkan pengembangan ekonomi berbasis teknologi.
  • 13. Periode Penurunan Harga 1986-1996 Berkaitan denga repelita VI, tujuan jangka panjangnya adalah bagaimana mengembangkan sektor industri agar setara dengan pertanian Tujuan pokok jangka menengahnya adalah menciptakan lapangan kerja, promosi ekspor, subtitusi impor, pembangunan wilayah dan pengolahan sumber daya alam domestik. Tujuan dalam jangka pendek, prioritas lebih ditekankan pada industri mesin, barang antara, dan penyedia input pertanian atau pengolahan output pertanian. Ditekankan pula pembangunan industri skala kecil Instrumen utama yang dapat memfasilitasi pembangunan industri adalah tersedianya kredit dan sejumlah skema kredit yag dikeluarkan. Namun, akses kredit masih menjadi masalah, khususnya bagi perusahaan kecil dan pribumi
  • 14. Ada 3 fokus pemerintah mengenai sektor industri dikala mengalami dikala harga minyak mulai turun (1998) Pengembangan industri subtitusi impor dengan pendalaman dan pemantapan struktur industri Pengembangan industri melalui penguasaan teknologi di beberapa bidang (pesawat terbang, mesin dan perkapalan) Pengembangan industri orientasi ekspor
  • 15. Pola pikir dan wawasan yang melandasi sektor industri Perlu ditempuh sejumlah upaya agar pembangunan industri nasional bergerak semakin cepat dan meningkat Upaya tersebut diimplemantasikan dengan kebijakan industri yang nasional yang memadai, dukungan iklim usaha yang kondusif, Dukungan partisipasi masyarakat, dukungan PMDA, PMDN dan non PMDA/PMDN, berkembangnya UMKM Sesuai dengan amanat GBHN pada waktu itu, sektor industri diharapkan mampu mewujudkan struktur ekonomi yang seimbang, yakni sektor industri yang maju di dukung oleh sektor pertanian yang unggul Perlunya penggerak utama pembangunan melalui ekspor nonmigas dengan peranan ekspor hasil industri yang semakin dominan
  • 16. Debat yang sering dipermasalahkan tentang industrialisasi indonesia Seberapa besar peran asing yang diperbolehkan? Bagaimana keseimbangan yang seharusnya antara Jawa dan Luar Jawa Bagaimana seharusnya industri rumah tangga dan golongan ekonomi lemah diproteksi dan dimajukan Bagaimana hubungan dengan ekonomi internasional diatur Bagaimana cara yang paling efektif untuk menciptakan lapangan kerja Siapa yang harus memiliki BUMN
  • 17. Hal penting yang harus diperhatikan dalam membahas industri di Indonesia Industri Indonesia sangat beragam, mulai dari industri pertambangan besar di pedalaman hingga ribuan industri rumah tangga yang tersebar di seluruh pelosok negeri Penting untuk membagi industri Indonesia menjadi dua bagian, yakni sektor migas dan non migas
  • 18. Beberapa permasalahan struktural pada industri Indonesia (World Bank 1993) Tingginya konsentrasi dalam perekonomian dan banyaknya monopoli, baik yang terselubung maupun yang terang – terangan pada pasar yag diproteksi Dominasi kelompok bisnis pemburu rente ternyata belom memanfaatkan keunggulan mereka dalam skala produksi dan kekuatan finansial untuk bersaing di pasar global Lemahnya hubungan intraindustri sebagaimana ditunjukkan oleh minimnya perusahaan yang bersifat spesialis yang mampu menghubungkan klien bisnisnya yang berjumlah besar secara efisien
  • 19. Lanjutan...... Struktur industri Indonesia terbukti masih dangkal, dengan minimnya sektor industri menengah Masih kakunya BUMN sebagai pemasok input maupun sebagai pendorong kemajuan teknologi Investor asing masih cenderung pada orientasi pasar domestik dan sasaran usahanya sebagian besar masih pada pasar yang diproteksi
  • 20. Penyebab terjadi oligopoli di Indonesia (Econit 1995) Adanya proteksi (tata niaga), misalnya untuk industri minyak goreng, tepung terigu, semen Besarnya modal yang diperlukan untuk investasi misalnya untuk industri semen dan non besi Tingginya teknologi yang digunakan, misalnya untuk industri produk kaca, non besi dan peralatan profesional Adanya preferensi terhadap produk, misalnya untuk industri rokok
  • 21. Kinerja Industri Harga komoditas unggulan Indonesia lebih tinggi sekitar 22% dibanding harga dunia. Pada gilirannya ini meyebabkan rendahnya daya saing produk unggulan kita di pasar global Industri yang konsentrasinya tinggi cenderung tidak mau banyak terlibat aktivitas ekspor dan lebih suka menggarap pasar domestik.
  • 22. Pola industri Akamatsu : Konsep Original Pola Angsa Terbang (Flying-Geese) Tahapan pertama ditandai dengan impor barang dari negara – negara maju. Industri diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori, seperti barang – barang konsumsi dan barang – barang modal Tahapan kedua ditandai dengan produksi sendiri barang – barang manufaktur yang awalnya diimpor. Pada tahapan kedua, barang – barang manufaktur yang pada tahapan awal diimpor sudah mulai diproduksi sendiri,
  • 23. Lanjutan.... Tahapan ketiga, ditandai dengan munculnya industri – industri lokal yang telah memproduksi barang – barang konsumsi untuk orientasi ekspor Tahapan keempat ditandai dengan penurunan ekspor barang – barang konsumsi digantikan oleh peningkatan ekspor barang – barang modal
  • 24. Kojima & Ozawa : Konsep Modern Paradigma “Multisequentalist” Konsep modern yang membahas paradigma multitahap Konsep tersebut menerangkan fenomena industri di Jepang yang secara bertahap mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut dimulai dari industri tekstil kemudian ke kimia, besi dan baja, mobil, elektronik. Selanjutnya industri – industri dalam negeri yang tidak efisien dipindahkan atau direlokasi ke negara – negara seperti ASEAN, Cina, Vietnam, India
  • 25. Tahapan Multi-sequentialist Tahap awal berupa tahapan dimana industri – industri terdiri dari industri yang menggunakan tenaga kerja tidak terampil Tahap kedua adalah industri yang berkembang dengan basis modal manusia Tahap selanjutnya adalah tahapan industri berbasis teknologi
  • 26. Model Catch-up Industrilization Kunci model catch-up industrilization adalah bagaimana negara pendatang baru dalam dunia perindustrian (NSB atau terbelakang) mengejar ketertinggalannya dengan negara – negara yang industrinya sudah maju
  • 27. 3 hal yang menjadi perhatian utama dalam mengejar ketertinggalan (frederich List-1841) Intervensi dari pemerintah Teori ekonomi pembangunan yang menekankan pada kekuatan produksi Penekanan nasionalisme pada ideologi
  • 28. 3 hal yang menjadi perhatian utama dalam mengejar ketertinggalan (Gerschenkron) Saat NSB memulai industrinya, sebagian besar teknologi yang digunakan berasal dari negara – negara yang telah memulai industrialisasinya terlebih dahulu NSB lebih memilih spesialisasi dengan menggunakan teknologi yang modern dan efesien Industrialisasi di NSB berlangsung bertahap melalui produksi massal dan perubahan pembangunan sosial
  • 29. 4 hal terpenting dalam teori industri Gershenkron Kemampuan NSB terhadap penguasaan teknologi yang telah diciptakan oleh negara maju Industrialisasi akan meningkatkan bobot dari sektor manufaktur menimbulkan permintaan dalam skala besar Hal terbesar dan terpenting untuk negara yang ekonominya terbelakang adalah mengenai elemen kelembagaan untuk meningkatkan penawaran modal kepada mereka Industrialisasi di NSB memerlukan ideologi industrialisasi yang spesifik atau stimulus ideologi yang kuat untuk mendukung industrialisasi